Project Kelompok
DISUSUN OLEH:
1. RIDHO ARIF FANDI (12050312461)
Kelas 6H
Program Studi Sistem Informasi
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim
Riau / 2023
Profil Instansi
Pada tahun 2016 Pemerintah Kota Pekanbaru mengeluarkan Perda No. 04 Tahun 2016, tentang
Pembentukan Kelurahan di Kota Pekanbaru. Wilayah Kelurahan di Kecamatan Tampan dimekarkan
dari 4 Kelurahan menjadi 9 Kelurahan dengan batas-batas Kecamatan sebagai berikut :
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Payung Sekaki (Kota Pekanbaru)
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Tambang (Kabupaten Kampar)
3. Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Marpoyan Damai (Kota Pekanbaru)
4. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tapung (Kabupaten Kampar)
Wilayah Kecamatan Tampan pada saat itu adalah 59,81 Km2 yang terdiri dari 9 Kelurahan
Yaitu :
1. Kelurahan Simpang Baru
2. Kelurahan Tuah Karya
3. Kelurahan Sidomulyo Barat
4. Kelurahan Delima
5. Kelurahan Tobek Godang (Wilayah Kelurahan berasal dari Kel. Delima dan Kel. Simpang
Baru)
6. Kelurahan Binawidya (Wilayah Kelurahan berasal dari Kel. Simpang Baru)
7. Kelurahan Airputih (Wilayah Kelurahan berasal dari Kel. Simpang Baru)
8. Kelurahan Tuahmadani (Wilayah Kelurahan berasal dari Kel. Simpang Baru dan Kel. Tuah
Karya)
9. Kelurahan Sialangmunggu (Wilayah Kelurahan berasal dari Kel. Sidomulyo Barat dan Kel.
Tuah Karya)
Pada tahun 2020 Pemerintah Kota Pekanbaru menerbitkan Perda Nomor Nomor 2 Tahun 2020
Tentang Penataan Kecamatan. Perda ini berisikan tentang Pemekaran Kecamatan Tampan Menjadi
Kecamatan Tuahmadani, serta Pusat Pemerintahan Kecamatan Tuahmadani berkedudukan di
Kelurahan Tuahmadani.
Wilayah Kecamatan Tuahmdani saat ini memiliki luas ± 29,84 Km2 dengan 5 Kelurahan di
dalamnya, yaitu :
1. Kelurahan Sidomulyo Barat
2. Kelurahan Sialangmunggu
3. Kelurahan Tuahkarya
4. Kelurahan Tuahmadani dan
5. Kelurahan Airputih.
2.1.2 Visi
Terwujudnya Pekanbaru Sebagai Smart City yang Madani
2.1.3 Misi
1. Meningkatkan Sumber Daya Manusia yang bertaqwa, berkualitas dan berdaya saing tinggi
2. Mewujudkan pembangunan masyarakat Madani dalam lingkup masyarakat berbudaya Melayu
3. Mewujudkan Pekanbaru kota cerdas dan penyediaan infrastruktur yang memadai (sesuai
dengan RPJP tahap ke-3)
4. Mewujudkan pembangunan ekonomi berbasiskan ekonomi kerakyatan dan ekonomi padat
modal, pada tiga sektor unggulannya Jasa, Perdagangan dan ekonomi (olahan dan MICE)
5. Mewujudkan lingkungan perkotaan yang layak huni (Liveable City) dan Ramah Lingkungan
(Green City)
Penjelasan:
- Faktor "Manusia" memiliki kemungkinan terjadinya risiko yang tinggi, dan dampak risiko yang juga
tinggi. Hal ini mungkin disebabkan oleh kurangnya pelatihan atau kesadaran pengguna dalam mengelola
atau menggunakan data, sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya kesalahan atau kebocoran data.
- Faktor "Metode" memiliki kemungkinan terjadinya risiko yang sedang, dan dampak risiko yang juga
sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh kelemahan dalam metode pengelolaan atau penyimpanan data,
yang tidak terlalu signifikan dalam mempengaruhi terjadinya risiko.
- Faktor "Mesin" memiliki kemungkinan terjadinya risiko yang rendah, namun dampak risiko yang tinggi.
Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya kerusakan atau kegagalan pada mesin atau perangkat
penyimpanan data yang digunakan, yang dapat menyebabkan kehilangan data yang penting.
- Faktor "Lingkungan" memiliki kemungkinan terjadinya risiko yang sedang, dan dampak risiko yang juga
sedang. Hal ini mungkin disebabkan oleh adanya bencana alam atau gangguan lingkungan lainnya yang
dapat mempengaruhi kinerja sistem atau jaringan.
Dari matriks risiko di atas, faktor "Mesin" memiliki dampak risiko yang paling besar, sehingga perlu
mendapatkan perhatian yang lebih besar dalam upaya mitigasi risiko. Sedangkan faktor-faktor lainnya dapat
diatasi dengan langkah-langkah pencegahan yang tepat, seperti pelatihan karyawan atau penerapan
kebijakan dan prosedur yang jelas dan ketat dalam pengelolaan dan penggunaan data.
Major business processes Mendata hasil kerja pegawai kecamatan dan organisasi di bawah
IT infrastructure and
Computer unit , monitors, wifi network, admin
applications supporting
major business processes
https://sipadu.tuahmadani.go.id
Important dependencies
Enterprise IT Risk Assessment Form
- Tuahmadani.pekanbaru.go.id
Technology status and
- Kecamatantuahmadani
evolution
- tuahmadani@gmail.com
Internal Environment
Memudahkan pengambilan
keputusan
Operating model -
Risk Management
Capability (Risk IT)
IT Management Capability
(COBIT)
IT Management Capability
(Val IT)
Keamanan Data
Top five risk factors Ketersediaan Sistem
Perubahan Teknologi
1
The scales mentioned in the table are examples only; each enterprise should define their own risk ratings upfront.
Analisis Risiko IT Pada Kantor Camat Tuah Madani
High-level scenario
HIGH LEVEL
(from list of sample high
level scenarios)
Threat
Human Factor $ System Factor
type
Detailed scenario
description—scenario Event Kesalahan dalam memasukkan data
components
Asset/
Sistem informasi terpadu pegawai kecamatan (SIPADU PATEN)
resource
Perkiraan frekuensi risiko ini didasarkan pada data selama 4 tahun terakhir dalam
pengelolaan sistem kantor Kecamatan. risiko kegagalan sistem yang terjadi sekitar
1-2 kali dalam setahun, yang umumnya diakibatkan oleh faktor-faktor teknis
Comments on frequency seperti kerusakan perangkat keras atau kegagalan perangkat lunak. Untuk
mengurangi risiko ini, instansi akan meningkatkan pemeliharaan sistem secara
berkala dan melakukan penggantian perangkat keras yang usang.
Impact of scenario on
business
0 1 2 3 4 5
2. Cost of response Expenses associated with managing the loss event (US $)
I≤10k$ 10K$<I≤100K$ 100K$<I≤1M$ 1M$%<I≤10M$ 10M$<I≤100M$ 100M$<I
Impact rating
Biaya respons untuk risiko ini meliputi biaya pemasangan sistem keamanan
Detailed description of tambahan, biaya pelatihan karyawan tentang keamanan data, dan biaya audit
impact keamanan data secara berkala.
3. Competitive
Drop in customer satisfaction ratings
advantage
I≤0.5 0.5<I≤1 1<I≤1,5 1,57<I≤2 2<I≤2,5 2,5<I
Impact rating
Overall status of
In Progres
completed responses
Analisis Risiko ( F * D)
D 5 R3 R1
A 4 R2
M 3
P 2 R5
A 1 R4
K 1 2 3 4 5
FREKUENSI
Berdasarkan analisis risiko IT yang telah dilakukan pada Sistem informasi Terpadu Pegawai
Kecamatan (SIPADU PATEN) kantor Camat, dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai
berikut:
1. Terdapat beberapa risiko utama yang perlu diberi perhatian lebih oleh kantor Camat,
yaitu kebocoran data sensitif, gangguan jaringan, kehilangan data penting, kegagalan
sistem, serangan malware/virus, ketidakmampuan untuk melakukan backup dan recovery
data, dan pelanggaran keamanan data.
2. Risiko-risiko tersebut dapat menghambat kinerja kantor Camat, merusak reputasi, dan
menimbulkan risiko hukum jika tidak ditangani dengan baik.
3. Oleh karena itu, kantor Camat perlu memperkuat sistem keamanan dan mitigasi risiko IT,
seperti mengimplementasikan sistem keamanan yang memadai, melatih pengguna
tentang praktik keamanan yang baik, dan memiliki rencana pemulihan bencana yang
efektif.
Dengan melakukan analisis risiko dan mengambil tindakan mitigasi yang tepat, kantor Camat
dapat meminimalkan risiko keamanan IT dan memastikan kelancaran kinerja serta pelayanan
yang optimal kepada masyarakat.