Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL LAYANAN KEDOKTERAN OLAHRAGA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data WHO menunjukkan tingginya prevalensi penyakit tidak menular (PTM) yang
berhubungan dengan kurang olahraga, antara lain penyakit jantung koroner (6%), diabetes melitus
tipe 2 (7%), dan kanker payudara dan kolon (10%). Selain itu diperkirakan 5,3 juta kematian di
seluruh dunia (9% total kematian) setiap tahun diduga berhubungan dengan kurang olahraga,
sehingga banyak dokter yang mulai menganjurkan aktivitas fisik (latihan fisik atau olahraga)
sebagai pendamping terapi. Data Riskesdas 2018 juga menunjukkan peningkatan penderita
penyakit tidak menular dan peningkatan kelompok masyarakat dengan aktivitas fisik rendah, yang
keduanya saling berkaitan menurunkan kualitas kesehatan masyarakat Indonesia.
Kasus kematian atlet atau masyarakat pada saat berolahraga merupakan berita penting dan
menarik perhatian banyak orang. Kematian tersebut dapat disebabkan oleh berbagai hal misalnya
trauma fisik, suhu extrem dan kelembaban tinggi, penyakit yang memberat dengan aktivitas fisik,
termasuk penanganan yang kurang tepat pada kasus-kasus tersebut. Masyarakat kurang paham
bahwa latihan fisik dan olahraga perlu memperhatikan kaidah kesehatan. Berbagai kondisi yang
telah diuraikan tersebut di atas menunjukkan bahwa olahraga dapat memberi manfaat positif bagi
kesehatan tetapi sekaligus memberi dampak negatif dengan mengakibatkan gangguan kesehatan,
cedera, dan kematian. Padahal kematian tersebut bisa dicegah dengan Pemeriksaan Prepartisipasi
yang merupakan kompetensi dokter SpKO.
Pelayanan kesehatan yang berkualitas dan berkesinambungan untuk mencapai derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya perlu dikembangkan sesuai kebutuhan dan masalah yang ada
melalui upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Dengan demikian upaya mencegah
orang menjadi sakit sangat penting untuk mengurangi beban biaya akibat komplikasi penyakit
berat seperti gagal ginjal, penyakit jantung koroner, diabetes, stroke. Upaya pencegahan tersebut
dapat dilakukan melalui penerapan pola atau gaya hidup sehat sebagai salah satu prioritas dalam
pelayanan kesehatan, sehingga aktivitas fisik yang sesuai dengan kaidah kesehatan menjadi salah
satu kebutuhan primer bagi masyarakat dan harus termasuk dalam sistem pelayanan kesehatan.

1 dr.Putra Rizki Sp.KO


Dukungan peran serta Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dalam pelayanan sistem kesehatan
menjadi kunci keberhasilan untuk pemberian resep latihan fisik yang tepat dan informasi kesehatan
olahraga lainnya bagi masyarakat dengan masalah kesehatan, sehingga dapat menurunkan
komplikasi penyakit berat.

1.2 Tujuan
1. Untuk dapat mengetahui dan memahami mengenai kedokteran olahraga dan jenis-jenis
layanannya
2. Sebagai acuan untuk membuka layanan kedokteran olahraga di Rumah Sakit Unand
3. Sebagai acuan pengadaaan ruangan dan peralatan untuk menjalankan praktek kedokteran
olahraga di Rumah Sakit Unand.

2 dr.Putra Rizki Sp.KO


BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kedokteran olahraga


Ilmu Kedokteran Olahraga mengembangkan berbagai kajian ilmu kedokteran yang terkait dengan
kegiatan keolahragaan, yaitu mempelajari lebih mendalam dampak kegiatan tubuh yang
melaksanakan olahraga/latihan jasmani terhadap berbagai sistem dalam tubuh. Pengetahuan
tersebut dapat menjadi dasar yang kokoh dalam pelayanan medis kepada manusia yang
melaksanakan olahraga/latihan jasmani baik sebagai bagian dari aktivitas fisik hariannya dalam
rangka memelihara kesehatan (upaya promotif dan preventif), sebagai bagian dari penatalaksanaan
berbagai penyakit (upaya kuratif dan rehabilitatif).
2.2 Kompetensi utama kedokteran olahraga
Filosofi kedokteran olahraga adalah pertama menangani masalah kesehatan yang timbul akibat
berolahraga, dan kedua memanfaatkan olahraga sebagai penatalaksanaan medis. Pelayanan
kesehatan oleh bidang IlmuKedokteran Olahraga memiliki area pelayanan di tingkat promotif,
preventif, kuratif, rehabilitatif. Pelayanan kesehatan di bidang Kedokteran Olahraga
memilikibeberapa kekhasan. Pertama, Kedokteran Olahraga menggunakan aktivitas fisik atau
gerak sebagai metode utama baik di tingkat promotif, preventif, kuratif maupun rehabilitatif.
Kedua, obyek pelayanan meliputi individu dan juga kelompok atau masyarakat, serta atlet. Ketiga,
bidang pelayanan berkaitan dengan hal-hal medis dan manajemen penyelenggaraan layanan
Kedokteran Olahraga pada institusi (pemerintah maupun swasta) maupun event kejuaraan
olahraga.

3 dr.Putra Rizki Sp.KO


2.3 Bentuk layanan kedokteran olahraga
a. Dalam konteks orang yang tidak memiliki masalah kesehatan
Orang yang tidak memiliki “masalah kesehatan” belum tentu memiliki kebugaran yang baik.
Kebugaran yang baik memiliki arti orang tersebut dapat melakukan aktivitas sehari-hari tanpa
kelelahan dan masalah yang berarti. Sehingga diharapkan orang tersebut bisa lebih produktif.
Orang yang bugar juga dapat meningkatkan kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-
hari.
Bentuk layanan kedokteran olahraga yang dapat diberikan pada pasien ini antara lain:
 Analisis aktivitas fisik dan stratifikasi risiko : pada layanan ini dapat menyimpulkan tingkat
aktivitas fisik seseorang berada pada level apa dan secara umum apakah mempunyai risiko
untuk aktivitas yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan kedepannya
 Pemeriksaan postur dan gerak : secara objektif menilai risiko aktivitas melalui metode
sederhana
 Pemeriksaan kapasitas fungsional yang berhubungan dengan kesehatan: penilaian objektif
level kebugaran seseorang, sehingga bisa menjadi tolak ukur program yang akan dibuat
 Program Latihan fisik: pemberian resep latihan fisik baik secara mandiri ataupun terpantau
(sesuai dengan hasil pemeriksaan yang ada), pemberian latihan fisik ini disesuaikan
berdasarkan kapasitas fungsional yang ada dan target yang ingin dicapai
 Monitoring Kepatuhan dan efektivitas tata laksana program latihan: konsultasi setelah
melakukan beberapa sesi latihan disesuaikan dengan jenis latihan dan target latihan.
b. Dalam konteks orang yang memiliki masalah kesehatan
Orang yang memiliki masalah kesehatan yang isa ditangani dalam dua kelumpok yaitu kelompok
penyakit tidak menular dan kelompok penyakit muskuloskeletal. Penyakit tidak menular disini
adalah pasien-pasien yang memiliki penyakit seperti : Overweight, Asma, Dislipidemia,
Hipertensi, Metabolik sindrom, Peny. Jantung koroner, Diabetes mellitus, Artristis, Osteoporosis
dan lain-lain, tetapi pasien tersebut masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari tanpa bantuan baik
dalam intensitas ringan atau lebih berat. Penyakit muskuloskeletal disini adalah penyakit seperti:
Osteoporosis, Deformitas valgus/ varus , Flat foot [pes planus], Perbedaan panjang
tungkai/Unequal limb length, Kelainan patella/ lutut, Disorder of ligament, Dislokasi dan
subluksasi sendi rekuren, Kelainan punggung/ Kelainan vertebra, Muscle wasting and atrophy,
LBP,Strain dan Sprain dalam konteks cedera olahraga.

4 dr.Putra Rizki Sp.KO


Bentuk layanan kedokteran olahraga yang dapat diberikan pada pasien penyakit tidak menular
antara lain:
 Analisis aktivitas fisik dan stratifikasi risiko : pada layanan ini dapat menyimpulkan tingkat
aktivitas fisik seseorang berada pada level apa dan secara umum apakah mempunyai risiko
untuk aktivitas yang sedang dilakukan atau yang akan dilakukan kedepannya
 Pemeriksaan postur dan gerak : secara objektif menilai risiko aktivitas melalui metode
sederhana
 Pemeriksaan kapasitas fungsional yang berhubungan dengan kesehatan: penilaian objektif
level kebugaran seseorang, sehingga bisa menjadi tolak ukur program yang akan dibuat
 Program Latihan fisik: pemberian resep latihan fisik baik secara mandiri ataupun terpantau
(sesuai dengan hasil pemeriksaan yang ada), pemberian latihan fisik ini disesuaikan
berdasarkan kapasitas fungsional serta maslah kesehatan yang ada dan target yang ingin
dicapai
 Monitoring Kepatuhan dan efektivitas tata laksana program latihan: konsultasi setelah
melakukan beberapa sesi latihan. Dilakukan beberapa pemeriksaan yang disesuaikan
dengan adaptasi latihan fisik yang diharapkan, baik dari segi kebugaran maupun masalah
kesehatan.
Bentuk layanan kedokteran olahraga yang dapat diberikan pada pasien dengan penyakit
muskuloskeletal antara lain:
 Stratifikasi risiko : pada layanan ini menyimpulkan risiko yang dimiliki pasien dalam
melakukan aktivitas/latihan fisik
 Pemeriksaan postur dan gerak : secara objektif menilai risiko aktivitas melalui metode
sederhana
 Pemberian terapi latihan fisik : dengan metode-metode tertentu, program ditujukan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kemampuan dan fungsi otot yang bermaslah, pada pasien
cedera yang membutuhkan operasi terutama tungkai bawah program diberikan semenjak
pre-operatif, sehingga tingkat kesembuhan pasca operasi bisa lebih baik.
 Terapi suportif: aplikasi peralatan tertentu untuk mendukung penyembuhan

c. Layanan untuk komunitas

5 dr.Putra Rizki Sp.KO


Komunitas dapat dibagi menjadi komunitas pekerja (karyawan) dan komunitas populasi khusus.
Pekerja adalah aset terbesar yang dimiliki oleh setiap perusahaan. Oleh karena itu, memiliki karyawan yang
sesuai kualifikasi, sehat dan juga produktif merupakan strategi penting untuk memenangkan persaingan
global.
Pada kedua komunitas ini dapat diberikan layanan berupa:
1. Pemeriksaan kebugaran dalam skala besar: pekerja untuk bisa produktif harus memiliki
kebugaran yang baik, sehingga dalam pemeriksaan ini nanti akan dapat dilihat tingkat
kebugaran pekerja, sehingga pekerja-pekerja yang memiliki msalah kebugaran bisa dibuatkan
program latihan fisik. Selain itu juga bisa diaplikasikan untuk komunitas-komunitas khusus
seperti komunitas lansia, komunitas jantung sehat dan lain-lain dengan tujuan komunitas-
komunitas tersebut bisa meningkat kebugarannya sehingga bisa lebih produktif dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Pemberian program latihan untuk meningkatkan kebugaran: program latihan dimodifikasi
secara masal atau pribadi disesuaikan dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan.
d. Layanan untuk olahragawan
Olahragawan bisa dikategorikan menjadi atlet profesional dan atlet rekreasi. Atlet yang menekuni
olahraga-olahraga tertentu harus mempersiapkan fisiknya agar siap untuk latihan dan pertandingan
(event). Dengan makin menjamurnya even-event olahraga seperti fun-run, maraton atau gowes
sangat penting mempersiapkan peserta agar tidak asal terjun pada event tersebut, agar tidak cedera,
tidak terjadi kejadian yang tidak diinginkan serta hasil pertandingan sesuai dengan yang
diharapkan. Untuk atlet profesional perlu pemeriksaan lengkap untuk menentukan pasien atlet
tersebut layak bertanding atau berlatih atau juga bisa dibuatkan program untuk peningkatan
performanya, hal ini memiliki kepentingan yang luas untuk atlet serta organisasi yang
menaunginya.
Layanan yang dapat diberikan:
 PCMA (pre-competition medical assessment): pemeriksaan khusus untuk kelayakan atlet
berlatih dan bertanding
 Sports performance: pemberian program latihan fisik sehingga performa atlet dapat
ditingkatkan sesuai cabang dan target cang diinginkan.

6 dr.Putra Rizki Sp.KO


BAB 3
PELAKSANAAN LAYANAN KEDOKTERAN OLAHRAGA

3.1 Tempat Pelaksanaan


Poliklinik Kedokteran Olahraga /Sports Center

3.2 Dokter Pelaksana


dr. Putra Rizki Sp.KO

3.3 Jenis-Jenis Layanan Kedokteran olahraga


3.3.1 Jenis Pelayanan Satuan
 Konsultasi kedokteran olahraga
 Pemeriksaan kebugaran
 Pembuatan resep latihan mandiri di rumah
 Program rehabilitasi cedera otot
3.3.2 Jenis Pelayanan Paket
 Medical check-up
 Paket penyakit kronis (PJK, diabetes melitus, hipertensi, osteoporosis, dll)
 Paket rehabilitasi cedera
 Paket rehabilitasi pre dan pasca operatif
 Paket peningkatan performance
 Paket wellnes program
 Event medical advice
3.4 Pelaksanaan Teknis Layanan
 Konsultasi kedokteran olahraga : metode anemnesis , pemeriksaan fisik untuk
menilai level aktivitas dan risiko pasien melakukan aktivitas fisik.
 Pemeriksaan kebugaran: untuk non atlet: pemeriksaan daya tahan jantung paru,
daya tahan dan kekuatan otot serta fleksibilitas dan lingkup gerak sendi. Sedangkan
untuk atlet ditambahkan beberapa pemeriksaan terkait kebugaran terkait skill.
Metode pemeriksaan menggunakan beberapa alat seperti: heart rate monitor, lintasan,
tredmill, box, cone, trunk flexibility box, matras, meteran dll.

7 dr.Putra Rizki Sp.KO


 Pembuatan resep latihan mandiri di rumah: pembuatan resep latihan fisik untuk
meningkatkan kebugaran dengan beberapa metode yang disesuaikan dengan
kemampuan dan hasil pemeriksaan sebelumnya
 Program rehabilitasi cedera otot: program yang dibuat untuk masalah cedera otot
1x pertemuan dengan metoda pengendalian inflamasi, Hot and cold treatment, Manual
therapy, stretching exercise, muscle activation, strengthening exercise , plyometric,
Balance training, Functional and Sports Specific training
 Medical check-up: konsultasi tambahan medical check-up dengan pemeriksaan
kebugaran dan pemberian latihan fisik khusus untuk meperbaiki hasil labor yang
bermasalah.
 Paket penyakit kronis (PJK, diabetes melitus, hipertensi, osteoporosis, dll):
termasuk didalamnya konsultasi, pemeriksaan kebugaran, pemberian resep latihan
fisik dan evaluasi.
 Paket rehabilitasi cedera : konsultasi, pemeriksaan risiko, pemberian resep latihan
dengan pengawasan.
 Paket rehabilitasi pre dan pasca operatif: pemberian program untuk pasien cedera
yang akan operasi, mempersiapkan otot pendukun supaya tidak atrofi, sehingga
penyembuhan operasi bisa lebih maksimal dan fungsi lebih cepat kembali pulih.
Termasuk didalamnya Manual therapy, stretching exercise, muscle activation,
strengthening exercise , plyometric, Balance training, Functional and Sports Specific
training. Paket tergantung dari jenis operasi mulai dari 3-6 bulan.
 Paket peningkatan performance : diperuntukkan untuk atlet, baik atlet rekreasional
maupun profesional, dengan tujuan untuk mencapai target tertentu sesuai dengan
hasil pemeriksaan. Diharapkan saat mengikuti pertandingan, atlet/peserta bisa
mendapatkan hasil yang diharapkan dan bisa tercegah dari cedera maupun kejadian
yang tidak diharapkan.
 Paket wellnes program: pemeriksaan masal komunitas tertentu, seperti karyawan
perusahaan, berdasarkan hasil pemeriksaan dberikan rekomendasi latihan secara
umum dan rekomendasi khusus untuk temuan-temuan tertentu saat pemeriksaan.
 Event medical advice: konsultan untuk manajemen medis suatu event olahraga,
sehingga event tersebut layak jalan dari segi kesehatan. Termasuk didalamnya

8 dr.Putra Rizki Sp.KO


penentuan tenaga kesehatan yang dibutuhkan, peralatan dan obat yang diperlukan serta
titik penyebaran semua hal tersebut.

3.6 Ketenagaan, sarana dan prasarana yang dibutuhkan


a. Ketenagaan
 Dokter spesialis kedokteran olahraga
 Perawat/ admin
 Sport Masseur/ personal trainer
b. Saran dan prasarana
Ruangan yang dibutuhkan:
Ruangan latihan 15x20 m dengan terdapat didalamnya ruangan tambahan 3x4 sebagai ruangan
pemeriksaan. Dengan cermin ukuran besar pada dinding ruangan tersebut.
Peralatan yang dibutuhkan
Peralatan yang dibutuhkan diuraikan pada lampiran I
3.5 Tarif Layanan
Tarif layanan diuraikan pada lampiran II

9 dr.Putra Rizki Sp.KO


BAB 4
PENUTUP

Demikian proposal Layanan Kedokteran Olahrag ini kami susun untuk dapat menjadi
bahan pertimbangan bagi Bapak/ Ibu dalam pembukaan layanan baru di Rumah Sakit
UNAND. Harapan kami layanan baru ini dapat dibuka dan terlaksana dengan baik.

10 dr.Putra Rizki Sp.KO


Lampiran 1

No Nama alat Merek Jumlah Fungsi alat Gambar Keterangan

(unit/pcs)

1 Treadmil Technogym 1-2 -mengukur Prioritas


Artis Run
kapasitas
kardiorespirasi

-penentuan
dosis latihan
kardiorespirasi

-alat untuk
latihan
kardiorespirasi

2 Ergocycle Technogym 1-2 -mengukur Prioritas


excite bike kapasitas
kardiorespirasi

-penentuan
dosis latihan
kardiorespirasi

-alat untuk
latihan
kardiorespirasi

11 dr.Putra Rizki Sp.KO


3 Heart rate Polar 2-6 -monitoring Prioritas
monitor latihan
kardiorespirasi

4 Bioelectrical Tanita 1-2 -menilai Prioritas


impedance komposisi
analysis (BIA) tubuh

5 Cone marker bebas 12-20 -menilai skill Prioritas

-alat bantu
latihan

6 Long/loop bebas 2-4 -latihan Prioritas


resistance band resistance
heavy kelompoh otot
besar

12 dr.Putra Rizki Sp.KO


7 Yoga stretch bebas 3 -latihan Prioritas
resistance band kekuatan otot
Kekuatan
beda -latihan
fleksibilitas

8 Mini loop band bebas 4 -latihan Prioritas


isometrik
Kekuatan
beda -latihan
mobilitas

9 Yoga Mattress bebas 2-4 -media latihan Prioritas


trunk

10 Dummbell bebas 1 set -latihan Prioritas


(beban 1- kekuatan otto
15kg)

13 dr.Putra Rizki Sp.KO


11 Bosu ball bebas 1 -latihan Prioritas
keseimbangan

12 Balance pad bebas 1 -latihan Semiprioritas


keseimbangan

13 Medicine ball bebas 3 (2,4,6 -latihan semiprioritas


kg) kekuatan otot

14 Handgrip Takei 1-2 -mengukur Semiprioritas


dynamometer kekatan otot
gengganm

14 dr.Putra Rizki Sp.KO


15 Trunk bebas 1 -menilai Semiprioritas
flexibiliti test fleksiilitas
box/ sit and
reach box

16 Box jump bebas 2 -latihan Semiprioritas


Ukuran pliometrik
45x45cm

17 Gym ball bebas 1-2 -latihan Semiprioritas


mobilitas

15 dr.Putra Rizki Sp.KO


18 Posture grid bebas 1 -menilai
balance postur

19 Multi/complete Technogym 1-2 -latihan


gym Unica kekuatan otot

20 Multi/complete Technogym 1-2 -latihan


gym Plurima kekuatan otot
multistation

16 dr.Putra Rizki Sp.KO


21 C-PET Global 1 -menilai
medical objektif
device kapasitas
kardiorestirasi

Untuk P3K
1. Emergency trolly
2. Tabung oksigen+regulator
3. Nasal kanul
4. Oksigen mask
5. Ice bag
6. Elastic bandage 3 ukuran (7,5,10,15cm)
7. Bidai lengan dan tungkai
8. Peran gulung
9. Betadine
10. Nacl kolf
11. Mini surgical set
12. Gel pack
13. Kulkas pembeku untuk ES
14. Perlengkapan codeblue standar

17 dr.Putra Rizki Sp.KO


Lampiran II

No. Layanan Breakdown Tarif


1. Administrasi Rp
2. Konsultasi Dokter - Dokter Rp.100.000

3. Layanan Kedokteran - Pemeriksaan kebugaran Rp 350.000


olahraga (jasa standar IDI lengkap non-atlet
2013) -pemeriksaan kebugaran 250.000
kardiorespirasi
-Pemeriksaan kebugaran 75.000
otot
Pemeriksaan kebugaran 75.000
fleksibilitas
-pemeriksaan komposisi 150.000
tubuh
- Pemeriksaan PCMA 750.000
seleksi atet profesional
(exclude: ekg/mri)
- Peresepan latihan fisik 350.000
mandiri
-Rehabilitasi cedera 1x 250.000
pertemuan (exclude
penggunaan modalitas
fisoterapi)
- RS Rp.
Rp.

Tarif layanan paket


1.paket medical checkup : sesuaikan dengan tari paket medcheck yg ada + 500.000
2. Paket penyakit kronis (PJK, diabetes melitus, hipertensi, osteoporosis, dll) :

18 dr.Putra Rizki Sp.KO


12 sesi valid 1,5 bulan: 2.000.000
36 sesi valid 3 bulan: 5.500.000
3. Paket fitness program tanpa evaluasi: 8 sesi (valid 1 bulan): Rp. 1.200.000
4. Paket rehabilitasi cedera
Paket 5 sesi (valid 1bulan): 1.250.000
Paket 10 sessi (valid 1,5 bulan): 2.300.000
Paket 25 sesi (valid 2,5 bulan) : 5.000.000
5. Paket rehabilitasi pre dan pasca operatif
Paket operasi ACL 100 sesi (valid 6 bulan) : 25.000.000
6. Paket peningkatan performance: persiapan marathon 12 sesi: 2.700.000
7. Paket wellnes program : berdasarkan deal
8. Event medical advice : berdasarkan deal

19 dr.Putra Rizki Sp.KO

Anda mungkin juga menyukai