PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya zaman dan tingginya laju teknologi, perusahaan dituntut
untuk selalu memberikan pelayanan terbaiknya untuk menarik minat konsumen agar
tetap loyal pada produk maupun jasa yang ditawarkan. Dalam menjalankan bisnis,
kesuksesan sebuah bisnis tidak hanya diukur dengan melihat seberapa besar angka
penjualan maupun angka keuntungan yang didapat namun juga harus memperhatikan
aspek penting lainnya.
Perceived Value atau nilai pelanggan merupakan perbandingan antara manfaat
(benefits) yang dirasakan oleh pelanggan dengan apa yang pelanggan keluarkan (costs)
untuk mendapatkan atau mengkonsumsi produk atau jasa tersebut, sehingga nilai
pelanggan merupakan suatu preferensi yang dirasakan oleh pelanggan dan evaluasi
terhadap atribut-atribut produk serta berbagai konsekuensi yang timbul dari penggunaan
suatu produk untuk mencapai tujuan dan maksud pelanggan (Charla Mathwik et al, 2000:
Saat ini pemanfaatan minuman dan makanan siap saji memiliki tempat tersendiri
di hati konsumen. Tidak terkecuali masyarakat yang ada di Kota Salatiga, bahwa dalam
melaksanakan aktivitasnya masyarakat Kota Salatiga lebih memilih untuk membeli air
minum dalam kemasan dengan berbagai pertimbangan. Namun banyaknya merek air
minum dalam kemasan sehingga konsumen memiliki banyak pilihan. Dalam menentukan
pilihan air minum dalam kemasan yang akan dibeli konsumen sangat berpengaruh
terhadap minat beli mereka.
Le Minerale adalah sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) di
Indonesia yang diproduksi oleh PT. Tirta Fresindo Jaya yang merupakan anak
perusahaan dari Mayora Indah yang bergerak dibidang beverages. Le-Mineral sebagai
salah satu pemain baru telah mengempit 3.5 % pangsa pasar. Kini, merek bukan
hanya dianggap sebagai nama, logo atau simbol tetapi merupakan nilai yang
ditawarkan sebuah produk bagi konsumen yang memakainya. Perusahaan
melakukan berbagai upaya dalam rangka mempertahankan citra merek (brand
image) yang mereka miliki diantaranya keunggulan teknologi yang
dimiliki produk tersebut, penetapan harga yang bersaing, dan promosi yang
tepat sasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen.
Berdasarkan dari beberapa penelitian lainnya menunjukkan adanya perbedaan hasil
penelitian yang didapat. Hal inilah yang melatarbelakangi penelitian mengenai pengaruh
Perceived Value terhadap Customer Satisfaction.
Research Gap
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan?
2. Bagaimana pengaruh nilai pelanggan terhadap kepercayaan merek?
3. Bagaimana pengaruh kepercayaan merek terhadap kepuasan pelanggan?
4. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap kepercayaan merek?
5. Bagaimana pengaruh citra merek terhadap
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap kepuasan pelanggan
2. Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan dan kepercayaan merek terhadap
kepuasan pelanggan
3. Untuk mengetahui pengaruh nilai pelanggan terhadap loyalitas pelanggan
4. Untuk mengetahui kepuasan konsumen terhadap loyalitas pelanggan
D. Manfaat Penelitian
1. Dapat memberikan informasi kaitannya dengan penilaian pelanggan dan pengaruhnya
terhadap kepercayaan merek, kepuasan pelanggan, dan loyalitas pelanggan
2. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya serta
memperbaiki kekurangan dalam penelitian ini:
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1. PENELITIAN TERDAHULU
2. LANDASAN TEORI
A. Perceived Value (Nilai yang Dirasakan)
Konsep paling umum dari nilai yang dirasakan adalah manfaat pelanggan
terhadap pengorbanan (dalam hal harga dan biaya) yang dikeluarkan. Konsep tersebut
membandingkan manfaat apa yang didapat pelanggan dan berapa biaya yang diberikan
pelanggan dalam interaksi antara pembeli-penjual.
Perceived Value diartikan sebagai seluruh penilaian pelanggan terhadap kegunaan suatu
produk atas apa yang diterima dan yang diberikan oleh produk itu. Selain itu Perceived
Value berarti usaha pelanggan membandingkan produk/jasa dari perusahaan tertentu
dengan perusahaan pesaing ditinjau dari manfaat, kualitas, harga.
Menurut (Arifin et al, 2013) Perceived Value adalah penilaian konsumen secara
menyeluruh dari suatu produk berdasarkan persepsi mengenai apa yang telah mereka
terima dan apa yang telah mereka berikan. Terdapat empat indikator Perceived Value,
diantaranya:
a. Social value, berhubungan dengan persepsi konsumen atas produk, dinilai dari segi
nilai sosial
b.Price, berhubungan dengan persepsi konsumen atas harga produk dilihat dari
kemampuan mereka secara ekonomi.
c. Quality, berhubungan dengan kualitas produk menurut persepsi konsumen dinilai dari
pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengkomparasi produk.
MODEL PENELITIAN
H2 H3
Customer
Brand Trust Satisfaction
H4
Brand Image
H5
HIPOTESIS
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Perceived Value
Kuesioner ST TS N S SS
S
2. Customer Satisfaction
Kuesioner ST TS N S SS
S
3. Brand Trust
Kuesioner STS TS N S SS
4. Brand Image
Kuesioner STS TS N S SS
REFERENSI