Anda di halaman 1dari 12

Tugas untuk UTS

Nama Dosen : Dr. Anna Wulandari, S.E., M.M.


Mata Kuliah : Manajemen Strategik
Program Studi : S1 Manajemen
Hari, tanggal : 5-12 Mei 2022

1. a. Secara umum, apa tujuan pendirian perusahaan?


Tujuan utama pendirian perusahaan adalah untuk menciptakan nilai atau laba bagi pemilik
atau pemegang saham. Namun, selain itu, tujuan pendirian perusahaan juga meliputi:
1. Menyediakan produk atau jasa yang dibutuhkan oleh konsumen atau pelanggan.
2. Membangun reputasi dan citra positif perusahaan di mata publik.
3. Menciptakan lapangan kerja dan memberikan kontribusi positif bagi perekonomian.
4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam kegiatan bisnis perusahaan.
5. Mengembangkan inovasi dan teknologi baru untuk meningkatkan daya saing dan
efektivitas perusahaan.
6. Menjaga keberlangsungan dan pertumbuhan perusahaan secara berkelanjutan.
b. Apa ciri-ciri perusahaan yang mampu bertahan menghadapi persaingan bisnis?
Berikut adalah beberapa ciri-ciri perusahaan yang mampu bertahan menghadapi
persaingan bisnis:
1. Inovatif: Perusahaan yang mampu bertahan dalam jangka panjang biasanya
mampu mengembangkan produk atau jasa baru atau meningkatkan produk atau
jasa yang sudah ada untuk tetap relevan dan menarik minat konsumen.
2. Efisien: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya mampu mengelola sumber
daya yang dimilikinya dengan efektif dan efisien, sehingga dapat menawarkan
produk atau jasa yang berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih rendah.
3. Responsif: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya mampu merespons
perubahan pasar dan kebutuhan pelanggan dengan cepat dan tepat, sehingga
dapat mengambil keputusan yang baik dan cepat dalam situasi yang berubah-
ubah.
4. Fokus pada pelanggan: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya fokus
pada memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan. Mereka biasanya
mendengarkan umpan balik pelanggan dan terus meningkatkan kualitas produk
atau jasa mereka untuk memenuhi harapan pelanggan.
5. Manajemen yang baik: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya memiliki
manajemen yang baik dan efektif, dengan struktur organisasi yang jelas dan
komunikasi yang efektif antara para pemimpin dan karyawan.
6. Berkomitmen pada kualitas: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya
memiliki komitmen yang tinggi pada kualitas produk atau jasa yang mereka
tawarkan, dan terus meningkatkan kualitas produk atau jasa mereka melalui
inovasi, teknologi, dan pengembangan tenaga kerja.
7. Fleksibel: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya fleksibel dan dapat
beradaptasi dengan cepat pada perubahan kondisi pasar dan lingkungan bisnis
yang cepat berubah.
8. Berorientasi pada masa depan: Perusahaan yang mampu bertahan biasanya
memiliki strategi jangka panjang yang kuat dan berorientasi pada masa depan,
serta mampu melihat peluang bisnis baru dan mengambil risiko yang tepat
untuk memperluas bisnis mereka.
c. Jelaskan pemangku kepentingan di dalam perusahaan!
Pemangku kepentingan (stakeholders) dalam perusahaan adalah individu atau
kelompok yang memiliki kepentingan dalam keberhasilan dan kelangsungan hidup
perusahaan. Beberapa pemangku kepentingan yang umum dikenal dalam perusahaan
adalah sebagai berikut:
1. Pemilik (pemegang saham): Pemilik atau pemegang saham merupakan
pemangku kepentingan utama dalam perusahaan, karena mereka memiliki
kepemilikan saham dan memperoleh keuntungan dari perusahaan.
2. Karyawan (pegawai): Karyawan atau pegawai adalah pemangku kepentingan
yang penting karena mereka merupakan sumber daya manusia yang
menggerakkan operasi perusahaan. Karyawan memperoleh gaji dan tunjangan
serta memerlukan kondisi kerja yang baik untuk mempertahankan
produktivitas.
3. Pelanggan (konsumen): Pelanggan atau konsumen merupakan pemangku
kepentingan yang membutuhkan produk atau jasa dari perusahaan. Kepuasan
pelanggan adalah faktor penting untuk mempertahankan kesinambungan bisnis
perusahaan.
4. Pemasok (supplier): Pemasok atau supplier adalah pemangku kepentingan
yang menyediakan bahan baku atau komponen yang digunakan oleh
perusahaan. Hubungan yang baik dengan pemasok dapat membantu perusahaan
mempertahankan kualitas produk atau jasa.
5. Komunitas (masyarakat): Komunitas atau masyarakat adalah pemangku
kepentingan yang terdiri dari orang-orang yang tinggal di sekitar perusahaan.
Perusahaan perlu mempertimbangkan dampak operasinya terhadap lingkungan
dan kesejahteraan masyarakat sekitar.
6. Pemerintah (instansi pemerintah): Pemerintah atau instansi pemerintah adalah
pemangku kepentingan yang mengatur dan memfasilitasi kegiatan bisnis.
Perusahaan perlu mematuhi peraturan dan regulasi yang berlaku serta
membayar pajak yang wajib.
7. Lembaga Keuangan (institusi keuangan): Lembaga keuangan seperti bank
atau investor adalah pemangku kepentingan yang menyediakan dana untuk
perusahaan. Perusahaan perlu memenuhi kewajiban keuangan dan menjaga
hubungan baik dengan lembaga keuangan untuk memperoleh akses keuangan
yang lebih baik.
8. Pers (media): Pers atau media adalah pemangku kepentingan yang
menginformasikan masyarakat tentang kegiatan perusahaan. Perusahaan perlu
membangun hubungan yang baik dengan pers dan menjaga reputasi perusahaan
yang baik di mata publik.
d. Jelaskan lingkungan internal dan eksternal perusahaan!
Lingkungan internal perusahaan adalah lingkungan yang terdiri dari faktor-
faktor yang ada di dalam perusahaan itu sendiri dan yang dapat di kontrol oleh
manajemen perusahaan. Faktor-faktor ini termasuk sumber daya manusia, struktur
organisasi, sistem manajemen, budaya perusahaan, dan aset fisik seperti mesin,
bangunan, dan peralatan.
Sedangkan, lingkungan eksternal perusahaan adalah lingkungan yang terdiri
dari faktor-faktor di luar perusahaan dan yang tidak dapat di kontrol oleh manajemen
perusahaan. Faktor-faktor ini termasuk faktor ekonomi, politik, sosial, teknologi, dan
lingkungan yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
e. Jelaskan market based view dan resource based view dalam manajemen strategik!
Market-Based View (MBV) dan Resource-Based View (RBV) adalah dua
pendekatan yang berbeda dalam manajemen strategis. Kedua pendekatan ini membantu
perusahaan untuk mengidentifikasi sumber daya yang dapat memberikan keunggulan
kompetitif dan mencapai tujuan bisnis yang diinginkan.
Market-Based View (MBV) adalah pendekatan yang berfokus pada pasar dan
lingkungan eksternal perusahaan. Pendekatan ini mengidentifikasi faktor-faktor
eksternal seperti persaingan, kebutuhan dan keinginan pelanggan, dan lingkungan
bisnis yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan. MBV menganalisis pasar dan
mencari peluang di mana perusahaan dapat memperoleh keunggulan kompetitif.
Dalam hal ini, perusahaan harus mengembangkan strategi yang sesuai dengan kondisi
pasar dan persaingan yang ada.
Resource-Based View (RBV) adalah pendekatan yang berfokus pada sumber
daya internal perusahaan. Pendekatan ini mengidentifikasi sumber daya perusahaan
seperti karyawan, teknologi, merek, dan sistem manajemen yang dapat memberikan
keunggulan kompetitif. RBV menganggap bahwa sumber daya internal perusahaan
adalah faktor kunci dalam mencapai keunggulan kompetitif dan mencapai tujuan bisnis
yang diinginkan. Dalam hal ini, perusahaan harus memperhatikan dan mengoptimalkan
sumber daya internal yang dimiliki untuk menciptakan keunggulan kompetitif.
Dalam praktiknya, kedua pendekatan ini dapat digunakan secara bersamaan
untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam manajemen strategis. Perusahaan
harus mempertimbangkan faktor-faktor eksternal dan internal dalam mengembangkan
strategi yang sesuai dengan tujuan bisnis yang diinginkan. Oleh karena itu, kombinasi
dari MBV dan RBV dapat membantu perusahaan untuk mengembangkan strategi yang
sesuai dengan kondisi pasar dan sumber daya internal yang dimiliki.

2. a. Jelaskan perbedaan visi dengan misi!

Visi merupakan gambaran jangka panjang yang ideal tentang keadaan masa depan
yang ingin dicapai oleh perusahaan. Visi biasanya menyatakan cita-cita atau tujuan akhir
perusahaan dalam jangka panjang, sehingga sering bersifat abstrak dan sulit diukur. Visi
dapat memberikan arahan umum tentang arah perusahaan dan menjadi sumber motivasi
bagi para karyawan.

Sedangkan, misi adalah pernyataan tentang tujuan dan strategi jangka pendek
perusahaan dalam mencapai visi. Misi biasanya menjelaskan alasan eksistensi perusahaan,
produk atau jasa yang ditawarkan, dan sasaran yang ingin dicapai dalam jangka pendek.
Misi bersifat lebih spesifik, terukur, dan dapat diimplementasikan secara langsung oleh
perusahaan.
b. Jelaskan 9 komponen misi!
Berikut adalah 9 komponen misi perusahaan:
1. Tujuan: Penjabaran tentang tujuan dan orientasi perusahaan, serta tujuan
jangka pendek dan jangka panjang yang ingin dicapai.
2. Pasar: Penjelasan tentang target pasar atau segmen pasar yang dituju
perusahaan.
3. Produk atau jasa: Penjelasan tentang produk atau jasa yang ditawarkan oleh
perusahaan, serta kualitas, nilai tambah, dan keunikan yang dimiliki oleh
produk atau jasa tersebut.
4. Teknologi: Penjelasan tentang teknologi atau metode yang digunakan oleh
perusahaan dalam memproduksi atau menyediakan produk atau jasa yang
ditawarkan.
5. Kualitas: Penjelasan tentang standar kualitas produk atau jasa yang ingin
dicapai oleh perusahaan, serta upaya yang dilakukan untuk mempertahankan
dan meningkatkan kualitas tersebut.
6. Pelayanan: Penjelasan tentang standar pelayanan dan kepuasan pelanggan
yang ingin dicapai oleh perusahaan.
7. Tim manajemen: Penjelasan tentang kompetensi, kualifikasi, dan pengalaman
tim manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan.
8. Karyawan: Penjelasan tentang strategi pengelolaan sumber daya manusia,
termasuk cara merekrut, mengembangkan, dan memotivasi karyawan.
9. Komitmen sosial dan lingkungan: Penjelasan tentang tanggung jawab sosial
dan lingkungan perusahaan, termasuk upaya untuk meminimalkan dampak
negatif operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat sekitar.
c. Buatlah visi, misi, tujuan, sasaran, strategi dan taktik diri anda sendiri.
1. Visi
“Menjadi seseorang yang berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan
sekitar”
2. Misi
a. Menyelesaikan pendidikan dengan baik dan mengembangkan
keterampilan yang diperlukan untuk mencapai tujuan karir.
b. Menjaga kesehatan dan keseimbangan antara kehidupan pribadi dan
profesional.
c. Belajar dan mengembangkan diri untuk meningkatkan kemampuan dan
kualitas hidup.
d. Berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan sekitar melalui kegiatan
sosial dan lingkungan.
3. Tujuan
a. Mendapatkan gelar sarjana dalam bidang yang diminati.
b. Menerapkan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan untuk
mencapai kesuksesan karir.
c. Membuat dan mempertahankan gaya hidup sehat yang berkelanjutan.
d. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam berbagai bidang
untuk meningkatkan kualitas hidup.
e. Berkontribusi pada masyarakat dan lingkungan sekitar melalui kegiatan
sosial dan lingkungan.
4. Sasaran
a. Memperoleh nilai kuliah yang baik dan lulus tepat waktu.
b. Mempersiapkan diri untuk memasuki dunia kerja melalui magang dan
pengalaman kerja.
c. Berolahraga dan menerapkan pola makan sehat setiap minggu.
d. Mengikuti setidaknya satu program pendidikan atau pelatihan setiap
tahun.
e. Menjadi sukarelawan di satu organisasi atau kegiatan sosial setiap bulan.
5. Strategi
a. Menjadwalkan dan menyelesaikan tugas kuliah dengan baik dan tepat
waktu.
b. Mencari pengalaman kerja melalui magang atau proyek sukarela terkait
dengan karir yang diminati.
c. Berolahraga dan mengikuti program nutrisi yang sesuai dengan
kebutuhan tubuh.
d. Mencari peluang belajar baru melalui kursus online atau seminar yang
sesuai dengan minat dan keterampilan.
e. Menjalin hubungan dengan organisasi atau komunitas yang memiliki
kegiatan sosial dan lingkungan.
6. Taktik
a. Membuat jadwal studi yang teratur dan disiplin untuk menyelesaikan
tugas kuliah tepat waktu.
b. Mencari informasi lowongan magang dan posisi pekerjaan yang sesuai
dengan minat dan keterampilan.
c. Berolahraga secara rutin dan memilih makanan sehat dengan
menghindari makanan cepat saji dan makanan berlemak.
d. Mengikuti kursus online dan seminar yang berkaitan dengan bidang
studi.
e. Bergabung dengan organisasi atau komunitas sosial dan lingkungan
untuk berkontribusi dan belajar dari orang lain.

3. a. Buatlah pembobotan dan perhitungan SWOT mengenai diri anda sendiri, yang
meliputi kekuatan dan kelemahan di dalam diri sendiri, peluang dan ancaman yang
dihadapi dari luar diri anda.
A. Kekuatan (Strengths):
1) Memiliki keahlian dalam bahasa dan komunikasi (Skor: 9)
2) Memiliki kebiasaan yang baik dalam mengatur waktu dan
produktivitas (Skor: 8)
3) Memiliki kepribadian yang ramah dan mudah bergaul (Skor: 7)
4) Memiliki kreativitas dan kemampuan berpikir out-of-the-box (Skor: 8)
5) Memiliki kemampuan dalam mengorganisasi dan memimpin tim
(Skor: 9)
Total skor: 41
B. Kelemahan (Weaknesses):
1) Kadang-kadang cenderung menunda-nunda pekerjaan (Skor: 6)
2) Kurang percaya diri dalam menyampaikan ide-ide di depan umum
(Skor: 5)
3) Sering mengalami kesulitan dalam mengambil keputusan (Skor: 4)
4) Sulit memulai percakapan dengan orang baru (Skor: 5)
Total skor: 20
C. Peluang (Opportunities):
1) Meningkatnya permintaan untuk ahli bahasa dan komunikasi di era
globalisasi (Skor: 9)
2) Adanya kesempatan untuk bergabung dengan organisasi yang relevan
dengan minat dan keahlian (Skor: 8)
3) Adanya peluang untuk memperluas jaringan dan koneksi melalui
media sosial (Skor: 8)
4) Adanya peluang untuk mengembangkan kreativitas dalam pekerjaan
dan hobi (Skor: 8)
5) Adanya peluang untuk mengikuti pelatihan dan seminar untuk
meningkatkan keterampilan (Skor: 9)
Total skor: 42
D. Ancaman (Threats):
1) Persaingan yang ketat di pasar kerja (Skor: 6)
2) Kemungkinan adanya perubahan dalam tuntutan dan permintaan
pelanggan (Skor: 7)
3) Kemungkinan adanya perkembangan teknologi yang mempengaruhi
pekerjaan dan industri (Skor: 8)
4) Adanya kemungkinan terjadi resesi ekonomi yang dapat
mempengaruhi stabilitas pekerjaan (Skor: 7)
5) Kemungkinan adanya perubahan kebijakan pemerintah yang dapat
mempengaruhi industri (Skor: 6)
Total skor: 34
b. Setelah membuat perhitungan SWOT, di kuadran manakah posisi anda berada?
Berdasarkan hasil perhitungan SWOT yang saya buat, saya berada pada kuadran
Strengths-Opportunities (SO), yang berarti saya memiliki kekuatan internal yang bisa
dimanfaatkan untuk mengambil peluang di lingkungan eksternal. Ini bisa diartikan
bahwa saya memiliki keunggulan atau kelebihan yang bisa diterapkan untuk meraih
peluang yang ada di sekitar saya. Dalam hal ini, strategi yang tepat adalah
memanfaatkan kekuatan yang saya miliki untuk mengambil kesempatan yang ada di
sekitar saya, dan mengembangkan diri lebih lanjut untuk memaksimalkan potensi yang
saya miliki.
c. Apa saja kombinasi strategi SO, ST, WO, WT untuk strategi bersaing anda?
1. SO (Strengths-Opportunities): memperluas jaringan profesional dan
memanfaatkan kesempatan untuk bekerja sama dengan pihak lain, meningkatkan
keterampilan dan kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar yang ada, atau
memperkuat posisi pasar dengan memanfaatkan keunggulan yang dimiliki.
2. ST (Strengths-Threats): meningkatkan keunggulan yang dimiliki untuk
menghadapi persaingan yang ketat, memperkuat hubungan dengan pelanggan
dan memperkenalkan produk baru atau jasa yang inovatif, mengoptimalkan
penggunaan sumber daya untuk mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi.
3. WO (Weaknesses-Opportunities): meningkatkan kemampuan dan keterampilan
untuk memenuhi permintaan pasar, menjalin kemitraan dengan pihak lain untuk
memperoleh sumber daya yang dibutuhkan, atau melakukan inovasi pada produk
atau jasa yang ada.
4. WT (Weaknesses-Threats): meningkatkan kemampuan dan keterampilan untuk
memenuhi permintaan pasar dan memperkenalkan produk baru yang inovatif,
mengevaluasi kembali bisnis model dan menyesuaikannya dengan perubahan
pasar yang ada, atau menjalin kerjasama dengan pihak lain untuk memperoleh
sumber daya yang dibutuhkan.
4. Jelaskan pasangan strategi berikut ini1
a. Pengembangan produk & inovasi
Pengembangan produk dan inovasi adalah salah satu strategi yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Strategi ini berfokus pada
pengembangan produk baru atau pengembangan produk yang sudah ada dengan
menambahkan fitur atau meningkatkan kualitasnya. Inovasi juga dapat dilakukan
dengan menciptakan proses produksi baru atau menggunakan teknologi baru untuk
meningkatkan efisiensi dan efektivitas produksi.
b. Pengembangan pasar dan penetrasi pasar;
Pengembangan pasar dan penetrasi pasar adalah strategi pemasaran yang
bertujuan untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa perusahaan melalui dua cara
berbeda. Pengembangan pasar adalah strategi yang dilakukan dengan mengembangkan
pasar baru untuk produk atau jasa yang sudah ada. Misalnya, perusahaan yang
sebelumnya hanya beroperasi di dalam negeri, kemudian memperluas pasar ke luar
negeri. Cara lain adalah dengan menargetkan konsumen yang berbeda dari yang sudah
ada, seperti produk yang awalnya ditujukan untuk kalangan remaja, kemudian
diarahkan untuk kalangan dewasa.
Penetrasi pasar, di sisi lain, adalah strategi yang dilakukan dengan
meningkatkan pangsa pasar di pasar yang sudah ada. Strategi ini mencakup upaya
untuk meningkatkan penjualan produk atau jasa kepada pelanggan yang sudah ada
maupun menarik pelanggan baru dari pesaing. Cara yang dapat dilakukan antara lain
adalah dengan menurunkan harga produk atau jasa, meningkatkan kualitas produk atau
jasa, melakukan promosi yang lebih agresif, atau menambah saluran distribusi.
Kombinasi strategi pengembangan pasar dan penetrasi pasar dapat membantu
perusahaan untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat dan meningkatkan pangsa
pasar. Namun, keberhasilan strategi ini tergantung pada kemampuan perusahaan untuk
memahami pasar dan kebutuhan pelanggan, serta mampu mengikuti perubahan tren dan
persaingan di pasar.
c. Diferensiasi dan diversifikasi
Diferensiasi dan diversifikasi adalah dua strategi bisnis yang berbeda.
Diferensiasi adalah strategi bisnis yang bertujuan untuk membuat produk atau layanan
yang unik dan berbeda dari pesaing. Dengan cara ini, perusahaan dapat menarik
pelanggan yang mencari produk yang berbeda dan lebih baik daripada pesaing.
Sedangkan, diversifikasi adalah strategi bisnis yang bertujuan untuk
mengembangkan bisnis ke dalam pasar yang berbeda atau untuk menghasilkan produk
yang berbeda dari produk yang telah ada. Hal ini dapat membantu perusahaan untuk
mengurangi risiko dan tergantung pada satu pasar atau produk saja.
Dalam pengembangan strategi bisnis, perusahaan dapat menggunakan kedua
strategi ini secara terpisah atau menggabungkannya. Misalnya, perusahaan dapat
mengembangkan produk yang berbeda dari yang telah ada (diversifikasi) dan kemudian
menggunakan diferensiasi untuk membuat produknya lebih menarik dan unik daripada
pesaing.
d. Diversifikasi Konsentrik & Diversifikasi Konglomerat
Diversifikasi adalah strategi bisnis yang dilakukan oleh perusahaan dengan
memperluas atau menambah produk atau layanan baru yang tidak terkait dengan bisnis
utama yang sedang dijalankan. Terdapat dua jenis diversifikasi yang umum dikenal,
yaitu diversifikasi konsentrik dan diversifikasi konglomerat. Diversifikasi konsentrik
dilakukan dengan menambah produk atau layanan baru yang masih terkait atau
berkaitan dengan bisnis utama yang sedang dijalankan. Sedangkan diversifikasi
konglomerat dilakukan dengan menambah bisnis yang tidak terkait dengan bisnis
utama yang sedang dijalankan.
e. Integrasi Vertikal & Integrasi Horizontal
Integrasi vertikal dan integrasi horizontal adalah dua strategi bisnis yang
berbeda dalam pengembangan perusahaan. Integrasi vertikal adalah strategi di mana
perusahaan memperluas operasinya dengan memasuki tahap produksi atau distribusi
yang sebelumnya dilakukan oleh pihak ketiga. Ada dua jenis integrasi vertikal:
1) Integrasi vertikal ke atas (backward integration): perusahaan memperluas
operasinya dengan mengakuisisi atau membangun fasilitas produksi yang
sebelumnya disediakan oleh pemasok. Dengan demikian, perusahaan dapat
mengontrol kualitas bahan baku dan biaya produksi yang lebih efisien.
2) Integrasi vertikal ke bawah (forward integration): perusahaan memperluas
operasinya dengan mengakuisisi atau membangun fasilitas distribusi yang
sebelumnya disediakan oleh distributor. Dengan demikian, perusahaan dapat
mengontrol saluran distribusi dan menjaga ketersediaan produk bagi pelanggan.
Integrasi horizontal adalah strategi di mana perusahaan memperluas operasinya dengan
memasuki pasar yang sama atau sejenis dengan produk atau layanan yang sudah ada.
Ada dua jenis integrasi horizontal:
1) Akuisisi atau merger: perusahaan memperluas operasinya dengan mengakuisisi
atau bergabung dengan perusahaan lain yang sudah ada di pasar yang sama atau
sejenis.
2) Diversifikasi terkait: perusahaan memperluas operasinya dengan
memperkenalkan produk atau layanan baru yang terkait dengan produk atau
layanan yang sudah ada di pasar yang sama atau sejenis.
Perbedaan antara integrasi vertikal dan integrasi horizontal adalah dalam hal perluasan
operasi perusahaan. Integrasi vertikal memperluas operasi perusahaan ke tahap
produksi atau distribusi, sementara integrasi horizontal memperluas operasi perusahaan
ke pasar yang sama atau sejenis.
f. Integrasi Forward & Integrasi Backward
Integrasi forward dan integrasi backward adalah dua jenis strategi integrasi
vertikal dalam manajemen bisnis.Integrasi forward terjadi ketika sebuah perusahaan
memutuskan untuk mengendalikan jalur distribusi atau rantai pasokan pada tahap lebih
lanjut menuju pelanggan akhir. Dalam hal ini, perusahaan mengambil alih bisnis atau
aktivitas yang biasanya dilakukan oleh pihak lain yang berada di jalur distribusi atau
rantai pasokan. Sementara itu, integrasi backward terjadi ketika perusahaan
memutuskan untuk mengendalikan jalur pasokan mereka dengan memperoleh atau
mengendalikan bisnis yang berada di tahap sebelumnya dari rantai pasokan
Kedua strategi ini memiliki keuntungan dalam mengendalikan pasokan dan
permintaan dalam rantai pasokan, mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan
memperkuat posisi pasar perusahaan. Namun, integrasi forward dan integrasi backward
memiliki risiko dan tantangan yang berbeda, seperti biaya awal yang tinggi, risiko
kegagalan bisnis baru, dan kesulitan mengubah pola pikir organisasi yang sudah mapan.
g. Divestasi & Likuidasi
Divestasi dan likuidasi adalah dua strategi untuk mengakhiri bisnis atau usaha
yang sedang berjalan. Divestasi adalah strategi di mana sebuah perusahaan menjual
salah satu atau beberapa unit bisnisnya kepada pihak lain, baik secara keseluruhan atau
sebagian, dengan tujuan untuk meningkatkan fokus pada unit bisnis yang lebih
menguntungkan atau membebaskan sumber daya untuk investasi di tempat lain.
Sedangkan likuidasi adalah strategi di mana perusahaan menjual semua asetnya dan
membagi hasil penjualan tersebut kepada para pemegang saham dan kreditur.
Divestasi dapat dilakukan untuk beberapa alasan, seperti mengurangi beban
keuangan, mengurangi kompleksitas organisasi, meningkatkan fokus pada unit bisnis
inti yang lebih menguntungkan, atau memperoleh dana tunai untuk investasi di tempat
lain. Sedangkan likuidasi biasanya dilakukan ketika perusahaan tidak lagi memiliki
kemampuan untuk membayar hutang atau operasi bisnis yang tidak menguntungkan
secara finansial.
Kedua strategi ini dapat memiliki dampak yang signifikan pada perusahaan dan
pemangku kepentingan seperti karyawan, pemilik saham, pemasok, pelanggan, dan
komunitas sekitar. Oleh karena itu, keputusan untuk menerapkan strategi divestasi atau
likuidasi harus dipertimbangkan dengan matang dan dilakukan dengan hati-hati untuk
meminimalkan dampak negatifnya.
h. Merger, Akuisisi, Aliansi
Merger, akuisisi, dan aliansi adalah strategi pertumbuhan yang melibatkan
kolaborasi atau konsolidasi antara perusahaan-perusahaan yang berbeda. Berikut
penjelasan masing-masing strategi:
1. Merger: Merger adalah penggabungan dua perusahaan sejenis menjadi satu
perusahaan yang baru. Dalam merger, kedua perusahaan harus sepakat untuk
bergabung dan membentuk perusahaan baru dengan tujuan untuk meningkatkan
keuntungan dan efisiensi. Dalam merger, kedua perusahaan harus menyetujui
nilai saham baru dan pihak manajemen dari masing-masing perusahaan harus
sepakat untuk bergabung.
2. Akuisisi: Akuisisi adalah ketika satu perusahaan membeli saham mayoritas atau
seluruh saham dari perusahaan lain. Dalam akuisisi, perusahaan yang membeli
biasanya memiliki tujuan untuk memperluas jangkauan pasar atau memperoleh
keunggulan kompetitif. Setelah akuisisi, perusahaan yang dibeli menjadi anak
perusahaan atau bagian dari perusahaan yang membeli.
3. Aliansi: Aliansi adalah kerja sama antara dua perusahaan atau lebih dalam hal
bisnis tertentu. Dalam aliansi, kedua perusahaan tetap mandiri dan memiliki
kepemilikan saham dan manajemen yang terpisah. Aliansi dapat membantu
perusahaan memperoleh sumber daya atau keahlian yang tidak dimiliki, atau
memperluas jangkauan pasar.
Semua strategi pertumbuhan di atas memiliki risiko dan manfaat yang berbeda,
tergantung pada tujuan perusahaan dan kondisi pasar saat ini. Perusahaan harus
mempertimbangkan dengan hati-hati dan melakukan analisis yang komprehensif
sebelum memilih strategi pertumbuhan yang tepat.

Anda mungkin juga menyukai