Anda di halaman 1dari 18

PENGANTAR

EKONOMI MAKRO

Arman Hadi,S.M.,M.M.
Pengertian Ekonomi Mikro
dan Ekonomi Makro
Ekonomi Mikro mengupas ilmu ekonomi dari sudut
pandang ‘kepentingan unit-unit ekonomi terkecil’
Misalnya membahas :
• perilaku rumah tangga konsumen
• perilaku rumah tangga produsen
• dan perilaku pasar secara individual

Ekonomi Makro mengupas perilaku perekonomian sebagai


suatu ‘keseluruhan’ (agregat) dan mengabaikan masalah-
masalah yang dihadapi oleh unit-unit individu.
PERBEDAAN EKONOMI MIKRO
DENGAN EKONOMI MAKRO
• Analisis bersifat bagian-bagian / unit terkecil •Analisis bersifat menyeluruh (agregat)
• Titik berat analisis : •Titik berat analisis :
» cara mewujudkan efisiensi » faktor yg menentukan tingkat kegiatan ekonomi
suatu negara
» cara mencapai kepuasan » Masalah-masalah utama perekonomian
• Cakupan permasalahan : » Peran pemerintah mengatasi masalah ekonomi
Δ teori produksi •Cakupan permasalahan :
Δ biaya produksi Δ Pendapatan Nasional
Δ perilaku konsumen Δ pertumbuhan ekonomi
Δ perilaku produsen Δ inflasi
Δ struktur pasar Δ kebijakan ekonomi pemerintah
Δ teori konsumsi Δ Neraca Pembayaran
Δ teori distribusi Δ pengangguran
Δ elastisitas Δ Pendapatan per kapita
Δ penawaran seorang konsumen Δ permintaan seluruh konsumen
Δ penawaran seorang produsen Δ penawaran seluruh produsen
Masalah yang dihadapi Pemerintah (Indonesia)
• Pengangguran yang relatif tinggi
• Inflasi
• Neraca pembayaran Internasional
• Kurs (Nilai Tukar Rupiah) yang tidak stabil
• Pertumbuhan Ekonomi
• Kemiskinan
• Ketimpangan Distribusi Pendapatan
PENGANGGURAN
• Ketenagakerjaan di Indonesia merupakan masalah klasik

• Di satu sisi kelebihan angkatan kerja dan di sisi lain kesulitan mencari
tenaga kerja yang trampil dan produktif

• Pengangguran menjadi beban tenaga kerja produktif

• Bila tingkat ketergantungan semakin besar akan berdampak persoalan


sosial, politik, dan meningkatnya kriminalitas.

• Tingkat produksi menurun, pertumbuhan ekonomi melambat dan tingkat


kesejahteraan masyarakat turun.
INFLASI
(Menurunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing)
Pengendalian inflasi penting agar tidak tinggi dan dalam kondisi stabil

Inflasi yang tinggi berdampak :


• Pendapatan Riil masy. terus turun sehingga standar hidup turun

Inflasi yang tidak stabil berdampak :


• Kondisi yang tidak pasti (uncertainty) bagi dunia usaha dalam
mengambil keputusan.

Pengalaman menunjukkan inflasi yang tidak stabil mengakibatkan masy. Kesulitan


dlm berkonsumsi, berinvestasi, dan berproduksi. Akibat selanjutnya
‘menurunkan pertumbuhan ekonomi’

Jika tingkat inflasi dalam negeri lebih tinggi dari negara lain, dampaknya:
• Tingkat suku bunga domestik riil menjadi tidak kompetitif dan memberikan
tekanan pada nilai mata uang dalam negeri
NERACA PEMBAYARAN INTERNASIONAL
(NPI)
Yang menjadi sorotan dalam NPI adalah ‘Neraca Transaksi Berjalan’
(current account), yaitu merupakan gabungan antara Neraca
Perdagangan (ekspor – impor) dan Neraca Jasa yang mencakup jasa
faktor produksi dan jasa non faktor produksi

Neraca Pembayaran dapt DEFISIT jika ?

Neraca Pembayaran dapat SURPLUS jika ?


KURS
( Nilai Tukar Mata Uang )
Seperti halnya inflasi, kestabilan kurs sangat penting
Jika kurs tidak stabil akan mengganggu roda perekonomian negara, hal
ini dikarenakan pelaku ekonomi kesulitan dalam mengambil keputusan
ekonominya.

Coba ingat peristiwa krismon (krisis moneter) tahun 1997


Th 1997 -> US $ 1 = Rp4.650,- => US $ 1 = Rp8.025,-
Th 1998 -> US $ 1 = Rp7.100,- => US $ 1 = Rp9.595,-
Th 2001 -> US $ 1 = Rp10.400,-

Coba hitung: jika pada tahun 1997 perusahaan mempunyai hutang


US $ 100.000 yang jatuh tempo tahun 2001, berapa rupiah yang harus
dia bayarkan? Dan hitung selisihnya.
Pertumbuhan Ekonomi
dapat diartikan suatu keadaan perekonomian yang
menunjukkan adanya kenaikan (pertumbuhan) PDB
(Produk Domestik Bruto)
Pemerintah berusaha menciptakan iklim
perekonomian yang prospektif untuk memacu
pertumbuhan perekonomian, tetapi banyak masalah
yang mengakibatkan pertumbuhan ekonomi tidak
optimal, diantaranya kombinasi produksi yang
terbatas. Misalnya ingin menciptakan swa-sembada
beras tetapi tidak didukung dengan produksi
komoditas pengganti beras, akibatnya selalu
kekurangan produksi beras
KEMISKINAN
 Siapa yang mau jadi orang miskin ?
INGAT !! Kemiskinan adalah dekat dengan KEKUFURAN

 Apa saja penyebab kemiskinan ?


 jumlah penduduk yang besar
 banyaknya pengangguran
 keterbatasan kemampuan SDM dan SD Modal
 kondisi keamanan tidak kondusif
 tidak stabilnya perekonomian
 tingkat inflasi yang tinggi
 distribusi pendapatan yang tidak merata
 dll
KETIMPANGAN PENDAPATAN
Seperti syair lagu
“yang kaya makin kaya….,
yang miskin makin miskin …”
Tanya kenapa hal ini terjadi ?
Sistem distribusi pendapatan dari si kaya kepada si miskin
tidak baik. 
Dengan cara apa pendistribusiannya?
Pajak
 subsidi
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM MENGATASI MASALAH PEREKONOMIAN

KEBIJAKAN FISKAL KEBIJAKAN MONETER

KEBIJAKAN NON-FISKAL & NON-MONETER


KEBIJAKAN FISKAL
Yaitu kebijakan pemerintah yang dilakukan dengan
cara mengubah penerimaan dan pengeluaran
negara
Kebijakan ini diambil untuk menstabilkan ekonomi,
memperluas kesempatan kerja, mempertinggi
pertumbuhan ekonomi, dan keadilan dalam
pemerataan pendapatan

Caranya dengan : menambah atau mengurangi ?


PAJAK dan SUBSIDI
KEBIJAKAN MONETER
 Kebijakan yang diambil oleh Bank Sentral untuk MENAMBAH atau
MENGURANGI jumlah uang yang beredar di masyarakat

 7-annya :
a. menjaga stabilitas ekonomi
b. menjaga stabilitas harga
c. meningkatkan kesempatan kerja
d. memperbaiki posisi neraca perdagangan dan neraca pembayaran

 Caranya dengan :
1. Kebijakan Pasar Terbuka (Open Market Policy)
2. Kebijakan Diskonto (Discount Policy)
3. Kebijakan Cadangan Kas (Cash Ratio Policy)
4. Kebijakan Kredit Selektif
5. dan kebijakan lain yang dipandang paling sesuai dengan keadaan
KEBIJAKAN LAIN
 Selain dari kedua kebijakan di atas, pemerintah
dapat melakukan kebijakan :
a. Mengendalikan tuntutan kenaikan pendapatan
b. mendorong peningkatan efisiensi
c. mengembangkan infra struktur
d. mengeluarkan peraturan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi yang lebih kondusif
1. Jika tingkat pengangguran di suatu negara meningkat dari 5% menjadi 10%,
maka apa dampaknya terhadap perekonomian negara tersebut?
2. Jika suku bunga bank sentral dinaikkan, maka apa dampaknya terhadap
perekonomian negara tersebut?
3. Jika nilai tukar mata uang suatu negara melemah, maka apa dampaknya
terhadap perekonomian negara tersebut?
4. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan fiskal ekspansif, maka apa
dampaknya terhadap perekonomian negara tersebut?
5. Jika pemerintah mengeluarkan kebijakan moneter ekspansif, maka apa
dampaknya terhadap perekonomian negara tersebut?
6. Jika pendapatan konsumen meningkat, maka apa dampaknya terhadap
permintaan barang X?
7. Jika pendapatan konsumen meningkat, maka apa dampaknya terhadap
permintaan barang X?
8. Jika jumlah produsen barang X meningkat, maka apa dampaknya terhadap
harga barang X?
9. Jika biaya produksi barang X meningkat, maka apa dampaknya terhadap
harga barang X?
10. Jika pemerintah mengeluarkan subsidi untuk produsen barang X, maka apa
dampaknya terhadap harga barang X?

Anda mungkin juga menyukai