Anda di halaman 1dari 4

TERM OF REFERENCE

PELATIHAN DAN SOSIALISASI SISTEM PENGAMANAN DATA


SAAT TERJADINYA DOWNTIME PADA SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN RUMAH SAKIT (SIMRS) DI RSU. PRIMA MEDIKA

I. LATAR BELAKANG
Dalam era globalisasi sekarang ini, rumah sakit dituntut untuk meningkatkan kinerja
dan daya saing sebagai badan usaha dengan tidak mengurangi misi sosial yang
dibawanya. Rumah sakit harus merumuskan kebijakan-kebijakan strategis antara lain
efisiensi dari dalam (organisasi, manajemen, serta SDM) serta harus mampu secara cepat
dan tepat mengambil keputusan untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat agar
dapat menjadi organisasi yang responsif, inovatif, efektif, efisien dan menguntungkan.
Sistim Informasi Manajemen Rumah Sakit adalah sistem komputerisasi yang memproses
dan mengintegrasikan seluruh alur proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan
koordinasi, pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi secara
cepat, tepat dan akurat.
Downtime adalah istilah dalam industri komputer untuk menunjukan waktu di mana
komputer atau sistem TI tidak tersedia, offline atau tidak beroperasi. Downtime memiliki
banyak penyebab, termasuk penghentian untuk melakukan maintenance (dikenal sebagai
downtime terjadwal), kesalahan manusia, malfungsi software atau hardware, dan bencana
lingkungan seperti pemadaman listrik, kebakaran, banjir, atau perubahan suhu yang besar.
Jika terjadi downtime akan menyebakan terganggunya pelayanan kepada pasien, karena
terjadi kegagalan sistem yang memnyebabkan informasi pasien tidka dapat diakases oleh
setiap unit layanan yang ada di RSU.Prima Medika, sehingga menjadi Sebuah workload
atau beban kerja yang memnyebabkan kerugian pada finansial, hukum, atau reputasi yang
cukup besar, menimbulkan dampak negatif terhadap produktivitas dan efisiensi kerja,
meningkatkan risiko bagi manusia dan lingkungan di RSU.Prima Medika.
Downtime adalah periode ketika suatu sistem tidak tersedia. Downtime mungkin
berlaku untuk komputer atau jaringan apa pun, tetapi paling umum digunakan dalam
referensi ke server. Secara khusus, keandalan server web sering diukur dalam hal waktu
henti atau downtime, di mana sedikit atau tidak ada waktu henti ideal. Ada beberapa
penyebab downtime:
a. Server reboot – Restart server mungkin memerlukan beberapa menit downtime
karena sistem harus dimatikan, reboot, kemudian restart proses yang diperlukan
untuk menanggapi permintaan yang masuk.
b. Restart perangkat lunak – Memulai ulang suatu proses, seperti Apache di server
web, dapat menyebabkan beberapa detik waktu berhenti saat proses memulai
ulang.
c. Putus jaringan – Jika server secara fisik terputus dari jaringan, itu tidak akan
dapat dijangkau oleh sistem di jaringan.
d. Pemadaman jaringan – Jika ada bagian dari jaringan (termasuk Internet) tidak
berfungsi antara server dan klien, klien tidak akan dapat berkomunikasi dengan
server.
e. Kelebihan lalu lintas – Jika server menerima lebih banyak lalu lintas daripada
yang bisa ditangani, server tidak akan dapat menanggapi semua permintaan.
Pengguna dapat mengalami downtime hingga lalu lintas berkurang. Ini mungkin
disebabkan oleh lonjakan lalu lintas atau serangan DDoS.
f. Kegagalan perangkat keras – Jika komponen perangkat keras yang penting,
seperti HDD atau SSD gagal, ini dapat menyebabkan server berhenti berfungsi.
g. Kegagalan perangkat lunak – Jika suatu proses pada server, seperti layanan httpd
(HTTP) berhenti berjalan, itu akan menyebabkan server menjadi tidak responsif
terhadap permintaan sampai proses dimulai kembali.
h. Pemadaman listrik – Jika daya listrik padam dan tidak ada daya cadangan yang
tersedia (misalnya, generator atau UPS), setiap sistem yang terkena dampak akan
offline hingga daya pulih.
i. Serangan peretas – Jika peretas mendapatkan kendali atas server, ia dapat
mencegah akses ke layanan yang diperlukan, menyebabkan server berhenti
merespons.
Untuk meminimalkan downtime, administrator server harus menerapkan langkah-
langkah keamanan dan redundansi yang kuat. Keamanan jaringan membantu melindungi
terhadap aktivitas jahat, seperti login tidak sah dan serangan DDoS. Redundansi, seperti
sistem penyimpanan RAID dan generator daya cadangan, membantu mencegah downtime
karena kegagalan perangkat keras. Dalam beberapa kasus, beberapa server dapat
dikonfigurasi sehingga server sekunder dapat mengambil alih jika server utama gagal.
Sementara admin server mencoba meminimalkan downtime sebanyak mungkin,
terkadang downtime tidak dapat dihindari. Misalnya, ketika melakukan migrasi server,
diperlukan beberapa menit atau bahkan beberapa jam downtime. Jenis “waktu henti yang
direncanakan” ini biasanya dijadwalkan pada jam-jam awal pagi atau akhir pekan ketika
tingkat lalu lintas terendah.
II. TUJUAN
Peserta dapat melakukan proses penangulangan dan mengatasi waktu henti (down time),
baik yang terencana maupun tidak terencana dengan prosedur alternatif, menguji program
pengelolaan gawat darurat yang dimiliki rumah sakit, melakukan pencadangan data
terjadwal secara teratur dan menguji prosedur pemulihan data. Peserta juga diharapkan
dapat melaksanakan tata laksana jika terjadi "down time" yang melibatkan semua fihak,
termasuk melakukan backup data, penggunakan cloud computing dan penyimpanan data
server yang baik dan benar.

III. PELAKSANA DAN PESERTA


A. PELAKSANA
Kepala bagian operasional RSU.Prima Medika

B. PESERTA
- Kepala Unit IT
- Staff IT
- Teknisi

IV. PELAKSANAAN
Kegitan ini dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2022 di ruang pertemuan Edelweis Lt.4
Gedung D Rumah Sakit Umum Prima Medika.

V. SUMBER ANGGARAN
RSU.Prima Medika

VI. NARASUMBER
1. Anak Agung Ngurah Manik Artawan, ST, MT

VII. MATERI KEGIATAN


1. Pengenalan dasar infrastructur teknologi
2. Pelatihan topologi dan pengelolaan Jaringan Komputer
3. Pelatihan pengelolaan server dan database
4. Pelatihan cloud computing
5. Simulasi Penanggulangan waktu henti data (downtime)
VIII. PENUTUP

Demikian Term Of Reference/Kerangka Acuan Kegiatan ini dibuat dan mudah-mudahan


kegiatan ini berjalan dengan lancar sesuai dengan apa yang diharapkan. Terimakasih yang
tak terhingga kepada semua pihak yang telah memberi dorongan moril atau materil
kepada kami sehingga kami memiliki keberanian untuk berpartisipasi dalam kegiatan
dalam pelatihan ini.

Mengetahui,
Kepala Unit Operasional
RSU.Prima Medika

Anak Agung Ngurah Manik Artawan, ST.MT


NIK : 204078

Anda mungkin juga menyukai