Introduction
Manajemen operasi bertanggung jawab terhadap pemakaian sehari-hari dari fasilitas hardware dan software, tujuannya 1) sistem aplikasi mampu melaksanakan dan menyelesaikan pekerjaan. 2) staff pengembangan dapat merancang, mengimplementasikan dan memelihara sistem aplikasi. Ada 8 fungsi yang bertanggung jawab pada manajemen operasi, yaitu 1. Pengoperasian komputer 2. Pengendalian jaringan komunikasi 3. Persiapan dan pengentrian data 4. Pengendalian produksi 5. Berkas Kepustakaan 6. Dokumentasi dan program kepustakaan 7. Help desk / dukungan teknis 8. Perencanaan kapasitas dan kinerja
Pengoperasian komputer
Pengoperasian computer dimaksudkan untuk memastikan bahwa program aplikasi telah digunakan dengan benar untuk memenuhi kebutuhan entitas dan hanya file data yang benar saja yang digunakan selama pemrosesan. Pengendalian terhadap operasi computer harus diarahkan pada aktivitas yang mendukung pelaksanaan harian dari sistem. Dalam pengoperasian komputer ini harus ada 3 jenis pengendalian, yaitu: 1. Pengendalian untuk fungsi yang menjelaskan mengenai keberadaan fasilitas operator manusia atau otomatis. 2. Pengendalian yang menjelaskan bagaimana pekerjaan dijadwalkan pada hardware dan software platform. 3. Pengendalian mengenai bagaimana hardware dipelihara.
Pengendalian operasi
Banyak jenis kegiatan yang perlu dilakukan untuk mendukung pelaksanaan program dalam komputer, oleh karena itu dibutuhkan pengendalian pada komputer dengan berbagai cara, misalnya pengadaan pemeliharaan secara berkala, tempat penyimpanan harus terpisah dari data yang sudah kadaluarsa, data cadangan harus dibuat secara rutin, dan disk penyimpanan harus dibenahi agar lebih efisien dalam mencari data. Berikut adalah standard operations procedures: 1. Memantau dan menanggapi permintaan pada layar admin NSR y Memeriksa layar sedikitnya setiap sepuluh menit. y Memperbaiki request yang akan dikumpulkan dalam drive tunggal y Memperbaiki request yang akan dimasukkan dalam Recovery Tape Mounts Log.
y y
Kaset yang dapat dipakai kembali mungkin perlu dilabel ulang Merekam kesalahan sistem dalam Operations Shift Message Log dan melaporkan kepada administrator sistem.
2. Meninjau log sistem dan masalah laporan. y Keberhasilan laporan backup yang dapat dihapus segera. y Kegagalan laporan backup yang mencakup rincian mengenai masalah dan informasi kontak klien. y Laporan layanan harian yang diajukan secara elektronik.
Scheduling Controls
Salah satu pengendalian operasi yang penting adalah penjadwalan pemrosesan komputer secara harian. Pengendalian scheduling berfungsi untuk memastikan komputer hanya digunakan untuk tujuan otorisasi dan agar penggunaan sumber efisien. Pengendalian ini akan membantu memastikan bahwa program aplikasi telah diotorisasi untuk pemrosesan, secara aktual telah diproses dalam urutan yang benar dan tepat waktu. Tujuan dari schedule adalah untuk memberikan wewenang penggunaan sumber hardware dan sistem software dalam sistem aplikasi. Auditor harus memeriksa keberadaan dan kekuatan dari jadwal produksi. Bila jadwal tidak ada atau mungkin ada tapi tidak kuat, maka efisiensi dan efektifitas akan terancam.
Maintenance Controls
Pemeliharaan hardware komputer dilakukan secara preventif. Pemeliharaan preventif dilakukan untuk menghindari kegagalan hardware pada tahap awal, yang biasanya dilakukan pada mainframe baru setelah itu pada minicomputer dan microcomputer. Sedangkan pemeliharaan perbaikan / repair maintenance dilakukan ketika mesin dan komponen-komponen tidak berfungsi dengan benar. Ada dua faktor yang berdampak pada keputusan untuk melakukan preventif atau perbaikan, yaitu: 1. Lokasi dari hardware. 2. Criticality dari operasional hardware perusahaan. Untuk memeriksa seberapa bagus fungsi pemeliharaan yang berpengaruh dengan mainframes dan minicomputer berlangsung, maka dapat dilakukan dengan melakukan wawancara terhadap manajer operasional, teknisi, dan operator untuk mengetahui kegiatan pemeliharaan yang diambil dan bagaimana pelaksanaannya.
Network Operations
Manajer operasional mempunyai tangung jawab untuk kegiatan perusahaan seharihari baik jaringan area luas maupun setempat (Wide Area or Local Area Networks). Untuk melaksanakan tanggung jawab ini, mereka harus memulai dan menghentikan operasional jaringan dan mengawasi kinerja channel jaringan komunikasi, alat jaringan, program dan data jaringan.
4. Software network control harus mempunyai audit trail yang aman untuk seluruh operator. 5. Manajemen operasional harus secara rutin review audit trail untuk mengetahui apakah jaringan operator tidak terotorisasi terjadi atau tidak. 6. Standar dokumentasi dan peraturan harus ada untuk operator jaringan. 7. Manajemen operasional harus secara rutin melakukan review kegiatan operator jaringan agar sesuai dengan standar dan protokol.
Beberapa jenis keperluan data preparation dan entry juga membutuhkan pemeliharaan yang rutin. Misalnya seperti, peralatan dengan komponen mekanisnya, seperti mesin teller, harus diservis rutin apabila dioperasikan berkesinambungan. Manajemen operasional harus memastikan keberadaan cadangan untuk peralatan input data dan data preparation and entry. Dokumen sumber harus disimpan dengan aman sampai tidak dibutuhkan lagi untuk tujuan cadangan.
Kontrol Produksi
Bagian kontrol produksi di dalam manajemen operasi menjalankan lima fungsi utama: 1. Penerimaan dan pengiriman input dan output 2. Penjadwalan kerja (job scheduling) 3. Manajemen tingkat layanan 4. Kontrol transfer pricing/chargeout 5. Perolehan barang-barang konsumsi(consumable) Fungsi-fungsi ini biasanya cukup sederhana. Namun, pelaksanaan yang tepat dari fungi-fungsi ini biasanya sangat esensial bagi kelancaran jalannya aktivitas sehari-hari dari fungsi sistem informasi. Selain itu, fungsi-fungsi ini juga ditugaskan dalam kontrol produksi untuk mengimplementasikan beberapa bentuk penting dari pemisahan tugas.
Kontrol Input/Output
Dalam kebanyakan kasus, personil operasi tidak memiliki kontak dengan input yang berasal atau output yang diperoleh dari suatu sistrem aplikasi. Pengguna memasukan input ke dalam sistem aplikasi langsung melalui sebuah terminal/komputer. Demikian pula, mereka menampilkan dan mencetak output pada perangkat yang terletak di tempat kerja mereka dan langsung di bawah kendali mereka. Namun, dalam beberapa kasus, input bagi sebuah sistem aplikasi dapat disampaikan kepada fungsi operasi untuk diproses. Personil kontrol produksi harus memastikan bahwa mereka menerima input hanya dari pihak yang telah diotorisasi, menerima dan mencatat input, penyimpanan input yang aman, pemasukan input yang tepat waktu, dan penyimpanan yang aman input yang diproses sampai input tersebut dikembalikan pada pihak yang memberikannya. Dengan memiliki personil kontrol produksi mengambil tugas ini, lebih mengurangi kemungkinan terjadinya kesalahan. Personil kontrol produksi bertanggung jawab untuk penerimaan dan pengiriman output kepada pihak luar dan pengguna. Dalam situasi ini, personil kontrol produksi dapat memiliki beberapa tugas. Pertama, mereka harus memastikan bahwa output disiapkan tepat waktu. Kedua, personil kontrol produksi harus melakukan beberapa jenis pemeriksaan kualitas dari setiap output. Ketiga, personil kontrol produksi harus bertanggung jawab atas amannya penyimpanan dan pengiriman output. Personil kontrol produksi juga bertanggung jawab atas penyimpanan laporan dengan aman dan memastikan bahwa laporan tersebut diperoleh oleh pihak yang berwenang.
Auditor harus mengikuti kumpulan bukti-bukti dan evaluasi prosedur yang dijalankan dalam aktivitas pembelian dan inventarisasi. Karena dengan aktivitas pembelian dan inventory, tujuan pengamanan aset, integritas data, efektivitas sistem, dan efisiensi sistem menjadi sangat penting dalam pekerjaan pengumpulan bukti dan evaluasi.
File Library
Fungsi file library di dalam area operasi memiliki tanggung jawab dalam manajemen media penyimpanan organisasi. Biasanya, kebanyakan pekerjaan dikeluarkan pada pengaturan media penyimpanan removable. Namun, media penyimpanan tidak bergerak (fixed) juga harus di-manage, keandalan dari media penyimpanan fixed harus selalu dimonitor. Mengatur kumpulan media penyimpanan yang mampu dibaca mesin melibatkan empat fungsi, yaitu:
Auditor dapat mengevaluasi keandalan kontrol atas pemeliharaan media penyimpana dengan cara interview, observasi, dan review atas dokumentasi. Dalam hal organisasi menggunakan sistem manajemen media, auditor dapat mereview laporan yang dihasilkan oleh sistem untuk menentukan apakah pustakawan file diberitahu mengenai ketidakandalan media penyimpanan. Auditor dapat meng evaluasi kecukupan aktivitas tindak lanjut yang dilakukan oleh pustakawan file tersebut.
3. Memastikan dokumentasi tersebut selalu up-to-date 4. Memastikan adanya back up yang memadai untuk dokumentasi tersebut. Pustakawan dokumen juga mempunyai tanggung jawab untuk mengatur persedian software yang diperoleh atau software yang dilisensi dari organisasi tersebut. Auditor dapat menggunakan wawancara, observasi, dan pengkajian ulang dari dokumentasi untuk mengevaluasi aktifitas dari pustakawan dokumentasi.
Auditor berkepentingan untuk melihat bahwa monitoring kinerja manajemen operasional baik dan membuat keputusan yang kompeten atas hardware dan sistem software berdasarkan statistik yang dikumpulkan. Auditor harus menggunakan wawancara, observasi, dan pengkajian ulang dari dokumentasi untuk mengevaluasi seberapa baik operasional manajemen melakukan perencanaan kapasitas dan fungsi monitoring kinerja.