UNIT IT
2018
0
Daftar isi
I. Pendahuluan ……………………………………………………………................ 1
II. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
III. Tujuan…………………………………………………………………………… 3
IV. Kegiatan pokok dan rincian kegiatan…………………………………….. 4
V. Cara Melaksanakan Kegiatan ……………………………………………. 5
VI. Sasaran……………………………………………………………………. 5
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan…………………………………………….. 7
VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan…………………………… 8
IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan……………………………. 9
1
I. PENDAHULUAN
Rumah Sakit sebagai salah satu organisasi pelayanan di bidang kesehatan telah
memiliki otonomi, sehingga pihak rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan
yang sebaik baiknya dengan manajemen yang seefektif mungkin. Hal ini disebabkan
oleh setiap pengambilan keputusan yang tidak tepat akan berakibat pada inefisiensi dan
penurunan kinerja rumah sakit.
Hal tersebut dapat menjadi kendala jika informasi yang tersedia tidak mampu
memberikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan. Kecanggihan
teknologi bukan merupakan suatu jaminan akan terpenuhinya informasi, melainkan
sistem yang terstruktur, handal dan mampu mengakodomodasi seluruh informasi yang
dibutuhkan yang harus dapat menjawab tantangan yang dihadapi.
Salah satu tantangan besar dalam bidang teknologi informasi kesehatan adalah
disepakatinya standar klasifikasi dan terminologi yang mencakup berbagai konsep
(kedokteran, keperawatan, laboratorium, obat, patient safety, images, pertukaran
data, demografis). Ini menguntungkan bagi sistem karena secara keseluruhan akan
terdokumentasi dengan software yang kompleks.
Penerapan teknologi informasi di bidang kesehatan merupakan suatu hal yang
diperlukan saat ini. Penerapan teknologi informasi menjadi sebuah harapan bagi
petugas administrasi kesehatan untuk memberikan kontribusi efektif dan efisien
dalam pencatatan dan pelaporan seluruh aktifitas pelayanan kesehatan di rumah sakit.
2
dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi,
dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan
pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Begitupun Peraturan Menteri Kesehatan
RI Nomor 82 tahun 2013 tentang SIMRS. Setiap Rumah Sakit harus melaksanakan
pengelolaan dan pengembangan SIMRS. Pelaksanaan pengelolaan dan pengembangan
SIMRS harus mampu meningkatkan dan mendukung proses pelayanan kesehatan di
Rumah Sakit yang meliputi: a) kecepatan, akurasi, integrasi, peningkatan pelayanan,
peningkatan efisiensi, kemudahan pelaporan dalam pelaksanaan operasional; b)
kecepatan mengambil keputusan, akurasi dan kecepatan identifikasi masalah dan
kemudahan dalam penyusunan strategi dalam pelaksanaan manajerial; dan c) budaya
kerja, transparansi, koordinasi antar unit, pemahaman sistem dan pengurangan biaya
administrasi dalam pelaksanaan organisasi. Rumah sakit WAJIB melaksanakan
pengelolaan dan pengembangan SIMRS sesuai dengan kebutuhan masing-masing RS
Untuk mengatasi hambatan–hambatan dalam pelayanan kesehatan di Rumah
Sakit, keberadaan aplikasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit sangat
dibutuhkan, sebagai salah satu langkah strategis dalam meningkatkan mutu pelayanan
kesehatan dan memenangkan persaingan bisnis.
Berbicara peningkatan mutu di rumah sakit yang berhubungan dengan Instalasi
SIMRS tentu saja terkait dengan system, dimana pengelolaan SIMRS harus memiliki
Sumber daya manusia (SDM) pelaksana yang mempunyai keahlian, dan kreatifitas,
ketelitian, ketertiban dan kedisiplinan, mengutamakan kualitas pelayanan,
kesempurnaan watak ( jujur dan penuh tanggungjawab), efektifitas dan efisisensi serta
mampu menjaga dan mempertahankan kondisi teknis, daya guna dan daya hasil, serta
mampu melakukan pengakhiran fungsi pemeliharaan serta mengambil tindakan
antisipatif.
Pembentukan unit SIMRS RS PB Charitas Belitang telah ditetapkan dalam SK
Direktur. Adapun tugas unit SIMRS adalah melaksanakan kegiatan sistem informasi
manajemen pada rumah sakit secara terintegrasi.
Dalam melaksanakan tugasnya unit SIMRS mempunyai fungsi diantaranya :
1. Penyusunan rencana program kerja unit SIMRS.
2. Pengelolaan administrasi dan ketatausahaan unit SIMRS.
3. Pendataan, pengelolaan dan analisis data sistem informasi manajemen
pada setiap unit kerja RS.
4. Penyajian informasi system informasi manajemen .
3
5. Pengembangan tekhnologi penunjang sistem informasi manajemen RS
6. Pelaksanaan hubungan kerja dengan unit lain dilingkungan kerja RS
7. Pelaksanaan evaluasi hasil kerja Instalasi SIMRS
8. Pelaporan kegiatan secra bearkala kepada direktur
9. Pelaksanaan tugas lain sesusi dengan tugas dan fungsinya
Untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya tersebut unit SIMRS harus
memiliki sumber daya yang berkualitas, baik dibidang teknis maupun administrasi
dengan demikian diharapkan pelayanan kesehatan dirumah sakit dapat terjamin
mutu/kualitasnya.
Untuk menjaga dan meningkatkan mutu tentunya rumah sakit harus melakukan
pengukuran dan mempunyai suatu ukuran dengan memperhatikan atau memantau dan
menilai indikator, kriteria, dan standar yang diasumsikan relevan dan berlaku sesuai
dengan aspek-aspek struktur, proses, dan outcome dari Instalasi Pemeliharaan SIMRS.
Rangkaian kegiatan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah
sakit laksana rantai tindakan yang kompleks dan terintegrasi yang diawali dari
pengalaman masyarakat sebagai pengguna layanan, proses pelayanan klinis dalam
tingkatan mikro, konteks organisasi sebagai fasilitator pelayanan klinis serta lingkungan
eksternal yang dapat mempengaruhinya. Pelaksanaan fungsi dan kewajiban rumah sakit
untuk menyediakan sarana dan prasarana yang dikelola dengan baik melalui fungsi
manajemen tersebut difokuskan pada upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
Peningkatan mutu instalasi SIMRS merupakan bagian dari peningkatan mutu di
RS PB Charitas Belitang dan merupakan upaya untuk meningkatkan mutu secara
keseluruhan dengan terus menerus mengurangi risiko di rumah sakit.
Berdasarkan hal diatas, agar upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien
rumah sakit dapat terintegrasi dengan baik dan berjalan selaras, maka dirasa perlu
disusun program peningkatan mutu di Instalasi SIMRS PB Charitas Belitang, agar
terselenggara dan meningkatnya mutu yang terus menerus dan berkesinambungan
sehingga tercipta pelayanan prima yang berorientasi pada mutu paripurna (Total Quality
Management) dan peningkatan mutu berkelanjutan (Continous Quality Improvement) di
RS PB Charitas Belitang
III. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kinerja unit SIMRS di RS PB Charitas Belitang
2. Tujuan Khusus
2.1. Menambah jumlah tenaga IT sesuai dengan pola ketenagaan unit
2.2. Meningkatkan sarana prasarana yang dibutuhkan untuk pelayanan SIMRS
4
2.3. Meningkatkan mutu mutu keselamatan pasien dan karyawan melalui sistem
komputerisasi yang terintegrasi
2.4. Meningkatkan Kinerja staf unit SIMRS
Program kerja bagian EDP dibiayai dengan sumber dana yang telah
dialokasikan berdasarkan RBA unit yang akan di challenge oleh manajemen
rumah sakit (Direksi). RBA yang telah di ACC (disetujui) akan menjadi dasar
dalam pelayanan untuk seluruh staf rumah sakit, dan khususnya untuk kegiatan
maintenence program SIMRS.
VI. SASARAN
Pencapaian target untuk program kerja bagian EDP tahun 2019 diharapkan mencapai
90% dari perencanaan
Tahun 2019
No Kegiatan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Menambah jumlah tenaga IT
a. Membuat pola ketenagaan
X
unit EDP
b. Mengusulkan dalam rapat
X
dengan wadir PU
c. Melakukan orientasi
internal bagi staf yang X
direkrut
2 Meningkatkan sarana prasarana
yang dibutuhkan
a. Membuat RBA (Rencana
Belanja Anggaran) barang X
stok dan non stok.
6
b. Rencana perpindahan ke
X
sarana gedung baru
c. Maintenance rutin dan
insidentil program SIMRS
dan seluruh aplikasi X
program yang digunakan
rumah sakit
3 Meningkatkan mutu melalui
sistem komputerisasi yang
terintegrasi
a. Pembuatan profil indikator X
b. Permintaan templete baru
X
untuk IKP kepada vendor
c. Menunjuk petugas
X
pengumpul data
d. Sosialisasi templete baru
IKP kepada unit terkait X
dalam
Rapat koordinasi X X X X X X X X X X X X
Training lapangan X
4 Maintenance rutin dan insidentil
program SIMRS dan seluruh
X
aplikasi program yang
digunakan rumah sakit
4 Penilaian kinerja unit
X
pengumpul data
a. Pembuatan sensus harian X X X X X X X X X X X X
b. Monitoring SIM RS X X X X X X X X X X X X
c. Monitoring report X X X X X X X X X X X X
7
2. Evaluasi hasil kegiatan dilaporkan kembali ke unit terkait dalam bentuk umpan
balik untuk menilai kinerja staf.
Demikian program kerja SIMRS RS PB Charitas Belitang tahun 2019 disusun agar
sistem rumah sakit dapat terkoneksi dan terintegrasi dengan baik untuk menjawab
kebutuhan pengguna.
Ditetapkan di : Belitang,
Pada tanggal : 01 Februari 2017
RS PB Charitas
Direktur
8
Lampiran program kerja
FORM PENILAIAN INDIKATOR MUTU UNIT SIMRS
RS PB CHARITAS BELITANG
Nama indikator : Respon time penerimaan permintaan perbaikan alat SIMRS maksimal 30 menit
Numerator : Jumlah penerimaan permintaan perbaikan alat SIMRS yang direspon < 30 menit
Denumerator : Jumlah penerimaan permintaan perbaikan alat SIMRS yang masuk
Target : Min 80% (≥ 80%)
Bulan : ………………………………………….
Respon time
Tgl/ jam Jam JUMLAH
No Nama unit (jam lapor unit s/d jam
laporan penanganan
datang petugas sim rs) < 30 MENIT > 30 MENIT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
….
TOTAL
HASIL
Belitang…………………
PJ. Unit SIMRS
Angga Raenaldy
RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH CHARITAS
Jl. Charitas No.1 BK 10 Tegalrejo Belitang
Kabupaten OKU Timur - 32382 Sumatera Selatan
Y. Dwi Joko S
RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH CHARITAS
Jl. Charitas No.1 BK 10 Tegalrejo Belitang
Kabupaten OKU Timur - 32382 Sumatera Selatan
SENSUS HARIAN
Nama indikator : Respon time terhadap penerimaan WO maksimal 30 menit
TANGGAL
NUMERATOR/
DENUMERATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
Hasil
(%)
JUMLAH
respon time
penerimaan
NUMERATOR
permintaan
perbaikan <
30 MENIT
JUMLAH WO
DENOMINATOR YANG
MASUK
Angga Raenaldy
Y. Dwi Joko S
1
RUMAH SAKIT PANTI BHAKTININGSIH CHARITAS
Jl. Charitas No.1 BK 10 Tegalrejo Belitang
Kabupaten OKU Timur - 32382 Sumatera Selatan
Telp./Fax (0735) 450066, 452269 E-mail : rscharitasbelitang@gmail.com
SENSUS HARIAN
Nama indikator : Lama waktu terganggunya proses kerja karyawan yang disebakan kerusakan unit PC maksimal 3 jam untuk
kategori kerusakan K2
TANGGAL
NUMERATOR/
Hasil
DENUMERATOR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31
(%)
JUMLAH
TERGANGGUNYA
PROSES KERJA
KARYAWAN
YANG
NUME DISEBAKAN
RATOR KERUSAKAN
UNIT PC
MAKSIMAL 3
JAM UNTUK
KATEGORI
KERUSAKAN K2
JUMLAH WO
DENOMI YANG MASUK
NATOR KARENA
KERUSAKAN PC
Angga Raenaldy
Y. Dwi Joko S
2