Anda di halaman 1dari 12

ANALISA PENGARUH RETAIL SERVICE QUALITY TERHADAP

CUSTOMER SATISFACTION DI TRANSMART CARREFOUR


RUNGKUT SURABAYA

Oscar Adam Juanda ; Drs.Sugiono Sugiharto , M.M.


Program Manajemen Pemasaran, Universitas Kristen Petra
JL.Siwalankerto 121-131,Surabaya
Email : m36414032@john.petra.ac.id ; sugiono@petra.ac.id

Abstrak--- Penelitian ini dilakukan untuk I. PENDAHULUAN


melihat pengaruh Retail Service Quality terhadap
Customer Satisfaction di Transmart Carrefour Negara Repulbik Indonesia adalah salah satu
Rungkut Surabaya. Penelitian ini adalah penelitian negara yang sedang berkembang pesat di Asia
kausal, menggunakan pendekatan kuantitatif. Tenggara. Berdasarkan data yang dimiliki oleh
Pengumpulan data dengan cara terstruktur dan Badan Pusat Statistik (bps.go.id), Pada tahun 2010
menggunakan metode statistic sebagai analisis data. jumlah penduduk di Indonesia mencapai
Metode yang digunakan adalah metode survei 237.641.326 jiwa dan pada tahun 2018
dengan kuesioner terstruktur. Penelitian ini ,pertumbuhan ekonomi kuartal I 2018 sebesar 5,06
dilaksanakan dengan menyebarkan persen , kuartal II 2018 Sebesar 5,27 persen
angket/kuesioner kepada 125 responden.Responden sedangkan tingkat inflasi year on year sebesar
adalah konsumen yang mengetahui dan pernah 3,40%.Data diatas menunjukan tingkat
mengunjungi Transmart Carrefour Rungkut perkembangan ekonomi negara Indonesia yang terus
Surabaya. Metode penelitian yang digunakan adalah stabil dan semakin meningkat , membuat negara
teknik analisis kuantitatif dengan metode Regresi Indonesia menjadi negara yang dilirik oleh banyak
Linear Sederhana dengan menggunakan aplikasi investor , termasuk investor yang bergerak dalam
SPSS. bidang retail industry.
Kota Surabaya merupakan pusat bisnis,
Kata kunci --- Retail Service Quality , perdagangan , industry , dan pendidikan di Jawa
Customer Satisfaction , Transmart Carrefour Timur. Kota Surabaya menduduki Peringkat 1
Rungkut Surabaya . diantara 99 dari 100 dalam tabel 100 besar kota
bisnis di Indonesia tahun 2014 (100 Indonesia
Abstract--- This study was conducted to Biggest Cities for Business 2014) versi majalah
determine the effect of Retail Service Quality on SWA (surabaya.go.id).Fakta-fakta diatas tersebut
Customer Satisfaction at Transmart Carrefour membuat para investor semakin yakin untuk
Rungkut Surabaya.This study is causally using a melakukan Investasi dan kegiatan bisnis di kota
quantitative approach. The collection of data in a Surabaya.
structured way and using statistical methods as the Retailing adalah kegiatan menjual eceran
analysis of data. The method used is a survey meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan
method that opens a structured questionnaire. This barang atau jasa pada konsumen ahkir / End User
research was conducted by distributing untuk dipergunakan secara pribadi , bukan untuk
questionnaires to 125 respondents who knew and bisnis (Kotler , Marketing Management , 2000 , P.
had visited Transmart Carrefour Rungkut Surabaya 502).
. The research method used is a method of Modernisasi , perubahan gaya hidup , dan
quantitative analysis and Simple Linear Regression perkembangan teknologi yang pesat saat ini seperti
Analysis using SPSS aplication. munculnya Internet dan Social Media memberikan
peluang yang besar pagi para pelaku usaha terutama
Keyword--- Retail Service Quality ,Customer para retailer untuk bisa melebarkan sayap bisnisnya
Satisfaction , Transmart Carrefour Rungkut , setiap retailer berusaha untuk memberikan yang
Surabaya . terbaik .Namun persaingan yang semakin ketat
menuntut setiap Retailer untuk bisa mengambil
momentum untuk berinovasi dan menghadirkan Service Quality berpengaruh terhadap Customer
sesuatu yang baru yang dapat memenuhi ekspetasi Satisfaction ? “
masyarakat .
Peluang inilah yang dimanfaatkan oleh II. LANDASAN TEORI
PT.Trans Retail Indonesia bekerjasama dengan Retailing
Carrefour , sebuah perusahan retail dari Prancis Retailing adalah kegiatan menjual eceran
untuk menciptakan sebuah transformasi retail meliputi semua aktivitas yang melibatkan penjualan
modern yang diberi nama Transmart barang atau jasa pada konsumen ahkir / End User
Carrefour.Transmart Carrefour adalah hypermarket untuk dipergunakan secara pribadi , bukan untuk
yang memberikan konsep retail baru yakni 4 in 1 bisnis (Kotler, 2000)
yang dimana konsep ini dibentuk untuk menciptakan Pendapat lain mengenai retailing yakni ,“
new shopping experience di tengah trend gaya hidup retailing consist of the business activities involved in
masyarakat modern. Konsep menarik 4 in 1 ( selling goods and services to consumers for their
berbelanja , bersantai , bermain , menonton ) personal , family , or household use “ (Berman &
merupakan strategi differensiasi yang membedakan Evans, 2001). Pendapat tersebut menyatakan bahwa
Transmart Carrefour dengan retail hypermarket retailing adalah suatu kegiatan bisnis yang
yang lain seperti Hypermart , Lottemart , Giant mencakup penjualan produk dan jasa untuk
Hypermatket , dimana Transmart Carrefour konsumen dalam memenuhi kebutuhan pribadi ,
menawarkan berbagai macam fasilitas tambahan keluarga , dan untuk persediaan kebutuhan rumah
yang beragam seperti adanya Indoor Theme Park tangga
dan Studio XXI sehingga para pengunjung bisa Dapat dikatakan bahwa bisnis retailing
berbelanja sekaligus berekreasi. sendiri terdiri dari beberapa aktivitas yang saling
Service Quality didefinisikan sebagai mendukung dan mempengaruhi sehingga terjadi
penilaian secara global atau perilaku yang kegiatan perdagangan antara pedagang dan
disebabkan dari kualitas service yang diberikan konsumen . sering kita menjumpai konsumen pada
secara keseluruhan (Parasuraman et al., 1988). bisnis retailing memasarkan produk yang dibeli
Service Quality memberikan perbandingan antara guna mendapatkan keuntungan kembali
persepsi konsumen dan ekspetasi konsumen atas
actual service performance yang diberikan. Service Quality
Retail Service Quality adalah indikator Service Quality didefinisikan sebagai
penilaian yang diadaptasi dari service quality yang penilaian secara global atau perilaku yang
digunakan untuk mengevaluasi service quality disebabkan dari kualitas jasa yang diberikan secara
sebuah retail store. Menurut Dhalbokar , et keseluruhan (Parasuraman, Zeithaml, & Berry,
al.,(1996) untuk mengukur Retail Service Quality 1985) . Service Quality memberikan perbandingan
harus menambahkan beberapa dimensi.sehingga ia antara persepsi konsumen dan ekspetasi konsumen
menciptakan Retail Service Quality Scale (RSQS) atas actual service performance yang diberikan.
yang terdiri atas 5 dimensi diantaranya : physical Menurut Tjiptono (2002:98) : “ Layanan atau
aspects , reliability , personal interaction , problem jasa merupakan aktivitas , manfaat atau kepuasan
solving , dan policy. yang ditawarkan untuk dijual , misalnya : reparasi ,
Customer Satisfaction adalah kepuasan yang salon kecantikan , dan lain-lain. Jadi jasa pada
dirasakan oleh customer yang dapat diukur dari dasarnya tak berwujud (tidak terdeteksi oleh panca
kemampuan untuk memenuhi kemauan , ekspetasi indera) dan tidak mengakibatkan kepemilikan
dan kebutuhan customer dari service yang terkait apapun yang memberikan manfaat atau kepuasan
(Oliver , 1980 ,1981) .Perusahaan yang pintar dapat kepada pihak lain .
memuaskan pelanggan dengan menjanjikan apa
yang dapat mereka berikan (misalnya dengan Dimensi Service Quality
memberikan produk yang sesuai dengan kualitas dan (Parasuraman, Zeithaml, & Berry, 1988)
fungsinya , memberikan pelayanan seusai dengan membagi dimensi Service Quality Menjadi 5
janji yang diberikan) , kemudian memberikan lebih dimensi , yaitu tangibles , reliability ,
banyak dari yang mereka janjikan .Apabila responsiveness , assurance , dan empathy.
Perusahaan tersebut tidak dapat memberikan apa
1. Tangibles
yang dijanjikan maka para pengunjung tidak akan
mendapatkan kepuasan yang mereka sudah Berkenaan dengan daya tarik fasilitas fisik ,
perlengkapan , dan material yang digunakan
ekspetasikan dari perusahaan tersebut.
perusahaan , serta penampilan karyawan.
Dari latar belakang dan fenomena yang
dikemukakan maka permasalahan penelitian dapat
didefinisikan sebagai berikut “Apakah Retail
2. Reliability raja, di sini reliabilitas dipilah ke dalam 2 sub-
Berkenaan dengan kemampuan perusahaan dimensi, yaitu memenuhi janji (keeping
untuk memberikan layanan yang akurat sejak promises) dan memberikan layanan dengan
pertama kali tanpa membuat kesalahan apapun tepat (doing it right).
dan menyampaikan service nya sesuai dengan 3. Personal Interaction
waktu yang disepakati. Mengacu pada kemampuan karyawan dalam
3. Responsiveness menumbuhkan kepercayaan kepada pelanggan
Berkenaan dengan kesediaan dan kemampuan dan karyawan dapat menjaga sikap dan
para karyawan untuk membantu para pelanggan perilakunya di depan konsumen.
dan merespon permintaan mereka , serta 4. Problem Solving
menginformasikan kapan service akan diberikan Berkaitan dengan cara perusahaan dan karyawan
dan kemudian memberikan service secara tepat. dalam menangani permasalahan yang dihadapi
4. Assurance oleh konsumen seperti penanganan retur,
Yakni Perilaku para karyawan mampu penukaran, dan komplain.
menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap 5. Policy
perusahaan dan perusahaan bisa menciptakan Mencakup aspek-aspek service quality yang
rasa aman bagi para pelanggannya. secara langsung dipengaruhi kebijakan toko,
5. Empathy seperti jam operasi, fasilitas parkir, dan
Berarti perusahaan memahami masalah para pemakaian kartu kredit.
pelanggannya dan bertindak demi kepentingan Customer Satisfaction
pelanggan , serta memberikan perhatian personal Menurut (Tjiptono & Chandra, 2005) Kata
kepada para pelanggan. kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa Latin
"satin" (artinya cukup baik, memadai) dan "facio"
Retail Service Quality (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan
(Dabholkar, Thorpe, & Rentz, 1996) sebagai "upaya pemenuhan sesuatu" atau "membuat
mengkritik bahwa model SERVQUAL tidak mampu sesuatu memadai".
menjelaskan secara akurat persepsi konsumen (Kotler, 2000) Mengemukakan, “Customer
terhadap service quality yang dimiliki oleh retail Satisfaction is a person feeling of pleasure or
store , yaitu toko yang menjual berbagai macam disappointment resulting from comparing a
produk dan jasa( seperti pasar swalayan , toserba , product’s perceived performance (or outcome) in
dan speciality stores ). Sebagai contoh , sejumlah relation to his or her expectation “ .Artinya
dimensi yang relevan untuk konteks toko ritel justru kepuasan konsumen merupakan perasaan seseorang
tidak tercakup dalam model. SERVQUAL, di dalam bentuk kesenangan atau kekecewaan yang ia
antaranya pengalaman pelanggan dalam mencari terima dari perbandingan antara kinejra produk atau
produk yang mereka butuhkan di antara rak-rak jasa yang diterima dengan apa yang diharapkannya .
pajangan, interaksi dengan karyawan toko sewaktu
berbelanja di toko, dan pengalaman berkaitan Dimensi Customer Satisfaction
dengan pengembalian produk yang tidak sesuai Menurut (Zeithaml, Bitner, & Gremler, 2009)
dengan harapan. Oleh sebab itu, dimensi service Kepuasan pelanggan dapat diidentifikasi dalam
quality khusus untuk retail store dibutuhkan. beberapa faktor. Untuk memahami setiapfaktor
dalam kepuasan pelanggan, maka faktor-faktor
Dimensi Retail Service Quality tersebut dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:
Berdasarkan serangkaian riset kualitatif 1. Satisfaction as Fulfillment
(wawancara fenomenologikal, wawancara Respon konsumen yang puas karena kebutuhan
eksploratoris mendalam, dan "tracking method"), mereka terpenuhi. Dan hal tersebut juga dapat
yang dilakukan dalam rangka menyusun dimensi dilihat terkait dengan hal lain, tergantung dari
retail service quality , (Dabholkar et al., 1996) tipe service yang diberikan. Sebagai contoh,
mengajukan lima dimensi dalam retail service kepuasan dapat dilihat sebagai respon yang
quality sebagai berikut : pasif (contentment) terhadap pelayanan yang
1. Physical Aspect mereka terima secara rutin.
Meliputi penampilan fasilitas fisik , desain 2. Satisfaction as Pleasure
interior , dan kenyamanan yang ditawarkan Pelayanan yang mampu membuat konsumen
kepada pelanggan berkaitan dengan layout memberikan kesan yang baik terhadap produk
fasilitas fisik atau jasa yang digunakan , dapat di asosiasikan
2. Reliability sebagai sense of happiness.Konsumen merasa
Yang pada prinsipnya sama dengan dimensi
reliabilitas pada model SERVQUAL. Hanya
senang karena kebutuhan dan harapan mereka apa yang bisa diharapkan dari responden.
dapat terpenuhi. (Sugiyono, 2007).
3. Satisfaction as Relief
Hal yang dimaksud dari relief adalah perasaan Populasi
negative yang seringkali muncul di saat Dalam penelitian ini , populasi yang akan
konsumen mendapat tekanan dan masalah , diteliti adalah pengunjung yang pernah
contohnya seperti kesusahan dalam mencari mengunjungi Transmart Carrefour Rungkut
lokasi parkir, terjebak macet dalam waktu yang Surabaya.
lama. Namun perasaan negative tersebut bisa
menjadi hilang saat semua tujuan tercapai. Sampel
Teknik pengambilan sampel pada penelitian
Kerangka Konseptual ini menggunakan teknik Non Probability
Sampling. Non Probability Sampling adalah teknik
Gambar 1. Kerangka Konseptual pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau
anggota populasi untuk dipilih menjadi
sampel.(Simamora, 2002). Jenis Non Probability
Sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Purposive Sampling dimana peneliti
melakukan penilaian untuk memilih anggota
populasi yang dinilai paling tepat sesuai dengan
kriteria tertentu. Pengunjung yang menjadi sampel
sebagai responden dalam penelitian ini adalah
pengunjung yang pernah mengunjungi Transmart
Carrefour Rungkut Surabaya.
Hipotesa Penelitian
Penentuan ukuran sampel adalah
H1 = Retail Service Quality berpengaruh
menentukan jumlah sampel yang digunakan dalam
positif terhadap Customer Satisfaction.
penelitian sedemikian rupa sehingga dapat
mewakili populasinya. Dalam menentukan jumlah
III. METODOLOGI PENELITIAN minimum sampel, penulis menggunakan rumusan
Slovin (Sugiyono, 2007), yaitu:
Jenis penelitian yang digunakan untuk
menunjukkan adanya hubungan antara Retail N = Z2 x P(1 – P)
Service Quality terhadap Customer Satisfaction di
4 (E)2
Transmart Carrefour Rungkut Surabaya adalah
penelitian kausal.Penelitian kausal merupakan N = (2,23)2 x 0,5(1 – 0,5)
penelitian yang bertujuan mendapatkan bukti 4 (0,05)2
mengenai hubungan sebab – akibat untuk N = 1,2432 / 0,01
menentukan apakah satu atau lebih variable N = 124,32
menyebabkan atau berpengaruh terhadap
perubahan variable lainnya (Malhotra, 2004). Dibulatkan menjadi 125 orang dimana :
Pendekatan yang digunakan dalam P = Probabilitas (0,5)
penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, E = Error Margin (menggunakan 5%)
dimana pendekatan ini menekankan pada keluasan N = Jumlah Sampel
informasi, (bukan kedalaman) sehingga metode ini Z = Standar Deviasi (2,23)
cocok digunakan untuk populasi yang luas dengan
variable yang terbatas, sehingga data atau hasil Jumlah sampel yang digunakan adalah
riset dianggap merupakan representasi dari seluruh 124,32 responden. Untuk memudahkan
populasi (Sugiyono, 2007). perhitungan maka jumlah responden dibulatkan
Kuesioner atau Angket merupakan teknik menjadi 125. Oleh karena itu, kuesioner akan
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara disebarkan kepada 125 responden.
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
tertulis kepada responden untuk
dijawabnya.Kuesioner merupakan teknik Jenis dan Sumber Data
pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu 1. Data Primer
dengan pasti variable yang akan diukur dan tahu Data primer dalam penelitian ini adalah data
yang diperoleh langsung berupa jawaban
responden terhadap pertanyaan dalam Keterangan:
kuisioner yang disebarkan kepada warga 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)
Surabaya yang pernah mengunjungi 2 = Tidak Setuju (TS)
Transmart Carrefour Rungkut Surabaya.
3 = Netral (N)
2. Data Sekunder
Data sekunder dalam penelitian ini adalah data 4 = Setuju (S)
yang diperoleh dari literature, studi pustaka, 5 = Sangat Setuju (SS)
dan media online sebagai informasi
pendukung penelitian ini. Data sekunder Definisi Operasional Variable
dalam penelitian ini digunakan sebagai dasar Definisi Operasional Variable yang akan
untuk menyusun dan mengembangkan dasar digunakan terdiri dari 2 Variable :
pemikiran atas hipotesis yang terdapat pada 1. Independent Variable
rumusan masalah penelitian ini.
Independent Variable merupakan variable
Metode dan Prosedur Pengumpulan Data yang sering disebut sebagai variable
Metode pengumpulan data adalah metode stimulus, predictor, dan anteseden. Variable
atau cara yang digunakan dalam mengumpulkan ini sering disebut sebagai variable bebas
sumber data. Adapun metode pengumpulan data yang artinya mempengaruhi atau yang
yang digunakan pada penelitian ini adalah : menjadi sebab perubahan atau timbulnya
1. Metode Survei dependent variable (Sugiyono,
Penulis melakukan survei atau penelitian 2011).Dalam penelitian ini, yang digunakan
lapangan dengan menyebar kuesioner kepada sebagai independent variable adalah retail
konsumen.Dalam penelitian ini, penulis service quality.
membagikan kuesioner kepada calon 2. Dependent Variable
responden sesuai dengan metode sampling Dependent Variable atau yang sering
yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya disebut sebagai variable terikat merupakan
yaitu: convenience sampling. variable output, kriteria, dan konsekuen.
2. Studi Pustaka variable terikat merupakan variable yang
Studi kepustakaan merupakan salah satu dipengaruhi atau sebagai akibat,
metode yang dilakukan peneliti untuk dikarenakan adanya variable bebas
mendapatkan informasi, dimana penulis (Sugiyono, 2011).Dalam penelitian ini yang
mencoba menggali informasi dari text book digunakan sebagai dependent variable
dan jurnal serta mencari artikel dan kutipan adalah customer satisfaction.
dari berbagai sumber, seperti media cetak dan
media internet untuk mendapatkan informasi Teknik Analisa Data
yang berkaitan dengan topik (Sugiyono, Statistik Deksriptif
2009). Digunakan untuk menyajikan data secara
3. Instumen Penelitian deskriptif yang menggambarkan karakteristik dan
Pengumpulan data secara langsung yang jawaban dari responden sehingga mampu
dilakukan pada obyek penelitian sebagai data digunakan sebagai kesimpulan dari hasil kuisioner
primer. Penelitian ini meliputi penyebaran yang sudah disebarkan selama penelitian ini.
kuisioner dengan skala likert, merupakan
teknik pengukuran sikap yang paling luas
digunakan dalam riset pemasaran (Zikmund, Uji Validitas
2003). Cara pengisian kuisioner adalah Validitas adalah tingkat keandalan dan
responden diminta untuk memberi pendapat kesahihan alat ukur yang digunakan.Instrumen
tentang serangkaian pernyataan yang dikatakan Valid berarti menunjukkan alat ukur
berkaitan dengan obyek yang sedang diteliti yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu
dalam bentuk nilai yang berada di ujung Valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa
sebelah kiri (dengan angka rendah) yang seharusnya di ukur (Sugiyono ,
menggambarkan suatu jawaban yang negatif, 2004).Dengan demikian , Instrumen yang valid
sedangkan ujung kanan (dengan angka besar) merupakan Instrumen yang benar-benar tepat
menggambarkan suatu jawaban yang positif. untuk mengukur apa yang hendak di ukur.
Teknik untuk mengukur validitas kuesioner
adalah dengan menghitung korelasi antar data pada
1 2 3 4 5
masing-masing pernyataan dengan skor total ,
memakai rumus korelasi Product Moment , instrumen penelitian dapat disebut reliabel.
Sebagai berikut : Tingkat reliabilitas dengan metode cronbach’s
alpha diukur berdasarkan skala alpha (α) 0 sampai
𝓃(∑𝑥𝑦) − ∑𝑥∑𝑦 dengan 1 . Apabila skala tersebut dikelompokkan
𝑟𝑥𝑦 = ke dalam lima kelas dengan range yang sama,
√[𝓃∑𝑥 2 − (∑𝑥)2 ][𝓃∑𝑦 2 − (∑𝑦)2 ]
maka ukuran kemantapan alpha dapat diinter-
pretasi seperti tabel berikut:
Keterangan:
Tabel 2. Tingkat Reliabilitas
rxy = Koefisien Korelasi (Pearson Berdasarkan Nilai Alpha
Product Moment Correlation) Alpha Tingkat
N = Banyaknya Sampel Reliabilitas
∑𝑥𝑦 = Jumlah perkalian antara variable X
0,00 – 0,20 Kurang Reliabel
Dan Y
∑𝑥 2 = Jumlah dari kuadrat nilai X > 0,20 – 0,40 Agak Reliabel
∑𝑦 2 = Jumlah dari kuadrat nilai Y > 0,40 – 0,60 Cukup Reliabel
(∑𝑥)2 = Jumlah nilai X kemudian
dikuadratkan > 0,60 – 0,80 Reliabel
(∑𝑦)2 = Jumlah nilai Y kemudian > 0,80 – 1,00 Sangat Reliabel
dikuadratkan

Adapun , besar nilai koefisien korelasi r Uji Regresi Linear Sederhana


dapat di interpterasikan untuk memperkirakan Menurut (Triton , 2006) Analisis Regresi
kekuatan hubungan korelasi seperti ditampilkan adalah salah satu jenis analisis parametik yang
pada tabel berikut. dapat memberikan dasar untuk memprediksi serta
menganalisis varian.
Tabel 1. Skala Interval Korelasi Analisis Regresi Linear Sederhana adalah
Interval nilai (r) Interpretasi hubungan secara linear antara satu Independent
Variable (X) dengan Dependent Variable (Y).
0,001 – 0,200 Korelasi Sangat Lemah Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah
hubungan antara Independent Variable dengan
0,201 – 0,400 Korelasi Lemah
Dependent Variable apakah positif atau negatif
0,401 – 0,600 Korelasi Cukup Kuat dan untuk memprediksi nilai dari Dependent
Variable apabila nilai Independent Variable
0,601 – 0,800 Korelasi Kuat
mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
0,801 – 1,000 Korelasi Sangat Kuat digunakan biasanya berskala interval atau
rasio.Rumus regresi linear sederhana sebagi
berikut:
Uji Reliabilitas
Hasil uji reliabilitas mencerminkan dapat 𝑌 = 𝑎 + 𝑏𝑋
dipercaya dan tidaknya suatu instrumen penelitian
berdasarkan tingkat kemantapan dan ketepatan Keterangan:
suatu alat ukur dalam pengertian bahwa hasil Y = Dependent Variable (nilai yang
pengukuran yang didapatkan merupakan ukuran diprediksikan)
yang benar dari sesuatu yang diukur. X = Independent Variable
Salah satu metode pengujian reliabilitas a = Konstanta (nilai Y apabila X = 0)
adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s b = Koefisien regresi (nilai peningkatan
Alpha.Standar yang digunakan dalam menentukan ataupun penurunan)
reliabel dan tidaknya suatu instrumen penelitian
umumnya adalah perbandingan antara nilai rhitung Uji Asumsi Klasik
dengan rtabel pada taraf kepercayaan 95% atau Uji asumsi klasik diperlukan untuk
tingkat signifikansi 5%. mengetahui apakah hasil estimasi regresi yang
Apabila dilakukan pengujian reliabilitas dilakukan benar-benar bebas dari adanya gejala
dengan metode Cronbach’s Alpha, maka nilai heteroskedastisitas, gejala multikolinearitas, dan
rhitung diwakili oleh nilai alpha (α) . Menurut gejala autokorelasi. Model regresi akan dapat
Santoso (2001:227) , apabila rhitung lebih besar dijadikan alat estimasi yang tidak bias jika telah
daripada rtabel dan rhitung bernilai positif, maka suatu memenuhi persyaratan BLUE (Best Linear
Unbiased Estimator) yakni tidak terdapat RETAIL
CUSTOMER
heteroskedastistas, tidak terdapat SERVICE
SATIS
QUALIT
multikolinearitas, dan tidak terdapat autokorelasi. FACTION
Y
Pearson
Uji Normalitas RETAIL
1 0,808
Correlation
Pengujian ini bertujuan untuk menguji SERVICE

apakah distribusi variable terikat untuk setiap nilai QUA Sig. (2-tailed) 0,000
LITY
variable bebas tertentu berditribusi normal atau N 125 125
tidak. CUSTO Pearson
0,808 1
Pengujian normalitas data menggunakan MER Correlation
Test of Normality Kolmogorov-Smirnov dalam SATISFA Sig. (2-tailed) 0,000
program SPSS.Dasar pengambilan keputusan bisa CTION N 125 125
dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic
Significance), yaitu: - Jika probabilitas > 0,05
Tabel 3 menunjukkan bahwa nilai korelasi
maka distribusi dari model regresi adalah normal.
antara retail service quality dengan customer
- Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari
satisfaction sebesar 0,808 dan nilai Signifikasi
model regresi adalah tidak normal.
(Sig) r pearson sebesar 0,000 dimana nilai tersebut
lebih kecil dari 0,05 (α=5%) sehingga dengan
Uji Linieritas
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat
Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan yang signifikan antara retail service
apakah dua variable mempuyai hubungan yang quality dengan customer satisfaction.
linear secara signifikan atau tidak. Data yang baik
seharusnya terdapat hubungan yang linear antara Uji Reliabilitas– Retail Service Quality
independent variable (X) dengan dependent
variable (Y).Dasar pengambilan keputusan dalam Tabel 4. Uji Reliabilitas Retail Service Quality
Item-Total Statistics
uji linearitas dapat dilakukan melihat nilai
signifikansi (Sig) pada output SPSS : Jika nilai Corre
Cronbac
signifikansi pada deviation of linearity lebih besar cted
Kete h's
dari 0,05 maka kesimpulannya adalah terdapat Item-
hubungan linear secara signifikan antara Item ranga Alpha if Keterangan
Total
independent variable (X) dengan dependent n Item
variable (Y). Sebaliknya, Jika nilai signifikansi Corre
Deleted
lebih kecil dari 0,05 maka kesimpulannya adalah lation
tidak terdapat hubungan yang linear antara X1.1 0,523 Valid 0,877 Sangat Reliabel
independent variable (X) dengan dependent
X1.2 0,537 Valid 0,877 Sangat Reliabel
variable (Y).
.X1.3 0,362 Valid 0,890 Sangat Reliabel
X1.4 0,544 Valid 0,877 Sangat Reliabel
Uji Heteroskedastisitas X1.5 0,630 Valid 0,873 Sangat Reliabel
Pengujian ini bertujuan untuk menguji X1.6 0,671 Valid 0,871 Sangat Reliabel
apakah dalam sebuah regresi terjadi X1.7 0,656 Valid 0,872 Sangat Reliabel
ketidaksamaan varian dan residual dari suatu X1.8 0,605 Valid 0,873 Sangat Reliabel
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians X1.9 0,645 Valid 0,872 Sangat Reliabel
residual dari suatu pengamatan ke pengamatan X1.10 0,605 Valid 0,874 Sangat Reliabel
yang tetap, maka disebut homokedastisitas, dan X1.11 0,577 Valid 0,875 Sangat Reliabel
jika berbeda disebut heterokedastisitas. Model X1.12 0,445 Valid 0,886 Sangat Reliabel
yang baik adalah homokedastisitas atau tidak X1.13 0,603 Valid 0,874 Sangat Reliabel
heterokedastisitas. X1.14 0,698 Valid 0,869 Sangat Reliabel

Tabel 4 menunjukkan bahwa rhitung


IV. ANALISA DAN PEMBAHASAN (Corrected Item-Total Correlation) pada setiap
Uji Validitas – Retail Service Quality item memiliki nilai lebih besar dari r tabel sehingga
setiap item dinyatakan valid dan nilai cronbach’s
Tabel 3. Uji Validitas alpha setiap item diatas 0,80 , sehingga setiap item
Retail Service Quality dan Customer Satisfaction dapat dinyatakan sangat reliabel.
Tabel 5. Uji Reliabilitas Retail Service Quality Tabel 9. ANOVA
Cronbach's Alpha N of Items ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
0,884 14
Square Square
s
Tabel 5 Menunjukkan bahwa nilai 1 Regre 631, 1 631, 230 0,000b
Cronbach’s Alpha Retail Service Quality sebesar
ssion 930 930 ,603
0,884 , sehingga dapat dinyatakan sangat reliabel.
Resi 337, 123 2,740

Uji Reliabilitas– Customer Satisfaction dual 062


Total 968, 124
Tabel 6. Uji Reliabilitas Customer Satisfaction
Item-Total Statistics 992

Corrected Cronbach's
Item- Kete Alpha if Kete
Tabel 9 menunjukkan nilai nilai F=
Item
Total Corre rangan Item rangan
230,603 , Dengan nilai Signifikansi (Sig.) = 0,000
, oleh karena Sig. < 0,05 maka model regresi
lation Deleted
adalah linear.
Y1.1 0,597 Valid 0,714 Reliabel
Y1.2 0,679 Valid 0,686 Reliabel
Y1.3 0,473 Valid 0,753 Reliabel
Tabel 10. Coefficients
Y1.4 0,473 Valid 0,756 Reliabel Coefficientsa
Y1.5 0,525 Valid 0,736 Reliabel
Model Unstanda Standa t Sig.
Tabel 6 menunjukkan bahwa rhitung rdized rdized

(Corrected Item-Total Correlation) pada setiap Coeffici Coeffic


ents ients
item memiliki nilai lebih besar dari rtabel sehingga
setiap item dinyatakan Valid dan nilai Cronbach’s B Std. Beta

Alpha setiap item diatas 0,70 , sehingga setiap item Error


dapat dinyatakan reliabel. 1 (Constant) 2,346 1,172 2,001 0,048

RETAIL 0,329 0,022 0,808 15,186 0,000


Tabel 7. Uji Reliabilitas Retail Service Quality
Cronbach's Alpha N of Items SERVICE
QUALITY
0,771 5

Tabel 7 Meunjukkan nilai Cronbach’s Tabel 10 menunjukkan angka konstan


Alpha Retail Service Quality sebesar 0,771 , (Constant) dari Unstandardized Coefficients
sehingga dapat dinyatakan Reliabel. memiliki nilai sebesar 2,346 yang mempunyai arti
bahwa jika tidak ada Retail Service Quality (X)
Uji Regresi Linear Sederhana maka nilai Customer Satisfaction Sebesar
Tabel 8. Model Summary 2,346.Angka Koefisien Regresi memiliki nilai
Model Summaryb sebesar 0,329 yang mempunyai arti bahwa setiap
penambahan 1% Retail Service Quality (X) , maka
Model R R Adjusted Std. Error Customer Satisfaction (Y) akan meingkat sebesar
Square R of the 0,329.
Square Estimate Karena nilai Koefisien Regresi bernilai (+) ,
a maka dengan demikian dapat dikatakan bahwa
1 0,808 0,652 0,649 1,655
Retail Service Quality (X) berpengaruh positif
terhadap Customer Satisfaction (Y).Sehingga
Tabel 8 menunjukkan nilai R = 0,808 , dan persamaan regresinya adalah Y = 2,346 + 0,329 X
RxR = R Square = 0,649 ,menunjukkan bahwa .Maka Hipotesis (Ha) yang akan dilakukan dalam
0,649 atau 64,9% dari Variable Customer Uji T nantinya adalah :
Satisfaction (Y) dipengaruhi oleh Variable Retail
Service Quality (X).sedangkan sisanya 35,1% H1 = Retail Service Quality (X) Berpengaruh
dipengaruhi oleh sebab-sebab lain di luar variable. Positif Terhadap Customer Satisfaction (Y)
Uji Normalitas tersebut adalah normal karena titik-titik berada di
sekitar garis diagonal.
Untuk mengetahui normal dan layaknya
suatu data yang akan digunakan Kolmogorov-Smirnov One Sample Test
serta untuk mengetahui hubungan dan pengaruh
Retail Service Quality dan Customer Uji Kolmogorov-Smirnov One Sample Test
Satisfaction.Uji Normalitas yang akan digunakan merupakan uji goodness-of-fit atau tingkat
adalah Histogram , P-Plot , dan Kolmogorov- kesesuaian dengan syarat jika Asymp. Sig. (2-
Smirnov One Sample Test. tailed) > 0,05 maka data tersebut berdistribusi
normal. sebaliknya jika Asymp. Sig. (2- tailed) <
Histogram 0,05 maka data tersebut berdistribusi tidak normal.

Gambar 2. Histogram Tabel 11. Kolmogorov-Smirnov One Sample Test


RETAIL
CUSTOMER
SERVICE
SATISFACTION
QUALITY
N 125 125
Mean 53.67 20.01
Normal
Std.
Parametersa,b 6.860 2.795
Deviation

Most Absolute .117 .116


Extreme Positive .091 .078
Differences Negative -.117 -.116
Kolmogorov-Smirnov Z 1.308 1.300
Asymp. Sig. (2-tailed) .065 .068

Berdasarkan histogram di atas, terlihat


bahwa sebaran data yang ada menyebar merata ke Tabel 11 menunjukkan bahwa nilai Asymp.
hampir semua daerah kurva normal. Dengan Sig. (2-tailed) pada Retail Service Quality Sebesar
demikian dapat disimpulkan bahwa data tersebut 0,065, dan pada Customer Satisfaction sebesar
mempunyai distribusi normal. 0,068, yang mana lebih besar dari 0,05, berarti data
dapat terdistribusi dengan normal.
P-plot
Tabel 12. Uji Linieritas

Mean F Sig

Square

CS * Between (Com 718.371 27 26. 10. 0

RSQ Groups bined) 606 298

Linea 631.93 1 631.93 244. 0

rity 582

Deviation 86.442 26 3.325 1.287 0.189

from

Linearity

Gambar 3. P-Plot Within 250.621 97 2.584

Gambar 3 Menunjukkan nilai data ada di Groups


sekitar baris diagonal ini menguatkan kesimpulan
Total 968.992 124
bahwa terdapat hubungan yang linear antara Retail
Service Quality dan Customer Satisfaction.P-plot
tersebut juga menunjukkan bahwa distribusi data Pada Tabel 12 menunjukkan bahwa nilai
signifikansi pada deviation of linearity sebesar
0,189. Karena signifikansi lebih dari 0,05 , maka Service Quality (X) berpengaruh signifikan
dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang terhadap Customer Satisfaction (Y)”.
linear antara Retail Service Quality dan Customer
Satisfaction. Pembahasan
Penelitian ini menunjukkan hasil bahwa
Uji Heteroskedastisitas Retail Service Quality pada Transmart Carrefour
Rungkut Surabaya memiliki pengaruh signifikan
terhadap Customer Satisfaction secara signifikan
Gambar 4. Scatterplot
dengan nilai thitung > ttabel (15,186 > 1,97944) dan
Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) , dengan demikian
penelitian ini menunjukkan bahwa Retail Service
Quality berpengaruh signifikan terhadap Customer
Satisfaction.
Retail Service Quality berpengaruh
signifikan terhadap Customer
Satisfaction yang dimana hal ini sesuai dengan
pendapat (Mahfooz, 2014) bahwa Customer
Satisfaction terbukti tergantung pada Service
Quality yang ditawarkan (dalam konteks retail)
pada konsumen dan merupakan salah satu alat
untuk meningkatkan nilai bagi konsumen.
Salah satu cara untuk menciptakan
kepuasan pelanggan adalah dengan meningkatkan
Gambar 4 Menunjukkan tidak ada pola yang Service Quality, karena pelanggan adalah fokus
jelas serta titik-titik menyebar , maka indikasinya utama ketika berbicara mengenai kepuasan dan
tidak terjadi masalah Heteroskedastisitas dan loyalitas (Lupiyoadi & Hamdani, 2006).Dikatakan
memenuhi persyaratan klasik tentang pula bahwa, konsistensi kualitas produk/jasa dapat
Heteroskedastisitas. memberikan kontribusi keberhasilan suatu
perusahaan ditinjau dari sudut kepuasan
Uji Hipotesis (Uji T) konsumen.
Untuk melakukan uji-t digunakan tabel Transmart Carrefour Rungkut Surabaya
coefficient, seperti yang telah terdapat pada tabel telah berupaya menyiapkan dan memberikan
4.21 di atas. diperoleh thitung sebesar 15,186 pada Retail Service Quality yang terbaik dan sesuai
tingkat Sig sebesar 0,000. untuk pelanggan selama proses belanja. Dengan
slogannya “Transformasi Retail Modern”
Hipotesis Dalam Uji T : Transmart Carrefour Rungkut Surabaya
H0 = Retail Service Quality (X) tidak memberikan pengalaman yang berbeda ketika
berpengaruh signifikan terhadap Customer berbelanja di dalam Hypermartket , baik dari
Satisfaction (Y). penampilan fisik dan visual , fasilitas dan wahana
H1 = Retail Service Quality (X) Berpengaruh yang dimiliki , aneka ragam produk dan layanan
signifikan terhadap Customer Satisfaction yang ditawarkan kepada pengunjung , serta
(Y). karyawan yang sopan dan professional yang siap
Kriteria Uji Hipotesis : sedia membantu pengunjung , membuat setiap
1. Jika thitung > ttabel , dan Sig < 0,05, maka H0 pengunjung yang datang merasa sangat puas dan
ditolak dan H1 diterima. dilayani dengan baik. Tidak hanya berbelanja ,
2. Jika thitung > ttabel , dan Sig > 0,05 maka H0 para pengunjung juga dapat berekreasi dan
diterima dan H1 ditolak. melepas penat bersama kerabat atau keluarga
3. Taraf Signifikasi = 5% (0,05) karena Transmart Carrefour Rungkut Surabaya
4. Degree Of Freedom (df) = n-2 = 125-2 = memiliki fasilitas yang tidak dimiliki oleh
123 Hypermarket lain yakni Trans Studio Mini dan
5. ttabel = 1,9794 Studio XXI. Studio XXI biasanya hanya dapat
ditemukan di Mall , tetapi Transmart Carrefour
Hasil Uji Hipotesis : Rungkut Surabaya berhasil mewujudkannya di
Berdasarkan Output Coefficient pada tabel dalam sebuah Hypermarket , sehingga pengalaman
4.21 diperoleh nilai thitung > ttabel (15,186 > 1,97944) berkunjung ke Transmart Carrefour Rungkut
dan Sig < 0,05 (0,000 < 0,05) hal ini berarti H0 Surabaya akan semakin berkesan.
ditolak dan H1 diterima yang artinya “Retail
V.KESIMPULAN DAN SARAN 2. Memberikan promo parkir gratis kepada
pengunjung yang datang dengan syarat
Kesimpulan menunjukkan struk pembayaran saat hendak
keluar dari Transmart dengan total transaksi
Berdasarkan Hasil Penelitian mengenai minimal sebesar Rp 300.000,00. Hal ini
analisa pengaruh Retail Service Quality terhadap dilakukan sebagai bentuk apresiasi dari
Customer Satisfaction di Transmart Carrefour Transmart Carrefour Rungkut Surabaya
Rungkut Surabaya maka diperoleh hasil sebagai terhadap pengunjung yang sudah berbelanja
berikut : di tempatnya.
1. Hasil Uji T menunjukkan bahwa Retail
Service Quality memiliki pengaruh Bagi Pihak Peneliti selanjutnya
signifikan terhadap Customer Satisfaction Bagi peneliti yang akan melanjutkan
secara signifikan dengan nilai thitung > ttabel penelitian dini dapat menambahkan sejumlah
(15,186 > 1,97944) dan Sig < 0,05 (0,000 < variable lain diluar variable yang digunakan dalam
0,05).Hal ini menunjukkan Retail Service penelitian ini.Penambahan variable lain dapat
Quality berpengaruh signifikan terhadap dilakukan untuk mengetahui apakah variable
Customer Satisfaction. tersebut mempengaruhi Retail Service Quality dan
Customer Satisfaction. Selain itu diharapkan
Saran penelitian ini dapat memperkaya ilmu di bidang
Berdasarkan hasil penelitian dan analisa , Retail Service Quality dan meningkatkan performa
peneliti akan mengajukan beberapa saran sebagai perusahaan yang bersangkutan.
berikut :
DAFTAR REFERENSI
Bagi Pihak Transmart Carrefour Rungkut
Surabaya
[1] Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa
1. Memberikan Incentive setiap 6 bulan sekali Timur. Retrieved august 28, 2018, From
kepada karyawan Transmart Carrefour https://jatim.bps.go.id/statictable/2016/04/2
Rungkut Surabaya yang berhasil memenuhi 9/330/jumlah-penduduk-dan-laju-
kriteria sebagai berikut : pertumbuhan-penduduk-menurut-
 Tidak pernah datang terlambat kabupaten-kota-di-provinsi-jawa-timur-
dalam 6 bulan baik itu shift pagi 2010-2014-dan-2015.html
maupun shift malam.
 Tidak pernah pulang lebih awal [2] Berman, Barry , Joel R. Evans. (2001).
dalam 6 bulan baik itu shift pagi Retail Management. A Strategic Approach
maupun shift malam. (10th ed.). New Jersey: Prentice Hall.
 Tidak pernah absen dalam 6 bulan
dengan alasan apapun. [3] Dabholkar, Thorpe, & Rentz.A measure of
 Tidak pernah tertidur pada saat service quality for retail stores: scale
bertugas , apabila tim supervisor development and validation.Journal of the
menemukan ada karyawan yang Academy of Marketing Science,Vol. 24 ,
tertidur maka incentive tidak akan (1996) No. 1, pp. 3-16.Springer Link.
diberikan terhadap karyawan https://link.springer.com/article/10.1007%2
tersebut. FBF02893933
Incentive merupakan bentuk apresiasi dari
perusahaan terhadap karyawan.Incentive [4] Kotler , P.(2000) Marketing Management :
diberikan dengan cara memberikan bonus Millenium Edition (10th ed.). New Jersey :
berupa uang tunai sebesar Rp 2.500.000,00 Pretince Hall.
sehingga karyawan yang mendapatkan
incentive tersebut semakin termotivasi [5] Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen
untuk bekerja lebih baik lagi dan Pemasaran Jasa (2nd ed.). Jakarta : Penerbit
memotivasi karyawan-karyawan yang lain Salemba Empat.
untuk turut berpartisipasi dan berlomba-
lomba untuk meningkatkan kinerja mereka [6] Mahfooz, Y. (2014). Relationship
sehingga secara tidak langsung dapat between Service Quality and Customer
meningkatkan kinerja dan produktivitas
Satisfaction in Hypermarkets of
perusahaan.
Saudi Arabia. International Journal of
Marketing Studies, 6(4), 10–23. Bandung: Alfabeta.
https://doi.org/10.5539/ijms.v6n4p1
0 [15] Sugiono, Dr., Prof.(2009).Statistika Untuk
Penelitian.Bandung : Alfabeta.
[7] Malhotra,N.K.,(2004),Marketing Research.
New Jersey : Prentice Hall. [16] Sugiono, Dr., Prof.(2011).Proses penelitian
, variabel , dan paradigma penelitian.Metode
[8] Parasuraman , Zeithaml , & Berry.A Penelitian Kuantitatif , Kualitatif , dan R&D
Conceptual Model of Service Quality and Its (p. 38-39).Bandung : Alfabeta.
Implication For Future Research. Journal Of
Marketing, Vol 49 No.2 , (1985) pp.41- [17] Sugiono, Dr., Prof.(2011).Populasi dan
50.Jstor.https://www.jstor.org/stable/12514 Sampel.Metode Penelitian Kuantitatif ,
30?seq=1#metadata_info_tab_contents Kualitatif , dan R&D (p. 80-84).Bandung :
Alfabeta
[9] Parasuraman , Zeithaml , & Berry.
SERVQUAL:a multiple scale for measuring [18] Tjiptono, F. (2002). Manajemen Jasa .(pp.
consumer perception of service quality. 98) Yogyakarta: Andi.
Journal Of Professional Services
Marketing, Vol 15 No.2 , (1988) pp.69-86. [19] Tjiptono, F., & Chandra, G. (2005).
Research Manajemen Kepuasan Pelanggan.Service,
Gate.https://www.researchgate.net/publicati Quality & Satisfaction. (p. 195) Yogyakarta:
on/225083802_SERVQUAL_A_multiple_I Andi.
tem_Scale_for_measuring_consumer_perce
ptions_of_service_quality [20] Triton , Prawira Budi. (2006). SPSS13.0
Terapan; Riset Statistik Parametrik.
[10] Pemerintah Kota Surabaya .(.n.d.). Yogyakarta: Andi.
Surabaya duduki peringkat pertama 100
besar kota bisnis di Indonesia. Retrieved [21] Zeithaml, Bitner, & Gremler.(2009).
august 28, 2018, From Services Marketing: Integrating Customer
http://surabaya.go.id/berita/3300-surabaya- Focus across the Firm (5th ed.). Singapore:
duduki-peringkat-pertama-100-besar-kota- McGraw-Hill and Irwin.
bisnis-di-indonesia-
[22] Zeitamhl , Et al. A Conceptual Model of
[11] Santoso , Singgih.(2001).SPSS Versi 10 : Service Quality and its Implication for
Mengolah Data Statistik Secara Future Research.Journal Of Marketing ,
Professional. Jakarta : PT.Elex Media Vol. 49 , (1985) pp. 41-
Komputindo. 50.ResearchGate.https://www.researchgate.
net/publication/225083670_A_
Conceptual_Model_of_Service_Quality_an
[12] Simamora , Bilson. (2002). Panduan Riset
d_its_Implication_for_Future_
Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia
Research_SERVQUAL
Pustaka Utama.
[23] Zikmund, William G.(2003). Business
[13] Sugiono,Dr., Prof.(2004).Metode Penelitian research methods (7th ed.).South Western :
Bisnis. Bandung: Alfabeta. Cengage.
[14] Sugiono,Dr., Prof.(2007).Metode Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R&D.

Anda mungkin juga menyukai