Anda di halaman 1dari 14

JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN

Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap


pada Institusi Pendidikan

Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2


Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia 1
Magister Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia 2

Abstract
This research discussed about the investment efficiency and optimization of fixed asset in X University.
This research aims to answer the research questions regarding the efficiency of fixed asset investment
conducted by X University and how to optimize fixed asset investment carried out by X University.
Performance theory is used in this research. This research is a case study with a sequential mixed-
method approach. Researchers use primary data in the form of interviews with related parts, and
secondary data in the form of data regarding costs related to fixed asset investment. Data analysis is
done by analyzing content. The results indicate that fixed asset investment carried out by University X
is not yet efficient. The results of the interview also support these findings. This research is expected to
help X University to optimize their fixed assets so that their investments become efficient.
Keywords. educational institution, investment efficiency, optimization of fixed assets, overinvestment

Abstrak
Penelitian ini membahas tentang efisiensi investasi dan optimalisasi aset tetap pada Sekolah Tinggi X.
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai efisiensi investasi aset tetap
Sekolah Tinggi X dan bagaimana cara untuk mengoptimalkan investasi aset tetap Sekolah Tinggi X.
Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah performance theory. Penelitian ini menggunakan
strategi penelitian berupa studi kasus dengan pendekatan sequential mixed-method. Peneliti
menggunakan data primer berupa hasil wawancara dengan bagian terkait, dan data sekunder berupa
data mengenai biaya terkait investasi aset tetap. Analisa data dilakukan dengan analisa konten. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa investasi aset tetap yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi X belum
efisien. Hasil wawancara juga mendukung temuan ini. Penelitian ini diharapkan dapat membantu
Sekolah Tinggi X agar dapat lebih mengoptimalkan aset tetap yang dimiliki agar investasinya menjadi
efisien.
Kata kunci. efisiensi investasi, institusi pendidikan, kelebihan investasi, optimalisasi aset tetap

Corresponding author. fanny@stietrisakti.ac.id

How to cite this article. Anggraeni, F., & Sasongko, C. (2019). Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap
pada Institusi Pendidikan. Jurnal Pendidikan Akuntansi & Keuangan, 7(2), 83–96. Retrieved from
http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK/article/view/17025

History of article. Received: Februari 2019, Revision: Mei 2019, Published : Juli 2019

PENDAHULUAN beragam alasan dan tujuan yang


Setiap perusahaan atau organisasi perlu melatarbelakangi keputusan mereka
melakukan investasi dalam menjalankan berinvestasi, salah satunya adalah
kegiatan operasionalnya. Investasi memperoleh keuntungan di masa depan.
merupakan penempatan sejumlah dana atau Berdasarkan jenisnya, investasi terbagi
sumber daya lainnya yang dilakukan oleh menjadi dua, yaitu investasi pada aset-aset
seseorang atau sekelompok saat ini dengan keuangan dan aset-aset riil. Investasi pada
tujuan untuk mendapatkan keuntungan di aset-aset keuangan dapat dilakukan di pasar
masa yang akan datang (Tandelilin, 2010). uang atau pasar modal dengan membeli
Perusahaan atau organisasi memiliki saham, obligasi, opsi, waran, sertifikat

83 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

deposito, dan lain-lain. Investasi pada aset- mendukung kegiatan operasional perusahaan
aset riil dapat dilakukan dengan cara agar dapat memberikan keuntungan. Agar
membeli emas atau aset-aset tetap seperti efisien, investasi harus dilakukan sesuai
tanah, mesin, atau bangunan (Tandelilin, dengan porsinya. Investasi dikatakan efisien
2010). apabila tidak terjadi overinvestment
Aset merupakan sumber daya yang (kekurangan modal) atau underinvestment
dikendalikan oleh perusahaan atau organisasi (kelebihan modal).
sebagai akibat dari kejadian masa lalu dan Efisiensi investasi adalah investasi
diharapkan manfaat ekonomi mengalir ke dimana hasil yang diperoleh sesuai dengan
dalam entitas. Aset tetap adalah aset hasil yang diharapkan oleh perusahaan
berwujud yang dikendalikan untuk (Rahmawati & Harto, 2014). Perusahaan
memproduksi barang dan jasa, untuk tujuan perlu menghitung anggaran modal karena
administrasi, atau untuk disewakan ke pihak apabila investasi terlalu besar
lain. Umumnya aset tetap dapat digunakan (overinvestment) akan muncul beban-beban
dalam jangka waktu lebih dari satu tahun. yang seharusnya tidak terjadi. Sebaliknya,
Yang termasuk aset tetap adalah tanah, apabila investasi terlalu kecil
bangunan, peralatan, mesin, kendaraan (underinvestment) perusahaan dapat
(Kieso, Weygandt, & Warfield, 2018). mengalami kekurangan kapasitas produksi.
Sekolah Tinggi X memilih untuk Rumusan masalah dalam penelitian ini
berinvestasi pada aset-aset riil dengan cara adalah sebagai berikut. Pada tahun 2010,
membangun gedung baru untuk Sekolah Tinggi X memutuskan untuk
dipergunakan dalam kegiatan operasional membangun gedung kampus yang baru di
dalam hal belajar mengajar. Dengan adanya luar Jakarta. Sekolah Tinggi X melakukan
gedung baru ini, diharapkan pendapatan dan riset pasar untuk menentukan lokasi Gedung
keuntungan Sekolah Tinggi X di tahun-tahun Kampus yang akan dibangun. Sekolah
berikutnya dapat meningkat sehingga Tinggi X menilai bahwa daerah Bekasi
memberikan manfaat kepada Sekolah Tinggi cukup potensial dikarenakan masih
X dan segenap civitas akademika Sekolah sedikitnya Universitas/Sekolah Tinggi yang
Tinggi X. ada di Bekasi. Sekolah Tinggi X menerapkan
Pada umumnya jangka waktu blue ocean strategy (strategi untuk bersaing
pengembalian investasi pada aset riil lebih di pasar yang masih belum banyak diketahui
dari satu tahun, sehingga keputusan untuk sehingga masih banyak kesempatan bagi
berinvestasi pada aset riil harus dipikirkan perusahaan untuk berkembang).
dengan baik oleh perusahaan atau organisasi. Dengan beberapa pertimbangan
Perusahaan perlu memperkirakan kebutuhan tersebut, Sekolah Tinggi X memutuskan
investasinya, agar tidak terjadi untuk membangun Gedung Kampus di
overinvestment atau underinvestment. daerah Bekasi. Pembangunan dimulai pada
Overinvestment terjadi ketika perusahaan tahun 2015 dan selesai pada tahun 2016.
berinvestasi dalam aset dengan net present Bangunan tersebut dibangun di area seluas
value (NPV) negatif. Kedua kondisi ini tidak 19.464 M2. Adanya Gedung Kampus
diharapkan terjadi pada perusahaan. tersebut diharapkan dapat memberikan
Overinvestment menyebabkan terjadinya tambahan manfaat ekonomi bagi Sekolah
beban yang tidak seharusnya, sedangkan Tinggi X seperti pertambahan jumlah
underinvestment menyebabkan perusahaan mahasiswa yang dapat diterima sehingga
kekurangan kapasitas (Rahmawati & Harto, meningkatkan pendapatan dan keuntungan
2014). bagi Sekolah Tinggi X.
Nurwa & Purwanto (2015) berpendapat Setelah dua tahun berjalan, investasi aset
bahwa tujuan perusahaan berinvestasi adalah tetap tersebut belum membuahkan hasil yang

84 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

diinginkan. Data mengenai beban dan dihadapi, dan menyediakan informasi guna
pendapatan tahun 2016-2018 Sekolah Tinggi pengambilan keputusan. Sesuai dengan
X dipaparkan pada Tabel 1 berikut: pernyataan Ellet (2007) tersebut, maka
Tabel 1. Pendapatan dan Beban Sekolah penelitian ini diharapkan dapat memberikan
Tinggi X Tahun 2016-2018 manfaat secara langsung bagi Sekolah Tinggi
X dalam mengevaluasi penggunaan aset
Sekolah Tinggi X, menganalisa situasi yang
berjalan saat ini, serta memberikan solusi dan
menyediakan informasi guna pengambilan
Sumber: data diolah, Laporan Keuangan keputusan untuk meningkatkan optimalisasi
Tahunan Sekolah Tinggi X tahun 2016- aset Sekolah Tinggi X.
2018 Manfaat lain dari penelitian ini adalah
Data laporan keuangan tahunan Sekolah bagi peneliti sendiri, agar dapat
Tinggi X tahun 2016-2018 menunjukkan mengaplikasikan teori yang telah dipelajari
bahwa peningkatan beban yang terjadi lebih di bangku kuliah pada studi kasus di Sekolah
besar dibandingkan peningkatan keuntungan Tinggi X, dan menambah pengetahuan
yang diperoleh. Hasil keuangan juga tentang efisiensi investasi aset tetap dan
menunjukkan bahwa pendapatan yang optimalisasi aset.
dihasilkan ternyata cukup jauh dari yang
dianggarkan. Tabel 1 menunjukkan bahwa KAJIAN PUSTAKA
dari tahun 2016 ke tahun 2017, peningkatan Teori kinerja atau performance theory
beban yang terjadi adalah sebesar 9,74%, pertama kali diperkenalkan oleh Victor
sementara peningkatan pendapatannya Turner (1988) dan Richard Schechner pada
adalah sebesar 3,83%. Peningkatan beban tahun (1985). Kinerja adalah sesuatu yang
dari tahun 2017 ke tahun 2018 sebesar harus dikerjakan oleh seseorang dan
12,86%, sementara peningkatan dilakukan dengan baik oleh orang tersebut.
pendapatannya adalah 8,99%. (Sonnentag & Frese, 2002). Pengukuran
Penelitian ini diharapkan dapat kinerja adalah proses evaluasi pekerjaan
membantu menganalisa efisiensi investasi terhadap tujuan yang telah ditentukan
Sekolah Tinggi X dan upaya untuk termasuk mengenai efisiensi penggunaan
mengoptimalkan penggunaan aset tersebut. sumber daya dalam menghasilkan barang
Penelitian ini bertujuan untuk dan jasa, seberapa baik barang dan jasa
mengetahui efisiensi investasi aset tetap diserahkan kepada pelanggan dan apakah
Sekolah Tinggi X dan cara untuk pelanggan merasa puas (Mahsun, 2006).
mengoptimalkan investasi aset tetap Sekolah Organisasi semakin menerapkan kerja
Tinggi X agar lebih efisien. tim dan pengaturan kerja kelompok lainnya.
Penelitian ini dilakukan untuk Oleh karena itu, banyak yang berpendapat
mempelajari dan menjawab pertanyaan- bahwa organisasi menjadi lebih tertarik pada
pertanyaan penelitian berikut ini: kinerja tim daripada kinerja individu.
1. Bagaimana efisiensi investasi aset tetap Namun, kinerja individu juga tak kalah
yang sudah dilakukan oleh Sekolah penting bagi organisasi secara keseluruhan
Tinggi X? dan bagi individu yang bekerja di dalamnya.
2. Bagaimana upaya untuk Organisasi membutuhkan individu yang
mengoptimalkan investasi aset tetap berkinerja tinggi untuk memenuhi tujuan
yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi X? organisasi, untuk memberikan produk dan
Ellet (2007) mengatakan bahwa studi layanan mereka, dan untuk mencapai
kasus setidaknya memiliki empat manfaat, keunggulan kompetitif (Sonnentag & Frese,
yaitu untuk mengevaluasi kinerja/hasil yang 2002).
sudah ada, menganalisa situasi tertentu, Efisiensi investasi adalah penggunaan
memberikan solusi untuk masalah yang aset perusahaan secara tepat agar tidak terjadi

85 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

pemborosan sumber daya dengan menekan METODE PENELITIAN


biaya perusahaan dan mengelola perusahaan Penelitian ini merupakan penelitian
secara optimal, untuk mencapai tujuan studi kasus. Studi kasus dilakukan dengan
perusahaan. Agar investasi menjadi efisien, cara mengumpulkan informasi tentang
maka perusahaan harus terhindar dari obyek, peristiwa, atau aktivitas, seperti unit
masalah overinvestment maupun bisnis atau organisasi. Obyek penelitian
underinvestment (Christine & Yanti, 2017).
dalam studi kasus dapat berupa apa saja yang
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian
diminati oleh peneliti, seperti individu,
Christine dan Yanti (2017) adalah penelitian
ini menggunakan institusi pendidikan kelompok, organisasi, atau peristiwa
sebagai obyek penelitian, sementara tertentu. Studi kasus dilakukan agar peneliti
penelitian Christine dan Yanti (2017) mendapatkan gambaran yang jelas mengenai
menggunakan obyek penelitian berupa suatu masalah, yang dapat dilihat dari
perusahaan manufaktur sektor aneka berbagai sudut pandang dengan berbagai
industri. Selain itu, penelitian mereka metode pengumpulan data yang dapat
dilakukan untuk menguji pengaruh kualitas digunakan (Sekaran & Bougie, 2016).
laporan keuangan dan debt maturity terhadap Dalam metode studi kasus, peneliti
efisiensi investasi, dengan analisa data secara dapat memeriksa data dalam konteks
kuantitatif, sementara penelitian ini tertentu. Studi kasus mengeksplorasi dan
dilakukan untuk mengetahui apakah menyelidiki fenomena kehidupan melalui
investasi aset tetap yang dilakukan sudah
analisis kontekstual dari peristiwa yang
efisien dan bagaimana cara untuk
mengoptimalkan aset tetap Sekolah Tinggi dialami (Zainal, 2007). Metode studi kasus
X. yang digunakan adalah metode studi kasus
Investasi merupakan salah satu cara tunggal. Yin dalam Tellis (1997)
perusahaan dalam mengembangkan dan mengatakan bahwa metode ini digunakan
meningkatkan nilai perusahaan. Keputusan untuk mengkonfirmasi teori atau
investasi dibuat berdasarkan informasi yang menggambarkan kasus yang unik. Selain itu,
beredar, sehingga asimetri ingormasi harus studi kasus tunggal juga ideal untuk
dihindarkan agar tidak terjadi overinvestment menungkapkan hal dimana peneliti memiliki
maupun underinvestment. Overinvestment akses terhadap sesuatu yang sebelumnya
adalah suatu kondisi dimana investasi lebih tidak dapat dijangkau. Studi kasus tunggal
tinggi dibandingkan yang diharapkan, adalah metode penelitian ilmu sosial yang
sedangkan underinvestment adalah kondisi
penting untuk digunakan dengan tujuan
dimana investasi yang dilakukan lebih
menganalisis bagaimana seseorang
rendah dibandingkan yang diharapkan (Sakti
& Septiani, 2015). Sama seperti penelitian memecahkan masalah (Barzelay, 1993).
Christine dan Yanto (2017), penelitian Sakti Peneliti memilih pendekatan penelitian
dan Septiani (2015) juga menganalisa data berupa studi kasus karena studi kasus dapat
secara kuantitatif dengan regresi dan membantu peneliti untuk menggali
menggunakan obyek penelitian berupa fenomena secara mendalam dan kritis
perusahaan. Perbedaan penelitian ini dengan mengenai efisiensi investasi aset tetap dan
penelitian sebelumnya adalah penelitian ini optimalisasi aset, dalam hal ini yang
menggunakan model studi kasus dengan dimaksudkan adalah Gedung Kampus baru
obyek penelitian berupa institusi pendidikan Sekolah Tinggi X. Studi kasus dilakukan
dan analisa data dilakukan secara kualitatif. dengan cara mendatangi obyek penelitian
dan melakukan analisa secara mendalam
mengenai apa yang menjadi permasalahan

86 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

penelitian. Studi kasus memungkinkan Dalam penelitian ini, peneliti akan


peneliti mengetahui efisiensi investasi aset melakukan analisa terhadap data keuangan
tetap yang telah dilakukan oleh Sekolah Sekolah Tinggi X untuk mendapatkan data
Tinggi X dan cara untuk mengoptimalkan kuantitatif, lalu dilanjutkan dengan
penggunaan aset agar pengembalian yang melakukan wawancara untuk mendapatkan
didapatkan sesuai dengan target yang telah data kualitatif. Wawancara dilakukan untuk
ditetapkan atau bahkan dapat melebihi target membantu menganalisa dan menjelaskan
tersebut. hasil yang didapatkan dari analisa dokumen
Peneliti menggunakan metode yang berupa data kuantitatif.
campuran dalam studi kasus ini. Metode Denzin dalam Shauki (2018a)
campuran yang dimaksudkan adalah membedakan triangulasi menjadi dua jenis,
penggunaan metode kualitatif dan yaitu within-methods triangulation dan
kuantitatif. between-methods triangulation. Within-
Penelitian dengan metode campuran methods triangulation menggunakan
bertujuan untuk menjawab pertanyaan beberapa instrumen yang bersifat kualitatif
penelitian yang tidak dapat dijawab dengan semua, sedangkan between-methods
pendekatan kualitatif atau kuantitatif saja. triangulation menggunakan instrumen yang
Penelitian ini berfokus pada pengumpulan, bersifat kualitatif dan kuantitatif. Dalam
analisis, serta pencampuran data kuantitatif penelitian ini, peneliti menggunakan
dan kualitatif dalam satu atau serangkaian between-methods triangulation.
studi. Metode ini memungkinkan peneliti Peneliti menggunakan metode ini karena
untuk menggabungkan pemikiran induktif metode kualitatif dan kuantitatif dapat
dan deduktif, menggunakan lebih dari satu digunakan untuk mencari jawaban atas
metode penelitian untuk mengatasi masalah permasalahan penelitian. Selain itu, metode
penelitian, dan memecahkan masalah ini juga dapat memberikan hasil yang lebih
penelitian dengan menggunakan berbagai informatif, lengkap, dan berguna untuk
jenis data (Sekaran & Bougie, 2016). menjawab pertanyaan penelitian (Shauki,
Penelitian ini menggunakan metode 2018b). Metode kualitatif dilakukan melalui
sequential mixed-method. Ivankova, wawancara, sementara metode kuantitatif
Creswell, & Stick (2006) menjelaskan dilakukan dengan pengumpulan data.
metode sequential mixed-method terdiri dari Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan
dua fase yang berbeda, yaitu kuantitatif metode deskriptif, dan pengolahan data
diikuti oleh kualitatif. Pertama, peneliti akan kuantitatif dilakukan dengan menganalisa
mengumpulkan dan menganalisis data data yang tersedia.
kuantitatif. Selanjutnya baru peneliti Tahap-tahap penelitian yang akan
mengumpulkan dan menganalisis data dilakukan untuk mengumpulkan data yang
kualitatif untuk membantu menjelaskan atau diperlukan adalah sebagai berikut:
menguraikan hasil yang diperoleh dari 1. Menyusun rencana penelitian
analisa data kuantitatif. Alasan untuk Dalam tahap ini peneliti akan
pendekatan ini adalah bahwa analisis data menentukan permasalahan serta obyek
kuantitatif memberikan pemahaman umum penelitian yang akan diangkat menjadi
mengenai masalah penelitian. Analisis data topik penelitian. Kemudian peneliti
kualitatif menyempurnakan dan menjelaskan menyusun metode-metode yang akan
hasil analisa kuantitatif tersebut dengan dilakukan untuk menemukan jawaban
mengeksplorasi pandangan partisipan secara atas permasalahan penelitian tersebut.
lebih mendalam. 2. Mengurus perizinan

87 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

Setelah rencana selesai disusun, tahapan sementara data sekunder adalah data
selanjutnya adalah meminta ijin kepada mengenai biaya yang dikeluarkan oleh
pihak-pihak terkait untuk menjadikan Sekolah Tinggi X untuk investasi aset
Sekolah Tinggi X sebagai obyek tetapnya dan data mengenai pendapatan yang
penelitian dan untuk memperoleh data diperoleh dari hasil investasi aset tetap
baik data primer maupun data sekunder tersebut. Sekolah Tinggi X dipilih sebagai
dari Sekolah Tinggi X. obyek penelitian karena pertanyaan peneliti
3. Mengumpulkan data sekunder hanya dapat dijawab dengan melakukan
Setelah memperoleh ijin dari pihak penelitian di Sekolah Tinggi X.
terkait, maka peneliti dapat Instrumen penelitian yang digunakan
mengumpulkan data sekunder berupa dalam penelitian ini adalah wawancara.
data mengenai biaya-biaya yang Wawancara adalah percakapan yang
dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi X dilakukan oleh dua pihak, yaitu pihak
berhubungan dengan investasi aset pewawancara yang mengajukan pertanyaan
tetapnya. dan pihak yang diwawancarai yang
4. Menganalisa data sekunder yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu
diperoleh (Moleong, 2000). Jenis wawancara yang
Apabila seluruh data sekunder yang digunakan adalah wawancara semistruktur.
dibutuhkan sudah terkumpul, maka Wawancara semistruktur adalah
peneliti akan melakukan analisa komunikasi verbal di mana pewawancara
dokumen untuk mengetahui jawaban atas berusaha mendapatkan informasi dari orang
permasalahan penelitian yang ada. lain dengan mengajukan pertanyaan.
5. Mengumpulkan data primer dengan Walaupun pewawancara sudah
melakukan wawancara mempersiapkan daftar pertanyaan yang akan
Peneliti melakukan wawancara untuk ditanyakan, pewawancara diberikan
lebih memperdalam pemahaman kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal
mengenai situasi yang terjadi di Sekolah yang dianggap penting bagi penelitian yang
Tinggi X, dan untuk memperjelas hasil sedang dilakukan (Longhurst, 2003).
yang telah diperoleh dari analisa Tujuan wawancara adalah untuk
dokumen. mengetahui apa yang terkandung dalam
6. Menarik kesimpulan dari data yang telah pikiran dan hati orang lain, yang tidak dapat
terkumpul kita ketahui melalui observasi (Nasution,
Setelah semua data terkumpul, maka 1996). Peneliti menggunakan wawancara
peneliti dapat menarik kesimpulan dan sebagai instrumen penelitian agar peneliti
merumuskan jawaban atas permasalahan dapat memperoleh sebanyak-banyaknya
penelitian yang ada. informasi yang diperlukan untuk
Data yang digunakan dalam penelitian menganalisa permasalahan penelitian.
ini adalah data primer dan data sekunder. Subyek yang diwawancarai oleh peneliti
Data primer adalah informasi mengenai adalah Kepala Bagian Keuangan, Wakil
obyek yang diteliti yang diperoleh peneliti Ketua II dan Manajer Operasional Kampus
secara langsung untuk kepentingan studi Bekasi.
kasus. Data sekunder adalah informasi yang Tahapan dalam melakukan wawancara
dikumpulkan oleh orang lain (Sekaran & menurut Wilkinson and Birmingham dalam
Bougie, 2016). Data primer yang digunakan (Shauki, 2018a) adalah:
oleh peneliti berupa hasil wawancara, 1. Draft the interview

88 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

2. Plot your questions Unit analisa dalam penelitian ini adalah


3. Select your interviews single unit analisa. Unit analisa mengacu
4. Conduct the interviews pada tingkat agregasi data yang dikumpulkan
5. Analyze the interview data selama tahap analisis data (Sekaran &
Analisa data penelitian ini dilakukan Bougie, 2016). Analisa mendalam dari satu
secara kuantitatif dan kualitatif. Data unit berguna dalam menjelaskan mekanisme
kuantitatif diperoleh dari Kepala Bagian sebab akibat karakteristik pengumpulan
yang terkait. Analisa dokumen dilakukan bukti dan variasi unit (Gerring, 2004). Objek
dengan membandingkan data mengenai penelitian yang dimaksud adalah Sekolah
biaya yang dikeluarkan untuk membangun Tinggi X. Sekolah Tinggi X adalah suatu
Gedung Kampus Bekasi dengan pendapatan Perguruan Tinggi Swasta yang berlokasi di
yang diperoleh dari hasil investasi tersebut. dua kota strategis di Indonesia, yaitu Jakarta
Selain itu, peneliti juga akan dan Bekasi. Kampus yang berlokasi di
membandingkan anggaran dan realisasi Jakarta sudah beroperasi selama lebih dari 40
pengeluaran biaya terkait dengan investasi tahun, sementara kampus yang berlokasi di
aset tetap. Data kualitatif diperoleh dari hasil Bekasi baru beroperasional selama tiga
wawancara dengan bagian terkait, dan tahun. Sekolah Tinggi X adalah 1,27% dari
pengolahan data dilakukan dengan metode Perguruan Tinggi yang terakreditasi A di
deskriptif. Analisa data yang bersifat Indonesia. Sekolah Tinggi X sudah menjalin
kualitatif dilakukan dengan content analysis. kerjasama dengan 25 perusahaan dan
Content analysis sebagai metode lembaga pendidikan sehingga menjamin
penelitian adalah sarana obyektif dan bahwa lulusan Sekolah Tinggi X yang
sistematis untuk menggambarkan dan bedaya saing dan berkarakter unggul ini
mengukur fenomena. Analisa ini merupakan dapat langsung bekerja setelah lulus atau
metode penelitian untuk membuat bahkan sebelum lulus. Rata-rata penerimaan
kesimpulan yang valid dan dapat ditiru dari mahasiswa per tahunnya adalah 700-800
data ke konteksnya dengan tujuan untuk orang mahasiswa di Kampus Jakarta, dan
memberikan pengetahuan, wawasan baru, 300-400 orang mahasiswa di Kampus
representasi fakta, dan panduan dalam Bekasi.
bertindak (Elo & Kyngäs, 2008). Content
analysis adalah metode penelitian yang HASIL DAN PEMBAHASAN
menyediakan cara yang sistematis dan Instrumen penelitian yang digunakan
obyektif untuk membuat kesimpulan yang dalam penelitian ini adalah analisis dokumen
valid dari data verbal, visual, atau tertulis dan wawancara.
untuk menggambarkan dan mengukur Peneliti melakukan analisis dokumen
fenomena tertentu (Wilkinson and berupa data-data mengenai biaya yang
dikeluarkan Sekolah Tinggi X untuk
Birmingham dalam Shauki, 2018a).
pembangunan kampus di daerah Bekasi.
Analisis konten memberikan makna
Data tersebut diperoleh dari Bagian
terhadap informasi yang telah dikumpulkan Keuangan Sekolah Tinggi X.
dan membantu mengidentifikasi pola dalam Data mengenai biaya pembangunan
teks. Analisis konten mencakup pendekatan Kampus Bekasi per 31 Agustus 2018
kualitatif dan kuantitatif untuk analisis. ditunjukan oleh Tabel 2 berikut:
Analisis konten dapat digunakan sebagai alat
penelitian yang kuat untuk menentukan
kesimpulan tentang sikap pembicara atau
peneliti berdasarkan isi dari pesan tersebut.

89 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

Tabel 2. Biaya Pembangunan Kampus meliputi pembuatan saluran air,


Bekasi per 31 Agustus 2018 pembuatan saluran got, pemasangan
jaringan telepon, kabel data, dan internet
Aset Tetap Total (dalam Rp)
kampus, pengadaan sarana olahraga dan
Gedung/Bangunan 71.685.322.514 lapangan parkir, dan pemasangan tenaga
Tanah 34.500.000.000 listrik.
Infrastuktur 2.512.727.693 4. Peralatan
Peralatan 5.405.563.346 Biaya peralatan adalah biaya yang
Aset Lainnya 212.500.000 dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi X untuk
Total 114.316.113.553 membeli peralatan untuk menunjang
kegiatan operasional seperti furniture
Sumber: Data Diolah, Rincian Biaya yang
untuk digunakan di ruang kelas, ruang
Dimiliki Oleh Bagian Keuangan
laboratorium, ruang perpustakaan, dan
Rincian mengenai biaya pada Tabel 2
ruangan-ruangan lain yang digunakan,
adalah sebagai berikut:
seperti meja, kursi, papan tulis,
1. Gedung/Bangunan
komputer, sound system, dispenser,
Biaya gedung/bangunan adalah biaya
televisi, dan peralatan-peralatan lain.
yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi X
5. Aset lainnya
dari tahap perencanaan, perizinan,
Biaya yang dikeluarkan oleh Sekolah
pembangunan, dan biaya-biaya lain yang
Tinggi X untuk memperoleh sertifikat
berhubungan dengan pembangunan
laik fungsi (SLF). SLF adalah sertifikat
gedung untuk membuat gedung siap
yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah
digunakan. Biaya tersebut meliputi jasa
terhadap bangunan gedung yang telah
desain gedung, biaya perizinan lurah dan
selesai dibangun dan telah memenuhi
camat, biaya perizinan lingkungan, biaya
persyaratan kelaikan fungsi berdasarkan
pengurusan Izin Mendirikan Bangunan
hasil pemeriksaan kelaikan
(IMB), biaya pengurusan izin Analisis
fungsi bangunan gedung sebagai syarat
Mengenai Dampak Lingkungan
untuk dapat dimanfaatkan. Termasuk di
(AMDAL), biaya konsultasi mengenai
dalamnya biaya untuk administrasi
pembangunan gedung. Biaya pada Tabel
sidang SLF dan kunjungan Kementrian
2 adalah biaya total untuk membangun
Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dua gedung kampus Bekasi (Gedung A
(PUPR).
dan Gedung B), dimana Gedung A
Menurut peraturan Menteri Pekerjaan
dibangun terlebih dahulu pada tahun
Umum Nomor 25/PRT/M/2007 tentang
2015, sementara Gedung B dibangun
Pedoman Sertifikat Laik Fungsi
pada tahun 2017.
Bangunan Gedung, masa berlaku SLF
2. Tanah
untuk gedung/bangunan umum adalah
Biaya tanah adalah biaya yang
lima tahun. Oleh karena itu, total biaya
dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi X untuk
aset lainnya sebesar Rp 212.500.000
membeli tanah, termasuk di dalamnya
akan diamortisasi selama lima tahun.
adalah biaya notaris, biaya pembersihan
lahan, dan biaya-biaya lain yang
Wawancara kepada Pelaku Investasi
berhubungan dengan pembelian tanah
Wawancara dilakukan oleh peneliti
agar siap digunakan.
terhadap dua orang responden, dengan
3. Infrastruktur
rincian pada Tabel 3 berikut:
Biaya infrastruktur adalah biaya yang
Tabel 3. Daftar Responden
dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi X untuk
menunjang sarana dan prasarana di
Sekolah Tinggi X. Biaya-biaya tersebut

90 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96
No. Jabatan Lama kerja Usia memperluas target pasar di luar Jakarta, dan
1. Wakil Ketua II 8 tahun 33 tahun pihak kampus menilai bahwa daerah Bekasi
2. Manajer Operasional Kampus Bekasi 15 tahun 48 tahun
cukup potensial dikarenakan belum ada
Sumber: Data diolah pesaing yang cukup berarti di daerah Bekasi.
Hasil dari wawancara tersebut adalah Alasan lainnya adalah dalam rangka
sebagai berikut: mewujudkan visi misi Sekolah Tinggi X
Kedua responden memberikan jawaban dimana mereka ingin menjadi Perguruan
yang sama mengenai investasi aset tetap Tinggi kelas dunia, mereka bermaksud
yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi X menjalin kerjasama dengan beberapa
selama lima tahun terakhir. Mereka universitas luar negeri dalam program
mengemukakan bahwa mereka beberapa kali pertukaran pelajar. Untuk kenyamanan para
mengeluarkan uang untuk renovasi lantai peserta pertukaran pelajar tersebut, Sekolah
atau ruangan yang terdapat di Sekolah Tinggi Tinggi X bermaksud membangun asrama di
X, namun jumlah yang dikeluarkan tidak Kampus Bekasi.
cukup besar dan kegiatan tersebut tidak dapat Penjelasan lebih rinci diungkapkan oleh
disebut sebagai investasi karena tidak ada responden 1 sebagai berikut:
penambahan aset baru yang diakui oleh “Yang pertama pastinya untuk menambah
perusahaan (tidak ada yang dikapitalisasi). kapasitas, waktu itu di Kampus Jakarta
Satu-satunya investasi atau pengeluaran udah full capacity gitu. Jadi kalo mau
yang cukup besar bagi Sekolah Tinggi X dibilang ideal, setiap kali rekrutmen
yaitu bangunan kampus Bekasi. Responden 1 Kampus Jakarta itu bagusnya 800 orang.
menuturkan mengenai investasi aset tetap Itu ideal tuh dengan kapasitas ruang kelas
selama lima tahun terakhir sebagai berikut: yang ada sehingga tidak terlalu crowded.
“Lima tahun ya. Investasi kampus Bekasi Cuma masih bisa kita maksimalkan
secara keseluruhan. Kalo lima tahun sampai ke angka 1000 orang. 1000 itu
berarti 2015 ya. Kalo mau yang cukup sudah crowded banget. Sehingga kita
besar, paling pembangunan lantai perlu ekspansi.
sembilan sama tempat gym. Sama paling Kalo kita mau ekspansi disini kita
renovasi-renovasi aja. Karena memang pertimbangkan juga cuma kita udah ga
fokus kita dari tahun 2010 itu kan bisa ke kanan dan ke kiri… dan harga
pembangunan kampus Bekasi. Jadi kita disini pasti sudah jauh lebih mahal.
tidak melakukan penambahan yang Ketiga karena mau ekspansi. Kita mau
signifikan di kampus Jakarta. Investasi memperluas target pasar akhirnya
yang cukup besar paling penggantian lift. diputuskan untuk membangun di Kampus
Tapi itu angkanya ya paling 1 miliaran Bekasi…termasuk juga itu ekspansi
doang. Atau ada renovasi perpustakaan. sehingga kita bisa meningkatkan jumlah
itu juga 1 miliaran.” (Responden 1, mahasiswa baru dengan adanya kampus
2019). baru di Bekasi. Sehingga dari 1000
sampai sekarang kita bisa meningkat
Responden 1 (2019) menjelaskan hal- sampai 1200 secara total…Kemudian
hal yang menjadi pertimbangan Sekolah pertimbangannya waktu itu adalah kita
Tinggi X saat memutuskan untuk melakukan punya rencana untuk membangun S2
investasi aset tetap, yaitu karena kapasitas di pascasarjana. Nah pascasarjana itu
Kampus Jakarta sudah penuh, sehingga bagusnya kan di pusat kota sehingga
pihak kampus merasa perlu untuk menambah tadinya kampus Jakarta ini sebagian
kapasitas. Sekolah Tinggi X juga berencana fasilitasnya mau digunakan untuk
akan mendirikan program pascasarjana di program pascasarjana…Ya kalo di
Kampus Jakarta, sehingga sebagian kapasitas Bekasi sih memang selain belum ada
untuk mahasiswa S1 akan berkurang. Selain kampus lain waktu itu, harga tanah
itu, Sekolah Tinggi X juga bermaksud untuk disana lebih murah. Dan kita bisa dapet

91 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

tanah yang lebih luas. Disana bisa melakukan pengecatan yg non rutinnya
19000an meter, disini cuma 9000an karena mungkin kelihatannya sudah tidak
meter. 2 kali lebih besar. Sehingga kalau layak.
kita mau bangun perlahan dengan Kalo kebersihannya kita kerjasama dgn
fasilitas yg cukup lengkap disana bisa ISS. Kalo pemeliharaan yang lainnya
termasuk juga disana kita punya rencana misalkan pemeliharaan lift. Liftnya
dulu untuk bisa bangun dormitory. dikelola oleh vendor yang memang bikin
Karena dorm itu kan salah satu syarat lift itu. Itu kan dia GE ya. Nah GE itu kita
kalo kita mau undang mahasiswa luar setiap bulan langganan maintenance kita
kuliah disini. Untuk safety. Disini kan bayar satu juta atau berapa gitu untuk
udah ga mungkin bangun. Disana maintenance rutin. Pemeliharannya kalo
rencananya. Seperti itu. pengecekan rutin oleh teknisi. Kebetulan
Pertimbangannya mungkin lebih ke situ. memang karena gedung itu baru, jadi
Titik beratnya mungkin lebih kepada belum banyak masalah…Kalo
Jakarta sudah full capacity dan kalau pemeliharaan gedung belakang itu sm
mau memperbanyak jumlah penerimaan Pak Suryana. Pemeliharaan kantin sama
mahasiswa baru kita harus ekspansi ke koperasi, sarana olahraga juga sama ISS.
sana dan Jakarta mau kita gunakan utk Dia kalo metode sih penambahan dan
pascasarjana.” (Responden 1, 2019). pengurangan mengikuti manual yg ada di
yayasan…Untuk Bekasi saat ini sudah
Sekolah Tinggi X melakukan beberapa tidak terlalu banyak lah penambahannya
hal untuk mengelola investasi aset tetap yang karena kita rasa fasilitasnya sudah
sudah dilakukan oleh Sekolah Tinggi X cukup… Contoh penambahannya ya itu
terkait pemeliharaan, penambahan, dan gedung B setahun setelah gedung A…
pengurangan aset tetap. Pemeliharaan Kalau pengurangan belum ada karena
terhadap sarana prasarana yang ada di masih baru.” (Responden 2, 2019).
Kampus Bekasi rutin dilakukan. Contoh
pemeliharaan yang dilakukan adalah Proses evaluasi terhadap investasi aset
pengecatan dinding, pemeriksaan lift, tetap selalu dilakukan oleh Sekolah Tinggi X
kebersihan area kampus. Penambahan yang untuk perbaikan ke depannya. Proses
dilakukan berupa penambahan gedung B di evaluasi tersebut dengan membandingkan
sebelah gedung A agar kapasitas yang dapat penerimaan yang dihasilkan dengan biaya-
ditampung menjadi lebih banyak. Gedung B biaya yang dikeluarkan oleh Sekolah Tinggi
dibangun setahun setelah selesainya X, terutama biaya-biaya rutinnya. Hal ini
pembangunan Gedung A. Sekolah Tinggi X dilakukan untuk mengetahui apakah
belum melakukan upaya pengurangan aset investasi yang dilakukan sudah efisien, atau
dikarenakan umur aset yang masih terbilang ada kecenderungan investasi tersebut bersifat
baru. Aktivitas pengelolaan aset tersebut overinvestment atau underinvestment.
dijelaskan oleh responden 2 sebagai berikut: Responden 1 menjelaskan mengenai proses
“Kalo cat secara rutin memang kita evaluasi sebagai berikut:
lakukan setiap tahun tapi dia bergilir. “Setiap tahun kita bandingkan atau kita
Jadi mungkin secara rata-rata dia akan evaluasi jumlah mahasiswanya, termasuk
dicat 2 tahun sekali per lantai. Jd juga kita bandingkan dengan jumlah
misalkan begini. Tahun ini gedung A. mahasiswa yang lulus… Paling
Nanti tahun depan gedung B. Tahun evaluasinya itu dari penerimaan
depannya lagi gedung A. Itu secara rutin. mahasiswa sm biaya-biaya yang
Tapi kita melihat lagi urgensi. Kalo dikeluarkan terutama biaya-biaya
misalkan sudah kotor banget kita akan rutinnya…” (Responden 1, 2019).

92 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

program kerjanya dan masih ada sisa


Peneliti mencoba untuk menanyakan anggaran. Nah sisa anggaran ini bisa
pendapat Responden 1 mengenai efisiensi untuk menambah uang yang kita punya.
dari investasi aset tetap yang dilakukan. Selain itu kita tingkatkan penerimaan dari
Responden 1 berpendapat bahwa investasi kegiatan lain, kita perlu giatkan LPAM.
aset tetap tersebut belum efisien. Alasannya Kita banyak peluang sih…” (Responden
dijelaskan oleh responden 1 sebagai berikut: 2, 2019)
…Mungkin karena kapasitasnya belum
maksimal…Dampaknya mungkin dari sisi Efisiensi investasi aset tetap Sekolah
penerimaan secara keseluruhan kita Tinggi X
meningkat. Tp seiring dengan itu biaya Hasil analisa dokumen yang dilakukan
juga meningkat. Biaya yang meningkat ini terhadap data mengenai biaya yang
belum dicover sama peningkatan dikeluarkan untuk membiayai pembangunan
penerimaan yang setara. Ya memang sih Gedung Kampus Bekasi tersebut
kita not for profit ya. Tp kan not for profit menunjukkan angka yang terbilang cukup
bukan berarti kita tidak memperhatikan besar. Dengan pengeluaran sebesar itu,
surplus, karena kan kita perlu growth. diharapkan bahwa Gedung Kampus Bekasi
Perlu berkembang, perlu investasi… dapat memberikan hasil yang cukup besar
Dampak terbesarnya sih itu ya, harusnya yang setimpal dengan biaya yang sudah
surplus kita yang harusny kita punya Free dikeluarkan. Namun hasil penunjukkan
Cash Flow yang lebih tinggi sehingga kita bahwa pendapatan yang diterima belum
bisa melakukan pengembangan- dapat menutupi biaya yang dikeluarkan.
pengembangan lain itu belum terlihat Responden yang diwawancarai oleh peneliti
sekarang. Jadi sekarang kita masih tahap pun berpendapat bahwa investasi ini belum
recovery karena kan kita biayain efisien. Alasannya adalah karena belum
sendiri.” (Responden 1, 2019) maksimalnya kapasitas yang digunakan.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa
Responden 2 menuturkan bahwa investasi aset tetap Sekolah Tinggi X bersifat
Sekolah Tinggi X dan segenap civitas overinvestment.
akadaemika selalu berupaya untuk
mengoptimalkan penggunaan aset tersebut. Upaya untuk mengoptimalkan investasi
Hal yang dilakukan adalah dengan berupaya aset tetap Sekolah Tinggi X
meningkatkan pendapatan melalui kegiatan Untuk mengoptimalkan investasi aset
lain seperti Lembaga Pegnembangan tetap, maka perlu dilakukan evaluasi
Akuntansi dan Manajemen (LPAM), terhadap penggunaan aset tetap yang telah
menyewakan ruangan kepada pihak lain, dilakukan selama ini. Hasil wawancara
menekan biaya anggaran dengan tetap menunjukkan bahwa masih ada beberapa
melaksanakan semua program kerja dengan tempat yang belum dimanfaatkan dengan
baik. Upaya untuk mengoptimalkan investasi baik. Ada beberapa tempat yang dapat
aset dijelaskan oleh responden 2 sebagai dimanfaatkan dengan cara disewakan ke
berikut: pihak lain untuk kegiatan recruitment,
“Pasti peningkatan jumlah mahasiswa, pelatihan karyawan, rapat, pameran produk,
atau selain itu kita coba optimalisasi, kita kompetisi olahraga, panggung musik, dan
manfaatkan gedung baru itu dengan cara terdapat ballroom yang cukup besar yang
kita nyewain ke luar. Selain itu cost dapat digunakan untuk acara resepsi
efficiency. Kita coba kelola biayanya. pernikahan di hari Sabtu/Minggu saat
Saya cukup senang sih karena teman- Gedung tidak digunakan untuk kegiatan
temann disini semuanya hebat-hebat. Kita belajar mengajar. Semua bagian turut serta
coba push anggaran mereka, dan ternyata membantu mengoptimalkan investasi aset
mereka tetap bisa menjalankan semua tetap dengan cara melakukan efisiensi biaya

93 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

dalam pelaksanaan program kerja mereka. penerimaan maupun total biaya tanpa rincian
Hal ini sesuai dengan teori yang digunakan detail. Wawancara hanya dilakukan kepada
dalam penelitian ini, yaitu performance dua orang responden, dikarenakan hasil
theory, dimana individu akan berusaha wawancara dua orang ini sudah cukup
sebaik mungkin untuk melakukan pekerjaan/ memberikan jawaban bagi pertanyaan
kinerjanya dengan baik agar dapat mencapai penelitian dan tidak ada penambahan
tujuan organisasi. informasi yang dapat diperoleh lagi apabila
peneliti menambah jumlah responden.
KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini hanya membahas mengenai
Penelitian ini membahas tentang efisiensi investasi aset tetap berupa
efisiensi investasi dan optimalisasi aset tetap bangunan. Penelitian selanjutnya dapat
pada Sekolah Tinggi X. Penelitian ini membahas mengenai efisiensi investasi
bertujuan untuk mengetahui apakah investasi semua aset tetap yang dimiliki oleh
aset tetap yang dilakukan oleh Sekolah organisasi.
Tinggi X sudah efisien dan bagaimana cara DAFTAR PUSTAKA
untuk mengoptimalkan investasi aset tetap Barzelay, M. (1993). The single case study
yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi X. as intellectually ambitious inquiry.
Penggunaan aset tetap yang belum optimal Journal of Public Administration
dapat menyebabkan investasi aset tetap tidak Research and Theory, 3(3), 305–318.
efisien.
Christine, D., & Yanti, N. D. (2017).
Hasil yang diperoleh dari penelitian
Pengaruh Kualitas Laporan Keuangan
ini menunjukkan bahwa investasi aset tetap
dan Debt Maturity Terhadap Efisiensi
yang dilakukan oleh Sekolah Tinggi X belum
Investasi.
efisien dikarenakan beberapa hal, yaitu
kapasitas yang ada sekarang belum maksimal Ellet, W. (2007). The case study handbook
sehingga pendapatan yang dihasilkan belum how to read discuss and write
dapat menutupi biaya yang dikeluarkan. persuasively cases-Harvard Business
Dampaknya adalah minimnya arus kas bebas School Press (2007) - William Ellet.
yang dimiliki oleh Sekolah Tinggi X
sehingga untuk beberapa tahun ke depan Elo, S., & Kyngäs, H. (2008). The qualitative
Sekolah Tinggi X tidak dapat melakukan content analysis process. Journal of
investasi atau perkembangan-perkembangan Advanced Nursing, 62(1), 107–115.
lain. Sesuai dengan performance theory, Gerring, J. (2004). What is a case study and
individu atau organisasi secara keseluruhan what is it good for? American Political
harus berusaha sebaik mungkin untuk Science Review, 98(2), 341–354.
meningkatkan kinerja agar investasi aset
tetap tersebut lebih optimal. Ivankova, N. V, Creswell, J. W., & Stick, S.
Dalam penyusunannya, peneliti L. (2006). Using mixed-methods
memiliki beberapa keterbatasan, antara lain sequential explanatory design: From
keterbatasan akses dan jumlah responden theory to practice. Field Methods,
untuk wawancara. Peneliti memiliki 18(1), 3–20.
keterbatasan akses dimana beberapa rincian Kieso, D. E., Weygandt, J. J., & Warfield, T.
mengenai biaya dan pendapatan tidak dapat D. (2018). Intermediate Accounting
diperoleh peneliti dikarenakan tidak IFRS Edition.
tersedianya data tersebut dan apabila
tersedia, rincian data tersebut tidak boleh Longhurst, R. (2003). Semi-structured
dipublikasikan ke pihak luar sehingga interviews and focus groups. Key
peneliti hanya dapat memberikan total Methods in Geography, 3, 143–156.

94 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
JURNAL PENDIDIKAN AKUNTANSI DAN KEUANGAN
Vol. 7, No. 2, [Juli-Desember], 2019 : 83-96

Mahsun, M. (2006). Pengukuran Kinerja Tandelilin, E. (2010). Portofolio dan


Sektor Publik Edisi Pertama. Cetakan Investasi: Teori dan aplikasi.
Pertama. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah
Mada. Tellis, W. M. (1997). Introduction to case
study. The Qualitative Report, 3(2), 1–
Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian 14.
Kualitatif, cet. XI. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya. Zainal, Z. (2007). Case study as a research
method. Jurnal Kemanusiaan, 5(1).
Nasution, S. (1996). Metode Penelitian
Naturalistik Kualitatif Tarsito.
Bandung.
Nurwa, R. A., & Purwanto, A. (2015).
PENGARUH KUALITAS LABA
AKUNTANSI TERHADAP
EFISIENSI INVESTASI
PERUSAHAAN DENGAN RISIKO
LITIGASI SEBAGAI VARIABEL
MODERATING (Studi Empiris Pada
Perusahaan Manufaktur Yang
Terdaftar Di BEI Tahun 2011-2012).
Rahmawati, A., & Harto, P. (2014). Analisis
pengaruh kualitas pelaporan
keuangan dan maturitas utang
terhadap efisiensi investasi. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Sakti, A. M., & Septiani, A. (2015).
Pengaruh Kualitas Pelaporan
Keuangan dan Jatuh Tempo Utang
Terhadap Efisiensi Investasi. Fakultas
Ekonomika dan Bisnis.
Sekaran, U., & Bougie, R. (2016). Research
methods for business: A skill building
approach. John Wiley & Sons.
Shauki, E. . (2018a). Research Instruments in
Case Study and the Role of
Researcher.
Shauki, E. R. (2018b). Qualitative and
Mixed-Method Research Analysis.
Sonnentag, S., & Frese, M. (2002).
Performance concepts and
performance theory. Psychological
Management of Individual
Performance, 23(1), 3–25.

95 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK
Fanny Anggraeni1, Catur Sasongko2 / Efisiensi Investasi dan Optimalisasi Aset Tetap pada Institusi
Pendidikan

96 | Jurnal Pendidikan Akuntansi dan Keuangan


DOI:10.17509/jpak.v7i2.17025 | http://ejournal.upi.edu/index.php/JPAK

Anda mungkin juga menyukai