PENDAHULUAN
Harapan dari konsumen setiap saat selalu berubah sehingga kualitas pelayanan
yang diberikan juga harus disesuaikan. Konsumen akan menilai pelayanan yang
diberikan oleh rumah makan Potre Koneng dengan membandingkan dari rumah
makan satu dengan rumah makan lain yang sejenis, juga dengan membandingkan
menggunakan produk dan jasa dari perusahaan dan mendapat produk atau jasa
tersebut memberi nilai tambah. Dari hasil wawancara penulis dengan pemilik
Rumah Makan “Potre Koneng Ayam Kremes Madura”, maka didapatlah data
penjualan selama enam bulan terakhir, terjadi penurunan penjualan pada Rumah
Makan “Potre Koneng Ayam Kremes Madura”, pada enam bulan terakhir.
antara persepsi pelanggan terhadap kualitas atau manfaat produk dan pengorbanan
yang disebut dengan customer delivered value, yaitu besarnya selisih nilai yang
diberikan oleh pelanggan terhadap produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan
kepadanya (customer value) dengan biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan
2001). Konsumen secara langsung atau tidak akan memberikan penilaian terhadap
value adalah sebuah konsep yang paling banyak digunakan oleh pelaku bisnis.
Konsep ini sederhana dan dapat digunakan sebagai langkah awal perumusan
menggunakan konsep ini sebagai landasan utamanya, walaupun sering kali tidak
sistematis dengan analisis data yang canggih, tetapi melalui judgment. Secara
sederhana, customer value didefinisikan sebagai semua manfaat atau kualitas yang
matematis, customer value adalah total manfaat atau kualitas dibagi dengan harga.
Selanjutnya, rumus ini bisa berkembang karena adanya dua aspek: harga dan
harapannya.Seorang pelanggan, jika merasa puas dengan nilai yang diberikan oleh
produk atau jasa, sangat besar kemungkinannya menjadi pelanggan dalam waktu
yang lama. Giese dan Cote (2000) mengemukakan tiga komponen utama dalam
umumnya
1.3 Tujuan
PEMBAHASAN
Menurut B. Fieg, yang dikutip oleh Scott Robinette dan Claire Brand
terminologi tersendiri mengenai suatu nilai tawaran, di mana nilai tersebut dapat
pelanggan dan dengan begitu akan mendorong mereka untuk terus melakukan
antara evaluasi calon pelanggan atas semua manfaat serta semua biaya tawaran
pengorbanan yang dilakukan. Apabila manfaat yang dirasakan lebih besar dari
dan begitu pun sebaliknya apabila manfaat yang dirasakan lebih sedikit dari
tawaran perusahaan.
Menurut Zeithaml dan Bitner (2000:441), terdapat empat cara yang tepat
bagi perusahaan untuk menetapkan harga jasa atau produk berdasarkan definisi
1. Value is low price. Value adalah harga rendah atau murah. Konsumen
yang diinginkan dari produk atau jasa yang diterima, sehingga nilai
3. Value is the quality I get for the price I pay. Value adalah kualitas yang
melihat value sebagai suatu pertukaran yang seimbang antara uang yang
4. Value is all that I get from all that I give. Value ialah apa yang diperoleh
dalam satu konsep pengertian ekonomi yang konsisten, value yang diperoleh
adalah segala hasil yang didapat oleh konsumen dari bidang produk atau jasa
berdasarkan persepsi dari apa yang diperoleh dan apa yang diberikan.
Persepsi pelanggan dalam menyikapi suatu produk berbeda-beda dan
evaluasi terhadap produk yang dilakukan tidak hanya pada saat memutuskan akan
Customer value merupakan bagian akhir dari sistem nilai yang akan menunjukan
produk atau jasa mereka lebih bernilai bagi konsumen daripada kompetitornya.
Apa yang dibutuhkan pelanggan?Apa yang membuat mereka membeli? Dan apa
yang menyebabkan mereka memilih satu produk atau jasa secara konsisten dari
para kompetitornya?
menghasilkan lima faktor nilai yang dinamakan value star, yaitu price, product,
equity, experience, dan energy. Value Star membentuk dua pemisahan value yaitu
1. Rational Value
Rational value are customer priorities based on logic and easy to explain.
Rational value is relevant product at a reasonable price that gets a brand into the
didasarkan pada kualitas produk dengan harga yang sesuai. Rational value dapat
a. Product/Quality
hati pelanggan.
b. Money/Price
produk atau jasa, tarif dari suatu layanan. Product dan price bukan hanya
merupakan syarat untuk memasuki pasar namun juga agar produk tersebut
berdasarkan harga, maka ia hanya loyal terhadap harga, oleh karena itu
Value
2. Emotional Value.
differentiation from competitor, but research shows they actually drive the
mengesankan kepada para pelanggan. Nilai emosional menjadi ciri khas bagi
suatu perusahaan yang sulit ditiru oleh perusahaan lain. Nilai emosional ini dapat
a. Equity/Trust
dan Claire Brand, 2001:24). Equity adalah segala sesuatu yang diterima
b. Experience/Relationship
dilupakan pelanggan.
c. Energy (Convenience)
dan tenaga yang dihabiskan dalam ukuran waktu, untuk memperoleh jasa.
faktor-faktor penentu customer value yang meliputi sebundel manfaat serta semua
biaya
1. Product Value
2. Service Value
yang dirasakan pembeli dalam pelayanan yang menyertai pembelian suatu produk
atau jasa. Service value dapat dilihat dalam bentuk proses pelayanan yang
3. Personnel Value
4. Image Value
5. Cost Value
c. Biaya energi, yaitu biaya yang harus dikeluarkan oleh pelanggan untuk
bakar.
d. Biaya fisik, berupa rasa kesal, tidak sabar, atau senagn selama proses
memperoleh servis.
Customer value yang diwakili oleh total produk yang meliputi keseluruhan
nilai dalam suatu produk atau jasa yang kemudian dilempar ke pasar sasaran
berdasarkan persepsi mereka terhadap nilai yang dirasakan. Produk atau tidak
namun lebih kepada apa yang dapat dilakukan dan seberapa baik (what it does and
sebelumnya.
pengalaman berharga.
Madura di Malang”
1. Metode Penelitian
mengenai status terakhir suatu objek yang diteliti. Pendekatan kuantitatif adalah
penelitian yang berkenan dengan data kuantitatif berupa angka yang dapat
kualitas pelayanan dan Customer Value terhadap kepuasan konsumen. Studi kasus
pada “Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura” di Jalan Raya Dieng
2A Malang. Sumber data dalam penelitian ini adalah konsumen yang dimintai
penelitian ini yang dijadikan responden adalah konsumen Rumah Makan Potre
adalah konsumen “Rumah Makan Potre Koneng Ayam Kremes Madura” yang
2. Hasil Penelitian
Value.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
pun juga, pelanggan yang menentukan jumlah pembelian dari produk perusahaan,
dan customer lah yang memberikan profit bagi perusahaan. Untuk itu, pelanggan,
dan apa yang mereka berikan pada perusahaan harus terus dijaga dan ditingkatkan
maksudnya dapat dicapai dari masa kini hingga masa mendatang. Nilai pelanggan
Maka dari itu, perlu bagi mereka untuk mengetahui bagaimana dimensi nilai
antara pelanggan dengan perusahaan, yang tentu sangat berpotensi sebagai asset
terbesar di dalam bisnis, mengingat iklim bisnis saat ini yang tidak menentu.