Anda di halaman 1dari 26

KARYA TULIS ILMIAH

KEPEMIMPINAN DAN KEWIRAUSAHAAN

Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Tugas Matakuliah


Kewirausahaan Dalam Menempuh Program Studi Strata-1

Oleh :
ZIKRI NURFAHMI AGAM
1.06.13.014

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN


KOTA FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
2017
ABSTRAK
Kepemimpinan dan kewirausahaan merupakan suatu kesatuan benar-
benar menyatu dan tidak terpisahkan, karena bagaimanapun bentuk usahanya,
ukuran dari usahanya, maupun jumlah dari anggota atau karyawannya didalam
bisnis tersebut pasti terdapat kepemimpinan. Kepemimpinan dalam berwirausaha
belakangan ini masih dapat dibilang kurang memenuhi standar, hal itulah yang
menyebabkan jumlah populasi pengusaha sukses di negara ini masih di bawah 2
persen. Oleh karena itu penting bagi kita atau masyarakat pada saat ini untuk
mengetahui bagaimana kepemimpinan yang baik dan benar dalam berwirausaha
dimulai dari prinsip kepemimpinan, keterampilan, keefektifan, mengetahui
tantangan dan hambatan dan langkah-langkah pengambilan keputusan sebagai
seorang pemimpin. Karya tulis ini dibuat dengan cara melakukan kajian pustaka
pada buku-buku mengenai kewirausahaan yang kemudian dijadikan tulisan ini.
Hasil dari karya tulis ini adalah diketahuinya prinsip, keterampilan, keefektifan,
mengetahui tantangan dan hambatan dan langkah-langkah pengambilan
keputusan sebagai pemimpin dalam berwirausaha sehingga diharapkan
masyarakat atau khususnya pembaca dapat lebih memahami mengenai
bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan benar dalam berwirausaha.

i
DAFTAR ISI
ABSTAK .......................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 3
1.3. Manfaat Untuk Masyarakat ..................................................... 3
BAB II .............................................................................................. 4
2.1. Kepemimpinan ........................................................................ 4
2.2. Teori Kepemimpinan ............................................................... 4
2.3. Tipe-Tipe Kepemimpinan ........................................................ 5
2.4. Model-Model Kepemimpinan..................................................., 6
2.5. Kewirausahaan ........................................................................ 7
2.6. Ciri dan Sifat Kewirausahaan .................................................. 7
BAB III ............................................................................................. 8
3.1. Proses ...................................................................................... 8
3.2. Isi ............................................................................................. 9
3.2.1. Kepemimpinan Dilihat Dari Sudut
Pandang Kewirausahaan .............................................. 9
3.2.2. Prinsip Yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin
Dalam Berwirausaha .................................................... 10
3.2.3. Kriteria Keberhasilan Dari Seorang Pemimpin
Dalam Berwirausaha .................................................... 12
3.2.4. Keterampilan Seorang Pemimpin Dalam
Berwirausaha ............................................................... 13
3.2.5. Efektifitas Pemimpin Dalam berwirausaha .................. 14
3.2.6. Tantangan dan Hambatan Pemimpinan
Dalam Berwirausaha .................................................... 14
3.2.7. Langkah Yang Dilakukan Pemimpin Dalam
Pengambilan Keputusan .............................................. 17
3.3. Hasil ........................................................................................ 19
BAB IV ............................................................................................ 22
4.1. Kesimpulan .............................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................... 23
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pada dasarnya, seorang entrepreneur merupakan pemimpin bagi usahanya
dan dirinya sendiri. Kepemimpinan merupakan keinginan untuk mencapai suatu
proses komunikasi yang berdampak dalam mempengaruhi atau mengarahkan
tindakan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi. Kepemimpinan adalah
kegiatan mengarahkan orang lain untuk bekerja sama dalam pencapaian suatu
tujuan.
Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 346) kepemimpinan (Leadership) adalah
sebuah proses dalam memberikan arahan, menginstruksikan atau memengaruhi
orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan suatu tugas atau tujuan tertentu
dari sebuah organisasi. Jadi dalam kata kepemimpinan termuat dua unsur pokok
yaitu subjek sebagai unsur pemimpin dan objek sebagai unsur yang dipimpin.
Kewirausahaan adalah suatu proses identifikasi, mengembangkan, dan
membawa sebuah tujuan ke dalam kehidupan. Tujuan tersebut bisa berupa
gagasan kreatif, inovatif, chance, cara yang lebih baik dalam melaksanakan
sesuatu. Proses tersebut pada akhirnya akan menciptakan sebuah usaha baru yang
di bentuk pada kondisi yang memiliki sebuah resiko atau ketidakpastian. Seorang
wirausahawan atau wirausaha memiliki cara berpikir yang sangat berbeda dari
manusia umumnya pada kebanyakan.
Karena kepimpinan merupakan sebuah pengarahan tindak tanduk
seseorang ke arah penggapaian sebuah tujuan tertentu, maka dalam hal ini berarti
menyebabkan orang lain melakukan suatu hal dengan cara yang telah diberikan
atau mengikuti suatu arahan yang telah diberikan. Wirausahawan yang dapat
dinilai berhasil merupakan seorang pimimpinan yang telah sukses memberikan
arahan para karyawannya sesuai dengan keinginan pemimpin dan melakukannya
dengan baik. Selain itu pimimpinan dapat dikatakan benar-benar sukses jika
menaruh kepercayaan pada sebuah pertumbuhan berkelanjutan, efisiensi yang
terus bertumbuh dan kesuksesan yang memiliki chain reaction dari usahanya.
Kepemimpinan untuk seorang wirausahawan, merupakan suatu modal
yang setara dengan kepercayaan dan kreativitas tingkat kepentingannya. Hal ini

1
berarti tingkatan yang semakin tinggi akan membuat seorang wirausahawan
menjadi seseorang yang memiliki gagasan yang selalu baru dan dapat disesuaikan
dengan segala kondisi. Kepemimpinan meruapakan suatu proses yang
mengkoalisikan sebuah keunikan dan kepercayaan menjadi sebuah bentuk baru
yang lebih efektif, yang memiliki pengaruh pada kehidupan.
Sebuah perusahaan didalamnya pasti terdapat suatu kepemimpinan,
kepemimpinan merupakan substansial utama yang menjadi pendukung
kesuksesan perusahaan dalam menggapai tujuannya. Keberhasilan dan
keefektifitasan pemimpin tidak hanya diukur dengan bagaimana seorang
pemimpin memposisikan bawahannya tapi juga dengan kemampuannya dalam
mengeksekusi suatu kebijakan perusahaan dengan tindakan maupun gaya
kepemimpinannya sendiri. Pola dan gaya kepemimpinan seorang pemilik
perusahaan akan sangat terpengaruhi pada bentuk karakter tiap-tiap individu
pimimpinan menyelesaikan urusannya dengan bawahan didasarkan pada tugas
utamanya sebagai atasan.
Secara umum tidak ada acuan sebuah gaya kepemimpinan yang dapat
dinilai sebagai satu yang terbaik, sebab gaya-gaya kepemimpinan tersebut harus
bisa menyesuaikan selain itu gaya kepemimpinan harus bisa menyesuaikan
dengan tindak tanduk karyawan, sistem untuk nilai yang dipercayai oleh
karyawan, kondisi lingkungan, kemampuan dalam membuat tindakan dan kondisi
karyawan. pimimpinan yang bisa disebut sukses dan telah tepat guna apabila
pemimpin tersebut bisa menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai dan efisien
pada kondisi yang tepat. Terdapat beberapa kriteria perilaku kepemimpinan yang
dapat menentukan gaya kepemimpinan seorang pengusaha adalah: (1) gaya
kepemimpinan yang diktator, (2) gaya kepemimpinan yang partisipasi, (3) gaya
kepemimpinan menggunakan delegasi, (4) gaya kepemimpinan yang melakuakn
konsiderasi.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang atau fenomena tersebut, maka karya ilmiah ini
akan membahas tentang:
1. Bagaimana Pentingnya Kepemimpinan dalam Kewirausahaan?
2. Bagaimana Prinsip Kepemimpinan dalam Kewirausahaan?
3. Bagaimana Penilaian Kriteria Keberhasilan Kepemimpinan dan
Kewirausahaan?
4. Apa Saja Keterampilan Pimimpinan dalam Berwirausaha?
5. Bagaimana Keefektifan Pimimpinan dalam Berwirausaha?
6. Bagaimana Yang Harus Dilakukan Pimpinan Dalam Menghadapi
Tantangan dan Hambatan?
7. Bagaimana Cara Pimpinan Mengambil Langkah-Langkah Pengambilan
Keputusan?

1.3. Manfaat Untuk Masyarakat


Adapun manfaat yang diharapkan dari penulisan karya ilmiah ini sendiri
adalah:
1. Agar masyarakat lebih paham dan lebih teredukasi tentang kewirausahaan
dan kepemimpinan,
2. Agar masyarakat dapat mengetahui berbagai macam gaya kepemimpinan
dan dapat menerapkannya dalam perusahaan atau usahanya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kepemimpinan
Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 346) “kepemimpinan (Leadership) adalah
sebuah proses dalam memberikan arahan, menginstruksikan atau memengaruhi
orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan suatu tugas atau tujuan tertentu
dari sebuah organisasi.”

2.2. Teori Kepemimpinan


Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 349) membagi teori kepemimpinan
menjadi 3 teori yaitu:
 Teori Sifat
Teori ini menyatakan bahwa keberhasilan seorang pemimpin ditentukan
oleh sifat-sifat, perangai atau ciri-ciri yang dimiliki pemimpin itu. Untuk
menjadi seorang pemimpin yang berhasil, sangat ditentukan oleh
kemampuan pribadi pemimpin yakni kualitas sesorang dengan berbagai
sifat, perangai atau ciri-ciri didalamnya.
 Teori Perilaku
Teoru ini menyatakan bahwa kepemimpinan merupakan suatu perilaku
seorang individu ketika mereka melakukan kegiatan pengarahan kepada
suatu kelompok ke arah pencapaian tujuan.
Dalam hal ini, deskripsi perilaku yang dimiliki pemimpin adalah:
a. Konsiderasi dan struktur inisiasi;
b. Berorientasi kepada bawahan dan produksi.
 Teori Situasional
Keberhasilan seorang dalam kepemimpinan menurut teori situasional
ditentukan dari ciri kepemimpinan dengan perilaku tertentu yang
disesuaikan dengan tuntutan situasi kepemimpinan dan situasi
organisasional yang dihadapi dengan memperhitungkan faktor waktu dan
ruang.
Faktor situasional yang berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan adalah:
a. Jenis pekerjaan dan kompleksitas tugas;
b. Bentuk dan sifat teknologi yang digunakan;
c. Persepsi, sikap dan gaya kepemimpinan;
d. Norma yang dianut kelompok;
e. Rentang kendali;
f. Ancaman dari luar organisasi;
g. Tingkat stres;
h. Iklim yang terdapat dalam organisasi.

2.3. Tipe-Tipe Kepemimpinan


Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 351) menyebutkan terdapat 6 tipe
kepemimpinan yaitu:
1. Tipe Otokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Mengandalkan kepada kekuatan/kekuasaan
b. Menganggap dirinya paling berkuasa
c. Keras dalam mempertahankan prinsip
d. Jauh dari para bawahan
e. Perintah diberikan secara paksa
2. Tipe Laissez Faire
Ciri-cirinya antara lain:
a. Memberi kebebasan kepada para bawahan
b. Pimpinan tidak terlibat dalam kegiatan
c. Semua pekerjaan dan tanggung jawab dilimpahkan kepada bawahan
d. Tidak mempunyai wibawa
e. Tidak ada koordinasi dan pengawasan yang baik
3. Tipe Paternalistik
Ciri-cirinya antara lain:
a. Pemimpin bertindak sebagai bapak
b. Memperlakukan bawahan sebagai orang yang belum dewasa
c. Selalu memberikan perlindungan
d. Keputusan ada di tangan pemimpin
4. Tipe Militeristik
Ciri-cirinya antara lain:
a. Dalam komunikasi menggunakan saluran formal
b. Menggunakan sistem komando/perintah
c. Segala sesuatu bersifat formal
d. Disiplin yang tinggi, kadang bersifat kaku
5. Tipe Demokratis
Ciri-cirinya antara lain:
a. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan organisasi
b. Bersifat terbuka
c. Bawahan diberikan kesempatan untuk memberikan saran dan gagasan
segar kepada pemimpin
d. Dalam pengambilan keputusan diutamakan untuk melakukan
musyawarah untuk mencapai mufakat
e. Menghargai potensi yang dimiliki oleh masing-masing individu
6. Tipe Open Leadership
Ciri-cirinya antara
lain:
Tipe ini hampir sama dengan tipe demokratis. Perbedaannya terletak
dalam hal pengambilan keputusan. Dalam tipe ini keputusan ada di tangan
pemimpin.

2.4. Kewirausahaan
Menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 26) “entrepreneurship atau
kewirausahaan adalah sebuah usaha kreatif yang dibangun berdasarkan inovasi
untuk menghasilkan sesuatu yang baru, memberi manfaat, memiliki nilai tambah,
menciptakan lapangan kerja dan hasilnya berguna bagi orang lain.”
BAB III
PROSES DAN HASIL

3.1. Proses
Kepemimpinan dan kewirausahaan merupakan suatu kesatuan yang tak
terpisahkan, karena seperti apapun bentuk usaha seseorang, skala dari usahanya,
maupun jumlah dari anggota atau pekerjanya didalam usaha tersebut pasti terdapat
kepemimpinan, menurut Eddy Soeryanto Soegoto (2016: 346) “kepemimpinan
(Leadership) adalah sebuah proses dalam memberikan arahan, menginstruksikan
atau memengaruhi orang lain atau suatu kelompok untuk melakukan suatu tugas
atau tujuan tertentu dari sebuah organisasi”. Namun pada dasarnya agar seseorang
dapat mengarahkan, menginstruksikan atau memengaruhi orang lain atau
organisasi untuk melaksanakan suatu tugas, seseorang tersebut sudah pasti harus
dapar memimpin dirinya sendiri sehingga orang tersebut dapat memimpin sebuah
organisasi atau orang selain dirinya.
Untuk mengetahui bagaimana orang-orang yang telah mampu menjadi
seorang pimimpinan maupun bagaimana caranya menjadi seorang pemimpin
dibawah ini akan dijelaskan mengenai bagaimana pentingnya kepemimpinan
dalam kewirausahaan, bagaimana prinsip kepemimpinan dalam kewirausahaan,
bagaimana penilaian kriteria keberhasilan kepemimpinan dan kewirausahaan, apa
saja keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam dunia
wirausaha, bagaimana keefektifan kepemimpinan dalam kewirausahaan,
bagaimana tantangan dan hambatan kepemimpinan dalam dunia kewirausahaan,
bagaimana langkah-langkah pengambilan keputusan dalam wirawusaha.
Karya tulis ilmiah ini sendiri dibuat dengan cara melakukan kajian studi
kepustakaan dengan buku “Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi
Revisi” dan dipadukan dengan beberapa sumber lain dan dengan pemikiran
penulis sehingga dapat menghasilkan tulisan ini. Besar harapan penulis tulisan ini
dapat mejadi bermanfaat bagi orang banyak dan dapat digunakan sesuai dengan
tujuan awal dan kebutuhannya.
3.2. Isi
3.2.1. Kepemimpinan Dilihat Dari Sudut Pandang Kewirausahaan
Kepemimpinan adalah suatu proses memberikan arahan dan memengaruhi
tindak tanduk orang lain untuk mencapai atau melaksanakan suatu tugas dan
tujuan organisasi atau perusahaan. Menginstruksikan dan memengaruhi dalam hal
ini berarti membuat orang lain melakukan tindakan dengan suatu arahan tertentu
atau mengikuti arahan tertentu. Entrepreneur yang sukses merupakan seorang
pimimpinan yang bisa mengatur para karyawannya dengan baik dan sesuai
dengan kebutuhan perusahaan. Pemimpin dapat dikatakan sudah sukses jika
memiliki kepercayaan pada pertumbuhan berlanjut, peningkatan pada efisiensi
dan kesuksesan yang menghasilkan chain reaction dari perusahaan. Mereka
menggunakan gaya dan pola kepemimpinan mereka sesuai dengan bentuk
karakteristik pribadi mereka yang telah dikembangkan setiap entrepreneur
menganut gaya dan pola kepemimpinan yang berbeda.
Oleh karena itu kepemimpinan sangat dibutuhkan dalam kewirausahaan
agar pengorganisiran dalam berwirausaha dapat diatur dengan baik. Karena pada
dasarnya kepemimpinan merupakan proses menginstruksikan dan memengaruhi
tindak tanduk seseorang dengan membuat orang lain bertindak dengan arahan
tertentu, sehingga dengan adanya kepemimpinan pengorganisiran suatu usaha
dalam mencapai tujuan dari organisasi atau perusahaan akan lebih realistis. Dalam
berwirausaha dibutuhkan seorang pemimpin yang dapat melakukan tugas
kepemimpinan seperti memimpin dan bertanggung jawab dalam mengelola setiap
urusan dalam suatu wirausaha.
Pimimpinan merupakan posisi tertinggi dalam struktur jabatan pada
organisasi yang tugas-tugasnya memiliki kepentingan yang sangat vital dalam
kewirausahaan seperti pengambilan keputusan, penanggungjawaban tindakan
yang dilakukan oleh bawahannya, pemberian wewenang pada perwakilan yang di
tunjuk, dan lain-lain. Selain itu seorang pemimpin dapat menentukan
pertumbuhan perkembangan sebuah perusahaan dan kemana arah jalannya sebuah
perusahaan tersebut. Apabila dalam suatu usaha tidak ada pimimpinan, tidak akan
terjadi suatu keteraturan dan ketidakjelasan dalam pembagian tugas-tugas yang
menyebabkan perusahaan atau organisasi tersebut mengalami kebangkrutan.
3.2.2. Prinsip Yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin Dalam Berwirausaha
Memahami prinsip kepemimpinan secara penuh dalam berwirausaha
merupakan sebuah tahapan yang mengharuskan akan sebuah pertumbuhan, sejalan
dengan tiga komponen, yaitu pengembangan efektifitas tim dalam berkerja sama,
pribadi individu dan perubahaan kelompok. Keseluruhan point yang terkandung
dalam kepemimpinan dalam berwirausaha adalah bahwa pemimpin harus mampu
mengeluarkan potensi yang paling baik dari setiap orang dan organisasi. Bahwa
sifat kepemimpinan dalam wirausaha adalah membenamkan keyakinan untuk
berpikir, bertingkah dan melakukan tindakan dengan cara-cara seorang
wirausahawan dengan dasar pemikiran yang mengetahui tujuan yang ingin dicapai
sesungguhnya dari perusahaan sepenuhnya yaitu untuk penerusan perkembangan
yang tentu saja menguntungkan bagi semua pemangku kepentingan yang terlibat.
Berikut ini 8 prinsip pelaksanaan atau sikap-sikap pemimpin yang akan
menumbuh kembangkan prinsip yang akan menciptakan karakteristik
kepemimpinan seorang wirausaha kepada sebuah organisasi menurut Eddy
Soeryanto Soegoto (2015: 347).
 Purposeful (memiliki arah tujuan yang jelas)
Ada arah tujuan yang pasti untuk dicapai berarti memiliki
pendirian, memiliki kemampuan memutuskan, yakin akan keputusannya
sendiri, fokus, dan memiliki daya tahan merupakan sebuah pencapaian
yang sukses dalam berwirausaha.
 Responsible (tanggung jawab: keandalan yang sejati)
Kemampuan dalam memahami apa tanggung jawabnya terhadap
apa yang dipikirkan dan juga akan dilakukan merupakan sesuatu yang
bernilai tinggi bagi seorang pemimpin. Menanamkan tanggungjawab
sebenarnya pada individu lain memerlukan sebuah penghargaan dan
pemantauan kembali kinerja dalam kurun waktu tertentu. kemampuan
semacam ini akan mengakibatkan perkembangan loyalitas yang lebih kuat
dan kedasadaran yang lebih besar dari bawahannya sebagaimana yang kita
harapkan dari bawahan.
 Integrity
Satu hal yang tidak dapat boleh diabaikan dalam berwirausaha adalah
sebuah kualitas dalam melakukan sesuatu perilaku yang memiliki nilai
kebenaran yang berdasar pada kesadaran seseorang akan sebuah
kehormatan. Selain itu mengetahui hal apa sebenarnya benar untuk
dilakukan secara langsung dan mengerjakannya berarti marupakan contoh
orang yang memiliki integritas.
 Coureqeous (keberanian: kekuatan yang sejati)
Keberanian untuk mempertahankan pendirian yang dimiliki oleh
sendiri dan sebuah nilai keberanian untuk mengambil jalan yang
dipercayai sebagai yang paling baik merupakan sebuah kekuatan
pemimpin sejati yang akan berkembang secara alami.
 Patience (kesabaran: hubungan yang sesungguhnya)
Sabar terhadap hal yang hasilnya sudah tentu atau pasti karena
dalam kepercayaannya, hanya memiliki sedikit bagian untuk menaruh rasa
kecemasan. Patience merupakan sebuah kunci dasar dalam membangun
dan mempertahankan sebuah hubungan. keyakinan dalam apa yang
seorang pemimpin kerjakan dan memiliki keyakinan bahwa segala sesuatu
pasti akan terjadi pada waktu yang telah ditentukan dan ditempat yang
tepat.
 Listen (mendengarkan: pasar yang sesungguhnya)
Mendengarkan merupakan salah satu hal yang penting dalam
wirausaha, ada tiga lingkup utama yang dimana sayangnya kita jarang
membuat waktu khusus tersendiri untuk para bawahan satu persatu,
lingkup pertama memiliki kaitan tentang siapa entah pada posisi apapun
yang memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan hal-hal kepada
bawahannya. Lingkup berikutnya atau nomor 2 adalah siapa atau pada
posisi apa saja yang terlibat dalam posisi yang bertanggungjawab
seharusnya memimpin harus memiliki kemauan untuk melakukan sesi
mendengarkan ide-ide dan pemikiran yang ada dari rekan-rekannya.
Lingkup tiga yaitu berkaitan dengan mendengar dengan menggunakan
cara tertentu hingga meyadari sebuah kenyataan yang ada dipasaran.
 Enthusiasm (antusiasme)
Antusiasme dan keyakinan keduanya saling berkaitan karena
mungkin tidak akan ada orang yang tidak memiliki keyakinan sekaligus
antusias dalam satu waktu. Tingkat antusiasme seseorang berbeda dengan
orang yang lain. Jelas kita akan mengetahui hal tersebut ketika seseorang
memilikinya. Dia akan bersemangat dengan apa yang akan mereka
lakukan dan mereka memiliki keyakinan yang di miliki untuk dapat
memengaruhi yang lain.
 Service (layanan: tindakan yang sesungguhnya)
Layanan terhadap suatu produk dan ide haruslah menghasilkan
nilai tambah yang baru, agar keberhasilan itu dapat dipertahankan dan
berkelanjutan. Pimimpinan wirausaha harus mencoba melibatkan
penciptaan dari suatu nilai baru melalui layanan yang optimal melalui
kesempatan atau peluang.

3.2.3. Kriteria Keberhasilan Dari Seorang Pemimpin Dalam Berwirausaha


Kesuksesan dari kepemimpinan pada umumnya akan diukur dari tingkat
seberapa produktif mereka dan seberapa tepat sasarankah mereka dalam
melakukan tugasnya dan juga pengeksekusian tugas-tugas yang diberikan pada
pemimpin tersebut. Bila hasil dari jumlah kegiatan atau tugas yang mereka
selesaikan naik dan semua tugas berhasil dilakukan dengan tepat sasaran, maka
pimpinan tersebut bisa dibilang sebagai pimimpinan yang cukup berhasil.
Sedangkan apabila hasil dari jumlah kegiatan atau tugas yang mereka selesaikan
menurun maka pimpinan tersebut dinilai tidak dapat memenuhi ekspektasi atau
tidak dapat dilakukan dengan tepat sasaran dalam jangka waktu yang telah
disepakati di awal, maka pimpinan tersebut bisa dibiliang sebagai pimimpinan
yang belum berhasil/gagal.
Terdapat beberapa faktor yang biasa dipakai sebagai penilai tingkat
keberhasilan seorang pimimpinan dalam organisasi, yaitu sebagai
berikut:Pengelolaan SDM, SDA, sarana, dana dan waktu semakin ekonomis dan
efesien.
 Pengelolaan SDM, SDA, sarana, dana dan timing semakin efesien.
 Kebutuhan struktur organisasi sesuai dengan yang dibutuhkan dan terdapat
kesinambungan dari semua bagian.
 Tujuan akhir dan yang diinginkan dapat dipenuhi sesuai dengan batas
jadwal waktu yang telah ditentukan.
 Organisasi dengan cepat dapat beradaptasi terhadap suatu tumbuh
kembang dan perubahan dari external organisasi dan perkembangan
tersebut tepat sesuai sasaran.
 Semakin bertumbuhnya kegiatan-kegiatan yang lebih mengedepankan
humanity atau social factor yang sifatnya kemanusiaan.
 terbentuknya disiplin terhadap diri sendiri, perasaan bertanggungjawab,
disiplin terhadap pekerjaan dan pertumbuhan moral yang bertumbuh ke
arah yang lebih baik dalam organisasi.
 Terciptanya suatu kondisi yang dimana antar anggtanya semakin percaya
pada satu sama lain, teamwork yang adil dan setara juga pertumbuhan etik
kerja yang semakin positif.
 Komunikasi formal dan tidak formal yang telah terjalin menjadi semakin
lancar dan dekat.
 Adanya bentuk keinginan untuk terus bekerja dan semakin loyal terhadap
organisasi.
 Pelanggaran atau penyelewengan semakin berkurang dalam organisasi.
 terciptanya suatu bentuk kepastian sosial yang memuaskan untuk
organisasi.

3.2.4. Keterampilan Seorang Pemimpin Dalam Berwirausaha


 Keterampilan pengkonsepan
Keterampilan pengkonsepan adalah kemampuan seseorang pemimpin
untuk melakukan integrasi dan koordinasi terhadap seluruh kegiatan dan
kepentingan perusahaan. Ini mencakup keterampilan manajer untuk melihat
organisasinya yang merupakan suatu kesatuan dan lebih memahami keterkaitan
antara satu bagian dan bagian lainnya yang saling tergantung, serta menangkap,
menganalisa dan menginterpretasikan yang telah diterima dari bermacam-macam
sumber.
 Keterampilan kemanusiaan
Keterampilan ini adalah keterampilan yang bekerja menggunakan cara
memberikan motivasi dan memahami bawahan, baik perorangan ataupun
kelompok. Manajer membutuhkan kemampuan ini untuk dapat memperoleh
partisipasi dan menginstruksikan kelompoknya dalam proses pencapaian tujuan.
 Keterampilan administratif
Keterampilan administratif meruapakan suatu kemampuan yang memiki
keterkaitan dengan pengorganisasian, kepegawaian, perencanaan, penyusunan dan
pengawasan. Kemampuan ini merupakan kemampuan untuk mengikuti kebijakan
dan prosedur yang telah ditetapkan dalam perusahaan, mengelola organisasi
dengan anggaran yang minim dan lain sebagainya. Manajer menentukan
pengambilan keputusan melalui penggunaan keterampilan administratif dan
kemanusiaan.
 Keterampilan teknik
Keterampilan teknik adalah keterampilan dalam menggunakan sebuah alat
tertentu, prosedur-prosedur atau teknik-teknik dari salah satu bidang tertentu,
seperti akuntan, produksi, pemasaran, penjualan atau permesinan dan sebagainya.

3.2.5. Efektifitas Pemimpin Dalam berwirausaha


Dari semua macam teori kepemimpinan sebagai seorang wirausaha yang
ingin menciptakan suatu kepemimpinan yang dinilai dapat menjadi kepemimpinan
yang efektif, pemimpin tersebut terlebih dahulu diharuskan untuk memperhatikan
hal-hal berikut :
 Ciptakan tatanan keyakinan dan nilai untuk para bawahan dan yakinkanlah
mereka agar mereka lebih memiliki gairah menjalani dan mencapainya.
 Hargai dan dukunglah setiap hal yang sekiranya memiliki nilai positif
yang telah dicapai para bawahan.
 Seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh.
 Fokuskan semua upaya para bawahan kepada hasil akhir yang lebih
memiliki tantangan dan terus buat mereka ada dalam arahan pada tujuan
yang menantang tersebut.
 Pantau semua sumber daya yang sekiranya akan dibutuhkan oleh bawahan
dan sediakan kebutuhan tersebut jika sekiranya kebutuhan tersebut akan
digunakan untuk mencapai tujuan.
 Buatlah komunikasi dengan para bawahan.
 Hargai keberagaman para bawahan.
 Rayakan setiap seebuah hasil yang memuaskan bersama para karyawan.
 Buatlah dukungan untuk meningkatkan kemampuan para bawahan untuk
menciptakan sesuatu yang baru.
 Buatlah suasana serelaks mungkin.
 Terus manatap masa depan.

3.2.6. Tantangan dan Hambatan Pemimpinan Dalam Berwirausaha


 Ketidakmampuan Manajemen.
Dalam kebanyakan uasaha kecil, menengah dan keatas(UKMK), masih
kurangnya pengalaman manajemen atau lemahnya kemampuan manajemen dalam
pengambilan keputusan merupakan masalah utama dari kebanyakan usaha
sehingga mengalami kegagalan usaha. Pemilik tidak mempunyai jiwa
kepemimpinan dan pengetahuan yang cukup yang diperlukan untuk membuat
uashanya terus berkelanjutan.
 Kurangnya Pengalaman Pemilik.
Idealnya, seorang calon wirausaha semestinya memiliki kemampuan
tentang dunia wirausaha yang memadai yaitu berupa pengetahuan mengenai
bagaimana caranya pengoperasian fisik dari sebuah usaha dan juga selain itu
kemampuan konsepsi dari seorang calon wirausaha juga sangat diperlukan; lalu
kemampuan untuk memvisualisasikan perkambangan usaha, mengkoordinasi dan
menyelaraskan berbagai jenis kegiatan usaha agar usaha tersebut menjadi sebuah
usaha yang bekerja secara keseluruhan secara sinergis.
 Lemahnya Kendali Wirausahawan Dalam Persoalan Keuangan Usaha.
Dalam hambatan ini terdapat 2 kekurangan dasar yang mesti diperhatikan,
yaitu: kurangnya modal awal dan lemahnya kebijakkan pengeluaran kredit pada
setiap pelanggan. Kebanyakan wirausaha melakukan kesalahan di awal bisnis
mereka dengan yang katanya hanya menggunakan “modal dengkul”, yang dimana
itu merupakan sebuah kesalahan yang cukup buruk. Wirausahawan biasanya
terlalu percaya diri sehingga lebih sering mengalami salah penilaian jumlah uang
yang dibutuhkan untuk digunakan ke dalam dunia usaha. Sehingga berakibat,
banyak dari para wirausaha memulai usahanya dengan hanya mengandalkan
modal yang seadanya bahkan ada juga yang terlalu sedikit dan sepertinya untuk
persoalan modal yang memadai agaknya cukup sukar untuk dapat tercapai
mengingat perusahaan yang mereka dirikan semakin membutuhkan banyak uang
untuk membiayai perkembangannya. Dan juga tekanan yang terjadi pada usaha
kecil, mengengah dan keatas(UKMK) untuk menjual produk secara
kredit/menyicil sangat kuat. Sehingga, beberapa manajer yang dapat melihat
peluang dengan jeli mendapatkan keunggulan dari persaingan terhadap para
lawannya yaitu dengan tindakan menawarkan penjualan secara kredit. Apapun
masalahnya, manajer usaha yang belum terlalu berkembang sebaiknya
mengendalikan penjualan mereka yang menggunakan metode kredit, mereka
harus berhati-hati karena kegagalan dalam mengendalikan penjualan secara kredit
dapat memberikan dampak pada kesehatan keuangan usaha yang belum terlalu
berkembang.
 Perusahaan Tidak Berhasil Dalam Mengembangkan Perencanaan Strategis
Untuk Usaha.
Kebanyakan wirausahawan yang tidak melakukan persiapan pada proses
perencanaan strategis. Banyak dari mereka menganggap jika perencanaan strategis
hanya akan memberikan manfaat kepada perusahaan yang telah memiliki skala
besar. Tetapi sejatinya, kegagalan para wiwrausahawan pada awalnya adalah tidak
membuat perencanaan strategis sejak awal sehingga menyebabkan kegagalan
dalam memberlanjutkan kehidupan dan berkelanjutan dan ini berlaku untuk jenis
usaha besar maupun jenis usaha yang masih dalam skala ukuran usaha belum
terlalu berkembang. Karena, tanpa adanya bentuk dari sebuah strategi yang
direncanakan dengan tepat dan jelas, usaha tersebut tidak akan mempunyai dasar
yang berkelanjutan untuk menumbuhkan dan menjaga keunggulannya di dunia
bisnis.
 Pemilihan Lokasi Yang Kurang Tepat.
Untuk apapun jenis usahanya, penentuan titik lokasi yang tepat sebagai
tempat usaha merupakan suatu bentuk dari sebuah Art(seni) dan untuk yang lain
lagi merupakan suatu Science(ilmu). Seringkali, lokasi titik bisnis dipilih tanpa
melalui pengamatan, penelitian, dan sebuah perencanaan yang akan menentukan
apakah lokasi tersebut sudah baik atau belum. Beberapa wirausaha dalam
pemilihan lokasinya hanya disebabkan oleh adanya lahan yang kosong. Akibat
ketidaktepatan dalam memilih lokasi ini, wirausahawan tidak dapat memenuhi
target sasarannya yaitu untuk menjual produknya sebanyak mungkin, sehingga
usahanya menjadi sulit untuk dikembangkan dan usahanya menjadi rentan
mengalami kegagalan.
 Tidak Baiknya Pengusaha Dalam Mengelola Barang Persediaannya.
Pada dasarnya, salah satu cara yang dilakukan oleh pemilik usaha kecil
untuk mengembangkan usahanya adalah dengan cara menamkan modalnya pada
jumlah barang pesediaan, namun jumlah barang persediaan harus dalam batas
pengendalian yang dimana itu adalah tugas dari sang manajer dan hal ini
merupakan salah satu tanggungjawab pihak manajerial yang seringkali diabaikan.
Jumlah persediaan yang mengalami ketidaksesuaian dengan permintaan akan
berakibat fatal bagi perusahaan, dikarenakan akan terjadinya beberapa
permasalahan seperti kurangnya barang yang menyebabkan hilangnya peluang
dan kepercayaan konsumen dan kelebihan barang yang akan menyebabkan
penumpukan barang sehingga barang tidak laku dan dapat rusak di gudang.
3.2.7. Langkah Yang Dilakukan Pemimpin Dalam Pengambilan Keputusan
Dalam pengambilan keputusan ada tiga faktor utama dapat menentukan
hasil pengambilan keputusan seorang wirausahawan, penentuan wisausahawan
dalam menentukan perilaku kepemimpinan yang seperti apa yang nantinya akan
digunakan sebagai penentu dalam membuat keputusan adalah sebagai berikut,
yaitu : Kekuatan dari dalam diri pemimpin, kekuatan yang dimiliki para
karyawan, lalu yang terakhir yaitu kekuatan pada situasi atau keadaan.
Keseluruhan isi dari kepemimpinan wirausahawan adalah bahwa seorang
pimpinan dapat membangkitkan sebuah potensi terbaik dari dari yang baik dari
setiap bawahannya dan organisasi. Lima macam langkah yang dapat dilakukan
dalam pembuatan keputusan oleh seorang pimpinan adalah:
 Mencari tahu dan merumuskan permasalahan yang dihadapi.
 Mengupayakan, memprediksi dan melakukan peninjauan kembali solusi-
solusi yang diperkirakan dapat diterapkan.
 Memilih sebuah solusi yang dapat disimpulkan.
 Menerapkan solusi terbaik yang telah ditemukan.
 Mengevaluasi hasil-hasil yang telah tercapai.
Langkah pertama yaitu berupa mancari tahu dan merumuskan
permasalahan yang memiliki keterkaitan satu sama lain, merupakan salah satu
step dalam mengumpulkan informasi, setelah itu data di proses dan pertimbangan-
pertimbangannya. Setelah perumusan malasah selesai, maka pada step selanjutnya
pemilik atau manajer dapat merumuskan satu atau dua atau lebih solusi yang
sekiranya dapat diterapkan. Pada tahap ini orang dapat melakukan pengumpulan
info yang lebih banyak, kemudian datanya dianalisis, dan hasil yang membuahkan
pro dan kontra. Selanjutnya, pada step yang ketiga pemilik atau manajer telah
mengambil sebuah keputusan, untuk menggunakan serangkaian tindakan terbaik
yang telah dirumuskan.
Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tindakan pembuatan
keputusan oleh seorang pemimpin, diantaranya adalah:
 Kekuatan dari diri wirausahawan
Seorang wirausahawan harus memiliki kekuatan yang berasal dari dalam
dirinya, nilai-nilai yang dimiliki seorang wirausahawan seperti pertumbuhan
pribadi, pertumbuhan karyawan, efisiensi dari dalam aspek organisasionalnya bagi
wirausaha dan peningkatan laba perusahaan. Wirausahawan bisa mendapatkan
pengalaman dan dapat mengambil keputusan dari pertumbuhan karyawan maka
dari itu pertumbuhan karyawan memiliki pengaruh yang sangat baik karena dari
pengalaman itulah wirausahawan dapat belajar menentukan keputusan. Tingkat
kepercayaan seorang wirausaha pada karyawan dapat menghasilkan keputusan
yang berbentuk demokratis.
 Kekuatan pada bawahan
Pemimpin harus memahami kemampuan yang dimiliki karyawannya
sehingga pemahaman tersebut dapat mempengaruhi kebijakan dalam mengambil
tindakan keputusan, hal yang harus diingat oleh seorang pemimpin adalah bahwa
setiap karyawan memiliki perbedaan karakteristik dan juga hal yang dapat
dilakukan dan yang tidak dapat dilakukan, oleh karena itu seorang pimpinan harus
dapat dengan jelas melihat segala aspek dalam mengambil tindakan keputusan.
3.3. Hasil
Sebagaimana yang telah kita ketahui sebelumnya, kepemimpinan yang
merupakan proses menginstruksikan dan memengaruhi perilaku orang lain untuk
mencapai atau melaksanakan suatu tugas, sangat diperlukan dalam kewirausahaan
hal ini berguna untuk pengorganisiran dalam wirausaha dapat dilakukan dengan
baik. Dalam berwirausaha dibutuhkan pemimpin yang tentunya selalu dapat
diandalkan untuk memimpin dan bertanggungjawab untuk mengurus semua hal
yang berkaitan dengan perusahaan dan mengelola setiap urusan dalam suatu
usaha, agar dapat memimpin dan bertanggungjawab dalam mengurus dan
mengelola maka seorang pemimpin harus memiliki prinsip, keterampilan,
keefektifan, mengetahui tantangan dan hambatan dan langkah-langkah dalam
pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin yaitu seperti berikut:

1. Prinsip:
a. Purposeful
b. Responsible
c. Integrity
d. Coureqeous
e. Patience
f. Listen
g. Enthusiasm
h. Service

2. Keterampilan:
a. Keterampilan Konseptual
b. Keterampilan Kemanusiaan
c. Keterampilan Administratif
d. Keterampilan Teknik

3. Keefektifan:
a. Ciptakan tatanan keyakinan dan nilai untuk para bawahan dan
yakinkanlah mereka agar mereka lebih memiliki gairah menjalani dan
mencapainya.
b. Hargai dan dukunglah setiap hal yang sekiranya memiliki nilai positif
yang telah dicapai para bawahan.
c. Seorang pemimpin harus bisa memberikan contoh.
d. Fokuskan semua upaya para bawahan kepada hasil akhir yang lebih
memiliki tantangan dan terus buat mereka ada dalam arahan pada
tujuan yang menantang tersebut.
e. Pantau semua sumber daya yang sekiranya akan dibutuhkan oleh
bawahan dan sediakan kebutuhan tersebut jika sekiranya kebutuhan
tersebut akan digunakan untuk mencapai tujuan.
f. Buatlah komunikasi dengan para bawahan.
g. Hargai keberagaman para bawahan.
h. Rayakan setiap seebuah hasil yang memuaskan bersama para
karyawan.
i. Buatlah dukungan untuk meningkatkan kemampuan para bawahan
untuk menciptakan sesuatu yang baru.
j. Buatlah suasana serelaks mungkin.
k. Terus manatap masa depan.

4. Mengetahui hambatan dan tantangan yang akan dilalui:


a. Ketidakmampuan manajemen
b. Kurangnya pengalaman pemilik
c. Lemahnya kendali keuangan usaha
d. Gagal mengembangkan perencanaan strategis
e. Pertumbuhan usaha yang tak terkendali
f. Pemilihan lokasi yang kurang tepat
g. Pengendalian persediaan yang tidak baik
h. Ketidakmampuan manajemen dalam membuat transisi kewirausahaan
5. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan:
a. Lima macam langkah yang dapat dilakukan dalam pembuatan
keputusan oleh seorang pimpinan adalah::
 Mencari tahu dan merumuskan permasalahan yang dihadapi.
 Mengupayakan, memprediksi dan melakukan peninjauan kembali
solusi-solusi yang diperkirakan dapat diterapkan.
 Memilih sebuah solusi yang dapat disimpulkan.
 Menerapkan solusi terbaik yang telah ditemukan.
 Mengevaluasi hasil-hasil yang telah tercapai.

b. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi tindakan


pembuatan keputusan oleh seorang pemimpin, diantaranya adalah:
 Kekuatan dari diri wirausahawan
 Kekuatan pada bawahan
BAB IV
KESIMPULAN
Dari hasil studi yang telah dilakukan diketahui jika kepemimpinan
merupakan suatu syarat dasar bagi seorang wirausahawan yang ingin terjun ke
dunia wirausaha dimana dapat diketahui jika seorang wirausahan tidak memiliki
sifat kepemimpinan maka usahanya tidak akan dapat berkesinambungan atau
berkelanjutan maka dari itu seorang pemimpin dituntut harus memiliki prinsip,
keterampilan, keefektifan, mengetahui tantangan dan hambatan dan langkah-
langkah dalam pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin.
Dalam karya tulis ilmiah ini telah dijabarkan beberapa cara atau langkah
yang dapat ditempuh dan dijadikan contoh untuk dapat mempelajari bagaimana
syarat dan kriteria menjadi pemimpin yang baik bagi suatu organisasi diharapkan
dengan adanya tulisan ini masyarakat dapat lebih memahami tentang bagaimana
kewirausahaan dan kepemimpinan, dan juga dapat menerapkan sikap
kepemimpinan yang baik, selain itu juga diharapkan masyarakat dapat mengetahui
dan menerapkan gaya-gaya kepemimpinan yang telah dijabarkan di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung, Edisi Revisi, Elexmedia


Komputindo, 2015, Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto

Anda mungkin juga menyukai