Standar Tanggal Terbit 23 Mei Ditetapkan oleh Direktur
Prosedur 2023
Operasional
Pengertian Akses terhadap dokumen maupun informasi rumah sakit diatur
sebagaimana ketentuan yang berlaku guna menjamin kerahasiaan data rumah sakit.
Tujuan 1. Menjamin kerahasiaan informasi rumah sakit.
2. Mengoptimalkan pemanfaatan sistem informasi rumah sakit di RSIA Lenggogeni sesuai dengan prosedur dan aturan yang telah ditetapkan. 3. Menjaga kerahasiaan data dari resiko hilang, rusak, pemalsuan, dan/atau penggunaan oleh orang atau badan yang tidak berhak. Kebijakan SK Direktur No. 111/RSIA-LGG/AKR/V/2023 tentang Pedoman Pengelolaan Informasi Rumah Sakit Prosedur Tenaga Rekam Medis A. Hak Akses : 1. Tenaga Rekam medis memiliki hak akses dalam melihat list pasien rawat jalan dan rawat inap 2. Tenaga Rekam Medis memiliki hak akses dalam mereview data detail (anamnesa, diagnosa, terapi yang diberikan) pasien rawat jalan dan rawat inap. 3. Tenaga Rekam Medis memiliki hak akses dalam penginputan data pasien rawat jalan (Poli Obgyn, Poli Anak, Poli Umum, IGD) dan rawat inap. 4. Tenaga Medis memiliki hak akses dalam meng-inisiasi / setting jam masuk dan keluar poli. 5. Tenaga Rekam Medis memiliki hak akses dalam mencetak resume medis pasien
HAK AKSES DOKUMEN DAN INFORMASI RUMAH SAKIT
OLEH TENAGA REKAM MEDIS
No. Dokumen 075 No. Revisi Halaman
MRMIK 2.1 EP B 00 2/2 Standar Tanggal Terbit 23 Prosedur Mei 2023 Operasional
Prosedur 6. Tenaga Rekam Medis memiliki hak akses dalam melihat
berbagai jenis laporan /insight-insight kunjungan rawat jalan dan pasien rawat inap B. Non Akses : 1. Tenaga Rekam Medis tidak memilik akses dalam penginputan dan perubahan terhadap hasil pemeriksaan (diagnosa, anamnesa, ICD X, tinggi badan, berat badan, tekanan darah) 2. Tenaga rekam medis tidak memiliki akses terhadap order obat ke farmasi atau order item labor ke labor klinik 3. Tenaga Rekam Medis tidak memiliki akses terhadap data farmasi baik rawat jalan maupun rawat inap (termasuk aksi tambah dan rubah) 4. Tenaga Rekam Medis tidak memiliki akses terhadap data farmasi baik rawat jalan maupun rawat inap (termasuk aksi tambah dan rubah) 5. Tenaga Rekam Medis tidak memiliki akses terhadap data labor klinik baik rawat jalan maupun rawat inap (termasuk aksi tambah dan rubah)