Anda di halaman 1dari 59

RANCANGAN AKSI PERUBAHAN

PENINGKATAN PELAYANAN SECARA ELEKTRONIK


MELALUI PENYEMPURNAAN KUALITAS DATA
DENGAN PARTISIPASI MASYARAKAT
DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

Disusun Oleh:

SEPYO ACHANTO, SH.MH


NIP. 19671012 199003 1 003

PELATIHAN KEPEMIMPINAN ADMINISTRATOR ANGKATAN II


PUSAT PENGEMBANGAN SUMBERDAYA MANUSIA
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2020
LEMBAR PERSETUJUAN

Judul Rancangan Aksi Perubahan yang diangkat:

PENINGKATAN PELAYANAN SECARA ELEKTRONIK MELALUI


PENYEMPURNAAN KUALITAS DATA DENGAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

COACH MENTOR PENYUSUN

Drs. DARAJAT M.. JAELANI,MSi YUSUF PURNAMA , SH.MH SEPYO ACHANTO , SH.MH
NIP. 196105 12198903 1 003 NIP. 19610615 198903 1 002 NIP. 19671012 199003 1 003
-LEMBAR PENGESAHAN

Rancangan Aksi Perubahan diajukan oleh :

Nama : SEPYO ACHANTO, SH.MH

NIP : 19671012 199003 1 003

Jabatan : Kepala Kantor

Pelatihan : Pelatihan Kepemimpinan Administrator

Angkatan : II

Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor

Judul Rancangan Aksi Perubahan :

PENINGKATAN PELAYANAN SECARA ELEKTRONIK MELALUI


PENYEMPURNAAN KUALITAS DATA DENGAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

Telah diseminarkan dan diterima sebagai Salah satu persyaratan Pelatihan


Kepemimpinan Administrator untuk selanjutnya di implementasi aksi perubahan
pada saat Off Class mulai tanggal 13 agustus 2020.

COACH MENTOR

Drs. DARAJAT MUHAMMAD JAELANI,MSi YUSUF PURNAMA , SH.MH


NIP. 196105 12198903 1 003 NIP. 19610615 198903 1 002
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN………………………………………………………... i

LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .............................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... v
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1
1. Latar Belakang .................................................................................... 1
2. Tujuan................................................................................................... 2
3. Manfaat ................................................................................................ 3
4. Ruang Lingkup ..................................................................................... 3
BAB II PROFIL KINERJA PELAYANAN ......................................................... 5
A. Tugas dan Fungsi Organisasi
1. Tugas dan Fungsi instansi …............................................................ 5
2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja .............................................................. 7
3. Kinerja yang Diinginkan ...................................................................... 7
BAB III ANALISA MASALAH............................................................................ 9
1. Permasalahan …............................................................................. 9
2. Penyebab Masalah ............................................................................. 10
3. Alternatif Solusi/Pemecahan Masalah .............................................. 11
4. Solusi Mengatasi Masalah ................................................................ 12
BAB IV STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH ............................................ 13
1. Terobosan/Inovasi ............................................................................ 13
2. Tahapan Kegiatan............................................................................. 15
3. Sumberdaya (Peta Pemanfaatan) .................................................... 17
4. Manajemen Resiko .......................................................................... 21
BAB V LAPORAN AKSI PERUBAHAN........................................................ 23
A. Proses Kepemimpinan 24
1. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi....................... 24
2. Pengelolaan Budaya Layanan............................................................. 24
3. Pengelolan TIM ................................................................................... 25
B. Hasil Kepemimpinan............................................................................. 26
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Progress validasi dan scan buku tanah, surat ukur dan persil
Tabel 2 Penetapan Core Issue dengan menggunakan analisa USG
Tabel 3 Tahapan kegiatan jangka pendek
Tabel 4 Tahapan kegiatan jangka menengah
Tabel 5 Tahapan kegiatan jangka panjang
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Diagram Fishbone


Gambar 2 Alur Kerja Gambar 3
Struktur Susunan Tim
Gambar 4 Pengelompokan stakeholders pelaksanaan aksi perubahan
DAFTAR
PUSTAK
A

1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar-


Dasar Pokok Agraria
2. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan
Transaksi Elektronis
3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik
4.Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah
4. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2020 tentang Badan
Pertanahan Nasional Peraturan Menteri Negara Agraria /Kepala
Badan Pertanahan Nasional No. 3 tahun 1997 tentang Ketentuan
Pelaksanaan PP no 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
5. Peraturan Kepala Badan Pertanahan Republik Indonesia Nasional
No. 1 tahun 2010 tentang Standar Pelayanan Dan Pengaturan
Pertanahan
6. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 9 tahun 2019 tentang Pelayanan Hak
Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik
7. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional No. 38 tahun 2016 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan
Kantor Pertanahan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 6


BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi di era revolusi industri


4.0 ini, kebutuhan masyarakat semakin meningkat dan perlahan beralih ke
arah digital. Pelayanan publik kepada masyarakat pun harus dapat
mengikuti perkembangan masyarakat, yakni dengan memanfaatkan
teknologi yang canggih dan modern. Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor
yang merupakan bagian dari Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional dalam melaksanakan tugas pemerintahan di bidang
pertanahan dalam ruang lingkup di Kabupaten Bogor juga harus dapat
memberikan pelayanan publik dengan mengikuti perkembangan teknologi.
Hal ini diperkuat dengan pidato yang disampaikan Bapak Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional pada Rapat
Kerja Nasional tahun 2019 yang mencanangkan Visi dan Misi Kementrian
Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia
untuk tahun 2025 yakni :
* VISI :
Terwujudnya Kementrian ATR/BPN menjadi Institusi Pengelola
Pertanahan Dan Tata Ruang Berstandar Dunia.
Untuk mewujudkan visi tersebut ada 7 (tujuh ) pilar yang dijadikan Misi
yakni :
* MISI :
1. Seluruh tanah di Indonesia harus didaftar.
2. Memaksimalkan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) .
3. Peningkatan Sumber daya manusia menuju birokrasi berstandar
dunia.
4. Kementrian ATR/BPN harus menjadi pusat informasi
pertanahan dan Tata Ruang.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 7


5. Mewujudkan Kantor Pertanahan Moderen dengan memberikan
produk pertanahan dan tata ruang berbasis elektronik.

6. Meningkatkan Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) 10 kali


dengan layanan informasi pertanahan sebagai basis penerimaan
negara.

7. Memberlakukan stelsel positif atau asuransi pertanahan untuk


mengatasi kerugian masyarakat akibat sengketa pertanahan.

Kementrian ATR/BPN telah mengawali pelayanan publik berbasis


elektronis dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional No. 9 tahun 2019 tentang
Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi Secara Elektronik yang
merupakan tonggak sejarah baru pengelolaan dibidang pertanahan oleh
Pemerintah berbasis elektronis khususnya pelayanan Hak Tanggungan
dan Roya serta beberapa jenis pelayanan yang terkait yakni pengecekan
sertipikat dan SKPT.

Pelayanan Hak Tanggungan Terintegrasi secara elektronik sudah


wajib dilaksanakan dan segera disusul jenis pelayanan Pertanahan yang
lainnya. Hal yang tersirat adalah pelayanan berbasis elektonis merupakan
kebijakan Kementrian yang memaksa Kantor Pertanahan untuk
melaksanakan sedangkan bukan menjadi rahasia umum belum adanya
kesiapan sepenuhnya dikarenakan masih minimnya data pertanahan
khususnya Buku Tanah dan Surat Ukur yang sudah Terintegrasi secara
elektronis. Untuk mewujudkan pengelolaan berbasis elektronis tersebut
mutlak diperlukan data pertanahan yang terintegrasi dalam data elektronis
sehingga diperlukan upaya besar yang harus dilakukan Kementrian untuk
memvalidasi data data pertanahan yang ada dan seluruhnya hard copy.
Dalam hal ini menjadikan konsekwensi tersendiri bagi Kantor Pertanahan
untuk melakukan inovasi menyiapkan data pertanahan menjadi data
pertanahan yang terintegrasi secara elektronis dan valid yang dalam
pelaksanaanya membutuhkan anggaran dan SDM yang besar dan waktu
yang lama.

Kondisi data yang ada di Kantor Pertanahan Kabupaten dalam

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 8


menyongsong pelayanan pertanahan terintegrasi secara elektronik
sehingga menjadi pelayanan yang berkelas dunia adalah sebagai berikut

- Jumlah Buku Tanah : 1.003.283

- Buku Tanah valid : 63,97 %

- Jumlah persil : 1.177.401

- Persil valid : 33,53 %

- Jumlah siap elektronik : 327.274

- Prosentase siap elektronik : 32,62 %

- Jumlah Surat Ukur : 1.106.011

- Surat Ukur Valid : 1.106.011

- Prosentase Surat ukur valid : 56,99 %

- Jumlah Data ( BT&SU) valid : 309.760

- Prosentase Data ( BT & SU ) valid : 30,87 %

( data KKP per tanggal 8-8-2020 )

Dalam mewujudkan pelayanan berkelas dunia selain seluruh data


pertanahan harus terintegrasi secara elektronik dan terdigitalisasi tentunya
proses pelayanan riil oleh petugas harus mampu memenuhi SOP yang
ada. Prinsip tepat syarat,tepat waktu tepat biaya dan produknya
akuntabel. Dari berbagai jenis pelayanan pertanahan yang ada yakni jenis
pelayanan yang terkait dengan kegiatan pengukuran masih banyak
permasalahan yang harus diselesaikan.

Permasalahan tersebut sangat merugikan para pengguna layanan


dan membahayakan institusi sehingga harus maka perlunya trustbuilding
untuk mengembalikan kepercayaan dan kenyamanan para pengguna
layanan.

Pelayanan yang berkaitan dengan pengukuran pelaksanaannya


sangat tergantung dengan faktor SDM sebagai petugas lapang. Jadi
pelaksanaan kegiatan pengukuran murni tergantung dedikasi dan
kepribadian personal yang harus di manage yang baik .Kondisi yang ada

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 9


banyaknya pengaduan dan tunggakan pekerjaan di jenis layanan yang
memerlukan kegiatan pengukuran seperti layanan : Pengakuan
hak,Permohon hak, perpanjangan Hak dan Pemecahan/Penggabungan.

Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor Pelaksanaan pelayanan


publik berbasis elektronis masih terkendala dengan minimnya data
pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur ) yang belum tervalidasi dan
terintegrasi secara elektronik . Dan juga kegiatan pelayanan pengukuran
belum memberikan rasa nyaman kepada pengguna layanan dan
menurunkan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi
Kementrian ATR/BPNBerdasarkan uraian dalam latar belakang tersebut,
penulis menyusun Rancangan Aksi Perubahan ini dengan judul
“PENINGKATAN PELAYANAN SECARA ELEKTRONIK MELALUI
PENYEMPURNAAN KUALITAS DATA DENGAN PARTISIPASI
MASYARAKAT DI KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

2. Tujuan

Tujuan dari Aksi perubahan ini adalah untuk meningkatkan kualitas


pelayanan publik Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor melalui validasi
data pertanahan ( Buku Tanah dan Surat ukur ) bertumpu pada
pemberdayaan masyarakat dan Monitoring kegiatan pelayanan
pengukuran dan pemetaan berbasis pengguna layanan dan kinerja
petugas ukur , dengan tahapan pencapaian sebagai berikut :

a. Jangka Pendek

Terlaksananya validasi data pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur


) di Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong yang dimulai dari data
yang sudah tervalidasi 2.968 = 27,44 % dari jumlah 10.817 bidang
dan Terwujudnya sistem monitoring kegiatan pelayanan pengukuran
dan pemetaan

b. Jangka Menengah

Terlaksananya validasi data pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur


) mencapai 50 % dan Pengembangan/ penyempurnaan sistem
monitoring kegiatan pelayanan pengukuran dan pemetaan.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 10


c. Jangka Panjang

Terlaksananya validasi data pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur


) mencapai 100 % dan Pengembangan/ penyempurnaan serta
maintenance sistem monitoring kegiatan pelayanan pengukuran
dan pemetaan.

3. Manfaat

a. Internal

a.1. Terlaksananya validasi data Pertanahan ( Buku tanah dan Surat


Ukur) berpengaruh terhadap peningkatan kualitas pelayanan
publik bidang pertanahan terintegrasi secara elektronik di
Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor

a.2 Pelayanan Pertanahan dapat memenuhi SOP sesuai ketentuan


yang berlaku.

b. Eksternal

Manfaat yang paling utama adalah kepuasan masyarakat terhadap


pelayanan pertanahan yang cepat dan aman sesuai dengan Nilai-Nilai
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
yaitu Melayani, Profesional dan Terpercaya.

4. Ruang Lingkup

Ruang lingkup pelaksanaan aksi perubahan ini, yaitu kegiatan


persiapan, implementasi, dan monitoring evaluasi pada kegiatan
Terwujudnya pelayanan berkelas Dunia berbasis organisasi digital di
Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor yang meliputi :

a. Persiapan :

1) Koordinasi dan konsultasi dengan mentor dan coach;

2) Rapat koordinasi pembentukan tim pembuatan SOP

3) Sosialisasi rancangan aksi perubahan ke stakeholder;

4) Rapat koordinasi pembuatan aplikasi validasi mandiri online


dan aplikasi pelayanan pengukuran berbasis pemohon dan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 11


kinerja petugas ukur ;

5) Inventarisasi data pertanahan( Buku tanah dan Surat Ukur )


yang belum tervalidasi

b. Implementasi :

1) Rapat Kordinasi dengan Pemkab dan PPAT ;

2) Sosialisasi ;

3) Pelaksanaan validasi persil;

4) Pelaksanaan scan aplikasi validasi mandiri online dan aplikasi


pelayanan pengukuran berbasis pemohon dan kinerja petugas
ukur dan upload buku tanah dan surat ukur;

5) Pelaksanaan tugas oleh TIM Pelaksana.

c. Monitoring dan Evaluasi :

1) Evaluasi pelaksanaan;

2) Penyusunan laporan rencana tindak lanjut;

3) Seminar hasil aksi perubahan.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 12


BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI

1. Tugas dan Fungsi Organisasi


Kantor Pertanahan Kabupaten melaksanakan sebagian tugas dan
fungsi Badan Pertanahan Nasional dalam ruang lingkup di Kabupaten Bogor.
Dalam melaksanakan tugasnya, Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor
menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana, program, anggaran dan pelaporan;
b. pelaksanaan survei, pengukuran dan pemetaan;
c. pelaksanaan penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan
pemberdayaan masyarakat;
d. pelaksanaan penataan pertanahan;
e. pelaksanaan pengadaan tanah;
f. pelaksanaan pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan
perkara pertanahan; dan
g. pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit
organisasi Kantor Pertanahan.
Berdasarkan Pasal 31 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional No. 38 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan bahwa
setiap unsur di lingkungan Kantor Pertanahan dalam melaksanakan tugasnya
harus menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam
hubungan antar instansi pemerintah baik pusat maupun daerah. Setiap pimpinan
unit organisasi harus menerapkan system pengendalian intern pemerintah di
lingkungan masing-masing untuk mewujudkan terlaksananya mekanisme
akuntabilitas publik melalui penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan
pelaporan kinerja yang terintegrasi.
Kepala Kantor Pertanahan bertanggung jawab memimpin dan
mengoordinasikan bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta
2
Pasal 31 Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan
Nasional No. 38 tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 13
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan, wajib mengawasi pelaksanaan tugas
bawahan masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib mengambil
langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan, wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk serta bertanggung
jawab kepada atasan masing-masing dan menyampaikan laporan kinerja secara
berkala tepat pada waktunya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional No. 13 Tahun 2019 tentang Uraian Tugas Jabatan
Struktural di Lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang/badan
Pertanahan Nasional bahwa Kepala Kantor Pertanahan bertugas melaksanakan
pengoordinasian, pembinaan, dan pelaksanaan kegiatan ketatausahaan, survei,
pengukuran dan pemetaan, penetapan hak tanah, pendaftaran tanah dan
pemberdayaan masyarakat, penataan pertanahan, pengadaan tanah,
pengendalian pertanahan dan penanganan sengketa dan perkara. Sedangkan
uraian tugas Kepala Kantor Pertanahan, antara lain :
1. Mengoordinasikan rencana program kegiatan dan penganggaran;
2. Mengoordinasikan urusan organisasi, ketatalaksanaan, analisis jabatan,
pengelolaan urusan kepegawaian danpelaksanaan reformasi birokrasi;
3. Mengoordinasikan urusanperencanaan, keuangan, administrasi barang
milik negara dan tindak lanjut hasil temuan;
4. Mengoordinasikan urusan ketatausahaan, rumah tangga, protokol,
perlengkapan dan layanan pengadaan;
5. Mengoordinasikan urusan pelayanan pertanahan, pelayanan informasi
dan pengaduan masyarakat;
6. Mengoordinasikan pendaftaran hak atas tanah, hak atas ruang, hak milik
atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, hak tanggungan, tanah
wakaf, hak atas tanah badan sosial/keagamaan dan pencatatan
pembatalan hak serta hapusnya hak;
7. Mengoordinasikan pemeliharaan data pendaftaran tanah dan ruang, hak
milik atas satuan rumah susun, hak pengelolaan, tanah wakaf, dan
pemberian izin peralihan hak, pelepasan hak, perubahan penggunaan
dan perubahan pemanfaatan/komoditas, peralihan saham,
pengembangan dan pembinaan PPAT;

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 14


2. Kinerja Saat Ini
Pelaksanaan kegiatan peningkatan kualitas data melalui validasi data di
Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor saat ini perlu menyiapkan data
pertanahan yang perlu divalidasi adalah sebagai berikut :
- Jumlah Buku : 1.003.283
- Buku Tanah : 63,97 %
- Jumlah : 1.177.401
- Persil : 33,53 %
- Jumlah siap : 327.274
- Prosentase siap : 32,62 %
- Jumlah Surat : 1.106.011
- Surat Ukur : 1.106.011
- Prosentase Surat ukur : 56,99 %
- Jumlah Data ( BT&SU) : 309.760
- Prosentase Data ( BT & SU ) valid : 30,87 %

( data KKP per tanggal 8-8-2020 )

Pelaksanaan validasi dilakukan oleh petugas yang ditunjuk untuk melakukan


validasi terhadap bidang tanah yang diminta pemohon pada saat akan
mengajukan permohonan layanan pertanahan dan sertipikat yang sporadik.
Bidang tanah yang divalidasi sejumlah permintaan dari pemohon pada hari
itu.Untuk pelaksanaanya pemohon datang ke Kantor Pertanahan yang
terkadang tidak dapat selesai pada hari itu.

2. Kinerja yang diinginkan

Pelayanan Publik dikantor Pertanahan dapat berjalan dengan baik ,tertib,


aman, transparan seluruh stakeholder merasa nyaman. SOP pelayanan dapat
berjalan dengan baik sesuai ketentuan yang ada yakni Peraturan Kepala
Badan Pertanahan Nasional Republik Indonesia no 1 tahun 2010.
Penyelesaian setiap permohonan dapat tepat syarat,tepat waktu,tepat biaya
dan akuntabel.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 15


BAB III
ANALISA MASALAH

1. Permasalahan
Penyempurnaan data kualitas bidang tanah menjadi kendala tersendiri
disebabkan data bidang tanah berupa sertipikat yang sudah terdistribusi kepada
masyarakat. Sementara pencatatan data bidang tanah di dalam sertipikat
tersebut belum diupdate oleh Kantor Pertanahan. Pencatatan yang dapat
diupdate oleh Kantor Pertanahan hanya data yang tersimpan di Kantor
Pertanahan berupa Buku Tanah dan Surat Ukur. Namun demikian, untuk
kelengkapan penyempurnaan data tersebut perlu juga updating sertipikat
bidang tanah yang keberadaannya saat ini ada pada pemegang hak. Sebagai
solusi permasalahan, Analisa menggunakan USG dengan hasil perhitungan
sesuai tabel berikut.

NILAI
NO MASALAH Total RANKING
U S G
1. Banyaknya Data Pertanahan 5 5 5 15 1
(Buku Tanah dan SU) yang belum
tervalidasi
2. Tingginya pengaduan pelayanan 5 5 5 15 1
pengukuran bidang tanah
3. Pengelolaan persuratan belum 4 3 3 10 4
tertib
4. Tingginya permasalahan 5 4 4 13 2
pertanahan karena Overlaping
5. Front Office Belum Tertib dan 4 4 4 12 3
nyaman

Tabel 2. Penetapan Core Issue dengan menggunakan analisa USG


Keterangan:
Skala Likert:
5 = Sangat
4 = Lebih cukup
3 = Cukup
2 = Kurang
1 = Kurang sekali

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 16


Urgensi = mendesak/gawat
Serius = waktu
Growth = menyangkut dampak/ keadaanmenjadi lebih buruk

Berdasarkan kolom USG diatas , penulis menetapkan isu yaitu belum


optimalnya Data Pertanahan (Buku Tanah dan SU) yang dapat dipergunakan
untuk melaksanakan pelayanan secara elektronik dan Tingginya pengaduan
dari jenis pelayanan yang terkait pengukuran bidang tanah di Kantor
Pertanahan Kabupaten Bogor. Penulis memberikan Nilai Urgensi, Seriousnes,
dan Growth yang paling tinggi pada isu tersebut dikarenakan dalam rangka
mewujudkan Kantor Pertanahan yang modern dan pelayanan publik yang baik

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 17


2. Penyebab Masalah

Man Material Money

- SDM terfokuskan untuk - Data Pertanahan belum Tidak


pelayanan rutin sepenuhnya tervalidasi Tersedianya
- Rendahnya komitmen pelayanan oleh - Kurangnya Peralatan untuk
pelaksana
Anggaran
- Kepentingan Pihak Ketiga mendominasi Validasi
- Budaya kerja tidak disiplin dan dalam
zona nyaman
- Petugas tidak resmi melakukan
pengukuran • Banyaknya Data
Pertanahan (Buku
Tanah dan SU) yang
belum tervalidasi
• Tingginya pengaduan
pelayanan pengukuran
Belum adanya bidang tanah
- Belum optimalnya Belum Ada
Monitoring pemberdayaan
Media Sosialisasi
Pelaksanaan dan komunikasi
masyarakat dan
- Kegiatan Pengukuran Stakeholder dalam
Pemanfaatan KKP validasi data dan
tidak maksimal kegiatan pengukuran

Machine Market
Method

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 18


Dari diagram fishbone tersebut, faktor-faktor penyebab terjadinya
permasalahan belum optimalnya pelayanan elektronik dan pelayanan
pengukuran di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor yaitu ;
a. Man
1. SDM terfokuskan untuk
2. pelayanan rutin
3. Rendahnya komitmen pelayanan oleh pelaksana
4. Kepentingan Pihak Ketiga mendominasi
5. Budaya kerja tidak disiplin dan dalam zona nyaman
6. Petugas tidak resmi melakukan pengukuran
b. Material
1. Data Pertanahan belum sepenuhnya tervalidasi
2. Kurangnya Peralatan untuk Validasi
c. Money
Tidak Tersedianya Anggaran
d. Method
1. Belum optimalnya Monitoring Pelaksanaan
2. Kegiatan Pengukuran Pemanfaatan KKP tidak maksimal
e. Machine
Belum Ada Media Sosialisasi dan komunikasi
f. Market
Belum adanya pemberdayaan masyarakat dan Stakeholder dalam validasi data
dan kegiatan pengukuran

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 19


3. Alternatif Solusi / Pemecahan Masalah

Permasalahan Masih banyak Data Pertanahan (Buku Tanah dan SU) yang

belum tervalidasi Spasial Dan Tingginya pengaduan dari jenis pelayanan yang

terkait pengukuran bidang tanah disebabkan beberapa factor sebagaimana

tersebut di atas, dapat dilakukan pemecahan masalah/alternative solusi, yaitu ;

a. Permohonan penambahan anggaran dari APBN maupun APBD untuk

kegiatan Validasi Data Pertanahan

b. Menertibkan dan Menjalankan sistem pengawasan pada pelaksanaan

pengukuran

c. Penambahan SDM untuk Validasi Data Pertanahan dan Petugas Ukur

4. Solusi Mengatasi Masalah

Solusi dalam mengatasi masalah adalah melakukan validasi data pertanahan


(Buku Tanah dan SU) dan terlaksananya monitoring kegiatan pelayanan
Pengukuran untuk tercapai jangka waktu sesuai SOP.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 20


BAB IV

STRATEGI PENYELESAIAN MASALAH

1. Terobosan/Inovasi
Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor dalam menghadapi permasalahan
masih banyak Data Pertanahan (Buku Tanah dan SU) yang belum
tervalidasi dan tingginya pengaduan dari jenis pelayanan yang terkait
pengukuran bidang tanah maka di lakukan terobosan atau inovasi yaitu
sebagai berikut ;

a. Validasi Data Spasial dan Tekstual

1) Pembuatan aplikasi untuk melaksanakan Validasi data


dengan melakukan pemberdayaan masyarakat sehingga
tidak memerlukan anggaran dan SDM yang besar serta
waktu yang relatif singkat.
2) Bersama Pemerintah Kabupaten melakukan sosialisasi pada
masyarakat/Pemilik Tanah/Stakeholder baik yang sudah
bersertipikat maupun yang belum bersertipikat agar
menggunakan “aplikasi validasi mandiri online” dimaksud
untuk melakukan validasi bidang tanahnya.
Adapun alur kerja Aplikasi Validasi Mandiri Online
sebagaimana diagram berikut.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 21


b. Pembuatan Aplikasi Pelayanan Mandiri Pengukuran
Aplikasi ini disusun dengan menitikberatkan prestasi kinerja
petugas ukur di tentukan oleh Pemohon dan masing-masing
petugas ukur secara system. Adapun alur kerja aplikasi
pengukuran secara mandiri sebagaimana diagram berikut.

c. Partisipasi masyarakat
Untuk mengatasi keterbatasan anggaran dan sumber daya
manusia dalam pelaksanaan validasi bidang tanah tersebut, dapat
diberikan solusi berupa validasi secara mandiri dalam bentuk
partisipasi masyarakat. Masyarakat cukup mengakses aplikasi
validasi bidang tanah mandiri di playstore yang tersedia dan
menggunakan aplikasi validasi dengan memasukkan data bidang
tanah yang mereka miliki yaitu data yang tercantum di dalam
sertipikat. Untuk aplikasi pengukuran mandiri, masyarakat dapat
mengakses aplikasi tersebut dengan memilih petugas ukur sesuai
dengan preferensi masyarakat. Dalam pemilihan petugas ukur
tersebut, masyarakat juga diberikan alternative berupa prestasi
kinerja petugas ukur sehingga petugas ukur yang dipilih benar-
benar merupakan petugas ukur yang tingkat penyelesaian
pengukurannya tinggi dan memiliki rating star baik.
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 22
2. Tahapan Kegiatan

Penerapan rencana aksi perubahan dimaksud akan dilaksanakan dalam

tiga kategori jangka pendek, jangka menengah dan jangka Panjang

dengan rincian sebagaimana tabel terlampir.

Waktu (Bulan)
No Kegiatan Agustus September Oktober Eviden Biaya
I II III IV I II III IV I II III IV
1. Tahapan Persiapan Aksi Perubahan
a. Koordinasi dan Notulen Rp. 0,-
Konsultasi Dengan
Mentor & Coach
b. Rapat Koordinasi dan Notulen Rp. 500.000,-
Pembentukan tim Aksi Daftar (konsumsi
perubahan proper) Hadir SK rapat)
Tim
c. Rapat Pembuatan Dokumen Rp. 500.000,-
Aplikasi dan Sosialisasi (konsumsi
Penyusunan SOP rapat)
d. Rapat Koordinasi Notulen Rp. 500.000,-
dengan Pemkab dan Daftar (konsumsi
PPAT Hadir rapat)
2. Tahapan Implementasi Aksi Perubahan
a. Sosialisasi Aksi Notulen Rp. 500.000,-
Perubahan ke Daftar
seluruh pegawai Hadir
b. Pelatihan dan Daftar hadir Rp. 700.000,-
pendampingan pelatihan Biaya
Penggunaan aplikasi konsumsi

c. Rapat penyusunan Notulen Rp. 500.000,-


jadwal pelaksanaan Daftar Biaya
Penggunaan Aplikasi hadir konsumsi

d. Sosialisasi Kepada Notulen Rp,


Masyarakat Daftar hadir 5.000.000,-
Biaya
konsumsi
dan Honor
d. Pelaksanaan validasi Laporan Rp.20.000.00
data (BT dan SU) validasi 0,-
sejumlah 10.817 bid buku Uang lembur
Kelurahan Pakansari

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 23


3. Tahap Monitoring dan Evaluasi

a. Rapat monitoring Notulen Rp. 500.000,-


dan evaluasi Daftar Biaya
Hadir konsumsi

b. Laporan Laporan Rp. 500.000,-


Monitoring dan (penjilidan,
Evaluasi Fotocopy, ATK)

Total dana yang dibutuhkan pada tujuan jangka pendek Rp.


29.300.000 ,-

Tabel 3. Tahapan kegiatan jangka menengah


No Kegiatan Waktu Eviden Biaya
1 Pelaksanaan validasi data (BT dan SU) 6 bulan Laporan validasi Rp. 40.000,000-
sejumlah 200.000 bidang (28 %) buku tanah dan
surat ukur
2 Rapat monitoring dan evaluasi 6 bulan Notulen Daftar Rp. 500.000,-
Hadir Biaya konsumsi
3 Laporan Monitoring dan Evaluasi 6 bulan Laporan Rp. 500.000,-
(penjilidan, Fotocopy, ATK)

Total dana yang dibutuhkan pada tujuan jangka menengah Rp. 41.000.000,-

Tabel 4. Tahapan Kegiatan Jangka Panjang

No Kegiatan Waktu Eviden Biaya


1 Pelaksanaan validasi data (BT dan SU) 1 Tahun Laporan validasi buku Rp. 40.000,000-
sejumlah 200.000 bidang (28 %) tanah dan surat ukur

2 Rapat monitoring dan evaluasi 1 Tahun Notulen Daftar Hadir Rp. 500.000,-
Biaya konsumsi

3 Laporan Monitoring dan Evaluasi 1 Tahun Laporan Rp. 500.000,-


(penjilidan, Fotocopy, ATK)

Total dana yang dibutuhkan pada tujuan jangka panjang Rp.41.000.000,-

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 24


3. Sumberdaya (Peta Pemanfaatan)

Perlu adanya penataan sumber daya dalam pelaksanaan aksi


perubahan. Adapun susunan tim yang dibentuk sebagaimana struktur
berikut.
MENTOR
Yusuf Purnama, S.H.,M.H
Kakanwil BPN Prov. Jawa Barat

COACH PROJECT LEADER


Drs. Darajat Muhammad Jaelani,MSi Sepyo Achanto, SH. MH.
Kepala Kantor Pertanahan
Widyaiswara Ahli Madya
Kabupaten Bogor

Tim Kendali Validasi Data dan Monitoring


Pelayanan Pengukuran ;
Kepala Seksi IP
Kepala Seksi HHP
Kepala Sub Bagian TU
Tim Validasi BT SU
Tim Monitoring Pelayanan Pertanahan

Gambar 3. Struktur Susunan Tim

Adapun tugas dari masing masing anggota Tim Aksi Perubahan yaitu :
a. Mentor bertugas mengarahkan, membimbing dan menyetujui serta
mendukung Aksi perubahan.
b. Coach bertugas memberikan bimbingan, arahan, masukan serta
konseling kepada Poject Leader selama Aksi Perubahan
berlangsung.
c. Project Leader bertanggung jawab terhadap seluruh tahapan
proses Aksi perubahan dan kesuksesan Aksi perubahan.
d. Tim Kendali Validasi Data Tekstual dan Spasial bertugas
melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan
digitalisasi.
e. Tim Kendali Monitoring Layanan Pengukuran bertugas

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 25


melaksanakan pengendalian, monitoring dan evaluasi kegiatan
pengukuran
f. Kepala Seksi IP mengoordinir validasi surat ukur dan persil.
g. Kepala Seksi HHP mengoordinir validasi buku tanah.
h. Kepala Sub Bagian Tata Usaha menyusun rencana anggaran dan
target validasi buku tanah, surat ukur dan persil.
i. Tim Validasi Buku Tanah dan Surat Ukur melaksanakan kegiatan
validasi buku tanah dan surat ukur.
j. Tim Validasi Persil melaksanakan kegiatan validasi persil.

Adapun jejaring kerja dalam aksi perubahan ini, yaitu :


1) Stakeholder Internal
a) Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat;
b) Pusat Data dan Informasi Pertanahan Kementerian ATR/BPN;
2) Stakeholder Eksternal :
a) Pemerintah Kabupaten
b) Camat
c) Lurah / Kades
d) PPAT
e) pemilik tanah ( perorangan,badan hukum)
f) Instansi Pemerintah
g) Nadzir
h) Pengguna Layanan Pertanahan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 26


Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini ada beberapa stakeholders, dan
agar pelaksanaan aksi perubahan ini dapat berjalan dengan efektif dan efisien
maka perlu adanya analisis stakeholders. Berdasarkan kelompok
kecenderungan dukungan, maka pengelompokan stakeholder tersebut dapat
dibuat sebagaimana berikut.

Sosialisasi INFLUENCEE Koordinasi

LATENT PROMOTOR
Kanwil BPN Prov Jawa Barat
Kepala Desa / Lurah Pusdatin BPN RI
Pemilik Tanah Pemerintah Kab. Bogor
Kantor Pertanahan Kab. Bogor
Instansi Pemerintah
p
INTEREST
APATHETICS
DEFENDER
Camat PPAT
Pengguna Layanan
Nadzir

Sosialisasi Kolaborasi
Gambar 4. Pengelompokan stakeholders pelaksanaan aksi perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 27


Berdasarkan analisa stakeholder diatas dapat diperoleh pengaruh dan
kepentingan dari masing masing stakeholders :
1. Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional Provinsi Jawa Barat
Pusdatin BPN RI, Pemerintah Kab. Bogor dan Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor mempunyai pengaruh dan kepentingan yang sangat
besar.
2. PPAT, Pengguna Layanan dan Nadzir mempunyai pengaruh rendah
namun kepentingannya tinggi.
3. Kepala Desa / Lurah, Pemilik Tanah, dan Instansi Pemerintah mempunyai
pengaruh yang sangat besar, tapi kepentingannya kurang
4. Camat mempunyai pengaruh dan kepentingan yang rendah.
Peranan Stakeholder baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam
penyelenggaraan aksi perubahan dapat di ilustrasikan dalam NETMAP
Stakeholder sebagai berikut:

Manajemen Resiko

CAMAT

KADES
PPAT

PEMILIK TANAH
PEMKAB

PUSDATIN NADZIR

PROJECT
KANWIL BPN PENGGUNA LAYANAN

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 28


4. Manajemen Risiko

Adapun langkah-langkah yang diambil dalam menerapkan manajemen


resiko yang dilakukan oleh Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, yaitu :
No Potensi Hambatan Potensi Resiko Rencana Mitigasi
1 Tidak tersedianya Terhambatnya 1. Permohonan anggaran
anggaran baik ke Kementrian
pelaksanaan validasi data
maupun Pemerintah
tekstual dan spasial Kabupaten

2. Pemberdayaan
masyarakat untuk
berpartisipasi dalam
pelaksanaan validasi data

2 Terbatasnya SDM Terhambatnya pelaksanaan


1.Pemberdayaan
validasi data tekstual dan
karena terfokus dlm masyarakat untuk
spasial
berpartisipasi dalam
pelayanan rutin dan PSN
pelaksanaan validasi data
2.Tim Validasi dan
Monitoring

3 Kurangnya peralatan Terhambatnya target 1) Pengadaan Barang


waktu penyelesaian 2) Permohonan Hibah ke
validasi data Pemkab

4 Resistensi terhadap Conflik of interest 1) Melakukan komunikasi


model monitoring kinerja efektif dengan jajaran interen
Petugas ukur dan seluruh jejaring kerja.
2) Komitmen bersama
mewujudkan nilai nilai
Kementrian yaitu Melayani,
Profesional dan Terpercaya

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 29


BAB V
LAPORAN AKSI PERUBAHAN

A. Proses Kepemimpinan

1. Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi.

Membangun Integritas dan Akuntabilitas Kinerja Organisasi adalah


Sasaran akhir yang ingin dicapai dalam pelaksanaan aksi perubahan
adalah Peningkatan Pelayanan Secara Elektronik Melalui
Penyempurnaan Kualitas Data Dengan Partisipasi Masyarakat Di Kantor
Pertanahan Kabupaten Bogor

Implementasi peningkatan kinerja organisasi diawali dengan agenda


kepemimpinan kinerja dan agenda manajemen kinerja.

Pelaksanaan kegiatan selama studi lapangan dijadikan modal untuk


melakukan adopsi dan adaptasi membangun integritas dan akuntabilitas
Kinerja Organisasi.

2. Pengelolaan Budaya Layanan

Budaya Kerja yang kuat sangat penting dan merupakan dasar untuk bisa
memberikan pelayanan publik berkualitas. Tanpa budaya kerja yang
kuat, jangan berharap masyarakat akan puas dan bahagia dengan
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah.

Budaya kerja membutuhkan perubahan pola pikir dari setiap individu


pegawai pemerintah. Perubahan pola pikir tersebut tidak lagi merasa
sebagai pemilik kekuasaan, tetapi merasa sebagai pelayan masyarakat.
Apabila setiap individu pegawai pemerintahan sudah mampu memiliki
mindset sebagai pelayan publik, saat itulah budaya pelayanan yang kuat
akan tumbuh.

Tanpa kehadiran budaya kerja yang unggul, pelayanan publik menjadi


tidak berkualitas dan tidak konsisten.

Masyarakat semakin sadar untuk mendapatkan hak pelayanan publik


yang baik agar mereka bisa memenuhi semua kewajiban kepada negara

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 30


dan pemerintah dengan jujur. Untuk bisa melayani hak masyarakat
dengan sikap baik, maka setiap individu pelayan publik wajib terlatih agar
bisa berinteraksi secara profesional dalam pelayanan yang diberikan.

Untuk membangun budaya kerja pelayanan yang optimal Kantor


Pertanahan Kabupaten Bogor memiliki Slogan “ Kerja Ikhlas Sepenuh
Hati”

Pengelolaan budaya kerja dengan pemanfaatan teknologi informasi pun


terus di kembangkan yang diantaranya adalah :

a. Mengoptimalkan semua layanan elektronik yang telah di canangkan


oleh Kementerian ATR/BPN
b. Melakukan Publikasi dan penyebaran informasi melalui media
elektronik
c. Menyediakan ruang-ruang konsultasi dan informasi pertanahan
secara online
d. Mengoptimal layanan pengaduan secara online

3. Pengelolaan Tim

Kepala Kantor selalu pimpinan unit kerja harus komit dan berkarakter
terhadap pemberian layanan kepada public . Juga harus mampu
memanage organisasinya untuk mewujudkan pelayanan pertanahan
yang berkwalitas serta mampu merubah image masyarakat masyarakat
menjadi baik terhadap pelayanan public di bidang pertanahan dan juga
harus berkarakter dalam membangun Jejaring Kerja dan Kolaborasi
adalah proses yang mendasar dari bentuk kerjasama yang melahirkan
kepercayaan, integritas dan terobosan melalui pencapaian konsensus,
kepemilikan dan keterpaduan pada semua aspek organisasi. Kolaborasi
adalah pendekatan utama yang akan menggantikan pendekatan hirarki
pada prinsip-prinsip pengorganisasian untuk memimpin dan mengelola
lingkungan kerja pada abad 21 dan Era Industri Digital 4.0.

Adapun jejaring kerja dan Koloborasi dalam aksi perubahan ini terdiri
dari:

 Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat;

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 31


 Pusat Data dan Informasi Pertanahan Kementerian ATR/BPN;
 Pemerintah Kabupaten
 Camat
 Lurah / Kades
 PPAT
 pemilik tanah ( perorangan,badan hukum)
 Instansi Pemerintah
 Pengguna Layanan Pertanahan
Implementasi dari hal tersebut diatas perlu dibentuk Tim-Tim sebagai unit
pelaksana dengan pembagian tugas yang jelas sesuai mekanisme alur
pelayanan sehingga untuk mempermudah monitoring dan evaluasi.

B. Hasil Kepemimpinan

1. Capaian Tahapan Inovasi

Setelah rancangan aksi perubahan diuji dan diseminarkan, tahapan


kegiatan yang dilaksanakan merupakan milestone aksi perubahan
jangka pendek yaitu tahapan kegiataan proyek perubahan dalam jangka
mulai 01 Agustus sd 20 Oktober 2020. Dalam pencapaian kinerja aksi
perubahan tersebut tidak terlepas dari output dan kriteria keberhasilan
yang telah ditetapkan serta tahapan-tahapan kegiatan yang dilakukan
agar pelaksanaan aksi perubahan dapat diselesaikan sesuai dengan
prosedur.

Tahap selanjutnya adalah pelaksanaan proses rangkaian kegiatan aksi


perubahan tersebut yang dimulai dengan konsultasi dengan mentor dan
konsolidasi tim efektif untuk menentukan langkah langkah awal yang
akan dikerjakan sehingga sampailah pada tahap akhir dari pelaksanaan
aksi perubahan ini yaitu capaian aksi perubahan target jangka pendek.
Beberapa indikator yang dapat digunakan sebagai sarana evaluasi
capaian jangka pendek dalam aksi perubahan ini diantaranya adalah:

1. Tim Pelaksana dan Tim Efektif Kegiatan

- Pembentukan TIM Pelaksana Peningkatan Kualitas Data


Melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor No. 442/KEP-32.01/VII/2020
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 32
- Pembentukan TIM Pelaksana Pelayanan Pengukuran dan
Pemetaan Mandiri Melalui Surat Keputusan Kepala Kantor
Pertanahan Kabupaten Bogor No. 443/KEP-32.01/VII/2020

- Pembentukan TIM Pelaksana Peningkatan Kualitas Data


Melalui Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor No. 434/KEP-32.01/VIII/2020

2. Rapat Koordinasi dengan Seluruh Tim Pelasana dengan


Pembahasan

- Pembagian Detail Tugas Pokok dan Fungsi Tim Pelaksana

- Penanda Tanganan Komitmen Aksi Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 33


3. Pembuatan Alur Proses ,Perancangan,Pembuatan dan Uji Coba
Aplikasi

- Alur Proses Aplikasi Validasi Mandiri Online

- Alur Proses Aplikasi Pelayanan Pengukuran Mandiri

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 34


- Alur Proses Pembuatan Aplikasi

- Pembuatan Aplikasi Validasi Mandiri Online dan Aplikasi Pelayanan


pengukuran Mandiri menggunakan
 Framework : ASP .Net
 Language : VB.net, html5, javascript, jquery
 Design : Css
 Grafik : Chartjs
 API : Map Api Google
 Certificate : SSL
 Database : Mysql dan SQL Server
 Cloud Server : 100 gb per bulan

- Proses Uji Coba Apliikasi

Tahap uji coba aplikasi merupakan tahapan penting dalam proses


pelaksanan aksi perubahan ini, untuk menguji fungsi fitur yang
dibuat dalam aplikasi sebelum di publish dan di gunakan oleh
masyakat luas pengguna layanan Uji Coba Aplikasi dilaksanakan
pada
Tanggal : Selasa, 02 September 2020
Tempat : Ruang Rapat Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 35


4. Pembentukan Tim Back Office Validasi Buku Tanah dan Surat Ukur

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 36


5. Penunjukan Admin Live Chat dalam rangka konsultasi dan
permasalahan pada saat proses validasi dan Penggunaan Aplikasi
Validasi Mandiri Online dan Aplikasi Pelayanan Pengukuran Mandiri.

6. Rapat Koordinasi Dan Finalisasi Perencanaan Aksi Perubahan dengan


Tim Pelaksana

7. Pembuatan Buku Panduan dan Video Turtorial Penggunaan Aplikasi


Validasi Mandiri dan Aplikasi Pelayanan Pengukuran Berbasis
Partisipasi Masyarakat

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 37


8. Rapat Koordinasi dengan Bapak Kakanwil Provinsi Jawa Barat dalam
rangka mendapatkan dukungan dan arahan Program Aksi Perubahan

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 38


9. Rapat Koordinasi dengan Jejaring Kerja di Pemda Kab. Bogor

Tanggal : 10 September 2020

Waktu : 13.00 WIB sd. Selesai

Tempat : Ruang Rapat PemKab Bogor

Peserta : Pemerintah Kabupaten


Camat
Lurah / Kades
PPAT
Tokoh Masyakarat

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 39


10. Sosialisasi Sekaligus Launching Aplikasi kepada Warga dan Tokoh
Masyarakat Desa Pakansari Kecamatan Cibinong

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 40


11. Sosialisasi Sekaligus Launching Aplikasi kepada PPAT dan PPATS
Daerah Kerja Kabupaten Bogor dalam rangka pengingkatan Kualitas
Data.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 41


12. Pembuatan Gerai Informasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor
sebagai Suport Layanan Elektronik

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 42


13. Pengarahan Tugas dan Fungsi Gerai Informasi Kepada Petugas
Gerai Informasi.
Petugas Gerai Informasi memiliki tugas antara lain;
- Setiap pengguna layanan pemeliharaan data yang datang
langsung ke Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor yang
sertipikatnya belum di validasi maka petugas gerai informasi
akan memandu pengguna layanan untuk menggunakan aplikasi
validasi mandiri online.
- Setiap pengguna layanan permohonan pengukuran dan
pemetaan akan di pandu dalam menentukan Jadwal
Pengukuran dan Pemilihan Petugas Ukur yang kelapangan
melalui Aplikasi Pengukuran Mandiri Online

14. Publikasi dan Dokumentasi Kegiatan Aksi Perubahan Peningkatan


Pelayanan Secara Elektronik Melalui Penyempurnaan Kualitas Data
Dengan Partisipasi Masyarakat Di Kantor Pertanahan Kabupaten
Bogor

2. Capaian Dalam Perbaikan system Pelayanan

Kegiatan aksi perubahan dilaksanakan secara bertahap dengan mengacu


pada tujuan, ruang lingkup dan tahapan kegiatan yang sudah
disempurnakan.
Oleh karena itu, tujuan yang dicapai sampai dengan selesainya tahap ini
adalah tujuan jangka pendek yaitu tervalidasi data pertanahan ( Buku tanah
dan Surat Ukur ) di Kelurahan Pakansari Kecamatan Cibinong sebanyak 2.438
Sertipikat melalui Aplikasi Validasi Mandiri Berbasis Partisipasi Masyarakat
dalam Kegiatan Aksi Perubahan Peningkatan Pelayanan Secara Elektronik
Melalui Penyempurnaan Kualitas Data Dengan Partisipasi Masyarakat

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 43


Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor dengan capaian keberhasilan
antara lain:
1. Keberhasilan Membentuk Tim Efektif / Tim Pelaksana
2. Keberhasilan dalam merancang dan membangun Aplikasi berbasis
masyarkat
3. Keberhasilan dalam membangun komunikasi dengan seluruh
stakeholder
4. Keberhasilan Sosialisasi dan Publikasi Aplikasi Validasi Mandiri Online
dan Pelayanan Pengukuran Mandiri
5. Tingginya partispasi Masyakat dengan jumlah Partispasi sebanyak
2.671 akun yang telah terdaftar
6. Adanya dukungan dan manfaat positif yang dirasakan dengan adanya
Aplikasi Validasi Mandiri dan Aplikasi Pelayanan Pengukuran Mandiri .
Hal ini dapat dilihat dari adanya dukungan dan testimoni manfaat yang
dirasakan oleh masyarakat pengguna layanan dan PPAT /PPATS
Daerah Kerja Kabupaten Bogor.

Monitoring Pelaksanaan Kegiatan Aksi Perubahan Peningkatan Pelayanan


Secara Elektronik Melalui Penyempurnaan Kualitas Data Dengan Partisipasi
Masyarakat Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 44


MONITORING PROSES APLIKASI PELAYANAN PENGUKURAN
BERBASIS PENGGUNA LAYANAN

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 45


MONITORING PROSES PENJADWALAN , PENGUKURAN DAN
PENYERAHAN DATA GU

MONITORING QUOTA DAN PERFORMA PETUGAS UKUR

PERFORMA PER PETUGAS UKUR

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 46


3. Manfaat Aksi Perubahan
Manfaat dari aksi perubahan yang akan dilaksanakan, antara lain:
1. Meningkatkan kinerja organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten
Bogor
2. Memudahkan dan mempercepat layanan internal
3. Memudahkan pimpinan dalam rangka pemantauan kegiatan
4. Memudahkan sistem pelaporan dan dokumentasi
5. Menciptakan reformasi birokrasi dengan perubahan di komponen
pengungkit penataan tata laksana dan penguatan akuntabilitas
6. Pengelolaan sistem secara mandiri dan kebutuhan peralatan dan
biaya yang minimal dan mudah di akses di mana saja

C. Kerberlanjutan Aksi Perubahan

1. Legalitas Penerapan Inovasi


Implementasi Aplikasi ini masih merupakan kebijakan Kepala Kantor
dalam memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi unit
kerja.
2. Perencanaan keberlanjutan Inovasi
Tindaklanjut kegiatan jangka pendek dengan menetapkan target jangka
menengah dan jangka panjang. Pada pelaksanaan aksi perubahan
kinerja organisasi berupa Peningkatan Pelayanan Secara Elektronik
Melalui Penyempurnaan Kualitas Data Dengan Partisipasi Masyarakat Di
Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, semua tahapan jangka pendek
sudah dapat dilaksanakan dengan baik. Untuk pengembangan berikutnya
merupakan target jangka menengah dan jangka panjang yaitu:
a. Jangka Menengah
Terlaksananya validasi data pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur
) mencapai 50 % dan Pengembangan/ penyempurnaan sistem
monitoring kegiatan pelayanan pengukuran dan pemetaan.
b. Jangka Panjang
Terlaksananya validasi data pertanahan ( Buku tanah dan Surat Ukur
) mencapai 100 % dan Pengembangan/ penyempurnaan serta
maintenance sistem monitoring kegiatan pelayanan pengukuran
dan pemetaan.
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 47
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Keberhasilan pelaksanaan aksi perubahan Peningkatan Pelayanan Secara
Elektronik Melalui Penyempurnaan Kualitas Data Dengan Partisipasi
Masyarakat Di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor, sangat ditentukan dari
kemampuan memobilisasi dukungan dari seluruh stakeholder dan
Sosialisasi secara intensif kepada seluruh masyakarat pengguna layanan
pertanahan di Kabupaten Bogor. Selain kemampuan manajerial
kepemimpinan serta strategi komunikasi yang baik, diperlukan juga
keputusan yang terarah dan terukur dalam pelaksanaan aksi perubahan ini.
Pencapaian target jangka pendek yang telah ditetapkan diperlukan strategi
komunikasi khusus yang melibatkan mentor, coach tim efektif dan project
leader baik secara langsung maupun tidak langsung melalui berbagai
sarana komunikasi. Sedangkan untuk target jangka menengah dan target
jangka panjang selanjutnya yang direncanakan dalam aksi perubahan ini
akan dilaksanakan secara konsisten dengan pengembangan dan
penyempurnaan Aplikasi Validasi Mandiri Online dan Aplikasi Pelayanan
Pengukuran Berbasis Partisipasi Masyarakat sehingga tujuan dalam
peningkatan kualitas pelayanan semakin meningkat

B. Rekomondasi
1. Aplikasi Validasi Mandiri Online adalah sebagai alat bantu menuju
Layanan elektronik yang harapannya dapat di adopsi diseluruh Kantor
Pertanahan Kabupaten/Kota Adapun manfaat dari Aplikasi ini adalah;
- Sertipikat yang ternotifikasi belum tervalidasi di Layanan
Elektronik dapat menggunakan Aplikasi Validasi Mandiri Online
Sebagai media prioritas dalam mengajukan permohonan Validasi
ke Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor.
- Melalui Aplikasi Validasi Mandiri Online Siap 100 % menjalankan
semua layanan elektronik yang telah di launching oleh
Kementerian ATR/BPN.

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 48


2. Aplikasi Pelayanan Pengukuran Mandiri Berbasis Partisipasi
masayakat adalah layanan yang mendukung fungsi dan tugas
pengawasan dalam pelaksanaan pengukuran dan hal ini mendorong
proses layanan menjadi lebih cepat dan menghindari pungli dan
tunggakan pekerjaan pengukuran harapannya dapat di adopsi
diseluruh Kantor Pertanahan Kabupaten/Kota Adapun fungsi dari
Aplikasi ini adalah.
- Masyarakat pengguna layanan menentukan sendiri tanggal
pelaksaan pengukuran
- Masyarakat pengguna layanan memilih dan menentukan petugas
ukur yang kelapangan
- Masyarakat pengguna layanan memberikan penilaian terhadap
kinerja petugas ukur

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 49


APLIKASI VALIDASI MANDIRI ONLINE

Fitur Monitoring Permohonan bagi pengguna layanan Aplikasi Validasi mandiri

Fitur berbagi lokasi apabila pengguna layanan Validasi tidak terdapat koordinat di Sistem KKP

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 50


Permohonan Validasi dari Pengguna layanan yang tampil di petugas Validasi

Dasboard Aplikasi Validasi Mandiri Online

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 51


APLIKASI PELAYANAN PENGUKURAN MANDIRI

1. Tampilan Aplikasi Bagi pengguna layanan


Proses Penjadwalan pada saat pemohon telah membayar SPS dan mendapat bukti
tanda terima permohonan

Tampilan Pertama Input Nomor Pendaftaran Penjadwalan Pengukuran

Pilih Petugas Ukur Kirim Catatan Tambahan Informasi Tanggal Pengukuran

Informasi Pelaksanaan Pengukuran serta pesan tambahan akan terkirim melalui notifikasi
sms dan notifikasi aplikasi langsung ke Petugas Ukur dan Petugas Register Surat Tugas

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 52


2. Tampilan Aplikasi Bagi Petugas Ukur
Proses setelah pemohon menentukan jadwal pelaksanaan pengukuran

Tampilan Pertama Aplikasi Dasboard Quoata Maksimal yang


Bagi Petugas Ukur diberikan Kepada Petugas Ukur

Dasboard Personal Pengukuran Petugas Ukur Upload Photo Proses Pengukuran dan
Lokas Pengukuran Otomatis terkirim Ke Admin
Bagi Petugas Ukur

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 53


3. Tampilan Aplikasi Bagi Admin

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 54


APLIKASI LIVE CHAT
Aplikasi ini adalah media komunikasi bagi pengguna layanan dan petugas di Kantor Pertanahan
Kabupaten Bogor

Testimoni

Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 55


Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 56
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 57
Pelatihan Kepemimpinan Administrator TK. II Angjkatan II Tahun 2020 58

Anda mungkin juga menyukai