Anda di halaman 1dari 38

INFLASI

Achmad Nur Hidayat

April 12, 2022

<Not for public distribution>


INFLASI, SIFAT DAN
PERANAN UANG DALAM
PEREKONOMIAN
LINGKUP TEORI MAKRO EKONOMI: I

1. TINJAUAN VARIABEL UTAMA, MASALAH DAN


KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI
2. PENENTU TINGKAT KEGIATAN EKONOMI NEGARA:
PANDANGAN KLASIK DAN KEYNES
3. MENGHITUNG PENDAPATAN NASIONAL
4. PENDAPATAN NASIONAL DAN PENGELUARAN AGREGAT
(AGREGAT DEMAND)
5. PERUBAHAN PENDAPATAN NASIONAL : PERAN
PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGAT
6. KEBIJAKAN FISKAL
7. SIFAT DAN PERANAN UANG DALAM PEREKONOMIAN
8. KEBIJAKAN MONETER
VARIABEL UTAMA MAKRO EKONOMI
A. TINGKAT HARGA DAN LAJU INFLASI
 Inflasi menunjukkan kenaikan dalam tingkat harga umum.
 Laju inflasi adalah tingkat perubahan tingkat harga umum
 Lawan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan tingkat
harga umum

 Mengapa Inflasi menjadi masalah ?


 Inflasi berkaitan dengan daya beli

 Berdasarkan penyebab awal terjadinya inflasi :


 Inflasi yang timbul karena permintaan masyarakat akan berbagai barang terlalu
kuat. Inflasi semacam ini disebut demand inflation.
 Inflasi yang timbul karena kenaikan biaya produksi. Ini disebut cost inflation.
INFLASI DALAM PENDEKATAN GRAFIK
LEBIH LANJUT TENTANG INFLASI TARIKAN
DEMAND

1.Peningkatan Jumlah uang beredar dan ekspektasi


Kuantitas uang terhadap kenaikan harga-harga

A. Masyakat belum merespon kenaikan jml uang


beredar. Penambahan jumlah uang beredar 
penambahan uang untuk pos kas
B. Masyarakat tidak lagi untuk menambah pos Kas-nya,
2. Kemungkinan muncul
tetapi untuk membeli barang (memperbesar pos aktiva
kondisi berikut :
barang-barang di dalam neraca)

C. Inflasi telah terjadi lebih parah (hiperinflasi),


masyarakat tidak lagi percaya pada mata uang yang
dimilikinya. masyarakat cenderung langsung
membelanjakannya
PANDANGAN KEYNES TENTANG INFLASI:
General Theory of employment, interest and money

inflasi terjadi karena


suatu masyarakat ingin
hidup di luar batas
kemampuan
perekonomiannya
Teori Keynes

Keadaan di mana permintaan masyarakat akan barang-


barang selalu melebihi jumlah barang-barang yang
tersedia sehingga timbul apa yang disebut dengan
inflationary gap (celah inflasi).
B. KESEMPATAN KERJA (EMPLOYMENT)
1. Unemployment Rate (U) :
U = (∑ AKP/ ∑AK) x 100%
AKP = Angkatan kerja ang menganggur
AK = Total angkatan kerja
2. Jenis pengangguran :
a. Pengangguran friksional  pengangguran karena keluar masuknya tenaga
kerja dalam perekonomian
b. Pengangguan struktural  pengangguran karena perubahan struktur
ekonomi
c. Pengangguran defisiensi permintaan  pekerjaan yang ada lebih sedikit
dibanding yang menganggur
d. Pengangguran alamiah  pengangguran saat perekonomian berada dalam
keadaan full employment
3. Pengangguran menyebabkan pemborosan ekonomi
C. PENDAPATAN NASIONAL
Pendapatan nasional menerangkan tentang nilai barang-
barang dan jasa-jasa yang diproduksikan suatu negara
dalam suatu tahun tertentu

Pendapatan nasional selanjutnya dapat dibedakan menjadi


dua pengertian, yaitu :
1. Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP),
yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh warga
negara suatu negara tertentu
2. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product, GDP),
yaitu produk keseluruhan yang dihasilkan oleh penduduk
suatu negara tertentu
Pendapatan nasional poensial dan sebenarnya

Pendapatan nasional potensial adalah pendapatan


nasional yang dapat dicapai suatu negara pada tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh.

Pendapatan nasional sebenarnya adalah pendapatan


nasional yang dapat dicapai suatu perekonomian pada
kondisi aktual yang ada.
Grafik pendapatan nasional potensial dan aktual
Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat dihitung mendasarkan
pada informasi tentang tingkat pendapatan nasional riil dari tahun
ke tahun, dengan menggunakan formula sebagai berikut.

Pendapa tan Nasional Riil( t 1)  Pendapa tan Nasional Riil( t )


g x 100
Pendapa tan Nasional Riil( t )

Dimana: g = pertumbuhan ekonomi (persen)

Pendapatan nasional riil dapat dihitung dengan mendeflasikan


dengan GNP- Deflator atau indeks harga (IHt). Formula yang dapat
digunakan adalah :

GNP Riil t+1 = (100/ IHt) x GNP t+1


UNTUK MENENTUKAN TINGKAT DAN PERTAMBAHAN
KEMAKMURAN PENDUDUK PERLU DIHITUNG
PENDAPATAN PER KAPITA PER TAHUN.

1. Pendapatan per Kapita (t) = (GNPt / Jml Penduduk t ) = X

2. Pendapatan per Kapita (t+1) = (GNPt+1 / Jml Penduduk t+1) = Y

3. Pertambahan Pendapatan Per Kapita (t+1) = ((Y – X) / X) x 100%


PERMASALAHAN POKOK DALAM
PEREKONOMIAN

1. Masalah Pertumbuhan ekonomi


2. Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
3. Masalah pengangguran dan inflasi
4. Masalah neraca perdagangan dan
pembayaran
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI
Kebijakan FISKAL yaitu :

 Kebijakan fiskal dapat diartikan sebagai tindakan yang


diambil oleh pemerintah dalam bidang anggaran belanja
negara dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya
perekonomian
 Anggaran belanja negara terdiri dari penerimaan atas pajak,
pengeluaran pemerintah (goverment expenditure) dan
transfer pemerintah (goverment transfer)
• Biaya transfer pemerintah merupakan
pengeluaran-pengeluaran pemerintah yang tidak
menghasilkan balas jasa secara langsung. Contoh
pemberian beasiswa kepada mahasiswa, bantuan
bencana alam dan sebagainya.
• Salah satu pengaruh penerapan kebijakan fiskal
adalah pada pendapatan nasional
KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI

Kebijakan moneter dibedakan menjadi dua, yaitu :

 Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif, yaitu


kebijakan umum yang bertujuan untuk
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan tingkat
bunga dalam perekonomian.

 Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif


PENDAPATAN PER KAPITA BEBERAPA
NEGARA

Pendapatan per Kapita (US $)

9930
Korea Sel 144

1980
Thailand 96
2002

3540 1957
Malaysia 356

710
Indonesia 131

0 2000 4000 6000 8000 10000 12000


Latihan
• Tingkat pertumbuhan ekonomi di suatu negara pada tahun 2002 PNB Riil
bernilai 120 triliun rupiah dan mengalami peningkatan menjadi 126 triliun rupiah
pada tahun 2003. bepakah tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003.
berdasarkan data tersebut ?
• Jawab :
Tk Pertmbuhan eko 2003 = 126 triliun – 120 triliun X 100 = 5%
120 triliun
• Tingkat pertumbuhan kemakmuran : perlu dihitung
pendapatan perkapita diberbagai tahun :
• Contoh : pada tahun 2002 jumlah penduduk 12 juta kemudian
meningkat menjadi 12,2 juta pada tahun 2003. berapakah
pendapatn perkapita tahun 2002 dan 2003. dan berapakah
tingkat pertambahan kemakmurannya ?
• Jawab :
• Tingkat pendapatn = Rp 120 triliun = Rp 10 Juta
perkapita 2002 12 juta
• Tingkat pendapatan = Rp 126 triliun = Rp 10,3278 Juta
perkapita 2003 12,2 juta
• Pertambahan pendapatan = Rp 10,3278 Juta - Rp 10 Juta X 100= 3,3 %
10 Juta
Tenaga kerja dan pengangguran
• Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan diantara
angkatan kerja dengan penggunaan tenaga kerja yang
sebenarnya.
• Angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat
dalam suatu perekonomian pada suatu waktu tertentu.
• Contoh cara menghitung pengangguran dan tingkat partisipasi
angkatan kerja. Yang tergolong penduduk usia kerja berjumlah
14.891.761 orang dan yang tergolong sebagai sebagai
angkatan kerja sebanyak 9.124.458. diantara angkatan kerja
tersebut sebanyak 8.528.571 orang sudah memiliki pekerjaan.
Berdasarkan data tersebut hitung tingkat partisipasi angkatan
kerja dan pengangguran ?
• Jawab :
• Tingkat partisipasi angkatan kerja = 9.124.458 X 100 = 61,3%
14.891.761
• Jumlah Pengangguran = 9.124.458 - 8.528.571 = 595.887 org

• Apabila diketahui jumlah pengangguran dan angkatan kerja


maka = 595.887 X 100 = 6,5%
9.124.458
• Dalam prakteknya suatu negara sudah mencapai tingkat
penggunaan tenaga kerja penuh (kesempatan kerja penuh)
apabila dalam perekonomian tingkat penganggurannya adalah
kurang dari 4 % (eropa 8-9%, AS dan Jepang 5%).
• Menentukan Tingkat Inflasi
• Pada akhir tahun 2002 indeks harga konsumen 231
dan pada tahun 2003 indeks harga menjadi 240.
berapakah tingkat inflasi pada tahun2003 ?
• Jawab tingkat inflasi : 240 – 231 X 100 = 3,9%
231
• Catatan : Weightage (kepentingan relatif /W)

Barang W Tahun Dasar 1997 Tahun 2003

Rarga Harga X Harga Harga X


Rp W Rp W
A 50 1.000 50.000 2.000 100.000
B 20 5.000 11.000
C 5 5.000 16.000
D 25 3.000 8.000
? ? ?

tahun 2003 = IH = 600.000 X 100 = 240


250.000

IH 1997 = 100. dengan demikian diantara tahun 1997 dan 2003 harga telah
meningkat menjadi 240 % atau 2,4 kali lipat harga asal.
EKONOMI KLASIK DALAM PASAR UANG

Di Pasar Uang, terdapat teori Ms = Md = kP x Q


kuantitas yang menyatakan bahwa Ms = Penawaran Uang
permintaan akan uang adalah
proporsional dengan nilai transaksi (Kebijakan Moneter)
yang dilakukan masyarakat. Di
pasar ini ditentukan tingkat harga
Md = Permintaan Uang
umum; apabila jumlah uang yang K = Konstanta
beredar (penawaran akan uang) naik
maka tingkat harga pun naik.
P = Tingkat Harga Umum
Q = PDB
EKONOMI KLASIK DALAM PASAR LUAR NEGERI

 Di Pasar Luar Negeri, mekanisme self-regulating menjamin


keseimbangan neraca perdagangan melalui:
1. Mekanisme Hume, dalam sistem standar emas, atau
2. Mekanisme kurs devisa mengambang, dalam sistem
standar kertas.
 Campur tangan pemerintah tidak terlalu diperlukan.
EKONOMI KLASIK DALAM PASAR LUAR NEGERI

 Dalam sistem standar emas (mekanisme Hume), ada mekanisme self-


regulating (otomatis) yang menjamin kestabilan harga. Disini peranan
pemerintah tidak dianggap perlu, sebab jumlah uang (emas) yang
beredar akan otomatis menyesuaikan diri dengan kebutuhan
masyarakat.
 Dalam sistem standar kertas (mekanisme kurs devisa mengambang),
tidak ada proses self-regulating (otomatis) yang menstabilkan
tingkat harga. Disini kaum klasik melihat satu-satunya peranan makro
pemerintah, yaitu mengendalikan jumlah uang beredar sesuai
dengan kebutuhan transakasi masyarakat.

ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id
DASAR FILOSOFI KEYNES

 Keynes berpendapat bahwa sistem bebas berusaha (Laissez Faire)


murni tidak bisa dipertahankan.
 Pada tingkat makro, pemerintah harus secara aktif dan sadar
mengendalikan perekonomian ke arah “full-employment”-nya, sebab
mekanisme self-regulating (otomatis) ke arah posisi tersebut tidak
bisa diandalkan secara otomatis.
 Situasi makro suatu perekonomian ditentukan oleh apa yang terjadi
dengan permintaan agregat masyarakat. Permintaan agregat
masyarakat adalah seluruh jumlah uang yang dibelanjakan oleh
seluruh lapisan masyarakat untuk membeli barang dan/atau jasa
dalam satu tahun.
DASAR FILOSOFI EKONOMI KEYNES

 Apabila permintaan agregat melebihi penawaran agregat


(atau output yang dihasilkan) dalam periode tersebut, maka
akan terjadi situasi “kekurangan produksi”. Pada periode
berikutnya, output akan naik atau harga akan naik, atau
keduanya terjadi bersama-sama.
 Apabila permintaan agregat lebih kecil penawaran agregat
dalam periode tersebut, maka akan terjadi situasi “kelebihan
produksi”. Pada periode berikutnya, output akan turun atau
harga akan turun, atau keduanya terjadi bersama-sama.
TEORI EKONOMI KEYNES

 Inti dari kebijakan makro Keynes adalah bagaimana pemerintah bisa


mempengaruhi permintaan agregat (dengan demikian, mempengaruhi
situasi makro), agar mendekati posisi “full-employment”-nya.
 Dalam perekonomian tertutup, permintaan agregat terdiri dari 3 unsur:
1. Pengeluaran Konsumsi oleh Rumah Tangga (C).
2. Pengeluaran Investasi oleh Perusahaan (I).
3. Pengeluaran Pemerintah (G), pemerintah bisa mempengaruhi
permintaan agregat secara langsung melalui pengeluaran
pemerintah dan secara tidak langsung terhadap pengeluaran
konsumsi dan pengeluaran investasi.
VARIABEL EKONOMI KEYNES

 Masing-masing unsur permintaan agregat dipengaruhi oleh variabel-


variabel yang berbeda.
a) Pengeluaran Konsumsi (C) tergantung pada pendapatan yang
diterima oleh Rumah Tangga untuk ditabung (propincity to saving)
dan kecenderungan berkonsumsinya (propincity to consume).
b) Pengeluaran Investasi (I) ditentukan oleh keuntungan yang
diharapkan (marginal efficiency of capital) dan biaya dana (tingkat
bunga).
c) Pengeluaran Pemerintah (G) ditentukan oleh proses politik yang
kompleks dan dalam teori makro dianggap “eksogen”.

ardiprawiro.staff.gunadarma.ac.id
PENGELUARAN KONSUMSI (C) EKONOMI KEYNES

Bentuk umum fungsi konsumsi (C):


PC.Y
M
C = a + MPC x Y C=
a +

∆Y
C = Besarnya konsumsi C = ∆ C /
MP
a = Konstanta
MPC = Kecenderungan konsumsi a }
(∆C/∆Y) 0 Y

Y = Pendapatan
MPC = Marginal Propincity to Consume
PENGELUARAN TABUNGAN (S) EKONOMI KEYNES

S
Bentuk umum fungsi tabungan (S):
Y=C+S
S=Y–C
= Y – (a + MPC x Y) P C)xY
+ (1 – M
S = -a
S = -a + (1 – MPC) x Y M PS = ∆ S /∆Y

S = Besarnya tabungan 0 -a } Y

MPS = Kecenderungan tabungan


MPS = Marginal Propincity to Save
(∆S/∆Y)
PENGELUARAN KONSUMSI (C) EKONOMI KEYNES

C,S
Setelah mengetahui fungsi
C.Y
konsumsi dan fungsi tabungan a +M
P
C=
dalam variabel Pengeluaran ∆ C/∆Y
C=
Konsumsi (C) oleh Rumah MP
P C) x Y
M
Tangga dalam Teori Ekonomi S = -a
+ (1 –
∆ S /∆Y
Keynes, maka bentuk kurva a} MPS =

Pengeluaran Konsumsi (C) 0 -a } Y

Ekonomi Keyness akan


berbentuk seperti: MPC = Marginal Propincity to Consume
MPS = Marginal Propincity to Save
PENGELUARAN INVESTASI (I) EKONOMI KEYNES

Variabel ekonomi ini ditentukan oleh tingkat bunga (r) dan keuntungan yang
diharapkan (marginal efficiency of capital) atau kecenderungan investasi (I).
 Bila MEC < tingkat bunga, maka investasi tidak dilaksanakan
 Bila MEC > tingkat bunga, maka investasi dilaksanakan

Tingkat Bunga (r) r


S
5%

4%

3%

2% MEC
MEC
0 100 200 300 400 I 0 Investasi (I)
KOEFISIEN PENGGANDA (MULTIPLIER) KEYNES

 Perubahan dari unsur-unsur permintaan agregat (pengeluaran


konsumsi, pengeluaran investasi, dan pengeluaran pemerintah)
mempengaruhi tingkat permintaan agregat melalui proses pengganda
atau proses multiplier.
 Pengganda (multiplier) adalah angka pengganda dari suatu variabel
untuk menghasilkan besarnya perubahan variabel pendapatan
nasional (permintaan agregat).

 Karena 0 < MPC < 1, maka 1 / 1 – MPC > 1 jadi ∆I akhirnya


mengakibatkan ∆Z > ∆I.
KOEFISIEN PENGGANDA (MULTIPLIER) KEYNES

 Contoh: MPC = 0,8 dan kenaikan Z ∆I = 40 maka ∆Z = 200 dan


pengeluaran investasi (∆I) = Rp. Z = 190 + 200 = 390
(C + I + G) + ∆I
1 juta akan meningkatkan 1150
permintaan agregat (∆Z) C+I+G

sebesar: 950 C = 100 + 0,8Y


230

190

∆Z = 200
100
 Kurva disamping menunjukkan 50 I
bagaimana koefisien pengganda 40 G

(multiplier) bekerja atau yang 0 Y


500 950 1150
biasa disebut multiplier effect.

Anda mungkin juga menyukai