NIM : 2012121050
Tugas : Pemasaran II
Nilai (Value) dalam bidang ekonomi dikenal sebagai utilitas, yakni kegunaan produk bagi
konsumen. Nilai juga dapat diartikan sebagai alasan onsumen membeli produk (reasons to buy).
Nilai juga menjadi kunci keberhasilan suatu perusahaan untuk bertahan dalam jangka panjang
(khalifa, 2004). Konsep nilai semakin banyak di gunakan dalam dunia marketing saat ini, inti
dari pemasaran adalah menciptakan niali pelanggan lebih baik dari yang diciptakan oleh pesaing
(Kotler, 2003). Nilai pelanggan berkaitan erat dengan penggunaan produk.
Nilai pelanggan adalah wujud dari presepsi atau pandangan tentang apa yang dirasakan
pelanggan terhadap reaksi dan hasil dari produk tersebut. Penilaian dari pelanggan juga dapat
membuat produsen mengetahui bagaimana kepuasan pelanggan tentang barang atau jasa yang
diproduksi. Dari nilai juga produsen dapat mengetahui pengalaman pelanggan tentang produk
yang dapat membangun loyalitas pelanggan, tetap mempertahankan pelanggan dan
meningkatkan nilai seumur hidup pelanggan. Produsen juga harus berhati-hati karena nilai sangat
mempengaruhi kepuasan pelanggan, pelanggan yang rasional tidak segan untuk membandingkan
produk dengan milik competitor. Jika memang nilai dari produk yang dimiliki kurang baik, maka
hal tersebut akan mengurangi kualitas dari bisnis tersebut.
Nilai juga merupakan suatu konsep pengkajian seluruh manfaat dari suatu produk
yang didasarkan pada persepsi atau sudut pandang pelanggan yang telah diberikan oleh
produk tersebut (Rangkuti, 2002). Menurut Gross terdapat lima komponen nilai yang
menunjukan keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk, yaitu :
a) Nilai Fungsi, merupakan manfaat yang diperoleh pelanggan dari produk tersebut.
Motivasi konsumen dalam pembelian dapat terekspresikan melalui evaluasi terhadap
manfaat fungsional dari produk atau jasa yang dibeli sebagai dasar penilaian objektif.
b) Nilai Sosial, manfaat produk yang berkaitan dengan kemampuan produk untuk
mengidentifikasi penggunaannya dalam suatu kelompok. Menurut (Lupiyoadi, 2001),
pelanggan akan merasa bangga dan mendapat keyakinan bahwa orang lain akan kagum
ketika dia menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung memiliki
kepuasan lebih.
c) Nilai Emosi, manfaat produk yang berkaitan dengan kemampuan produk untuk
membangkitkan emosi penggunanya. Perasaan subjektif yang diperoleh selama
pembelian(sebelum, sementara dan sesudah). Nilai emosional juga mendasari pelanggan
dalam pengambilan keputusan pembelian produk atau jasa. Proses pengambilan
keputusan juga terdapat perspektif yang lain yang disebut sebagai experiential
perspective dan behavior influence perspective (Sutisna, 2003), yaitu :
- Experiential Perspective
Tindakan yang merupakan suatu wujud dari adanya kebutuhan manusia dan
perasaan – perasaan emosional. Experiential perspective ada dua jenis, yaitu :
Purchase Impulse, terjadi ketika pelanggan mengambil keputusan mendadak,
dimana konsumen tidak terpikirkan yang dilakukan akan mengakibatkan
emosi yang bersifat kompleks.
Veriety Seeking, yaitu pembelian yang dilakukan secara spontan dan
bertujuan untuk mencoba merek baru dari suatu produk.
- Behavior Influence Perspective
Proses pengambilan keputusan yang ditinjau melalui perspektif pengaruh perilaku
mendasarkan pada alasan bahwa keputusan pembelian lebih besar dipengaruhi oleh
lingkungan sekitarnya.
d) Nilai Epistem, manfaat produk yang dikaitkan dengan kemampuan produk untuk
memenuhi rasa ingin tahu penggunanya.
e) Nilai Kondisi, manfaat produk yang berkaitan dengan kemampuannya untuk memenuhi
kebutuhan penggunanya dalam kondisi tertentu.
Menurut Kotler dan Keller (2009), nilai pelanggan diperoleh dari selisih antara
apa yang didapatkan pelanggan dan apa yang ia berikan untuk kemungkinan pilihan yang
berbeda. Terdapat beberapa dimensi nilai pelanggan, yaitu sebagai berikut:
a) Nilai produk atau product value adalah evaluasi mengenai seberapa besar keuntungan
yang dapat dinikmati oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh
produsen. Perusahaan dapat memberikan keuntungan pada pelanggan melalui fitur,
tingkat keandalan, ketahanan, model, dan desain produk.
b) Nilai pelayanan atau service value adalah nilai yang membedakan suatu produk
dengan produk pesaingnya. Nilai pelayanan dapat dilihat dari bentuk atau proses
pelayanan yang diterima oleh pelanggan, apakah pelayanannya cepat dan tepat.
c) Nilai Personil atau personal value adalah ukuran kemampuan dan keahlian karyawan.
Nilai personil dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi, kecepatan dan ketelitian,
serta kesopanan dan keramahan karyawan terhadap pelanggan.
d) Nilai Citra atau image value adalah nilai yang didapatkan dari persepsi pelanggan
terhadap keseluruhan komponen yang menghasilkan reputasi perusahaan. Nilai citra
dapat dilihat melalui produk, merek, lokasi, dan lain sebagainya.
e) Harga moneter adalah uang yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk melakukan
pembelian terhadap suatu produk.
f) Biaya waktu adalah besarnya waktu yang dihabiskan oleh pelanggan ketika
berbelanja suatu produk. Biaya waktu dapat dilihat dari kecepatan transaksi.
g) Biaya fisik adalah besarnya tenaga yang dihabiskan oleh pelanggan ketika berbelanja
suatu produk.
h) Biaya psikis adalah biaya berupa rasa kesal atau senang selama proses memperoleh
pelayanan atau mengkonsumsi produk.
Daftar Pustaka
Armstrong, K. d. (2008). Manfaat Nilai Pelanggan .