Anda di halaman 1dari 2

PROSEDUR

MANAJEMEN RESIKO DOWNTIME SISTEM


REKAM MEDIK ELEKTRONIK DI INSTALASI
RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


1/2

PEMERINTAH
DAERAH RSUD SMC
KABUPATEN KABUPATEN
TASIKMALAYA TASIKMALAYA

Tanggal Terbit : Ditetapkan oleh:


Direktur RSUD SMC
STANDAR KabupatenTasikmalaya
PROSEDUR
OPERASIONAL
Tanggal Efektif:
dr. H. Aa Ahmad Nurdin, M.M
NIP. 19710222 200212 1 003
Segala sesuatu yang perlu disiapkan ketika suatu system tidak berfungsi
Pengertian
atau offline.
Sebagai acuan bagi perawat ruang rawat inap dalam mempersiapkan segala
Tujuan
sesuatunya bila suatu sistem tidak berfungsi/offline
Keputusan Direktur Nomor …… Tahun 2022 tentang Kebijakan Sistem
Kebijakan / Dasar Informasi Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah Singaparna Medika
Hukum Citrautama Kabupaten Tasikmalaya.

1. Bila terjadi downtime segera hubungi SIMRS untuk mendapatkan info


berapa lama downtime terjadi.
2. Jika downtime terjadi lebih dari 30 menit maka pencatatan /
dokumentasi di CPPT dilakukan secara manual.
3. Pemeriksaan penunjang dilakukan dengan system manual ( pengantar
menggunakan blangko manual, sertakan data klinis pasien saat itu)
lakukan koordinasi lewat telepon dengan instalasi penunjang yang di
tuju.
Prosedur
4. Setelah system kembali normal dilakukan dokumentasi di CPPT
berikan keterangan bahwa telah terjadi downtime ( SOAP dilakukan
pada jam )
5. Dokumentasi dilakukan oleh PPA yang pada saat terjadinya downtime
6. Bila downtime terjadi pada saat pasien akan pulang petugas ruangan
segera menghubungi SIMRS untuk meminta kejelasan kapan system
akan normal kembali jangan lupa koordinasi dengan kasir rawat inap
hasil koordinasi segera disampaikan kekeluarga pasien.
PROSEDUR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


2/2
RSUD SMC
PEMERINTAH
DAERAH KABUPATEN
KABUPATEN
TASIKMALAYA
TASIKMALAYA

1. Radiologi
2. Laboratorium
3. SIMRS
Keterkaitan 4. Kasir

Anda mungkin juga menyukai