Lukman Hakim
Rizkie Satria Utama
Rian Ayu H
Emma Agustina
Zoechrova
Laksmi Dewanti
Lia Lavi Illiy
ALGAE
Mikro Algae
disebut juga dengan fitoplankton,
merupakan produsen primer di
perairan
Berperan dalam fotosintesis untuk
memproduksi senyawa kompleks
Contoh Species Mikro algae:
Kultur
Semi Kultur volume 60-100 L Kultur volume 60-100 L
outdoor
Kultur Kultur volume >1 Kultur volume
outdoor ton >1 ton
Isolat mikroalga Stok kultur Up-scalled
5-10 L
Teknik Kultur Mikroalga
Indoor / Outdoor
Kulturindoor
memudahkan untuk mengontrol cahaya, suhu, kadar nutrisi,
kontaminasi oleh alga kompetitor.
Kultur outdoor
memberikan masalah dalam memelihara kultur mikroalga yang
spesifik dalam waktu yang lama.
Open / Closed
Open culture
Seperti tangki atau kolam yang tidak ditutup
Lebih mudah terkontaminasi
Closed culture
Seperti tabung, flask, carboys, dan kantong
Tidak mudah terkontaminasi karena tertutup.
Axenic (steril)/ xenic
(+)Kultur axenic bebas dari organisme asing seperti
bakteri
( -)Tidak praktis untuk pelaksanaan secara komersil
Batch
Inokulasi sel ke dalam medium nutrisi hanya
dilakukan satu kali
Semi continuous
Dapat dilakukan secara indoor maupun outdoor
Pemanenan periodik diikuti dengan menambahkan
nutrien ke dalam volume kultur semula.
Continous
Suplai air (laut) bernutrisi secara kontinu dipompa ke
dalam tangki pertumbuhan, dan buangan kultur secara
simultan dibasuh
laju pertumbuhan kultur mikroalga dapat mendekati
laju pertumbuhan yang maksimum
1. Kultur turbidostat, dimana konsentrasi mikroalga
dijaga pada level tertentu dengan mengencerkan
kultur dengan medium baru secara otomatis
2. Kultur chemostat, dimana laju penambahan medium
baru diatur sedemikian rupa sehingga laju
pertumbuhan mikroalga konstan, (bukan kepadatan
mikroalga)
Contoh kultur Continous
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalgae:
1. Media kultur serta unsur makro dan mikro
nutrien yang terkandung
2. Cahaya, optimum pada intensitas cahaya 2000-
8000 lux
3. Suhu (25C-32C)
4. pH (8-8,5)
5. Kandungan CO2 bebas pemberian aerasi
melalui blower
6. Salinitas, optimum 25-35%
7. Kondisi lingkungan harus terkendali
MAKRO ALGAE
Mencakup divisi Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.
Pada umumnya dicirikan dengan talus yang
makroskopis dan multiselular.
Contoh spesies
Chlorophyta : Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha,
dll.
Phaeophyta : Sargassum, Turbinaria, Padina, dll.
Rhodophyta : Gracilaria, Gelidium, Gigartina, dll.
Terima
kasih