“Perbaikan Pengelolaan Sistem Peminjaman dan Penyusunan Arsip Buku Tanah dan
Warkah Menggunakan Google Form dan Buku Catatan
di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor”
DISUSUN OLEH
TAHUN 2022
RANCANGAN AKTUALISASI
“Perbaikan Pengelolaan Sistem Peminjaman dan Penyusunan Arsip Buku Tanah dan
Warkah Menggunakan Google Form dan Buku Catatan
di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor”
DISUSUN OLEH
TAHUN 2022
ii
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan Syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas Kasih dan
Karunia-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul
“Perbaikan Pengelolaan Sistem Peminjaman dan Penyusunan Arsip Buku Tanah dan
Warkah Menggunakan Google Form dan Buku Catatan di Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor”. Penulis juga menyadari terselesaikannya rancangan aktualisasi ini tidak terlepas dari
peran, dukungan, bimbingan, masukan dari banyak pihak secara langsung maupun tidak
langsung. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur Penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Alor, Bapak Jose Marcus Fernando, S.SiT, S.H.,MPA
yang telah memberikan dukungan dalam proses penyusunan rancangan aktualisasi di
lingkungan Kantor Pertanahan Kabupaten Alor
2. Kepala Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah Ibu Sri Rahmayanti Karabi, S.IP yang
merupakan Mentor Penulis yang telah banyak memberikan dukungan, bimbingan, ilmu dan
arahan kepada Penulis dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini
3. Bapak Akhmad Misbakhul Munir, S.T., M.Sc sebagai Coach yang telah memberikan
bimbingan dan arahan yang sangat terstruktur kepada Penulis dalam proses penyusunan
rancangan aktualisasi.
4. Bapak Fauzimar, A.Ptnh., S.H., M.H. sebagai Tutor Agenda I, Bapak Ir. Achmad Taufiq
Hidayatm, M.Si sebagai Tutor Agenda II dan Ibu Nunung Nurhidayah, S.Pd., M.A.P.,
sebagai Tutor agenda III yang telah memberikan banyak ilmu selama masa pembelajaran
Distance Learning sehingga Penulis dapat memahami Mata Pelatihan yang diberikan.
5. Bapak Aditiya Yusuf Achsananto, S.Kom sebagai PIC Gelombang 5 Angkatan XXXVIII
yang telah banyak membantu selama proses pembelajaran Distance Learning
6. Rekan-rekan kerja di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor yang telah memberikan bantuan,
dukungan dan semangat selama penulis menyusun rancangan aktualisasi.
7. Rekan-rekan kerja di Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran Tanah yang telah memberikan
bantuan, dukungan dan semangat selama penulis menyusun rancangan aktualisasi
8. Rekan-rekan CPNS Kantor Wilayah Nusa Tenggara Timur Angkatan 2022
9. Rekan-rekan Pelatihan CPNS Gelombang 5 Angkatan XXXVIII terkhusus Kelompok 2
yang memberikan banyak informasi, bantuan, dan dukungan kepada Penulis
10. Kedua Orangtua Penulis dan semua Orang yang Penuli Kasihi yang telah memberikan
dukung dan doa kepada Penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan aktualisasi ini masih terdapat banyak
kekurangan, sehingga Penulis membutuhkan masukan dan saran dari Pembaca dan berbagai
pihak. Semoga rancangan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak.
Alor, 24 Agustus 2022
iv
DAFTAR ISI
DAFTAR BAGAN...................................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ....................................................................................... 1
B. Tujuan Organisasi .................................................................................. 2
C. Tugas dan Fungsi ................................................................................... 3
D. Struktur Organisasi ................................................................................. 4
E. Program dan Kegiatan Saat Ini ............................................................... 7
v
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
Gambar A.1.1................................................................................................................ 9
Gambar A.1.2................................................................................................................ 9
Gambar A.1.3.............................................................................................................. 10
Gambar A.1.4.............................................................................................................. 10
Gambar A.1.5.............................................................................................................. 10
Gambar A.2.1.............................................................................................................. 12
Gambar A.2.2.............................................................................................................. 12
Gambar A.3.1.............................................................................................................. 14
DAFTAR BAGAN
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) adalah pendidikan dan pelatihan
dalam Masa Prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian
yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi
bidang. Pelatihan Dasar CPNS bertujuan untuk mengembangkan kompetensi CPNS yang
dilakukan secara terintegrasi. Kompetensi diukur berdasarkan kemampuan menunjukkan
sikap perilaku bela negara; mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS dalam pelaksanaan
tugas jabatannya; mengaktualisasikan kedudukan dan peran PNS dalam kerangka Negara
Kesatuan Republik Indonesia; dan menunjukkan penguasaan Kompetensi Teknis yang
dibutuhkan sesuai dengan bidang tugas. Sementara terintegrasi berarti penyelenggaraan
Pelatihan Dasar CPNS memadukan antara pelatihan klasikal dengan nonklasikal; dan
Kompetensi Sosial Kultural dengan Kompetensi Bidang.
Pada tahap Distance Learning ini, Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar CPNS) mengikuti
beberapa agenda pelatihan dan mengerjakan tahap demi tahapan tugas, salah satunya yaitu
menyusun rancangan aktualisasi. Rancangan aktualisasi ini disusun dengan dengan
memperhatikan isu-isu yang terjadi pada Satuan Kerja masing-masing. Kemudian isu-isu
tersebut diidentifikasi dan dilakukan analis melalui tapian isu untuk menentukan isu mana
yang akan diangkat. Penulis mengidentifikasi 3 (tiga) isu pada Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor kemudian terhadap 3 (tiga) isu tersebut dilakukan analisis tapisan isu menggunakan
teknik USG sehingga diperoleh isu yang menduduki peringkat pertama yang perlu diangkat
yaitu “Sistem Pengelolaan dan Peminjaman Arsip Buku Tanah dan Warkah yang
Tidak Tertata dengan Baik” dan penjabarannya akan disusun dalam rancangan aktualisasi
ini beserta gagasan pemecahan isu serta tahapan kegiatan yang akan dilaksanakan nantinya
pada tahap Aktualisasi.
Selain itu, pada Kantor Pertanahan Kabupaten Alor, isu ini merupakan isu yang sangat
penting untuk ditindaklanjuti karena menyangkut kinerja dan berkaitan antara satu seksi
dengan seksi yang lainnya. Apabila isu ini tidak segera ditindaklanjuti, maka akan
mengakibatkan menurunnya pelayanan Kantor Pertanahan, salah satunya yaitu terhambat
dan terlambatnya proses pengerjaan berkas permohonan yang disebabkan kesulitan mencari
buku tanah dan warkah yang tercecer dan tidak tertata dengan baik. Tentunya akan
berdampak menjadi banyaknya tunggakan berkas yang belum selesai dan dikerjakan
melebihi batas waktu (tidak sesuai) waktu yang tertera pada SOP.
1
B. TUJUAN ORGANISASI
Tujuan disusun sebagai implementasi atau penjabaran Misi, dengan target yang spesifik
dan terukur dalam suatu sasaran. Tujuan dan Sasaran menjadi penting untuk dirumuskan
dengan memperhatikan berbagai aspek secara komprehensif. Berdasarkan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional Nomor 27 Tahun 2022 tentang
Rencana Strategis Kementerian ATR/BPN Tahun 2020-2024, Penjabaran Tujuan ke dalam
Sasaran Strategis disusun dengan memperhatikan Paradigma Manajemen Ruang dan
Pertanahan (Land Management Paradigm).
2
Warkah sebagai langkah dalam melaksanakan rancangan aktualisasi. Penerapan rancangan
aktualisasi ini dengan berbagai inovasi kegiatan diharapkan memberikan dampak positif dan
kemajuan untuk mencapai visi misi dan tujuan yang sesuai dengan rencana strategis
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
3
Mengklasifikasikan tipologi sengketa, konflik dan perkara pertanahan;
Menganalisis masalah pertanahan yang menjadi penyebab sengketa, konflik dan perkara
pertanahan;
Membuat resume permasalahan secara sistimatis dan terukur;
Mempersiapkan dan melaksanakan gelar internal atas sengketa, konflik dan perkara
pertanahan;
Menyusun peta masalah;
Membuat risalah pengolahan data masalah pertanahan;
Mempersiapkan konsep usulan pembatalan hak atas tanah;
Menerima hasil analisis masalah pertanahan;
Mempelajari hasil analisis masalah pertanahan sebagai bahan persiapan mediasi;
Mengumpulkan data pendukung fisik, administrasi dan yuridis sebagai bahan pendukung
hasil analisis;
Mempersiapkan konsep undangan mediasi untuk para pihak;
Mempersiapkan dan melaksanakan gelar mediasi atas Sengketa dan Konflik Pertanahan;
Membuat notulen, berita acara dan laporan hasil mediasi; dan
Menyusun konsep naskah kedinasan lainnya di bidang Hak Tanah dan Pendaftaran
Tanah, sengketa, konflik, perkara pertanahan
Salah satu tugas rutin yang dikerjakan oleh Penulis sesuai dengan tugas dan fungsi jabatan
Analis Hukum Pertanahan adalah menerima dan memeriksa kelengkapan berkas
permohonan dan surat- surat yang berhubungan dengan permohonan Hak Tanah dan
pendaftaran Tanah berdasarkan disposisi pimpinan serta mulai mengerjakan berkas-berkas
tersebut secara langsung terutama peralihan hak. Untuk dapat mengerjakan berkas-berkas
permohonan tersebut maka Buku Tanah juga harus segera ditemukan dan dicari, tentunya
hal ini sejalan dengan rancangan aktualisasi yang diangkat guna mendukung kegiatan
peralihan hak yang cermat, cepat dan sesuai jangka waktu SOP. Namun apabila arsip buku
tanah tidak tertata dengan baik, maka akan sangat mempersulit dalam menemukan buku
tanah dan memperlama pengerjaan berkas permohonan.
D. STRUKTUR ORGANISASI
Kantor Pertanahan adalah instansi vertikal Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional di kabupaten/kota yang berada di bawah dan bertanggung jawab
kepada Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional melalui Kepala
Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional. Kantor Pertanahan dipimpin oleh seorang
Kepala. Kantor Pertanahan terdiri atas:
a. Subbagian Tata Usaha;
Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan pemberian dukungan administrasi
kepada seluruh unit organisasi Kantor Pertanahan, pelaksanaan pengelolaan modernisasi
pelayanan pertanahan berbasis elektronik, dan pelaksanaan fasilitasi reformasi birokrasi
di Kantor Pertanahan. Subbagian Tata Usaha terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
4
b. Seksi Survei dan Pemetaan;
Seksi Survei dan Pemetaan mempunyai tugas melaksanakan pengukuran dan pemetaan
bidang dan ruang, pemeliharaan kerangka dasar kadastral nasional dan pengukuran batas
administrasi dan Kawasan, pengukuran dan pemetaan dasar, survei dan pemetaan
tematik bidang dan kawasan pertanahan dan ruang serta pembinaan tenaga teknis dan
surveyor berlisensi. Seksi Survei dan Pemetaan terdiri atas Kelompok Jabatan
Fungsional.
c. Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran;
Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran mempunyai tugas melaksanakan, inventarisasi,
identifikasi, pengelolaan data dan penyajian informasi kegiatan penetapan hak tanah dan
ruang dan pendaftaran tanah dan ruang, pemeliharaan hak atas tanah dan ruang,
penatausahaan tanah ulayat dan hak komunal, penetapan dan pengelolaan tanah
pemerintah, hubungan kelembagaan serta pembinaan dan pengawasan mitra kerja dan
PPAT. Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
d. Seksi Penataan dan Pemberdayaan;
Seksi Penataan dan Pemberdayaan mempunyai tugas melaksanakan landreform,
pengelolaan dan analisis penguasaan, pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah,
redistribusi tanah, pemberdayaan tanah masyarakat, penatagunaan tanah, penataan tanah
sesuai rencana tata ruang, fasilitasi penyusunan rencana tata ruang dan pemanfaatan
ruang di daerah, dan penataan wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan dan wilayah
tertentu. Seksi Penataan dan Pemberdayaan terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
e. Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan;
Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan mempunyai tugas melakukan pelaksanaan
pengadaan dan pencadangan tanah, konsolidasi tanah pengembangan pertanahan dan
pemanfaatan tanah, serta penilaian tanah dan ekonomi pertanahan.
f. Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa.
Seksi Pengendalian dan Penanganan Sengketa mempunyai tugas melaksanakan
pengendalian hak tanah, alih fungsi lahan, wilayah pesisir, pulau-pulau kecil, perbatasan
dan wilayah tertentu, penertiban penguasaan, pemilikan dan penggunaan, pemanfaatan
tanah, dan penanganan sengketa dan konflik, serta penanganan perkara pertanahan. Seksi
Pengendalian dan Penanganan Sengketa terdiri atas Kelompok Jabatan Fungsional.
5
Berikut adalah stuktur organisasi di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor tempat Penulis bertugas (Bagan 1)
KABUPATEN ALOR
JABATAN FUNGSIONAL
KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI KEPALA SEKSI
SURVEI DAN PEMETAAN PENETAPAN HAK DAN PENATAAN DAN PENGADAAN TANAH DAN PENGENDALIAN DAN
PENDAFTARAN PEMBERDAYAAN PENGEMBANGAN PENANGANAN SENGKETA
Marthen Eduard, S.Tr Sri Rahmayanti Karabi, S.IP Petrus Padalani, S.Sos Lobertius Mulle, S.H
KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL
6
Keterangan :
Penulis bertugas pada Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran khususnya pada Kelompok Jabatan
Fungsional (Anaalis Hukum Pertanahan) pada Kantor Pertanahan Kabupaten Alor.
Kegiatan-kegiatan ini tentu sangat berhubungan dengan erat dengan kegiatan rancangan
aktualisasi yang akan dilakukan oleh Penulis, dimana Buku Tanah dan warkah merupakan
hal yang paling penting dalam pekerjaan rutin Penulis. Oleh karena itu, Penulis berfokus
memperbaiki sistem penataan dan peminjaman arsip buku tanah dan warkah demi
kelancaran pekerjaan dan kemajuan pelayanan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Alor
terkhususnya pada Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran.
7
BAB II
RANCANGAN AKTUALISASI
A. IDENTIFIKASI ISU
Sebelum melakukan kegiatan aktualisasi, hal yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi
isu-isu yang terjadi pada Satuan Kerja masing-masing. Isu-isu tersebut dikumpulkan dan
dianalisis untuk menentukan isu utama yang akan akan diangkat dan dijalankan gagasan
pemecahan masalahnya dalam kegiatan aktualisasi. Berikut adalah isu permasalahan yang
ditemukan di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor :
1. Sistem Pengelolaan dan Peminjaman Arsip Buku Tanah dan Warkah yang Tidak
Tertata dengan Baik
Kantor Pertanahan Kabupaten Alor belum memiliki ruang arsip tersendiri untuk
dokumen Buku Tanah dan Warkah sehingga ruangan bekerja Seksi Pendaftaran dan
Penetapan Hak dan rak arsip Buku Tanah serta Warkah tergabung dalam satu ruangan
yang sama. Hal ini menyebabkan Buku Tanah dan Warkah tidak tertata dengan baik dan
terlihat berantakan. Selain itu setiap Pegawai di Kantor Pertanahan bisa langsung (bebas
mengakses) mencari dan meminjam Buku Tanah dan Warkah yang diperlukan tanpa
menggunakan bukti peminjaman, hal ini mengakibatkan pengelolaan dan sistem
peminjaman Buku Tanah dan Warkah menjadi berantakan dan dampak buruknya tidak
bisa meminta pertanggungjawaban apabila Buku Tanah tersebut hilang. Dampak yang
sering ditimbulkan yaitu tercecernya buku tanah dan tidak diketahui letak
terakhir/peminjam Buku Tanah dan Warkah tersebut, sehingga pada saat dibutuhkan
sering kali Buku Tanah sulit dan lama ditemukan. Hal ini akan mempengaruhi kinerja
dan menurunnya kualitas pelayanan pada Kantor Pertanahan Kabupaten Alor
dikarenakan apabila Buku Tanah belum ditemukan, maka berkas belum dapat mulai
dijalankan dan akan menyebabkan banyaknya berkas permohonan yang selesai terlambat
melebihi batas waktu SOP.
8
Gambar A.1.1
Buku Tanah yang bercampur di dalam kardus karena tidak memiliki Odner yang Cukup untuk ditata
Gambar A.1.2
Buku Tanah yang bercampur di dalam kardus karena tidak memiliki Odner yang Cukup untuk ditata
9
Gambar A.1.3 Gambar A.1.4
Gambar A.1.5
10
2. Petugas Loket yang terkadang kurang jelas dalam memberikan arahan
persyaratan permohonan dan kurang maksimal memeriksa dokumen persyaratan
permohonan (masih sering kurang/salah) sehingga pada saat masuk ke Seksi
Pendaftaran dan Penetapan Hak berkas harus dikembalikan dan belum dapat
dijalankan/diproses
Pada saat berkas dari loket masuk ke Seksi Pendaftaran dan Penetapan Hak, berkas
permohonan dicek terlebih dahulu untuk melihat kelengkapan dan ketepatannya agar
dapat dijalankan. Namun seringkali setelah dicek ternyata berkas permohonan yang
masuk kurang lengkap atau tidak jelas fotocopynya maupun berkas salah/tidak tepat. Hal
ini mengakibatkan berkas permohonan yang masuk tidak dapat langsung diproses,
melainkan harus dikembalikan lagi kepada loket dengan memberikan catatan apa yang
harus diperbaiki. Kemudian loket akan menghubungi kembali pemohon untuk dapat
memperbaiki dan melengkapi berkas. Hal ini menjadi tidak efisien dalam waktu
pengerjaan berkas permohonan, karena harus mengulur waktu lebih lama lagi untuk
dapat memproses berkas. Terkadang pemohon tidak langsung responsif mengambil
berkas ke Kantor Pertanahan karena terlanjur malas dan merasa bertele-tele dalam proses
kelengkapan berkas permohonan. Seharusnya pada saat pemohon datang, petuga loket
memberikan arahan yang jelas dan penjelasan detail tentang berkas-berkas yang harus
dipersiapkan. Apabila memang masih terdapat kesalahpahaman pada saat pemohon
datang membawa berkas permohonan pertama kali, seharusnya saat itu juga petugas
loket memeriksa dengan teliti dan memberikan catatan pada pemohon mengenai berkas
apa aja yang salah atau tidak lengkap (yang harus dilengkapi) sehingga pemohon tidak
terkesan bolak balik.
Contoh yang sering terjadi adalah Focopy KTP dan KK yang sangat buram dan tidak
jelas, hal ini tentu mempersulit kita dalam menjalankan berkas peralihan, karena dalam
berkasi peralihan hak sangat dibutuhkan KTP yang jelas agar tidak terdapat penulisan
nama yang salah. Selain itu contoh lainnya adalah pada berkas peralihan hak (warisan),
salah satu kelengkapan berkas adalah surat keterangan warisan yang harus
ditandatangan, dicap dan diketahui oleh Kepala Desa/Lurah serta dikuatkan Camat
tempat domisili terakhir si Pewaris. Namun seringnya tidak sinkron antara domisili
terakhir si Pewaris dengan pihak Kepala Desa/Lurah yang menandatangi berkas tersebut.
11
Seharusnya pihak loket memeriksa dengan teliti terlebih dahulu dan mensinkronkan
berkaas, sehingga apabila ada kesalahan dapat langsung diberitahu, dikembalikan dan
segera diperbaiki pemohon.
Gambar
Gambar A.2.2
(Catatan Pengembalian Berkas)
12
3. Digitalisasi data pada KKP (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) yang belum
maksimal
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian
ATR/BPN) sebagai salah satu Instansi Pemerintah Pusat yang menyelenggarakan
pelayanan publik terus berbenah dalam pelayanan pertanahan. Sebagaimana visi
Kementerian ATR/BPN yaitu menjadi Institusi Pengelola Pertanahan dan Tata Ruang
yang terpercaya dan berstandar dunia yang diharapkan dapat tercapai pada tahun 2025.
Upaya menuju Institusi penyelenggara layanan pertanahan berstandar dunia di tahun
2025, yaitu dengan mewujudkan kantor pertanahan modern dengan memberikan layanan
pertanahan dan tata ruang berbasis elektronik. Proses pelayanan pertanahan dan tata
ruang yang dilakukan melalui sistem elektronik terintegrasi. Pengertian sistem elektronik
menurut Pasal 1 ayat (3) Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan
Pertanahan Nasional Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2017 (Permen ATR/Ka. BPN
No. 5 Th. 2017) tentang Layanan Informasi Pertanahan Secara Elektronik. “Sistem
elektronik adalah serangkaian perangkat dan prosedur elektronik yang berfungsi
mempersiapkan, mengumpulkan, mengolah, menganalisis, menyimpan, menampilkan,
mengumumkan, mengirimkan dan/ atau menyebarkan informasi elektronik”. Dalam
proses penataan menuju layanan pertanahan online, kantor pertanahan menyiapkan basis
data pertanahan dengan melakukan penataan data pertanahan, melalui validasi seluruh
data spasial dan data tekstual dalam Komputerisasi Kegiatan Pertanahan (KKP) serta
digitalisasi dokumen dengan aplikasi Sistem Pengelolaan Warkah Elektronik (Sloka
Etnik). Akan tetapi pada saat pelaksanaan penataan data pertanahan banyak ditemui
hambatan yang disebabkan kondisi data pendaftaran tanah.
Kondisi data pendaftaran tanah yang ada kantor pertanahan belum tertata dengan
baik, banyak bidang tanah yang terdaftar belum dipetakan dalam peta pendaftaran,
bidang tanah hasil pemecahan, pemisahan dan penggabungan pada peta pendaftaran tidak
dipetakan kembali sehingga bidang tanah tidak berubah, untuk pelayanan peningkatan
hak dari hak guna bangunan menjadi hak milik data yang diubah hanya pada buku tanah
dan tidak merubah juga surat ukur sehingga bidang tanah memiliki dua nomor hak. Selain
itu data 3 pendaftaran tanah masih dalam bentuk analog mengakibatkan rentan untuk
hilang dalam pengarsipan dokumen dan sulit dicari apabila dibutuhkan. Jika
13
permasalahan tersebut tetap dibiarkan dan terus berlanjut maka akan menjadi bom waktu
yang suatu saat dapat meledak. Untuk menyelesaikan masalah tersebut kantor pertanahan
wajib melaksanakan penataan data pertanahan ke dalam bentuk digital dan data
pertanahan tersebut harus terintegrasi. Tujuannya agar data pendaftaran tanah menjadi
valid, lengkap dan berbasis elektronik untuk menuju layanan online.
Pada kantor Pertanahan Alor, digitalisasi data pada akun KKP juga belum
terlaksana dengan maksimal. Hal ini didasari oleh beberapa faktor yaitu peralatan yang
masih kurang di Kantor terutama pada Seksi Penetapan Hak dan Pendaftaran hanya
terdapat 1 scanner. Mesin scanner ini juga masih merupakan mesin scanner yang belum
bisa menscan bolak-balik secara otomatis. Selain itu penataaan buku tanah, warkah dan
dokumen lainnya yang tidak tertata dengan baik juga mempersulit dalam proses
digitalisasi data pada Kantor Pertanahan Kabupaten Alor.
Gambar A.3.1
Statistik kualitas data lengkap pada akun KKP untuk Wilayah Nusa Tenggara Timur
terkhususnya Kantor Pertanahan Kabupaten Alor
Dari gambar tersebut menunjukkan bahwa kualitas kelengkapan data yang terdapat dalam sistem
KKP Kantor Pertanahan Kabupaten Alor belum maksimal.
14
B. PEMILIHAN ISU
Setelah mengidentifikasi isu, selanjutnya diperlukan analisis lanjutan pada ketiga isu
tersebut. Analisis dilakukan untuk menetapkan kriteria isu dan kualitas isu sehingga
mendapatkan kualitas isu yang paling tepat untuk diangkat dan dijadikan pembahasan dalam
rancangan aktualisasi. Dalam proses penetapan isu yang berkualitas atau dengan kata lain
isu yang bersifat aktual, dapat menggunakan alat bantu teknik tapisan isu salah satunya
menggunakan kriteria USG dengan menetapkan rentang penilaian (1-5). Adapun kriteria
dalam penggunakan teknik tapisan USG, yaitu :
Urgency; seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti
Seriousness; seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan
Growth; seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani
segera.
Tabel 1
Berikut analisis tapisan ketiga isu tersebut dengan menggunakan teknik USG
Kriteria
Total
No. Masalah Penilaian Peringkat
Nilai
U S G
1. Sistem Pengelolaan dan Peminjaman 5 5 5 15 I
Arsip Buku Tanah dan Warkah yang
Tidak Tertata dengan Baik
2. Petugas Loket yang terkadang kurang jelas 5 4 3 12 II
dalam memberikan arahan persyaratan
permohonan dan kurang maksimal
memeriksa dokumen persyaratan
permohonan (masih sering kurang/salah)
sehingga pada saat masuk ke Seksi
Pendaftaran dan Penetapan Hak berkas
harus dikembalikan dan belum dapat
dijalankan/diproses
15
3. Digitalisasi data pada KKP 4 4 3 11 III
(Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) yang
belum maksimal
Keterangan :
Tabel 2 Deskripsi Kriteria Urgency
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu > 1 tahun
16
2 Kurang Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 tahun
1 Tidak Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu > 1 tahun
Berdasarkan hasil analisis tapisan isu dengan menggunakan teknik USG, maka diperoleh
peringkat dari isu-isu yang telah ditemukan. Isu yang menduduki peringkat pertama yang
mendesak untuk dibahas, dianalisis, ditindaklanjuti adalah “Sistem Pengelolaan dan
Peminjaman Arsip Buku Tanah dan Warkah yang Tidak Tertata dengan Baik”.
Selanjutnya terhadap isu yang telah terpilih, dilakukan analisis lebih mendalam
menggunakan alat bantu analisis. Terdapat beberapa alat bantu yang bisa digunakan dalam
menganalisis lebih mendalam terhadap suatu isu, salah satunya yaitu menggunakan
Fishbone Diagram / Diagram Tulang Ikan. Pendekatan fishbone diagram berupaya
memahami persoalan dengan memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Fishbone
diagram atau diagram tulang ikan ini lebih menekankan pada hubungan sebab akibat,
sehingga seringkali juga disebut sebagai cause-and-effect diagram atau Ishikawa Diagram
yang diperkenalkan oleh Dr. Kaoru Ishikawa, seorang ahli pengendalian kualitas dari
Jepang, sebagai satu dari tujuh alat kualitas dasar. Fishbone diagram akan mengidentifikasi
berbagai sebab potensial dari satu efek atau masalah, dan menganalisis masalah tersebut
melalui sesi brainstorming.
17
Bagan 2 Diagram Fishbone
MATERIAL
MACHINE METHOD
Tidak ada
Tidak adanya
sosialisasi
ruang arsip
Pemanfaatan
Teknologi Tidak ada form Sistem
Kurangnya
yang Kurang peminjaman Pengelolaan dan
anggaran
dan ketentuan Peminjaman
Arsip Buku
Tanah dan
SDM Terbatas Keterbiasaan
Kurangnya Warkah yang
memaklumi
mencontoh Tidak Tertata
kondisi yang
Tidak ada kemajuan dengan Baik
berantakan
Penanggungjawab kantah lain
MAN MOTHER
POWER NATURE
MEASUREMENT
18
TABEL 5 PENJELASAN FISHBONE DIAGRAM
No. Kategori Sebab Akibat
1. Machine (Mesin/Teknologi) Pemanfaatan teknologi yang kurang
Tidak adanya ruang arsip
Kantor Pertanahan Kabupaten Alor tidak memiliki ruang arsip tersendiri untuk buku tanah dan warkah
2. Material Kurangnya anggaran Sistem
Kurangnya anggaran menyebabkan Kantor Pertanahan Kabupaten Alor belum bisa membeli lebih banyak Pengelolaan
Tidak dilakukannya sosialisasi kepada pegawai mengenai aturan peminjaman buku tanah dan warkah Arsip Buku
Tanah dan
3. Method (Metode/Proses) Tidak ada form peminjaman dan aturan
Tidak adanya aturan mengenai peminjaman buku tanah dan warkah serta tidak dilakukan pencatatan melalui form Warkah
yang Tidak
atau buku catatan sehingga buku tanah dan warkah tidak dapat ditracking posisinya
Tertata
SDM Terbatas
dengan
4. Man Power (Tenaga Kerja) Tidak ada penanggungjawab
Baik
Tidak ada penanggungjawab/petugas khusus dalam mengurus peminjaman buku tanah dan warkah sehingga
setiap orang bebas mengakses buku tanah dan warkah tanpa izin
5. Measurement (Pengukuran) Kurangnya mencontoh kemajuan Kantor Pertanahan lain
Kantor Pertanahan lain sudah banyak menerapkan sistem peminjaman buku tanah dan warkah berbasis
perpustakaan, namun Kantor Pertanahan Alor belum dapat mencontoh dan menerapkan sistem tersebut
6. Mother Nature (Lingkungan) Keterbiasaan memaklumi kondisi yang berantakan
19
C. PENENTUAN GAGASAN PEMECAH ISU
Berdasarkan analisis isu lebih mendalam menggunakan fishbone diagram, ditemukan
kategori-kategori yang menjadi penyebab dalam permasalahan tersebut. Selanjutnya dari
kategori tersebut ditarik beberapa kategori utama untuk ditemukan Gagasan pemecahan
masalah dalam aktualisasi ini yaitu dengan melalukan “Perbaikan Pengelolaan Sistem
Peminjaman dan Penyusunan Arsip Buku Tanah dan Warkah Menggunakan Google
Form dan Buku Catatan di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor” dengan langkah-
langkah kegiatan sebagai berikut :
20
D. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI
Bagian ini berisi Matriks Rancangan Aktualisasi yang akan menjelaskan kegiatan
pemecahan dari isu yang diangkat.
1. Unit Kerja
Kantor Pertanahan Kabupaten Alor
2. Jabatan
Analis Hukum Pertanahan
3. Identifikasi Isu
1) Sistem Pengelolaan dan Peminjaman Arsip Buku Tanah dan Warkah yang Tidak
Tertata dengan Baik
2) Petugas Loket yang terkadang kurang jelas dalam memberikan arahan persyaratan
permohonan dan kurang maksimal memeriksa dokumen persyaratan permohonan
(masih sering kurang/salah) sehingga pada saat masuk ke Seksi Pendaftaran dan
Penetapan Hak berkas harus dikembalikan dan belum dapat dijalankan/diproses
3) Digitalisasi data pada KKP (Komputerisasi Kegiatan Pertanahan) yang belum
maksimal
4. Isu yang diangkat
“Sistem Pengelolaan dan Peminjaman Arsip Buku Tanah dan Warkah yang Tidak Tertata
dengan Baik”
5. Gagasan Pemecahan Isu
Gagasan pemecahan masalah dalam aktualisasi ini adalah “Perbaikan Pengelolaan
Sistem Peminjaman dan Penyusunan Arsip Buku Tanah dan Warkah
Menggunakan Google Form dan Buku Catatan di Kantor Pertanahan Kabupaten
Alor” dengan langkah-langkah kegiatan sebagai berikut :
1. Membuat Google Form dan mempersiapkan buku peminjaman manual;
2. Membuat batas/jangka waktu peminjaman dan batas/jangka waktu perpanjangan
peminjaman Buku Tanah dan Warkah;
3. Memberikan sosialisasi mengenai tata cara, alur, jangka waktu dan perpanjangan
peminjaman Buku Tanah dan Warkah;
4. Merapikan dan menata kembali Arsip Buku Tanah dan Warkah yang tidak beraturan;
5. Membuat rekapan peminjaman Buku Tanah dan Warkah setiap bulannya untuk
melihat Buku Tanah dan Warkah yang masih dalam peminjaman atau yang belum
dikembalikan/ sudah memasuki tenggang waktu untuk dikembalian.
21
TABEL 7 MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Google Form 1. Membeli Buku Besar Folio Terbentuknya Google 1. Smart ASN Menyelenggarakan Dalam kegiatan ini
dan mempersiapkan 2. Menyusun kriteria apa yang Form khusus untuk Dapat memanfaatkan Pelayanan Pertanahan memperkuat nilai
buku peminjaman harus diisi dibagian atas Peminjaman buku tanah inovasi dalam bidang dan Penataan Ruang Profesional yaitu
manual Buku Besar Folio saat ingin dan warkah serta Buku teknologi dan yang Berstandar Dunia berdedikasi,
meminjam Peminjaman Manual melaksanakan tugas untuk mencapai tujuan memiliki komitmen
3. Membuat Google Form yang ditulis rapi dengan baik dalam era Pelayanan Publik dan dan akuntabel,
literasi digital Tata Kelola senantiasa
2. Adaptif Kepemerintahan yang meningkatkan
Cepat menyesuaikan Berkualitas dan kompetensi untuk
diri menghadapi Berdaya Saing menyesuaikan
perubahan, terus pengetahuan dan
berinovasi, dan teknologi
mengembangkan
kreativitas serta
bertindak proaktif
22
Keterkaitan Kontribusi
Penguatan Nilai
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi-
Organisasi
Pelatihan Misi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
2. Membuat batas/jangka 1. Berdikusi dengan Mentor Terbentuknya aturan 1. Akuntabel Menyelenggarakan Dalam kegiatan ini
waktu peminjaman dan mengenai aturan peminjaman internal, syarat dan Batas waktu/jangka Pelayanan Pertanahan memperkuat nilai
batas/jangka waktu buku tanah dan warkah jangka waktu mengenai waktu ini bertujuan dan Penataan Ruang Terpercaya yaitu
perpanjangan 2. Menentukan batas waktu peminjaman Buku Tanah untuk membuat setiap yang Berstandar Dunia berpikir, berperilaku
peminjaman Buku peminjaman buku tanah dan dan Warkah orang yang untuk mencapai tujuan dengan cara terbaik
Tanah dan Warkah warkah melakukan Pelayanan Publik dan dan benar,
3. Membuatnya dalam bentuk peminjaman buku Tata Kelola memegang teguh
aturan diketik dan dijadikan tanah dapat Kepemerintahan yang kode etik, amanah
soft file maupun print out menggunakannya Berkualitas dan jabatan serta prinsip
dengan cermat dan Berdaya Saing moral, sehingga
efektif menghasilkan
kinerja yang handal
dan berkualitas.
23
Keterkaitan Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
3. Memberikan sosialisasi 1. Membagikan hasil print Tercapainya pemahaman 1. Kolaboratif Menyelenggarakan Dalam kegiatan ini
mengenai tata cara, lembaran yang berisi aturan, bersama yang baik dan Mengajak semua seksi Pelayanan Pertanahan memperkuat nilai
alur, jangka waktu dan syarat dan jangka waktu sistem yang lebih tertata untuk memahami dan dan Penataan Ruang Profesional yaitu
perpanjangan peminjaman dalam dan juga agar pada saat terlibat mendukung yang Berstandar Dunia berdedikasi,
peminjaman Buku menyiapkan dalam bentuk pelaksanaan kegiatan serta menjalankan untuk mencapai tujuan memiliki komitmen
Tanah dan Warkah soft file pdf tidak terjadi kebingungan kegiatan ini demi Pelayanan Publik dan dan akuntabel,
2. Mengunjungi setiap seksi dan kelancaran setiap Tata Kelola senantiasa
memberikan penjelasan seksi yang Kepemerintahan yang meningkatkan
mengenai sistem pengelolaan membutuhkan buku Berkualitas dan kompetensi untuk
dan peminjaman buku tanah tanah dan warkah Berdaya Saing menyesuaikan
dan warkah yang baru pengetahuan dan
3. Membuka sesi tanya jawab teknologi
mengenai sistem peminjaman
buku tanah dan warkah
24
Keterkaitan Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
4. Merapikan dan menata 1. Membongkar kardus yang Tercapainya Arsip Buku 1. Berorientasi Menyelenggarakan Dalam kegiatan ini
kembali Arsip Buku berisi tumpukan Buku Tanah Tanah dan Warkah yang Pelayanan Pelayanan Pertanahan memperkuat nilai
Tanah dan Warkah yang masih berantakan dan tersusun rapi dan Memberikan kinerja dan Penataan Ruang Melayani yaitu
yang tidak beraturan; tercampur gampang ditemukan melebihi daripada yang Berstandar Dunia berupaya
2. Mengelompokkan buku tanah sekedar cukup dan untuk mencapai tujuan memberikan layanan
sesuai dengan desa/kelurahan diharapkan kegiatan Pelayanan Publik dan dengan orientasi
kemudian mengurutkannya ini dapat mempercepat Tata Kelola kepuasan masyarakat
nomornya sistem pencarian buku Kepemerintahan yang dan pemangku
3. Mengelompokkan warkah tanah dan membantu Berkualitas dan kepentingan
berdasarkan jenis mempercepat proses Berdaya Saing
permohonan berkas yang diajukan
masyarakat
2. Harmonis
Kegiatan ini bertujuan
untuk mewujudkan
lingkungan kerja yang
lebih kondusif
25
Keterkaitan Kontribusi
No. Kegiatan Tahapan Kegiatan Output / Hasil Substansi Mata Terhadap Visi- Penguatan Nilai
Pelatihan Misi Organisasi Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
5. Membuat rekapan 1. Menarik data dari google Terciptanya kepastian 1. Akuntabel Menyelenggarakan Dalam kegiatan ini
peminjaman Buku form untuk dijadikan ke dan keamanan mengenai Melalui kegiatan Pelayanan Pertanahan memperkuat nilai
Tanah dan Warkah excel letak Buku Tanah dan diharapkan dan Penataan Ruang Profesional yaitu
setiap bulannya untuk 2. Membuat rekapan Warkah karena dapat meningkatkan rasa yang Berstandar Dunia berdedikasi,
melihat Buku Tanah peminjaman buku tanah ditracking jujur dan untuk mencapai tujuan memiliki komitmen
dan Warkah yang setiap bulannya sehingga tanggungjawab semua Pelayanan Publik dan dan akuntabel,
masih dalam dapat melihat buku tanah pihak terhadap buku Tata Kelola senantiasa
peminjaman atau yang mana yang masih tanah dan warkah Kepemerintahan yang meningkatkan
belum dikembalikan/ dipergunakan dan berapa terutama yang Berkualitas dan kompetensi untuk
sudah memasuki banyak buku tanah yang meminjam buku tanah Berdaya Saing menyesuaikan
tenggang waktu untuk dipergunakan setiap bulannya dan warkah pengetahuan dan
dikembalian; 3. Membuat buku tanda terima teknologi
pengembalian buku tanah
yang disertai tandatangans
26
E. JADWAL KEGIATAN AKTUALISASI
Rancangan aktualisasi ini dilaksanakan di Kantor Pertanahan Kabupaten Alor sejak tanggal
29 Agustus 2022 sampai dengan 27 September 2022. Berikut ini adalah jadwal kegiatan
pada tahap aktualisasi :
Tabel 8 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Minggu Aktualisasi Ke
No Kegiatan Agustus September Oktober
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5
1. Membuat Google Form dan
mempersiapkan buku peminjaman
manual
2. Membuat batas/jangka waktu
peminjaman dan batas/jangka waktu
perpanjangan peminjaman Buku Tanah
dan Warkah
3. Memberikan sosialisasi mengenai tata
cara, alur, jangka waktu dan
perpanjangan peminjaman Buku Tanah
dan Warkah
4. Merapikan dan menata kembali Arsip
Buku Tanah dan Warkah yang tidak
beraturan
5. Membuat rekapan peminjaman Buku
Tanah dan Warkah setiap bulannya untuk
melihat Buku Tanah dan Warkah yang
masih dalam peminjaman atau yang
belum dikembalikan/ sudah memasuki
tenggang waktu untuk dikembalian.
27
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Muhammad Taufiq, DEA ; Erna Irawati, S.Sos., M.Pol.Adm. (2021). Modul Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil AKUNTABEL. Jakarta: ISBN.
Dra. Elly Fatimah, M.Si; Erna Irawati, S.Sos., M.Pol.Adm . (2017). Modul Pelatihan Dasar
Calon PNS Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: ISBN.
Hidajat, A. T. (2022). AGENDA II Nilai-Nilai Dasar PNS Angkatan XVIII Gel 5. Bogor:
PUSAT PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA KEMENTERIAN AGRARIA DAN
TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 17 Tahun
2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Badan Pertanahan Nasional dan Kantor
Pertanahan.
Peraturan Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 16 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agraria dan
Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional.
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2019 Tentang Jabatan Pelaksana Nonstruktural Di Lingkungan
Kementerian Agraria Dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional .
Peraturan Menteri Agraria Dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Republik
Indonesia Nomor 27 Tahun 2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian Agraria Dan Tata
Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Tahun 2020-2024.
28
BIODATA PENULIS
29