Nama : RAHMATIA
Kelas : B1
NIM : 202101080
Jurusan : Agribisnis
Jawaban :
3. Definisi pendapatan nasional adalah nilai seluruh produksi yang diproduksi dalam sesuatu
negara dalam kurun waktu tertentu. Oleh karena itu pendapatan nasional biasanya juga
didefinisikan sebagai nilai seluruh barang-barang jadi dan jasa-jasa yang diproduksikan
oleh sesuatu negara dalam kurun waktu tertentu.
4. Cara menghitung Pendapatan Nasional yaitu :
a. Produk Nasional Bruto adalah pendapatan nasional yang dihitung dengan cara
pengeluaran dan Produk Domestik Bruto adalah pendapatan nasional yang dihitung
secara produksi. Sedangkan Pendapatan Nasional adalah pendapatan nasional yang
dihitung secara pendapatan
b. Cara yang paling sederhana untuk menentukan pendapatan nasional riil adalah dengan
mendeflasikan nilai pendapatan nasional menurut harga yang berlaku dengan
menggunakan indeks harga, seperti dengan menggunakan indeks harga konsumen.
Cara yang kedua untuk menghitung pendapatan nasional adalah dengan menghitung
dan menjumlahkan nilai-nilai produksi yang diproduksi dalam tiap-tiap sektor
ekonomi, selanjutnya disebut cara produksi. Nilai pendapatan nasional diperoleh
dengan cara menjumlahkan nilai-nilai tambahan yang diproduksi oleh tiap-tiap sektor
yang ada dalam perekonomian. Seluruh nilai tambahan yang diproduksi dalam
sesuatu sektor merupakan nilai produksi dari sektor tersebut yang dikembangkan
kepada pendapatan nasional. Di samping untuk menunjukkan besarnya sumbangan
dari tiap-tiap sektor ekonomi kepada pendapatan nasional, penghitungan pendapatan
nasional dengan cara produksi dilakukan hanya dengan menjumlahkan nilainilai
tambahan yang diproduksi, adalah dengan tujuan untuk menghindari penghitungan
dua kali. Dalam proses produksi setiap sektor akan menggunakan barang-barang
setengah jadi yang dihasilkan oleh industriindustri lain. Oleh karena itu seluruh nilai
penjualan dari sesuatu sektor bukanlah merupakan nilai produksi dari sektor itu.
Misalnya, nilai penjualan dari seluruh perusahaan-perusahaan yang tergolong dalam
industri kain tenun adalah 500 juta rupiah dan untuk menghasilkan barang- 7-9
Pendapatan Nasional dan Cara Perhitungannya barang sebanyak itu diperlukan
barang-barang setengah jadi (bahan-bahan mentah) dari sektor-sektor lain yang
bernilai 100 juta rupiah. Maka apabila dalam menghitung pendapatan nasional dengan
cara produksi, nilai produksi sektor industri kain tenun yang diperhitungkan adalah
500 juta rupiah, maka penghitungan dua kali akan terjadi. Nilai produksi sebesar 500
juta rupiah telah dihitung dua kali, yaitu pada waktu menghitung produksi sektor-
sektor yang menghasilkan barang-barang setengah jadi yang digunakan oleh industri
kain tenun dan pada waktu menghitung produksi industri kain tenun. Untuk
menghindari penghitungan dua kali ini, nilai yang harus dihitung ke dalam
pendapatan nasional adalah nilai tambahan yang diproduksi dalam tiap-tiap sektor.
Dalam contoh ini, nilai tambahan yang diproduksi oleh industri-industri kain tenun
adalah 400 juta rupiah, yaitu 500 juta rupiah nilai penjualan dikurangi oleh 100 juta
rupiah nilai bahan mentah yang digunakan. Sekaligus nilai 400 juta rupiah itu adalah
nilai yang menunjukkan besarnya produksi sektor industri kain tenun dan sumbangan
industri itu kepada pendapatan nasional. Dalam tabel berikut digambarkan
penghitungan pendapatan nasional menurut cara produksi. Dalam contoh itu
dimisalkan pendapatan nasional itu dinilai menurut harga faktor. Oleh karena itu nilai
pendapatan nasional yang diperoleh dinamakan Produk Domestik Bruto (GDP atau
Gross Domestic Product) menurut harga faktor. Pengertian "menurut harga faktor"
berarti bahwa pendapatan nasional itu dinilai berdasarkan kepada besarnya
pembayaran terhadap faktor-faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan nasional. 7-10 Pendapatan Nasional dan Cara Perhitungannya
Pendapatan Nasional Menurut Jenis Usaha (dalam miliar rupiah) Sektor Nilai
1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Rp. 2.157
4. Bangunan 271