Anda di halaman 1dari 26

Dian

Lukman Hakim
Rizkie Satria Utama
Rian Ayu H
Emma Agustina
Zoechrova
Laksmi Dewanti
Lia Lavi Illiy
ALGAE
Mikro Algae
disebut juga dengan fitoplankton,
merupakan produsen primer di
perairan
Berperan dalam fotosintesis untuk
memproduksi senyawa kompleks
Contoh Species Mikro algae:

Nannochloropsis oculata (2-4m) -Tetraselmis chuii (7-10 m)

Isochrysis galbana (5-7 m) Chlorella sp. (3-9m)


Hal-hal yang harus diperhatikan sebelum
mengkultur mikro-alga
Stok kultur harus steril (bacteria free)
untuk kebanyakan specie
Bebas kontaminasi species mikroalga
lain, jamur, protozoa
Teknik Sterilisasi
Metode umum:
Pasteurisasi
80 oC dan didinginkan alamiah
Autoclave
Sodium Hypochlorite (bleach)
0.5 mL/L (10 tetes)
Neutralize: 10-15 mL sodium thiosulfate (248 g/L) per
liter
Hydrochloric acid
0.2 mL/L (4 tetes)
Neutralize: Na2CO3 0.4-0.9 g/L
Teknik kultur Mikroalga
Berdasarkan skala produksi ada 3 yaitu:
1. skala laboratorium
2. skala semi massal
3. skala massal
Kultur mikro K
Isolat pada media agar-agar/cair u
Algae l.
l
Kultur pada tabung reaksi 10 ml a
b
o
r
Kultur pada erlenmeyer 50-100 ml Kultur pada erlenmeyer 50-100ml
a
t
o
Kultur pada erlenmeyer 100-500 ml Kultur pada erlenmeyer 100-500 ml r
i
u
Pemeliharaan biakan murni Gallon/stoples Gallon/stoples m
volume 3 L volume 3 L

Kultur
Semi Kultur volume 60-100 L Kultur volume 60-100 L
outdoor
Kultur Kultur volume >1 Kultur volume
outdoor ton >1 ton
Isolat mikroalga Stok kultur Up-scalled

5-10 L
Teknik Kultur Mikroalga
Indoor / Outdoor
Kulturindoor
memudahkan untuk mengontrol cahaya, suhu, kadar nutrisi,
kontaminasi oleh alga kompetitor.
Kultur outdoor
memberikan masalah dalam memelihara kultur mikroalga yang
spesifik dalam waktu yang lama.
Open / Closed
Open culture
Seperti tangki atau kolam yang tidak ditutup
Lebih mudah terkontaminasi
Closed culture
Seperti tabung, flask, carboys, dan kantong
Tidak mudah terkontaminasi karena tertutup.
Axenic (steril)/ xenic
(+)Kultur axenic bebas dari organisme asing seperti
bakteri
( -)Tidak praktis untuk pelaksanaan secara komersil
Batch
Inokulasi sel ke dalam medium nutrisi hanya
dilakukan satu kali
Semi continuous
Dapat dilakukan secara indoor maupun outdoor
Pemanenan periodik diikuti dengan menambahkan
nutrien ke dalam volume kultur semula.
Continous
Suplai air (laut) bernutrisi secara kontinu dipompa ke
dalam tangki pertumbuhan, dan buangan kultur secara
simultan dibasuh
laju pertumbuhan kultur mikroalga dapat mendekati
laju pertumbuhan yang maksimum
1. Kultur turbidostat, dimana konsentrasi mikroalga
dijaga pada level tertentu dengan mengencerkan
kultur dengan medium baru secara otomatis
2. Kultur chemostat, dimana laju penambahan medium
baru diatur sedemikian rupa sehingga laju
pertumbuhan mikroalga konstan, (bukan kepadatan
mikroalga)
Contoh kultur Continous
Faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroalgae:
1. Media kultur serta unsur makro dan mikro
nutrien yang terkandung
2. Cahaya, optimum pada intensitas cahaya 2000-
8000 lux
3. Suhu (25C-32C)
4. pH (8-8,5)
5. Kandungan CO2 bebas pemberian aerasi
melalui blower
6. Salinitas, optimum 25-35%
7. Kondisi lingkungan harus terkendali
MAKRO ALGAE
Mencakup divisi Chlorophyta, Phaeophyta, dan
Rhodophyta.
Pada umumnya dicirikan dengan talus yang
makroskopis dan multiselular.
Contoh spesies
Chlorophyta : Ulva, Enteromorpha, Chaetomorpha,
dll.
Phaeophyta : Sargassum, Turbinaria, Padina, dll.
Rhodophyta : Gracilaria, Gelidium, Gigartina, dll.

Ulva sp. Sargassum sp. Gracilaria sp.


Kultur makro algae
Spore culture
Organ culture
Spore culture
1. Organ reproduksi algae dicuci bersih
Ex:pada Sargassum terdapat reseptakel yang banyak
mengandung spora
Letakkan 1 tetes medium steril pada gelas benda cekung
Alga dipencet dan diamati spora yang keluar dengan
stereomikroskop dengan perbesaran 40 x
Spora dipindahkan ke medium baru (dalam gelas benda cekung
yang lain) untuk mengamati adanya kontaminan dengan
menggunakan perbesaran mikroskop 100 x
Jika terdapat kontaminan prosedurnya diulangi dengan
menggunakan pipet baru dan dipindahkan ke gelas benda cekung
yang baru
Jika cell (spora) yang diinginkan sudah terisolasi, medium yang
berisi spora tersebut dipipet & dipindahkan ke tempat (gelas) yang
lembab untuk pertumbuhan spora.
Organ culture
Sterilisasi permukaan organ
-tanaman donor dipotong dengan cepat menggunakan
skalpel blade 1-2 cm yang mengandung bagian shoot
apikal meristem pada bagian tanaman yang sedang
tumbuh.
- Lakukan sterilisasi dengan desinfektan pada berbagai
variasi waktu (12;6;0,5 s) dengan konsentrasi rendah
(0,25-5%).
Media pertumbuhan
tanam eksplan (jaringan alga) pada media f/2 (untuk
marine alga) dan atau media lain untuk tanaman terestrial.
MS hanya atau dari resep
Medium f/2 pelarutnya air laut
Medium MS pelarutnya akuades
air laut yang baik diambil 1 mil dari pantai & disterilisasi
dengan pompa vakum (syringe holder)
Gunakan rotary shaker 60 rpm (untuk media cair) atau
untuk media padat gunakan 8 gram/liter agar
Media diencerkan dengan air laut, dan disterilkan dengan
autoclave
Media dapat ditambah sukrosa 20 gram/liter
Kultur diinkubasi di bawah cahaya pada temperatur
konstan
Contoh jurnal
Peningkatan produktivitas kultur Diatom
Chaetoseros amami melalui
optimasi rasio N : P:Si

Oleh : Awwalusolikhah Rizki Kurniawati


Program Studi Bioteknologi, Pusat Ilmu dan
Teknologi Hayati
Institut Teknologi Bandung
SEKIAN

Terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai