Anda di halaman 1dari 34

KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/

BADAN PERTANAHAN NASIONAL


KANTAH KOTA SINGKAWANG

TUGAS AKHIR PELATIHAN DASAR CPNS 2021

EVALUASI SURVEI KADASTRAL

Diajukan oleh:
Hot Parningotan Banjarnahor
NIP. 19960927 202204 1 003

PELATIHAN DASAR CALON PNS GOLONGAN III


KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL
TAHUN 2021

1
KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/
BADAN PERTANAHAN NASIONAL

LEMBAR PENGESAHAN
TUGAS AKHIR

NAMA : HOT PARNINGOTAN BANJARNAHOR


NOMOR INDUK PEGAWAI : 19960927 202204 1 003
UNIT KERJA (ESELON III) : KANTOR PERTANAHAN KOTA
SIGKAWANG
JUDUL TUGAS AKHIR : EVALUAS ATAS PELAKSANAAN
PETA TEMATIK PERTANAHAN DAN
RUANG DI KANTOR PERTANAHAN
KOTA SINGKAWANG

Mentor Penulis

Irnita, S.Tr Hot Parningotan Banjarnahor


NIP. 19940907 201503 2 003 NIP. 19960927 202204 1 003

2
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberi penulis kekuatan, berkat, dan kesempatan dalam menyelesaikan Tugas Akhir
yang dipercayakan kepada penulis ini.
Tugas akhir ini disusun guna memenuhi persyaratan dalam Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XXXV Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional. Mengingat kemampuan dan pengalaman
penulis yang masih terbatas, penulis menyadari bahwa masih banyak terdapat
kekurangan dalam penulisan ini, baik dari segi substansi maupun sistematika
penyajiannya. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun guna menyempurnakan lebih lanjut.
Tugas akhir ini dapat diselesaikan semata karena penulis menerima banyak
bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada :

1. Bapak Marihot Gultom, S.H, M.H. selaku Kepala Kantor Pertanahan Kota
Singkawang;
2. Ibu Irnita, S.Tr. Selaku Mentor dan Koordinator Kelompok Substansi Survei
dan Pemetaan Dasar Tematik;
3. Bapak Ir. Achmad Taufik Hidayat, M.Si. selaku Coach pada Penyusunan
dan Pelaksanaan Aktualisasi
4. Seluruh pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan laporan
aktualisasi ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu,
Semoga penulisan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca di
kemudian hari.

3
Singkawang, 11 Oktober 2022

Hot Parningotan Banjarnahor

4
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR ............................................................. 2

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 3

DAFTAR ISI ................................................................................................................ 5

DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... 7

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 8

A. Latar Belakang Penulisan .......................................................................... 8

B. Tujuan Penulisan ...................................................................................... 10

C. Pembatasan Masalah ................................................................................ 10

D. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 10

BAB II DATA DAN FAKTA ................................................................................... 11

A. Profil Unit kerja ....................................................................................... 11

1. Gambaran umum unit kerja. .............................................................. 11

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja ............................................................. 13

B. Isu yang sudah berjalan pelaksanaan program pembuatan Peta Tematik

Pertanahan dan Ruang.............................................................................. 15

BAB III LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN ............................................ 16

A. Landasan Teori......................................................................................... 16

B. Pembahasan.............................................................................................. 16

1. Penetapan Lokasi ..................................................................................... 17

2. Inventarisasi Data Bidang Terdaftar ........................................................ 18

3. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis ........................................................... 19

5
4. Survei Lapangan ...................................................................................... 20

5. Hambatan ................................................................................................. 29

BAB IV PENUTUP ................................................................................................... 31

A. Simpulan .................................................................................................. 31

B. Saran ........................................................................................................ 31

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 32

LAMPIRAN ............................................................................................................... 33

6
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Mekanisme Pelaksanaan PTPR ...................................................17


Gambar 2. Sosialisasi di Kelurahan Sungai Wie ...........................................19
Gambar 3. Kegiatan Survei Lapangan .........................................................21
Gambar 4. Tampilan awal siPetik .................................................................23
Gambar 5.Tampilkan dan sembunyikan lokasi .............................................24
Gambar 6. Tampilan tools digitasi bidang tanah ...........................................25
Gambar 7. Bidang tanah hasil deliniai ..........................................................26
Gambar 8. Tabel isian atribut pada aplikasi siPetik ......................................27
Gambar 9. Tanda tangan petugas ..................................................................27
Gambar 10. Tanda tangan pemberi keterangan .............................................28

7
8

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penulisan


Latar belakang tugas diawali karena Secara konstitusional, UUD 1945 dalam
Pasal 33 ayat (3) menyatakan bahwa : “Bumi, Air, Ruang Angkasa serta kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh Negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat”1. yang pada kelanjutannya menjadi dasar pengaturan dalam
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
atau lebih dikenal dengan Undang-Undang Pokok Agraria (selanjutnya disebut UUPA).
Adapun dasar hukum pelaksanaan pendaftaran tanah di Indonesia adalah Pasal 19 ayat
(1) Undang-Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria
Tanah merupakan kebutuhan yang sangat strategis dimasa sekarang dan yang
akan datang. Semakin banyak penduduk maka akan semakin beragam penggunaan dan
pemanfaatan tanahnya. Karena tanah mempunyai jumlah yang tetap, maka
pengendalian penggunaan dan pemanfaatan tanah perlu dilakukan. Sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 tahun 2004, bahwa salah satu tujuan penatagunaan
tanah yaitu mewujudkan tertib pertanahan yang meliputi penguasaan, penggunaan dan
pemanfaatan tanah termasuk pemeliharaan tanah serta pengendalian pemanfaatan tanah
dan mengatur penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah bagi berbagai kebutuhan
kegiatan pembangunan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah. Maka sangat
diperlukan data penggunaan dan pemanfaatan tanah untuk mengatur penggunaan dan
pemanfaatan tanah.2
Tugas dan fungsi Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan
Nasional (ATR/BPN) sangat erat kaitannya dengan tantangan aktual yang dihadapi
bangsa Indonesia dalam berbagai bidang, seperti: pembangunan infrastruktur,
pengembangan wilayah, investasi dan pemerataan kesejahteraan, keberlanjutan,

1
“UUD 1945,” n.d., accessed October 8, 2022,
https://www.mpr.go.id/img/sosialisasi/file/1610334013_file_mpr.pdf.
2
“Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah” (2004).
9

ketahanan pangan, dan lain sebagainya. Dalam bidang pertanahan dan tata ruang,
tantangan ini ditunjukkan oleh kebutuhan pencadangan tanah untuk kepentingan umum,
penataan ruang dan peraturan zonasi skala detil, semakin pentingnya penguatan hak-
hak masyarakat, mendesaknya penanganan masalah pertanahan, hingga perubahan
paradigma pelayanan yang semakin transparan dan digital.
Berdasarkan RPJPN 2005-2025, sasaran pembangunan jangka menengah
nasional IV 2020-2024 adalah mewujudkan masyarakat Indonesia yang mandiri, maju,
adil, dan makmur melalui percepatan pembangunan diberbagai bidang dengan
menekankan terbangunnya struktur perekonomian yang kokoh, berlandaskan
keunggulan kompetitif di berbagai wilayah yang didukung oleh sumber daya manusia
berkualitas dan berdaya saing. Dalam mencapai sasaran tersebut, RPJMN IV 2020-2024
yang tertuang dalam Perpres No. 18 Tahun 2020, memiliki tujuh agenda pembangunan
yang saling berkaitan satu sama lain. Dimana agendanya yang nomor dua yaitu
“Mengembangkan Wilayah untuk mengurangi Kesenjangan” merupakan salah satu isu
strategis tentang pertanahan seperti yang tertuang dalam narasi RPJMN IV 2020-2024,
yakni “Rendahnya kepastian hukum hak atas tanah dan ketimpangan pemilikan,
penguasaan, penggunaan, dan pemanfaatan tanah”. Oleh karena itu, berdasarkan isu
strategis pertanahan di RPJMN 2020-2024 tersebut, Kementerian Agraria dan Tata
Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN) melalui Rancangan
Renstra 2024-2024 telah menetapkan tujuan kementerian yakni Menyelenggarakan
Pengelolaan Pertanahan untuk Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat, dengan Sasaran
Terwujudnya Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah yang
Berkepastian Hukum dan Produktif.3
Berdasarkan DIPA Tahun 2022 Kantor Pertanahan Kota Singkawang
Melaksanakan program Peta Tematik Pertanahan dan Ruang yang dengan target 10.000
bidang. Kantor Pertanahan Kota Singkawang menetapkan kelurahan Sungai Wie
sebagai lokasi kegiatan program karena dianggap sesuai dengan kriteria penetapan
lokasi yang ditetapkan oleh Direktorat Survei dan Pemetaan Tematik. Penulis merasa

3
“PERPRES No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024.”
10

perlu untuk melakukan evaluasi kegiatan PTPR untuk menemukan kendala maupun
hambatan sebagai bahan optimalisasi program serupa di tahun anggaran berikutnya.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulis dalam menulis karya tulis ini diantaranya:
1. Menambah wawasan penulis tentang survei kadastral khusunya pengumpulan dan
pengolahan data tematik.
2. Sebagai salah satu syarat untuk kelulusan pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil Tahun 2022 yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembagan Sumber Daya
Manusia Kementerian Agraria dan Tata Ruang / Badan Pertanhan Nasional.
3. Melakukan analisis terhadap pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR)
di Kelurahan Sungai Wie Kota Singkawang.

C. Pembatasan Masalah
Analisis atas Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) di Kelurahan Sungai
Wie Kota Singkawang memiliki cakupan yang cukup luas dan komprehensif sehingga
penulis menyadari perlu adanya pembatasan ruang lingkup / masalah dalam penulisan
Tugas Akhir ini. Maka dari itu, penulis hanya membatasi permasalahan pada
pelaksanaan survei dan pengolahan data di aplikasi survei Sipetik.

D. Metode Pengumpulan Data


Untuk mendapatkan data-data yang relevan, penulis menggunakan metode yaitu:
1. Metode Kepustakaan, yaitu mempelajari dan menganalisis secara sistematis digunakan
buku-buku, surat kabar, makalah ilmiah, majalah, internet, peraturan perundang-
undangan dan bahan-bahan lain yang berhubungan dengan materi yang dibahas dalam
penelitian ini.
2. Metode observasi, yaitu metode yang sifatnya akurat dan spesifik untuk mengumpulkan
data mencari informasi mengenai segala kegiatan yang dijadikan objek kajian penelitian
4
.

4
Hasyim Hasanah, “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data
Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial),” At-Taqaddum 8, no. 1 (2017): 21–46.
11

BAB II
DATA DAN FAKTA

A. Profil Unit kerja


1. Gambaran umum unit kerja.
a. Deskripsi singkat.
Kantor Pertanahan Kota Singkawang adalah salah satu Kantor Pertanahan yang
ada di Provinsi Kalimantan Barat. Kantor Pertanahan Kota Singkawang beralamat
di Jalan Alianyang No. 25. Kota Singkawang adalah kota yang penduduknya
sangat multietnis dan agama di Indonesia. Pada tahun 2022, Singkawang
menempati urutan pertama sebagai Kota Toleran di Indonesia. Kondisi geografis
Kota Singkawang dikelilingi oleh Pegunungan dan juga terdapat Pantai.

Gambar 1. Kantor Pertanahan Kota Singkawang

b. Visi misi.
Visi : Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang
Terpercaya dan Berstandar Dunia dalam Melayani Masyarakat untuk
Mendukung Tercapainya: "Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri dan
Berkepribadian Berlandaskan Gotong Royong"
12

Misi :
1. Menyelenggarakan Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang Produktif,
Berkelanjutan dan Berkeadilan;
2. Menyelenggarakan Pelayanan Pertanahan dan Penataan Ruang yang Berstandar
Dunia.
c. Struktur organisasi.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan,
dalam Pasal 19 tertulis bahwa, Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional di kabupaten/kota
yang berada di bawah dan bertanggungjawab kepada Menteri Agraria dan Tata
Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan
Pertanahan Nasional melalui Kepala Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional.
Berdasarkan Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang / Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan,
sebagaimana yang tertuang dalam Pasal 22 bahwa Susunan Organisasi Kantor
Pertanahan terdiri atas :
a) Subbagian Tata usaha;
b) Seksi Survei dan Pemetaan;
c) Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran;
d) Seksi Penataan dan Pemberdayaan;
e) Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan; dan
f) Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa.
13

Gambar 2. Struktur Organnisasi

2. Tugas dan Fungsi Unit Kerja


Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2015 tentang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)
mempunyai tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugasnya, Kementerian ATR
menyelenggarakan fungsi:

a. perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang tata ruang,


infrastruktur keagrariaan/pertanahan, hubungan hukum keagrariaan/pertanahan,
penataan agraria/pertanahan, pengadaan tanah, pengendalian pemanfaatan ruang
dan penguasaan tanah, serta penanganan masalah agraria/pertanahan,
14

pemanfaatan ruang, dan tanah;


b. koordinasi pelaksanaan tugas, pembinaan dan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan Kementerian Agraria dan Tata
Ruang;
c. pengelolaan barang milik/kekayaan negara yang menjadi tanggung jawab
Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
d. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan Kementerian Agraria danTata
Ruang;
e. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi atas pelaksanaan urusan
Kementerian Agraria dan Tata Ruang di daerah; dan
f. pelaksanaan dukungan yang bersifat substantif kepada seluruh unsurorganisasi di
lingkungan Kementerian Agraria dan Tata Ruang.

Sedangkan sesuai Sesuai Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 20


Tahun 2015 tentang Badan Pertanahan Nasional, BPN mempunyai tugas melaksanakan
tugas pemerintahan di bidang pertanahan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan. Dalam melaksanakan tugasnya, BPN menyelenggarakan
fungsi:

1. penyusunan dan penetapan kebijakan di bidang pertanahan;


2. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang survei, pengukuran, dan
pemetaan;
3. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang penetapan hak tanah,
pendaftaran tanah, dan pemberdayaan masyarakat;
4. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengaturan, penataan dan
pengendalian kebijakan pertanahan;
5. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengadaan tanah;
6. perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengendalian dan penanganan
sengketa dan perkara pertanahan;
7. pengawasan atas pelaksanaan tugas di lingkungan BPN;
8. pelaksanaan koordinasi tugas, pembinaan, dan pemberian dukungan
15

administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan BPN;


9. pelaksanaan pengelolaan data informasi lahan pertanian pangan berkelanjutandan
informasi di bidang pertanahan;
10. pelaksanaan penelitian dan pengembangan di bidang pertanahan; dan pelaksanaan
pengembangan sumber daya manusia di bidang pertanahan.

B. Isu yang sudah berjalan pelaksanaan program pembuatan Peta Tematik Pertanahan
dan Ruang
16

BAB III
LANDASAN TEORI DAN PEMBAHASAN

A. Landasan Teori
Dasar Hukum terkait
1. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 985);
2. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 17 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor
Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor Pertanahan (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 986);
3. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 16 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan
Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 3 Tahun
1997 Tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Tentang
Pendaftaran Tanah;
4. Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pemberian Hak
Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah;
5. Petunjuk Teknis Pemetaan Tematik Pertanahan dan Ruang Tahun 2022;
6. Petunjuk Teknis Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Tahun 2022;

B. Pembahasan
Evaluasi terhadap kegiatan pembuatan Peta Tematik Pertanahan dan Ruang akan
membahas kegiatan mulai dari kegiatan penetapan lokasi dan pengolahan data di
aplikasi sipetik
17

Gambar 3. Mekanisme Pelaksanaan PTPR

1. Penetapan Lokasi
Penetapan lokasi program Peta Tematik Pertanahan dan Ruang (PTPR) sesuai
dengan ketentuan yang disebutkan dalam petunjuk teknis yaitu,
2. Kegiatan PTPR dilaksanakan pada Areal Penggunaan Lain (APL), tetapi khusus
terkait AoI (Area of Interest) dalam cakupan kawasan yang masuk dalam Program
Strategis Nasional (PSN) dapat dilaksanakan di dalam kawasan hutan sesuai
dengan AoI yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (BAPPENAS,
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan yang lainnya);
3. Guna mendukung kepentingan eksternal Kementerian ATR/BPN terdapat
prioritas sebagai berikut:
a. Prioritas 1: Area yang merupakan area dalam cakupan Program
Strategis Nasional (PSN), seperti misalnya untuk kegiatan
Pengembangan Food Estate, atau kegiatan Calon Ibu Kota Negara,
maupun kegiatan lain yang terkait dengan PSN lain seperti misalnya
pengadaan tanah untuk kawasan super prioritas;
b. Prioritas 2: Area yang mendukung pembuatan rencana tata ruang, yang
antara lain dapat berupa penyusunan RDTR dan juga penyusunan tata
ruang kawasan;
c. Prioritas 3: Area yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah dan SKPD
atau pihak lainnya untuk kegiatan pengembangan kawasan dan
pelaksanaan kegiatan tertentu di daerahnya. Dengan demikian terdapat
permintaan atau kesepakatan dengan pemerintah daerah atau pihak
lainnya dalam penentuan lokasi kegiatan.
18

4. Guna kepentingan internal Kementerian ATR/BPN (Prioritas 4), maka kriteria


dan batasan Penetapan Lokasi adalah:
a. Kegiatan PTPR dilaksanakan seoptimal mungkin berbasis
Desa/Kelurahan guna menghasilkan Desa/Kelurahan yang terpetakan
lengkap. Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022
bukan merupakan Desa/Kelurahan yang ditetapkan untuk lokasi PTSL
tahun anggaran 2022 maupun Desa/Kelurahan yang sudah memiliki
Nilai Desa/Kelurahan Lengkap (NDL). Desa yang ditetapkan sebagai
lokasi PTPR sedapat mungkin di lokasi rural. Hal ini dimaksudkan
untuk percepatan perolehan jumlah Desa/Kelurahan lengkap;
b. Desa/Kelurahan yang ditetapkan sebagai lokasi PTPR 2022 adalah
Desa/Kelurahan dengan persentase % Luas Persil Valid kurang dari
30% kecuali untuk Prioritas 1, 2 dan 3. Nilai % Luas Persil Valid dapat
diakses pada aplikasi KKP Statistik Pertanahan pada tautan:
https://statistik.atrbpn.go.id/htelektronik/DataLengkap/Kualitas;
c. Data PTPR wajib digunakan untuk mendukung kegiatan strategis pada
tahun anggaran berikutnya oleh unit kerja di lingkungan Kementerian
ATR/BPN.
Dalam pelaksannanya kantor pertanahan kota singkawang mengadakan
koordinasi dengan dinas terkait untuk keperluan penentuan lokasi, dari hasil diskusi
maka ditetapkan Kelurahan Sunga Wie Sebagai lokasi program PTPR.
2. Inventarisasi Data Bidang Terdaftar
Inventarisasi data bidang terdaftar dilakukan dengan melakukan unduh persil

bidang tanah dari aplikasi KKP. Bidang tanah hasil unduh belum mencakup bidang

tanah K4 atau bidang tanah yang bidangnya belum diploting di sistem KKP oleh

karena itu perlu melakukan pengumpulan peta-peta pendaftaran analog yang lama

serta melakukan unduh daftar kwalitas data untuk mengetahui potensi bidang tanah

yang ada di kelurahan Sungai Wie.


19

3. Sosialisasi dan Bimbingan Teknis


3.1. Sosialisasi
Sosialisasi merupakan salah satu hal penting yang tidak dapat dilupakan,
karena keberhasilan sosialisasi ini menjadi gerbang keberhasilan proses
pelaksanaan survei selanjutnya, terutama untuk pelaksanaan survei berbasis
bidang tanah yang banyak melibatkan stakeholder. Sosialisasi pelaksanaan
pekerjaan ini meliputi proses koordinasi awal/komunikasi yang ditindaklajuti
dengan pertemuan dengan para pihak, mulai dari unsur pemerintahan dari
berbagai level, sampai dengan tokoh masyarakat tempat lokasi pelaksanaan
survei akan dilaksanakan. Metode pelaksanaan sosialisasi dapat dilakukan
dalam bentuk pertemuan yang menyampaikan paparan kegiatan dimaksud
dengan menampilkan maksud dan tujuan pelaksanaan kegiatan, lokasi
pelaksanaan kegiatan, metode pelaksanaan kegiatan, dan keterlibatan para
pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

Gambar 4. Sosialisasi dengan unsur pemerintahan di Kelurahan Sungai Wie

3.2. Bimbingan Teknis


Bila pelaksana survei adalah ASN/PPNPN/Surveyor Kadaster/Asisten
Surveyor Kadaster, maka sebelumnya harus telah menguasai metode
20

pelaksanaan survei berikut dengan penggunaan aplikasi Sipetik dan


Geoportal tematik, hal ini penting karena mereka yang akan bertugas
sebagai fasilitator ataupun pelaksana pengambilan data langsung di
lapangan.

4. Survei Lapangan
Proses pengambilan data lapangan atau yang lebih dikenal dengan istilah survei
lapang merupakan tahapan penting yang harus dilakukan untuk menghasilkan atau
memperoleh informasi dan data primer baik data dalam format spasial atau pun data
primer dalam format tekstual. Metode yang digunakan dan dikembangkan dalam
pengambilan data lapangan (survei lapang) adalah menggunakan pendekatan digital,
walau secara praktis terdapat beberapa pendekatan metode tergantung kebutuhan skala
peta yang akan dihasilkan. Produk data spasial yang dihasilkan memiliki variasi output
skala yang beragam, mulai dari skala menengah yang berbasis wilayah sampai dengan
skala besar yang berbasis bidang tanah. Dalam prakteknya masing-masing output
skala akan menggunakan pendekatan metode yang berbeda. Metode survei yang
digunakan diantaranya adalah dengan menggunakan metode sampling untuk skala
menengah yang berbasis wilayah dan metode wawancara yang dikombinasikan
dengan delineasi bidang tanah untuk skala besar yang berbasis bidang tanah. Dalam
pelaksanaan pengambilan data lapang (survei lapang), dapat dilakukan dengan
pendekatan 3 (tiga) metode, yaitu:
1. Metode digital yang berbasis penggunaan aplikasi mobile dan geoportal.
Metode ini mengembangkan sistem survei berbasis digital dan real time melalui
aplikasi mobile survei, data peta kerja dan formulir survei lapang sudah
terintegrasi di dalam aplikasi (sudah dalam bentuk digital) dan tidak lagi
formulir survei lapang hard copy. Penggunaan aplikasi mobile Sipetik dan
Geoportal dapat dilihat pada Modul Petunjuk Penggunaan Sipetik dan Geoportal
Tematik.
21

2. Metode manual, yakni pelaksanaan survei secara konvensional, memanfaatkan


peta kerja dan formulir survei lapang dalam format hard copy.
3. Metode kombinasi, yakni menggabungkan metode digital berbasis aplikasi dan
geoportal dengan metode manual, hal ini dilakukan terutama untuk pelaksanaan
survei dengan output skala besar berbasis bidang tanah. Pertimbangan yang
dilakukan karena pada saat pelaksanaan survei dengan skala besar dilakukan
dengan melibatkan berbagai pihak dan dapat dilaksanakan secara partisipatif.
Tidak semua orang yang terlibat memiliki pemahaman dan kemampuan dalam
membaca peta, untuk itulah perlu tetap disediakan media yang dapat digunakan
oleh narasumber atau pihak-pihak yang terlibat untuk dapat memberikan
informasi yang dibutuhkan di atas peta kerja hard copy, sedangkan bagi
fasilitator dan petugas dapat menggunakan aplikasi berbasis mobile aplikasi.
Dalam pelaksanaanya survei lapangan yang dilakukan menggunkan metode
kombinasi dikarenakan pengumpulan data melibatkan pihak dari kelurahan sebagai
pendamping lapangan .

Gambar 5. Kegiatan Survei Lapangan dengan melibatkan pihak kelurahan


22

Petunjuk Teknis menyajikan pelaksanaan pengambilan data lapangan menggunakan


mobile application SiPetik dan Geoportal Tematik. Dalam pengambilan data lapang
yang menghasilkan output skala besar berbasis bidang tanah menggunakan aplikasi
SiPetik, maka langkah yang harus kita lakukan adalah sebagai berikut:
1. Menyiapkan peta kerja berbasis digital yang berupa data citra satelit tegak/foto
udara/data raster lainnya yang telah dikonversi ke dalam format Mbtiles.
Tatacara konversi data akan dijelaskan pada Bab penggunaan perangkat
aplikasi;
2. Menyiapkan peta dasar RBI/Peta dasar pendaftaran/peta dasar lainnya ataupun
hasil digitasi unsur dasar berupa jalan/sungai/toponimi dan tempat penting
dalam format shapefile;
3. Meng-upload semua data dimaksud ke dalam aplikasi Sipetik, setelah terlebih
dahulu aplikasi sipetik terinstal pada perangkat smartphone android. Tatacara
penggunaan aplikasi Sipetik dan geoportal tematik akan dijelaskan pada Bab
penggunaan perangkat aplikasi;
4. Apabila pelaksanaan survei menggunakan metode kombinasi antara metode
digital dengan metode manual, maka diperlukan pencetakan peta kerja hardcopy
untuk keperluan delineasi oleh narasumber;
5. Selanjutnya proses survei sudah bisa dilaksanakan dengan membuka aplikasi
Sipetik. Langkah sederhana untuk memulai survei adalah sebagai berikut:
a. Pastikan posisi surveyor/fasilitator/petugas survei telah berada di lokasi
survei dan telah bersama narasumber yang kompeten.
b. Buka aplikasi SiPetik, terdapat 4 menu utama pada halaman muka yaitu
menu PTPR, Toponimi, INTIP, dan Referensi. Pilih salah satu menu sesuai
dengan tujuan survei, sebagai contoh akan digunakan menu PTPR.
23

Gambar 6. Tampilan awal siPetik

c. Klik icon PTPR, maka akan muncul Job-PTPR sebagai manajemen survei.
Apabila kita akan memulai survei maka kita diharuskan membuat Job baru,
bila akan melanjutkan survei maka dapat menggunakan job yang telah ada.
d. Setelah membuat job, dan klik job yang sudah dibuat maka akan muncul di
screen utama tampilan background berupa citra satelit, arahkan posisi
dengan mengklik icon titik 3 baris yang berada di pojok kanan atas, lalu
pilih tampilkan/sembunyikan lokasi, maka titik GPS akan mengarahkan
pada posisi saat ini.
24

Gambar 7.Tampilkan dan sembunyikan lokasi

e. Bila telah memiliki peta kerja dalam format PTPR, maka dapat dipanggil
data dimaksud dengan meng klik pilih PTPR, lalu pilih lokasi penyimpanan
Mbtiles dimaksud di dalam perangkat smartphone, demikian juga untuk
unsur dasar dalam format shapefile dapat dipanggil dengan memilih menu
import shp.
f. Untuk memulai digitasi, dengan memilih tanda + yang berada di pojok
kanan bawah pada tampilan utama screen, setelah di klik akan muncul
pilihan menggunakan pointer atau S-pen untuk melakukan digitasi bidang
tanah di atas screen.
25

Gambar 8. Tampilan tools digitasi bidang tanah

g. Dalam tahap digitasi, surveyor/fasilitator/petugas yang berwenang dapat


memulai digitasi bidang tanah dimaksud berdasarkan informasi dari
narasumber, bila narasumber cukup memahami lokasi yang ada di screen
maka atas petunjuk narasumber, petugas dapat langsung mendelineasi di
atas screen, namun bila narasumber kesulitan, maka narasumber dapat
menggambarkan (mendelineasi) bidang tanah di atas peta kerja hardcopy
yang telah disediakan, setelah itu petugas dapat memindahkan hasil
deliniasi yang telah dilakukan oleh narasumber dalam aplikasi SiPetik
dengan mendigitasi (mendelineasi) ulang di atas screen.
26

Gambar 9. Bidang tanah hasil deliniai

h. Setelah bidang tanah terbentuk, maka langkah selanjutnya adalah


melakukan pengisian atribut data bidang tanah dimaksud. Langkahnya
adalah klik pada bidang tanah yang telah dihasilkan, maka pada bagian
bawah screen akan muncul 3 pilihan, pilih pada bagian bawah tengah untuk
mengisi atribut data, setelah terbuka lalu mengisi atribut bidang dimaksud
sesuai dengan informasi yang diberikan oleh narasumber. Setelah seluruh
isian formulir selesai, maka simpan formulir yang telah terisi tersebut.
27

Gambar 10. Tabel isian atribut pada aplikasi siPetik

i. Langkah selanjutnya adalah pengisian tandatangan. Klik pada pojok kanan


atas tanda titik tiga berbanjar, lalu pilih tanda tangan petugas, lalu bubuhkan
tanda tangan petugas pada tempat yang telah disediakan, dapat
menggunakan jari atau pen, lalu simpan.

Gambar 11. Tanda tangan petugas

j. Langkah selanjutnya adalah melakukan hal yang sama, lalu pilih menu
pemberi keterangan. Setelah di klik pemberi keterangan, maka akan muncul
28

kolom pemberi keterangan, pilih jabatan pemberi keterangan, dan lanjutkan


dengan penulisan nama pemberi keterangan, selanjutnya bubuhkan tanda
tangan pemberi keterangan pada kolom yang telah disediakan, lalu simpan
data dimaksud.

Gambar 12. Tanda tangan pemberi keterangan

k. Satu hal yang jangan sampai terlupakan adalah mengambil gambar objek
bidang tanah yang disurvei, karena ini penting untuk memastikan bahwa
objek bidang tanah yang diambil adalah benar kondisinya. Untuk
mengambil gambar, klik pada bidang tanah yang telah di delineasi dan di
isikan atributnya, pada pojok kanan bawah, klik icon panorama, lalu akan
muncul kotak dialog pengambilan gambar, klik tanda + lalu ambil gambar
objek bidang yang dimaksud menggunakan kamera pada perangkat
smartphone, lalu simpan.
l. Selanjutnya adalah proses pengiriman data yang telah dikumpulkan dalam
bentuk spasial bidang tanah, atribut isian data bidang tanah, pemberi
informasi, petugas, dan gambar bidang tanah ke dalam server. Untuk
pengiriman data ke server, klik bagian kanan atas tanda titik 3 berbanjar,
lalu klik icon kirim data ke server. Bila sebelumnya belum memilih
wilayah, akan muncul kotak dialog pilih wilayah, klik ok, maka akan masuk
ke kotak dialog selanjutnya yang berisi wilayah kabupaten, kecamatan, dan
29

desa, pilih master data terlebih dahulu untuk mendownload wilayah dan
tempat, serta referensi klasifikasi penggunaan dan pemanfaatan tanah.
(langkah ini dapat pula dilakukan di awal pada saat akan memulai proses
pengambilan data lapangan, dapat dipilih menu utama referensi pada bagian
halaman utama yang terletak di bagian kanan atas). Perlu diingat data dalam
referensi hanya dapat di download/muncul di dalam aplikasi manakala
bekerja pada wilayah kerja yang sudah diregistrasi, bila bekerja di luar
wilayah yang diregistrasi, maka informasi wilayah tidak akan muncul.
m. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengiriman data gambar ke server,
klik menu kirim data gambar ke server, lalu akan muncul kotak dialog
sinkronisasi gambar, klik Ok.
n. Langkah selanjutnya adalah melakukan pengiriman tanda tangan ke server,
klik menu kirim tanda tangan ke server, lalu akan muncul kotak dialog
sinkronisasi tanda tangan, klik Ok.
o. Aplikasi SiPetik juga dapat menampilkan informasi bidang tanah yang ada
di KKP, untuk melihat informasi bidang tersebut dapat dilakukan dengan
masuk ke menu utama Pembuatan PTPR pada bagian atas terdapat icon
limas segi empat bertumpuk, klik icon tersebut maka akan muncul bidang
tanah yang bersumber dari KKP. Bila akan menggunakan data bidang
tersebut dan akan dilengkapi informasinya berdasarkan tabel informasi
yang ada di PTPR, maka cukup klik bidang tanah yang dimaksudkan, maka
akan muncul kotak dialog yang menginformasikan informasi bidang
tersebut. Untuk menggunakan bidang tersebut sebagai data bidang tanah di
menu PTPR, klik kembali pada bidang dimaksud, maka pada bagian bawah
akan muncul menu untuk menambahkan atribut datanya, klik menu tersebut
dan lakukan langkah sebagaimana urutan yang telah dijelaskan di atas.
5. Hambatan
Hambatan yang petugas temui saat melakukan kegiatan PTPR yaitu kurangnya
partisipasi dari warga dalam memberikan informasi kepada petugas. Warga sering
sekali enggan memberikan informasi dan membukakan pintu kepada petugas
30

dikarenakan sebagina warga di kelurahan Sungai Wie adalah pendatang dan rumah
yang ditempati merupakan sumah singgah sehingga kurang bersosialisasi ataupun
tidak berada dirumah saat petugas melakukan survei lapangan.
Hambatan lain yang petugas temui yaitu banyaknya informasi atribut yang
membuat petugas membutuhkan waktu yang lama dalam menyelesaikan entri satu
bidang tanah di siPetik, informasi yang akan diisi seakan berlebihan dan terlalu
berbelit-belit. Seharusnya data atribut yang diinput fokus kepada data P4T saja.
Hambatan lain yang petugas temui yaitu belum sempurnanya aplikasi siPetik sehingga
perlu di tingkatkan kembali khusunya pada bagian input foto yang tidak bisa di edit
menyulitkan petugas jika terjadi kesalahan dalam mengambil foto bidang tanah.
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Tanah merupakan kebutuhan yang sangat strategis dimasa sekarang dan yang akan
datang. Semakin banyak penduduk maka akan semakin beragam penggunaan dan
pemanfaatan tanahnya. Karena tanah mempunyai jumlah yang tetap, maka
pengendalian penggunaan dan pemanfaatan tanah perlu dilakukan. salah satu tujuan
penatagunaan tanah yaitu mewujudkan tertib pertanahan yang meliputi penguasaan,
penggunaan dan pemanfaatan tanah termasuk pemeliharaan tanah serta pengendalian
pemanfaatan tanah dan mengatur penguasaan, penggunaan dan pemanfaatan tanah bagi
berbagai kebutuhan kegiatan pembangunan yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang
Wilayah. Maka sangat diperlukan data penggunaan dan pemanfaatan tanah untuk
mengatur penggunaan dan pemanfaatan tanah.

B. Saran
Dalam melaksanakan program PTPR perlu melakukan sosialisasi yang massif
dan terstruktur kepada masyarakat agar partsipasi masyarakat dalam pelaksanaan
program dapat selaras dengan petugas dari kelurahan maupun dari Kantor Pertanahan.
Peningkatan secara teknis aplikasi siPetik juga dibutuhkan dalam rangka pemutakhiran
serta optimalisasi survei lapangan saat pengambilan data.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, Hasyim. “Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode
Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-Ilmu Sosial).” At-Taqaddum 8, no. 1 (2017):
21–46.

“Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2004 Tentang Penatagunaan Tanah” (2004).

“PERPRES No. 18 Tahun 2020 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah


Nasional Tahun 2020-2024.”

“UUD 1945,” n.d. Accessed October 8, 2022.


https://www.mpr.go.id/img/sosialisasi/file/1610334013_file_mpr.pdf.
LAMPIRAN

Lampiran 1. Daftar Petugas Lapangan


Lampiran 2. Surat Tugas Pembantu Lapangan

Anda mungkin juga menyukai