Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Persepsi Kualitas Pelayanan Terhadap Niat Pembelian Ulang pada Toko Buku Gramedia Yogyakarta

PENGARUH PERSEPSI KUALITAS PELAYANAN TERHADAP NIAT


PEMBELIAN ULANG PADA TOKO BUKU GRAMEDIA YOGYAKARTA

Sarwo Eddy Wibowo1, Endang Ruswanti2, Unggul Januarko3


1,2,3
Fakultas Ekonomi, Universitas Esa Unggul, Jakarta
Jalan Arjuna Utara no. 9, Kebun Jeruk, Jakarta 11510
endang.ruswanti@esaunggul.ac.id

Abstract
Nowadays the recent business competition and the development in the sector of business
has encourage some of business actor retail industry in Indonesia. One of them retail
business success in bookstore in Indonesia is Gramedia Bookstore. Gramedia focus its
business on providing books and organized under PT. Gramedia Asri Media which governed
by Kompas Gramedia. Kompas Gramedia is available bookstore in the name Gramedia
Bookstore in the city in Indonesia and Malaysia. Gramedia Bookstore is retail business in
sector book and stationery is successful in Indonesia. In Order to pursue people in buying
to products, Gramedia has to improve its optimum services. The creating of service quality
will automatically influence the customer to repurchase its product, or in other word service
quality is the main factor need to provide by business sector retail industry to obtain
customer satisfaction. This research is field research with a quantitative approach. The
population in this research is the customer who ever buy product in Gramedia Bookstore.
Method in collecting data is accidental sampling which contains 200 respondent. Then the
data will be analyzed by SEM (structural equation model).

Keyword: service quality, satisfaction, purchase intention.

Abstrak
Kondisi persaingan yang kompetitif dan perkembangan sektor bisnis yang maju, turut
dirasakan pada industri retail di Indonesia. Salah satu bisnis retail yang sangat sukses di
bidang toko buku di Indonesia adalah Toko Buku Gramedia. Gramedia berfokus pada bisnis
buku dan berada di bawah naungan PT. Gramedia Asri Media yang merupakan kelompok
Kompas Gramedia. Kompas Gramedia menyediakan toko buku dengan nama toko buku
Gramedia di beberapa kota di Indonesia dan Malaysia. TB. Gramedia sebagai bisnis retail di
bidang buku dan alat tulis yang sukses di Indonesia. Hal ini mempengaruhi seseorang
dalam membeli produk, sehingga Gramedia harus memberikan kualitas jasa yang optimal.
Apabila kualitas pelayanan jasa tercipta, maka pelanggan akan melakukan pembelian
ulang. Kualitas pelayanan menjadi faktor yang dibutuhkan dalam memberikan kepuasan
yang dilakukan sektor industri retail gramedia sehingga konsumen memiliki niat membeli
ulang. Penelitian ini merupakan penelitian lapangan, dengan pendekatan kuantitatif.
Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di TB. Gramedia
Yogyakarta. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah accidental sampling
dengan jumlah 200 orang responden. Data yang terkumpul diolah menggunakan analisis
SEM (structural equation model). Hasil temuan menunjukkan bahwa kualitas pelayanan
dan kepuasan mempengaruhi niat beli ulang. Hal ini ditemukan dimensi responsive
dominan mempengaruhi niat beli ulang di PT Gramedia.

Kata kunci: kualitas pelayanan, kepuasan, niat pembelian ulang

Pendahuluan dalam perekonomian global, penjualan retailing


Kondisi persaingan yang kompetitif dan dan daya serap tenaga kerjanya menjadi kunci
perkembangan sektor bisnis yang maju, turut perekonomian global. Kedua, fungsi retail dalam
dirasakan pada industri retail di Indonesia. rantai distribusi, retail berfungsi menjadi
Berman dan Evans (2010) terdapat beberapa penghubung antara final consumer, dengan
hal yang membuat industri retail penting untuk manufacture dan wholesaler. Ketiga, hubungan
dipelajari yaitu ; pertama, implikasi retailing antara pengecer dengan pelanggan. Pada

Jurnal Ekonomi, Volume 4 No 1, Mei 2013 56


penelitian ini, peneliti ingin mengkaji mengenai pelanggan dan memberikan layanan
retail di bidang toko buku yakni TB. Gramedia. dengan tanggap
Bisnis retail meliputi semua kegiatan yang 3. Jaminan (assurance), mencakup
melibatkan penjualan barang dan jasa secara pengetahuan, kompetensi, kesopanan, dan
langsung pada konsumen akhir untuk sifat data dipercaya yang dimiliki para staf,
penggunaan pribadi dan bukan bisnis (Kotler, bebas dari bahaya, risiko, dan keragu-
2009). raguan.
Kualitas pelayanan bukan hanya 4. Empati (empathy), meliputi kemudahan
dilakukan oleh penyedia jasa semata, namun dalam menjalin relasi, komunikasi yang
harus diawali oleh kebutuhan pelanggan dan baik, perhatian pribadi, dan pemahaman
persepsi pelanggan. Kualitas pelayanan memiliki atas kebutuhan, individual para pelanggan.
hubungan yang erat dengan kepuasan 5. Bukti fisik (tangible), meliputi fasilitas fisik,
pelanggan. Parasuraman et.al (1996) kualitas perlengkapan, pegawai, dan sarana
pelayanan merupakan suatu cara untuk komunikasi.
mengetahui seberapa jauh perbedaan antara
kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan Selain itu peneliti menambahkan dimensi
yang diterima. Kualitas pelayanan merupakan waktu pelayanan yang dikatakan oleh Ruswanti
persepsi pelanggan terhadap keunggulan dari (2011). Pada segi waktu, yakni meliputi waktu
layanan tersebut. pelayanan jasa yang dilakukan oleh bisnis retail
Kepuasan konsumen adalah suatu dalam melayani pelanggan. Standarisasi
dorongan perasaan yang membuat konsumen kualitas pelayanan berguna untuk meminimalisir
bertindak untuk melakukan pembelian yang pengalaman pelanggan yang merasa
bergantung pada relatif kinerja produk terhadap dikecewakan. Sebagai pelaku bisnis atau
harapan konsumen (Kotler dan Armstrong, pemasar, faktor kepuasan pelanggan harus
2008). Dengan kata lain, perusahaan dapat dijaga dan ditingkatkan karena faktor ini
memberikan solusi dan harapan bagi konsumen memiliki umpan balik yakni niat pembelian
untuk memberikan pelayanan terbaiknya. Aspek ulang yang dilakukan oleh pelanggan. Pada
penting dalam kualitas adalah perusahaan penelitian yang dilakukan Fahmi dan Zari
harus dapat menghasilkan produk atau jasa (dalam Jandaghi, 2011) mengungkapkan bahwa
yang dapat memenuhi atau bahkan melebihi biaya menarik pelanggan baru lebih mahal
harapan pelanggan (Tjiptono dan Diana, 2000 : yakni 15 kali daripada mempertahankan
2). Kualitas dapat dijadikan tolak ukur yang pelanggan yang sudah ada.
sifatnya relatif dalam menilai sebuah barang
dan jasa yang diberikan. Di sisi lain, kualitas Tujuan Penelitian
merupakan sumber yang diperoleh perusahaan 1. Untuk menganalisis pengaruh dimensi
dari konsumen mengenai kesuksesan kualitas pelayanan terhadap niat pembelian
perusahaan sebagai pelaku bisnis yang dituntut ulang.
untuk memberikan kepuasan produk kepada 2. Untuk menganalisis pengaruh kepuasan
pelanggan. pelanggan sebagai variabel moderating
Persepsi konsumen adalah penilaian antara kualitas pelayanan terhadap niat
subyektif pelanggan terhadap pengalaman jasa pembelian ulang.
yang diberikan. Penelitian mengenai persepsi 3. Untuk menganalisis dimensi kualitas
konsumen terhadap suatu kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan
pelayanan/kualitas jasa dapat diukur melalui berpengaruh secara bersama-sama
dimensi kualitas jasa atau SERVQUAL (service terhadap niat pembelian ulang.
quality). Adapun lima dimensi kualitas jasa 4. Untuk mengetahui dimensi kualitas
menurut Parasuraman (dalam Tjiptono, 2006) pelayanan yang paling berpengaruh secara
yakni : dominan pada niat pembelian ulang.
1. Reliabilitas (reliability), yakni kemampuan
memberikan layanan yang dijanjikan Persepsi Kualitas Pelayanan/Kualitas
dengan segera, akurat, dan memuaskan. Jasa
2. Daya tanggap (responsiveness), yaitu Berbagai bentuk usaha dan tindakan
keinginan para staf untuk membantu para yang diambil oleh pemasar bertujuan untuk
meningkatkan kualitas barang/jasa yang

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 57


diberikan perusahaan sehingga memenuhi Dua elemen tersebut membuktikan bahwa
harapan konsumen. Kualitas mendorong kualitas pelayanan dilihat dari perspektif
perusahaan untuk melakukan perbaikan dalam penyedia jasa dan persepsi konsumen.
bersaing dengan kompetitor. Hal ini menjadikan
langkah strategi perusahaan yang memiliki ciri Kepuasan Pelanggan (Satisfaction)
khas atau karakter yang kuat pada produk dan Kepuasan pelanggan menjadi sebuah
pelayanannya sehingga memuaskan kebutuhan faktor yang memiliki pengaruh pada
konsumennya. kelangsungan hidup suatu perusahaan untuk
Kualitas pelayanan harus melibatkan dapat bertahan dan berkembang dalam
dua sisi yakni penyedia jasa dan konsumen kompetisi bisnis. Beberapa akademisi
yang memiliki perspektif dalam memberikan melakukan definisi mengenai kepuasan
pendapat terhadap suatu barang (Goetsch dan pelanggan. Yamit (2005) menyatakan bahwa
Davis dalam Tjiptono dan Diana, 2000) kepuasan merupakan evaluasi purna beli
mendefinisikan kualitas sebagai suatu kondisi dimana alternatif yang dipilih sekurang-
dinamis yang berhubungan dengan produk, kurangnya memberikan hasil (outcome) sama
jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang atau melampaui harapan pelanggan, sedangkan
memenuhi atau melebihi harapan konsumen. ketidakpuasan timbul apabila hasil tidak
Kualitas pelayanan dapat dipersepsikan oleh memenuhi harapan pelanggan.
masing-masing konsumen. Tjiptono (2000) Kepuasan pelanggan (customer
mengemukakan terdapat lima dimensi kualitas satisfaction) adalah suatu tingkatan dimana
jasa, yaitu : perkiraan kinerja produk sesuai dengan harapan
1. Tampilan fisik dan fasilitas (Tangibles) pembeli (Kotler dan Armstrong, 2008). Kinerja
2. Keandalan dan profesionalisme layanan produk akan memberikan nilai yang sifatnya
(reliability) relatif baik tinggi maupun rendah berdasarkan
3. Daya tanggap (responsiveness) harapan konsumen yang memakai produk/jasa
4. Jaminan rasa aman dan kepercayaan perusahaan tertentu. Selanjutnya Ruswanti
(assurance) (2011) menyatakan bahwa kepuasan adalah
5. Kemampuan memahami pelanggan kinerja dari pelayanan yang diterima konsumen
(emphaty) itu sendiri dan nilai kualitas dari pelayanan yang
benar-benar dirasakan oleh pelanggan.
Sedangkan Ruswanti (2011) disebutkan Pengertian kepuasan maupun ketidakpuasan
bahwa waktu yang digunakan untuk menunggu konsumen pada dasarnya merupakan respon
pelanggan dilayani sangat penting. Hal ini konsumen terhadap evaluasi ketidaksesuaian
dikarenakan waktu memiliki pengaruh yang atau dikonfirmasikan yang dirasakan antara
tidak langsung terhadap loyalitas yang harapan dan kinerja aktual produk yang
tercermin melalui kepuasan. Telah diuji oleh dirasakan oleh pemakainya.
Stevani bahwa waktu tunggu diperiksa dokter di Kepuasan pelanggan dapat diukur
Rumah Sakit Panti Rapih lebih dominan dari dengan aspek konfirmasi harapan (confirmation
pada dimensi tangible, reliabilitas, responsive, of expectations) yakni tingkat kesesuaian antara
assurans, dan empaty. Kualitas jasa berupaya kinerja dengan ekspektasi. Pada segi ini,
untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan kepuasan tidak diukur langsung, namun
seperti yang diharapkan konsumen. Umpan disimpulkan berdasarkan
sebaliknya konsumen yang akan menilai tinggi kesesuaian/ketidaksesuaian antara harapan
atau rendahnya kualitas pelayanan yang pelanggan dengan kinerja aktual produk
diperoleh. Tjiptono (2000) membagi kualitas perusahaan pada sejumlah atribut atau dimensi
kedalam dua elemen pokok yaitu : penting. Kotler dan Keller (2009) berpendapat
1. Sejauh mana sebuah produk atau bahwa kepuasan pelanggan merupakan tingkat
service memenuhi keinginan konsumen. perasaan seseorang setelah membandingkan
2. Sejauh mana sebuah produk atau kinerja yang dirasakan dengan yang
service terbebas dari kekurangan (tidak diharapkan.
sempurna/kurang baik) Menurut Engel, et.al (dalam Setyawati
dan Murwanti, 2006) dikatakan bahwa ada tiga
bentuk untuk menilai kepuasan dan
ketidakpuasan pelanggan yaitu :

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 58


1. Diskonfimasi positif, yaitu apabila kinerja Kepuasan adalah perbedaan antara harapan
lebih baik dari yang diharapkan dan unjuk kerja. Harapan atas kinerja
2. Konfirmasi sederhana, yaitu apabila produk berlaku sebagai standar
kinerja sama dengan yang diharapkan perbandingan terhadap kinerja aktual
3. Diskonfirmasi negatif, yaitu apabila produk (yakni persepsi dari kualitas
kinerja lebih buruk daripada yang produk).
diharapkan.
Tabel 1
Harapan, Kinerja, kepuasan
Kinerja aktual Tingkat Harapan
dibandingkan Di bawah minimum Desired Di atas Minimum
harapan performance Desired performance
Lebih Baik / Besar Kepuasan Kepuasan
Sama Non- satisfaction Kepuasan
Lebih Jelek / kecil Ketidakpuasan Ketidakpuasan
Sumber : Oliver (dalam Tjiptono, 2006)

Pada model penelitian tersebut, (Dharmesta, 2003). Pada kegiatan pembelian


kepuasan konsumen didefinisikan sebagai suatu produk atau jasa hanya secara berulang.
tingkat perasaan seseorang setelah merasakan Definisi lain mengungkapkan bahwa purchase
kualitas pelayanan. Harapan pelanggan intension merupakan keinginan pelanggan
dibentuk dan dipengaruhi oleh beberapa faktor untuk melakukan pembelian ulang (Wijaya,
antara lain pengalaman berbelanja di masa 2005). Instrumen mengenai niat pembelian
lampau, opini teman dan kerabat, serta ulang dikemukakan oleh Parasuraman et. al
informasi dan janji-janji perusahaan dan para (dalam Lupiyoadi, 2001) yang diukur melalui
pesaing. indikator – indikator :
Sejumlah studi menunjukkan bahwa ada a. Loyalitas (Loyalty)
tiga aspek penting yang perlu ditelaah dalam b. Perpindahan (Switch)
kerangka pengukuran kepuasan pelanggan c. Membayar lebih (Pay More)
yakni . d. Tanggapan Eksternal (External Response)
1. Kepuasan general atau keseluruhan e. Tanggapan Internal (Internal Response)
(overall satisfaction)
2. Konfirmasi harapan (confirmation of Menurut Kotler dan Keller (2009)
expectation) yakni tingkat kesesuaian dikatakan bahwa ada dua faktor yang
antara kinerja dengan ekspektasi mempengaruhi intensi pembelian konsumen
3. Perbandingan dengan situasi ideal yaitu
(comparison to ideal), yaitu kinerja 1. Sikap atau pendirian orang lain
produk dibandingkan dengan produk ideal 2. Faktor situasi yang tidak terantisipasi
menurut persepsi konsumen. (Fornell et.
al (dalam Tjiptono, 2006) Keterkaitan antar variabel
Pengaruh kualitas pelayanan dengan niat
Pada penelitian ini, kepuasan diukur pembelian ulang
dengan menggunakan empat dimensi yakni Ravichandran, Bhargavi, Kumar (2010)
harga (price), pelayanan (service), citra (image) mengungkapkan kualitas pelayanan dengan
dan kepuasan pelanggan secara keseluruhan dimensi tangibility, responsiveness, dan
(overall customer satisfaction). emphaty berperan penting dalam memprediksi
konsumen untuk melakukan pembeli ulang.
Niat Pembelian Ulang Asakdiyah (2005) pada penelitiannya
Niat pembelian ulang (purchase mengungkapkan kualitas pelayanan
intention) dapat disebut juga intensi pembelian. berpengaruh positif dan signifikan terhadap niat
Niat pembelian ulang dapat diartikan sebagai pembelian ulang. Konsep kualitas pelayanan
perilaku konsumen yang hanya membeli merupakan perbedaan antara harapan dan
sebuah produk secara berulang – ulang, tanpa kenyataan yang dirasakan pelanggan terhadap
menyertakan aspek perasaan di dalamnya pelayanan yang diberikan oleh perusahaan

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 59


(Parasuraman et.al, 1996). Hal ini didukung hubungan antara variabel service quality
oleh Kotler dan Keller (2009) yang menyatakan perception dan variabel purchase intention.
bahwa hal yang penting lainnya dalam Penelitian tersebut menjelaskan variabel service
memuaskan pelanggan adalah kualitas quality perception diekspektasikan
pelayanan. mempengaruhi purchase intention dengan
satisfaction sebagai faktor moderasi. Penelitian
Pengaruh Kepuasan Pelanggan dengan yang sama juga dilakukan oleh Setyawan dan
Niat Pembelian Ulang Susila (2004) yang meneliti tentang perusahaan
Pelanggan yang puas baik terhadap retail. Penelitian ini menguji pengaruh service
barang dan/atau jasa kemungkinan besar akan quality perception dengan satisfaction sebagai
membeli ulang dari penyedia atau penawar variabel moderating namun hasil penelitian
barang dan/atau jasa tersebut (Fornell.et.al, menunjukkan bahwa variabel service quality
dalam Istanto, 2005). Istanto (2005) juga perception dan variabel satisfaction merupakan
mengajukan penelitian mengenai pengaruh variabel yang independent. Wijaya (2005)
kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian melakukan replikasi penelitian yang dilakukan
ulang yang juga di dapat hasil yang konsisten oleh Setyawan dan Susila (2004) dan
dengan penelitian Taylor dan Baker (dalam didapatkan kesimpulan bahwa satisfaction
Istanto, 2005) yakni pengaruh kepuasan berpengaruh secara signifikan terhadap
pelanggan terhadap minat pembelian ulang purchase intention.
adalah sebesar 91 persen dari hasil tersebut
dapat dikemukakan bahwa ada pengaruh positif Dimensi pelayanan manakah yang paling
kepuasan pelanggan terhadap minat pembelian dominan dalam mempengaruhi niat
ulang dapat diterima. Penelitian serupa juga pembelian ulang.
dilakukan oleh Wijaya (2005) melakukan Konsep kualitas pelayanan (service
penelitian mengenai pengaruh service quality quality) terhadap niat pembelian ulang banyak
perception dan satisfaction terhadap purchase diadopsi oleh beberapa penelitian yang
intention pada bisnis retail, yang menunjukkan dilakukan oleh Asakdiyah (2005), Sari (2009),
hasil bahwa satisfaction berpengaruh secara Setiawati dan Murwanti (2006), Setyawan dan
signifikan terhadap purchase intention. Namun Susila (2004), Wijaya (2005). Para peneliti
penelitian yang berbeda dilakukan oleh menggunakan dimensi kualitas pelayanan
Kouthouris dan Alexandris (2005) yang SERVQUAL yang dipopulerkan oleh
menyatakan bahwa kualitas pelayanan tidak Parasuraman (1996) yang terdiri dari dimensi
menjamin adanya kepuasan pelanggan. Tampilan fisik dan fasilitas (tangibles).
Keandalan dan profesionalisme layanan
Kualitas Pelayanan dan kepuasan (reliability). Daya tanggap (responsiveness).
pelanggan berpengaruh secara bersama- Jaminan rasa aman dan kepercayaan
sama terhadap niat pembelian ulang. (assurance),. Kemampuan memahami
Taylor dan Baker (dalam Sari, 2009) pelanggan (emphaty). Selain itu penelitian ini
meneliti mengenai service quality perception menambahkan dimensi waktu pelayanan yang
dan purchase intention pada industri disarankan dalam Ruswanti (2011) bahwa
komunikasi, transporatsi, kesehatan, dan penelitian tentang kualitas pelayanan yang
hiburan. Pada penelitian tersebut menunjukkan jarang diteliti adalah waktu yang digunakan
bahwa variabel satisfaction memoderasi untuk pelanggan.
Keterangan gambar di atas, merupakan ulang yang digunakan oleh peneliti meliputi
indikator kualitas pelayanan terdiri dari dimensi loyalitas (loyalty), perpindahan (switch),
tangibles, reliability, responsiveness, assurance, membayar lebih (pay more), tanggapan
empathy, time. Pada indikator kepuasan eksternal (external response), tanggapan
pelanggan merupakan evaluasi spesifik internal (internal response).
terhadap keseluruhan pelayanan yang
diberikan, dimana pengukurannya Hipotesis
dioperasionalkan melalui empat indikator yakni Hipotesis 1 : Enam dimensi kualitas
harga (price), Pelayanan (service), Citra pelayanan berpengaruh
Kepuasan pelanggan keseluruhan (overall positif terhadap niat
customer satisfaction). Dimensi niat pembelian pembelian ulang.

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 60


Hipotesis 2 : Kepuasan pelanggan jasa pelayanan pada TB. Gramedia Ambarukmo
sebagai variabel Plaza Yogyakarta.
moderating berpengaruh
positif antara kualitas Sampel
pelayanan terhadap niat Sampel pada penelitian ini adalah
pembelian ulang. sebagian dari populasi yang diambil sebagai
Hipotesis 3 : Dimensi kualitas pelayanan sumber data dan dapat mewakili seluruh
dan kepuasan pelanggan populasi. Sampel diambil sebanyak 200
berpengaruh secara responden. Untuk keperluan analisis data, maka
bersama-sama terhadap peneliti menggunakan alat analisis Structural
niat pembelian ulang. Equation Modeling (SEM). Metode pengambilan
Hipotesis 4 : Dimensi kualitas pelayanan sampel yang digunakan pada penelitian ini
responsiveness yang paling adalah accidental sampling yakni teknik
dominan dalam penentuan sampel berdasarkan kebetulan,
mempengaruhi niat Dengan kata lain, siapa saja yang kebetulan
pembelian ulang. bertemu pada saat dilakukan penelitian.
Skala Pengukuran Pada penelitian ini
Metode Penelitian menggunakan skala likert. Data yang diperoleh
Populasi adalah data interval, dan biasanya skala ini
Populasi dalam penelitian ini adalah para digunakan untuk mengukur sikap atau
konsumen yang membeli atau menggunakan karakteristik tertentu yang dipunyai seseorang.
Hasil dan Pembahasan
1. Diagram Jalur

Gambar 1
Diagram Jalur

Diagram jalur pada gambar diatas observed tangible dengan nilai probability
menunjukan bahwa kualitas pelayanan yang 0,000 (<0,05)
terdiri dari enam indikator sebagai variabel 2. Reliability  SQ/Kualitas Pelayanan :
eksogen memiliki dipengaruhi secara langsung kualitas pelayanan menjelaskan variabel
terhadap niat pembelian ulang dengan nilai observed reliability dengan nilai
probability 0,000 (lebih kecil dari 0,05). Adapun probability 0,000 (<0,05), dan nilai C.R
penjabaran dari masing-masing variabel dan 4,373 (>1,96)
dimensi kualitas pelayanan yang menjelaskan 3. Responsiveness  SQ/Kualitas Pelayanan
masing-masing dimensinya yakni : : kualitas pelayanan menjelaskan variabel
1. Tangible  SQ/Kualitas pelayanan : observed responsiveness dengan nilai
kualitas pelayanan menjelaskan variabel probability 0,000 (<0,05), dan nilai C.R
4,790 (>1,96)

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 61


4. Assurance  SQ/Kualitas Pelayanan : 0,000 (<0,05), dan nilai C.R 4,761
kualitas pelayanan menjelaskan variabel (>1,96)
observed assurance dengan nilai 6. Time  SQ/Kualitas pelayanan : kualitas
probability 0,000 (<0,05), dan nilai C.R pelayanan menjelaskan variabel observed
4,216 (>1,96) time dengan nilai probability 0,000
5. Empathy  SQ/Kualitas pelayanan : (<0,05), dan nilai C.R 4,538 (>1,96)
kualitas pelayanan menjelaskan variabel
observed emphaty dengan nilai probability Regression weight

Tabel 3
Regression Weight
Variabel Estimate S.E. C.R. P Keterangan
Niat Pembelian ulang <- 0,138 0,067 2,070 0,03843 Berpengaruh
-- kepuasan

Niat Pembelian ulang <- 0,401 0,168 2,394 0,0167 Berpengaruh


-- Kualitas pelayanan

Niat Pembelian ulang <- -0,062 0,024 - 0,0094 Berpengaruh


-- Kualitas pelayanan 2,599
dan kepuasan
Sumber : Data diolah 2012

Hasil dan Pembahasan variabel moderating yakni kepuasan pelanggan


Berdasarkan hasil analisis yang telah dapat memperkuat pengaruh kualitas pelayanan
dilakukan, maka dapat diketahui bahwa terhadap niat pembelian ulang.
indikator kualitas pelayanan berpengaruh Pada hasil analisis diketahui bahwa
secara positif dan signifikan terhadap niat dimensi kualitas pelayanan dan kepuasan
pembelian ulang. Hal tersebut disimpulkan pelanggan secara bersama-sama berpengaruh
berdasarkan nilai probability dan C.R dari terhadap niat pembelian ulang hal ini dapat
masing-masing indikator yang menunjukan diketahui dari nilai C.R = -2,599 (>-1,96) dan
pengaruh yang positif dan signifikan terhadap nilai P sebesar 0,0094 (< 0,05). Hal ini
niat pembelian ulang. membuktikan bahwa dimensi kualitas pelayanan
1. Tangible dengan nilai p = 0,000 (<0.05) dan kepuasan pelanggan secara bersama-sama
2. Reliability dengan nilai p = 0,000 (<0,05) (serentak) berpengaruh terhadap niat
dan C.R = 4,373 (>1,96) pembelian ulang.
3. Responsiveness dengan nilai p = 0,000 (< Berdasarkan hasil analisis yang telah
0,05) dan C.R = 4,790 (>1,96) dilakukan peneliti, maka penelitian ini
4. Assurance dengan nilai p = 0,000 (<0,05) menunjukan bahwa nilai masing-masing
dan C.R = 4,216 (>1,96) dimensi kualitas pelayanan secara keseluruhan
5. Emphaty dengan nilai p = 0.000 (<0,05) memberikan pengaruh yang positif terhadap
dan C.R = 4,761 (>1,96) niat pembelian ulang. Namun, variabel yang
6. Time dengan nilai p = 0,0001 (<0,05) dan memiliki kontribusi paling besar dibandingkan
C.R = 4,538 (>1,96). kelima variabel yang lain dalam mempengaruhi
niat pembelian ulang adalah variabel
Secara keseluruhan dimensi kualitas responsiveness. Hal ini dibuktikan dengan nilai
pelayanan berpengaruh terhadap niat C.R dari variabel responsiveness adalah sebesar
pembelian ulang karena didukung dengan nilai 4,790 (lebih besar dari 1,96) dan nilai P sebesar
p = 0,0167 (<0,05) dan C.R = 2,394 (>1,96). 0,000 (lebih kecil dari 0,05) sehingga hipotesis
Pada hasil analisis dapat diketahui nilai C.R = yang diajukan diterima. Melihat penelitian
2,070 (lebih besar dari 1,96) dan nilai P sebesar terdahulu, maka kontribusi terbesar variabel
0,0384 (lebih kecil dari 0,05) menunjukan responsiveness sesuai dengan penelitian yang
bahwa kepuasan pelanggan sebagai variabel dilakukan oleh Wijaya (2005) dan Abimanyu
moderating berpengaruh terhadap niat (2009).
pembelian ulang. Hal ini menunjukan bahwa

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 62


Kesimpulan Chen, You , Chia You Chen, and Hsieh,T.,
Berdasarkan hasil penelitian diketahui “Correlation of Service Quality, Customer
bahwa kualitas pelayanan memiliki pengaruh Satisfaction, Customer Loyalty and Life
yang positif dan signifikan terhadap niat Style at Hot Spring Hotels”, Journal of
pembelian ulang pada TB. Gramedia International Managmen Studies,
Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian August. 2007
diketahui bahwa kepuasan pelanggan sebagai
variabel moderating memiliki pengaruh positif Dharmesta, Basu Swastha dan T. Hani
dan signifikan terhadap niat pembelian ulang Handoko, “Manajemen Pemasaran,
pada TB. Gramedia Yogyakarta. Berdasarkan Analisis Perilaku Konsumen”, Liberty,
hasil penelitian diketahui bahwa kualitas Yogyakarta, 2000
pelayanan dan kepuasan pelanggan secara
bersama-sama berpengaruh terhadap niat Dharmesta, Basu Swastha, “Pengantar Bisnis
pembelian ulang pada TB. Gramedia Modern”, Libery, Yogyakarta, 2003
Yogyakarta. Berdasarkan hasil penelitian
diketahui bahwa dimensi responsiveness Engel, F. James, et.al, “Perilaku Konsumen Edisi
memiliki pengaruh yang lebih dominan terhadap 6”, Binarupa Aksara, Jakarta, 1990
niat pembelian ulang pada TB. Gramedia
Yogyakarta. Perusahaan harus Istanto, Yuni, “Pengaruh Intervensi Pelayanan
mempertahankan bahkan meningkatnya dan Desain Fasilitas Pelayanan Terhadap
kualitas pelayanan di atas harapan pelanggan Minat Pembelian Ulang”, Hal. 42-55,
akan menyebabkan pelanggan menjadi puas 2005
namun bila kualitas di bawah harapan akan
menyebabkan pelanggan kecewa. Dalam Jandaghi et.al, “Studying the effect of Brand
menghadapi persaingan, usaha retail dikelola Loyalty on Customer Service in Kerman
selalu berorientasi pada pelanggan. Hal ini Asia Insurance Company Australian”,
dikarenakan pelanggan merupakan bagian dari Journal of Business and Management
tujuan perusahaan untuk mendapatkan profit. Research Vol.1 No. 6. 152-158, 2005,
Kepuasan pelanggan menjadi perhatian utama 2011
bagi seluruh atribut yang ada pada TB. Kotler, Philip dan Gary Armstrong, “Prinsip-
Gramedia. Pelanggan yang puas akan prinsip Pemasaran”, Edisi Bahasa
membawa dampak yang positif bagi usaha Indonesia, Jilid 1, Edisi 12, Erlangga,
retail dibidang buku seperti TB. Gramedia. Hal Jakarta, 2008
ini dikarenakan pelanggan memiliki niat di
waktu yang akan datang untuk berbelanja di Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller,
TB. Gramedia. “Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa
Indonesia”, Edisi 13, Erlangga, Jakarta,
Daftar Pustaka 2009
Abimanyu, “Pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan terhadap kepercayaan klien Lupiyoadi, Rambat, “Manajemen Pemasaran
pada PT. Jasa Raharja (PERSERO) Jasa, Teori dan Praktik”, Salemba
cabang Bali”, Magister Empat, Jakarta, 2001
Manajemen,Universitas
Udayana,Denpasar, 2010 Madu, Christian Nueh, “An Empirical
Assessment of Quality”, Journal of
Asakdiyah, Salamatun, “Analisis Hubungan Quality Science, Vol. 3. No.4. Hal. 348-
Antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan 355, 1998
Pelanggan dalam Pembentukan Intensi
Pembelian Konsumen Matahari Group di Olorunniwo dan Udo, “Service Quality,
Daerah Istimewa Yogyakarta”, Jurnal Customer Satisfaction, and Behavioral
Akuntansi dan Manajemen STIE YKPN, Intentions in the Service Factory”, 2006
Vol. XVI, No. 2. Hal. 129 – 140, 2005
Parasuraman, Zeithmal, V.A, Berry, L.L., “The
Behavioural Consequences of Service

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 63


Quality”, Journal of Marketing, No. 60. Tjiptono, Fandy, “Pemasaran Jasa”, Bayu
Hal. 31 – 46, 1996 Media, Malang, 2006

Ruswanti, Endang, “Pengaruh Pemasaran Wahyuningsih, Nurdin, “The Effect of Customer


Kemitraan Terhadap Keunggulan Satisfaction On Behavioral Intentions. A
Bersaing”, Jurnal Ekonomi, Vol. 2 No. 1. Study on Consumer Behavior of Car
Hal. 17-24, 2011 Insurance Consumers in Melbourne
Australia”, Integritas Jurnal Manajemen
Ruswanti, Endang, “Pengaruh Service Quality Bisnis, Vol. 3 No.1. Hal. 1-12
dan Customer Satisfaction Terhadap
Customer Loyalty” Jurnal Widya, 2011 Wijaya, Tony, “Pengaruh Service Quality
Perception dan Satisfaction terhadap
Ruswanti, Endang, “Relationship dan Kepuasan Purchase Intention”, Jurnal Ekonomi dan
Nasabah terhadap Loyalitas Merek pada Bisnis. Vol. 17 (1). Hal. 39 – 52, 2005
Bank Syariah di Jakarta Barat”, 2011
Yamit, Zulian, “Manajemen Kualitas Produk dan
Ravichandran, K. Bhargavi, S. Arun Kumar, Jasa”, Cetakan Keempat, Ekonisia,
“Influence of Service Quality on Banking Yogyakarta, 2005
Customer Behavioural Intentions”,
International Journal of Economics and
Finance Vol. 2. No.4. Hal. 18-29, 2010

Sari, Dessy Puspita, “Pengaruh Persepsi Kualitas


Layanan dan Kepuasan Pelanggan pada
Niat Pembelian Ulang Konsumen”, Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3. No. 1. Hal.1-
10, 2009

Setiwati, Erma dan Sri Murwanti, “Analisis


pengaruh Kualitas Pelayanan dan
Kepuasan Pelanggan dalam
pembentukan Intensi Pembelian
Konsumen”, Jurnal Bisnis dan
Manajemen, Vol. 10, No. 1. Hal 76 – 88,
2006

Setyawan, Anton. A., Ihwan Susila, “Pengaruh


Service Quality Perception terhadap
Purchase Intentions (Studi Empirik pada
Konsumen Supermarket)”, Usahawan,
No. 07 XXXIII Juli 2004, Hal. 29-37,
2004

Tjiptono, Fandy dan Diana, “TQM : Total Quality


Manajemen”, Edisi Revisi,Penerbit Andi,
Yogyakarta, 2000

Tjiptono, Fandy, “Prinsip – Prinsip Total Quality


Service”, Andi Offset, Yogyakarta, 2000

Tjiptono, Fandy, Chandra Gregorius, “Service,


Quality, Satisfaction”, Andi Offset,
Yogyakarta, 2005

Jurnal Ekonomi Volume 4 Nomor 1, Mei 2013 64

Anda mungkin juga menyukai