Anda di halaman 1dari 18

PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI

ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA MANAJERIAL


(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)

Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun

ABSTRACT
This study aims to empirically test the effect of budgetary participation on budgetary slack and
managerial performance. The study aims to empirically examines whether budget emphasis
moderates budget participation on budget slack and managerial performance of Municipality
Government of Ternate. Using moderated regression analysis, this study found that, 1) budgetary
participation negatively affect budgetary slack 2) budget participation influences managerial
performance and 3) budget emphasis moderates the relationship between budget participation on
budgetary slack and managerial performance. The theoretical implications of this study indicate
that agency and contingency theory could be used as a complement to a more effective budget
participation process by integrating the expected performance measurement framework.

Keywords: participatory budgeting, ethics optimism, budget emphasis, budget slack, and
managerialdperformance

PENDAHULUAN Anggaran melibatkan hubungan antar


Anggaran sektor publik merupakan manusia, maka terdapat perilaku-perilaku
instrumen akuntabilitas atas pengelolaan dan manusia yang mungkin timbul sebagai akibat
pelaksanaan program-program dibiayai dari anggaran, baik yang bersifat perilaku
dengan uang publik. Anggaran dalam positif maupun perilaku yang negatif. Perilaku
organisasi sektor publik merupakan tahapan yang positif dapat berupa peningkatan kinerja
yang cukup rumit, mengandung nuansa politik manajer karena termotivasi oleh anggaran
yang tinggi. Anggaran sektor publik terkait yang digunakan sebagai dasar penilaian
dalam proses penentuan jumlah alokasi dana kinerja mereka. Perilaku negatif yang
untuk tiap-tiap program, aktivitas dalam mungkin timbul adalah munculnya anggapan
satuan moneter. Tahapan anggaran menjadi bahwa anggaran sering kali dipandang sebagai
sangat penting karena anggaran yang tidak alat tekanan manajerial (Siegel dan Marconi.
efektif dan tidak berorientasi pada kinerja 1989).
akan menggagalkan perencanaan saat telah Penekanan anggaran merupakan
disusun (Mardiasmo 2005). variabel yang dapat menimbulkan senjangan

Jurnal Akuntansi dan Auditing 71


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
anggaran dengan argumentasi untuk dituntut dengan target anggaran yang sulit
meningkatkan kompensasi. Budget emphasis dicapai.
adalah kondisi bilamana anggaran dijadikan Beberapa peneliti akuntansi
faktor yang paling dominan dalam menemukan bahwa tingkat senjangan
pengukuran kinerja bawahan pada suatu anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor,
organisasi. Pengukuran kinerja berdasarkan termasuk besarnya peran atau partisipasi
anggaran yang telah disusun membuat bawahan di dalam penyusunan anggaran.
bawahan akan berusaha memperoleh variance Hasil penelitian-penelitian sebelumnya, yang
yang menguntungkan dengan menciptakan menguji hubungan antara partisipasi bawahan
senjangan anggaran antara lain dengan dengan senjangan anggaran menunjukkan
merendahkan penghasilan dan meninggikan hasil yang tidak konsisten. Penelitian yang
biaya pada saat penyusunan anggaran. dilakukan Kren (2003), Maiga (2005), Maiga
Anggaran digunakan sebagai pengukur dan Jacobs (2008), Kren dan Maiga (2007)
kinerja bawahan dalam suatu organisasi, maka partisipasi dalam anggaran mengurangi
bawahan akan berusaha meningkatkan jumlah senjangan anggaran. Sedangkan Basri
kinerjanya dengan dua kemungkinan. (2010) Djasuli dan Fadila (2011), serta Jaya
Pertama, meningkatkan performance sehingga dan Rahardjo (2013). Collins, (1978), dan
realisasi anggarannya lebih tinggi daripada Vemy et al. (2011) dalam penelitiannya
yang ditargetkan sebelumnya. Kedua, membuat kesimpulan bahwa partisipasi
melonggarkan anggaran pada saat penyusunan anggaran dengan senjangan anggaran
anggaran tersebut. Dengan melonggarkan mempunyai hubungan yang tidak signifikan.
anggaran manajer pusat pertanggungjawaban Dunk dan Nouri (1998) menemukan interaksi
dikatakan melakukan upaya senjangan partisipasi anggaran negatif signifikan
anggaran. Jika penekanan anggaran naik maka terhadap kinerja, Ramdeen, et al (2007)
menyebabkan kinerja manajerial naik, karena menemukan interaksi partisipasi anggaran dan
penilian kinerja berdasarkan target pencapaian budget emphasisnegatif signifikan terhadap
anggaran sehingga jika makin tinggi senjangan anggaran, Davila dan Wouters,
penekanan anggaran akan mempengaruhi (2005) menemukan dalam penelitian mereka
kinerja manajerial. Penekanan anggaran budget emphasis berpengaruh positif terhadap
rendah maka akan mengurangi kinerja senjangan anggaran dan kinerja.
manajerial, karena bawahan tidak terlalu Tristianto(2014) menemukan variabel tekanan

72 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
anggaran memoderasi partisipasi anggaran hasil penelitian ini disebabkan oleh
senjangan anggaran tetapi nilai koefisien beragamnya variabel mediasi atau variabel
negatif. Erina dan Suartana, (2016), moderasi yang dipilih dalam penelitian
menyimpulkan dalam penelitian mereka tersebut. Oleh karena itu penelitian ini
bahwa variabel penekanan anggaran mencoba kembali mengenai pengaruh
berpengaruh positif terhadap senjangan partisipasi anggaran terhadap senjangan
anggaran. Apriatini, et al (2014) anggaran dengan budget emphasissebagai
menyimpulkan dalam penelitian mereka: (1) variabel moderasi. Govindarajan, (1988)
terdapat pengaruh positif signifikan antara mengatakan perlunya penelitian mengenai
partisipasi penyusunan anggaran terhadap pendekatan kontijensi yang memungkinkan
senjangan anggaran, (2) terdapat pengaruh adanya variabel lain seperti informasi
interaksi positif dan signifikan antara asimetri, komitmen organisasi, budget
penekanan anggaran terhadap hubungan emphasis, yang bertindak sebagai moderating.
partisipasi anggaran dan senjangan anggaran, Hubungan yang dibentuk antara
dan (3) terdapat pengaruh interaksi negatif partisipasi anggaran dan senjangan anggaran
dan signifikan antara komitmen organisasi telah menjadi topik utama, banyak
terhadap hubungan partisipasi anggaran dan diberbincangkan dalam literatur akademisi
senjangan anggaran. (Su dan Ni 2013). Namun bagaimana
Irfan et al (2016) menemukan keterlibatan manajemen dalam pengaruh
penekanan anggaran pengaruh negatif proses anggaran belum mendukung
signifikan terhadap senjangan anggaran, hal keberhasilan organisasi secara komprehnesif.
ini menunjukkan bahwa asimetri informasi Penelitian ini memperluas beberapa studi
dan penekanan anggaran dapat menurunkan terdahulu mengenai partisipasi anggaran dan
senjangan anggaran sehingga asimetri senjangan anggaran, tetapi menggunakan
informasi dan penekanan anggaran bukan budget emphasis sebagai variabel moderasi.
merupakan variabel pemoderesi. Penelitian ini membahas partisipasi anggaran
Berbagai penelitian yang telah dan senjangan anggaran di sektor publik.
dilakukan untuk meneliti faktor-faktor yang Penelitian ini mengembangkan beberapa
mempengaruhi timbulnya senjangan studi terdahulu. Masalah-masalah tersebut
sebagaimana diuraikan di atas memberikan relevan untuk diteliti bagi pengembangan
hasil temuan yang tidak konsisten. Perbedaan akuntansi manajemen khususnya anggaran

Jurnal Akuntansi dan Auditing 73


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
dan senjangan anggaran. Bertitik tolak dari menghilangkan perilaku yang biasa dilakukan
permasalahan yang ditemukan dalam berdasarkan asumsi tentang keprilakuan.
penelitian sebelumnya, maka dirumuskan Sehingga, teori kontinjensi dapat digunakan
masalah dalam penelitian ini adalah: untuk semua pengetahuan yang mutakhir
bagaimana peran budget emphasis tentang organisasi dengan cara yang paling
memoderasi hubungan partisipasi anggaran, tepat, karena tindakan yang tepat bergantung
senjangan anggaran, dan kinerja manajerial. pada variabel situasional. Govindarajan
Tujuan utama dari penelitian ini adalah (1986) hubungan antara partisipasi anggaran
membangun model teoritikal untuk terhadap senjangan anggaran dapat
menjelaskan peran budget emphasis dalam diselesaikan melalui pendekatan kontinjensi
hubungan partisipasi anggaran, senjangan (contingency approach), yakni dengan
anggaran, dan kinerja manejerial.Hasil memasukkan variabel-variabel lain yang
penelitian ini diharapkan memberikan dapat memoderasi hubungan antara partisipasi
kontribusi pengembangan teori, khususnya anggaran dan senjangan anggaran. Dalam
teori agensi, dan kontinjensi maupun bagi penelitian ini faktor kontinjensi (contingency
kepentingan praktek manajerial para praktisi approach) adalah kepatuhan etika anggaran
dan akademisi sebagai pengembangan ilmu dan budget emphasis. Variabel-variabel
pengetahuan. Hasil penelitian ini diharapkan tersebut yang akan memoderasi hubungan
memberikan kontribusi terhadap antara partisipasi anggaran dan senjangan
pengembangan kajian dibidang akuntansi anggaran.
manajemen khususnya penerapan partisipasi Govindarajan (1986) menyatakan
anggaran dalam upaya meningkatkan efisiensi bahwa jika penelitian-penelitian sebelumnya
Satuan Kerja Perangkat Daerah. mengindikasikan hasil yang saling
bertentangan mengenai hubungan antara
TELAAH TEORITIS DAN partisipasi anggaran dan kesenjangan
PENGEMBANGAN HIPOTESIS anggaran, maka dapat digunakan pendekatan
Pendekatan kontinjensi dalam perilaku kontijensi sebagai prediktor adanya
organisasi adalah lingkungan yang berbeda kesenjangan anggaran. Penelitian ini
menyebabkan adanya perilaku yang berbeda menggunakan faktor kontijensi untuk
pula. Teori kontinjensi memotivasi adanya mengevaluasi keefektifan hubungan
analisis situasi sebelum diambil tindakan dan

74 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
partisipasi anggaran pada kesenjangan tiga fakor utama manajer melakukan
anggaran. senjangan anggaran (budgetary slack) adalah:
Pendekatan kontijensi memungkinkan (a) Orang-orang yang selalu percaya bahwa
adanya variabel moderasi adalah variabel hasil pekerjaan mereka akan terlihat bagus di
yang mepengaruhi hubungan partisipasi mata atasan jika mereka dapat mencapai
anggaran dan senjangan anggaran. Pendekatan anggarannya, (b) Senjangan anggaran selalu
kontijensi pada akuntansi manajemen didasari digunakan untuk mengatasi kondisi
pada suatu anggapan bahwa sistem akuntansi ketidakpastian. Jika tidak ada kejadian yang
secara universal selalu tepat untuk dapat tidak terduga, yang terjadi manajer tersebut
digunakan pada seluruh organisasi dalam dapat melampaui atau mencapai anggarannya,
keadaan apapun, tetapi sistem akuntansi dan (c) Rencana anggaran selalu dipotong
manajemen juga bergantung pada faktor- dalam proses pengalokasian sumber daya.
faktor situasional yang ada dalam organisasi Penjelasan konsep senjangan anggaran dapat
tersebut. dimulai dari pendekatan kontijensi akan
diadopsi untuk mengevaluasi partisipasi
Senjangan Anggaran
anggaran dan senjangan anggaran. Pendekatan
Senjangan anggaran digunakan oleh
kontijensi memungkinkan adanya variabel-
organisasi untuk pengawasan dan
variabel lain yang bertindak sebagai variabel
perencanaan kegiatan operasinya. Oleh karena
moderasi yang memengaruhi hubungan antara
itu, anggaran merupakan alat penting
partisipasi anggaran dan kesenjangan
manajemen dalam meramalkan kondisi bisnis
anggaran. Faktor kontijensi dalam penelitian
dimasa yang akan datang (Ramdeen et al.,
ini adalah budget emphasis.
2007). Terdapat dua alasan untuk
ketidaktepatan dalam anggaran. Alasan Partisipasi Anggaran
pertama dapat disebabkan oleh kesalahan dan Salah satu faktor yang banyak diteliti
alasan yang kedua disebabkan oleh proses dan dianggap memiliki pengaruh yang
penyusunannya. Menurut Suartana (2010), signifikan terhadap senjangan anggaran
senjangan anggaran adalah proses anggaran adalah partisipasi anggaran. Menurut Ikhsan
yang ditemukan adanya distorsi secara dan Ishak (2005) partisipasi merupakan suatu
sengaja dengan menurunkan pendapatan yang proses pengambilan keputusan bersama oleh
dianggarkan dan meningkatkan biaya yang dua bagian atau lebih pihak dimana keputusan
dianggarkan Menurut Falikhatun (2007), ada tersebut akan memiliki dampak masa depan

Jurnal Akuntansi dan Auditing 75


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
terhadap mereka yang membuatnya. Manajer Kinerja Manajerial
yang memiliki tingkat keterlibatan kerja Kinerja manajerial adalah seberapa
(partisipasi) yang tinggi mengidentifikasi efektif dan efisien manajer telah bekerja untuk
pekerjaan dan memelihara pekerjaan mereka, mencapai tujuan organisasi. Mahoney et al
hal ini akan memilki kecenderungan yang (1963) menyatakan bahwa kinerja
lebih tinggi pula bagi manajer untuk berdasarkan pada kemampuan manajer dalam
menciptakan senjangan anggaran, yaitu untuk melaksanakan tugas manajerial.
melindungi perkerjaan mereka dan untuk Kinerja manajerial meliputi
melindungi image mereka dalam jangka kemampuan manajer dalam perencanaan,
pendek. El-Masry (2009) menjelaskan bahwa investigasi, pengkoordinasian, evaluasi,
manajemen harus berpartisipasi dalam pengawasan, pemilihan staff, negosiasi, dan
peninjauan dan persetujuan anggaran, dan perwakilan. Lebih jauh, Luthans dan Youssef
persetujuan tidak hanya sebagai stempel. (2007) menjelaskan bahwa para manajer yang
Partisipasi anggaran, semua tingkatan dilibatkan dalam proses penyusunan anggaran
organisasi harus dilibatkan dalam penyusunan dapat mengetahui seberapa besar kemampuan
anggaran karena manajer puncak biasanya yang dimilikinya untuk mencapai target yang
kurang mengetahui kegiatan sehari hari pada akan dicapai sehingga memunculkan
tingkatan bawah. Namun, manajer puncak keyakinan dalam diri manajer karena perasaan
mempunyai perspektif atau pandangan yang dihargai dan dipercaya.
lebih luas atas perusahaan secara keseluruhan
Budget Emphasis
yang sangat vital terhadap pembuatan Dalam fungsinya sebagai alat
kebijakan anggaran secara umum. Rukmana, perencanaan, anggaran dapat digunakan untuk
(2013) menunjukkan bahwa partisipasi merencanakan berbagai aktivitas suatu pusat
anggaran berpengaruh signifikan terhadap petanggungjawaban agar dalam pelaksanaan
perilaku disfungsional yaitu senjangan aktivitasnya sesuai dengan apa yang telah
anggaran. Adapun indikator-indikatornya digariskan. Anggaran dapat pula berfungsi
adalah sebagai berikut: (1) Pengaruh terhadap sebagai alat pengendalian bilamana anggaran
penetapan anggaran, (2) Seringnya atasan digunakan sebagai tolok ukur kinerja suatu
meminta pendapat atau usulan saat anggaran pusat pertanggungjawaban. Jika dalam suatu
disusun, dan (3) Keputusan dalam penetapan organisasi anggaran merupakan faktor yang
anggaran. paling dominan dalam pengukuran kinerja

76 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
bawahan, maka kondisi ini dinamakan mereka akan menciptakan senjangan anggaran
tekanan anggaran atau budget emphasis. ketika dalam proses partisipasi (Chow et al.
Ketika anggaran digunakan sebagai pengukur 1988)
kinerja bawahan dalam suatu organisasi, maka Penelitian yang dilakukan Sujana
bawahan akan berusaha meningkatkan (2010) mengenai Pegaruh Partisipasi
kinerjanya dengan dua kemungkinan. Anggaran Penekanan Anggaran Komitmen
Pertama, meningkatkan performance sehingga Organisasi Asimetri Informasi Dan
realisasi anggarannya lebih tinggi daripada Ketidakpastian Lingkungan Terhadap
yang ditargetkan sebelumnya. Kedua, Budgetary Slack Pada Hotel-Hotel Berbintang
melonggarkan anggaran pada saat penyusunan Di Kota Denpasar, variabel penekanan
anggaran tersebut. Selain itu alasan lain anggaran tidak signifikan terhadap budgetary
manajer tingkat bawah berusaha melakukan slack. Para manajer bawah, jika mereka
senjangan adalah untuk meningkatkan menginginkan adanya rangsangan senjangan
kesempatan memperoleh penghasilan yang dalam anggaran mereka, maka mereka harus
lebih apabila penghargaan yang diberikan ikut serta dalam proses penyusunan anggaran
ditandai dengan pencapaian anggaran, maka (Lukka 1988).
mereka akan cenderung membangun Menurut Baiman (1991), bawahan
senjangan dalam anggarannya melalui proses yang berpartisipasi akan terdorong untuk
partisipasi (Waller, 1988). membantu atasan dengan memberikan
informasi yang dimilikinya sehingga anggaran
Pengembangan Hipotesis
yang disusun lebih akurat. Menurutnya,
Ramdeen et al. (2007) menyatakan
bawahan yang mempunyai informasi khusus
bahwa tekanan anggaran dalam evaluasi
tentang kondisi lokal akan melaporkan
kinerja dapat mendorong terciptanya
informasi tersebut kepada atasan. Individu
senjangan anggaran. Alasan utama manajer
yang memiliki komitmen tinggi akan
tingkat bawah menciptakan senjangan dalam
mendahulukan kepentingan organisasi serta
anggarannya tidak lain adalah untuk
berusaha agar organisasi lebih produktif dan
menciptakan kesempatan bagi mereka untuk
profitable.
meningkatkan imbalan yang akan mereka
Ramdeen et al. (2007) berasumsi
peroleh, jika manajer tingkat bawah merasa
bahwa manajer tingkat bawah berusaha
bahwa penghargaan yang mereka terima
melakukan senjangan dalam anggarannya jika
didasarkan atas pencapaian anggaran maka,

Jurnal Akuntansi dan Auditing 77


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
asimetri informasi dan tekanan anggarannya METODE PENELITIAN
tinggi. Akan tetapi, Chow et al. (1988) Pengumpulan Data dan Penentuan Sampel
menerangkan bahwa jika tekanan anggaran Data dalam penelitian ini diperoleh dari data
tinggi dan asimetri informasi rendah, agen primer melalui metode survei. Pengambilan
akan memiliki keinginan untuk sampel dilakukan dengan metode purposive
mengembangkan senjangan, tetapi tidak samplings. Berdasarkan data di Pemerintah
memberikan jaminan keamanan terhadap Daerah Kota Ternate sebanyak 30 SKPD 180
anggarannya. Manajer tingkat bawah yang pejabat setingkat kepala
mengaharapkan mendapat keuntungan melalui bagian/bidang/subdinas dan kepala
senjangan anggaran mereka, maka mereka subbagian/subbidang/seksidari SKDP pada
harus meningkatkan partisipasinya dalam Pemerintah Daerah Kota Ternate. Pemilihan
proses penyusunan anggaran (Lukka 1988). dinas dan kantor dilakukan dengan alasan
Jika partisipasi rendah, kesempatan bagi yaitu instansi tersebut merupakan satuan kerja
manajer bawah untuk menciptakan senjangan pemerintah, yang berarti menyusun,
dalam anggarannya sangat kecil dengan menggunakan dan melaporkan realisasi
mengabaikan penyajian kepatuhan etika anggaran atau sebagai pelaksana anggaran
anggaran dan budget emphasis. Berdasarkan dari pemerintah daerah.
pengertian hipotesis dan hubungan dengan
Definisi Operasional dan Pengukuran
rumusan masalah serta uraian di atas, maka
Variabel
peneliti merumuskan hipotesis sebagai
Senjangan Anggaran
berikut: Senjangan anggaran didefinisikan
H1: Partisipasi anggaran berpengaruh sebagai perbedaan antara jumlah anggaran
negatif terhadap senjangan anggaran. yang diajukan bawahan dengan jumlah
H2: Partisipasi anggaran berpengaruh estimasi terbaik dari organisasi (El-Masry
terhadap kinerja Manejerial 2009). Sedangkan Young (1985)
H3: Interaksi partisipasi anggaran dan mendefinisikan senjangan anggaran sebagai
budget emphasisterhadap senjangan suatu jumlah, menyatakan produktivitas lebih
anggaran rendah ketika bawahan diberi kesempatan
H4: Interaksi partisipasi anggaran dan untuk memilih standar kerja mereka yang
budget emphasis terhadap kinerja digunakan untuk menilai kinerja. Anggaran
manejerial dikatakan mengandung senjangan apabila

78 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
bawahan menyusun target anggaran lebih Ukuran partisipasi anggaran didasarkan pada
rendah dari target peramalan terbaik masa tanggapan subyek terhadap serangkaian item
depan sehingga target anggaran lebih mudah menggunakan skala tujuh poin, dimulai dari: 1
dicapai (Lukka 1988). (partisipasi yang rendah) sampai 7 (partisipasi
yang tinggi).
Kinerja Manajerial
Instrumen ini pernah digunakan oleh
Kinerja manajerial merupakan hasil
Chong (2002) melaporkan bahwa composite
upaya yang dilakukan manajer dalam
reliability instrumen ini 0,74. Semakin besar
melakukan tugas dan fungsinya dalam
jumlah skor diperoleh menunjukkan semakin
organisasi. Kinerja manajerial diukur dengan
tinggi keterlibatan individu dalam partisipasi
menggunakan instrumen daftar pertanyaan
anggaran. Sebaliknya semakin kecil jumlah
yang dikembangkan oleh Mahoney et al.
skor yang diperoleh menunjukkan semakin
(1965). Daftar pertanyaan tersebut terdiri dari
rendah keterlibatan individu dalam partisipasi
delapan item pertanyaan digunakan untuk
anggaran.
mengevaluasi kinerja responden. Alternatif
jawaban atas daftar pertanyaan tersebut Budget Emphasis
menggunakan skala Likert dengan rentang Budget Emphasis adalah penggunaan
nilai satu (terendah) sampai dengan tujuh anggaran sebagai satu-satunya pengukuran
(tertinggi). kinerja para manajemen perbankan. Variabel
Kinerja manajerial dalam penelitian ini diukur dengan instrumen Hoopwood
ini diukur dengan delapan dimensi kinerja (1972) yang terdiri dari 7 item, setiap item
yaitu: perencanaan, investigasi, pertanyaan yang digunakan dengan
pengkoordinasian, evaluasi, pengawasan, menggunakan skala likert 1 sampai 7 poin.
pengaturan staf, negosiasi, dan Jawaban dari responden digunakan untuk
perwakilan/representasi. menentukan tingkat budget emphasis. Tingkat
Partisipasi Anggaran budget emphasis yang rendah untuk skala
Partisipasi anggaran adalah tingkat rendah dan sebaliknya tingkat budget
keterlibatan dan pengaruh para individu dalam emphasis lebih tinggi.
proses penyusunan anggaran (Brownell 1982). Teknik Analisis Data
Untuk mengukur variabel ini, peneliti Untuk menguji hipotesis 1 dan 2
menggunakan instrumen terdiri dari 6 item digunakan regresi sederhana. Dengan bentuk
pertanyaan dikembangkan oleh (Milani 1975).

Jurnal Akuntansi dan Auditing 79


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
interaksi secara keseluruhan. Hipotesis 3 dan Z = Interaksi PA dan BE
4 diuji dengan regresi berganda dengan Model persamaan MRA untuk hipotesis
pendekatan uji interaksi. Model yang keempat:
digunakan dalam penelitian ini disajikan Y = β0 + β4X1βZ PA*Z+ e
dalam persamaan sebagai berikut: Dimana :
Model persamaan regresi linear berganda Y = Kinerja manajerial
untuk hipotesis pertama: X = Partispasi anggaran
Y = β0 + βX + e (hipotesis 1) Z = Interaksi PA dan BE
Dimana :
Statistik Deskriptif
Y = Senjangan anggaran
Statistik deskriptif ini dimaksudkan
Y = β0 + βX + e (hipotesis 2)
untuk menggambarkan variabel-variabel yang
Dimana :
Y = Kinerja manajerial digunakan dalam penelitian yaitu variabel
Model persamaan MRA untuk hipotesis partisipasi, senjangan anggaran, kinerja
ketiga: manajerial, dan budget emphasis. Berdasarkan
Y = β0 + β3X1+ β3 Z +PA*Z e hasil kuesioner yang diterima, tabel di bawah
Dimana : ini memperlihatkan kisaran teoritis dan aktual,
Y = senjangan anggaran mean, median, standar deviasi dari variabel
X = Partispasi anggaran penelitian dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 1
Statistik Deskriptif Variabel Penelitian
Variabel N Minimum Maksimum Mean Standar
Deviasi
Senjangan anggaran 145 19,00 61,00 44,0350 7,23101
Kinerja manajerial 145 6,00 42,00 29,5664 7,64306
Partisipasi anggaran 145 18,00 56,00 47,6923 6,80848
Budget emphasis 145 6,00 42,00 30,8671 6,74927
Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan tabel 1 dapat diketahui nilai yang tertinggi adalah 42, mean yang
nilai terendah pada partisipasi anggaran dihasilkan sebesar 30,8671 dan standar
adalah 18 dan nilai yang tertinggi adalah 56, deviasi sebesar 6,74927. Untuk senjangan
sedangkan mean yang dihasilkan sebesar anggaran nilai terendah adalah 19 dan nilai
47,6923 dan standar deviasi sebesar 6,80848, yang tertinggi adalah 61, mean yang
budget emphasis nilai terendah adalah 6 dan dihasilkan sebesar 44,0350 dan standar

80 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
deviasi sebesar 7,23101. Nilai terendah regresi linear moderated regression analysis
kinerja manajerial adalah 6 dan nilai yang (MRA).
tertinggi adalah 42, mean yang dihasilkan Pengujian hipotesis pertama, seperti
sebesar 29,5664 dan standar deviasi sebesar terdapat pada tabel 4.6, menunjukkan
7,64306. Adjusted R-Square sebesar 0,349 atau 34,9%.
Hal ini berarti bahwa variasi perubahan
Pengujian hipotesis
senjangan anggaran hanya bisa dijelaskan
Dalam analisis regresi, selain
oleh variabel independen (partisipasi
mengukur kekuatan hubungan antara dua
anggaran) sebesar 34,9% sedangkan sisanya
variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
65,1% dijelaskan oleh variabel lain di luar
hubungan antara variabel dependen dan
model. Uji Anova atau F-test menghasilkan
independen. Untuk menguji hipotesis pertama
signifikansi p-value sebesar 0,000 atau
dan kedua menggunakan regresi sederhana,
p<0,05. Hal ini berarti model regresi dapat
sedangkan hipotesis ketiga sampai dengan
digunakan untuk memprediksi variabel
enam menggunakan moderated regression
dependen (senjangan anggaran) dengan
analysis berbeda dengan analisis sub
prediktornya variabel independen (partisipasi
kelompok, karena menggunakan pendekatan
anggaran).
analitik yang mempertahankan integritas
sampel dan memberikan dasar untuk Pengujian selanjutnya menunjukkan
mengontrol pengaruh variabel moderator. nilai koefisien partisipasi anggaran sebesar
negatif 0,378 dengan tingkat signifikansi p-
Hipotesis 1
value sebesar 0,000 atau p<0,05. Hasil ini
Terdapat enam hipotesis dalam
menunjukkan partisipasi anggaran
penelitian ini. Hipotesis satu dan dua diuji
berpengaruh negatif signifikan terhadap
dengan menggunakan analisis regresi linear.
senjangan anggaran instansi pemerintah
Sedangkan untuk pengujian hipotesis tiga
daerah kota Ternate. Hasil penelitian relevansi
sampai enam dilakukan dengan menggunakan
dengan teori keagenan telah digunakan untuk
analisis moderated regression analysis
menjelaskan partisipasi anggaran. Teori
(MRA) (Hartamann dan Moers, 1999; Baron
keagenan menjelaskan bahwa, hasil yang
dan Kenny, (1986). Berdasarkan hasil
diharapkan atasan dapat ditingkatkan dengan
pengujian hipotesis, dibawah ini disajikan
tabel 5 dan 6 hasil output SPSS analisis akses informasi terhadap bawahan sebelum
proses persiapan anggaran. Melalui partisipasi

Jurnal Akuntansi dan Auditing 81


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
dalam proses persiapan anggaran, atasan akan nanti.Temuan ini mendukung hasil Dunk
memperoleh kesempatan mendapatkan (1993), Merchant, (1985), Kahar dkk.,
informasi dari bawahan yang dapat (2017), dan Hormati dkk., (2017)
dikomunikasikan dan lebih akurat berupa menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran
lokal informasi yang nantinya akan digunakan berpengaruh negatif terhadap senjangan
sebagai standar yang dapat memberikan anggaran.
keuntungan dalam pengukuran kinerjanya

Tabel 5
Hasil Uji Hipotesis 1 dan 2
Model (1) Senjangan Anggaran Model(2) Kinerja manajerial
Variabel Standardized T-value p- Standardized T- p-value
coefficient value coefficient value
BP -0,378 -8,837 0,000 0,353 3,573 0,000
R 0,595 0,286
R2 0,354 0,082
Adjusted R 0,349 0,076
F (p-value) 78,271 (0,000) 12,765 (0,000)
Sumber: Data primer diolah, 2017

Hasil penelitian ini menunjukkan


Hipotesis 2
bahwa keterlibatan manajer dalam penetapan
Pengujian hipotesis 2 seperti terdapat
sasaran dapat memperbaiki kinerja. Satu
pada tabel 5 menunjukkan Adjusted R-
studi menemukan bahwa masalah yang
Square sebesar 0,076. Hal ini berarti bahwa
penting adalah menetapkan sasaran,
variasi perubahan kinerja manejerial hanya
bagaimanapun carapenetapannya. Dan
bisa dijelaskan oleh variabel independen
sasaran tersebut akan lebih mudah dicapai
partisipasi anggaran sebesar 0,076%
jika anggota organisasi memahami sasaran
sedangkan sisanya 92,4% dijelaskan oleh
yangdituju.Anggaran partisipatif merupakan
variabel lain di luar model. Uji Anova atau
pendekatan manajerial yang dianggap
F-test menghasilkan signifikansi p value
berpengaruh pada peningkatan efektifitas
sebesar 0,000 atau p<0,05. Hal ini berarti
organisasional melalui peningkatan kinerja
model regresi dapat digunakan untuk
manajerial. Partisipasi anggaran dapat
memprediksi variabel dependen (kinerja
membantu manajer untuk lebih efektif dan
manajerial) dengan prediktornya variabel
efisien dalam pencapaian tujuan organisasi.
independen (partisipasi anggaran signifikan).
Proses penyusunan anggaran partisipatif
82 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
dapat meningkatkan kerjasama untuk hasil, Nouri dan Parker (1998)
pencapaian tujuan anggaran sehingga menyimpulkan bahwa partisipasi anggaran
diharapkan dapat mudah dalam mencapai berpengaruh positif terhadap kinerja
tujuan organisasi. Temuan ini mendukung manajerial.

Tabel 6
Hasil Uji Hipotesis 3 dan 4
Model (3) Senjangan Anggaran Model (4) Kinerja Manajerial
Varabel Standardized Standardized
T- p- T- p-
coefficient coefficient
value value value value
BP 0,225 9,046 0,032 0,581 16,136 0,001
BE 0,717 14,343 0,001 0,612 2,207 0,029
BP*BE 0,199 5,375 0,006 -0,680 7,023 0,003
R2 0374 0,144
Adjusted R 0,360 0,126
F (p-value) 12,238 7,906 (0,000)
(0,000)
Sumber: Data primer diolah, 2017

Hipotesis 3 Tampilan output SPSS dari uji


Untuk kepentingan uji interaksi, perlu hipotesis 3 menghasilkan besarnya
disiapkan data interaksi antara variabel AjustedR- Square = 0,374, hal ini berarti
partisipasi anggaran dengan masing-masing 37,4% variasi senjangan anggaran dapat
variabel moderating. Interaksi variabel dijelaskan oleh variasi variabel independen
partisipasi anggaran dengan variabel budget partisipasi anggaran, budget eemphasis.
emphasis dinyatakan dalam moderat 1. Selebihnya sebesar 37,4% dijelaskan oleh
dilakukan dengan menggunakan analisis sebab-sebab lain diluar model. Uji
moderated regression analysis (MRA) signifikansi simultan mengasilkan nilai F-
(Venkratraman, 1989; Venkatesh dan hitung sebesar 12,238 dengan tingkat
Blaskovich, 2012). Dari output yang signifikan 0,000 menunjukkan probablitas
ditampilkan pada tabel 6 di atas, pada signifikansi lebih kecil dari 0.05, maka dapat
pengujian hipotesis 3 diperoleh hasil bahwa dikatakan bahwa partisipasi anggaran,
budget emphasis merupakan sebagai pure budget emphasis sebagai moderasi secara
moderator dalam hubungan antara partisipasi bersama-sama berpengaruh terhadap
anggaran dan senjangan anggaran. senjangan anggaran. Berdasarkan tabel 6
dapat diketahui bahwa terdapat pengaruh

Jurnal Akuntansi dan Auditing 83


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
antara variabel budget emphasis dalam budget emphasis dan moderat 4 secara
memoderasi partisipasi anggaran dan bersama-sama berpengaruh terhadap kinerja
senjangan anggaran yang ditunjukkan manajerial. Untuk menyimpulkan bahwa
dengan nilai t-hitung sebesar 5375 dengan variabel budget emphasis sebagai variabel
signifikasi sebesar 0,006 yang lebih kecil moderating perlu diperhatikan persamaan
dari α = 0,05. Hasil temuan ini konsisten (1), (2) dan (3). Ketiga persamaan tersebut
dengan Ikhsan dan Ane (2007), interaksi berbeda, yakni nilai koefisien β ≠ 0. Hasil
partsipasi anggaran dan gaya kepemimpinan, analisis pada tabel 5., hubungan antara
Sardjito dan Muthaher (2007), interaksi partisipasi anggaran terhadap senjangan
partisipasi anggaran dan budaya organisasi, anggaran dengan budget emphasis bernilai
dan Apriantini dkk., (2014), menemukan koefisien negatif sebesar 0,680 dengan
terdapat interkasi penekanan anggaran tingkat signifikan pada p = 0,003 yang
terhadap hubungan partisipasi anggaran dan artinya budget emphasis mempunyai
senjangan anggaran, penelitian ini pengaruh moderating terhadap hubungan
menemukan bahwa variabel budget antara partsipasi anggaran dan kinerja
emphasis sebagai pure moderator. manajerial. Dengan demikian hipotesis (4)
Pendekatan kontigensi atau pendekatan yang menyatakan bahwa interkasi partisipasi
situasional merupakan suatu pandangan anggaran dan budget emphasis berpengaruh
bahwa teknik manajemen yangpaling baik signifikan terhadap hubungan antara
memberikan kontribusi untuk pencapaian partisipasi anggaran dan kinerja manajerial
sasaran organisasi mungkin bervariasi dalam diterima. Hasil ini semakin memperkuat
situasi atau lingkungan yang berbeda. konsep dari teori kontinjensi sebagaimana
yang dipaparkan di bagian sebelumnya.
Hipotesis 4
Untuk uji hipotesis 4 pada persamaan KESIMPULAN DAN IMPLIKASI
keempat, uji Anova atau F-test Kesimpulan
menghasilkan F-hitung sebesar 7,906 dengan Berdasarkan hasil analisis
tingkat signifikansi 0,000 pada persamaan 3 sebagaimana telah diuraikan sebelumnya
dan F-hitung sebesar 12,238 dengan derajat maka dapat diambil kesimpulan sebagai
signifikansi 0,000. Nilai signifikansi ini berikut: (1). Partisipasi anggaran
dibandingkan dengan probabilitas 5%, maka berpengaruh negatif signifikan terhadap
dikatakan bahwa partisipasi anggaran, senjangan anggaran pada Pemerintah Kota

84 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
Ternate, (2). Partisipasi anggaran sistem reward dan punishment secara nyata,
berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur desentralisasi akan menempatkan
kinerja manajerial pada Pemerintah Kota para pejabat struktural sesuai tugas pokok
Ternate, (3). Budget emphasis memoderasi dan fungsi, sehingga wewenang dan
hubungan antara partisipasi anggaran tanggung jawab yang menjadi tugas mereka
terhadap Senjangan anggaran SKPD akan membuat kinerja pejabat struktural
Pemerintah Kota Ternate, dan (4). Budget lebih baik.
Emphasis juga memoderasi hubungan antara
DAFTAR PUSTAKA
partisipasi anggaran terhadap kinerja Apriantini, N. K. E., I. M. P. Adiputra, dan
manajerial pada SKPD Pemerintah Kota E. Sujana. 2014. Pengaruh Partisipasi
Anggaran Terhadap Senjangan
Ternate. Anggaran Dengan Penekanan Anggaran
Dan Komitmen Organisasai Sebagai
Implikasi Variabel Moderating. e-Journal S1 Ak
Universitas Pendidikan Ganesha 2
Pimpinan SKPD pada Pemerintah (1):1-11.
Kota Ternate hendaknya dapat lebih
Baiman, S. 1991. The Value Of Private Pre-
meningkatkan partisipasi anggaran yaitu Decision Information In A Principal-
dengan cara meningkatkan keterlibatan Agent. The Accounting Review 66
(4):747-766.
seluruh lini pejabat struktural dalam proses
penyusunan anggaran sehingga kinerja yang Baron, R. M. dan D.A. Kenny, D. A. 1986.
The Moderator-Mediator Variable.
mereka hasilkan akan semakin baik. Adanya Distinction in Social Psychological
pengaruh budget emphasis atas peningkatan Research: Conceptual, Strategic, and.
Statistical Considerations. Journal of
hubungan partisipasi anggaran dan Personality and Social Psychology.
senjangan anggaran serta kinerja manajerial 51(6), 1173-1182

pada Pemerintah Kota Ternate, sangatlah Basri, Y. M. (2010). Pengaruh Penganggaran


Partisipasi dan Job Relevan Information
perlu bagi para pejabat struktural yang
Terhadap Budget Slack Pemerintah
terlibat dalam proses penyusunan anggaran Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Administrasi
Negara, 10(1), 69-77
untuk menumbuhkan budget emphasis yang
lebih agar senjangan anggaran dan kinerja Brownell, P. 1982. A Field Study
Examination Of Budgetary Participation
manajerial yang dihasilkan menjadi lebih And Locus Of Control The Accounting
baik lagi Review 57 (4):766-777.
Salah satu upaya yang dapat Chong, V.K., dan K.M. Chong. 2002. Budget
dilakukan yaitu dengan cara menerapkan goal commitment and informational

Jurnal Akuntansi dan Auditing 85


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
effects of budget participation on & Management Development Methods
performance. Accounting and Business 23 (2):331-343.
Research, 37(1): 65-86
Falikhatun. 2007. Interaksi Informasi
Chow, C. W., J. C. Cooper, dan W. S. Asimetri, Budaya Organisasi, Dan
Waller. 1988. Parcipative Budgeting: Group Cohesiveness Dalam Hubungan
Effects Of A Testing-Inducing Pay Antara Partisipasi Penganggaran Dan
Shema And Information Asymmetry On Budgetary Slack (Studi Kasus pada
Slack And Performance. The Rumah Sakit Umum Daerah Se Jawa
Accounting Review 18 (1):111-122. Tengah). Paper read at Simposium
Nasional Akuntansi X, at Makassar.
Collins, F. 1978. The Interaction Of Budget
Characteristics And Personality Govindarajan, V. 1986. Impact Of
Variables With Budgetary Response Participation In The Budgetary Process
Attitudes. The Accounting Review 53 On Managerial Attitudes And
(2):324–335. Performance: Universalistic And
Contingency Perspectives. Decision
Science 17:496–516.
Davila, T., dan M. Wouters. 2005. Managing
budget emphasis through the explicit Govindarajan, V. 1988. A Contingency
design of conditional budgetary slack. Approach To Strategy Implementation
Accounting, Organizations and At The Business-Uunit Level:
Societym 30 (7-8):587-608 Integrating Administrative Mechanisms
With Strategy. Academy of Management
Djasuli, M., dan Fadila, N. I. (2011). Efek Journal 31 (4):828-853.
Interaksi Informasi Asimetri Budaya
Organisasi Group Cohesieness Dan Hartmann, F.G.H., dan F. Moers. 1999.
Motivasi Dalam Hubungan Kausal Testing contingency hypotheses in
Antara Budgeting Participation Dan budgetary research: an evaluation of the
Budgetary Slack. Proceeding Pesat, 4, use of moderated regression analysis.
1-6. Accounting, Organizations and Society,
24(4): 291-315
Dunk, A. S. 1993. The Effect Of Budget
Emphasis And Information Asymmetry Hoopwood, A. G. 1972. An Empirical Study
On The Relation Between Budgetary Of The Role Of Accounting Data In
Participation And Slack. The Performance Evaluation. Journal of
Accounting Review 68 (2):400-410. Accounting Research 10:156-182.

Dunk, dan Nouri, H. (1998). Antecedents Of Hormati, A., R. Laduna, S. A. Mahdi, dan S.
Budgetary Slack: A Literature Review H. A. Kahar. 2017. The Effect ff
And Synthesis. Journal of Accounting Budgetary Participation on Budgetary
Literature 17, 72-96. Slack Using Budgetary Ethical
Compliance As The Mediating And
El-Masry, E.-H. E. 2009. Training Moderating Variable International
Accounting Students On The Prevention Journal of Civil Engineering and
Of Budgetary Slack And Its Impact On Technology 8 (8):1081–1092.
Feedback-Seeking Behaviour. Training

86 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun
Ikhsan, A., dan M. Ishak. 2008.Akuntansi Mahoney, T. A., T. H. Jerdee, dan S. J.
Keperilakuan. Salemba Empat: Jakarta. Carroll. 1965. The Job(s) Of
Management. Harvard Business Review,
35:89-94.
Ikhsan, A., dan L. Ane. 2007. Pengaruh
Partisipasi Anggaran Terhadap Maiga, A. S. 2005. The Effect Of Manager's
Senjangan Anggaran Dengan Moral Equity On The Relationship
Menggunakan Lima Variabel Between Budget Participation And
Pemoderasi. In Simposium Nasional Propensity To Create Slack: A Research
Akuntansi Makassar, 1-27. Note. Advances in Accounting
Behavioral Research 8:139–165.
Irfan, M., B. Santoso, dan L. Effendi. 2016.
Pengaruh Partisipasi Anggaran terhadap Maiga, A. S., dan F. A. Jacobs. 2008. The
Senjangan Anggaran dengan Asimetri Moderating Effect Of Manager’s Ethical
Informasi, Penekanan Anggaran dan Judgment On The Relationship Between
Komitmen Organisasional sebagai Budget Participation And Budget Slack.
Variabel Pemoderasi. Jurnal Akuntansi Advances in Accounting 23:113–145.
dan Investasi 17 (2):158-175.
Mardiasmo. 2005.Akuntansi Sektor Publik.
Jaya, M. F. D., dan T. Rahardjo. 2013. The Yogyakarta: Andi.
Effects Of Budget Participation,
Asymmetric Information, Budget Milani, K. 1975. The Relationship Of
Emphasis, And Organizational Participation In Budget-Setting To
Commitment On Budgetary Slack In Industrial Sopervisor Performance And
Pemerintah Kota Pasuruan. 1-29. Attitudes: A Field Study The
Accounting Review:274-284.
Kren, L. 2003. Effects Of Uncertainty,
Participation, And Control System Nouri, H., dan R. J. Parker. 1998. The
Monitoring On The Propensity To Relationship Between Budget
Create Budget Slack And Actual Budget Participation and Job Performance: The
Slack Created. Advances in Roles Of Budget Adequacy and
Management Accounting 11:143–167. Organizational Commitment.
Accounting Orgnnizatiom and Societ 23
Kren, L., dan A. S. Maiga. 2007. The (6):467-483.
Itervening Effect Of Information
Asymmetry On BudgetT Paryicipation Ramdeen, C., J. Santos, dan H. K. Chatfield.
And Segment Slack. Advances in 2007. An Examination Of Impact Of
Management Accounting 16:141–157. Budgetary Participation Budget
Emphasis And Information Asymmetry
Lukka, K. 1988. Budgetary Biasing In On Budgetary Slack In The Hotel
Organizations: Theoretical Framework Industry. Harrah College of Hotel
And Empirical Evidence. Accounting Administration:1-15.
Organizations and Society 13:281-301.
Sardjito, B., dan O. Muthaher. 2007.
Luthans, F., dan C. M. Youssef. 2007. Pengaruh Partisipasi Penyusunan
Emerging Positive Organizational Anggaran Terhadap Kinerja Aparat
Behavior. Published in Journal of Pemerintah Daerah: Budaya Organisasi
Management 33 (3):321-349. dan Komitmen Organisasi Sebagai

Jurnal Akuntansi dan Auditing 87


Volume 14/ No.1 Tahun 2017: 71-88
Variabel Moderating. In Simposium Management Accounting Research.
Nasional Akuntansi. Makassar, 1-24. 24(1), 159-175

Siegel, G., dan H. R. Marconi. Waller, W. S. 1988. Slack In Participative


1989.Behavioral Accounting. Cincinnati Budgeting: The Joint Effects O F A
Ohio: South-Western Publishing Co. Truth-Inducing Pay Scheme And Risk
Preferences. Accounting, Organization,
Sujana, I. K. 2010. Pengaruh Partisipasi and Society 3 (1):87-98.
Penganggaran Penekanan Anggaran
Komitmen Organisasi Asimetri Young, S. M. 1985. Participative Budgeting:
Informasi Dan Ketidakpastian The Effects Of Risk Aversion And
Lingkungan Terhadap Budget Salck Asymmetric Information On Budgetary
Pada Hotel-Hotel Berbintang Di Kota Slack. Journal of Accounting Research
Denpasar. Jurnal Ilmiah Akuntansi dan 23 (2):829-842.
Bisnis 5 (2): 1-26.

Su, C.-C., dan F.-Y. Ni. 2013. Budgetary


Participation And Slack On The Theory
Of Planned Behavior. The International
Journal of Organizational Innovation 5
(4):91-99.
Suartana, I. W. 2010.Akuntansi
Keperilakuan Teori Dan Implementasi.
Yogyakarta: C.V Andi Offset.

Tristianto, A. 2014. Pengaruh Partisipasi


Anggaran Terhadap Budget Slack
Dengan Asimetri Iformasi Dan Tekanan
Anggaran sebagai Pemodarsi. Jurnal
Ilmu & Riset Akuntansi 3 (5):1-15.

Vemy, A., Pagalung, G., dan Syarifuddin.


(2011). The Influence of the Interaction
between Organisation Commitment
Budget Participation, and Work
Involvement on the Consistency of
Budget Use in the Health Office of West
Sulawesi Province, 1-15.

Venkatraman, N. 1989. The concept of fit in


strategy research: toward verbal and
statistcial correspondence. Academy of
Management Review 14(3): 423-444

Venkatesh, R. dan J. Blaskovich (2012). The


Mediating Effect of Psychological
Capital on the Budget Participation-Job
Performance Relationship. Journal of
88 PERAN BUDGET EMPHASIS DALAM MEMODERASI HUBUNGAN PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN DAN KINERJA
MANAJERIAL
(Studi Pada 30 SKPD Kota Ternate)
Suleman H. A. Kahar
Asrudin Hormati
Universitas Khairun

Anda mungkin juga menyukai