Anda di halaman 1dari 8

2022/1 PENGANTAR BISNIS

1. Dashboard
2. My courses
3. Universitas Prima Indonesia
4. Fakultas Ekonomi
5. Sarjana Manajemen
6. 2022/1 PENGANTAR BISNIS
7. TOPIK 5 LINGKUNGAN PERUSAHAAN DI INDONESIA
8. 5.1 Pengertian Dan Peran Lingkungan Perusahaan Dalam Penciptaan Nilai Barang &
Jasa

5.1 Pengertian Dan Peran Lingkungan Perusahaan Dalam


Penciptaan Nilai Barang & Jasa

 Lingkungan perusahaan (Business Environment) adalah sekumpulan sumber daya,


kekuatan dan lembaga yang memiliki pengaruh terhadap perusahaan dalam menciptakan
suatu nilai, produk berupa barang dan jasa.

 Manfaat Nilai Pelanggan 


Menurut Kotler dan Armstrong (2008), ada 4 manfaat yang diperoleh dalam
menciptakan nilai pelanggan, yaitu:

a. Menciptakan kesetiaan dan retensi pelanggan 

Manajemen hubungan pelanggan yang baik menciptakan kepuasan pelanggan. Hasilnya,


pelanggan yang puas tetap setia dan menceritakan hal-hal yang baik tentang perusahaan
dan produknya kepada orang lain. 

b. Menumbuhkan pangsa pasar 

Selain mempertahankan pelanggan, manajemen hubungan pelanggan yang bagus dapat


membantu pemasar meningkatkan pangsa pelanggan (share of customer). Untuk
meningkatkan pangsa pelanggan, perusahaan dapat menawarkan ragam yang lebih
banyak pada pelanggan lama. Atau mereka dapat melatih karyawan untuk melakukan
lintas penjualan dan penjualan produk lanjutan untuk memasarkan lebih banyak produk
dan jasa kepada pelanggan lama.

c. Membantu ekuitas pelanggan 

Ekuitas pelanggan (customer equity) adalah gabungan nilai seumur hidup pelanggan
dari semua pelanggan perusahaan. Ekuitas pelanggan bisa menjadi ukuran kinerja
perusahaan yang lebih baik daripada penjualan terbaru atau pangsa pasar.

d. Membangun hubungan yang baik dengan pelanggan yang tepat 

Perusahaan harus mampu menentukan pelanggan mana yang harus diraih dan
dipertahankan oleh perusahaan. Perusahaan dapat mengelompokkan pelanggan menurut
profitabilitas potensial mereka dan menata hubungan dengan pelanggan berdasarkan
kelompoknya. Jenis pelanggan yang berbeda memerlukan strategi manajemen yang
berbeda. 

 Dimensi Nilai Pelanggan 

Menurut Kotler dan Keller (2009), 

1. Nilai Produk. Nilai produk atau product value adalah evaluasi mengenai seberapa besar
keuntungan yang dapat dinikmati oleh pelanggan terhadap produk yang ditawarkan oleh
produsen. Perusahaan dapat memberikan keuntungan pada pelanggan melalui fitur,
tingkat keandalan, ketahanan, model, dan desain produk. 
2. Nilai Pelayanan. Nilai pelayanan atau service value adalah nilai yang membedakan
suatu produk dengan produk pesaingnya. Nilai pelayanan dapat dilihat dari bentuk atau
proses pelayanan yang diterima oleh pelanggan, apakah pelayanannya cepat dan tepat. 
3. Nilai Personil. Nilai personil atau personal value adalah ukuran kemampuan dan
keahlian karyawan. Nilai personil dapat dilihat dari kemampuan berkomunikasi,
kecepatan dan ketelitian, serta kesopanan dan keramahan karyawan terhadap pelanggan. 
4. Nilai Citra. Nilai citra atau image value adalah nilai yang didapatkan dari persepsi
pelanggan terhadap keseluruhan komponen yang menghasilkan reputasi perusahaan.
Nilai citra dapat dilihat melalui produk, merek, lokasi, dan lain sebagainya. 
5. Harga Moneter. Harga moneter adalah uang yang dikeluarkan oleh pelanggan untuk
melakukan pembelian terhadap suatu produk. 
6. Biaya Waktu. Biaya waktu adalah besarnya waktu yang dihabiskan oleh pelanggan
ketika berbelanja suatu produk. Biaya waktu dapat dilihat dari kecepatan transaksi. 
7. Biaya Fisik. Biaya fisik adalah besarnya tenaga yang dihabiskan oleh pelanggan ketika
berbelanja suatu produk. 
8. Biaya Psikis. Biaya psikis adalah biaya berupa rasa kesal atau senang selama proses
memperoleh pelayanan atau mengkonsumsi produk

 Hal yang dilakukan perusahaan dalam  menciptakan nilai pelanggan yaitu

1. Memahami pelanggan
2. menemukan peluang
3. melakukan Inovasi
4. Diferensiasi nyata

 Penciptaan Nilai (Value Creation)

Pencitaan nilai (value creation) dari barang dan jasa dalam kaitannya dengan lingkungan
perusahaan terjadi dalam tiga tahapan, yaitu penciptaan dalam tahap input, proses dan output

1. Penciptaan nilai pada tahap inputCara perusahaan memilih memperoleh input yang
diperlukan untuk menghasilkan barang dan jasa akan sangat menentukan berapa besar
nilai (value) yang dapat diciptakan oleh perusahaan pada tahap ini (input stage). Porter 
memperkenalkan konsep rantai nilai (value chain) untuk menganalisis penciptaan nilai
pada setiap tahapan aktivitas perubahaan barang dan jasa.
2. Pencitaan Nilai Pada Tahap Proses (Conversion Stage) Pada tahap ini perusahaan
menggunakan berbagai keunggulan teknologi produksi dan juga kemampuan sumber
daya manusia untuk menghasilkan produk yang unggul.
3. Pencitaan Pada Tahap Output  yaitu bagaimana melakukan distribusi produk dan
pelayanan kepada komsumen. Berbagai layanan yang diberikan perusahaan seperti
layanan purnajual (aftersales servis) atau pengiriman barang yang tepat waktu dapat
menciptakan nilai bagi pelanggan.

5.2 Pendekatan Pengelompokkan Dengan


Menggunakan Perusahaan Sebagai Unit Analisis
1.  Lingkungan Khusus Perusahaan

Lingkungan khusus perusahaan terdiri dari para pemangku kepentingan di luar


perusahaan (outside stakeholders) yang secara langsung memengaruhi kemampuan
organisasi untuk memperoleh  sumber daya ekonomi yang dapat memengaruhi kinerja
perusahaan. Lingkungan perusahaan terdiri dari:

a.   Pemasok (suppliers)

Yaitu perusahaan yang memasok bahan baku, pengertian pemasok mencakup pula
lembaga-lembaga yang menyediakan pembiayaan (financing) maupun sumber daya
manusia. Pemegang saham, bank, perusahaan asuransi merupakan pemasok uang bagi
perusahaan.

b.   Pesaing (Compotitors)

Perusahaan yang memproduksi produk subtitusi-yaitu produk yang memiliki bentuk fisik
berlainan dengan produk perusahaan, tetapi memiliki fungsi yang sama.

c.   Penyalur (Distributors)

Saluran disribusi akan menentukan tingkat cakupan pasar (market coverage) yang dapat
dicapai  oleh produk perusahaan. Saluran distribusi juga sangat menentukan tingkat
ketersediaan (availability) produk perusahaan di berbagai outlet. Dengan kata lain
saluran disrtibusi dapat menciptakan kegunaan tempat (place utility) sehingga produk
perusahaan dapat diperoleh komsumen di lokasi-lokasi yang dapat dijangkau oleh
komsumen.

d.   Kelompok Penekan (Pressure Groups)

Salah satu contoh kelompok penekan adalah serikat pekerja (unions). Kebebasan
berserikat bagi warga negara Indonesia di jamin oleh UUD1945. Hal ini menjadi landasan
konstitusional bagi dikembangkannya serikat pekerja di Indonesia. Serikat pekerja
memberikan tekanan terhadap kebijakan perusahaan yang bertentangan dengan
kepentingan para pekerja.

e.    Kreditor (Creditors)bunga

perusahaan pada umumnya membutuhkan bantuan lembaga keuangan bank untuk


menunjang kecukupan modalnya. Sabagai lembaga pemberi kredit, bank akan
membebankan bunga yang harus dibayar oleh perusahaan sebagai balas terhadap dana
yang telah pinjamkan.

2.  Lingkungan Umum Perusahaan

Lingkungan umum perusahaan terdiri dari berbagai kekuatan (forces) yang akan
memengaruhi perusahaan secara umum. Lingkungan umum perusahaan terdiri dari

a.  kekuatan Ekonomi (Economic Forces)

kekuatan ekonomi memiliki pengaruh makro terhadap kinerja perusahaan yang ada di
Indonesia secara keseluruhan

b.  Kekutan Internasional (International Forces)

Sebagai sistem perekonomian yang terbuka, sistem ekomomi Indonesia sangat


dipengaruhi oleh situasi ekonomi dan perdagangan internasional. Dengan demikian
terintegrasinya ekonomi dunia, maka gejolak ekonomi di suatu negara industri maju
dapat memiliki dampak yang sangat cepat terhadap negara lainnya. 

c.  Kekuatan Demografi dan Budaya (Demographic and Cultural Forces)

Perubahan budaya dan dimensi-dimensi kependudukan seperti pendidikan, pekerjaan,


ukuran keluarga, agama, gender telah mengakibatkan perubahan pada selera dan nilai-
nilai yang dianut konsumen. Pada satu sisi perubahan budaya indonesia memperlihatkan
kecenderungan penghayatan nilai-nilai religius yang semakin intens sehingga produk-
produk dengan nuansa religius.

d.  Kekuatan Politik (Political Forces)

Pemerintah (gevernment) memengaruhi lingkungan bisnis secara umum melalui


pemberlakuan undang-undang dan peraturan-peraturan. 

e.  Kekuatan Teknologi (Tecnological Forces)

Nerayanan (2001) membagi perusahaan teknologi kedalam dua kategori, yaitu process


technology dan product technology. Memberi pengaruh yang besar terhadap perusahaan.
Process Technology yaitu berbagai teknik yang digunakan untuk memeproduksi dan
memasarkan produk. Product Technology menunjukkan berbagai elemen teknologi
yang terkandung di dalam produk yang dihasilkan sebuah perusahaan.

Lingkungan Pasar

Lingkungan pasar (market environment) mencakup interaksi antara perusahaan dengan


berbagai pihak yang terjadi melalui mekanisme pasar atau berbagai persetujuan tertentu
antara perusahaan dengan pihak-pihak tersebut, misalnya kontrak penjualan antara
penjual dengan pembeli.

Lingkungan Nonpasar

Lingkungan Nonpasar (nonmarket environment) meliputi berbagai tatanan sosial,


politik dan hukum yang berinteraksi di luar lingkunagan pasar, tetapi memiliki pengaruh
yang sangat kuat terhadap pasar dan berbagai transaksi yang terjadi di lingkungan
pasar.

5.3 Lingkungan Perusahaan dengan Menggunakan


Fungsi-fungsi Organisasi sebagai Unit Analisis
Pengaruh lingkungan perusahaan-baik lingkungan perusahaan yang bersifat umum
(general environment maupun lingkungan yang bersifat khusus (spesific environment)-
memiliki dampak yang berbeda-beda terhadap berbagai pengaruh fungsi yang ada pada
perusahaan. Tuntutan serikat pekerja untuk memperoleh kenaikan upah, akan
berpengaruh secara tidak tidak lagsung terhadap kinerja departemen sumber
daya manusia tetapi meliki pengaruh tidak langsung terhadap bagian pemasaran
(marketing departement) perusahaan.
5.4. Alasan Pentingnya Analisis Lingkungan Perusahaan
1. Agar pembuat strategi dapat mengantisipasi setiap kesempatan dan membantu
mengembangkan sistempemecahan sedini mungkin terhadap faktor-faktor
lingkungan yang dianggap mengancam tujuan perusahaan(early warning
systems).
2. Untuk dapat mengefektifkan proses manajemen strategi, karena dengan
melakukan analisis lingkungan yang akandiperoleh lebih efektif.
3. Untuk membantu manajer suatu perusahaan dalam meramalkan dampak
lingkungan bisnis terhadap perkembangan perusahaan. Terkumpulnya berbagai
informasi dari lingkungan memudahkan untuk membuat perencanaan jangka
panjang.

Beberapa Proses Analisis Lingkungan Perusahaan dilakukan oleh perencanaan


strategi:

 Menganalisis hubungan antara strategi perusahaan dan tanggapan terhadap


lingkungan,yang dapatdipakai sebagai landasan untuk membandingkan strategi
yang sedang berjalan dengan strategi yang potensial yangakan datang.
 Menganalisis kecenderungan faktor dan masalah utama yang diperkirakan
mempunyai dampak pentingterhadap perumusan strategi.
 Mencoba meramalkan kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan
datang terhadap lingkungan bisnis.

 Komponen Analisis Lingkungan Bisnis

Yaitu sebagai berikut:

1. Scanning (Pemindaian)

Melalui pemindaian perusahaan mengidentifikasi tanda-tanda awal dari perubahan


potensial dan kecenderungan lingkungan bisnis dalam lingkungan umum, dan
mendeteksi perubahan-perubahan yang sedang terjadi. Pemindaian lingkungan
merupakan hal penting dan menentukan bagi perusahaan- perusahaan yang bersaing
dalam lingkungan yang sangat tidak stabil. Dengan cara ini maka perusahaan dapat
meramalkan potensi pasar kedepannya, kaitannya terhadap penetapan target
perusahaan terhadap penjualan sebuah produk.

2. Monitoring (Pengawasan)
Melalui pengawasan perusahaan mendeteksi perubahan dan trend-trend lingkungan
melalui observasi yang berkelanjutan atas perubahan kecenderungan lingkungan bisnis.
Kritikal bagi pengawasan yang berhasil adalah kemampuan untuk mendeteksi makna
dalam peristiwa-peristiwa lingkungan yang berbeda.

3. Forcasting (Peramalan)

Pada peramalan, analis mengembangkan proyek-proyek yang layak atas hasil yang
diantisispasi berdasarkan perubahan dan kecenderungan yang dimonitoratau tentang
apa yang mungkin terjadi, dan seberapa cepat, perubahan-perubahan dan trend-trend
itu dideteksi melalui pemindaian dan pengawasan.

4. Assesing (Penilaian)

Tujuan penilaian adalah untuk menentukan waktu dan signifikansi efek-efek dari
perubahan- perubahan dan trend-trend lingkungan terhadap manajemen strategis suatu
perusahaan. Selangkah lebih maju tujuan penilaian adalah untuk menspesifikasi implikasi
pemahaman tersebut pada organisasi. Tanpa penilaian perusahaan dibiarkan dengan
data-data yang menarik, tapi tidak diketahui relevansi kompetitiifnya.

Anda mungkin juga menyukai