Anda di halaman 1dari 26

EKONOMI

MAKRO
RINGKASAN MATERI BAHASAN
SUMBER :
SADONO SUKIRMO
BUKU PENGANTAR EKONOMI MAKRO
Mengukur Pretasi Kegiatan Ekonomi

Produk Nasional atau pendapatan nasional adalah istilah yang


menerangkan tentang nilai barang-barang dan jasa-jasa yang
diproduksikan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu.

Dalam konsep yang lebih spesifik pengertian produk nasional atau


pendapatan nasional di atas dibedakan kepada dua pengertian: Produk
Nasional Bruto (PNB) dan Produk Domestik Bruto (PDB). Produk Nasional
yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara sesuatu
negara dinamakan Produk Nasional Bruto, sedangkan Produk Domestik
Bruto adalah produk nasional yang diwujudkan oleh faktor-faktor produksi
di dalam negeri (milik warga negara dan orang asing) dalam sesuatu
negara. Dari arti pengertian PNB dan PDB dapat disimpulkan bahwa
kedua-dua konsep tersebut pada hakikatnya merupakan ukuran mengenai
besarnya kemampuan sesuatu negara untuk menghasilkan barang
danjasa dalam suatu tahun tertentu.
Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

Data produk nasional dapat pula digunakan untuk (i) menilai


prestasi pertumbuhan ekonomi, dan (ii) menentukan tingkat
kemakmuran masyarakat dan perkembangannya. Untuk menilai
prestasi pertumbuhan ekonomi haruslah terlebih dahulu dihitung
pendapatan nasional riil yaitu PNB atau PDB yang dihitung menurut
harga-harga yang berlaku dalam tahun dasar. Nilai yang diperoleh
dinamakan PNB atau PDB menurut harga tetap yaitu harga yang
berlaku dalam tahun dasar. Tingkat (persentasi pertambahan)
pertumbuhan ekonomi dihitung dari pertambahan PNB atau PDB riil
yang berlaku dari tahun ke tahun.

Perhatikan contoh berikut. Misalkan di suatu negara dalam tahun


2002 Produk Nasional Bruto riil bernilai 120 triliun rupiah dan
meningkat menjadi 126 triliun rupiah pada tahun 2003. Berapakah
tingkat pertumbuhan ekonomi pada tahun 2003? Berdasarkan data
di atas tingkat pertumbuhannya adalah;
126 triliun – 120 triliun
Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2003 = x 100 = 5 %
120 triliun
Tingkat Pertambahan Kemakmuran

Untuk menentukan tingkat dan pertambahan kemakmuran penduduk perlu


dihitung pendapatan per kapita di berbagai tahun. Dalam negara yang
dicontohkan di atas misalkan pada tahun 2002 jumlah penduduknya 12
juta dan meningkat menjadi 12,2 juta dalam tahun 2003. Berapakah
pendapatan per kapita tahun 2002 dan 2003 dan berapakah kelajuan
pertambahan kemakmurannya? Jawaban dari pertanyaan tersebut dapat
dilihat dalam perhitungan di bawah ini:

(a)Tingkat pendapatan Rp 120 triliun


per kapita 2002 = = Rp 10 uta
12 juta

(b) Tingkat pendapatan Rp 126 triliun


per kapita 2003 = ————————— = Rp 10,3278 juta
12,2 juta

(c) Pertambahan pendapatan 10,3278 juta - 10,000 juta


per kapita pada 2003 = —————————————— x 100=3,3%
10 juta
TENAGA KERJA DAN PENGANGGURAN

Pengangguran dalam suatu negara adalah perbedaan di antara angkatan


kerja dengan peng-gunaan tenaga kerja yang sebenarnya. Yang
dimaksudkan dengan angkatan kerja adalah jumlah tenaga kerja yang
terdapat dalam suatu penkonomian pada suatu waktu tertentu.

Untuk menentukan angkatan kerja diperlukan dua informasi,


yaitu: (i) jumlah penduduk yang berusia di antara 15 tahun dan 64
tahun, dan (ii) jumlah penduduk yang berusia di antara 15 — 64 tahun
yang tidak ingin bekerja (contohnya adalah: pelajar, mahasiswa, ibu
rumah tangga, dan penganggur sukarela lain). Jumlah penduduk dalam
golongan (i) dinamakan penduduk usia kerja, dan penduduk dalam
golongan (ii) dinamakan bukan angkatan kerja. Dengan dernikian
angkatan kerja dalam suatu periode tertentu dapat dihitung dengan
mengurangi jumlah penduduk dalam (i) dengan jumlah penduduk dalam
(ii). Perbandingan di antara angkatan kerja dengan penduduk usia kerja
(dan dinyatakan dalam persen) dinamakan tingkat partisipasi angkatan
kerja.
Uraian berikut menerangkan cara untuk menghitung pengangguran dan
tingkat partisipasi angkatan kerja. Dalam suatu perekonomian, yang
tergolong sebagai penduduk usia kerja berjumlah 14.891.761 orang,
tetapi hanya sebanyak 9.124.458 orang yang tergolong sebagai
angkatan kerja. Di antara angkatan kerja tersebut sebanyak 8.528.571
orang mempunyai pekerjaan. Berdasarkan kepada data di atas, tingkat
partisipasi angkatan kerja dan pengangguran adalah:

(a) Tingkat partisipasi angkatan kerja:


9.124.458
= x 100 = 61,3 persen
14.891.761

(b) Jumlah pengangguran:


9.124.458 - 8.528.571 = 595.887 orang.
Apabila diketahui jumlah pengangguran dan angkatan kerja, tingkat
pengangguran dalam suatu kurunwaktu tertentu dapat ditentukan.
Berdasarkan data di atas tingkat (persentasi) pengangguran adalah:

595.887
x 100 = 6,5 persen
9.124.458

Dalam prakteknya sesuatu negara dianggap sudah mencapai tingkat


penggunaan tenaga kerja penuh (atau kesempatan kerja penuh)
apabila dalam perekonomian tingkat pengangguran-nya adalah
kurang dari 4 persen. Tidak_hanyak_n£gara yang tingkat
penganggurannya adalah di bawah 4 persen. Di negara-negara Eropa
tingkat pengangguran pada waktu ini mencapai di sekitar 8-10
persen, sedangkan di Amerika Serikat dan Jepang tingkatnya adalah
di sekitar 5 persen.
INDEKS HARGA DAN TINGKAT INFLASI

Kenaikan harga-harga yang berlaku dari satu waktu ke waktu lainnya tidak
berlaku secara seragam. Kenaikan tersebut biasanya berlaku ke atas
kebanyakan barang, tetapi tingkat kenaikannya berbeda. Ada yang tinggi
persentasinya dan ada yang rendah. Disamping itu sebagian barang tidak
mengalami kenaikan.

Berlakunya tingkat perubahan harga yang berbeda tersebut menyebabkan


indeks harga perlu dibentuk untuk menggambarkan tingkat perubahan
harga-harga yang berlaku dalam sesuatu negara. Untuk mengukur tingkat
inflasi,indeks harga yang selalii digunakan adalah indeks harga konsumen, atau
lebih dikenal dengan istilah:

Consumer Price Index (CPI) yaitu indeks harga dari barang-barang jang selalu
digunakan para konsumen.

Cara Membentuk Indeks Harga


Untuk membentuk indeks harga, tiga langkah perlu dilakukan: (i) memilih tahun
dasar, yaitu tahun yang menjadi titik tolak dalam membandingkan perubahan
harga, (ii) menentukan jenis-jenis barang yang perubahan harga-harganya akan
diamati untuk membentuk indeks harga, dan (iii) menghitung indeks harga.
Dalam Tabel 1.1 ditunjukkan suatu contoh sederhana untuk
menghitung indeks harga. Dimisalkan tahun dasar adalah tahun 1997.
Yang dihitung adalah indeks harga pada akhir tahun 2003. Dalam
penghitungan tersebut dimisalkan 4 jenis barang digunakan untuk
membentuk indeks harga konsumen, yaitu barang A, B, C dan D.
Disamping mengumpulkan data perubahan harga-harganya, harus pula
ditentukan "weightage" atau kepentingan relatif setiap kelompok barang
dalam konsumsi masyarakat. Sebagai contoh misalkan kumpulan barang
A sangat penting dalam masyarakat; pengeluarannya meliputi 50 persen
dari pengeluaran keseluruhan masyarakat. Maka dalam contoh
penghitungan kelompok barang A diberi weightage sebanyak 50.

Dengan mengetahui nilai kepentingan relatif (weightage)


berbagai barang dan harga masing-masing kumpulan barang tersebut,
dapatlah dihitung nilai harga x weightage untuk 1997 dan 2003. Tabel
1.1 menunjukkan nilai tersebut adalah 250.000 pada tahun 1997,
sedangkan untuk tahun 2003 nilainya adalah 600.000. Berdasarkan
kepada kedua-dua angka tersebut indeks harga
TABEL 1.1
Contoh Sederhana Menghitung Indek Harga Konsumen

Tahun dasar (1997) Tahun 2003

Kelompok Barang Weightage Harga Harga x Harga Harga x


(rupiah) weightage (rupiah) weightage

A 50 1.000 50.000 2.000 100.000

B 20 5.000 100.000 11.000 220.000

C 5 5.000 25.000 16.000 80.000

D 25 3.000 75.000 8.000 200.000

100 250.000 600.000


Tahun 2003 dapat dihitung, yaitu :

600.000
IH2003 = x 100 = 240
250.000
Indeks harga pada tahun dasar (1997)adalah 100. Dengan demikian di
antara tahun 1997 dan 2003 harga telah meningkat menjadi 240
persen atau 2,4 kali lipat dari harga asal.

Menentukan Tingkat Inflasi


Tingkat inflasi terutama dimaksudkan untuk menggambarkan
perubahan harga-harga yang berlaku dari satu tahun ke satu tahun
lainnya. Untuk menentukannya perlu diperhatikan data indeks. harga
konsumen dari suatu tahun tertentu dan seterusnya dibandingkan
dengan indeks harga pada tahun sebelumnya. Meneruskan contoh di
atas, rnisalkan pada akhir tahun 2002 indeks harga konsumen adalah
231 dan pada akhir tahun 2003 indeks tersebut adalah 240. Berapakah
tingkat inflasi dalam tahun 2003? Perhitungan di bawah ini menjawab
pertanyaan tersebut. Tingkat: inflasi dalam tahun 2003 adalah:
240-231
x 100 = 3,9 persen
231
KEDUDUKAN NERACA PERDAGANGAN DAN NERACA PEMBAYARAN
Neraca pembayaran memberikan beberapa informasi penting mengenai hubungan
ekonomi di antara satu negara dengan negara-negara asing. Neraca pembayaran
mempakan data yang memberi gambaran tentang lalu lintas perdagangan dan
dana dari satu negara ke berbagai negara lain dalam satu
tahun tertentu. Dua komponen penting dari neraca pembayaran yang perlu
diperhatikan adalah mraca perdagangan dan mraca keseluruhan (overall balance).

Neraca Perdagangan dan Aliran Modal


Pertama-tama neraca pembayaran akan memberikan informasi mengenai
nilai dan perkembangan ekspor dan impor. Ekspor dan impor adalah kegiatan yang
selalu dilakukan setiap negara dan sampai di mana peranan kegiatan tersebut
dalam perekonomian dapat diamati dari perkembangan neraca perdagangan.
Defisit dalam neraca perdagangan, yang disebabkan oleh impor yang melebihi
ekspor, mengurangi tingkat kegiatan ekonomi di dalam negeri dan masalah
pengangguran yang lebih serius akan dihadapi.
Masalah lain yang mungkin timbul adalah kehilangan kepercayaan orang
terhadap prospek ekonomi negara tersebut dalam jangka panjang. Sebagai
akibatnya modal dalam negeri akan mengalir ke luar dan modal luar negeri tidak
akan ditanam di negara tersebut. Keadaan seperti ini dapat memperlambat
pertumbuhan ekonomi di masa depan. Akibat-akibat buruk seperti ini
menyebabkan berbagai negara berusaha untuk menghindari masalah defisit dalam
neraca perdagangan dan aliran modal.
Neraca Keseluruhan (Neraca Pembayaran)
Dalam melihat prestasi hubungan ekonomi suatu negara dengan negara-negara lain perlu
diperhatikan kedudukan keseimbangan keseluruhan. Keseimbangan keseluruhan ini
dinamakan neraca keseluruhan dari neraca pembayaran. Di samping menunjukkan
data ekspor dan impor, informasi penting lain yang dapat dilihat dari suatu
neraca pembayaran adalah aliran modal jangka pendek dan jangka panjang.
Aliran modal ini menggambarkan aliran neto (aliran masuk dikurangi aliran keluar) modal
asing yang dilakukan ke sesuatu negara. Dengan demikian pada hakikatnya neraca
pembayaran menunjukkan perimbangan mutasi-mutasi keuangan dari satu negara ke
negara-negara lain. Perimbangan ini dinamakan neraca keseluruhan.
Neraca keseluruhan yang negatif, dan dinamakan defisit neraca pembayaran,
berarti mutasi-mutasi keuangan ke luar negeri adalah lebih banyak dari yang diterima dari
luar negeri. Disamping dapat menunjukkan besarnya defisit yang dialami dalam suatu
waktu tertentu, dari neraca pembayaran dapat juga dilihat sebab-sebab yang
menimbulkan defisit tersebut. Mungkin sebabnya adalah impor yang lebih besar dari
ekspor. Disamping itu ia dapat disebabkan pula oleh pengaliran modal yang terlalu besar
ke luar negeri.

KESTABILAN KURS VALUTA ASING


Salah satu alat pengukur lain yang selalu digunakan untuk menilai keteguhan sesuatu
ekonomi adalah perbandingan nilai sesuatu mata uang asing (misalnya dolar US) dengan
nilai mata uang domestik (misalnya Rupiah). Perbandingan itu dinamakan kurs valuta
asing. Kurs ini akan menunjukkan banyaknya uang dalam negeri yang diperlukan untuk
membeli satu unit valuta asing tertentu. Kurs valuta asing dapadah dipandang sebagai
"harga" dari sesuatu mata uang asing. Salah satu faktor penting yang mempengaruhi kurs
valuta asing adalah neraca keseluruhan.
PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
PENDAPATAN NASIONAL
Dikurangi:
1.Keuntungan perusahaan tak dibagi
2.Pajak keuntungan perusahaan
3.Konstribusi kepada dana pensiun (kalau ada)
Ditambah:
1.Pembayaran pindahan
2.Bunga pinjaman konsumen
3.Bunga pinjaman pemerinh
= PENDAPATAN PRIBADI
PENDAPATAN DISPOSEBEL
Apabila penapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima
pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebe. Dengan dmeikian pada
hakikatnya pendapatan disposebel adalah pendapatan yang dapat digunakan oleh para
penerimanya, yaitu semua ruamh tangga yang ada dalam perekonomian, untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa yang mereka ingini. Tetapi biasanya tidak semua pendapatan
disposebel itu digunakan untuk tujuan konsumsi, sebagian darinya ditabung dan sebagian
lainnya untuk membyara buanga untuk pinjaman yang digunakan untuk membeli barang-
barang secara mencicil.
Seperti telah diterangkan sebelum ini, pembayaran bunga oleh
konsumen ke atas pinjaman untuk membeli barang-barang secara
mencicil tidak termasuk ke dalam pendapatan nasional karena pinjaman
yang dilakukan oleh konsumen itu bukan untuk digunakan untuk
menciptakan pendapatan nasional

Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara (i)


pendapatan disposebel (Yd) dan pendapatan pribadi (Yp), dan (ii)
pendapatan disposebel (Yd) dengan konsumen dan tabungan, di bawha
ini dinyatakan formula (rumus) dari hubungan tersebut :
i. Yd = Yp – T
ii. Yd = C + S
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN TERBUKA: CONTOH ANGKA
Untuk lebih memahami mengenai kegiatan perekonomian terbuka, yang
merupakan analisis dari kegiatan perekonomian yang sebenarnya,
uraian mengenai hal tersebut perlu dilengkapi dengan satu contoh
penghitungan dan bagaimana grafik keseimbangannya akan dibuat
berdasarkan penghitungan tersebut. Contoh yang dibuat akan
menerangkan pemisalan-pemisalan yang digunakan, beberapa soal
kuantitatif dan kualitatif dan grafik dari keseimbangan pendapatan
nasional yang dicapai.

BEBERAPA PEMISALAN DAN PER TANYAAN


Dalam suatu perekonomian terbuka ciri fungsi konsumsi rumah tangga,
pajak pemerintah, pengeluaran pemerintah, investasi swasta, ekspor
dan impor adalah seperti di bawah ini:
i. Fungsi penggunaan adalah: C = 500 + 0,8 Yd.
ii. Pajak adalah 25 persen dari pendapatan nasional (T = 0,25 Y)
iii. Investasi swasta bernilai: I = 500, sedangkan pengeluaran
pemerintah bernilai:
G = 1000.
iv. Ekspor negara tersebut bernilai: X — 800 manakala impor adalah 10
persen dari pendapatan nasional ( M — 0,1Y).
Selanjutnya dimisalkan perekonomian terbuka ini akan mencapai tingkat
kesempatan kerja penuh pada pendapatan nasional sebanyak 6,000.
Berdasarkan kepada pemisalan-pemisalan yang dinyatakan jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Tentukan fungsi konsumsi sebagai fungsi dari Y.
2. Tentukan pendapatan nasional pada keseimbangan.
3. Untuk mencapai kesempatan kerja penuh, perubahan yang
bagaimanakah perlu dibuat apabila:
(a). Pajak saja yang diturunkan.
(b). Pengeluaran pemerintah saja yang dinaikkan.
4. Nyatakan kedudukan budget pemerintah pada keseimbangan awal
dan pada kesempatan kerja penuh. Nyatakan fungsi pajak yang baru.
5. Adakah ekspor selalu melebihi impor pada kedua keseimbangan
tersebut?
6. Bolehkah anda simpulkan mengenai nilai multiplier dalam
perekonomian terbuka tersebut?
PENGHITUNGAN DAN PENJELASAN
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan berikut dibawah ini :
1. Fungsi Konsumsi

C = 500 + 0,88Yd
C = 500 + 0,8 (Y-T)
C = 500 + 0,8 (y – 0,25 Y)
C = 500 + 0,6 Y

2. Pendapatan Nasional ada Keseimbangan:


Y = C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + 1000 + (800 - 0,1 Y)
0,5Y = 2800
Y = 5600

3. Perubahan untuk Mencapai Kesempatan Kerja Penuh:


Dengan menurunkan pajak Oleh karena formula multiplier tidak
diketahui, p'er-ubahan pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh
tidak dapat ditentukan dengan menggunakan formula multiplier. Oleh
sebab itu nilai pajak pada kesempatan kerja penuh perlu dihitung
dengan memisalkan pajak yang diterima pada kesempatan kerja penuh
adalah Ta dan seterusnya meyelesaikan persamaan keseimbangan
pada pendapatan nasional — 6000 (pendapatan nasional pada
kesempatan kerja penuh).
Y =C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,8Yd + I + G + (X - M)
6000 = - 500 + 0,8 (Y – T0) + 500 + 1000 + (800 - 0,1 Y)
6000 = 2800 + 0,8Y - 0,8T0 - 0,1Y
6000 = 2800 + 0,8(6000) - 0,8T0 - 0,1(6000)
0,8T0 = -6000 + 2800 + 4800 - 600
0,8T0 =1000
T0 = 1250
Apabila pajak tidak berubah, pada pendapatan nasional 6000 jumlah
pajak adalah:
T - 0,25 Y
T = 0,25 (6000)
T=1500
Pengurangan pajak menyebabkan pada kesempatan kerja penuh pajak
yang diterima adalah 1250, manakala tanpa pengurangan pajak
jumlahnya adalah 1500. Dengan demikian untuk mencapai kesempatan
kerja penuh pajak diturunkan sebanyak: 1500 — 1250 = 250.

Dengan menambah pengeluaran pemerintah Apabila pengeluaran


pemerintah ditambah perlulah dimisalkan jumlah pengeluaran
pemerintah yang baru, misalnya sebe-sar G0 Nilai Go dapat ditentukan
dengan menyelesaikan persamaan keseimbangan:

Y =C + I + G + (X-M)
Y = 500 + 0,6Y + 500 + Go + 800 - 0,1Y
6000 = 500 + 0,6 (6000) + 500 + 1000 + G() + 800 - 0,1 (6000)
6000 = 500 + 3600 + 500 + G0 + 800 - 600
Go = 6000 - 5400 + 600
G0 =. 1200

Perhitungan di atas menunjukkan, untuk mencapai kesempatan kerja


penuh pengeluaran pemerintah perlu ditambah sebanyak: 1200 — 1000
= 200.
4. Budget Pemerintah dan fungsi pajak:
Pada Keseimbangan Asal Pada keseimbangan asal ( Y = 5600), pajak adalah
sebanyak T = 0,25Y = 0,25 (5600) = 1400. Pengeluaran pemerintah adalah G =
1000. Maka pengeluaran pemerintah mengalami surplus sebanyak T — G = 1400
— 1000 = 400

Kasus pengurangan pajak untuk mencapai kesempatan kerja penuh Pajak telah
berkurang menjadi 1250 (Lihat penghitungan pada jawaban ii). Manakala
pengeluaran pemerintah tetap 1000. Maka, pengeluaran pemerintah mengalami
surplus, yaitu sebanyak: T - G = 1250 - 1000 - 250

Kasus menambah pengeluaran pemerintah untuk mencapai kesempatan kerja


penuh Perhitungan dalam (ii) menunjukkan pengeluaran pemerintah akan
meningkat menjadi 1200. Oleh karena tiada perubahan dalam fungsi pajak (yaitu
tetap T = 0,25Y) maka pada Y — 6000, pajak yang diterima adalah T = 0,25
(6,000) = 1500. Dengan demikian budget pemerintah mengalami surplus, yaitu
sebanyak T - G = 1500 - 1200 - 300

Fungsi pajak yang baru Apabila kesempatan kerja penuh dicapai dengan
mengurangi pajak secara sekaligus, fungsi pajak akan berubah menjadi T — T +
0,25Y. Penghitungan dalam menjawab soalan (3) menunjukkan jumlah pajak yang
baru adalah 1250. Informasi ini dapat membantu menentukan nilai tq, yaitu:
T = To + 0,25Y
1250 = To + 0,25 (6000)
To= 1250-1500
T° = -250

Dengan demikian fungsi pajak yang baru adalah: T = —250 + 0,25Y.

5. Keseimbangan Ekspor-Impor
Pada Y = 5600. Impor adalah: M = 0,1 Y = 0,1(5600) = 560. Maka ekspor (800)
melebihi impor. Terdapat lebihan dalam neraca perdagangan.
Pada Y = 6000. Impor adalah : M = 0,1Y = 0,1 (6000) = 600. Sedangkan ekspor
tetap 800 dan berarti ekspor tetap melebihi impor. Ini mcnunjukkan bahwa pada
kesempatan kerja penuh terdapat surplus dalam neraca perdagangan.

6. Multiplier
Multipliar didefinisikan sebagai angka yang menunjukkan perbandingan di antara
pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat.
Dalam menjawab pertanyaan (2a) didapati pertambahan pendapatan nasional
adalah: 6000 — 5600 = 400. Sedangkan pengeluaran pemerintah yang
diperlukan untuk menambah pendapatan nasional adalah = 200 (kenaikan dari
1000 menjadi 1200). Dengan demikian dalam perekonomian yang diasumsikan di
atas multiplier adalah: 400/200 - 2.
GRAFIK KESEIMBANGAN YANG SESUAI DENGAN PENGHITUNGAN
Dari penghitungan dalam menentukan pendapatan nasional pada
keseimbangan telah diperoleh data berikut:
i. Sebagai fungsi Y, fungsi konsumsi adalah: C = 500 + 0,6Y.
ii. Investasi perusahaan, pengeluaran pemerintah dan ekspor
masing-masing adalah 500, 1000 dan 800. Maka pada sumbu
tegak (pada Y = 0) nilai C + I + G + X adalah = 500 + 500 +
1000 + 800 = 2800.
iii. Keseimbangan pendapatan nasional adalah pada Y = 5600.

Berdasarkan data ini dalam Gambar 6.6


(i) ditunjukkan keseimbangan menurut pendekatan penawaran agregat
pengeluaran agregat.

Dalam Gambar 6.6


(ii) ditunjukkan keseimbangan menurut pendekatan suntikan-bocoran. Grafik
yang dibuat didasarkan kepada data berikut:
i. Nilai 1 + G + X adalah = 500 + 1000 + 800 = 2300
ii. Nilai S + T + M pada pendapatan nasional Y = 0 – 500. Nilai ini didapat
dari perhitungan berikut : Pada Y = 0 nilai C adalah 500 oleh karena fungsi
C adalah : C = 500 + 0,6Y. Sedangkan dalam perekonomian terbuka
berlaku persamaan Y = Cdn + S + T + M. apabila Y = 0 = 500 + S + T + M,
atau S + T + M = -500
iii. Keseimbangan pendapatan nasional adalah pada Y = 5600
Gambar 6.6
keseimbangan perekonomian terbuka : Grafik Berdasarkan contoh angka
MULTIPLIER DALAM PEREKONOMIAN TERBUKA
Adakah multiplier dalam perekonomian terbuka (dan dalam ekonomi yang
sebenarnya) sama atau berbeda dengan multiplier dalam ekonomi
tertutup? Uraian berikut akan menerangkan jawaban kepada pertanyaan
ini. Pertama sekali, dengan menggunakan contoh angka yang baru
diterangkan, akan ditunjukkan bahwa multiplier dalam ekonomi tiga sektor
adalah lebih besar dari multirWier dalam ekonomi empat sektor,
seterusnya akan diterangkan pada bagaimana menentukan persamaan
multiplier untuk perekonomian terbuka.

Membandingkan Multiplier Perekonomian Tertutup dan Terbuka


Contoh angka yang dianalisis dan diterangkan dalam bagian yang lalu
telah menunjukkan bahwa dalam perekonomian terbuka multiplier adalah
2. Sekiranya perekonomian tersebut bukan perekonomian terbuka, tetapi
perekonomian tertutup berapakah multipliernya? Dalam perekonomian
tertutup tiada ekspor dan impor dan dengan demikian ciri pengeluaran
dalam ekonomi adalah seperti yang diasumsikan dalam (i) hingga (iii) dari
angka contoh. Dengan demikian dalam pe"rcfconomian tersebut berlaku
keadaan berikut: (a) C = 500 + 0,8Yc|, (b) T = 0,25Y, (c) G = 1000 dan I
= 500. Dalam perekonomian seperti yang diasumsikan ini multiplier (Mtp)
adalah:
1
Mtp =
1 – b(1 – t)

1
Mtp =
1 – 0,8(1 – 0,25)

1
Mtp =
4

Mtp = 2,5

Penghitungan ini menunjukkan apabila perekonomiam itu adalah perekonomian


tertutup, multipliernya adalah 2,5. Manakala dalam penghitungan sebelum ini
telah ditunjukkan (dihitung) multiplier dalam ekonomi terbuka adalah 2.
Penghitungan tersebut menunjukkan bahwa multiplier untuk
perekonomian terbuka adalah lebih ketil dari multiplier untuk perekonomian
tertutup. Keadaan yang demikian adalah keadaan yang selalu berlaku dan
sebabnya adalah karena impor diasumsikan adalah proporsional dengan
pendapatan nasional (M = mY). Ciri ini menyebabkan tingkat bocoran semakin
besar dan mengurangi saiz MPCy dan multiplier.

Anda mungkin juga menyukai