Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

Landasan Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal dan Prinsip Pengembangan


Kurikulum Muatan Lokal
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal yang diampu oleh:

Dr. Deni Kurniawan, M.Pd.

Disusun Oleh:

1. Anissa Indri Ayuningtias. AS 1905067


2. Talitha Candraningtyas 1907944
3. Nabil Dany Ferdian 1908471

PROGAM STUDI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya berupa ilmu pengetahuan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Landasan Pengembangan Kurikulum Muatan
Lokal dan Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal” dengan tepat waktu. Terima
kasih juga kami ucapkan kepada teman – teman kelompok 2 yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide – ide yang dimilikinya sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik dan
rapih.
Kami harap makalah ini dapat berguna dari segi ilmu pengetahuan baik bagi penulis
maupun pembaca. Kami menyadari makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan
baik secara isi maupun penulisan. Untuk itu, kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi perbaikan makalah yang lebih baik kedepannya.

Bandung, 07 Oktober 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Isi
KATA PENGANTAR.............................................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................5
C. Tujuan..........................................................................................................................................5
D. Manfaat........................................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................6
KAJIAN TEORI......................................................................................................................................6
A. Pengertian Kurikulum Muatan Lokal..........................................................................................6
B. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal................................................................................................6
BAB III....................................................................................................................................................8
PEMBAHASAN......................................................................................................................................8
A. Landasan Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal...................................................................8
B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal.......................................................................9
BAB IV..................................................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................................................12
A. Kesimpulan................................................................................................................................12
B. Saran..........................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menurut UU No. 20 tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Kurikulum merupakan kompenen
penting dalam proses pembelajaran. Apabila kurikulum yang diberikan kepada siswa
sesuai dengan kebutuhan dan berkualitas baik, maka secara langsung pendidikan akan
berlangsung sesuai dengan tujuan pendidikan. Hal ini dikarenakan kurikulum salah
satu penentu keberhasilan pendidikan, dan kurikulum dipandang sebagai suatu
rancangan pendidikan.
Sistem desentralisasi pendidikan, memungkinkan daerah dan lembaga
pendidikan untuk mengelola dan mengembangkan kurikulum yang sesuai dengan
kondisi dan keadaan daerahnya agar dapat menghasilkan lulusan yang berguna bagi
peningkatan kesejahteraan daerah tersebut. Salah satu wujud nyata dari sistem
desentralisasi pendidikan ini adalah di kembangkannya kurikulum muatan lokal.
Dimasukannya kurikulum muatan lokal dalam kurikulum pada dasarnya di landasi
oleh kenyataan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman adat istiadat, kesenian,
tata cara, tata krama pergaulan, bahasa, dan pola kehidupan yang diwariskan secara
turun temurun. Hal tersebut tentunya perlu di lestarikan dan dikembangkan, agar
bangsa Indonesia tidak kehilangan ciri khas dan jati dirinya.
Kurikulum muatan lokal merupakan kurikulum yang berisi bahan ajar yang
disesuaikan dengan keadaan dan kebutuhan daerahnya. Hal ini diatur dalam Undang-
Undang Republik Indonesia (UURI) No. 2 Tahun 1989 tentang sistem pendidikan
nasional (UUSPN) pasal 38 ayat 1. Muatan lokal merupakan bagian dari kurikulum
tingkat satuan pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi daerah
yang sesuai dengan karakteristik daerah setempat. Dengan adanya kurikulum muatan
lokal diharapkan generasi bangsa dapat mengembangkan aset – aset daerah yang tidak
dimiliki oleh daerah lain. Pengembangan kurikulum muatan lokal didasarkan pada
keadaan dan kebutuhan lingkungan, yang disesuaikan dengan karakteristik daerah
masing – masing.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan kurikulum muatan lokal dan tujuan dari kurikulum
muatan lokal?
2. Apa saja landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum muatan
lokal?
3. Apa saja prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum muatan lokal?

C. Tujuan
1. Memahami secara teoritis mengenai pengertian dari kurikulum muatan lokal.
2. Mengetahui landasan hukum yang digunakan dalam pengembangan kurikulum
muatan lokal
3. Mengetahui prinsip pengembangan kurikulum muatan lokal.
4. Mampu menjabarkan proses pengembangan kurikulum muatan lokal di sekolah.
D. Manfaat
Setelah membaca makalah ini, para pembaca diharapkan dapat memahami definisi
dari kurikulum muatan lokal serta landasan dan prinsip yang digunakan dalam proses
pengembangan kurikulum tersebut.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Kurikulum Muatan Lokal


Arifin (2014) menjabarkan pengertian muatan lokal
adalah seperangkat rencana pembelajaran dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan sesuai dengan keragaman
potensi daerah, karakteristik daerah, keunggulan daerah, kebutuhan daerah, dan
lingkungan masing-masing serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Sedangkan secara khusus dijelaskan muatan lokal adalah program pendidikan dalam
bentuk mata pelajaran yang isi dan media penyampaiannya dikaitkan dengan
lingkungan alam, sosial, dan budaya serta kebutuhan daerah yang wajib dipelajari
oleh peserta didik di daerah itu.
Dalam Panduan Penyusunan KTSP yang disusun oleh BSNP (2006) dijelaskan
bahan muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi
yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah,
yang materinya tidak sesuai menjadi bagian dari mata pelajaran lain dan atau terlalu
banyak sehingga harus menjadi mata pelajaran tersendiri. Subtsansi muatan lokal
ditentukan oleh satuan pendidikan dan tidak terbatas pada mata pelajaran
keterampilan. Dari penjelasan tersebut maka, guru perlu memanfaatkan keadaan
sekitar secara efektif sebagai sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran. Guru juga
harus meningkatkan pengetahuan dan pemahamannya tentang langkah pembelajaran
dengan menggunakan kurikulum muatan lokal.

B. Tujuan Kurikulum Muatan Lokal


Depdiknas (2006) menjelaskan mata pelajaran muatan lokal bertujuan untuk
memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, dan perilaku peserta didik agar mereka
memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan
masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan
mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional.
Secara umum, tujuan muatan lokal adalah untuk mempersiapkan peserta didik
agar memiliki wawasan yang luas dan mantap tentang kondisi lingkungannya,
keterampilan fungsional, sikap dan nilai-nilai, bersedia melestarikan dan
mengembangkan sumber daya alam, serta meningkatkan kualitas sosial dan budaya
daerah sesuai dengan pembangunan daerah dan pembangunan nasional.
Sedangkan secara khusus, tujuan muatan lokal adalah:
a. Peserta didik dapat belajar dengan lebih mudah tentang lingkungan dan
kebudayaan di daerahnya serta bahan-bahan yang bersifat aplikatif dan
terintegrasi dengan kehidupan nyata.
b. Peserta didik dapat memanfaatkan sumber-sumber belajar setempat untuk
kepentingan pembelajaran di sekolah.
c. Peserta didik lebih mengenal dan akrab dengan lingkungan alam,
lingkungan sosial dan budaya yang terdapat di daerahnya masing-masing.
d. Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan, sikap dan
nilai-nilai yang menunjang pembangunan daerahnya.
e. Peserta didik dapat mengembangkan materi muatan lokal yang dapat
menghasilkan nilai ekonomi tinggi di daerahnya sehingga dapat hidup
mandiri, menolong orangtuanya dan menolong dirinya sendiri dalam rangka
memenuhi kebutuhan hidupnya.
f. Peserta didik dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang
dipelajarinya untuk memecahkan masalah yang ditemukan disekitarnya.
g. Peserta didik menjadi termotivasi untuk ikut melestarikan budaya dan
lingkungannya serta terhindar dari keterasingan terhadap lingkungannya
sendiri (Arifin, 2014).

BAB III
PEMBAHASAN

A. Landasan Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal


1. Landasan Yuridis
Pelaksanan kurikulum muatan lokal dalam konteks
pendidikan Indonesia, dapat dikatakan relatif baru. Landasan yuridis pada
pelaksanaan pengembangan kurikulum muatan lokal mengacu pada Surat
Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0412/U/1987. Sebagai
penjabarannya tertuang dalam Keputusan Direktur Jendral Pendidikan Dasar
Menenegah Nomor 173/-C/ Kep/M/1987. Dalam perkembangannya kemudian,
keberadaan muatan lokal bertambah kuat dengan dijadikannya muatan lokal
sebagai salah satu isi dan struktur kurikulum yang harus diberikan pada tingkat
dasar dan menengah.
Hal ini sebagaimana tercantum dalam Pasal 37 UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menyatakan bahwa Sekolah Dasar dan
Menengah terdiri dari mata pelajaran pendidikan agama; pendidikan
kewarganegaraan, bahasa; matematika; Ilmu pengetahuan alam; Ilmu Pengetahuan
Sosial; Seni dan Budaya; Pendidikan Jasmani dan Olahraga;
Keterampilan/Kejuruan; dan muatan lokal (UU Sisdiknas No. 200 Tahun. 2003
Pasal 37 ayat 1). Selanjutnya, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) No. 22 Tahun 2006 tentang standar isi menyatakan bahwa
kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) selain memuat beberapa mata
pelajaran, juga terdapat mata pelajaran muatan lokal yang wajib diberikan pada
semua tingkat satuan pendidikan. Kebijakan yang berkaitan dengan
dimasukkannya mata pelajaran muatan lokal dalam standar isi dilandasi kenyataan
bahwa Indonesia yang terdiri dari berbagai macam suku bangsa yang memiliki
keanekaragaman multikultur (adat istiadat, tata cara, bahasa, kesenian, kerajinan,
keterampilan daerah) merupakan ciri khas yang memperkaya nilai-nilai kehidupan
bangsa Indonesia.
2. Landasan Psikologis
Landasan psikologi yang mendasari pengembangan kurikulum muatan lokal ada
dua yaitu:
- Psikologi perkembangan, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku
individu berkenaan dengan perkembangannya. Dalam psikologi perkembangan
dikaji tentang hakekat perkembangan, pentahapan perkembangan, aspek –
aspek perkembangan, tugas-tugas perkembangan individu, serta hal-hal lainnya
yang berhubungan perkembangan individu, yang semuanya dapat dijadikan
sebagai bahan pertimbangan dan mendasari pengembangan kurikulum.
- Psikologi belajar, merupakan ilmu yang mempelajari tentang perilaku individu
dalam konteks belajar. Psikologi belajar mengkaji tentang hakekat belajar dan
teori-teori belajar, serta berbagai aspek perilaku individu lainnya dalam belajar,
yang semuanya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan sekaligus
mendasari pengembangan kurikulum.
3. Landasan Sosiologis dan Budaya
Landasan sosiologis kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi
yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Menegapa kurikulum
muatan lokal harus berlandaskan kepada sosial dan budaya? Karena peserta didik
berasal dari masyarakat, mendapat pendidikan baik informal, formal, maupun
nonformal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam
kehidupan bermasyarakat. Oleh karena itu, kurikulum muatan lokal harus mampu
memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerja sama, berinteraksi,
menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat dan mampu meningkatkan
harkat dan martabatnya sebagai mahluk yang berbudaya (Nana Syaodih
Sukmadinata, 1997:58).

B. Prinsip Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal


Pengembangan kurikulum muatan lokal harus berpedoman pada prinsip – prinsip
tertentu yang berperan penting dalam pelaksanaannya. Berikut merupakan prinsip
umum dan prinsip khusus pengembangan kurikulum muatan lokal:
- Prinsip Umum Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Menurut Efendi
(2009)
1. Prinsip Relevansi
Relevansi dalam kurikulum diartikan sebagai kesesuaian dan keserasian
antara kurikulum dengan tuntutan kehidupan masyarakat sebagai pemakai
keluaran pendidikan.
2. Prinsip Efisiensi
Efisiensi suatu kurikulum berkaitan dengan upaya peminimalan
penggunaan dana, waktu dan tenaga, tanpa mengurangi hasil atau tujuan
yang dicapai.
3. Prinsip Efektivitas
Efektifitas kurikulum berkenaan dengan tingkat keterlaksanaan berbagai
program kurikulum di lapangan dan tingkat ketercapaian tujuan yang
diharapkan. Prinsip ini dapat ditinjau dari dua dimensi, yaitu proses dan
produk.
4. Prinsip Kontinuitas
Kurikulum muatan lokal harus dikembangkan secara berkesinambungan,
baik antar mata pelajaran, antar kelas, maupun antar jenjang pendidikan
agar pengalaman belajar yang tercipta sesuai dengan tujuan pendidikan.
5. Prinsip Fleksibilitas
Fleksibilitas artinya kurikulum yang dikembangkan hendaknya bersikap
luwes, mudah disesuaikan berdasarkan situasi dan kondisi di lapangan,
tidak statis dan kaku.
- Prinsip Khusus Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Menurut Arifin
(2014)
1. Prinsip Tujuan Kurikulum
Prinsip ini ditinjau dari tujuan kurikulum yang mana menjadi pusat dari
kegiatan pembelajaran.
2. Prinsip Isi Kurikulum
Mengenai isi atau materi kurikulum dalam pendidikan modern, meliputi
tiga jenis materi, yaitu ilmu pengetahuan (kognitif), keterampilan
(psikomotorik), dan nilai-nilai (afektif), ketiga unsur materi inilah yang
membentuk meteri pendidikan yang berbentuk disiplin ilmu pengetahuan.
3. Prinsip Didaktik – Metodik
Prinsip ini berkaitan dengan pendekatan, strategi, metode, dan teknik yang
merupakan proses dalam suatu pembelajaran.
4. Prinsip Media dan Sumber Belajar
Prinsip ini menunjukkan ketersesuaian media dan sumber belajar dengan
standar kompetensi dan kompetensi dasar, materi pelajaran, karakteristik
media pelajaran, tingkat perkembangan peserta didik, tingkat kemampuan
guru, praktis-ekonomis.
5. Prinsip Evaluasi
Komponen ini sangat berkaitan dengan tujuan pendidikan karena evaluasi
berusaha menentukan apakah tujuan pendidikan tercapai atau tidak.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kurikulum muatan lokal adalah kurikulum yang disusun berdasarkan
kebutuhan daerah yang bahan kajian dan pelajarannya disesuaikan dengan keadaan
alam, sosial, budaya, dan ekonomi serta kebutuhan pembangunan daerah yang
diorganisasikan dalam mata pelajaran yang berdiri sendiri. Landasan kurikulum
muatan lokal terdapat pada Undang – Undang Republik Indonesia No. 2 Tahun 1989
Pasal 37 tentang Sistem Pendidikan Nasional (UUSPN) yang menyatakan bahwa
kurikulum disusun untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dengan
memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaian dengan lingkungan,
kebutuhan pendidikan nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
kesenian sesuai dengan jenis dan jenjang masing masing satuan pendidikan.
Pasal 38 menyatakan bahwa pelaksanaan pendidikan dalam satuan pendidikan
didasarkan atas kurikulum yang berlaku secara nasional dan kurikulum yang
disesuaikan dengan keadaan, serta kebutuhan lingkungan dan ciri khas satuan
pendidikan yang bersangkutan. Macam – macam prinsip pengembangan kurikulum
muatan lokal yaitu utuh, kontekstual, terpadu, apresiatif, dan fleksibel.

B. Saran
Kurikulum muatan lokal memiliki peran penting yaitu untuk mempersiapkan
murid agar mereka memiliki wawasan yang luas tentang lingkungannya serta sikap
dan perilaku bersedia melestarikan dan mengembangkan sumber daya alam, kualitas
sosial, dan kebudayaan yang mendukung pembangunan nasional maupun
pembangunan setempat. Oleh karena itu, hendaknya seorang pengembang kurikulum
muatan lokal perlu memperhatikan komponen – komponen kurikulum agar sesuai
dengan kebutuhan pembelajar dan keadaan daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Baderiah. (2018). Buku Ajar: Pengembangan Kurikulum. Palopo: Lembaga Penerbit Kampus
IAIN Palopo. https://core.ac.uk/download/pdf/198238859.pdf. Di akses pada hari
Kamis 07 Oktober 2021.
Mustarsyidah. A. (2008). Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal di Sekolah Dasar Negeri
Purwodadi 2 Blimbing Kabupaten Malang (Skripsi).
http://etheses.uin-malang.ac.id/4725/1/04110106.pdf. Di akses pada hari Kamis 07
Oktober 2021.
Nasir. M. (2013). Pengembangan Kurikulum Muatan Lokal Dalam Konteks Pendidikan
Islam di Madrasah. Hunafa: Jurnal Studia Islamika, Vol. 10, No. 1.
https://www.jurnalhunafa.org/index.php/hunafa/article/download/12/4. Di akses pada
hari Kamis 07 Oktober 2021.
Yulianti. & Yuniasih, N. (2016). Buku Ajar: Telaah Kurikulum dan Aplikasinya dalam
Proses Belajar Mengajar. Malang: CV. Media Sutra Atiga.
https://repository.unikama.ac.id/931/1/isi%20buku%20ajar%20_revisi.pdf. Di akses
pada hari Kamis 07 Oktober 2021.

Anda mungkin juga menyukai