INSTALASI SIMRS
JANUARI - JUNI
2019
A. Permasalahan SIMRS
1. Front Office
No Unit Permasalahan
1 IGD Pada laporan IGD belum ada pembeda pasien masuk yang
dirujuk dari rumah sakit lain.
Di Modul IGD kajian perawatan luka belum ada.
2 KASIR Biaya obat dan biaya labor masuk dengan sendirinya,
padahal pasien tidak melakukan pemeriksaan labor ataupun
mendapatkan resep obat.
Kadang-kadang loading lama.
3 RAWAT Modul rawat jalan belum digunakan secara maksimal
JALAN Pada rawat jalan tidak terdapat menu CPPT, saat ini hanya
tersedia untuk rawat inap saja
4 RAWAT Modul rawat inap belum digunakan secara maksimal
INAP CPPT sudah ada tetapi harus diketik, tidak menyediakan
kolom SOAP, hal ini sangat menyulitkan dalam proses
penginputan.
Info ketersediaan kamar tidak akurat, bahkan ketersediaan
kamar bias bernilai minus (-).
Belum ada nya laboran BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR
per ruangan.
5 PENUNJANG Di modul penunjang seperti labor, reham medis, radiologi,
OK tidak bias menginput tindakan dengan kuantiti lebih dari
satu.
6 REKAM Tabel barberjonson tidak akurat.
MEDIS Informasi tempat tidur tidak akurat.
Tidak ada laporan BOR, LOS, TOI, BTO, NDR, GDR per
ruangan.
Tracer sudah digunakan, tetapi printan muncul berulang
pada satu pasien.
Penginputan coding pasien pada rekam medis terlalu rumit,
sehingga tidak efisien untuk petugas rekam medis dalam
melakukan penginputan coding pasien.
7 CASEMIX Bridging SIMRS dengan INA-CBG’s belum digunakan,
karena adanya perbedaan format nomor rekam medis yang
dikeluarkan dengan SIMRS dengan aplikasi INA-CBG’s.
8 FARMASI Mutasi penerimaan barang data tidak sesuai dengan yang
diinput.
Laporan mutasi barang tidak ada pemilihan rentang tanggal.
Tidak terdapat kartu stok elektronik, yang fungsinya
memudahkan dalam mengecek barang berdasarkan kartu
TERAKREDITASI
PARIPURNA
SNARS EDISI 1
stok manual
Dataa tidak sinkron ketika diambil pertanggal dikompare
dengan data yang diambil perbulan.
2. Back Office
No Unit Permasalahan
1 AKUNTANSI Laporan penjualan obat pada Front Office tidak bias
& KEUANGAN diimport oleh petugas kasir.
Data penjualan obat tidak ada pembeda antara pasien
BPJS dengan pasien umum, dan asuransi lainnya.
Tidak bias melakukan import secara langsung dari
unit terkait, seperti:
1) Laporan Persediaan Rumah Sakit
2) Laporan Persediaan Obat
3) Laporan Penjualan Obat
4) Laporan Piutang Perusahaan
5) Laporan Utang
6) Dll
Belum sesuainya laporan akuntansi sesuai dengan
hasil pembahasan dengan akuntansi.
1) Belum dilakukannya penutupan saldo akhir tahun
2018
2) Belum ada tanda tangan pada laporan
3) Buku besar, tanggal transaksi tidak berurutan
Adanya kendala dalam proses di aplikasi akuntansi
1) Adanya batasan akses dalam mengimport
2) Adanya batasan akses dalam mengentry
3) Menu faktur AR hanya bias melakukan
pengentrian pertama, entri berikutnya gagal
proses.
TERAKREDITASI
PARIPURNA
SNARS EDISI 1