dari kegiatan kerja berupa fisik atau non fisik yang dikelompokkan pada dua hal, yaitu
pertama, kualitas pelayanan yang mengukur kuantitas fisik pelayanan dan kedua, kuantitas
pelayan yang diberikan memenuhi persyaratan kualitas tertentu.
Keluaran organisasi meliputi 2 aspek yaitu variabel kinerja finansial dan nonfinansial.
Pihak yang paling berkepentingan dengan hasil –hasil finansial perusahaan adalah investor.
Kinerja finansial merupakan unsur paling penting dari hasil kinerja organisasi/perusahaan
yang harus dikelola berkenaan dengan kepentingan investor. Kepentingan investor
merupakan jawaban atas pertanyaan: “apakah keinginan dan kebutuhan dari investor yang
harus dipenuhi oleh sebuah perusahaan/ organisasi?” (Wibisono, 2006). Keluaran kinerja
finansial antara lain fokus pada:
1.Investor atau pemegang saham,
2. Karyawan, hal ini berkenaan dengan bonus, keamanan bekerja di perusahaan, dan
kemungkinan kenaikan gaji di tahun berikutnya,
3. Masyarakat,
4. Pesaing, yang digunakan sebagai tolok ukur kinerja finansial perusahaan, dan
5. Pemerintah, untuk menyusun regulasi dan mengantisipasi berbagai kemungkinan seperti
kebangkrutan, gejolak karyawan, dsb.
Variabel kinerja finansial sering menjadi satuu –satunya fokus perhatian banyak perusahaan
di dunia untuk dikelola karena tingkat kepentingannya. Bahkan the Balanced Scorecard (BSC)
hanya mencantumkan variabel kinerja finansial sebagai satu –satunya ukuran kinerja
keluaran organisasi (Wibisono, 2006).
Alat paling penting yang dimiliki oleh seorang manajer untuk menetapkan tujuan dan
sasaran yang berorientasi ke masa depan adalah orang. Dengan demikian, untuk mencapai
hasil melalui orang –orang tersebut, manajer pertama kali harus mampu menanamkan pada
karyawannya rasa terikat (komitmen) untuk mencapai tujuan perusahaan (Ruky, 2006).
Tujuan perusahaan itu antara lain adalah memberikan pelayanan prima kepada
pelanggan,pemerintah,dan masyarakat.
A. Pelanggan
Pandangan pelanggan tentang kualitas pelayanan terfokus pada 10 dimensi layanan, yang
meliputi:
Tangibles: Aspek fisik seperti fasilitas, peralatan, personel, dan bahan komunikasi.
Reliability: Kemampuan untuk memenuhi janji pelayanan dengan akurat.
Responsiveness: Tingkat keinginan untuk membantu pelanggan.
Competence: Potensi untuk memberikan pelayanan dengan baik.
Courtesy: Sikap yang menghormati pelanggan dan menunjukkan tenggang rasa.
Credibility: Kepercayaan dan kejujuran dalam menyediakan layanan.
Security: Menjamin kebebasan pelanggan dari bahaya, risiko, dan keraguan.
Access: Kemudahan dalam kontak dan akses ke layanan.
Communication: Memastikan pelanggan selalu mendapatkan informasi dalam
bahasa yang mudah dimengerti.
Understanding to customer
Evaluasi kinerja kualitas layanan yang diberikan kepada pelanggan melibatkan identifikasi
kesenjangan antara harapan pelanggan dan layanan aktual yang diterima. Beberapa gap-gap
yang mungkin muncul adalah:
1. Kepuasan pelanggan.
2. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada.
3. Memperoleh pelanggan baru.
4. Keuntungan yang dihasilkan dari pelanggan.
5. Pangsa pasar.
6. Pangsa bisnis.
Pengelolaan variabel kinerja finansial dan nonfinansial adalah untuk memenuhi kebutuhan
stakeholder yang berbeda -beda.