Anda di halaman 1dari 22

Indikator Indikator Ekonomi Indonesia

Amifaadhilah
Selly Lidia 011401335
Yuni Fenanda Utami 011401227
Dena Aprilia 011401236
Desta Syalwini 011401254
Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan ekonomi (Economic Growth)
adalah perkembangan kegiatan dalam perekonomian
yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksikan
dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat.
Teori dan Model Pertumbuhan Ekonomi

Teori Inovasi Schum Peter


Pada teori ini menekankan pada faktor inovasi enterpreneur sebagai
motor penggerak pertumbuhan ekonomi kapitalis.
Model Pertumbuhan Harrot-Domar
Teori ini menekankan konsep tingkat pertumbuhan natural.
Model Input-Output Leontief
Model ini merupakan gambaran menyeluruh tentang aliran dan
hubungan antarindustri.
Model Pertumbuhan Lewis
Model ini merupakan model yang khusus menerangkan kasus
negara sedang berkembang banyak(padat) penduduknya.
Model Pertumbuhan Ekonomi Rostow
Model ini menekankan tinjauannya pada sejarah-sejarah tahap-
tahap pertumbuhan ekonomi serta ciri dan syarat masing-masing.
Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia
a. Faktor produksi
b. Faktor investasi
c. Faktor perdagangan luar negeri dan neraca pembayaran
d. Faktor kebijakan moneter dan inflasi
e. Faktor keuangan negara
Manfaat Pertumbuhan Ekonomi
a. Laju pertumbuhannya untuk mengukur kemajuan ekonomi sebagai hasil
pembangunan nasional Pendapatan perkapitanya dipergunakan untuk
mengukur tingkat kemakmuran penduduk
b. Sebagai dasar pembuatan proyeksi atau perkiraan penerimaan negara
untuk perencanaan pembangunan nasional atau sektoral dan regional.
c. Sebagai dasar pembuatan prakiraan bisnis, khususnya persamaan
penjualan bagi perusahaan untuk dasar penyusunan perencanaan produk
dan perkembangan sumbur daya (tenaga kerja dan modal).
Hambatan-hambatan
Pertumbuhan Ekonomi

a. Kegiatan sektor pertanian masih tetap tradisonal dan produktivitasnya


sangat rendah
b. Kebanyakan negara masih menghadapi masalah kekurangan dana
modal dan barang modal (peralatan produksi) yang modern
c. Tenaga terampil, terdidik dan keahlian keusahawanan penawarannya
masih jauh dibawah jumlah yang diperlukan
d. Perkembangan penduduk sangatlah pesat
e. Berbagai masalah institusi, sosial, kebudayaan dan politik yang sering
dihadapi.
Perubahan Struktur Ekonomi

Sebagai suatu rangkaian peruabahn yang saling terkait


satu dengan lainnya dalam komposisi AD, perdagangan
luar negeri (ekspor dan impor), AS (produksi dan
penggunaan faktor- faktorproduksi yang diperlukan guna
mendukung proses pembangunan dan pertumbuhan
ekonomi yang berkelanjutan.
Ada dua teori utama yang umum digunakan dalam menganalisa
perubahan struktur ekonomi, yaitu :

1. Teori Arthur Lewis Membahas proses pembangunan ekonomi yang


terjadi di pedesaan dan perkotaan.
2. Teori Horis Chenery
Pengertian Inflasi
• Suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum
dan terus-menerus (kontinu)
• Proses menurunnya nilai mata uang secara kontinu.
Penyebab Inflasi
a. Tarikan permintaan (Demand pull inflation)
Bertambahnya permintaan terhadap barang dan jasa
menyebabkan bertambahnya permintaan faktor-faktor
produksi. Meningkatnya permintaan terhadap produksi
menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
b. Desakan biaya (Cost push inflation)
Inflasi ini terjadi akibat meningkatnya biaya produksi
(input) sehingga mengakibatkan harga produk-produk
(output) yang dihasilkan ikut naik.
Teori-Teori Inflasi
Teori Kuantitas • jumlah uang yang beredar
(Irving Fisher) • harapan masyarakat mengenai kenaikan
harga di masa mendatang.

Teori Keynes • keinginan masyarakat untuk hidup di luar


batas kemampuan ekonominya.
• adanya perebutan rezeki antarkelompok.

Teori • kekakuan (ketidakelastisan) penerimaan


ekspor.
Strukturalis • kekakuan (ketidakelastisan) penawaran
bahan makanan.
Penggolongan Inflasi
Berdasarkan asal timbulnya inflasi
1. Inflasi yang berasal dari dalam negeri
2. Inflasi yang berasal dari luar negeri

Berdasarkan cakupan pengaruh kenaikan harga


1. Inflasi Tertutup (Closed Inflation)
2. Inflasi Terbuka ( Open Inflation)
3. Inflasi Tidak Terkendali (Hiperinflasi)

Berdasarkan parah atau tidaknya inflasi


1. inflasi ringan (di bawah 10% setahun)
2. inflasi sedang (antara 10%–30% setahun)
3. inflasi berat (antara 30%–100% setahun)
4. inflasi tak terkendali (di atas 100% setahun)
Dampak Inflasi Terhadap
Kegiatan Ekonomi Masyarakat
Dampak Positif Dampak Negatif

• Peredaran / perputaran barang • Harga barang-barang dan jasa


lebih cepat. naik.
• Produksi barang-barang • Nilai dan kepercayaan
bertambah, karena terhadap uang akan turun atau
keuntungan pengusaha berkurang.
bertambah. • Menimbulkan tindakan
• Kesempatan kerja bertambah, spekulasi.
karena terjadi tambahan • Banyak proyek pembangunan
investasi. macet atau terlantar.
• Pendapatan nominal • Kesadaran menabung
bertambah, tetapi riil masyarakat berkurang.
berkurang, karena
kenaikan pendapatan kecil.
Pihak-pihak yang Mendapatkan Keuntungan
a. Para pengusaha
b. Para pedagang
c. Para spekulan

Pihak-pihak yang Mendapatkan Kerugian


a. Para konsumen
b. Mereka yang berpenghasilan tetap
c. Para pemborong atau kontraktor
d. Para pemberi pinjaman/kreditor
e. Para penabung
Bulan Tahun Tingkat Inflasi

Januari 2016 4.14 %


Desember 2015 3.35 %
Nopember 2015 4.89 %
Oktober 2015 6.25 %
September 2015 6.83 %
Agustus 2015 7.18 %
Juli 2015 7.26 %
Juni 2015 7.26 %
Mei 2015 7.15 %
April 2015 6.79 %
Maret 2015 6.38 %
Februari 2015 6.29 %
Januari 2015 6.96 %

Sumber : http://www.bi.go.id
Neraca Pembayaran Luar Negeri

Catatan sistematis dari semua transaksi ekonomi


internasional yang terjadi antara penduduk dalam negeri
pada suatu negara dengan penduduk luar negeri selama
jangka waktu tertentu biasanya satu tahun dan dinyatakan
dalam dolar AS.
Keuntungan mempelajari pembayaran diantaranya :
1. memberikan informasi tentang permintaan dan
penawaran mata uang pada suatu negara
2. memberikan informasi tentang potensi yang terdapat
pada negara tersebut dalam dunia bisnis.
3. digunakan untuk mengevaluasi kinerja negara dalam
persaingan ekonomi internasional.
Neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu :

1. Bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-

langkah di bidang ekonomi.

2. Bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di

bidang moneter dan fiskal.

3. Bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh

hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional.

4. Bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan di

bidang politik perdagangan Internasional.


Neraca pembayaran internasional terdiri dari beberapa transaksi.
1. Transaksi kredit, mengakibatkan timbulnya hak bagi penduduk
untuk menerima pembayaran dari negara lain.
2. Transaksi debit, mengakibatkan kewajiban bagi penduduk untuk
mengadakan pembayaran kepada penduduk negara lain.
Penerimaan dalam Negeri
Penerimaan Pajak
Penerimaan Pajak Dalam Negeri

Pendapatan Pajak Perdagangan Internasional

Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)


Pendapatan Bagian Laba BUMN

Pendapatan Negara Bukan Pajak lainnya

Pendapatan Badan Layanan Umum (BLU)

Penerimaan Sumber Daya Alam


BI Rate dan Ekonomi Nasional
Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (BI), Kamis (18/2), memutuskan untuk
menurunkan suku bunga acuan BI Rate menjadi 7%.

Penurunan suku bunga acuan ini merupakan yang kedua kalinya di tahun ini
setelah Januari lalu BI menurunkan suku bunga dari 7,5% menjadi 7,25%.
Selain menurunkan suku bunga acuan, bank sentral juga menurunkan giro
wajib minimum (GWM) primer dalam rupiah dari 7,5% menjadi 6,5%.

Kebijakan BI menurunkan suku bunga acuan diharapkan dapat memberi


stimulus bagi perekonomian nasional di tengah tekanan ekonomi global.
Pelonggaran moneter yang diputuskan bank sentral juga sebagai upaya penguatan
10 paket kebijakan yang telah dikeluarkan pemerintah, khususnya percepatan
infrastruktur, deregulasi, dan perbaikan iklim investasi.

Penurunan suku bunga ini merupakan respons BI untuk menambah likuiditas di pasar
domestik dan lebih menggairahkan perekonomian nasional.

Semakin rendahnya suku bunga berarti beban bunga yang akan ditanggung pelaku
usaha nasional akan semakin rendah. Harapannya biaya produksi nasional akan
menurun dan produk nasional lebih kompetitif di pasar ASEAN.

http://www.koran-sindo.com/news.php?r=0&n=3&date=2016-02-22
Edisi 22-02-2016

Anda mungkin juga menyukai