A. DEFINISI
1. Pengertian Pemeliharaan (Maintenance)
Beberapa defininisi pemeliharaan (maintenance) menurut para ahli:
Menurut Patrick (2001, p470), maintenance adalah suatu kegiatan untuk
memelihara dan menjaga fasilitas yang ada serta memperbaiki, melakukan
penyesuaian atau penggantian yang diperlukan untuk suatu kondisi operasi
produksi agar sesuai dengan perencanaan yang ada.
Menurut Corder (1988, pl), maintenance adalah suatu kombinasi dari berbagai
tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang atau memperbaikinya,
sampai pada suatu kondisi yang bisa diterima.
Menurut Sehrawat dan Narang, maintenance adalah sebuah pekerjaan yang
dilakukan secara berurutan untuk menjaga atau memperbaiki fasilitas yang ada
sehingga sesuai dengan standar (fungsional dan kualitas).
Secara unum maintenance dapat didefinisikan sebagai serangkaian aktivitas yang
diperlukan untuk mempertahankan dan menjaga suatu produk atau sistem tetap
berada dalam kondisi yang aman, ekonomis, efisien, dan pengoperasian yang
optimal.
2. Pengertian Down time
Down time adalah periode Ketika suatu sistem tidak tersedia. Ini mungkin
berlaku untuk komputer atau jaringan apa pun, tetapi paling umum digunakan
dalam referensi untuk server.
B. RUANG LINGKUP
Terjadinya Down Time pada Sistem yang Berjalan
Pada dasarnya, Down Time adalah periode ketika sebuah sistem tidak berfungsi
atau offline. Waktu henti (Down Time) memiliki banyak penyebab, seperti penghentian
untuk pemeliharaan (dikenal dengan waktu henti terjadwal) dan penghentian secara tidak
terencana.
Jika down time terjadi secara terencana, biasanya penyedia layanan ingin
melakukan maintenance atau pengecakan tertentu, yang dimaksudkan untuk dapat
membuat server bekerja dengan baik dalam waktu yang panjang.
Sementara down time yang tidak terencana, biasanya terjadi dikarenakan server
error, kinerja server melebihi batas, kerusakan hardware dan software, traffic yang
terlalu tinggi dan bisa juga terjadi karena masalah jaringan internet.
Penyebab Down Time
1. Putus Jaringan (network disconnect)
Ada saat ketika server secara fisik terputus dari jaringan. Jika hal itu terjadi, server
tidak bisa dijangkau oleh sistem di jaringan. Kemudian, terjadilah downtime.
3. Kerusakan Hardware
Jika ada perangkat hardware penting yang rusak, server bisa berhenti berfungsi.
Hardware yang dimaksud bisa berupa HDD atau SSD.
4. Kerusakan Software
Tak hanya hardware, kerusakan software juga bisa menjadi penyebab downtime.
Biasanya, software yang memengaruhi downtime adalah layanan http/https yang tidak
berfungsi.
5. Pemadaman Listrik
Hal ini sering terjadi di Indonesia. Kerika ada pemadaman listrik dan penyedia
layanan tidak memiliki daya cadangan (seperti generator dan UPS), maka server akan
ikut offline.
6. Serangan Hacker
Tidak dapat dipungkiri, serangan hacker bisa hadir kapan saja. Jika mereka berhasil
mengendalikan server, bisa saja terjadi downtime. Sebab, mereka mencegah adanya
akses ke server tersebut.
C. TATA LAKSANA