Anda di halaman 1dari 113

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PEMBERKASAAN


PERKARA DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN KAPUAS

“Diajukan Sebagai Persyaratan Untuk Menyelesaikan Program Sarjana (S-1)


Sistem Informasi”

Oleh:
LISA
NPM: 17710141

PROGRAM STUDI S1 SISTEM INFORMASI


FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN
MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI
BANJARMASIN
2019
i
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING

SKRIPSI

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PEMBERKASAAN


PERKARA DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN KAPUAS

Oleh :
LISA
NPM : 17710141

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Fathur Rahman, S.Kom., M.Kom Aulia Rizky MHNA, M.Kom

NIP. 19770704 200501 1 002 NIK. 061606936

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Islam Kalimantan (UNISKA)

Dr. Silvia Ratna, S.Kom., M.Kom


NIP. 19750913 200501 2 001

ii
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PEMBERKASAAN


PERKARA DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN KAPUAS

Oleh :
LISA
NPM : 17710141

Telah dipertahankan di Depan Sidang Penguji Sebagai Salah Satu Syarat


Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al-Banjary Banjarmasin

Banjarmasin, 2019
Tim Penguji Tanda Tangan

_________________________
Penguji I

___________________________
Penguji II

___________________________
Penguji III

Mengetahui,
Dekan Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Islam Kalimantan

Dr. Silvia Ratna, S.Kom., M.Kom


NIP. 19750913 200501 2 001

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Saya mengajukan dengan sesungguhnya bahwa Skripsi dengan judul :

SISTEM INFORMASI DAN MANAJEMEN PEMBERKASAAN


PERKARA DI KEJAKSAAN NEGERI KABUPATEN KAPUAS

yang dibuat untuk melengkapi sebagai persyaratan menjadi Sarjana pada program

studi Sistem Informasi Fakultas Teknologi Informasi Universitas Islam

Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari Banjarmasin, sejauh yang saya

ketahui bukan merupakan tiruan atau duplikasi dari Skripsi yang sudah

dipublikasikan dan atau pernah dipakai untuk mendapatkan gelar kesarjanaan di

lingkungan Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al Banjari

Banjarmasin maupun di Perguruan Tinggi atau instansi manapun, kecuali bagian

yang sumber informasinya dicantumkan sebagaimana mestinya.

Banjarmasin, 2019

LISA
NPM : 17710141

iv
ABSTRAK

Sebagai salah satu bagian dari pemerintahan Kejaksaan tidak pernah lepas

dari penggunaan sistem informasi. Penggunaan sistem informasi ini sangat

penting dalam membantu kinerja Kejaksaan Negeri Kapuas guna terselenggaranya

pelayanan yang baik dan efektif kepada masyarakat. Adapun tugas utama dari

Kejaksaan Negeri Kapuas adalah menangani pemberkasaan berkas perkara. Oleh

karena itu tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan sistem informasi yang

dapat membuat, mengolah dan mengarsipkan berkas perkara yang ada pada

bagian pidana umum guna kemudahan pembuatan laporan bulanan dan tahunan.

Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi pengumpulan data

yaitu wawancara, observasi dan studi literature. Sedangkan metode

pengembangan sistem informasi ini adalah metode waterfall yang terdiri dari

perencanaan sistem, analisis sistem, desain sistem, penerapan sistem, dan

perawatan sistem, dengan bantuan tools seperti flow chart dan Data Flow Diagram

(DFD) dan pengujian nya menggunakan Blackbox.

Sistem ini dikembangan dengan pemograman Sublime Text dan

databasenya dibangun dengan menggunakan MySQL, karena kebutuhan yang

selalu berkembang, maka kekurangan pada sistem ini nantinya dapat diperbaiki

pada pengembangan sistem selanjutnya.

Kata Kunci : Kejaksaan Negeri Kapuas, Sistem Informasi Manajemen,

Pemberkasaan Perkara, MySQL, Sublime text 3


v
KATA PENGANTAR

Assaalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkah dan rahmatnya

sehingga dapat menyelesaikan skripsi berjudu “ Sistem Informasi Dan

Manajemen Pemberkasaan Perkara Di Kejaksaan Negeri Kabupaten Kapuas”.

Banyak kendala yang dihadapi selama dalam penyusunan skripsi ini,

selama penelitian dan terselesainya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari

berbagai pihak, baik material maupun moril, sehingga dalam kesempatan ini

perkenankan penulis menyampaikan ucapan terima kasih serta penghargaan

setinggi-tingginya kepada :

1. Dr. Ibu Silvia Ratna, S.Kom., M.Kom, Selaku Dekan Fakultas Teknologi

Informasi Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-banjari.

2. Bapak Yusri, S.Kom., M.Kom., selaku Ketua Program Studi Sistem

Informasi Fakultas Teknologi Universitas Islam Kalimantan Muhammad

Arsyad Al-banjari.

3. Bapak Fathur Rahman, S.Kom., M.Kom., Selaku dosen pembimbing

utama terima kasih atas segala bantuan dan bimbingan yang telah di

berikan kepada penulis selama pembuatan program skripsi ini.

vi
4. Bapak Aulia Rizky MHNA, M.Kom., Selaku dosen pembimbing kedua

atas segala bantuan dan bimbingan yang telah di berikan kepada penulis

selama penyusunan skripsi ini.

5. Selaku penguji yang telah memberikan saran kepada penulis sehingga

skripsi ini terselesaikan.

6. Semua dosen Sistem Informasi yang senantiasa membimbing dan

memberikan ilmu yang bermanfaat kepada penulis.

7. Ayah dan Ibu, serta Saudaraku yang telah memberikan doa dan dukungan

hingga terselesaikannya skripsi ini.

8. Keluarga besarku yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan, saran

dan bantuan kepada penulis.

9. Teman – teman seangkatan dan seperjuangan khususnya prodi S1 Sistem

Informasi.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu

selama pelaksanaan dan penulisan skripsi ini.

Dengan ini saya telah berusaha semaksimal mungkin agar dapat menyusun

Skripsi ini dengan sebaik baiknya, akan tetapi bagaimanapun Skripsi ini masih

banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu saran dan kritikan

yang membangun sangat saya butuhkan dan akan saya terima dengan senang hati.

Akhir kata semoga Skripsi ini berguna bagi kita semua, terutama bagi adik

adik yang akan melaksanakan Skripsi pada tahun mendatang.


vii
Dan apabila ada kesalahan dan kata kata yang kurang berkenan, saya

selaku penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Banjarmasin, 2019

LISA
NPM: 17710141

viii
DAFTAR ISI

Halaman
SKRIPSI ................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAAN PEMBIMBING ................................. ii
LEMBAR PENGESAHAAN PENGUJI ..........................................iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................... iv
ABSTRAK ........................................................................................... v
KATA PENGANTAR ........................................................................ vi
DAFTAR ISI ....................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................... xii
DAFTAR TABEL.............................................................................. xv
PENDAHULUAN .................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 2
1.3 Batasan Masalah .................................................................................... 2
1.4 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3
1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3
1.6 Metode Penelitian .................................................................................. 3
1.7 Sistem Penulisan .................................................................................... 5
TINJAUAN PUSTAKA ........................................................ 6
2.1 LandasanTeori ....................................................................................... 6
2.1.1 Sistem............................................................................................... 6
2.1.2 Informasi .......................................................................................... 6
2.1.3 Manajemen ....................................................................................... 7

ix
2.1.4 Sistem Informasi Manajemen .......................................................... 8
2.1.5 Berkas Perkara ................................................................................. 8
2.1.6 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................ 11
2.1.7 ERD (Entity Relationship Diagram) .............................................. 12
2.1.8 Tahap Perancangan Aplikasi.......................................................... 13
2.1.9 Perangkat Lunak Pendukung ......................................................... 14
2.2 Penelitian Terkait ................................................................................. 22
2.3 Profil Objek Penelitian......................................................................... 29
2.3.1 Sejarah Singkat Kejaksaan Negeri Kapuas .................................... 29
2.3.2 Visi dan Misi Kejaksaan Negeri Kapuas ....................................... 32
2.3.3 Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri Kapuas .............................. 32
2.3.4 Tugas Pokok dan Fungsi ................................................................ 34
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ................ 45
3.1 Analisis Sistem yang Berjalan ............................................................. 45
3.2 Usulan Sistem Baru ............................................................................. 46
3.3 Analisis Kebutuhan Sistem .................................................................. 47
3.3.1 Analisis Pengguna .......................................................................... 48
3.3.2 Analisis Perangkat Keras ............................................................... 48
3.3.3 Analisis Perangkat Lunak .............................................................. 48
3.4 Rancangan Model Sistem .................................................................... 49
3.4.1 Diagram Konteks ........................................................................... 49
3.4.2 Data Flow Diagram (DFD) ............................................................ 50
3.5 Rancangan Basis Data ......................................................................... 52
3.5.1 Rancangan Tabel ............................................................................ 52
3.5.2 Relasi Antar Tabel ......................................................................... 57
3.6 Rancangan Antarmuka Masukan Sistem ............................................. 57
3.7 RancanganAntarmuka Keluaran Sistem .............................................. 69
3.7.1 Rancangan Laporan ....................................................................... 69
IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ............................ 74
x
4.1 Spesifikasi Sistem ................................................................................ 74
4.1.1 Perangkat Keras Yang digunakan .................................................. 74
4.1.2 Perangkat Lunak Yang digunakan ................................................. 74
4.2 Langah-Langkah Pembuatan Sistem ................................................... 75
4.3 Hasil Tampilan Aplikasi ...................................................................... 77
4.3.1 Tampilan Antar Muka Masukan Sistem ........................................ 77
4.3.2 Tampilan Antar Muka Keluaran Sistem ........................................ 83
4.4 Pengujian ............................................................................................. 88
4.4.1 Pengujian Aplikasi ......................................................................... 88
PENUTUP ............................................................................. 94
5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 94
5.2 Saran .................................................................................................... 94
DAFTAR PUSTAKA

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Struktur Kejaksaan Negeri Kapuas ................................................. 33

Gambar 3. 2 Flowchart alur sistem Manajemen Pemberkasaan Perkara yang akan

dibangun ................................................................................................................ 47

Gambar 3. 3 Diagram Konteks.............................................................................. 50

Gambar 3. 4 DFD level 0 ..................................................................................... 51

Gambar 3. 5 Gambar Relasi Antar Tabel .............................................................. 57

Gambar 3. 6 Rancangan Form Menu Login.......................................................... 58

Gambar 3. 7 Rancangan Form Menu Utama ....................................................... 59

Gambar 3. 8 Rancangan Form Tersangka ............................................................. 59

Gambar 3. 9 Rancangan Form Master Data TambahTersangka ........................... 60

Gambar 3. 10 Rancangan Form Jaksa ................................................................... 60

Gambar 3. 11 Rancangan Form Tambah Jaksa ..................................................... 61

Gambar 3. 12 Rancangan Form Master Data Pra Penuntut .................................. 61

Gambar 3. 13 Rancangan Form Tambah Pra Penuntut ......................................... 62

Gambar 3. 14 Rancangan Form Master Data Penutut........................................... 63

Gambar 3. 15 Rancangan Form Tambah Penuntut ............................................... 63

Gambar 3. 16 Gambar Rancangan Form Data Barang Bukti................................ 64

Gambar 3. 17 Rancangan Form Tambah Barang Bukti ........................................ 64

Gambar 3. 18 Rancangan Form Data Penahanan.................................................. 65

Gambar 3. 19 Rancangan Form Tambah Data Penahanan ................................... 65

xii
Gambar 3. 20 Rancangan Form Data Upaya Hukum ........................................... 66

Gambar 3. 21 Rancangan Form Tambah Data Upaya Hukum ............................. 66

Gambar 3. 22 Rancangan Form Data Eksekusi .................................................... 67

Gambar 3. 23 Rancangan Form Tambah Data Eksekusi ...................................... 67

Gambar 3. 24 Rancangan Form Data Hasil Dinas ................................................ 68

Gambar 3. 25 Rancangan Form Tambah Data Hasil Dinas .................................. 68

Gambar 3. 26 Rancangan Laporan Data Tersangka.............................................. 69

Gambar 3. 27 Rancangan Laporan Data Jaksa...................................................... 70

Gambar 3. 28 Rancangan Laporan Data Pra Penuntut .......................................... 70

Gambar 3. 29 Rancangan laporan Data Penuntut ................................................. 71

Gambar 3. 30 Rancangan Laporan Data Barang Bukti ......................................... 71

Gambar 3. 31 Rancangan Laporan Data Penahanan ............................................. 72

Gambar 3. 32 Rancangan Laporan Data Upaya Hukum ....................................... 72

Gambar 3. 33 Rancangan Laporan Data Eksekusi ................................................ 73

Gambar 3.34 Rancangan Laporan Data Hasil Dinas ............................................ 73

Gambar 4. 35 Langkah-Langkah Model Waterfall ............................................... 76

Gambar 4. 36 Form Login..................................................................................... 78

Gambar 4. 37 Form Menu Utama ......................................................................... 78

Gambar 4. 38 Form Tambah Data Tersangka ....................................................... 79

Gambar 4. 39 Form Tambah Data Jaksa ............................................................... 79

Gambar 4. 40 Form Tambah Data Pra Penuntut ................................................... 80

Gambar 4. 41 Form Tambah Data Penuntutan...................................................... 80


xiii
Gambar 4. 42 Form Tambah Data Barang Bukti .................................................. 81

Gambar 4. 43 Form Tambah Data Penahanan ...................................................... 81

Gambar 4. 44 Form Tambah Data Upaya Hukum ................................................ 82

Gambar 4. 45 Form Tambah Data Eksekusi ......................................................... 82

Gambar 4. 46 Form Tambah Data Hasil Dinas ..................................................... 83

Gambar 4. 47 Laporan Data Tersangka ................................................................ 83

Gambar 4. 48 Laporan Data Jaksa ....................................................................... 84

Gambar 4. 49 Laporan Data Pra Penuntut ............................................................ 84

Gambar 4. 50 Laporan Data Penuntutan ............................................................... 85

Gambar 4. 51 Laporan Data Barang Bukti ........................................................... 85

Gambar 4. 52 Laporan Data Penahanan ................................................................ 86

Gambar 4. 53 Laporan Data Upaya Hukum ......................................................... 86

Gambar 4. 54 Laporan Data Eksekusi .................................................................. 87

Gambar 4. 55 Laporan Data Hasil Dinas .............................................................. 87

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2. 1 Tabel Penerima kode formulir proses penanganan dan penyelesaian

perkara ..................................................................................................................... 9

Tabel 2. 2 Tabel Komponen dalam DFD .............................................................. 11

Tabel 2. 3 Tabel Komponen dalam ERD .............................................................. 12

Tabel 2. 4 Tabel Komponen dalam Flowchart ...................................................... 20

Tabel 3. 5 Tabel Data user .................................................................................. 52

Tabel 3. 6 Tabel Data Tersangka ......................................................................... 52

Tabel 3. 7 Tabel Data Jaksa ................................................................................. 53

Tabel 3. 8 Tabel Data Pra Penuntutan .................................................................. 53

Tabel 3. 9 Tabel Data Penuntut ............................................................................ 54

Tabel 3. 10 Tabel Data Barang Bukti.................................................................... 54

Tabel 3. 11 Tabel Data Penahanan ....................................................................... 55

Tabel 3. 12 Tabel Data Upaya Hukum................................................................. 55

Tabel 3. 13 Tabel Data Eksekusi........................................................................... 56

Tabel 3. 14 Tabel Data Hasil Dinas ...................................................................... 56

Tabel 4. 15 Tabel Perangkat Keras ....................................................................... 74

Tabel 4. 16 Tabel Perangkat Lunak ...................................................................... 75

Tabel 4. 17 Tabel Pengujian Fungsi Login ........................................................... 88

Tabel 4. 18 Tabel Pengujian Data Tersangka ....................................................... 90

Tabel 4. 19 Tabel Pengujian Data Jaksa ............................................................... 90

xv
Tabel 4. 20 Tabel Pengujian Data Pra Penuntut ................................................... 91

Tabel 4. 21 Tabel Pengujian Data Penuntut .......................................................... 91

Tabel 4. 22 Tabel Pengujian Data Barang Bukti................................................... 91

Tabel 4. 23 Tabel Pengujian Data Penahanan ....................................................... 92

Tabel 4. 24 Tabel Pengujian Data Upaya Hukum................................................. 92

Tabel 4. 25 Tabel Pengujian Data Eksekusi.......................................................... 92

Tabel 4. 26 Tabel Pengujian Data Hasil Dinas ..................................................... 93

xvi
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sebagai salah satu bagian dari pemerintahan Kejaksaan tidak pernah lepas

dari penggunaan sistem informasi. Kejaksaan dipimpin oleh Jaksa Agung yang

dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada Presiden. Kejaksaan Agung,

Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan kekuasaan Negara

khususnya dibidang penuntutan, dimana semuanya merupakan satu kesatuan yang

utuh yang tidak dapat dipisahan.

Terkait dengan tugas utama Kejaksaan Negeri Kapuas tidak lepas dari

aktivitas penanganan berkas perkara untuk segera dilakukan penuntutan, baik

perkara tindak pidana umum maupun pidana khusus. Pada saat ini mekanisme

penanganan berkas perkara di Kejaksaan Negeri Kapuas masih dilakuan secara

konvensional, dimana berkas perkara diketik dengan menggunakan komputer

kemudian di cetak dan diarsipkan pada lemari arsip. Hal ini menyulitkan

Kejaksaan Negeri Kapuas dalam mencari berkas-berkas perkara, pembuatan

laporan bulanan dan tahunan, overload arsip dan semua itu menyebabkan waktu

pemberkasaan perkara menjadi tidak efesien.

Untuk mengatasi permasalah tersebut, dibutuhkan sistem yang dapat

mengelola berkas perkara sehingga sebuah perkara yang sedang ditangani oleh

Kejaksaan Negeri Kapuas dapat diketahui status perkaranya, misalnya lama

perkara, siapa jaksa yang menangani dan status terakhir dari perkara tersebut.
1
2

Sistem juga diharapkan dapat membuat, mengolah dan mengarsipkan berkas-

berkas perkara yang ada pada bagian pidana umum dan pidana khusus guna

kemudahan pembuatan laporan bulanan dan tahunan sebagai kontrol kepada

Kepala Kejaksaan Negeri Kapuas.

Berdasarkan uraian dari latar belakang diatas maka perlu dibuat suatu

aplikasi pada Kejaksaan Negeri Kapuas dengan judul penelitian “SISTEM

INFORMASI DAN MANAJEMEN PEMBERKASAAN PERKARA DI

KEJAKSAAN NEGERI KAPUAS”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dari permasalahan yang telah dikemukakan di latar

belakang, maka dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam pengecekan data perkara yang sudah ada

2. Kesulitan untuk mengetahui data-data tindak pidana yang dimiliki karena

laporan ada disetiap computer yang berbeda.

3. Kesulitan dalam mengetahui Jumlah tindak pidana yang terjadi dalam 1

tahunnya.

1.3 Batasan Masalah

Agar pembahasan pada penelitian ini tidak melebar maka perlu diberi

Batasan, adapaun batasan masalahnya adalah sebagai berikut :

1. Hanya pada pemberkasaan perkara Kejaksaan Negeri Kapuas

2. Sistem yang dibangun ini digunakan oleh admin saja.

3. Sistem Informasi dan Manajemen Pemberkasaan Perkara di Kejaksaan

Negeri Kapuas hanya dijalakan secara localhost dalam jaringan LAN


3

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk membangun dan merancang aplikasi

pengelolaan data berbasis web di Kejaksaan Negeri Kapuas sehingga

memudahkan admin dalam hal pendataan perkara agar data itu lebih tersusun rapi

serta menciptakan sistem kerja yang baik dengan efisien dan efektif kerja.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Mempermudah admin dalam pendataan tindak pidana yang ada di

kejaksaan

2. Mempercepat pembuatan untuk laporan-laporan sehingga admin bisa

mengetahui berapa banyak data tindak pidana yang dilakukan dalam

triwulan, caturwulan, semester dan tahunan yang aurat dan tepat watu.

3. Mempermudah proses pencarian kumpulan data tindak pidana yang

dimiliki.

4. Mengurangi terjadinya kesalahan pencatatan data perkara, karena

disamping ditulis secara manual dibuku, data perkara juga diinputkan

kedalam sistem informasi.

5. Agar penyimpanan data atau arsip terstruktur dan rapi didalam satu

database elektronik.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deksiptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan


4

suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi saat sekarang. Penelitian deskriptif

memusatkan perhatian kepada masalah-masalah actual sebagaimana adanya pada

saat penelitian berlangsung. Dengan penelitian deskriptif, peneliti berusaha

mendeskripsikan peristiwa dan kejadian yang menjadi pusat perhatian tanpa

memberikan perlakukan khusus terhadap peristiwa tersebut. Variabel yang diteliti

bisa tunggal (satu variabel) bisa juga lebih dan satu variabel. Teknik pengumpulan

data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Wawancara (Interview)

Dalam penelitian ini dilakukan Tanya jawab dengan pihak-pihak yang berkaitan

dengan informasi yang diperlukan guna mendapatkan data-data dalam permbuatan

informasi.

b. Pengamatan (Observasi)

Dalam penelitian ini dilakukan observasi yaitu pengumpulan data melalui

pengamatan langsung pada Kejaksaan Negeri Kapuas bagaimana Proses

Pemberkasaan Perkara.

c. Studi Pustaka

Untuk mendukung hasil penelitian yang dilakukan dengan cara mempelajari,

meneliti dan menelaah berbagai literature-literatur dari perpustakaan yang

bersumber dari buku-buku, teks, jurnal ilmiah, situs-situs di internet, dan bacaan

bacaan yang ada kaitanya dengan topic penelitian yang nantinya digunaan sebagai

landasan dalam meletakan dasar teoritis yang kuat yang dapat digunakan untuk

analisa data.
5

1.7 Sistem Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode penelitian dan

sistematika penulisan.

2. BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini membahas tentang dasar-dasar teori yang melandasi penyusunan

dan perancangan dalam pengembangan sistem perangkat lunak, hasil-hasil

penelitian sebelumnya atau penelitian terkait dan profil objek penelitian

3. BAB III : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Dalam bab ini menguraikan tentang analisis sistem yang sedang berjalan, analisis

kebutuhan sistem, rancangan model sistem, rancangan struktur basis data dan

rancangan masukan dan keluaran sistem.

4. BAB IV : IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

Dalam bab ini membahas tentang spesifikasi sistem, langkah-langkah pembuatan

sistem, tampilan aplikasi yaitu implementasi dari rancangan sistem yang telah

dibuat dan pengujian.

5. BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini membahas tentang kesimpulan serta saran untuk dilaksanakan

lebih lanjut guna pengembangan penelitian.


TINJAUAN PUSTAKA

2.1 LandasanTeori

Dalam penyusunan penelitian ini, ada beberapa landasan teori atau konsep

dasar yang digunakan untuk mendukung pemahan lebih lanjut mengenai hasil dari

analisis yang akan dibahas pada bab berikutnya.

2.1.1 Sistem

Pengertian sistem menurut perkembangannya ada beberapa pengertian

mengenai sistem diantaranya :

1. Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk


mencapai suatu tujuan tertentu sebagai satu kesatuan. (Mulyanto, 2009)
2. Sistem adalah Jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpulan bersama-sama untuk melakukan suatu
kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran tertentu.(Kristanto, 2008).
3. Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedu-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan
atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.(Jogiyanto H.M,
2005)

2.1.2 Informasi

Terdapat beberapa definisi tentang pengertian informasi antara lain :

1. Data yang di olah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi yang menerima
2. Sesuatu yang nyata yang dapat mengurangi derajat ketidakpastian tentang
suatu keadaan atau kejadian.

6
7

Informasi merupakan data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang

berguna dan berati bagi penerima serta bermanfaat dalam mengambil keputusan

pada saat ini maupun pada saat mendatang. Berdasarkan definisi diatas maka

dapat disimpulkan informasi merupakan data yang telah diproses atau diolah yang

memiliki arti penting bagi si penerima dan dapat mengurangi derajat

ketidakpastian tentang suatu keadaan atau suatu kejadian.(Raymond

MCLeod.Jr,2001).

2.1.3 Manajemen

Menurut Sudarwan dan Yunan Danim (2010: 18) mengemukakan bahwa:

Manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri atas tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan, yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber lain untuk mencapai

tujuan tertentu.

Manajemen adalah proses untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi dengan

melakukan kegiatan dari empat fungsi utama yaitu merencanakan (planning),

mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading), dan mengendalikan

(controlling). Dengan demikian, manajemen adalah suatu kegiatan yang

berkesinambungan. Untuk mencapai efisiensi serta efektivitas dalam manajemen,

maka segala tindakan dan kegiatan baru sebaiknya dilaksanakan dengan

pertimbangan dan perhitungan yang rasional. Untuk itu diperlukan langkah-

langkah kegiatan dengan perumusannya secara jelas dan tegas, agar tujuan

program yang dimaksudkan dapat berjalan dengan sebaik mungkin.


8

2.1.4 Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi adalah kombinasi dari hardware, software dan user yang

membentuk sebuah sistem yang bertugas menerima Sistem informasi manajemen

atau SIM (bahasa Inggris: management information sistem, MIS) adalah sistem

perencanaan bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi

pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi

manajemen untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau

suatu strategi bisnis.

Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa

karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan

pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya

digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang

bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan

manusia, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem

informasi eksekutif.

Tujuan umum

1. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga


pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan manajemen.
2. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.

2.1.5 Berkas Perkara

Berkas Perkara adalah kumpulan formulir dan dokumen, baik yang dibuat

oleh para pihak maupun oleh Pengadilan dalam menyelesaikan suatu perkara.
9

Berkas perkara adalah kumpulan dan seluruh kegiatan dan atau keterangan yang

berkaitan dengan tindakan penyidikan tindak pidana dalam bentuk tertulis yang

dilakukan oleh penyidik atau penyidik pembantu.

Dalam penangannya, beberapa berkas perkara dibuat oleh kepolisian hal

itu disebut laporan polisi. Laporan polisi adalah laporan tertulis tentang

manajemen penyidikan yang mana terdapat laporan tertulis yang dibuat oleh

petugas polri tentang adanya suatu peristiwa yang diduga terdapat tindak pidana

baik yang ditemukan sendiri maupun melalui pemberitahuan yang disampaikan

oleh seseorang karena hak dan kewajibannya berdasarkan peraturan perundang-

undangan.

Berdasarkan keputusan Jaksa Agung Republik Indonesi No.

518/A/J.A/11/2011 tentang administrasi perkara tindak pidana terdapat kode

formulir yang digunakan dalam proses penanganan dan penyelesaian perkara

tindak pidana. Kode ini merupakan pemberkasaan perkara yang dibuat oleh

kejaksaan dalam menyelesaikan suatu perkara.

Tabel 2. 1 Tabel Penerima kode formulir proses penanganan dan

penyelesaian perkara

Kode Isi Surat Keterangan


P-1 Penerimaan Laporan (Tetap) Pidsus
P-2 Surat Perintah Penyelidikan Pidsus
P-3 Rencana Penyelidikan Pidsus
P-4 Permintaan Keterangan Pidsus
P-5 Laporan Hasil Penyelidikan Pidsus
P-6 Laporan Terjadinya Tindak Pidana Pidsus
P-7 Matrik Perkara Tindak Pidana Pidsus
P-8 Surat Perintah Penyidikan Pidsus
P-8A Rencana Jadwal Kegiatan Penyidikan Pidsus
P-9 Surat Panggilan Saksi/ Tersangka Pidum &Pidsus
P-10 Bantuan Keterangan Ahli Pidum &Pidsus
10

P-11 Batuan Pemanggilan Saksi/Ahli Pidum &Pidsus


P-12 Laporan Pengembangan Penyidikan Pidum &Pidsus
P-13 Usul Penghentian Penyidikan/ Penuntutan Pidum &Pidsus
P-14 Surat Perintah Penghentian Penyidikan Pidum &Pidsus
P-15 Surat Perintah Penyerahan Berkas Perkara Pidum &Pidsus
Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntut
P-16 Umum Untuk Mengikuti Perkembangan Pidum &Pidsus
Penyidikan Perkara Tindak Pidana
Surat Perintah Penunjukan Jaksa Penuntutan
P-16A Umum Untuk Penyelesaian Perkara Tindak Pidum &Pidsus
Pidana
P-17 Permintaan Perkembangan Hasil Penyelidikan Pidum &Pidsus
P-18 Hasil Penyelidikan Belum Lengkap Pidum &Pidsus
P-19 Pengembalian Berkas Perkara Untuk Dilengkapi Pidum &Pidsus
Pemberitahuan Bahwa Waktu Penyidikan Telah
P-20 Pidum &Pidsus
Habis
Pemberitahuan Bahwa Hasil Penyidikan Sudah
P-21 Pidum &Pidsus
Lengkap
Pemberitahuan Susulan Hasil Penyidikan Sudah
P-21A Pidum &Pidsus
Lengkap
P-22 Penyerahan Tersangka Dan Barang Bukti Pidum &Pidsus
Surat Susulan Penyerahan Tersangka Dan
P-23 Pidum &Pidsus
Barang Bukti
P-24 Berita Acara Pendapat Pidum &Pidsus
P-25 Surat Perintah Melengkapi Berkas Perkara Pidum &Pidsus
P-26 Surat Ketetapan Penghentian Penuntutan Pidum &Pidsus
Surat Ketetapan Pencabutan Dan Penghentian
P-27 Pidum &Pidsus
Penuntutan
P-28 Riwayat Perkara Pidum &Pidsus
P-29 Surat Dakwaan Pidum &Pidsus
P-30 Catatan Penuntut Umum Pidum &Pidsus
Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan Pidum &Pidsus
P-31
biasa (APB)
Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan Pidum &Pidsus
P-32
singkat (APS) untuk mengadili
P-33 Tanda terima surat pelimpahan persidangan Pidum &Pidsus
P-34 Tanda terima barang bukti Pidum &Pidsus
Laporan pelimpahan perkara pengamanan Pidum &Pidsus
P-35
persidangan
Permintaan bantuan pengawalan/ pengamanan Pidum &Pidsus
P-36
persidangan
Surat pemanggilan saksi ahli/ terdakwa/ Pidum &Pidsus
P-37
terpidana
P-38 Bantuan panggilan saksi/tersangka/ terdakwa Pidum &Pidsus
P-48 Surat perintah pelaksanaan putusan pengadilan Pidum &Pidsus
11

P-53 Kartu Perkara Tindak Pidana Pidum &Pidsus


P-51 Pemberitahuan Pidana bersyarat Pidum &Pidsus
2.1.6 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Primasari (2008:48) “Diagram konteks merupakan alat bantu

dalam perancangan global bagi program aplikasi yang akan dibuat, dengan tujuan

untuk mencerminkan keadaan sistem yang akan dibangun secara umum”. DFD

sering digunakan untuk memberikan gambaran sistem yang berjalan atau sistem

yang baru yang digambarkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan

fisik dimana data tersebut mengalir atau data tersebut disimpan. DFD merupakan

alat analisis terstruktur yang baik dan popular, karena dalat menggambarkan arus

data pada suatu sistem secara terstruktur dengan jelas.

DFD adalah suatu model logika atau proses yang dibuat untuk

menggambarkan dari mana asal data, kemana tujuan data yang keluar dari sistem ,

dimana data disimpan, proses apa yang dikenakan pada data tersebut. DFD

menggambarkan penyimpangan data dan proses mentransformasikan data, dimana

DFD menunjukan hubungan antara data dan proses pada sistem. Ada dua teknik

dasar DFD yang umum dipakai yaitu Ganeand Sarson dan Yourdon and

DMarco.(Kristanto, 2008)

Tabel 2. 2 Tabel Komponen dalam DFD

No Nama komponen Simbol Keterangan


menunjukkan transformasi
1 Proses dari masukan menjadi
keluaran.
12

Aliran menggambarkan aliran


2 Aliran paket data atau informasi dari
satu bagian ke bagian lain
dari sistem dimana
penyimpanan mewakili lokasi
penyimpanan data.
Komponen ini digunakan
3 Penyimpanan untuk memodelkan kumpulan
data atau paket data.

Simbol ini mewakili entity


4 Terminator luar dimana sistem
berkomunikasi. Biasanya
notasi ini Melambangkan
orang atau kelompok orang.

2.1.7 ERD (Entity Relationship Diagram)

Entity Relationship Diagram (ERD) adalah suatu model relasi yang

menggunakan susunan data yang disimpan dalam sistem secara abstrak. Diagram

E-R merupakan model E-R yang berisi komponen-komponen himpunan

entitasdan himpunan relasi yang masing-masing dilengkapi atribut-atribut yang

mempersentasikan seluruh fakta dari dunia nyata yang kita tinjau, dan dapat

digambarkan dengan lebih sistematis. ERD menggambarkan tipe objek mengenai

data pada manajemen, serta relasi antara objek tersebut.

Tabel 2. 3 Tabel Komponen dalam ERD

No Nama komponen Simbol Keterangan


Entitas ialah suatu objek yang
1 Entitas (Entity) dapat dibedakan dengan
objek lainnya. Entitas
berfungsi untuk memberikan
identitas pada entitas yang
memiliki label dan nama.
Entitas memiliki bentuk
persegi panjang.
13

Relasi ialah hubungan yang


2 Relasi/Hubungan terjadi antara 1 entitas atau
Antar Entitas lebih yang tidak mempunyai
(relationship) fisik tetapi hanya sebagai
konseptual. Dan berfungsi
untuk mengetahui jenis
hubungan yang ada antara 2
file. Relisi memiliki bentuk
belah ketupat

Atribut ialah karakteristik


3 Atribut dari entitas atau relasi yang
menyediakan penjelasan detil
tentang entitas atau relasi
tersebut. Dan berfungsi untuk
memperjelas atribut yang
dimiliki oleh sebuah entitas.
Atribut memiliki bentuk
lingkarang lebih tepatnya
elips.
Alur memiliki fungsi untuk
4 Terminator menghubungkan atribut
dengan entitas dan entitas
dengan relasi. Dan berbentuk
garis.

2.1.8 Tahap Perancangan Aplikasi

Tahap perancangan disebut juga tahap pemecahan masalah, yaitu dengan

menyusun suatu algoritma, alur sistem, masukan, prosedur proses, keluaran, dan

database. Proses perancangan diperlukan untuk menghasilkan suatu rancangan

sistem yang baik, karena dengan rancangan yang tepat akan menghasilkan sistem

yang stabil dan mudah dikembangkan di masa mendatang. Berikut ini akan

dijelaskan rangkaian atau ruang lingkup sistem yang akan dirancang dengan

memanfaatkan alat bantu seperti :


14

1. Diagram Konteks

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya dan juga

merupakan lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan

lingkungan. Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang

diterima dan informasi yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh

entitas-entitas luar, dimana digambarkan tentang entitas yang memberikan

sesuatu atau dari sistem.

2. Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau biasa disebut DFD merupakan detail rancangan

dari diagram konteks yang telah dibuat yang didalamnya sudah memuat

rancangan table basis data yang akan di implementasikan pada database

yang akan dibuat.

2.1.9 Perangkat Lunak Pendukung

Berikut akan dijelaskan mengenai perangkat lunak pendukung yang

digunakan penulis dalam membangun sistem informasi dan manajemen

pemberkasaan perkara di kejaksaan negeri kabupaten kapuas diantaranya :

2.1.9.1 MySQL

Basis data (Database) adalah kumpulan informasi yang disimpan dalam

computer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program

computer untuk memperoleh informasi dari basis data tersebut. Database

digunakan untuk menyimpan informasi atau data yang terintegrasi dengan baik di

dalam computer.
15

MySQL adalah sistem manajemen Database SQL yang besifat Open

Source dan paling popular saat ini. Sistem Database MySQL mendukung

beberapa fitur seperti multithreaded, multi-user, dan SQL database managemen

sistem (DBMS). Database ini dibuat untuk untuk keperluan sistem database yang

cepet, handal dan mudah digunakan.

MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB

yang pada saat ini bernama Tex DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun

cikal bakal kdoenya sudah ada sejah tahun 1979. Awalnya Tex merupakan

perusahaan pengembangan software dan konsultan database, dan saat ini MySQL

sudah diambil alih oleh Oracle Corp.

Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL

sebagai dasar bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk

digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah, MySQL juga

bersifat open source (tidak berbayar).

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih

sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya

pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script PHP.

2.1.9.2 Xampp

XAMPP adalah perangkat lunak (free software) bebas, yang mendukung

untuk banyak sistem operasi, yang merupakan kompilasi dari bebeapa program.
16

Nama XAMPP merupakan singkatan dari X (empat sistem operasi),

Apache, MySQL, PHP dan perl. Program ini tersedia di bawah GNU General

Public License dan bebeas, adalah mudah untuk menggunakan web server yang

dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis. Jika ingin mendapatkan

xampp dapat mendownlaod langsung dari situs resminya.

Fungsi XAMPP sendiri adalah sebagai server yang berdiri sendiri

(localhost), yang terdiri beberapa program antara lain : Apache HTTP Server,

MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulus dengan bahasa

pemograman PHP dan perl. Nama XAMPP sendiri merupakan singkatan dari X

(empat sistem operasi apapun), Apache, MySQL, PHP dan Perl. Program ini

tersedia dalam GNU General public License dan bebas, merupakan web resminya.

Penelitian Terkait

2.1.9.3 Hyper Text Preprocessor (PHP)

Menurut Arief (2011c:43) PHP adalah Bahasa server-side –scripting

yang menyatu dengan HTML untuk membuat halaman web yang dinamis. Karena

PHP merupakan server-side-scripting maka sintaks dan perintah-perintah PHP

akan diesksekusi diserver kemudian hasilnya akan dikirimkan ke browser dengan

format HTML.

Menurut Betha Sidik, dalam bukunya yang berjudul Pemrograman Web

Dengan PHP (2012 : 4), menyebutkan bahwa : ”PHP merupakan secara umum

dikenal dengan sebagai bahasa pemrograman script – script yang membuat

dokumen HTML secara on the fly yang dieksekusi di server web, dokumen

HTML yang dihasilkan dari suatu aplikasi bukan dokumen HTML yang dibuat
17

dengan menggunakan editor teks atau editor HTML, dikenal juga sebagai bahasa

pemrograman server side”.

PHP secara mendasar dapat mengerjakan semua yang dapat dikerjakan

oleh program CGI, seperti mendapatkan data dari form, menghasilkan isi halaman

web yang dinamik, dan menerima cooies. Kemampuan (feature) PHP yang paling

diandalkan dan signifikan adalah dukungan kepada banyak database. Membuat

halaman web yang menggunakan data dari database dengan sangat mudah dapat

dilakukan.

PHP juga mendukung untuk berkomunikasi dengan layanan lain

menggunakan protocol IMAP, SNMP, NNTP, POP3,HTTP, dan lainnya yang tida

terhitung. (Sidik, 2006)

2.1.9.4 Bootstrap

Bootstrap adalah library (pustaka / kumpulan fungsi-fungsi) dari

Framework CSS yang dibuat khusus untuk bagian pengembangan fontend dari

suatu website. Didalam library tersebut terdapat berbagai jenis file yang

diantaranya HTML, CSS, dan Javascript. Hampir semua developer website

menggunakan framework bootstrap agar memudahkan dan mempercepat

pembuatan website. Karena semuanya sudah ada dalam frameworknya sehingga

para develop / pengembang hanya tinggal membuat / menyisipkan class nya yang

ingin dipakai seperti membuat tombol, grid navigasi dan lain sebagainya.

Bootstrap telah menyediakan kompulan aturan dan komponen class

interface dasar sebagai modal dalam pembuatan web yang telah dirancang sangat

baik untuk memberikan tampilan yang sangat menarik, bersih, ringan dan
18

memudahkan bagi penggunanya. Dan penggunaan bootstrap ini kita juga

diberikan keleluasan salama pengembangan website, anda bisa merubah dan

menambah class sesuai dengan keinginan.

2.1.9.5 Sublime Text 3

Menurut (Miftah Faridl, 2015), sublime text adalah texks editor berbasis

Python, sebuah teks editor yang elegan, kaya fitur, cross platform, mudah dan

simple yang cukup terkenal di kalangan developer (pengembang), penulis dan

desainer. Para programmer biasanya menggunakan sublime text untu menyunting

source code yang sedang ia kerjakan. Sampai saat ini sublime text sudah

mencapai versi 3.

2.1.9.6 HeidiSQL (HS)

HeidiSQL terkenal dengan nama MySQL-Front. Aplikasi pengelola basis

data untuk MySQL dan Microsoft SQL Server ini menonjolkan kecepatan dan

kemudahan pengoperasian.Selain fungsi utamanya untuk memudahkan database

administrator(DBA) mengelola tabel/viewbeserta datanya. Aplikasi ini dapat

melihat dan mengeedit data, membuat dan mengedit table, view, prosedur dan

trigger. Selain itu, aplikasi ini juga dapat melakuan espor struktur dan data bai ke

dalam file SQL, clipboard atau ke server lain. Berikut ini fitur-fitur yang dimiliki

oleh aplikasi HeidiSQL (HS):

1. Open Source
2. Koneksi ke banyak server dalam satu juda jendela
3. Koneksi server melalui commandline
4. Koneksi via SSH turnnel atau pas SSL setting
5. Membuat dan mengedit table, view, procedure, triggers, dan scheduled
19

6. Generate SQL-wxport dari satu server /database secara langsung ke


server lain
7. Manajemen hak akses
8. Impor teks file ekspor table dalam file CSV, HTML, XML, SQL,
LaTex, Array php
9. Melihat dan mengedit table data menggunakan grid yang nyaman.

2.1.9.7 Internet

Menurut Allan (2005, p12) internet adalah sekumpulan jaringan komputer

yang saling terhubung secara fisik dan memiliki kemampuan untuk membaca dan

menguraikan protocol komunikasi tertentu yang disebut Internet Protocol (IP) dan

Transmission Control Protocol (TCP). Protocol adalah spesifikasi sederhana

mengenai bagaimana komputer saling bertukar informasi.

Kayo, Mori, dan Takano (1996) memberikan pendapat bahwa internet

merupakan jaringan yang memiliki 3 keistimewaan. Keistimewaan yang pertama

adalah kebebasan internet. Internet dapat memberikan penggunanya semacam

kuasa untuk saling memberi dan menerima informasi secara bebas. Kedua,

internet memiliki keistimewaan, yaitu lebih dinamik serta dinilai sangat mengikuti

perkembangan waktu. Kebanyakan informasi dalam internet yang biasa diakses

adalah informasi-informasi yang paling baru apabila dibandingkan dengan

informasi dalam media cetak. Ketiga, internet merupakan sebuah jaringan yang

bersifat interaktif. Hal ini dikarenakan melalui internet, setiap penggunanya

dimungkinkan untuk dapat berinteraksi dengan pengguna lain di dunia ini setiap

saat.
20

2.1.9.8 Flowchart

Flowchart adalah bagan-bagan yang mempunyai arus yang

menggambarkan langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart

merupakan cara penyajian dari suatu algoritma. Flowchart adalah penggambaran

secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.

Berikut simbol- simbol flowchart yaitu:

Tabel 2. 4 Tabel Komponen dalam Flowchart

Terminal Point Symbol/ Simbol Titik Terminal menunjukan


permulaan (start) atau akhir (stop) dari suatu proses

Flow Direction Symbol / Simbol Arus adalah simbol yang


digunakan untuk menghubungkan antara simbol yang satu dengan
simbol yang lain (connecting line). Simbol ini juga berfungsi
untuk menunjukkan garis alir dari proses.

Processing Symbol / Simbol Proses digunakan untuk


menunjukkan kegiatan yang dilakukan oleh komputer. Pada
bidang industri (proses produksi barang), simbol ini
menggambarkan kegiatan inspeksi atau yang biasa dikenal dengan
simbol inspeksi

Decision Symbol / Simbol Keputusan merupakan simbol yang


digunakan untuk memilih proses atau keputusan berdasarkan
kondisi yang ada. Simbol ini biasanya ditemui pada flowchart
program.

Input-Output / Simbol Keluar-Masuk menunjukkan proses


input-output yang terjadi tanpa bergantung dari jenis peralatannya.

Predefined Process / Simbol Proses Terdefinisimerupakan


simbol yang digunakan untuk menunjukkan pelaksanaan suatu
bagian prosedur (sub-proses). Dengan kata lain, prosedur yang
21

terinformasi di sini belum detail dan akan dirinci di tempat lain

Connector (On-page) Simbol ini fungsinya adalah untuk


menyederhanakan hubungan antar simbol yang letaknya berjauhan
atau rumit bila dihubungkan dengan garis dalam satu halaman

Connector (Off-page) Sama seperti on-page connector, hanya


saya simbol ini digunakan untuk menghubungkan simbol dalam
halaman berbeda. label darisimbol ini dapat menggunakan huruf
atau angka

Preparation Symbol / Simbol Persiapan merupakan simbol yang


digunakan untuk mempersiapkan penyimpanan di dalam storage.

Manual Input Symbol digunakan untuk menunjukkan input data


secara manual menggunakan online keyboard.

Manual Operation Symbol / Simbol Kegiatan Manual


digunakan untuk menunjukkan kegiatan/proses yang tidak
dilakukan oleh komputer.

Document Symbol Jika Anda menemukan simbol ini artinya


input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas, atau output yang
perlu dicetak di atas kertas.

Multiple Documents sama seperti document symbol hanya saja


dokumen yg digunakan lebih dari satu dalam simbol ini

Display Symbol adalah simbol yang menyatakan penggunaan


peralatan output, seperti layar monitor, printer, plotter dan lain
sebagainya
22

Delay Symbol sesuai dengan namanya digunakan untuk


menunjukkan proses delay (menunggu) yang perlu dilakukan.
Seperti menunggu surat untuk diarsipkan dll

2.1.9.9 Aplikasi Berbasis Web

Aplikasi berbasis web (web application) adalah satuan aplikasi yang cukup

luas. Wujud yang paling sederhana, web application dapat berupa serangkaian

hypertext files yang terhubung dan memberikan informasi berupa teks dengan

sedikit gambar atau grafik. Seiring dengan perkembangannya kini web memiliki

banyak fungsi, fitur, dan konten, juga terhubung dengan database korporasi dan

aplikasi bisnis yang rumit.

2.2 Penelitian Terkait

Berikut ini adalah table penelitian sebelumnya terkait dengan layanan terpadu

acuan dalam melakukan penelitian.


23

NAMA PENELITI
NO JUDUL MASALAH APLIKASI KETIDAKSESUAIAN
dan TAHUN
1. SISTEM INFORMASI PENGOLAHAN Ahmad Rofiq Hakim Dengan adanya Sistem Microsoft Visual 1. Agar Pengadilan
DATA PERDATA PADA PENGADILAN (2012) Informasi Basic 6.0 dan Negeri Samarinda
NEGERI SAMARINDA BERBASIS Pengolahan Data Perkara MySQL membuat koneksi
JARINGAN Perdata Berbasis Jaringan jaringan komputer ke
Pada masing-masing
Pengadilan Negeri bagian untuk
Samarinda ini dapat memudahkan
membantu dalam pengolahan data.
mengelola data keputusan 2. Agar karyawan pada
perakara perdata serta bagian administrasi
pembuatan laporan dengan diberikan
tepat dan mudah dimengerti pengetahuan
guna mencapai tujuan yang bagaimana
ditetapkan. mengoperasikan
sistem informasi dan
dapat menangani
sendiri jika terjadi
kerusakan pada
sistem komputer.
3. Agar sistem ini dapat
digunakan dalam
jangka waktu yang
lama dimana sistem
ini kedepannyadapat
dikembangkan
berbasis web site.
24

2. PERANCANGAN APLIKASI PEMBUATAN Cut Fiarni (2015) Bagaimana merancang PHP 1. sistem yang
BERKAS PERKARA PIDANA DAN sistem informasi dikembangkan mampu
PENGELOLAAN BERKAS SISTEM pengarsipan dan pembuatan mengatasi
INFORMASI DIREKTORAT RESERSE berkas perkara sesuai permasalahan
KRIMINAL UMUM dengan kebutuhan dan pembuatan surat dan
proses bisnis berkas perkara,
DitReskrimUm. sehingga proses bisnis
pembuatan dan
pengarsipan berkas
perkara menjadi lebih
efektif dan efisien.
Disamping itu tersedia
pula fitur dashboard
sistem yang mampu
memberikan
informasi-informasi
yang dibutuhkan oleh
pihak pengambil
keputusan.
2. Sistem yang dibuat
dapat menampilkan
laporan berbentuk
grafik. Grafik tersebut
digunakan untuk
melihat berapa banyak
jenis kejahatan yang
terjadi selama kurun
waktu tertentu. Waktu
dalam grafik
dibedakan menjadi 3
macam yaitu pertahun,
25

perbulan, atau semua


tahun dan bulan.
Selain itu juga grafik
memuat status berkas
perkara, status tersebut
adalah perkara
dihentikan, masih
berjalan dan selesai.
Semua data dalam
grafik tersebut diambil
dari berkas perkara
yang tersimpan dalam
database sistem yang
dibuat.
3. SISTEM INFORMASI PENANGANAN Restu Andika Bagaimana merancang Visual Basic Pemakai atau User harus
PERKARA PIDANA UMUM PADA (2015) Sistem 2008 memiliki penguasaan
KEJAKSAAN NEGERI SUNGAILIAT Informasi Penanganan dan
Perkara Pidana Umum kemampuan dalam
Pada bidang komputer baik
Kejaksaan Negeri hardware maupun
Sungailiat. software yang baik
sangat
dibutuhkan dalam
Sistem Informasi
Penanganan
Perkara Pidana Umum
yang sudah
komputerisasi ini. Jika
perlu dilakukan
26

pelatihan
atau trainingkhusus
untuk menjalankan
sistem ini,
baik dalam peningkatan
kemampuan penguasan
hardwaremaupun
softwaredalam
pemahaman
sistem ini.
Gunakan
passworddalam
komputer dan
passwordhanya
diketahui petugas
tertentu saja.
Untuk menjaga dari hal-
hal yang tidak
diinginkan
seperi data hilang,
sebaiknya sistem ini di
pelihara
secara rutin dan hanya
petugas tertentu saja
yang
bisa mengakses.
Lakukan back up data
secara rutin sebagai
27

cadangan ke dalam
media penyimpanan
seperti
hardsisk, flashdisk
ataupun CD/DVD
ReWritable.
4. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN Husnul Hotimah Bagaimana aplikasi sistem Web 1. Sistem informasi
PERKARA DI PENGADILAN (2016) informasi manajemen manajemen perkara ini
NEGERI KRAKSAAN BERBASIS WEB perkara di pengadilan dapat membantu
negeri kraksaan berbasis pihak Pengadilan
web ini dapat membantu Negeri Kraksaan
pihak terkait dalam dalam dalam
memberikan perlayanan mengelola serta
pendataan data perkara
pidana sebelum
maupun sesudah
dilakukannya suatu
persidangan.
2. Sistem informasi
manajemen perkara ini
dapat membantu pihak
terkait dalam proses
penyampaian
informasi suatu
perkara.
3. Sistem informasi ini
dapat membantu
majelis/hakim sebelum
melakukan
persidangan terhadap
28

suatu perkara

5. RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI Dimitri Indastri Putra Masih menggunakan PHP, MySQL Aplikasi ini diharapkan
PENGOLAHAN DATA KRIMINAL (2017) sistem manual yaitu mampu memanajemen
BERBASIS WEB PADA BAGIAN aplikasi office dan data dengan baik dan
PEMBINAAN OPERASIONAL memanfaatkan surat efisien serta dapat
DIREKTORAT RESERSE KRIMINAL elektronik sebagai media diterima dan layak
UMUM POLDA KALIMANTAN BARAT
pengiriman data criminal dijalankan di
(BAGBINOPSNAL DITRESKRIMUM
POLDA ALBAR) yang mana diperlukan lingkungan
sebuah sistem informasi Bagbinopsnal
pengolahan data yang Ditreskrimum Polda
dapat menyajikan Kalbar
informasi laporan
analisis criminal terhadap
tindak pidana yang
dilaporkan kepada
Kepolisian Daerah
Kalbar beserta
jajarannya.
29

2.3 Profil Objek Penelitian

2.3.1 Sejarah Singkat Kejaksaan Negeri Kapuas

Dalam susunan ketatanegaraan, Kejaksaan R.I. adalah lembaga pemerintah

yang melaksanakan kekuasaan negara, khususnya di bidang penuntutan. Sebagai

badan yang berwenang dalam penegakan hukum dan keadilan, Kejaksaan

dipimpin oleh Jaksa Agung yang dipilih oleh dan bertanggung jawab kepada

Presiden. Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri merupakan

kekuasaan negara khususnya dibidang penuntutan, dimana semuanya merupakan

satu kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan.

Mengacu pada Undang-Undang No. 16 Tahun 2004 yang menggantikan

UU No. 5 Tahun 1991 tentang Kejaksaan R.I., Kejaksaan sebagai salah satu

lembaga penegak hukum dituntut untuk lebih berperan dalam menegakkan

supremasi hukum, perlindungan kepentingan umum, penegakan hak asasi

manusia, serta pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KKN). Di dalam

UU Kejaksaan yang baru ini, Kejaksaan RI sebagai lembaga negara yang

melaksanakan kekuasaan negara di bidang penuntutan harus melaksanakan fungsi,

tugas, dan wewenangnya secara merdeka, terlepas dari pengaruh kekuasaan

pemerintah dan pengaruh kekuasaan lainnya (Pasal 2 ayat 2 Undang-Undang

Nomor 16 Tahun 2004).

Dalam menjalankan tugas dan wewenangnya, Kejaksaan dipimpin oleh

Jaksa Agung yang membawahi enam Jaksa Agung Muda serta 31 Kepala

Kejaksaan Tinggi pada tiap provinsi. UU No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan
30

Republik Indonesia juga mengisyaratkan bahwa lembaga Kejaksaan berada pada

posisi sentral dengan peran strategis dalam pemantapan ketahanan bangsa. Karena

Kejaksaan berada di poros dan menjadi filter antara proses penyidikan dan proses

pemeriksaan di persidangan serta juga sebagai pelaksana penetapan dan keputusan

pengadilan. Sehingga, Lembaga Kejaksaan sebagai pengendali proses perkara

(Dominus Litis), karena hanya institusi Kejaksaan yang dapat menentukan apakah

suatu kasus dapat diajukan ke Pengadilan atau tidak berdasarkan alat bukti yang

sah menurut Hukum Acara Pidana.

Perlu ditambahkan, Kejaksaan juga merupakan satu-satunya instansi

pelaksana putusan pidana (executive ambtenaar). Selain berperan dalam perkara

pidana, Kejaksaan juga memiliki peran lain dalam Hukum Perdata dan Tata Usaha

Negara, yaitu dapat mewakili Pemerintah dalam Perkara Perdata dan Tata Usaha

Negara sebagai Jaksa Pengacara Negara. Jaksa sebagai pelaksana kewenangan

tersebut diberi wewenang sebagai Penuntut Umum serta melaksanakan putusan

pengadilan, dan wewenang lain berdasarkan Undang-Undang.

Berdasarkan Pasal 30 undang- undang nomor 16 tahun 2004 tentang

kejaksaan RI, terdapat 3 (tiga) tugas utama/ wewenang yang yaitu:

1. Dibidang pidana
a. Melakukakan penuntutan
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan yang telah
memperoleh kekuatan hokum tetap
c. Melakukan pengawasan terhdap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasaan dan keputusan lepas
bersyarat
31

d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan


undang-undang
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan kepengendalian yang
dalam pelaksanaanya dikoordinasi dengan penyidik.
2. Di bidang perdata dan tata usaha Negara;
Mewakili pemerintah dalam perkara perdata dan tata usaha Negara
sebagai jaksa pengacara Negara. Jaksa sebgai pelaksana kewenangan
tersebut diberi wewenang setelah mendapat SKK (Surat Kuasa
Khusus) baik sebagai tergugat untuk mewakili kepentingan pemerintah
didalam maupun di pengadilan.
3. Dalam bidang ketertiban dan ketentraman umum, kejaksaan turut
menyelenggarakan kegiatan
a. Peningkatan kesadaran hokum masyarakat
b. Pengamanan kebijakan penengakan hokum
c. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat Negara
d. Pencegahan penyalahgunaan dan/ atau penodaan agama
e. Penelitian dan pengembangan hokum serta statistic criminal

Kejaksaan Negeri Kapuas yang merupakan kepanjangan kewenangan

Jaksa Agung di daerah memiliki fungsi dan kewenangan sebagaimana diatur

dalam Undang-undang No. 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan RI. Kejaksaan

Negeri Kapuas dipimpin oleh Kepala Kejaksaan Negeri dengan dibantu Kepala

Sub Bagian Pembinaan, Kepala Seksi Inteligen, Kepala Seksi Perdata dan Tata

Usaha Negara serta fungsi pengawasaan yang dilakukan oleh pemeriksa.

Dalam melaksanakan fungsi dan kewenangannya Kejaksaan Negeri

Kapuas berada pada satu garis komando yang tidak terpisahkan mulai dari Jaksa

Agung RI ditingkat pusat dan Kepala Kejaksaan Tinggi Kalimantan Tengah


32

dalam satu kesatuan dalam menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan

sinkronisasi baij dalam lingkungan Kejaksaan sendiri maupun dalam hubungan

antar departemen, lembaga pemerintah non departemen, lembaga Negara,

2.3.2 Visi dan Misi Kejaksaan Negeri Kapuas

Visi dan misi yang dimiliki oleh Kejaksaan Negeri Kapuas

1. Visi
Terwujudnya aparatur yang profesional memiliki integritas moraldalam
penegakan dan pelayanan hokum
2. Misi
a. Peningatan profesional dan moral aparatur melalui perubahan pola pikir,
budaya kerja dan perilaku;
b. Peningkatan sarana dan prasarana;
c. Tepat dan cepatnya penyelesaian penanganan perkara;
d. Terselesaikannya tunggakan penanganan perkara;
e. Meningkatkan kegiatan operasi intelijen yustisial;
f. Meningkatkan penyuluhan dan penerangan hukum;
g. Terselesaikannya bantuan hukum.

2.3.3 Struktur Organisasi Kejaksaan Negeri Kapuas

Struktur Organisasi menggambarkan dengan jelas pemisah kegiatan pekerjaan

antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan aktivitas dan fungsi

dibatasi. Untuk penggambaran lebih jelasnya dapat dilihat secara detail pada

struktur organisasi pada Kejaksaan


33

KEJAKSAAN
NEGERI KAPUAS

SEKSI SEKSI
SEKSI SEKSI DATUN
SUB BAGIAN INTELIJEN PIDSUS
PIDUM
PEMBINAAN

URUSAN
KEPEGAWAIAN
PEMERIKSA

URUSAN CABJARI
KEUANGAN PALINGKAU

URUSAN
PERLENGKAPAN

URUSAN TU URUSAN URUSAN TATA


PASKRIMTI & PEMBINAAN USAHA
PERPUS

Gambar 2. 1 Struktur Kejaksaan Negeri Kapuas


34

2.3.4 Tugas Pokok dan Fungsi

2.3.4.1 Sub Bagian Umum Pembinaan

Sub Bagian Umum Pembinaan memilik tugas melakukan pembinaan atas

manajemen dan pembangunan prasarana dan pengelolaan ketatausahaan

kepegawaian kesejahteraan pegawai, keuangan, perlengkapan organisasi dan tata

laksana, pengelolaan teknis atas milik negara yang menjadi tanggung jawab

serta pemberian dukungan pelayanan teknis dan adminstrasi bagi seluruh

satuan kerja di lingkungan kejaksaan Negeri yang bersangkutan dalam rangka

memperlancar pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugas, sub bagian umum pembiniaan menyelenggaraan

fungsi :

a. melakukan koordinasi, integrasi dan sinkronisasi serta membina

kerjasama seluruh satuan kerja di lingkungan Kejaksaan Negeri di

bidang administrasi;

b. melakukan pembinaan organisasi dan tatalaksana urusan ketatausahaan

dan mengelola keuangan, kepegawaian, perlengkapan dan milik negara

yang menjadi tanggung jawabnya;

c. melakukan pembinaan dan peningkatan kemampuan, keterampilan dan

integritas kepribadian aparat Kejaksaan di daerah hukumnya.

2.3.4.2 Seksi Intelijen

Tugas pokok dan fungsi intelijen Kejaksaan berdasarkan Pasal 622 adalah

unsur pembantu pimpinan mempunyai tugas dan wewenang :


35

a. Melakukan kegiatan intelijen penyelidikan, pengamanan dan

penggalangan untuk melakukan pencegahan tindak pidana guna

mendukung penegakan hukum baik preventif maupun represif di bidang

ideologi, politik, ekonomi, keuangan, sosial budaya, pertahanan dan

keamanan, melaksanakan cegah tangkal terhadap orang-orang tertentu

dan/atau turut menyelenggarakan ketertiban dan ketentraman umum dan

penanggulangan tindak pidana serta perdata dan tata usaha negara di

daerah hukumnya;

b. Memberikan dukungan intelijen Kejaksaan bagi keberhasilan tugas dan

kewenangan Kejaksaan, melakukan kerjasama dan koordinasi serta

pemantapan kesadaran hukum masyarakat di daerah hukumnya

Berdasarkan Pasal 623, dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 622 ayat (1), ayat (2) Seksi Intelijen menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis kegiatan dan operasi intelijen Kejaksaan

berupa pemberian bimbingan dan pembinaan dalam bidang tugasnya;

b. Melakukan koordinasi, perencanaan dan penyusunan kebijakan pada seksi

intelijen dengan didasarkan sinkronisasi pelaksanaan kebijakan dengan

seksi terkait;

c. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan operasi

intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik preventif maupun

represif mengenai upaya penyelamatan pemulihan keuangan negara yang

meliputi sektor keuangan dan kekayaan negara, pengadaan barang/jasa


36

pemerintah, pelayanan publik dan sektorlainnya, pemberian dukungan

terhadap bidang Perdata dan Tata Usaha Negara guna penyelamatan dan

pemulihan kekayaan negara, penegakan wibawa pemerintah dan negara

serta pemberian pelayanan hukum kepada masyarakat yang meliputi

penegakkan hukum, bantuan hukum, pertimbangan hukum dan tindakan

hukum lain kepada negara atau pemerintah, meliputi lembaga/badan

negara, lembaga/instansi pemerintah pusat dan daerah, Badan Usaha Milik

Negara/Daerah;

d. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan operasi

intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik preventif maupun

represif mengenai pemberian dukungan terhadap proses pelaksanaan

penanganan perkara, pengawasan pelaksanaan putusan pidana bersyarat,

pidana pengawasan, pengawasan pelaksanaan keputusan lepas bersyarat

dan tindakan hukum lain dalam tindak pidana umum dan tindak pidana

khusus;

e. Pelaksanaan supervisi serta pemberian dukungan terhadap lembaga

negara, lembaga pemerintah dan non pemerintah serta lembaga lainnya

dalam rangka pelaksanaan sistem pengawasan dan pengendalian

internal/eksternal dalam upaya pencegahan dan penanggulangan tindak

pidana;

f. Mendukung pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan tindak

pidana, maupun dalam rangka reformasi sistem peradilan, melalui


37

kerjasama dan koordinasi dengan instansi penegak hukum baik di dalam

maupun luar negeri, sosialisasi pencegahan dan penanggulangan tindak

pidana kepada pejabat negara, penyelenggara negara, organisasi non

pemerintah serta elemen masyarakat lainnya;

g. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan operasi

intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik preventif maupun

represif mengenai pemberian dukungan berkaitan dengan tindak pidana

umum yang diatur di dalam dan di luar KUHP, pemberian dukungan

kinerja pelaksanaan tugas bidang pembinaan dan bidang pengawasan;

h. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan operasi

intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik preventif maupun

represif mengenai cegah tangkal, pengawasan media massa, barang

cetakan, orang asing, pengawasan aliran kepercayaan masyarakat dan

keagamaan meliputi aliran-aliran keagamaan, kepercayaan-kepercayaan

budaya, mistik-mistik keagamaan, mistik-mistik budaya, perdukunan,

pengobatan pertabiban secara kebatinan, peramalan paranormal,

akupuntur, shin-she, metafisika dan lain-lain yang dapat membahayakan

masyarakat dan negara, pencegahan dan penyalahgunaan dan/atau

penodaan agama, ideologi, politik, sosial, budaya dan pertahanan dan

keamanan, persatuan dan kesatuan bangsa, pelanggaran hak asasi manusia,

pencarian dan penangkapan buron Kejaksaan;


38

i. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan dan operasi

intelijen Kejaksaan berupa penyelidikan, pengamanan dan penggalangan

untuk mendukung kebijakan penegakan hukum baik preventif maupun

represif dalam rangka menyelenggarakan persandian meliputi

penyelenggaraan telekomunikasi, pengamanan data dan informasi, kontra

penginderaan, pemantauan, penginderaan, pengolahan dan analisa data,

pengelolaan operasional Bank Data Intelijen, pembinaan sumberdaya

teknologi intelijen, pelaksanaan administrasi intelijen serta penyediaan

produksi intelijen;

j. Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian teknis kegiatan penerangan

dan penyuluhan hukum, peningkatan kesadaran hukum masyarakat,

hubungan media massa, hubungan kerjasama antar lembaga negara,

lembaga pemerintah dan non pemerintah, pengelolaan Pos Pelayanan

Hukum dan Penerimaan Pengaduan Masyarakat, pengelolaan informasi

dan dokumentasi untuk mewujudkan pelayanan yang cepat, tepat dan

sederhana sesuai petunjuk teknis standar layanan informasi publik secara

nasional dalam rangka mendukung keberhasilan tugas, wewenang dan

fungsi serta pelaksanaan kegiatan Kejaksaan;

k. Pengamanan teknis di lingkungan unit kerja Seksi Intelijen dan pemberian

dukungan pengamanan teknis dan non teknis terhadap pelaksanaan tugas

pada unit kerjalainnya di lingkungan Kejaksaan Negeri, meliputi sumber

daya manusia, material/aset, data dan informasi/dokumen melalui

kegiatan/operasi intelijen dengan memperhatikan prinsip koordinasi;


39

l. Pembinaan dan pelaksanaan kerjasama dengan kementerian, lembaga

pemerintahan non kementerian, lembaga negara, instansi dan organisasi

lain terutama pengkoordinasian dengan aparat intelijen lainnya di tingkat

Kabupaten/kota;

m. Pemberian saran pertimbangan kepada Kepala Kejaksaan Negeri dan

pelaksanaan tugas-tugas lain sesuai dengan petunjuk Kepala Kejaksaan

Negeri.

2.3.4.3 Seksi Pidum

Bidang Tindak Pidana Umum mempunyai tugas melaksanakan

pengendalian dan atau melaksanakan penuntutan, pemeriksaan tambahan,

penuntutan, melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan, Pengawasan

terhadap keputusan lepas bersyarat dan tindakan lainnya dalam perkara tindak

pidana umum.

Dalam melaksanakan tugasnya, Seksi Tindak Pidana Umum

menyelenggarakan fungsi :

a. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang tindak pidana

umum berupa pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan

teknis ;

b. penyiapan rencana, pelaksanaan dan penyiapan bahan pengendalian

kegiatan prapenuntutan, pemeriksaan tambahan, penuntutan dalam

perkara tindak pidana terhadap keamanan negara dan ketertiban

umum, tindak pidana terhadap orang dan harta benda serta tindak

pidana umum lain yang diatur di luar Kitab Undang-undang pidana;


40

c. penyiapkan bahan pengendalian dan atau pelaksanaan penetapan

hakim dan putusan pengadilan, melakukan pengawasan terhadap

pelaksanaan keputusan lepas bersyarat dan tindakan hukum lain dalam

perkara tindak pidana umum serta pengadministrasiannya;

d. pembinaan kerjasama dan melakukan koordinasi dengan instansi serta

pemberian bimbingan serta petunjuk teknis dalam penanganan perkara

tindak pidana umum kepada penyidik;

e. penyiapan bahan saran, konsepsi tentang pendapat dan atau

pertimbangan hukum Jaksa Agung mengenai perkara tindak pidana

umum dan masalah hukum lainnya dalam kebijaksanaan penegakan

hukum;

f. peningkatan kemampuan, ketrampilan dan integritas kepribadian

aparat tindak pidana umum daerah hukum Kejaksaan Negeri yang

bersangkutan;

g. pengadministrasian dan pembuatan laporan di daerah hukum

Kejaksaan Negeri bersangkutan.

2.3.4.4 Seksi Pidsus

Bidang Tindak Pidana Khusus dipimpin oleh seorang Asisten tindak

pidana khusus, yang mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas kejaksaan di

bidang yustisial yang menyangkut tindak pidana khusus didaerah hukum

kejaksaan tinggi yang bersangkutan peraturan perundang-undangan yang berlaku

serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh pemerintah dan jaksa agung/kepala

kejaksaan tinggi.
41

Dalam melaksanakan tugas tersebut Asisten tindak pidana khusus

menyelenggarakan fungsi :

a. Penghimpunan laporan dari kejaksaan negeri , pegadministrasian,

penelitian dan pengolahan serta penyiapan laporan kepada pimpinan sesuai

dengan biddang tugasnya

b. Perumusan kebijaksanaan teknis dan adminstratif untuk kepentingan

pemberian bimbingan, pengendalian supervisi kepada eselon bawahan

dalam menyelenggarakan operasi yustisi terhadap perkara tindak pidana

khusus serta penyusunan statistic criminal dan analisis kriminalitas;

c. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan penyidikan penuntutan dan

eksekusi terhadap tindak pidana khusus pengadminstrasian dan

pendokumentasian serta penyusunan statistic kriminil dan analisis

kriminalitas yang bertalian dengan tindak pidana khusus;

d. Penyiapan konsepsi bahan pertimbangan rencana pendapat dan saran

untuk kepentingan penyusunan kebijaksanaan pimpinan mengenai

pelaksanaan tugas kejasaan dalam melaksanakan operasi yustisi terhadap

tindak pidana khusus

e. Pengamanan teknis atas pelaksanaan tugas sesuai dengan kebijaksanaan

dan pengarahan yang digariskan oleh jaksa agung atau kepala kejaksaan

tinggi yang bersangkutan

2.3.4.5 Seksi Datun

a. Penegakan Hukum
42

Yaitu tugas dan fungsi kejaksaan di bidang Perdata dan TUN sebagaimana

ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan/berdasarkan Putusan Pengadilan

dalam rangka memelihara ketertiban hukum, kepastian hukum dan melindungi

kepentingan Negara dan pemerintah serta hak-hak keperdataan masyarakat.

b. Bantuan Hukum

Yaitu bantuan hukum yang diberikan kepada Instansi Negara/Instansi

Pemerintah/BUMN/BUMD/Pejabat Tata Usaha Negara, didalam perkara Perdata

dan Tata Usaha Negara berdasarkan surat kuasa khusus (SKK).

c. Pertimbangan Hukum

Yaitu pertimbangan hukum yang diberikan kepada Instansi Negara dan

Instansi Pemerintahan, baik di pusat maupun daerah dibidang Perdata dan Tata

Usaha Negara, diminta atau tidak diminta melalui kerjasama dan koordinasi yang

serasi.

d. Pelayanan Hukum

Yaitu semua bentuk pelayanan hukum yang diperlukan kepada anggota

masyarakat yang berkaitan dengan kasus atau masalah Perdata dan Tata Usaha

Negara.

e. Tindakan Hukum Lain

Adalah tindakan hukum selain 4 hal tersebut diatas, dalam rangka

menyelamatkan, memulihkan atau melindungi asset Negara atau kepentingan

masyarakat maupun kewibawaan pemerintah


43

2.3.4.6 Seksi Pemeriksa

Bidang Pemeriksa dipimpin oleh seorang Asisten Pemeriksa, mempunyai

tugas melaksanakan pengendalian dan atau pengawasan atas pelaksanaan tugas

rutin dan pembangunan semua unsur Kejaksaan baik pada Kejaksaan Tinggi,

Kejaksaan Negeri maupun Cabang Kejaksaan Negeri di daerah hukum Kejaksaan

Tinggi yang bersangkutan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut, Asisten Pemeriksa menyelenggarakan

fungsi:

a. penyiapan perumusan kebijaksanaan teknis di bidang Pemeriksa berupa

pemberian bimbingan, pembinaan dan pengamanan teknis

b. perencanaan, pengamatan, penelitian, pengujian, penilaian atas

pelaksanaan tugas rencana dan program kerja semua unsur Kejaksaan pada

Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri di

bidang administrasi

c. umum, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan proyek

pembangunan, intelijen, tindak pidana umum, tindak pidana khusus,

perdata dan tata usaha negara

d. pemberian bimbingan, penertiban dan pemberian petunjuk tertulis atas

temuan-temuan penyimpangan dari laporan-laporan pada satuan kerja baik

dari Kejaksaan Tinggi, Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan Negeri.

e. pelaksanaan inspeksi terhadap satuan-satuan kerja pada kejaksaan Tinggi,

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan


44

f. pemantuan dalam rangka tindak lanjut pengawasan pada kejaksaan Tinggi,

Kejaksaan Negeri dan Cabang Kejaksaan atas petunjuk penertiban yang

telah diberikan

g. pengusutan, pemeriksaan atas adanya informasi, laporan, pengaduan,

penyimpangan, penyalahgunaan jabatan atau wewenang dengan

mengusulkan penindakan terhadap Kejaksaan atas petunjuk penertiban

yang telah diberikan

h. pemantauan dan penyusunan laporan berkala baik pelaksanaan

rencana dan program kerja, program kerja maupun laporan pengawasan

lainnya yang wajibkan

i. pembinaan, peningkatan kemampuan, keterampilan dan integritas

kepribadian aparat pengawasan.


ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

3.1 Analisis Sistem yang Berjalan

Merupakan gambaran tentang bagaimana sistem yang sedang berjalan di

Kejaksaan Negeri Kapuas sebelum dibuatnya sistem bahwa sistem yang sedang

berjalan untuk proses pengolahan data menjadi informasi didalam laporan

bulanan Kejaksaan Negeri Kapuas belum menggunakan sistem informasi berbasis

web dimana masih dilakukan secara manual menggunakan aplikasi office atau

menggunakan metode konvensional. Misalnya pada perkara tindak pidana umum,

di Tahap I berkas pertama yang masuk dari penyidik adalah Surat Perintah

Dimulainya Penyidikan (SPDP). Di bagian sekretariat diregistrasi menggunakan

buku besar, setelah diregistrasi SPDP diserahkan ke kasi pidana umum guna

penunjukan jaksa, setelah penunjukan jaksa dilakukan, SPDP diberikan ke bagian

pra penuntutan dibuatkan surat P-16 dengan menggunakan Microsoft word dan

begitu seterusnya sampai dokumen masuk ke Tahap II yaitu tahap penuntutan.

Permasalahan yang ada pada bagian pra penuntutan hingga ke bagian penuntutan

yaitu setiap harinya terdapat 10 (sepuluh) hingga 20 (dua puluh) perkara yang

masuk. Jika pegawai mencari dokumen perkara harus mencarinya dengan cara

manual yaitu mencari satu persatu data dilemari arsip.

Pembuatan surat kode formulir perkara juga terhambat, misalnya pada

surat penujukan jaksa untuk memantau perkembangan perkara (P-16) dan surat

penunjukan jaksa untuk menyelesaiakn perkara (P-16A), data yang dibutuhkan

pada masing-masing surat itu antara lain identitas jaksa, identitas perkara, dan

45
46

identitas tersangka. Namun, karena tidak adanya sistem pengolahan data

(database), pegawai harus menginput data perkara, data tersangka dan data jaksa

satu persatu dan manual.

3.2 Usulan Sistem Baru

Berdasarkan hasil analisis terhadap sistem berjalan untuk sistem Informasi

Dan Manajemen Pemberkasaan Perkara pada sistem lama .maka dapat diusulkan

sistem baru untuk penyampaian informasi dilakukan dengan cara langsung

melalui website Kejaksaan Negeri Kapuas sehingga informasi yang didapat lebih

cepat dan menghemat waktu.


47

Mulai

Login, Username,
Password

Tidak Ya

Login Sukses

Halaman Utama Pidana


Umum
Tidak

Ya Tidak
Submit Berkas
Log Out
Perkara
Ya

Submit Data SPDP


Submit Data Tersangka
Submit Data Perkara
Submit Data Barang Bukti
Submit Data Eksekusi
Submit Data Saksi
Submit Data Banding
Submit Data Peninjauan Kembali

Tidak
Submit Data Tahap
Pra Penuntutan
Submit Data Submit Data
P17 P16A
Submit Data Submit Data
Berkas P21A
P18 Nomor, Tgl
Perkara Submit Data P7
Submit Data Penerimaan
Lengkap Submit Data P31
P19 SPDP, Nama Ya
Submit Data Submit Data P37
Tersangka, Submit Data P48
P28
Pasal,
Penyerahan
Tahap 1, Hasil
Penyelidikan,
Submit Data P21 Submit Data P-
18, Dam P-21,
Pemyerahan
tahap 2
Tidak Ya
Cetak
Laporan
Submit Data
Tahap Penuntutan,
Upaya Hukum dan
Eksekusi
Selesai

Nomor, Penyerahan
Tahap II, Nama
Tersangka,Pasal,
Pelimpahan Ke PN,
Tuntutan Pidana,
Putusan, Banding,
Putusan PT, Eksekusi,
Keterangan

Gambar 3. 2 Flowchart alur sistem Manajemen Pemberkasaan Perkara yang akan


dibangun

3.3 Analisis Kebutuhan Sistem

Analisi kebutuhan sistem merupakan kebutuhan yang berisi proses-proses

apa saja yang nantinya dilakukan sistem yang akan dibangun atau dikembangkan.
48

Pada penelitian ini menggunakan 3 kebutuhan sistem yaitu kebutuhan data,

kebutuhan antarmuka dan kebutuhan fungsional yang diperoleh dari hasil

melakukan observasi dan wawancara.

3.3.1 Analisis Pengguna

Sistem yang akan dibangun digunakan oleh 2 jenis pengguna, yaitu

admin dan penyidik. Admin dapat melakukan pengolahan data master seperti

pengolahan data melakukan tambah, edit dan hapus. penyidik hanya dapat

melihat apakah data tersebut sudah selesai atau belum.

3.3.2 Analisis Perangkat Keras

Berdasarkan analisis perangkat keras yang sudah dilakukan di Kejaksaan

Negeri Kapuas, diperlukan adanya pemanfaatan teknologi computer agar dapat

berjalan maksimal serta memudahkan dalam pengolahan database dan printer

standar untu mencetak laporan. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam

pembangunan aplikasi ini adalah:

1. Laptop Acer Aspire intel core i5 8250 U E5-476G

2. Memory Ram 4 gb DDR4

3. Display 14 Inch

4. Hard disk 1 TB 5400 RPM

5. Printer canon IP 2770

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak

Sistem Operasi yang digunakan pada Kejaksaan Negeri Kapuas adalah

Windows 10 itu sudah cukup untuk dapat menjalakan perangat lunak yang akan
49

dibangun. Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembangunan aplikasi ini

adalah:

a. Sistem Operasi, windows 10 ultimate 64 bit

b. Sublime text 3, visual code, notepad ++

c. Framework Bootstrap 3.4.1

d. Xampp versi 1.7.3

e. Mozilafirefox, chromium

3.4 Rancangan Model Sistem

Perancangan sistem adalah merancang atau mendesain sistem yang baik,

isinya adalah langkah-langkah operasi dalam pengolahan data dan prosedur untuk

operasi sistem. Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu merancang atau

mendesain sistem yang baik, mendesain pemodelan sistem yang baik, mengenali

dan mendifinisikan maslaah pembuatan sistem ini sehingga jika ada kesalahan ada

alternatif pemecahannya.

3.4.1 Diagram Konteks

Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD yang

menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luarnya dan juga

merupakan lingkup suatu sistem, yaitu keterkaitan sistem dengan lingkungan.

Lingkup ini ditentukan dari besarnya pengaruh data yang diterima dan informasi

yang dihasilkan lingkungan ini diwakili oleh entitas-entitas luar, dimana

digambarkan tentang entitas yang memberikan sesuatu kepada atau dari sistem.
50

Gambar 3. 3 Diagram Konteks

3.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram atau baisa disebut DFD merupakan detail rancangan dari

diagram konteks yang telah dibuat yang didalamnya sudah memuat rancangan

table basis data yang akan diimplementasikan pada database yang dibuat.
51

Gambar 3. 4 DFD level 0


52

3.5 Rancangan Basis Data

Perancangan basis data (database) merupakan garis besar keseluruhan

sistem pengolah data elektronik yang akan dilakukan dalam membuat sebuah

sistem aplikasi yang berbasis database yang membutuhkan rancangan database

yang memadai diakarenakan data yang diolah merupakan inti utama dari seluruh

sistem yang berjalan.

3.5.1 Rancangan Tabel

Berikut adalah rancangan tabel sistem infromasi dan manajemen

pemberkasaan perkara di Kejaksaan Negeri Kapuas :

1. Tabel Data User

Tabel data user merupakan tabel yang digunakan untuk masuk kedalam

sistem aplikasi

Tabel 3. 5 Tabel Data user

No Field Name Type Keterangan


1. Id Int (11) Primary Key
2. username Varchar (20) Username
3. password Varchar (20) password
4. Level Varchar (20) Level

2. Tabel Data Tersangka

Table data tersangka merupakan tabel untuk menyimpan data tersangka

Tabel 3. 6 Tabel Data Tersangka

No Field Name Type Keterangan


1. Id_tersangka Int (11) Primary Key
2. nama_tersangka Varchar(50) Nama tersangka
53

3. Tempat_lahir Varchar(200) Tempat lahir


4. TTL Date Tanggal tahir
5. jk Varchar(12) Jenis kelamin
6. agama Varchar(20) agama
7. alamat Varchar (50) Alamat
8. pekerjaan Varchar(30) Pekerjaan
9. status Varchar(30) Status
10. pasal_tersangka Varchar(30) Pasal tersangka

3. Tabel Data Jaksa

Table data Jaksa merupakan tabel untuk menyimpan data jaksa

Tabel 3. 7 Tabel Data Jaksa

No Field Name Type Keterangan


1. id_jaksa Int (11) Primary Key
2. Nama_jaksa Varchar (50) Nama Jaksa
3. NIP Varchar (20) Nip
4. Jabatan Varchar (20) Jabatan
5. Golongan Varchar (20) Golongan

4. Tabel Data Pra Penuntut

Table data pra penuntut merupakan tabel untuk menyimpan data pra penuntut

Tabel 3. 8 Tabel Data Pra Penuntutan

No Field Name Type Keterangan


1. id_pra Int (11) Primary key
2. Id_jaksa Int (11) Foreign key
3. Hasil_konsultasi Varchar (50) Hasil konsultasi
4. Isi_Konsultasi Varchar (50) Isi konsultasi
5. P-17 Varchar (20) Perkembangan Hasil
Penyelidikan
54

6. P_18 Varchar (30) Hasil Penyelidikan


Belum Lengkap
7. Isipetunjuk Varchar (30) Isi petunjuk
8. P_21 Varchar (30) Berkas sudah lengkap
9. P_22 Varchar (30) Penyerahan Tersangka
Dan Barang Bukti
10. Penyelesaian Varchar (30) Penyelesaian

5. Tabel Data Penuntut

Table data penuntut merupakan tabel untuk menyimpan data penuntut

Tabel 3. 9 Tabel Data Penuntut

No Field Name Type Keterangan


1. id Int (11) Primary key
2. nama Varchar (50) Foreign key
3. No_Regis Varchar (200) No Registrasi Perkara
4. No_tanggal Date No Tanggal
Penerimaan Barang
Bukti

6. Tabel Data Barang Bukti

Table data barang bukti merupakan tabel untuk menyimpan data barang bukti

Tabel 3. 10 Tabel Data Barang Bukti

No Field Name Type Keterangan


1. id Int (11) Primary key
2. No_Regis Varchar (200) Foreign key
3. Namabarangbukti Varchar (30) Nama barang bukti
4. jumlah Int (20) Jumlah
5. satuan Varchar (200) Satuan
6. pemilik Varchar (50) Pemilik
7. tgl_eksekusi Date Tanggal Eksekusi
55

7. Tabel Data Penahanan

Table data penahanan merupakan tabel untuk menyimpan data penahanan

Tabel 3. 11 Tabel Data Penahanan

No field name Type Keterangan


1. id Int (11) Primary key
2. id_tersangka Int (11) Foreign key
3. penahanan_penyidik Varchar (20) Penahanan Oleh
Penyidik
4. perpanjang_kejari Varchar (20) Perpanjang Oleh
Kejari
5. penahan_JPU Varchar (20) Penahan Oleh JPU
Sejak
6. penahanan_MH Varchar (20) Penahanan oleh
majelis Hakim
7. penahanan_PN Varchar (20) Penahanan Oleh
Ketuan PN

8. Tabel Data Upaya Hukum

Table data upaya hukum merupakan tabel untuk menyimpan data upaya

hukum

Tabel 3. 12 Tabel Data Upaya Hukum

No Field Name Type Keterangan


1. id Int (11) Primary
2. NIP Varchar (200) NIP
3. id_jaksa Int (11) Foreign key
4. Jabatan Varchar (20) Jabatan
5. Golongan Varchar (20) Golongan
6. id_tersangka Int (11) Id Tersangka

9. Tabel Data Eksekusi

Table data eksekusi merupakan table untuk menyimpan data eksekusi


56

Tabel 3. 13 Tabel Data Eksekusi


No Field Name Type Keterangan
1. Id Int (11) Primary key
2. Id_jaksa Int (11) Foreign key
3. Id_tersangka Int (11) Foreign key
4. Putusan Varchar (20) Putusan
5. Amar_putusan Varchar (20) Amar Putusan
6. Masa_percobaan Varchar (20) Masa percobaan
7. Pidana_badan Varchar (20) Pidana badan
8. Denda Int (20) Denda
9. Biaya perkara Int (20) Biaya Perkara

10. Tabel Data Hasil Dinas

Table data hasil dinas merupakan table untuk menyimpan data hasil dinas

Tabel 3. 14 Tabel Data Hasil Dinas

No Field Name Type Keterangan


1. Id Int (11) Primary key
2. Id_Tersangka Int (11) Foreign key
3. hasil_dinas Varchar (50) Hasil Dinas
4. setor Int (20) Setor
5. no_ssbp Int (20) No SSBP
6. tanggal_setor Date Tanggal Setor
7. amar_putusan Varchar (20) Amar Putusan
57

3.5.2 Relasi Antar Tabel

Gambar 3. 5 Gambar Relasi Antar Tabel

3.6 Rancangan Antarmuka Masukan Sistem

Rancangan antarmuka masukan sistem berfungsi untuk menjelaskan

tentang perancangan aplikasi yang akan dibangun. Hal ini dilakukan untuk

mempermudah pengguna dalam mengetahui proses yang terdapat pada apliaksi

yang akan dibangun. Rancangan antarmuka masukan sistem ini memiliki dua

rancangan, yaitu pertama rancangan antarmuka untuk admin dan yang kedua
58

rancangan antar muka admin. Untuk lebih jelasnya rancangan antarmuka masukan

sistem dapat dilihat dibawah ini.

1. Rancangan Form Menu Login

Form menu login adalah untuk masuk ke menu utama pada aplikasi, login

sangat diperlukan karena ini adalah salah satu sistem keamanan.

Gambar 3. 6 Rancangan Form Menu Login

2. Rancangan Form Menu Utama

Form menu utama adalah tampilan yang pertama kali muncul setelah

pengguna memasukan user dan password.


59

3. Gambar 3. 7 Rancangan Form Menu Utama

3. Rancangan Form Tersangka

Didalam menu master data terdapat form Data Tersangka seperti berikut :

Gambar 3. 8 Rancangan Form Tersangka


60

Gambar 3. 9 Rancangan Form Master Data TambahTersangka

4. Rancangan Form Master Data Jaksa

Didalam menu master data terdapat menu data Jaksa seperti berikut:

Gambar 3. 10 Rancangan Form Jaksa


61

Gambar 3. 11 Rancangan Form Tambah Jaksa

5. Rancangan Form Master Data Pra Penuntut

Didalam menu master data Pra Penuntut terdapat menu data Pra penuntut

seperti berikut:

Gambar 3. 12 Rancangan Form Master Data Pra Penuntut


62

Gambar 3. 13 Rancangan Form Tambah Pra Penuntut

6. Rancangan Form Master Data Penuntut

Didalam Menu Master Data Penuntut terdapat menu data Penuntut sebagai

berikut:
63

Gambar 3. 14 Rancangan Form Master Data Penutut

Gambar 3. 15 Rancangan Form Tambah Penuntut


64

7. Rancangan Form Master Data Barang Bukti

Didalam Form master data Barang Bukti terdapat form data Barang Bukti

dapat dilihat sebagai berikut :

Gambar 3. 16 Gambar Rancangan Form Data Barang Bukti

Gambar 3. 17 Rancangan Form Tambah Barang Bukti


65

8. Rancangan Form Data Penahanan

Didalam Form master Data Penahanan terdapat data Penahanan dapat

dilihat sebagai berikut :

Gambar 3. 18 Rancangan Form Data Penahanan

Gambar 3. 19 Rancangan Form Tambah Data Penahanan


66

9. Rancangan Form Upaya Hukum

Didalam form Upaya Hukum terdapat form Data Upaya Hukum dapat

dilihat sebagai berikut :

Gambar 3. 20 Rancangan Form Data Upaya Hukum

Gambar 3. 21 Rancangan Form Tambah Data Upaya Hukum


67

10. Rancangan Form Eksekusi

Didalam form Eksekusi terdapat form Data Eksekusi dapat dilihat sebagai

berikut :

Gambar 3. 22 Rancangan Form Data Eksekusi

Gambar 3. 23 Rancangan Form Tambah Data Eksekusi


68

11. Rancangan Form Hasil Dinas

Didalam form Hasil Dinas terdapat form Data Hasil Dinas dapat dilihat

sebagai berikut :

Gambar 3. 24 Rancangan Form Data Hasil Dinas

Gambar 3. 25 Rancangan Form Tambah Data Hasil Dinas


69

3.7 RancanganAntarmuka Keluaran Sistem

Rancangan antarmuka keluaran sistem merupakan output hasil informasi

dari inputan pada aplikasi. Rancangan output ini akan menampilkan data keluaran

hasil dari inputan data yang diinput oleh admin yang berupa laporan-laporan

(report). Adapun rancangan antarmuka keluaran sistem tersebut sebagai berikut:

3.7.1 Rancangan Laporan

1. Rancangan Laporan Data Tersangka

Rancangan Laporan Data Tersangka adalah laporan daftar Tersangka yang

ada di Kejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 26 Rancangan Laporan Data Tersangka

2. Rancangan Laporan Data Jaksa

Rancangan Laporan Data Jaksa adalah laporan daftar dari Data Jaksa

yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas


70

Gambar 3. 27 Rancangan Laporan Data Jaksa

3. Rancangan Laporan Data Pra Penuntutan

Rancangan Laporan Data Pra Penuntutan adalah laporan daftar dari Data

Pra Penuntutan yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 28 Rancangan Laporan Data Pra Penuntut


71

4. Rancangan Laporan Data Penuntutan

Rancangan Laporan Data Penuntutan adalah laporan daftar dari Data

Penuntutan yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 29 Rancangan laporan Data Penuntut

5. Rancangan Laporan Barang Bukti

Rancangan Laporan Data Barang Bukti adalah laporan daftar dari Data

Barang Bukti yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 30 Rancangan Laporan Data Barang Bukti


72

6. Rancangan Laporan Data Penahanan

Rancangan Laporan Data penahanan adalah laporan daftar dari Data

Penahanan yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 31 Rancangan Laporan Data Penahanan

7. Rancangan Laporan Upaya Hukum

Rancangan Laporan Data Upaya Hukum adalah laporan daftar dari Data

Upaya Hukum yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 32 Rancangan Laporan Data Upaya Hukum


73

8. Rancangan Laporan Data Eksekusi


Rancangan Laporan Data Eksekusi adalah laporan daftar dari Data

Eksekusi yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3. 33 Rancangan Laporan Data Eksekusi

9. Rancangan Laporan Data Hasil Dinas

Rancangan Laporan Data Hasil Dinas adalah laporan daftar dari Data

Hasil Dinas yang ada diKejaksaan Negeri Kapuas

Gambar 3.34 Rancangan Laporan Data Hasil Dinas


IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

4.1 Spesifikasi Sistem

Implementasi dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan

selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan

digunakan. Tujuan Implementasi adalah untuk mengkonfirmasikan

modul program perancangan pada para pelaku sistem sehingga user dapat

memberi masukan kepada pembangun system.

4.1.1 Perangkat Keras Yang digunakan

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan dalam pembuatan aplikasi

adalah tercantum pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4. 15 Tabel Perangkat Keras

No Nama Perangkat Keras Spesifikasi


1. Laptop Acer Aspire intel core i5 8250 U E5-476G

2. Memory Ram 4 gb DDR4

3. Display 14 Inch

4. Hard disk 1 TB 5400 RPM

5. Printer canon IP 2770

4.1.2 Perangkat Lunak Yang digunakan

Spesifikasi perangkat lunak yang digunakan dalam pembuatan aplikasi

adalah tercantum pada tabel sebagai berikut:

74
75

Tabel 4. 16 Tabel Perangkat Lunak


No Perangkat Lunak Spesifikasi
1. Sistem Operasi windows 10 ultimate 64 bit

2. Bahasa Pemograman php

3. DBMS MySql, Xampp Versi 1.7.3

4. Web Browser Mozilafirefox, chromium

5. Code Editor Sublime text 3, visual code,


notepad ++
Framework Bootstrap 3.4.1

4.2 Langah-Langkah Pembuatan Sistem

Metode pengembangan sistem perangkat lunak mengacu pada model

waterfall adalah salah satu model pengembangan software, dimana kemajuan

suatu proses dipandang sebagai terus mengalir kebawah seperti air terjun. Dalam

Model Waterfall, seriap tahap harus berurutan, dan tidak dapat meloncat ketahap

berikutnya, harus menyelesaikan tahap pertama baru lanjut ke tahap kedua dan

seterusnya.

Langkah-langkah model waterfall dapat dilihat pada gambar dibawah ini :


76

Gambar 4. 35 Langkah-Langkah Model Waterfall

1. Requirement Gathering and analysis

Tahap Requirement atau spesifikasi kebutuhan sistem dalah mengumpulkan

kebutuhan secara lengkap kemudian kemudian dianalisis dan didefinisikan

kebutuhan yang harus dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase ini

harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang

lengkap.

2. Sistem Design

Tahap selanjutnya adalah desain, desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai

dikumpulkan secara lengkap.


77

3. Implementation

Selanjutnya tahap implementasi, yaitu desain program diterjemahkan ke

dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah

ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and Testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (sistem

testing).

5. Deployment of sistem

Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan,

seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi

sebenarnya.

6. Maintenance

Proses pemeliharaan sistem yang sudah dibangun

4.3 Hasil Tampilan Aplikasi

4.3.1 Tampilan Antar Muka Masukan Sistem

1. Form Login Admin

Form login admin berfungsi untu mengakses admin ke menu utama atau

beranda admin
78

Gambar 4. 36 Form Login

2. Form Menu Utama

Gambar 4. 37 Form Menu Utama


79

3. Form Menu Tambah Data Tersangka

Gambar 4. 38 Form Tambah Data Tersangka

4. Form Menu Tambah Data Jaksa

Gambar 4. 39 Form Tambah Data Jaksa


80

5. Form Menu Tambah Data Pra Penuntut

Gambar 4. 40 Form Tambah Data Pra Penuntut

6. Form Menu Tambah Data Penuntutan

Gambar 4. 41 Form Tambah Data Penuntutan


81

7. Form Menu Tambah Data Barang Bukti

Gambar 4. 42 Form Tambah Data Barang Bukti

8. Form Menu Tambah Data Penahanan

Gambar 4. 43 Form Tambah Data Penahanan


82

9. Form Menu Tambah Data Upaya Hukum

Gambar 4. 44 Form Tambah Data Upaya Hukum

10. Form Menu Tambah Data Eksekusi

Gambar 4. 45 Form Tambah Data Eksekusi


83

11. Form Menu Tambah Data Hasil Dinas

Gambar 4. 46 Form Tambah Data Hasil Dinas

4.3.2 Tampilan Antar Muka Keluaran Sistem

1. Laporan Data Tersangka

Gambar 4. 47 Laporan Data Tersangka


84

2. Laporan Data Jaksa

Gambar 4. 48 Laporan Data Jaksa

3. Laporan Data Pra Penuntut

Gambar 4. 49 Laporan Data Pra Penuntut


85

4. Laporan Data Penuntutan

Gambar 4. 50 Laporan Data Penuntutan

5. Laporan Data Barang Bukti

Gambar 4. 51 Laporan Data Barang Bukti


86

6. Laporan Data Penahanan

Gambar 4. 52 Laporan Data Penahanan

7. Laporan Data Upaya Hukum

Gambar 4. 53 Laporan Data Upaya Hukum


87

8. Laporan Data Eksekusi

Gambar 4. 54 Laporan Data Eksekusi

9. Laporan Data Hasil Dinas

Gambar 4. 55 Laporan Data Hasil Dinas


88

4.4 Pengujian

Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak,

mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat

lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan

kesalahan. Pengujian sistem sering diasosiasikan dengan pencarian bug,

ketidaksempurnaan program, kesalahan pada baris program yang menyebabkan

kegagalan pada eksekusi sistem perangkat lunak. Adapun pengujian sistem yang

digunakan pada penelitian ini adalah metode pengujian langsung yaitu dengan

menggunakan BlackBox.

Pengujian blackbox berfokus pada persyaratan fungsional perangkat

lunak. Dengan demikian, pengujian balckbox memungkinkan perekayasa

perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program.

(Pressman,2002).

4.4.1 Pengujian Aplikasi

Hasil dari pengujian perangkat lunak dengan metode BlackBox yang telah

dilakukan.

1. Pengujian fungsi Login

Pengujian ini dilakukan untuk memastikan bahwa setelah admin

memasukan username dan password bisa masuk ke dalam sistem

Tabel 4. 17 Tabel Pengujian Fungsi Login

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Username dan Password Sistem menolak dan berhasil
kosong tampil pesan “ error
89

username dan password


Test case: salah silahkan ulangi lagi”
Hasil pengujian:

2. Username dan password Sistem menolak dan berhasil


salah tampil pesan “ error
Test case: username dan password
salah silahkan ulangi lagi”
Hasil pengujian:

3. Username benar dan Sistem menolak dan berhasil


password salah tampil pesan “ error
Test case: username dan password
salah silahkan ulangi lagi”
Hasil pengujian:

4. Username salah Berhasil masuk ke sistem. berhasil


password benar Tampil pesan “error
Test case: username dan password
salah silahkan ulangi lagi”
Hasil pengujian:

5. Username dan password Berhasil masuk ke sistem. berhasil


benar Tampil pesan “ sukses
Test case: selamat datang admin”
Hasil pengujian:
90

2. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Tersangka

Tabel 4. 18 Tabel Pengujian Data Tersangka

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print per item data Data berhasil tampil berhasil
7. Print per jenis kelamin, Data berhasil tampil berhasil
status dan pasal,

3. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Jaksa

Tabel 4. 19 Tabel Pengujian Data Jaksa

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil
91

4. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Pra Penuntut

Tabel 4. 20 Tabel Pengujian Data Pra Penuntut


No kondisi Hasil yang diharapkan Ket
1. Salah satu data dikosongkan Data berhasil diinput berhasil

2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil


3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil

5. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Penuntut

Tabel 4. 21 Tabel Pengujian Data Penuntut

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil

6. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Barang Bukti

Tabel 4. 22 Tabel Pengujian Data Barang Bukti

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
92

5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil


6. Print data Data berhasil tampil berhasil

7. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Penahanan

Tabel 4. 23 Tabel Pengujian Data Penahanan

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil

8. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Upaya Hukum

Tabel 4. 24 Tabel Pengujian Data Upaya Hukum

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil

9. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Eksekusi

Tabel 4. 25 Tabel Pengujian Data Eksekusi

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
93

dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update. berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil

10. Pengujian Fungsi Simpan, Edit, dan Hapus Data Hasil Dinas

Tabel 4. 26 Tabel Pengujian Data Hasil Dinas

No kondisi Hasil yang diharapkan Ket


1. Salah satu data Data berhasil diinput berhasil
dikosongkan
2. Semua data terisi Data berhasil diinput berhasil
3. Semua Data belum diisi Data berhasil diinput berhasil
4. Memilih data yang di Data berhasil di update berhasil
update.
5. Hapus disetujui. Data berhasil di hapus berhasil
6. Print data Data berhasil tampil berhasil
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Setelah melakukan analisis, perancangan, dan pengujian Sistem Informasi

Dan Manjamen Pemberkasaan Perkara di Kejaksaan Negeri Kabupaten Kapuas

ini, maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

1. Mempermudah dalam pengelolaan dan pencariaan data pada Kejaksaan Negeri

Kabupaten Kapuas

2. Dengan adanya aplikasi ini dapat memberikan kemudahan dan mempercepat

staf pada Kejaksaan Negeri Kabupaten Kapuas.

3. Dengan aplikasi ini juga dapat menghindari kesalahan pada pendataan, karena

output dari sistem yang dibuat dapat dilihat oleh staf.

4. Waktu yang dibutuhkan untuk mencari data menjadi lebih cepat karena adanya

fasilitas pencarian data didalam sistem ini

5.2 Saran

Dalam Sistem Informasi Dan Manjamen Pemberkasaan Perkara di

Kejaksaan Negeri Kabupaten Kapuas ini ada beberapa saran yang untuk

mengembangkan lebih lanjut:

1. Menambahkan fasilitas export ke microsoft word dan microsoft excel.

2. Menambahkan tombol foto pada form tersangka

94
95

3. Desain sistem informasi ini diharapkan bisa dikembangkan dan

dimodifikasi agar terlihat lebih menarik guna mencapai sistem yang lebih

maksimal

4. Kepada peneliti selanjutnya dengan kajian yang lebih relevan dapat

melakukan pengembangan sistem yang lebih dalam lagi.


DAFTAR PUSTAKA

Abdul Kadir, (2003). Pengenalan Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.

Al-Bahra bin Ladjamudin, (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha.
Ilmu.Yogyakarta.

Ahmad Rofiq Hakim, (2012). Sistem Informasi Pengolahan Data Pedata Pada
Pengadilan Negeri Samarinda Berbasis Jaringan. Sebatik STMIK Wicida

Cut Fiarni. Perancangan Aplikasi Pembuatan Berkas Perkara Pidana dan


Pengelolaan Berkas Pada Sistem Informasi Direktorat Reserse Kriminal
Umum. Jurnal Seminar Nasional Sistem Infromasi Indonesia, 2-3
November 2015

Dimitri Indastri Putra. Rancang Bangun Sistem Informasi Pengolahan Data


Kriminal Berbasis Web Pada Bagian Pembinaan Operasional Direktorat
Reserse Kriminal Umum Polda Kalimantan Barat (Bagbinopsnal
Ditreskrimum Polda Kalbar). Jurnal Sitem dan Teknologi Informasi
(JUSTIN) Vol 5, No 4, 2017

Glosarium (2015). Arti Berkas Perkara. Glosarium.org

Hartono, Jogiyanto. (2005). Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta: Andi


Yogyakarta.

Hartono, Jogiyanto. (2005). Analisia dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta:


Andi Yogyakarta.

Husnul Hotimah. Sistem Informasi Manajemen Perkara Di Pengadilan Negeri


Kraksaan Berbasis Web. Prosiding SENTIA 2016 Politeknik Negeri
Malang Vol 8 – ISSN: 2085-2347

Jogiyanto HM (2005). Analisis dan Desain Sistem Informasi. Yogyakarta: Andi


Offset.

Kejaksaan Agung Republik Indonesia (2001). Perubahan Keputusan Jaksa Agung


Republik Indonesia No. 518/A/J.A/11/2001 tanggal 1 November 2001
tentang Perubahan Keputusan Jaksa Agung Republik Indonesia No.
132/JA/11/1994 tentang Administrasi Perkara Tindak Pidana. Jakarta.

Restu Andika. 2015. Sistem Informasi Penanganan Perkara Pidana Umum Pada
Kejaksaan Negeri Sungailiat. STMIK Atma Pangkalpinang.

Roger S. Pressman, 2002. Rekayasa Perangkat Lunak Pendekatan Praktisi (Buku

Satu), ANDI Yogyakarta.

Sunarfrihantono, Bimo. 2003. PHP dan MySQL untuk Web. Yogyakarta: Andi.

http://kejati-kalimantantengah.kejaksaan.go.id/kejari/Kapuas

Anda mungkin juga menyukai