Anda di halaman 1dari 9

Equilibrium Volume 10. No. 2.

Tahun 2021 eISSN2684-9313


Hal 137 - 145 pISSN2088-7485
PENGARUH MODAL, JUMLAH UNIT USAHA, NILAI INVESTASI
DAN UPAH MINIMUM TERHADAP PENYERAPAN TENAGA
KERJA PADA INDUSTRI KECIL DAN MENENGAH DI
KABUPATEN TUBAN
Rosalia Agista Nur Wulansari1, Niniek Imaningsih2, Riko Setya Wijaya3
1,2,3
Program Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur
rosaliaagistanurws@gmail.com

Abstrak
Riset ini memiliki tujuan untuk menganalisis: 1. pengaruh Modal, Jumlah Unit Usaha, Nilai Investasi, dan
Upah Minimum Kerja (UMK) terhadap penyerapan tenaga kerja pada industry kecil menegah di
KabupatenTuban 2. perkembangan modal, jumlah unit usaha, nilai investasi dan upah minimum terhadap
penyerapan tenaga kerja pada industri kecil dan menengah di Kabupaten Tuban .Adapun penelitian ini
dilakukan di Kabupaten Tuban dan jenis data penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dimana data diperoleh
dari Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tuban. Populasi pada penelitian ini adalah
industri kecil menengah di Kabupaten Tuban dan sampel yang digunakan adalah 45 industri. Riset ini menerapkan
analisis regresi berganda (OLS) menggunakan program SPSS 22 for windows. Hasil Analisis menunjukkan
bahwa Modal memiliki pengaruh signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, jumlah unit usaha mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja, Nilai Investasi mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja dan Upah minimum tidak menunjukkan pengaruh yang
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja sector Industri Kecil Menengah di Kabupaten Tuban. Riset ini
mempunyai tingkat keakuratan senilai 97,3% dan sisanya2,7% mendapatkan pengaruh dari faktor lain yang
tidak penelitikaji.

Kata Kunci: Tenaga Kerja, Investasi, Unit Usaha, UMK.

Abstract

This research aims to analyze: 1. the influence of Capital, Number of Business Units, Investment Value, and
Minimum Work Wage (UMK) on employment in small and medium industries in Tuban Regency 2. capital
development, number of units, investment value and minimum wage on the absorption of labor in small and
medium industries in Tuban Regency. This research was conducted in Tuban Regency and the type of research
data used was quantitative where the data was obtained from the Department of Industry and Trade
Cooperatives, Tuban Regency. The population in this study are small and medium industries in Tuban
Regency and the sample used is 45 industries. This research applies multiple regression analysis (OLS) using
the SPSS 22 for windows program. The results of the analysis show that capital has a significant effect on
employment. Investment value has a significant effect on employment and the minimum wage does not show a
significant effect on employment in the Small and Medium Industry sector in Tuban Regency. This research
measures the level of accuracy of 97.3% and the remaining factor, 7% is influenced by other influences that
are not detrimental.

Keywords: Labor, Investment, Business Unit, MSE

137
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

PENDAHULUAN
Proses pembangunan sering dikaitakan dengan Tabel 1.1 Jumlah Unit Usaha Dan Tenaga
proses industrialisasi. Proses pembangunan industry Kerja Industri Kecil Menengah Di Kabupaten
dan proses industrialisasi sebenarnya memiliki tujuan Tuban Tahun 2017 - 2019
untuk kesejahteraan masyarakat atau mengangkat
derajat ekonomi keluarga. Dengan begitu
pembangunan industry memiliki tujuan pokok dari
berkembangnya kehidupan masyarakat yang lebih
baik, tidak semata mata hanya untuk mencapai
pembangunan saja. Permasalahan yang sering
dihadapi adalah tingginya tingkat pengangguran,
peningkatan angkatan kerja, rendahnya kualitas dari
tenaga kerja, serta masih banyak lagi. Permasalahan
tersebutlah yang menjadi suatu fakor yang
menghambat pembangunan nasional,disebabkan hal
tersebut, pemerintah seharusnya menangani
permasalahan tersebut (Astiani, 2018). Didasarkan
pada Undang-Undang N0.13 Tahun 2003 Tentang
tenaga kerja ialah tiap individu yang bisa Sumber: Dinas Koperasi Perindustrian Dan
menjalankan pekerjaan untuk memproduksi barang Perdagangan Kab Tuban 2017-2019 (Data
ataupun jasa guna mencukupi segala keperluan Diolah).
pribadi ataupun masyarakat. Tenaga kerja juga bisa
dikatakan sebagai penduduk yang berada pada usia Table 1.1 memperlihatkan jumlah industry
kerja. Pengembangan industry dimana bersifat padat kecil dan menengah dan juga jumlah tenaga kerja
karya yang mana menjadi suatu upaya dalam pada industry kecil dan menengah tersebut.
memperbesar kesempatan untuk bekerja (Hajrah, Dalam table 1 tampak bahwa terjadinya fluktuasi
2017). Pembangunan ekonomi ialah satu kesatuan pada jumlah industry kecil dan menengah.
usaha kebijaksanaan yang mempunyai tujuan guna Terlihat bahwa dari tahun 2017 sampai 2019
mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat, meningkat,
karena semakin meratanya kesempatan kerja dan
pendapatan yang diperolehakan membuat kehidupan Dari tahun 2017 total ikm 16.105 unit
keluarga berkecukupan (Handayani,2016). usaha. Pada tahun 2018 sebesar 16.523 unit usaha
Pengembangan industry kecil dan menengah dan pada tahun 2019 sebesar 16.902 unit usaha.
bisa membantu dalam penanganan permasalahan Sesuai dengan perkembangan dalam industry
pengangguran karena saat ini jumlah penduduk kecil dan menengah di Kabupaten Tuban pasti
menyebabkan semakin banyak masyarakat yang sulit mempunyai berbagai macam kendala yang mana
untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai bidang dan mengakibatkan tenaga kerja yang terserap belum
kemampuan nya,karena tidak seimbangnya lah optimal, antara lain yaitu keterbatasan modal,
pertumbuhan angkatan kerja dengan penciptaan sulitnya perkembangan pada unit usaha
lapangan kerja dapat mengakibatkan angka dikarenakan mengingat banyak pesaing yang
pengangguran semakin tinggi.Tujuan yang ingin memiliki usaha yang sama, kurangnya inovasi
didapatkan dari pembangunan industry adalah dan kreatifitas terhadap produk yang dimiliki
mendorong penyerapan tenaga kerja dan kesempatan sehingga membuat produk yang kita miliki kalah
dalam berwirausaha, mendorong ekspor indonesia, bersaing dengan produk baru atau unit usaha baru.
serta mulai memberdayakan pasar didalam negeri, Penelitian ini bertujuan guna mendapatkan
mendukung perkembangan sector infrastruktur, informasi terkait pengaruh modal terhadap
memberikan sumbangan untuk pertumbuhan penyerapan tenaga kerja pada industry kecil
ekonomi,memperkuat struktur industry, dan menengah diKabupaten Tuban, guna
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan mendapatkan informasi terkait pengaruh jumlah
meningkatkan penerimaan devisa (Tri, 2016) sudah unit usaha terhadap penyerapan tenaga kerja pada
memanfaatkan teknologi padatkarya yang mana industri kecil menengah di Kabupaten Tuban,
mampu lebih memperluas kesempatan kerja dan guna mendapatkan informasi terkait pengaruh
kesempatan berusaha.Merujuk pada permasalahan nilai investasi terhadap penyerapan tenaga kerja
diatas pengangguran menjadi topik yang paling di kabupaten Tuban, guna memperoleh informasi
sering dibahas dalam nasional maupun internasional. terkait pengaruh upah minimum terhadap
Fakta yang ada ialah dengan membludaknya jumlah penyerapan tenaga kerja di Kabupaten Tuban
penduduk, tetapi tidak terserap tenaga kerja.
Berikut merupakan data jumlah unit usaha dan
tenaga kerja industri kecil menengah di Kabupaten
Tuban: .

138
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

KAJIAN PUSTAKA dalam kesempatan kerja akan timbul, dalam hal ini
kesempatan kerja berkaitan dengan sejumlah
Industri aspek baik di dalam sektor ekonomi ataupun yang
Pada Undang Undang Republik Indonesia No. bukan ekonomi, terlebih itu upaya untuk
3 Tahun 2004 tentang perindustrian menyebutkan memperbesar peluang masyarakat untuk
bahwa industry merupakan segala hal yang berwujud memperoleh pekerjaan merupakan sebuah upaya
aktivitas ekonomi dalam mengolah bahan baku atau untuk mendorong peningkatan taraf hidup.
mendayagunakan sumber daya yang terdapat di dalam (Handayani, 2016). Badan Pusat Statistik
industri tersebut yang tujuannya untuk menciptakan dalam(Hajrah, 2017) mendefinisikan bahwa
sebuah produk bernilai tambah atau lebih bermanfaat, kesempatan kerja ialah akumuasi total dari
termasuk jasa industry. Peran sektor industry menurut individu yang berada pada satu wadah atau yang
(Hasanah, 2016). Industry merupakan kegitan disebut dengan perusahaan untuk bekerja.
ekonomi yang menghasilkan nilai tambah. Secara Kesempatan untuk memperoleh pekerjaan inilah
ekonomi makro nilai tambah tidak hanya digunakan yang akan menjadi wadah para tenaga kerja yang
untuk menunjang peningkatan PDB melainkan juga saat ini tersedia, jikala pangan pekerjaan yang ada
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat saat ini berada pada kondisi seimbang dengan
(Prabaningtyas, 2015) akumulasi dari tenaga kerja saat ini.Secara umum
kesempatan kerja dapat diartikan sebagai
Tenaga kerja tersedianya upaya produksi untuk memberikan
Sumber daya manusia (SDM) atau Human sebuah pekerjaan kepada tenaga kerja yang akan
Resourcesyang memiliki dua definisi, yakni pertama, terlibat dalam proses produksi, dimana bisa
suatu usaha ataupun jasa yang ditunjukkan pada diartikan bahwalapangan pekerjaan ataupun
proses produksi. Pengertian ini mengartikan bahwa peluang yang saat ini ada guna memperoleh
SDM merupakan sebuah mutu dari pekerja dalam pekerjaan di dalam sebuah aktivitas ekonomi
periode tertentu guna memproduksi barang ataupun (produksi), di dalamnya berisikan seluruh
jasa. Definisi kedua dari SDM ialah individu yang lapangan pekerjaan yang tersedia. Pengukuran
memiliki kemampuan dalam melangsungkan kerja akan kesempatan kerja ini ditinjau berdasarkan
sehingga dapat menghasilkan jasa ataupun upaya akumulasi individu yang memperoleh pekerjaan
dalam menunaikan pekerjaan yang dimilikinya. dalam periode tertentu yangdilihat berdasarkan
Kesanggupan kerja diartikan sebagai kesanggupan aktivitasekonomi.
untuk menjalankan aktivitas yang bernilai ekonomis, Penyerapan tenaga kerja diartikan sebagai
yakni aktivitas memproduksi barang ataupun jasa akumulasi tertentu yang berasal dari tenaga kerja
yang kegunaannya untuk mencukupi kebutuhan dari yang bekerja pada sebuah unit usaha atau dapat
masyarakat. Kemampuan bekerja dilihat dari usia. diartikan sebagai tenaga kerja yang berhasil
Melalui arti individu yang berada pada usia kerja yang terserap pada sebuah unit usaha. Ketika menyerap
sanggup bekerja. Sekelompok penduduk yang berada tenaga kerja, maka akan memperoleh pengaruh
pada usia kerja disebut tenaga kerja atau Man Power dari dua faktor, yakni eksternal dan
(Muhammad, 2014). Di dalam(‘Undang Undang No internal.(Prabaningtyas,2015)
13’, )Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, tenaga Berdasarkan (‘Undang Undang No
kerja didefinisikan sebagai individu yang memiliki 13’,)Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, tenaga
kemampuan dalam bekerja untuk memproduksi kerja ialah tiap individu yang dapat menjalankan
barang ataupun jasa dalam kualitas yang baik pekerjaan untuk menciptakan barang atau jasa
sehingga dapat mencukupi kebutuhan pribadi baik sehingga dapat memenuhi keperluan pribadi
sekaligus masyarakat.Tenaga kerja adalah penduduk ataupun masyarakat. Tenaga kerja ialah penduduk
yang berada pada usia kerja (15-64 tahun) atau total yang berada pada usiakerja (15-64 tahun) atau
penduduk dimana dapat bekerja serta menghasilkan jumlah semua penduduk yang dapat bekerja serta
barang dan jasa jika mereka menerima permintaan menciptakan barang dan jasa jika mereka
untuk memerikan tenaga yang mereka miliki dan turut mendapatkan permintaan terhadap tenaga mereka
andil atas aktivitas yang dilangsungkan tersebut. dan mereka dapat ikut serta pada kegiatan
tersebut.
Kesempatan Kerja
Merupakan akumulasi individu yang bisa Modal
masuk kedalam suatu perusahaan untuk melakukan Modal dinilai sebagai penyerapan tenaga
suatu pekerjaan, dan didalam suatu instansi atau kerja. Besarnya modal yang di investasikan
perusahaan yang dimaksudkan dapat menerima tentunya dapat meningkatkan permintaan tenaga
seluruh tenaga kerja yang tengah tersedia jika kerja atau peningkatan terjadi dengan asumsi
lapangan pekerjaannya mencukupi untuk memberikan factor factor produksi yang lain konstan didalam
pekerjaan terhadap tenaga kerja tersebut. usaha modal adalah hal penting yang dibutuhkan.
Meningkatnya laju dari pertumbuhan penduduk dan Modal ialah seluruh wujud dari kekayaan dimana
angkatan kerja dapat diperkirakan permasalahan di dipergunakan baik secara langsung atau tidak

139
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

langsung pada proses produksi guna meningkatkan upah bulanan paling rendah dimana tersusun atas
output. Modal ialah sumber ekonomi selain tenaga upah pokok tidak terkecuali dengan tunjangan
kerja dimana hasil rekayasa yang dilakukan oleh tetap. Dimana maksud dari kata tunjangan tetap
manusia. Terkadang modal dinilai ke dalam bentuk ialah jumlah imbalan yang diberikan kepada
uang atau keseluruhan nilai dari sumber ekonomi non pekerja secara tetap dimana dibayarkan secara
manusiawi. Hal inilah yang menyebabkan apabila teratur serta tidak disangkut pautkan dengan
merujuk pada modal dalam artian yang lebih luas, kehadiranmaupun pencapaian prestasi tertentu.
maka disebutkan seluruh sumber ekonomi selain Tujuan dari ditetapkannya upah minimum ialah
tenaga kerja (Fadilah, 2012) guna memperoleh penghasilan yang layak bagi
pekerja. Sejumlah hal yang dipertimbangkan
Jumlah Unit Usaha dalam hal ini, tidak terkecuali dalam upaya
Badan Pusat Statistik mengartikan unitusaha peningkatan kesejahteraan para pekerjatanpa
ialah unit yang menjalankan aktivitasdimana menafikan produktifitas perusahaan dan
dilaksanakan oleh seseorang atau rumah tangga kemajuannya tidak terkecuali dalam
ataupun sebuah badan serta memiliki kewenangan mepertimbangkan kondisi ekonomi secara umum.
yang penentuannya didasarkan pada lokasi bangunan Payaman J Simanjutak dalam(Nurafuah,
fisik serta wilayah operasionalnya.Umumnya 2015)berdasarkan teori klasik mengidentifikasikan
pertumbuhan unit usaha disebuah wilayah dapat upah sebagai upaya untuk mendongkrakkan
memperbanyak lapangan pekerjaan ,dapat diartikan keuntungan yang akan dimiliki setiap perusahaan
bahwa terjadinya peningkatan dalam permintaan dengan memanfaatkan sejumlah faktor di dalam
tenaga kerja. (‘Badan Pusat Statistik Kabupaten produksi sehingga setiap faktor di dalam produksi
Tuban’Tentang Perindustrian) dengan banyaknya yang dimanfaatkan akan mendapatkan ataupun
perusahaan ataupun unit usaha dalam sebuah daerah memberi imbalan yang sesuai dengan nilai
yang mana tentunya membutuhkan tenaga kerja yang penambahan hasil marginal yang diperoleh dari
banyakpula (Widyastuti, 2013). factor produksi tersebut atau dapat diartikan
bahwa tenaga kerja diberikan upah yang sesuai
Nilai Investasi dengan pertumbuhan hasil marginalnya
Investasi ialah dana yang diluarkan untuk
memeperbanyak ataupun menjagapersediaan modal METODE PENELITIAN
atau Capital Stock. Persediaan tersebut antara lain Metode kuantitatif ialah metode yang
peralatan, berbagai jenis mesin, pabrik dan persediaan digunakan dalam melangsungkan penelitian yang
bahan baku dimana dapat dipergunakan ketika proses dimana menegakkan asas positivisme, penggunaan
produksi. Sehingga investasi ialah pengeluaran metode ini ditujukan untuk melangsungkan
dimana ditujukan guna memperbanyak modal. Pada penelitian terhadai suatu populasi dan sampel yang
neraca nasional atau struktur Produk Domestik Bruto telah ditentukan sehingga dapat memperoleh angka
(PDB) berdasarkan pemanfaatannya investasi dapat yang akan digunakan untuk menguji hipotesis
diartikan sebagai suatu hal yang menentukan laju yang sudah diterapkan. (Safitri, 2017)data
pertumbuhan ekonomi, dikarenakan selain dapat diperoleh dari Dinas Koperasi Perindustrian dan
meningkatkan output secara signifikan dan otomatis Perdagangan di Kabupaten Tuban. Lokasi wilayah
dapat mendorong peningkatan permintaan input, yang yang digunakan pada penelitian ini dilakukan di
mana mengakibatkan pada saatnya dapat mendorong wilayah Kabupaten Tuban khususnya pada
peningkatan peluang kerja dan kesejahteraan industri kecil dan menengah. Data yang dipakai
masyarakat sebagai suatu dampak dari peningkatan guna mewujudkan tujuanpada riset ini secara
pendapatan yang didapatkan masyarakat (Jaunita, keseluruhan dengan data sekunder. Data yang
2016). didapatkan ialah sekumpulan data dari catatan
Menurut (Gunawan, 2018)investasi ialah tertulis Diskoperindag Kabupaten Tuban. Pada
pengeluaran atau penanaman modal atau perusahaaan riset ini menggunakan pendekatan metode
guna membelanjakan nya ke berbagai barang modal kuantitatif dengan analisis regresi linier berganda.
beserta perlengkapan produksi guna meningkatkan Dan sampel penelitian yang dipergunakan ialah 15
kemampuan produksi barang dan jasa yang tersedia industri kecil menengah dengan pengamatan dari
pada perekonomian. Penambahan jumlah modal dapat tahun 2017 – 2019, dengan begitu terdapat 45
memperlihatkan pengaruh terhadap perekonomian industri kecil menengah yang digunakan sebagai
dikarenakan dapat menghasilkan barang dan jasa sampel. Metode analisis regresi linier:
lebih banyak dikemudian hari. Penanaman modal bisa
dikelompokkan ke dalam menjadi penanaman modal Y = ß0 + ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+...+
Badan Usaha Milik Negara, penanaman swasta dan ßnxn
penanaman modal pemerintahumum.
Upah Minimum +e
Berdasarkan(‘Keputusan Menteri No.1’,
1999) Pasal 1 ayat 1, tentang upah minimum ialah

140
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

Keterangan : c. Lilliefors SignificanceCorrection.


Y : Variabel Dependen d. This is a lower bound of the true
significance.
ß0: Dugaan Bagi Parameter Konstanta ß1, ß2, ß3, Sumber: Output SPSS 22.0 (Data Diolah)

ß4,
ßn: Dugaan Bagi Parameter ß1, ß2, ß3, ß4, ßn
X1,X2,X3,X4,Xn:Variabel Independen
e : sisa (eror)

Dari bentuk umum model regresi linier berganda


tersebut bisa diperkirakan denganmodel regresi
linier berganda untuk sampel, yakni seperti di
bawah ini :

Y = ß0 + ß1X1+ ß2X2+ ß3X3+ ß4X4+ e

Keterangan:

Y : Penyerapan Tenaga Kerja

X1 : Modal
X2 : Jumlah Unit Usaha

X3 : Nilai Investasi

X4 : UpahMinimum ß0 :Konstanta
ß1, ß2, ß3, ß4 :Koefisien Regresi

e : Variabel Pengganggu atau standart eror

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Normalitas

Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas One Sample


Kolmogoriv Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov
Test
Unstanda
rdized
Residual
N 45
Normal Mean ,0000000
Parametersa,b Std. 159,6330
Deviation 1085
Most Extreme Absolute ,101
Differences Positive ,101
Negative -,061
Test Statistic ,101
Asymp. Sig. (2-tailed) ,200c,d
a. Test distribution isNormal.
b. Calculated fromdata.

141
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

Berdasasrkan output uji spss sebelumnya mengacak serta tidak membentuk suatu pola
memperlihatkan bahwa nilai signifikan yang jelas, dan juga penyebarannya baik diatas
Asiymp.Sig (2-tailed) senilai 0,200 melebihi dari ataupun dibawah angka 0 pada sumbu y yang
0,05. Sehingga sejalan dengan dasar pengambilan mana bisa diartikan bahwa heterokedastisitas
keputusan pada uji normalitas Kolmogorov – tidaklah terjadi dalam model regresi, maka
smirnov sebelumnya, bisa ditariksimpulan bahwa model regresi layak digunakan.
data memperlihatkan distribusi normal. Sehingga,
asumsi atau persyaratan normalitas pada model UjiAutokorelasi
regresi telah terpenuhi. Tabel 4.2 Hasil Uji Autokorelasi

Uji Multikolinearitas

Tabel 4.1 HasilUjiMultikolinearitas

Sumber : Output SPSS 22.O (Data Diolah)


a. Apabila nilaiDwkurang dari -2 dapat
diartikanbahwaTerdapatautokorelasipo
sitif
b. Apabila nilai DW diantara -2hingga
+2 dapat diartikan
c. bahwa tidak ditemukannya
autokorelasi
d. Apabila nilai DW melebihi +2
Didasarkan tabel diatas sehingga bisa makadiartikanditemukannya
diperoleh informasi untuk nilai tiap variabel autokorelasinegative.
modal, jumlah unit usaha, nilai investasi dan
upah minimum mempunyai nilai tolerance Berdasarkan hasil uji autokorelasi diatas
melebihi 0,10 dan VIF di bawah 10. Dan untuk maka diartikan bahwa tidak terjadi gejala
nilai VIF setiap variabel adalah variabel modal autokorelasi, karena dl : 1,2874, du : 1,7762
sebesar 2,561 , variabel jumlah unit usaha sebesar , 4-du : 4 – 1,7762 = 2,2238
1,032 , variabel nilai investasi sebesar 2,663 dan Dapat diartikan( du< d < 4-du ) : 1,7762 <
untuk nilai VIF variabel upah minimum sebesar 2,1211 < 2,2238. Autokorelasi tidaklah terjadi.
1,067. Sehingga bisa ditarik simpulan
bahwadidasarkan pada nilai tolerance dan nilai Analisis Regresi Linier Berganda
VIF dari tiap variabel sehingga model regresi ini
terbebas dari gejala multikolinearitas atau layak Tabel 4.3 Hasil UjiRegresi
digunakan dalam pengujian.

Uji Heterokedastisitas

Gambar
4.2 Hasil Uji Heterokedastisitas

Koefisien koefisien dalam persamaan


regresi linierbergandadalamtabel4.3
adalahseperti di bawah ini:
1. Nilai koefisien regresi modal
senilai 0,028 dimana dapat
diartikan bahwa tiap peningkatan
atau penurunan modal senilai Rp. 1
(rupiah)sehingga dapat disesuaikan
dengan penurunan ataupun
Sumber: Output SPSS 22.O (Data Diolah).
peningkatan penyerapan tenaga
Berdasarakan dari grafik scaterplot tersebut, tampak
kerja senilai 0,028jiwa.
bahwa sejumlah titik yang letaknya tersebar dan
2. Nilai koefisien regresi jumlah unit

142
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

usaha senilai 1,503 dapat diartikan pengaruh signifikan senilai 0,056


bahwa tiappeningkatanatau penurunan dimana dapat diartikan tidak signifikan
jumlah unit usaha 1 unitsehingga dapat dengan level of
disesuaikan dengan penurunan ataupun significance ( 0,05 ). Jadi variabel upah
peningkatan penyerapan tenaga kerja minimum tidak memiliki pengaruh
senilai 1,503 jiwa. signifikan terhadap penyerapan
3. Nilai koefisien regresi nilai investasi tenagakerja.
senilai -0,012 dimana dapat diartikan Uji f
bahwa tiap peningkatan atau Tabel 4.5 Hasil Uji F
penurunan nilai investasi senilai Rp 1
(rupiah) dapat diikuti dengan penuruan
ataupun peningkatan penyerapan
tenaga kerja senilai - 0,012jiwa.

4. Nilai koefisien regresi upah minimum


senilai 0,090 dimana dapat diartikan
bahwa tiap peningkatan ataupun
penurunan upah minimum senilai Rp 1
(rupiah) sehingga bisa disesuaikan
dengan penurunan ataupun peningkatan
penyerapan tenaga kerja senilai Berdasarkan hasil regresi didapatkan F senilai
0,090jiwa. 174,955 dengan signifikasi senilai 0,000
Uji T dapat diartikan bahwa analisis ini signifikan
dengan tingkat signifikasi di bawah 5%
Tabel 4.4 Hasil Regresi Uji t sehingga menolak H0 serta menerima Ha.
Sehingga dapat dinilai bahwa secara simultan
variabel modal, jumlah unit usaha, nilai
investasi dan upah minimum memberikan
pengaruh kepada penyerapan tenaga kerja.

Uji Koefisien Determinasi

Tabel 4.6 Hasil RegresiKoefisien


Determinasi (R Square)
Sumber: Output SPSS 22.0 (Data Diolah).
Didasarkan paa hasil regresi linier berganda didapati
hasil di bawah ini:
1. Variabel modal (X1) mempunyai nilai
signifikan sebesar 0,000 yang berarti nilai
signifikan kurang dari
levelofsignificance(0,05).Sehingga variabel
modal memiliki pengaruh signifikan
terhadap penyerapan tenagakerja.
Sumber: Output SPSS 22.0 (Data Diolah)
2. Variabel jumlah unit usahamempunyai nilai Berdasarkan hasil rgresi tersebut terlihat
signifikan senilai 0,000 yang dapat bahwa nilai koefisien adalah 94,6% atau
diartikan nilai signifikan kurang dari level 0,946 yang menunjukkan bahwa 94,6%
of significance ( 0,05 ). Sehingga variabel variable penyerapan tenega kerja bisa
jumlah unit usaha memiliki pengaruh dipaparkan oleh variabel modal, jumlah unit
signifikan terhadap penyerapan usaha , nilai investasi dan upah minimum.
tenagakerja. Akan tetapi untuk sisanya yakni senilai 5,4%
3. Variabel nilai investasi mempunyai nilai dipaparkan oleh variable lainnya diluar
signifikan senilai 0,000 yang berarti nilai penelitian ini.
signifikan kurang dari
levelofsignificance(0,05).Sehingga variabel Pembahasan
nilai investasi memiliki pengaruh
signifikan terhadap penyerapan Hubungan Modal Terhadap Penyerapan
tenagakerja. Tenaga Kerja
f. Variabel upah minimum tidak memiliki Penelitian ini memperoleh hasil serupa
dengan penelitian dari Sri Handayani dalam

143
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

penelitian (PRATAMA, 2016)mengatakan bahwa minimum kerja yang ditetapkan maka pengusaha
modal dapat dialokasikan untuk membeli mesin dan akan mencari alternatif lain dengan menggunakan
menunjang produktivitas. Sehingga mesin beserta industrialisasi atau denganmasinal.
peralatan yang digunakan di dalam proses produksi
dapat memberikan pengaruh terhadap tenaga kerja
KESIMPULAN
yang mampu terserap, dikarenakan mesin beserta
Variabel modal memilikipengaruh dan
peralatan produksi dapat mengambil peran tenaga
signifikan terhadap penyerapan tenaga kerja.Hasil
kerja. Sehingga peningkatan modal yang dialokasikan
dari koefisien regresi senilai 0.000 kurang dari
untuk membeli mesin akan mengakibatkan tenaga
nilai signifikasi 0,05,yang mana biasdiartikan
kerja yang dapat diserap mengalami penurunan.
apabila penanaman modal semakin meningkat,
Pengalokasian modal untuk membeli mesin akan
maka akan menyebabkanpenambahan penggunaan
menunjang produktivitas.
tenaga kerja atau bisa dikatakan bahwa terjadinya
peningkatan dalam menyerap tenaga kerja karena
Hubungan Jumlah Unit Usaha Dengan
apabila modal yang ditanamkan dalam suatu unit
Penyerapan TenagaKerja
usaha atau perusahaan semakin banyakatau
Hasil penelitian didukung dengan Tri Wahyu
semakin tinggi sehingga pengusaha akan
Rejekiningsih didalam penelitian (Muhammad,
menambahkan tenaga kerja untuk membantu
2014)bahwa penyerapan tenaga kerja memiliki
dalam proses produksinya.
pengaruh positif. Karena peningkatan jumlah unit
Variabel jumlah unit usaha memiliki
usaha akan mendorong penyerapan tenaga kerja, dan
pengaruh dan signifikan terhadap penyerapan
sebaliknya. Meningkatnya jumlah perusahaan akan
tenaga kerja. Hasil dari koefisien regresi
mengakibatkan meningkatnya jumlah output yang
senilai0,000 kurang dari nilai signifikasi
dapat diperoleh yang tentunya memperbesar
0.05.yang mana bisa diuraikan bahwa apabila
kesempatan kerja dan menekan angka pengangguran
jumlah unit usaha semakin banyak sehingga dapat
yang dimana diindikasikan bahwa penyerapan tenaga
menambah penggunaan tenaga kerja. Karena jika
kerja mengalami peningkatan.
jumlah unit usaha terus berkembang tentunya
dapat mempersempit atau akan semakin
Hubungan Nilai Investasi Dengan Penyerapan
menurunkan jumlah pengangguran dan dalam
TenagaKerja
proses produksi dengan jumlah unit usaha yang
Penelitian ini memperoleh hasil yang
semakin meningkattidakakanmungkinproses
didukung oleh (Hasanah, 2016)menyatakan bahwa
produksi dilakukan oleh satu orang saja,sehingga
investasi yang dilaksanakan pada perusahaan akan
semakin besar jumlah unit usaha akan
memiliki pengaruh pada kesempatan kerja. Hal ini
memberikan peluang untun tenaga kerja bekerja
dapat terjadi karena proses dalam produksi dapat
pada unit usahatersebut.
meningkat dan untukmenjalankan proses produksi
Variabel nilai investasi terhdap penyerapan
memerlukan tenaga kerja manusia sehingga
tenaga kerja memiliki pengaruh dan signifikan
perusahaan akan menambah tenaga kerja. Investasi
terhadap penyerapan tenaga kerja. Hasil dari
ialah biaya yang harus dikeluarkan untuk membeli
koefisien regresi senilai 0,000 kurangdari nilai
sejumlah barang modal dan peralatan produksi dengan
signifikasi 0,05,yang diartikan apabila investasi
tujuan untuk mengganti ataupun memperbanyak
dimana diterapkanuntuk menyediakan sejumlah
barang modal dalam perekonomian yang nantinya
barang modal contohnya mesin beserta
akan difungsikan untuk memproduksi barang dan jasa
perlengkapan produksi guna mendorong
di kemudian hari.Investasi yang dilakukan pada
peningkatanhasiloutput dapat mendorong
perusahaan akan memiliki pengaruh pada kesempatan
peningkatan dalam menyerap tenaga kerja
kerja.Investasi memiliki dampak pengganda terhadap
dikarenakan barang modal tersebut memerlukan
output.
tenaga manusia dalam mengoperasikan mesin
tersebut. Karena besarnya investasi yang
Hubungan Upah Minimum Dengan Penyerapan
dijalankan dapat memperbanyak penyerapan
TeanagKerja
tenaga kerja khususnya investasi yang memiliki
Upah tenaga kerja termasuk ke dalam biaya
sifat padat karya.Variabel upah minimum tidaklah
produksi, dimana peningkatan upah ini akan menekan
menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap
laba yang akan diperoleh perusahaan untuk
penyerapan tenaga kerja. Hasil koefisien regresi
mengoptimalkan laba ini dapat dilakukan melalui
senilai0,056 melebihi nilai signifikan 0,05. Yang
menekan biaya serta menunjang input produksi
mana bisa diartikan bahwa kenaikan tingkat upah
sehingga lebih mendatangkan keuntungan secara lebih
dapat menyebabkan penurunan tenagakerja
optimal. (Sukarsono, 2019)menyatakan bahwa upah
olehpengusaha.
tidak memiliki pengaruh terhadap permintaan tenaga
kerja. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan upah DAFTAR PUSTAKA
minimum mengakibatkan pengurangan penyerapan
tenaga kerja. karena semakin tingginya upah Astiani, D. (2018). ‘Pengaruh Tingkat Upah,
Modal, Lama Usaha Dan Pendapatan

144
Equilibrium Volume 10. No. 2. Tahun 2021 eISSN2684-9313
Hal 137 - 145 pISSN2088-7485

Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada dan Bisnis.


Industri Gerabah Dikabupaten Bantul’,
Nurafuah. (2015). ‘Analisis Penyerapan
Universitas Islam Indonesia Fakultas Ekonomi
Tenaga Kerja Pada Sektor Usaha Kecil Dan
Yogyakarta.
Menengah (UMK) di Provinsi Jawa
(‘Badan Pusat Statistik Kabupaten Tuban Tengah’, Universitas Negeri Semarang
Tentang Industri’, ) Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas
Ekonomi.
Fadilah, D. N. (2012). ‘ANALISIS PENYERAPAN
TENAGA KERJA PADA INDUSTRI Pirman, F. (2016). ‘Pengaruh Upah dan Modal
KECIL’, UNIVERSITAS DIPONEGORO Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada
SEMARANG FAKULTAS EKONOMI DAN Industri Kecil Menteng Kota Medan’,
BISNIS. Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.
Gunawan, M. D. (2018). ‘Analisis Pengaruh Jumlah
Unit Usaha, Investasi Dan Upah Minimum Prabaningtyas, Y. M. (2015). ‘Pengaruh
Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja Pada Modal, Jumlah Unit Usaha,
Sektor Industri Pengolahan Besar dan Sedang JumlahProduksi, Terhadap Penyerapan
Di Kota Surabaya’, Universitas 17 Agustus Tenaga kerjaIndustri Kecil Tahu Bakso
1945 Surabaya Fakultas Ek. Dengan Menggunakan Path Analisis’,
Universitas Negeri Semarang Jurusan
Hajrah, H. (2017). ‘Pengaruh NilaiProduksi, Investasi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi.
Dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Penyerapan
Tenaga Kerja Pada Sektor Industri Kecil Dan Safitri, D. (2017). ‘Pengaruh Jumlah Unit
Menegah Di Kota Makasar’, Universitas Islam Usaha Dan Tingkat Upah Terhadap
Negeri Alauddin Makasar Jurusan Ilmu Penyerapan Tenaga Kerja Sektor Industri
Ekonomi Fakultas Ekonomi Bisnis. Besar Dan Sedang Di Provinsi Lampung
Periode 2001-2015 Dalam Perspektif
Handayani, R. (2016). ‘Pengaruh Jumlah Unit Usaha Ekonomi Islam’, Universitas Islam Negeri
Dan Upah Minimun Regional Terhadap Raden Intan Lampung Fakultas
Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kecil
dan Menegah DiKabupaten Bantaeng tahun Sukarsono, M. N. (2019). ‘Analisis Pengaruh
2001-2015’, Universitas Islam Negeri Tingkat Upah, Modal, Pendapatan dan
Alauddin Makasar Fakultas Ekonomi Dan Jumlah Unit Usaha Terhadap Permintaan
Bisnis Islam. Tenaga Kerja Pada Usaha Kecil Menengah
Bengkel Motor Di Wilayah Surabaya
Hasanah, F. U. (2016). ‘Analisis Penyerapan Tenaga Selatan’, Universitas Wijaya Kusuma
Kerja Pada Industri Menengah dan Besar Surabaya Program St.
SeKaresidenan Pekalongan Tahun 2008-2013.
UniversitasMuhammadiyah Surakata.’, Tri, D. U. (2016). ‘Pengaruh Nilai Investasi,
Universitas Muhammaddiyah Surakarta Jumlah Unit Usaha Dan Upah Minimum
Jurusan Ekonomi Pembangunan Fakultas Terhadap Permintaan Tenaga Kerja
Ekonomi dan Bis. Industri Kecil Dan Menengah Di Provinsi
Jawa Tengah’, Universitas Muhammadiyah
Jaunita, T. (2016). ‘Analisis Data Panel Pengaruh Surakarta Program Studi Ekonomi
UMR, Nilai Output, Jumlah Unit Usaha Dan Pembangunan Fakultas Ekonomi Da.
Investasi Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja
Pada Sektor Industri Besar Dan Sedang Di (‘Undang Undang No 5 Tahun 1984 Pasal 1
Jawa Tengah’, Universitas Muhammadiyah Ayat 2’,)
Surakarta Jurusan Ekonomi Pembangunan (‘Undang Undang No 13 Tentang
Faku.
Ketenagakerjaan’,)
(‘Keputusan Menteri No.1 1999 Pasal 1 Ayat 1 Widyastuti, D. A. (2003). ‘PengaruhJumlah
Tentang Upah Minimum’, ) Usaha, Nilai Investasi Dan Upah Minimum
Terhadap Permintaan Tenaga Kerja Pada
Muhammad, A. (2014). ‘Analisis Penyerapan Tenaga Industri Kecil Dan Menengah Di Provinsi
Kerja Pada Industri Kecil Dan Menengah Di Jawa Tengah Tahun 1997-2011’,
Provinsi Jawa Tengah’, Universitas Universitas Diponegoro Semarang Fakultas
Diponegoro Semarang Fakultas Ekonomika Ekonomika Dan Bisnis.

145

Anda mungkin juga menyukai