Nilai pelanggan merupakan suatu rasio dari manfaat yang didapat oleh
pelanggan dengan pengorbanan. Perwujudan pengorbanan yang dilakukan oleh
pelanggan sejalan dengan proses pertukaran adalah biaya transaksi, dan risiko untuk
mendapatkan produk yang ditawarkan oleh perusahaan. Ketika nilai yang dipersepsikan
dari rasio yang dipersepsikan oleh pelanggan atas sejumlah pengorbanan ekonomi
dengan produk yang ditawarkan perusahaan tidak sesuai dengan harapan pelanggan,
maka akanmemunculkan sikap tidak puas.Sebaliknya, apabila sesuai atau melebihi
harapan pelanggan, maka pelanggan merasa puas.
Monroe (1990;46), mendefinisikan bahwa; “customer value is buyers
perceptions of value represent a trade off between the quality or benefits they perceive
in the product relative to the sacrifice they perceived by paying the price". Artinya,
nilai pelanggan adalah persepsi pembeli dari nilai yang merupakan trade off antara
kualitas atau manfaat yang pelanggan rasakan dalam produk relatif terhadap
pengorbanan yang diterima pelanggan dengan membayar harga, sedangkan Naumann
(1995;17) mendefinisikan bahwa; “customer value is created when customer
expectations in each of the three areas are met or exceeded. Only when all three are in
harmony will customer value be maximized”. Artinya, nilai pelanggan diciptakan
ketika harapan pelanggan di masing-masing dari tiga area yang memenuhi atau
melampaui. Hanya ketika ketiga area tersebut harmonis yang akan menghasilkan nilai
pelanggan menjadi maksimal. Pandangan Ma dan Ding, demikian pula pandangan
Sugiarti mengenai nilai pelanggan agak berbeda, menurut Ma dan Ding (2010;132)
bahwa “customer value is directly related to the benefitthat a product or service”,
artinya,nilai pelanggan secara langsung berkaitan dengan manfaat produk atau layanan.
Sugiarti, et al, (2013;66) mengatakan bahwa, “customer value is an evaluation on the
benefit of a product or service that is perceived by customers as compared to what the
customers had devoted to get the product or service”. Artinya, nilai pelanggan adalah
evaluasi manfaat barang atau jasa yang dirasakan oleh pelanggan dibandingkan dengan
apa yang pelanggan telah khususkan untuk mendapatkan barang atau jasa. Nilai
pelanggan didasarkan pada manfaat untuk kemungkinan pilihan yang berbeda. Kotler
dan Keller (2012;125), pelanggan mendapatkan manfaat dan menanggung biaya.
Perusahaan dapat meningkatkan nilai penawaran pelanggan melalui beberapa
kombinasi peningkatan manfaat ekonomi, fungsional, atau emosional dan atau
mengurangi satu jenis biaya atau lebih.
Kotler dan Keller (2012;125), dimensi nilai pelanggan terdiri atas nilai ekonomi
(economic value), nilai fungsional (fuctional value), dan nilai emosional (emotional
value). Penelitian yang dilakukan oleh Shoki, et al, (2012;131). menggunakan empat
1
dimensi untuk mengukur nilai pelanggan, yaitu nilai ekonomi, nilai emosional, nilai
sosial (social values). Penelitian yang dilakukan oleh Afiff dan Astuti (2009;14)
menggunakan empat dimensi nilai pelanggan, yaitu nilai fungsional, nilai sosial, nilai
emosional, dan nilai spiritual (spiritual value). Penelitian yang dilakukan oleh Sugiati,
et al., (2013;4) menggunakan lima indikator nilai pelanggan, yaitu nilai fungsional,
nilai emosional, nilai sosial, nilai layanan pelanggan (customer service value), dan
keadilan harga (price fairnes).
Nilai fungsional terkait dengan manfaat fungsi dari suatu produk yang
dipersepsikan atau dirasakan oleh pengguna dibandingkan dengan produk lain, yang
meliputi kemampuan suatu produk untuk menimbulkan rasa ingin mengkonsumsi
produk tersebut, dan kemampuan suatu produk untuk menciptakan rasa senang atau
puas pada pelanggan. Nilai ekonomi terkait dengan manfaat ekonomi yang
dipersepsikan atau dirasakan oleh pengguna dibandingkan dengan biaya moneter.Nilai
emosional adalah manfaat yang berasal dari perasaan. Nilai sosial adalah manfaat yang
berasal dari kemampuan produk atau jasa untuk meningkatkan konsep diri sosial
pelanggan, yang meliputi kemampuan suatu produk untuk menimbulkan rasa bangga
kepada pelanggan, dan kemampuan suatu produk untuk menimbulkan kesan yang baik
kepada pelanggan. Nilai spiritual adalah manfaat yang berhubungan dengan spiritual
seseorang. Nilai layanan pelanggan yang merupakan manfaat yang terkait dengan
pelayanan karyawan. Keadilan harga terkait dengan kesetaraan harga produk yang
ditawarkan.
Berdasarkan beberapa pandangan tersebut, dimensi nilai pelanggan yang
digunakan sebagai indikator terdiri atas nilai ekonomi, nilai fungsional, nilai emosional,
nilai sosial, nilai spiritual, nilai layanan pelanggan, dan keadilan harga.
2
kinerja perusahaan terhadap pesaing utama tertentu berdasarkan suatu atribut atau
manfaat). Jika tawaran perusahaan melebihi tawaran pesaing atas semua atribut dan
manfaat, perusahaan dapat menentukan harga yang lebih tinggi, sehingga
menghasilkan laba lebih tinggi, atau perusahaan dapat menentukan harga yang sama
dan mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar.
5. Monitor customer values over time (mengamati nilai pelanggan sepanjang waktu).
Secara berkala, perusahaan perlu mengulangi studi nilai pelanggan dan posisi
peaing ketika terjadi perubahan dalam hal ekonomi, teknologi, fitur.
3
bentuk dan warna. Bentuk meliputi besar kecilnya produk, proporsi, dan
kesimetrisan. Aspek ekspresif diri adalah bentuk kepuasan yang terjadi karena
lingkungan sosial.Aspek kepribadian merek berkaitan dengan karakter personal.
5. Kemudahan
Pelanggan cenderung merasa lebih puas, jika bisa mendapatkan produk atau
pelayanan secara relatif lebih mudah, nyaman, dan efisien.