OLEH
RISKA FAZIRA
210410158
ABSTRACT
PENDAHULUAN
Dan bagaimanakah pertimbangan pasar bisnis melakukan pembelian pada bisnis franchise
apakah karena harga produk yang murah sehingga dapat mendatangkan keuntungan bila
diperdagangkan kembali atau menekam biaya bila digunakan untuk produksi ?
B. Rumusan Masalah
1. Kepuasan Karyawan
Apakah ada interaksi antara karyawan atau manajemen dengan individual yang diperlukan
untuk mengetahui secara detil keunggulan dan kelemahan pesaing untuk dapat mengetahui
posisi perusahaan secara relatif, dan dengan demikian mampu bersikap proaktif ?.
2. Kepuasan Konsumen
Apakah ada interaksi antara karyawan atau manajemen dengan pelanggan yang mempunyai
kualitas rangsangan terhadap perasaan nyaman yang dirasakan oleh pelanggan? Maka dari
kepuasan karyawan dan konsumen tersebut diatas dapat dirumuskan masalah- masalah
sebagai berikut:
1.Bagaimanakah pengaruh kepuasan karyawan atau manajemen terhadap kinerja pemasaran
di Alfamart kota Pagaralam ?
2. Bagaimanakah pengaruh kepuasan konsumen terhadap kinerja pemasaran di Alfamart kota
Pagaralam ?
3. Bagaimanakah pengaruh kepuasan karyawan terhadap kepuasan konsumen di Alfamart
kota Pagaralam?, dan
4. Bagaimanakah pengaruh kepuasan konsumen terhadap kepuasan karyawan di Alfamart
Kota Pagaralam?.
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan mengukur tingkat kepuasan karyawan dan konsumen yang memiliki
kaitan erat dengan mutu produk baik berupa barang atau jasa, adalah sebagai berikut :
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai :
1.Manfaat Ilmiah
Diharapkan dapat mengelola orientasi yang ditunjukan dari perusahaan-perusahaan yang
menguasai perekonomian yang sangat tergantung pada modal, pengetahuan, informasi, hak
cipta intelektual, dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan.
2.Manfaat Praktis
Diharapkan dapat memberikan harapan-harapan tertentu, dan disonansi tentang perasaan
yang ingin mereka rasakan ketika menyelesaikan suatu transaksi jual-belinya terhadap
produk yang akan digunakan untuk kepentingan dan keperluannya, dan juga ingin menikmati
palayanan yang akan dibayar untuk penguasaan sebuah produk yang ditawarkan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Teori Kepercayaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia “kepercayaan merupakan harapan dan keyakinan
seseorang terhadap orang lain akan kejujuran, kebaikan dan kesetiaan”.Sedangkan menurut
istilah kepercayaan adalah “suatu sikap yang ditunjukkan oleh manusia saat ia merasa tahu dan
menyimpulkan bahwa dirinya telah mencapai kebenaran”.Karena kepercayaan adalah suatu
sikap, maka kepercayaan seseorang itu tidak selalu benar dan bukanlah merupakan suatu jaminan
kebenaran.
1. Pengertian Kepuasan
Menurut Kotler dan Keller (2009:138) kepuasan (satisfaction) adalah perasaan senang
atau kecewa seseorang yang timbul karena membandingkan kinerja yang telah dipersepsikan
produk (atau hasil) terhadap ekspektasi mereka. Jika kinerja gagal memenuhi ekspektasi
,pelanggan akan tidak puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi, pelanggan akan puas. Jika
kinerja melebihi ekspektasi, pelanggan akan sangat puas atau senang. Kepuasan merupakan
tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau hasil) yang dirasakan
dibandingkan dengan harapan. Jadi, tingkat kepuasan dan fungsi dari perbedaan antara kinerja
yang dirasakan dengan harapan. Kepuasan peserta uji sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga
taraf, yaitu:
Dengan demikian tingkat kepuasan merupakan fungsi perbedaan antara kinerja yang
dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja dibawah harapan, maka peserta uji akan kecewa. Bila
kinerja sesuai harapan peserta uji akan puas. Harapan peserta uji dapa t dibentuk oleh
pengalaman masa lampau, komentar dari sahabat serta janji dan informasi pemasar dan
saingannya. Mutu suatu jasa uji sertifikasi tergantung dari tingkat kepuasan peserta uji di dalam
melaksanakan uji, bila 13 dihubungkan dengan jasa uji sertifikasi, maka bermutu atau tidaknya
perusahaan tersebut, tergantung kepada puas atau tidaknya para peserta uji.
Kepuasan konsumen diartikan sebagai upaya pemenuhan sesuatu atau membuat sesuatu
yang memadai. Pada dasarnya, kepuasan konsumen itu suatu keadaan dimana kebutuhan,
keinginan, dan harapan konsumen dapat terpenuhi melalui jasa atau produk yang dikonsumsi
(Nasution, 2005).
Menurut Brown (dalam Dwiastuti, dkk 2012) kepuasan konsumen adalah suatu kondisi
dimana kebutuhan, keinginan dan harapan konsumen terhadap sebuah produk dan jasa, sesuai
atau terpenuhi dengan penampilan dari produk dan jasa. Konsumen yang puas akan
mengkonsumsi produk tersebut secara terus- menerus, mendorong konsumen akan loyal
terhadap suatu produk dan jasa tersebut dan dengan senang hati mempromosikan produk dan
jasa tersebut dari mulut ke mulut.
Kotler (2000) menyatakan bahwa kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan seseorang
setelah membandingkan kinerja atau hasil yang dia rasakan dibandingkan dengan harapannya,
dimana jika kinerja juga gagal dalam memenuhi harapan pelanggan akan merasa tidak puas dan
jika kinerja sesuai dengan pemenuhan harapan konsumen, pelanggan akan puas. Artinya,
konsumen akan membentuk persepsi yang lebih menyenangkan tentang sebuah produk atau jasa
yang sudah dinilai positif oleh konsumen. Kepuasan bisa diartikan sebagai upaya pemenuhan
sesuatu atau membuat sesuatu yang memadai (Tjiptono, 2003).
Kotler dan Keller (2008) mendefinisikan kepuasan konsumen sebagai perasaan konsumen,
baik itu berupa kesenangan atau kekecewaan yang timbul dari membandingkan penampilan
sebuah produk dihubungkan dengan harapan konsumen atas produk tersebut. Kepuasan
konsumen juga merupakan persepsi individu terhadap performansi suatu produk atau jasa
dikaitkan dengan harapan konsumen tersebut (Schiffman dalam Siagian, 2004).
Menurut Mowen dan Minor (2002) kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan
sikap yang ditunjukkan konsumen atas barang dan jasa setelah mereka memperoleh dan
menggunakannya. Ini merupakan penilaian evaluative pasca pemilihan yang disebabkan oleh
seleksi pembelian khusus dan pengalaman menggunakan atau mengkonsumsi barang atau jasa
tersebut. Pada dasarnya, kepuasan konsumen itu suatu keadaan dimana kebutuhan, keinginan,
dan harapan konsumen, dapat terpenuhi melalui produk yang dikonsumsi ataupun jasa yang
diterima (Siagian, 2004). Kepuasan juga dapat terlihat dari respon konsumen terhadap evaluasi
ketidaksesuaian yang dipersepsikan antara harapan awal (atau standar kinerja tertentu) dengan
kinerja nyata produk yang dirasakan setelah pemerolehan produk dan jasa (Day dalam Tjiptono,
2005). Jadi dapat disimpulkan bahwa Kepuasan Konsumen merupakan Hasil perbandingan
konsumen yang sesuai setelah membandingkan kinerja dengan harapannya.
Kotler (2000) menyatakan bahwa terdapat tiga aspek kepuasankonsumen yaitu : Loyal
terhadap produk, adanya komunikasi yang positif dari mulut ke mulut dan perusahaan
menjadi pertimbangan utama.
a. Kualitas pelayanan
Kualitas pelayanan sangat bergantung pada tiga hal, yaitu sistem, teknologi dan
manusia. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa sangat bergantung pada kualitas jasa yang
diberikan. Kualitas pelayanan memiliki lima dimensi yaitu, keandalan (reliability), responsif
(responsiveness), keyakinan (assurance), berwujud (tangibles), dan empati (empathy).
b. Kualitas Produk
Konsumen puas jika setelah membeli dan menggunakan produk, ternyata kualitas
produknya baik. Kualitas barang yang diberikan bersama-sama dengan pelayanan akan
mempengaruhi persepsi konsumen. Ada delapan elemen dari kualitas produk, yakni kinerja,
fitur, reliabilitas, daya tahan, pelayanan, estetika, sesuai dengan spesifikasi, dan kualitas
penerimaan.
c. Harga
Pembeli biasanya memandang harga sebagai indikator dari kualitas suatu produk.
Konsumen cenderung menggunakan harga sebagai dasar menduga kualitas produk. Maka
konsumen cenderung berasumsi bahwa harga yang lebih tinggi mewakili kualitas yang tinggi.
C. Kinerja Pemasaran
1. Pengertian Kinerja
Secara singkat, pengertian kinerja menurut KBBI ialah sesuatu yang dicapai; prestasi yang
diperlihatkan; atau kemampuan kerja (tentang peralatan).Sementara, pengertian yang lebih detail
telah dijelaskan oleh beberapa ahli.
Anwar Prabu Mangkunegara (2006:67) yang menuturkan bahwa kinerja adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya
sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Menurut Harold D. Stolovitch dan Erica J. Keeps (1992), kinerja adalah seperangkat hasil
yang dicapai dan merujuk pada tindakan pencapaian serta pelaksanaan sesuatu pekerjaan yang
diminta.
Menurut James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly (1994), pengertian
kinerja adalah tingkat keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas serta kemampuan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
2. Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh perusahaan baik itu
perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup
usahanya.Hal tersebut disebabkan karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan,
di mana secara langsung berhubungan dengan konsumen.Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar.
Dan pengertian-pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pemasaran adalah suatu aktivitas
dalam myampaikan barang atau jasa kepada para konsumen, dimana kegiatan tersebut dapat
memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Kinerja pemasaran sebagai hasil dari serangkaian kegiatan perusahaan merupakan dampak
dari peran seluruh bagian dalam organisasi. Salah satu peran stratejik yang dikembangkan
perusahaan adalah pengembangan strategi selling-in sebagai upaya membangun akises pasar
produk perusahaan untuk masuk ke pasar secara merata dan kompetitif. Ferdinand AT (2013,
p.46-48) mengemukakan kebijakan distribusi dapat dikembangkan berpijak pada dua pilihan
dasar yaitu kebijakan selling-in yang berada dalam daerah pengendalian perusahaan distribusi
serta kebijakan selling-out yang berada diluar daerah pengendalian perusahaan distribusi.
Menurut Farris, et al. (2009;26) pengukuran kinerja pemasaran perlu dialkukan karena tujuan
bisnis disamping menciptakan pelanggan, juga mampu mendapatkan keuntungan. Menurut kotler
dan Lane (2009;14) pengukuran kinerja pemasaran dapat dilihat dari kesesuaian antara tingkat
keuntungan, volume penjualan, pangsa pasar, dan tingkat kepuasan pelanggan.
Kotler dan Amstrong (2009;58) pemasaran adalah sebuah proses social dan manajerial yang
dengannya individu-individu dan kelompok-kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan
dan inginkan dengan menciptakan dan saling mempertukarkan produk-produk dan nilai satu
sama lain. Kinerja pemasaran ialah sesuatu yang digunakan untuk mengukur keberhasilan pada
strategi yang digunakan perusahaan dalam memasarkan produknya di pasar.
Penerapan strategi perusahaan dalam meningkatkan kinerja pemasarannya meliputi
pertumbuhan penjualan, pertumbuhan pelanggan, dan keberhasilan produk itu sendiri. Dengan
menerapkan strategi tersebut, maka kinerja pemasaran yang dihasilkannya baik. Kinerja
pemasaran bersifat multidimensial, yaitu terdapat beberapa macam tujuan dan tipe organisasi,
dalam mencapai kinerja pemasarannya. Oleh karena itu, dalam mengukur kinerja pemasaran
sebaiknya menggunakan beberapa kriteria sekaligus (multiple measurement) agar dapat
mengetahui bagaimana kinerja pemasaran suatu perusahaan berkembang dengan baik.
Kinerja pemasaran sering digunakan untuk mengukur dampak strategi-strategi dan orientasi
yang diterapkan perusahaan. Strategi pemasaran selalu diarahkan untuk menghasilkan kinerja
pemasaran (seperti volume penjualan dan tingkat penjualan) yang baik dan juga kinerja
keuangan yang baik.
Kinerja pemasaran dapat diukur dan dinilai dari data tingkat penjualan, peningkatan
pendapatan, jumlah pelanggan, ataupun dari data lain yang menggambarkan pada sejauh mana
tingkat keberhasilan pemasaran suatu produk ataupun jasa dari sebuah perusahaan. Tentu saja
keberhasilan kinerja pemasaran juga ditentukan dari strategi yang dapat digunakan oleh
perusahaan untuk bersaing dengan kompetitornya. Kinerja pemasaran dinyatakan berhasil yaitu
apabila data penjualan menyatakan jumlah produk yang telah meningkat, jumlah pelanggan
semakin banyak, pendapatan meningkat, pasar semakin meluas, dan produk semakin dikenal
oleh konsumen atau masyarakat.
b. Pertumbuhan Pelanggan
Pertumbuhan pelanggan akan tergantung kepada berapa jumlah pelanggan yang telah
diketahui tingkat konsumsi rata-rata yang tetap, besaran volume penjualan dapat di tingkatkan.
Bagi manajemen pemasaran, tingkat pertumbuhan pelanggan lebih penting dari pada sekedar
jumlah pelanggan yang dimiliki untuk meningkatkan pertumbuhan pelanggan maka
perusahaan berusaha untuk melayani pasar dengan baik dan melayani kebutuhan konsumen.
Strategi menciptakan nilai pelanggan, perusahaan harus dapat membangun hubungan yang
benar dengan pelanggan dan memasarkan produk dengan tepat sesuai sasaran. Hal itu akan
mempertahankan dan menumbuhkan pangsa pelanggan selain itu perusahaan juga akan
menangkap nilai dari pelanggan dalam bentuk keuntungan.
c. Keberhasilan Produk
Selain pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan pelanggan ukuran keberhasilan
pemasaran juga dapat dilihat dari tingkat keberhasilan produk yang menunjukkan bahwa
perusahaan tersebut mempunyai kinerja yang baik. Dengan demikian apabila keberhasilan
produk suatu perusahaan itu baik maka kinerja pemasaran juga bisa dikatakan baik.
Kepercayaan ada ketika sebuah kelompok percaya pada sifat terpercaya dan integritas
mitra. Kepercayaan adalah ekspektasi yang dipegang oleh individu bahwa ucapan seseorang
dapat diandalkan. Kelompok terpercaya perlu memiliki integritas tinggi dan dapat dipercaya,
yang diasosiasi dengan kualitas, yaitu konsisten, kompeten, jujur, adil, bertanggungjawab,suka
membantu, dan baik. Kepercayaan maupun kompetesi adalah penting untuk membuat
kerjasama berjalan dengan baik, karena kepercayaan merupakan faktor penentu yang paling
utama untuk hubungan komintmen. Maka dari itu, kepercayaan memiliki hubungan langsung,
maupun tidak langsung dengan kerjasama.
3.3 Pengaruh Teori Kepercayaan Terhadap Kepuasan Konsumen
Kompetensi dan karakteristik dalam memperoleh jaminan kepuasan dan keamanan dalam
melakukan transaksi, meliputi kompetensi, pengalaman, dan kemampuan dalam ilmu
pengetahuan, sehingga memberikan kepuasan yang saling menguntungkan dengan konsumen,
misal, peran kepercayaan dalam suatu hubungan, antara lain, untuk mengatasi permasalahan
berkaitan dengan kekuatan, konflik, dan rendahnya profitabilitas.
Integritas berkaitan dengan bagaimana perilaku atau kebiasaan penjual dalam menjalankan
bisnisnya. Informasi yang diberikan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakta atau
tidak, dapat dilihat dari persepsi kewajaran, pemenuhan, kesetiaan, keterusterangan, dan
kehandalan yang diberikan kepada konsumen.
1. Hipotesis Mayor :
Semakin besar kompetesi yang akan diperoleh manajer, maka semakin besar pula motivasi
manajer untuk melakukan manajemen laba. H0 = kepuasan karyawan berpengaruh positif
tidak signifikan terhadap kinerja pemasaran Alfamart.
2. Hipotesis Minor
Kompetensi diyakini akan meningkatkan kemampuan aset signifikan untuk menghasilkan
laba lebih tinggi, secara kumulatif memberikan kepuasan kepada pelanggan, karyawan, dam
pemegang saham. H1= kepuasan konsumen berpegaruh positif signifikan terhadap kinerja
pemasaran Alfamart.
1. Hipotesis Mayor
Produk yang membutuhkan jasa pelayanan fisik, jasa pelayanan menjadi komponen yang
kritis dari nilai. H0= kepuasan konsumen berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
kinerja pemasaran Alfamart.
2. Hipotesis Minor:
Pelanggan merasa puas terhadap pelayanan, harga barang yang ditawarkan serta
keragaman barang pada suatu pada suatu swalayan, biasanya akan naik. H1= kepuasan
konsumen berpengaruh positif singnifikan terhadap kinerja pemasaran Alfamart.
1. Hipotesis Mayor
Karyawan yang memiliki komitmen yang tinggi terhadap organisasi akan cenderung
memiliki sikap yang profesional dan menjunjung tinggi nilai-nilai yang telah disepakati.
2. Hipotesis Minor:
Semakin tinggi tingkat lingkungan kerja karyawan maka semakin menurun kinerja
karyawan. H1= kepuasan karyawan berpengaruh positif signifikasi terhadap kepuasan
konsumen Alfamart.
1. Hipotesis Mayor:
Suatu produk dikatakan bermutu bagi seseorang kalau produk tersebut dapat memenuhi
kebutuhannya. H0= kepuasan konsumen berpengaruh positif tidak signifikasikan terhadap
kepuasan karyawan Alfamart.
2. Hipotesis Minor:
Seorang pelanggan akan mengharapkan ia seharusnya juga dilayani dengan baik apabila
pelanggan lainnya dilayani dengan baik oleh penyedia jasa. H1= kepuasan konsumen
berpengaruh positif terhadap kepuasan karyawan Alfamart.
BAB III
METODE PENELITIAN
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ditentukan pada gerai Alfamart di jalan kapten sanap Rt 08 Rw 01 kota
pagaralam provinsi sumatera selatan. Waktu penelitian akan ditentukan setelah memperoleh
surat permohonan ijin penelitian dari sekolah tinggi ilmu ekonomi (STIE) Lembah Dempo
Paragalam.
C. Jenis Penelitian
Penelitian menggunakan metode regresi yang menyusun penelitian untuk menguji apakah
variabel-variabel efektif atau tidak efektif. Berdasarkan sifat penelitian, menggunakan penelitian
korelasional, bertujuan untuk meneliti efektif dari variasi pada suatu faktor berkaitan dengan
variasi faktor lain berdasarkan koefisien korelasi. Berdasarkan tujuan penelitian, menggunakan
penelitian eksplanasi (confirmatory) yang menyoroti hubungan antar variabel dengan
menggunakan kerangka pemikiran kemudian dirumuskan dalam bentuk hipotesis. Berdasarkan
pendekatan, menggunakan pendekatan kuantitatif maka penelitian ini sistematis menyusun
analisis kuantitatif.
Sampel dalam penelitian ini dirumuskan dalam 1(satu) jenis umum penarikan sampel yakni
accidental sampling, adalah penarikan sampel yang digunakan pada penarikan sampel populasi
yang berkunjung dan memenuhi kriteria sampel pada area gerai Alfarmart di jalan Kapten Sanap
Rt 08 Rw 01 kota pagaralam provisi sumatera selatan.
E. Jenis Data dan Metode Pengumpulan Data
Data statistik adalah kumpulan data yang bisa memberikan gambaran tentang suatu keadaan.
Data yang direncanakan oleh peneliti adalah data berskala ordinal, yaitu sebuah ilustrasi
penilaian dengan 1 (satu) kategori lebih tinggi dari yang berikutnya.
Metode statistika menggunakan uji instrumen seperti uji validitas dan reliabilitas, uji regresi,
dan analisis asosiatif yang berkaitan dengan cara penarikan kesimpulan berdasarkan data yang
diperoleh dari sampel untuk menggambarkan karakteristik dari suatu populasi
BAB IV
Berdasarkan pembahasan hasil penelitian di atas, maka ada beberapa simpulan yang diuraikan
sebagai berikut pertama, adanya perhatian yang baik terhadap kepuasan kerja pemasaran akan
mampu meningkatkan kinerjanya. Hasil ini menujukkan pelaksanaan sistem kompensasi dan
karir yang baik, lingkungan kerja yang kondusif, adanya hubungan yang baik antara rekan
sekerja dan atasan akan memicu kepuasan kerja karyawan, sehingga kemampuan teknis dan
interpersonal nya menjadi baik pula. Jika ada peningkatan kemampuan teknis dan interpersonal,
hal tersebut menandakan adanya peningkatan kinerja.
Kedua, pengelolaan kinerja pemasaran yang baik terbukti akan mampu meningkatkan kepuasan
pelanggan alfaria. Karyawan yang mampu menunjukkan kemampuan teknis maupun
interpersonalnya dengan baik, akan senantiasa berusaha memberikan pelayanan terbaik bagi
pelanggan, yang dalam hal ini adalah pelanggan alfamart. Jika tidak ada keluhan atau komplain
dari pelanggan (konsumen), hal tersebut menandakan bahwa pelanggan (konsumen) merasakan
kepuasan terhadap pelayanan yang diberikan.
Ketiga, kepuasan kerja karyawan mampu meningkatkan kepuasan pelanggan atau dengan kata
lain kepuasan karyawan mengakibatkan kepuasan pelanggan. Ketika konsumen internal
(karyawan) merasa bahagia/senang dan puas dalam bekerja, mereka akan memperlakukan
konsumen eksternal dengan baik. Adanya perlakuan yang baik dari karyawan kepada pelanggan,
akan menimbulkan rasa puas dalam dirinya, sehinggaa akan menumbuhkan hubungan baik dan
mengakibatkan loyalitas pelanggan.
Hal yang dapat direkomendasikan bagi peneliti mendatang terkait dengan hasil penelitian ini
adalah dapat menambah kajiannya dengan memperbanyak sampel penelitian, sehingga hasilnya
menjadi lebih akurat. Perlu juga dibandingkan antara alfaria dan pusat pembelajaan lainnya.
Penelitian selanjutnya barangkali juga bisa mengaplikasikan kerangka penelitian ini pada sektor
bisnis lain.
Saat ini fokus pemasaran telah diarahkan kepada kepentingan pelanggan. Pelanggan yang puas
akan loyal dan perusahaan mendapatkan laba dari hubungan yang terbina dalam jangka panjang.
Temuan penelitian ini menunjukkan bahwa orientasi pemasaran untuk kepentingan pelanggan
semakin terbukti dapat dijadikan sebagai dasar pembentukan kompentesi inti untuk menghadapi
persaingan di sektor industri jasa yang sangat ketat.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, E. W., Formell, C., & Lehmann, D. R., 1994. Customer Satisfaction,
Market Share & Profitability: Finding From Sweden. Journal Of
Marketing, Vol. 58, p.53-56
Jap. Sandy.D., 1999. Pie Expansion Effort: Collaboration Processes in Buyer
Supplier Relationship. Journal of Marketing Research, Vol:XXXVI
(November), p. 461-475
Kaplan, Robert S., & David P. Norton., 2000. Balanced scorecard: Menerapkan
Strategi Menjadi Aksi. Penerbit Erlangga. Alih Bahasa Peter R. Yosi
Pasla.
Melba, R., 2012. Pengaruh Gaji & Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pengawai
Bagian Pemeriksa & Bagian Keuangan Pada Kantor Inspektorat Daerah
Pemerintah Kabupaten Bintan. Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas
Maritim Raja Ali Haji. Semarang
Siagian, S.P., 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi kesatu, cetakan
Kedelapan, Bumi Aksara, Jakarta.
Tjiptono, F., 2000. Strategi Pemasaran, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta.
Yulianto, Gatot., & Purwanto, Waluyo., 2004. Pengaruh Keefektifan Komunikasi,
Kualitas Tekhnikal, Kualitas Fungsional dan Nilai Pelanggan Pada
Komitmen Keterhubungan Di Bandara Ahmad Yani Semarang. Telaah
Manajemen Vol 1, Edisi 3 Magister STIE Stikubank.