Anda di halaman 1dari 38

DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
kemudahan dalam menyelesaikan Modul Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap
Tingkat II. Modul ini disusun sebagai penunjang kegiatan diklat agar peserta diklat
dapat mempelajari dan memahami materi-materi yang diberikan.

Pada kesempatan ini pula, kami menyampaikan rasa terima kasih kepada semua
pihak yang terlibat dalam penyusunan modul ini. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalas semua kebaikan dan jerih payah Saudara-saudara sekalian.

Semoga modul ini dapat memberikan manfaat dan pengetahuan yang lebih luas
kepada pembaca, khususnya peserta diklat. Akhir kata dengan segala kerendahan
hati, tim penyusun mengharapkan masukan dan kritikan demi perbaikan
penyusunan modul di masa akan datang.

Terima kasih.

Bogor, November 2017


Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan,

Dr. H. Dadang Suhendi, S.H., M.H.


NIP. 19611128 199103 1 002

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 i


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

DAFTAR ISI

Hal
KATA PENGANTAR ......................................................................................................................... i
DAFTAR ISI...................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
B. DESKRIPSI SINGKAT ........................................................................................................... 2
C. TUJUAN PEMBELAJARAN .................................................................................................. 2
D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK .................................................................. 2
E. PETUNJUK BELAJAR ........................................................................................................... 3
BAB II KENDALI MUTU DATA YURIDIS ......................................................................................... 4
A. BERKAS PERMOHONAN .................................................................................................... 4
B. PENGUMUMAN ..................................................................................................................... 8
C. BUKU TANAH ......................................................................................................................... 9
D. SERTIPIKAT ......................................................................................................................... 10
RANGKUMAN ................................................................................................................................. 11
LATIHAN .......................................................................................................................................... 11
BAB III KENDALI MUTU DATA FISIK ........................................................................................... 12
A. GAMBAR UKUR ................................................................................................................... 14
B. PETA BIDANG TANAH ....................................................................................................... 19
C. SURAT UKUR ....................................................................................................................... 19
D. PEMETAAN BIDANG TANAH PADA PETA PENDAFTARAN ...................................... 20
RANGKUMAN ................................................................................................................................. 21
LATIHAN .......................................................................................................................................... 22
LAMPIRAN ..................................................................................................................................... 23
KUNCI JAWABAN .......................................................................................................................... 31
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................................... 33
RIWAYAT HIDUP ........................................................................................................................... 34

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 ii


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Formulir Isian Peserta PTSL ................................................................................................. 7


Gambar 2. Rekapitulasi Peserta PTSL ................................................................................................... 7
Gambar 3. Pengumuman Ajudikasi Percepatan ..................................................................................... 8
Gambar 4. Diagram Kendali Mutu Pengukuran dan Pemetaan PTSL ................................................. 12
Gambar 5. Pembuatan Gambar Ukur Dengan Metode Berbeda .......................................................... 16
Gambar 6. Pembuatan Gambar Ukur Dengan Metode Berbeda .......................................................... 17
Gambar 7. Contoh Kendali Mutu Gambar Ukur .................................................................................... 18

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 iii


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Target pertanahan di dalam Rencana Jangka Menengah Nasional 2015 –
2019, yang terkenal dengan Nawa Cita, termasuk dalam kelompok Cita ke 6 yaitu
“Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia”. Target
penyelesaian sertipikat tanah adalah 5 juta bidang pada tahun 2017, 7 juta bidang
pada tahun 2018 dan 9 juta bidang pada tahun 2019. Untuk menyelesaikan volume
target bidang tanah yang sangat besar ditempuh dengan program Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Landasan kegiatan PTSL saat ini adalah berdasarkan Peraturan Menteri
Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional Nomor 1 Tahun 2017
tentang Perubahan Peraturan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertanahan
Nasional Nomor 35 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran
Tanah Sistematis Lengkap. PTSL pada dasarnya sama dengan pengertian
pendaftaran tanah sistematis pada PP No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran
Tanah.
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) adalah kegiatan pendaftaran
tanah untuk pertama kali yang dilakukan secara serentak yang meliputi semua
obyek pendaftaran tanah yang belum didaftar maupun yang telah terdaftar dalam
suatu wilayah desa/kelurahan atau nama lainnya yang setingkat dengan itu.
Kegiatan PTSL harus melalui tahapan sebagaimana disebut dalam Pasal 3
PMATR/KBPN No. 1 Tahun 2017 yaitu mulai dari penetapan lokasi hingga
penyerahan sertipikat.
Salah satu tahapan kegiatan yang krusial dan penting di dalam kegiatan PTSL
adalah pengumpulan dan pengolahan data yuridis dan fisik. Di dalam tahapan
kegiatan inilah, subyek dan obyek hak atas tanah dipastikan kebenarannya. Data
Fisik adalah keterangan mengenai letak, batas dan luas bidang tanah dan satuan

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 1


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

rumah susun yang didaftar, termasuk keterangan mengenai adanya bangunan atau
bagian bangunan di atasnya.
Data Yuridis adalah keterangan mengenai status hukum atau status
penguasaan bidang tanah dan satuan rumah susun yang didaftar, pemegang hak
atau pihak yang menguasai, dan hak pihak lain serta beban-beban lain yang
membebaninya. Kedua jenis data tersebut sangat penting dan harus diteliti dengan
benar apakah sesuai dengan kondisi yang ada. Oleh karena itu penelitian dan
kendali mutu terhadap data yuridis dan fisik sangat menentukan benar tidaknya
penerbitan sertipikat hak atas tanah.

B. DESKRIPSI SINGKAT
Modul ini disiapkan untuk membekali peserta dengan pemahaman mengenai
konsep kendali mutu terhadap pengumpulan dan pengolahan data yuridis dan fisik.
Mata diklat ini sebagian besar merupakan panduan bagaimana mengecek hasil
pekerjaan pada data yuridis berupa berkas permohonan, pengumuman, buku tanah
dan sertipikat. Sedangkan pengecekan pekerjaan pada data fisik meliputi Gambar
Ukur, Surat Ukur, Peta Bidang Tanah dan Peta Pendaftaran Tanah.

C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Kompetensi Dasar
Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan mampu mengetahui dan
memahami cara meneliti data fisik dan yuridis dalam rangka Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap.
2. Indikator keberhasilan
Setelah selesai pembelajaran, peserta diharapkan dapat :
a. Mengetahui kendali mutu data yuridis
b. Mengetahui kendali mutu data fisik

D. MATERI POKOK DAN SUB MATERI POKOK


Mengacu pada tujuan pembelajaran di atas, materi pokok untuk Mata Diklat ”
Kendali Mutu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap” terdiri dari :

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 2


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

a. Kendali Mutu Data Yuridis


b. Kendali Mutu Data Fisik

E. PETUNJUK BELAJAR
Modul Kendali Mutu Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap merupakan
lanjutan dari pembelajaran mata diklat yang terkait dengan operasional kegiatan
Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Diharapkan pembaca telah terlebih dahulu
memiliki pengetahuan mengenai kegiatan teknis terkait pengumpulan data yuridis
dan data fisik.
Bagian modul yang berisi tentang teori Kendali Mutu Pendaftaran Tanah
Sistematis Lengkap dibaca dengan seksama terutama pada bagian paragraf yang
membicarakan suatu konsep. Selesai membaca bagian teori secara keseluruhan,
pembaca dapat menambah khasanah pengetahuan dengan membaca peraturan –
peraturan tentang data yuridis dan data fisik. Selain itu juga pembaca dituntut untuk
melengkapi bacaan dengan Petunjuk Teknis Pengumpulan Data Yuridis dan
Pengumpulan Data Fisik.

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 3


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

BAB II
KENDALI MUTU DATA
YURIDIS

Indikator keberhasilan : Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mengetahui


penerapan kendali mutu data yuridis terhadap berkas permohonan, pengumuman, buku
tanah dan sertipikat

A. BERKAS PERMOHONAN
Berkas permohonan merupakan formulir isian yang berisikan data yuridis.
Formulir isian khusus untuk kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL) telah
ditentukan sebagaimana terdapat dalam Petunjuk Teknis Kegiatan. Berkas isian
harus konsisten dengan isi dokumen persuratan yang dilampirkan dan kondisi di
lapang.
Kendali mutu untuk berkas permohonan adalah dengan mencek hal – hal
berikut ini :
- Pengisian berkas permohonan dan penandatanganan oleh pemilik tanah yang
bersangkutan sebagai peserta PTSL (Formulir 1a).
- Isi berkas permohonan apakah sesuai dengan kondisi yang sebenarnya dan
dokumen pendukung
- Petugas pengumpul data menandatangani formulir isian yang telah
ditandatangani oleh peserta pemilik tanah
- Dokumen identitas dan persyaratan terkait dengan data di dalam form isian harus
lengkap
- Meterai pada persyaratan tertentu harus terpasang dan ditanda tangani sesuai
ketentuan
- Petugas pengumpul data melakukan rekapitulasi seluruh peserta dalam satu
desa/ kelurahan lokasi PTSL (Formulir 1b).

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 4


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

- Apabila seluruh data terkumpul, petugas harus memastikan tidak ada yang
tercecer
- Peserta/ pemilik tanah yang belum melengkapi dokumen pendukung harus
diberitahu secara tertulis
- Isian di dalam Risalah Penelitian Data Yuridis dan Penetapan Batas telah diisi
sesuai dengan fakta yang ada dan dokumen yang dilampirkan
- Tanda tangan tetangga berbatasan bidang tanah harus jelasa dan ada. Apabila
tidak ada tanda tangan, maka pemilik tanah harus mengikuti ketentuan yang
berlaku.
- Bentuk dan arah bidang tanah harus sesuai dengan fakta di lapangan
- Catatan lain seperti ada tidaknya beban – beban atas tanah, sengketa tanah dan
kondisi lainnya harus disebutkan

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 5


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 6


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Gambar 1. Formulir Isian Peserta PTSL

Gambar 2. Rekapitulasi Peserta PTSL

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 7


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

B. PENGUMUMAN
Pengumuman merupakan bagian dari tahapan kegiatan PTSL yang harus
dilaksanakan. Isi dari pengumuman adalah hasil pemeriksaan tanah yang
menyimpulkan dapat dibukukan dan atau diterbitkan hak atas tanahnya.
Pengumuman ditempel di atas papan pengumuman di yang berada di Kantor
Pertanahan dan/atau Kantor Kelurahan/Desa dan/atau Sekretariat RT/RW lokasi
bidang tanah tersebut selama 14 hari kerja, dengan tujuan untuk diketahui khalayak
masyarakat dan memberi kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentingan
untuk menyampaikan keberatan jika ada keberatan.

Gambar 3. Pengumuman Ajudikasi Percepatan

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 8


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Kendali mutu untuk pengumuman meliputi :


- Format pengumuman telah sesuai dengan ketentuan
- Isi dari pengumuman telah sesuai dengan risalah data yuridis dan data fisik
- Pengumuman ditanda tangani oleh ketua panitia ajudikasi
- Pemasangan pengumuman dengan tempat dan jangka waktu yang ditentukan
- Setelah selesai masa pengumuman harus dibuatkan berita acara pengesahan
pengumuman

C. BUKU TANAH
Buku Tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis
dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya. Pembuatan
buku tanah berdasarkan alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997, penegasan konversi dan pengakuan
hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 65, dan penetapan pemberian hak
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 hak-hak atas tanah, Hak Pengelolaan dan
tanah wakaf yang bersangkutan.
Kendali mutu terhadap produk buku tanah adalah :
- Data pada Buku Tanah sesuai dengan Daftar Isian 205, 205A, 205B atau 205C
tergantung dengan hak yang dibukukan. Dengan telah diberlakukannya sistem
komputerisasi terintegrasi data spasial dan tekstual (Geo- KKP), maka data dari
Daftar Isian telah otomatis akan tercetak di Buku Tanah.
- Tata cara pengisian Buku Tanah sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Apabila terdapat kekuranglengkapan atau masih disengketakannya data fisik dan
atau data yuridis, maka dilakukan pencatatan dalam halaman 3 buku tanah
- Dalam pembukuan hak pembatasan-pembatasan yang bersangkutan dengan hak
tersebut, termasuk pembatasan dalam pemindahan hak, pembatasan dalam
penggunaan tanah menyangkut garis sempadan pantai dan pembatasan
penggunaan tanah hak dalam kawasan lindung, juga dicatat
- Penandatanganan buku tanah dilakukan oleh Ketua Panitia Ajudikasi atas nama
Kepala Kantor Pertanahan

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 9


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Kesalahan yang terjadi dalam pembuatan buku tanah yang dapat diperbaiki
adalah yang disebabkan oleh kesalahan manusia (human error) dan kesalahan
teknis pencetakan (technical problems) seperti salah pengetikan, bergesernya
blangko ketika dicetak, dan sebagainya. Tetapi apabila terjadi kesalahan secara
substansi, maka harus dilakukan prosedur sesuai dengan peraturan perundang –
undangan.

D. SERTIPIKAT
Sertipikat adalah surat tanda bukti hak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19
ayat (2) huruf c Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar
Pokok-Pokok Agraria untuk hak atas tanah, hak pengelolaan, tanah wakaf, yang
masing-masing sudah dibukukan dalam buku tanah yang bersangkutan.

Kendali mutu terhadap produk sesrtipikat tanah adalah :


- Data pada sertipikat merupakan kutipan dari Buku Tanah sehingga juga harus
sesuai dengan Daftar Isian 205, 205A, 205B atau 205C, tergantung dengan hak
yang dibukukan. Dengan telah diberlakukannya sistem komputerisasi terintegrasi
data spasial dan tekstual (Geo- KKP), maka data dari Daftar Isian telah otomatis
akan tercetak di sertipikat.
- Tata cara pengisian sertipikat sesuai dengan ketentuan yang berlaku
- Apabila terdapat kekuranglengkapan atau masih disengketakannya data fisik dan
atau data yuridis, maka dilakukan pencatatan dalam halaman 3 buku tanah
- Dalam pembukuan hak pembatasan-pembatasan yang bersangkutan dengan hak
tersebut, termasuk pembatasan dalam pemindahan hak, pembatasan dalam
penggunaan tanah menyangkut garis sempadan pantai dan pembatasan
penggunaan tanah hak dalam kawasan lindung, juga dicatat
- Penandatanganan sertipikat dilakukan oleh Ketua Panitia Ajudikasi atas nama
Kepala Kantor Pertanahan
Kesalahan yang terjadi dalam pembuatan sertipikat, sama halnya dengan pada
buku tanah. Kesalahan yang dapat diperbaiki langsung adalah yang disebabkan
oleh kesalahan manusia (human error) dan kesalahan teknis pencetakan (technical

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 10


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

problems) seperti salah pengetikan, bergesernya blangko ketika dicetak, dan


sebagainya. Tetapi apabila terjadi kesalahan secara substansi, maka harus
dilakukan prosedur sesuai dengan peraturan perundang – undangan.

RANGKUMAN
Berkas permohonan merupakan formulir isian yang berisikan data yuridis.
Formulir isian khusus untuk kegiatan Pendaftaran Tanah Sistematis (PTSL) telah
ditentukan sebagaimana terdapat dalam Petunjuk Teknis Kegiatan. Berkas isian
harus konsisten dengan isi dokumen persuratan yang dilampirkan dan kondisi di
lapang.
Pengumuman merupakan bagian dari tahapan kegiatan PTSL yang harus
dilaksanakan. Isi dari pengumuman adalah hasil pemeriksaan tanah yang
menyimpulkan dapat dibukukan dan atau diterbitkan hak atas tanahnya.
Pengumuman ditempel di atas papan pengumuman di tempat yang telah ditentukan
sesuai peraturan.
Buku Tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis
dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya. Pembuatan
buku tanah harus dikontrol agar tidak terjadi kesalahan dalam penerbitannya. Hal
yang sama juga berlaku dalam proses penerbitan sertipikat.

LATIHAN
1. Bagaimana keterkaitan data pada risalah penelitian data yuridis dengan data
pada buku tanah ?
2. Jelaskan mengapa harus meneliti kembali buku tanah ?
3. Apa dampak dari isian buku tanah tidak benar ?
4. Jelaskan bagian mana saja pada buku tanah yang harus diteliti ?

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 11


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

BAB III
KENDALI MUTU DATA FISIK

Indikator keberhasilan : Setelah mempelajari bab ini, peserta diharapkan mengetahui


penerapan kendali mutu data fisik pada kegiatan pengukuran dan pemetaan dan kendali
mutu terhadap produk Gambar Ukur, Peta Bidang Tanah Surat Ukur dan Peta Pendaftaran
Tanah

Kendali Mutu kegiatan PTSL dilakukan untuk memastikan setiap tahapan


kegiatan dapat berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengukuran PTSL. Setiap
kegiatan dalam PTSL mempunyai potensi terjadi kesalahan. Untuk itu diperlukan
evaluasi yang rutin dan berkesinambungan agar kesalahan/ penyimpangan dapat
diperbaiki. Dengan demikian output setiap tahapan kegiatan memenuhi standar
keluaran baik kuantitas maupun kualitasnya. Secara garis besar mekanisme kendali
mutu kegiatan pengukuran dan atau pemetaan PTSL digambarkan pada diagram
berikut :

Gambar 4. Diagram Kendali Mutu Pengukuran dan Pemetaan PTSL

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 12


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Kontrol Kualitas dilakukan oleh Surveyor Kadastral Berlisensi (SKB) dan atau
Aparatur Sipil Negara (ASN) terhadap setiap tahapan kegiatan pelaksanaan dan
pada output/produk yang dihasilkan. Kendali Mutu terhadap tahap kegiatan
dilakukan oleh Kantor Pertanahan, Kantor Wilayah dan atau Kementerian ATR/BPN.
Kendali Mutu dilakukan terhadap data fisik dan data elektronik. Kendali Mutu
terhadap output berupa GU dan PBT data elektronik berdasarkan data pada Aplikasi
KKP yang mencerminkan data fisik.
Secara detil kegiatan kendali mutu pengukuran dan pemetaan sistematis
lengkap meliputi :

Kendali Mutu Kegiatan Persiapan


1) Pengecekan kelengkapan administrasi mulai dari penyiapan jadwal pengukuran,
surat tugas petugas ukur/Surveyor Kadastral Berlisensi.
2) Pengecekan penggunaan peta dasar pendaftaran atau peta kerja.
3) Pengecekan bahwa Basecamp terletak di lokasi PTSL.
4) Pengecekan peralatan pengukuran sesuai dengan spesifikasi teknis.
5) Pengecekan metode pengukuran bidang tanah per tim pengukuran.

Kendali Mutu Pengukuran dan Penggambaran


1) Pengukuran bidang tanah
a) Memastikan bahwa Identifikasi dan deliniasi dilakukan dengan memeriksa
hasil deliniasi di atas peta kerja yang dibawa ke lapangan. Peta kerja harus
memuat garis deliniasi dan informasi nama pemohon.
b) Pengecekan secara sampling pemasangan tanda batas di lapangan.
2) Penggambaran bidang tanah
a) Memastikan proses penggambaran bidang tanah sampai proses topologi.
b) Memastikan layer-layer sesuai standar
c) Setiap bidang tanah harus mempunyai koordinat dengan sistem koordinat
nasional TM3° (geo-reference)
d) Memastikan informasi (bentuk, ukuran, luasan) bidang tanah pada Peta
digital sesuai dengan Gambar Ukur, Peta Kerja Digital dan GeoKKP

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 13


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

e) Kontrol bidang tanah hasil pengukuran dan penggambaran dengan cara


meng-overlay-kan dengan data KKP, kawasan hutan RTRW, data lainnya.
f) Untuk bidang tanah yang masih belum benar harus diberi catatan dan tidak
boleh dilanjutkan ke proses pemetaan.
3) Memastikan terkumpul bukti identitas (Fotokopi KTP/Paspor/KK) subjek bidang
tanah, kemudian data tersebut harus terentri dalam KKP.

Kendali Mutu Pemetaan dan Validasi data KKP


1) Memastikan bahwa bidang tanah ter-plot dengan benar pada Aplikasi KKP.
2) Penerbitan NIB sebagai hasil plotting bidang tanah pada Aplikasi GeoKKP.
3) Memastikan NIB telah tercatat pada Gambar Ukur.
4) Memastikan bidang tanah sudah link dengan data tekstual pada KKP.

Kendali Mutu Produk Pengukuran dan Pemetaan


1) Memastikan informasi yang terdapat dalam Gambar ukur sesuai dengan
ketentuan dalam Petunjuk Teknis Pengukuran dan Pemetaan Bidang Tanah
Sistematik Lengkap.
2) Memastikan bahwa Peta Bidang Tanah sesuai dengan Petunjuk Teknis
Pengukuran Bidang Tanah Sistematik Lengkap dalam hal : material/bahan,
layout, isi dan informasi di dalamnya.
3) Peta Bidang Tanah telah menggambarkan seluruh bidang tanah pada satuan
wilayah yang telah ditentukan.
4) Validasi terhadap hasil entri data berkas permohonan pengukuran dan data
tekstual serta data spasial hasil penggambaran bidang tanah
5) Memastikan bahwa Daftar Tanah dicetak dan menjadi lampiran Peta Bidang
Tanah.

A. GAMBAR UKUR
Gambar ukur adalah dokumen tempat mencantumkan gambar suatu bidang
tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta data hasil pengukuran bidang tanah
baik berupa jarak, sudut, azimuth, ataupun sudut jurusan. Pembuatan Gambar Ukur

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 14


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

dilakukan di kantor karena merupakan catatan asli hasil pengukuran lapangan.


Selain itu Gambar Ukur (GU) dibuat sedemikian rupa sehingga gambar bidang
tanah dan catatannya terbaca dengan jelas pada satu formulir. Setiap dokumen
gambar ukur hanya menerangkan gambar bidang tanah yang dimuat di dalamnya,
sehingga tidak diperkenankan menyambung-nyambungkan beberapa dokumen
gambar ukur untuk menggambarkan satu atau beberapa bidang tanah.
1) Apakah telah tersedia kelengkapan GU berupa :
- Surat Tugas
- Peta Kerja yang berfungsi sebagai GU halaman 2, data hitungan
koordinat/poligon
- Daftar lembar informasi bidang tanah &tanda tangan penunjuk batas (jika
pada GU halaman 4 tidak tercantum)
- Surat kuasa penunjukan batas
2) Apakah semua data yang tersedia GU halaman 1 sudah terisi semua ?
Berikut ini adalah data yang harus dicek kebenarannya :
Nomor GU NUB Nomor Berkas
NIB Nama Kecamatan Nama Desa/Kel.
Nomor Peta Dasar Nomor Peta Kerja
Nama Petugas Lapangan Tanda Tangan Status
Nama KJSKB Nomor/Tgl.Surat Tugas
Alat Ukur yang digunakan Gambar Denah Lokasi
3) Tata Cara Pengambilan Data Lapangan (disesuaikan dengan metoda-nya).
Perhatikan bagaimana kelengkapan informasi dalam pembuatan Gambar Ukur
berdasarkan hal – hal sebagai berikut :
Metoda Pengambilan Data Penggambaran Sket Bidang Tanah
Penulisan Angka Ukur Kelengkapan Toponimi
Penulisan Titik-titik Ikatan Penulisan Titik-titik Batas Bidang
Status Panunjukan Batas Arah Utara
Lampiran Hitungan Poligon Lampiran Data Mentah
Penulisan NUB/No.Berkas

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 15


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Gambar 5. Pembuatan Gambar Ukur Dengan Metode Berbeda

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 16


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Gambar 6. Pembuatan Gambar Ukur Dengan Metode Berbeda

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 17


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Gambar 7. Contoh Kendali Mutu Gambar Ukur

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 18


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

4) Tata cara pengkartiran, harus memperhatikan komponen informasi lokasi


Arah Utara Angka Skala
Status Batas Bidang Angka hitung sisi-sisi Bidang Tanah
Pencantuman No.Hak/NIB Kelengkapan Toponimi
Kontrol Hitungan Luas
5) Kelengkapan informasi bidang tanah & Penandatangan GU
Penandatangan per Bidang,kecuali bid.
bersertipikat
Luas per Bidang

B. PETA BIDANG TANAH


Peta bidang tanah adalah hasil pemetaan 1 (satu) bidang tanah atau lebih
pada lembaran kertas dengan suatu skala tertentu yang batas-batasnya telah
ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan digunakan untuk pengumuman data
fisik.
Kendali mutu pada Peta Bidang Tanah (softcopy) meliputi :
1) Kesesuaian Bidang Tanah pada Peta Dasar dengan GU (Jumlah semua bidang
terpetakan, bentuk dan posisi bidang per bidang)
2) Apakah sudah memenuhi standar topology dan standar layer
3) Apakah luas per bidang sudah tercantum
4) Apakah bidang tanah terintegrasi dengan peta GeoKKP
5) Apakah bidang tanah telah ber-NIB
6) Apakah sudah ada persetujuan kontrol kualitas (paraf pada GU halaman 3).

C. SURAT UKUR
Pembuatan Surat Ukur merupakan salah satu kegiatan pengukuran dan
pemetaan, dimana setiap bidang tanah yang telah dipetakan dalam peta
pendaftaran dibuat surat ukur guna keperluan pendaftaran haknya (pasal 14 ayat 2
dan pasal 22 ayat 1 PP24/1997). Surat Ukur (DI 207) dapat merupakan
kutipan/salinan gambar bidang tanah dari peta pendaftaran atau merupakan hasil
penggambaran sesuai dengan data-data hasil ukuran.

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 19


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Surat ukur dibuat 2 (dua) rangkap, satu disimpan pada Kantor Pertanahan
sebagai arsip dalam daftar surat ukur (DI 311 B), dan yang lainnya merupakan
bagian sertipikat tanah untuk menginformasikan tanah tersebut haknya telah
terdaftar pada buku tanah. Secara umum Surat Ukur (DI 207) dapat dibuat dengan
mengutip/menyalin gambar bidang tanah yang dimaksud dari peta pendaftaran,
atau peta bidang tanah yang dibuat untuk keperluan pengumuman atau dapat pula
dengan cara menggambar langsung dari data-data hasil ukuran.
Penggunaan skala pada Surat Ukur adalah sebagai berikut :
1. 1:500 untuk bidang tanah dengan luas kurang dari 250 m2.
2. 1:1000 untuk bidang tanah dengan luas antara 250 – 1000 m2.
3. 1:2500 untuk bidang tanah dengan luas antara 1000 – 5000 m2.
4. 1:10.000 untuk bidang tanah dengan luas antara 5000 – 80.000 m2.
5. Skala yang lebih kecil sesuai dengan luas bidang tanah tersebut.
Untuk bidang-bidang tanah yang sangat luas sehingga penggambarannya di
surat ukur memiliki skala yang lebih kecil daripada 1:50.000 maka gambar bidang
tanah dibuat pada lembar terpisah dan dijilid menjadi satu.
Kendali mutu untuk pembuatan Surat Ukur adalah :
- Pencantuman NIB
- Nomor Surat Ukur
- Skala gambar
- Penanda tanganan Surat Ukur
- Format Surat Ukur

D. PEMETAAN BIDANG TANAH PADA PETA PENDAFTARAN


Peta Pendaftaran merupakan peta tematik, adalah peta yang
menginformasikan mengenai bentuk, batas, letak, nomor bidang dari setiap bidang
tanah dan digunakan untuk keperluan pembukuan bidang . Hal ini sesuai dengan
bunyi pasal 1 ayat 15 PP24/1997 dan pasal 141 PMNA/KBPN No. 3/ 1997.
Peta pendaftaran dibuat dengan skala 1 : 1.000, 1 : 2.500, dan 1 : 10.000,
sesuai dengan fungsinya sebagai pembukuan bidang-bidang tanah dan mencegah
terjadinya pendaftaran ganda, maka peta pendaftaran harus digunakan sebagai

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 20


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

peta yang berkembang (tumbuh/ up-to date). Dengan demikian setiap perubahan,
penambahan bidang-bidang tanah yang tercakup pada suatu lembar peta
pendaftaran harus digambar pada peta tersebut.
Unsur bangunan pada peta pendaftaran tidak merupakan keharusan untuk
dipetakan, kecuali unsur tersebut merupakan bagian data yang penting atau dapat
digunakan untuk rekonstruksi batas bidang tanah jika diperlukan (pasal 141) .
Pemetaan bidang-bidang tanah pada peta pendaftaran dilakukan dengan
mengkartir atau memetakan data dari :
1. Gambar ukur sistematik
2. Gambar ukur sporadik
3. GIM, hasil pemetaan indeks grafis
Kendali mutu untuk Peta Pendaftaran Tanah mengacu kepada toleransi peta
dasar sebagai berikut :
1) Daerah pemukiman, komersial dan/atau industri, ketelitian yang digunakan
adalah 0,3mm x skala peta
2) Daerah non-pemukiman, non-komersial, non-industri ,ketelitain yang diunakan
adalah 0,5mm x skala peta
Untuk kendali mutu pengelolaan data pada aplikasi KKP adalah dengan
memperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1) Validasi data spasial
2) Validasi data tekstual

RANGKUMAN
Kendali Mutu kegiatan PTSL dilakukan untuk memastikan setiap tahapan
kegiatan dapat berjalan sesuai dengan Petunjuk Teknis Pengukuran PTSL. Setiap
kegiatan dalam PTSL mempunyai potensi terjadi kesalahan. Untuk itu diperlukan
evaluasi yang rutin dan berkesinambungan agar kesalahan/ penyimpangan dapat
diperbaiki. Dengan demikian output setiap tahapan kegiatan memenuhi standar
keluaran baik kuantitas maupun kualitasnya.
Gambar ukur adalah dokumen tempat mencantumkan gambar suatu bidang
tanah atau lebih dan situasi sekitarnya serta data hasil pengukuran bidang tanah

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 21


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

baik berupa jarak, sudut, azimuth, ataupun sudut jurusan. Kendali mutu pada
Gambar Ukur adalah dengan menilai kelengkapan informasi dan petunjuk lokasi.
Untuk kendali mutu Peta Bidang Tanah, Surat Ukur, Peta Pendaftaran Tanah
adalah dengan mengecek kelengkapan informasi, NIB, dan petunjuk lokasi.

LATIHAN
1. Sebutkan poin – poin yang harus diperhatikan dalam meneliti kualitas data
Gambar Ukur
2. Apa perbedaan pembuatan Gambar Ukur dengan metode citra satelit resolusi
tinggi, foto udara dan kadastral ? Bagaimana mengetahui tingkat kualitas data ?
3. Apa hubungan antara kualitas data pada Gambar Ukur dengan Surat Ukur

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 22


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

LAMPIRAN

Contoh Gambar Ukur Halaman 1

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 23


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 24


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 25


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Contoh Gambar Ukur Halaman 2

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 26


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 27


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Contoh Gambar Ukur Halaman 4

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 28


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 29


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 30


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

KUNCI JAWABAN

BAB II
1. Buku Tanah adalah dokumen dalam bentuk daftar yang memuat data yuridis
dan data fisik suatu obyek pendaftaran tanah yang sudah ada haknya. Dengan
demikian risalah penelitian data yuridis merupakan bahan data di dalam buku
tanah

2. Agar tidak terjadi kesalahan data pada buku tanah

3. Dapat menyebabkan terjadinya cacat hukum

4. Secara umum data mengenai subyek dan obyek tanah

BAB III
1. Data yang harus dicek antara lain :
- Nomor GU
- Nomor Berkas
- NIB
- Nama Kecamatan
- Nama Desa/Kelurahan
- Nomor Peta Dasar
- Nomor Peta Kerja
- Nama Petugas Lapangan
- Alat Ukur yang digunakan
- Gambar Denah Lokasi

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 31


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

2. Secara prinsip pembuatan Gambar Ukur dengan ketiga metode tersebut adalah
dilakukan pengukuran bidang tanah secara kadastral dan hasilnya dicantumkan
batas bidang tanah, NIB, angka hasil ukuran dan informasi toponimi. Perbedaan
dari ketiga metode tersebut adalah pada metode penggambaran. Pada metode
citra satelit resolusi tinggi dan foto udara menggunakan visual gambar tersebut
sebagai latar belakang. Sebelumnya kedua visual gambar tersebut sudah
ditransformasi sedemikian rupa pada sistem koordinat TM3. Setelah ditampilkan
kemudian ditambah layer bidang tanah dan beberapa informasi sesuai
ketentuan.
Tingkat kualitas data untuk pembuatan Gambar Ukur kelengkapan informasi
yang harus disajikan dan kelengkapan data pendukung dalam proses
pembuatan Gambar Ukur.

3. Data fisik pada Gambar Ukur akan disalin pada Surat Ukur. Apabila data pada
Gambar Ukur tidak benar, maka akan berdampak pada data Surat Ukur yang
menjadi bagian dari sertipikat sehingga menjadi persoalan hukum di kemudian
hari.

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 32


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Hubungan Hukum Keagrariaan. 2017. Petunjuk Teknis


Percepatan Pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap Bidang
Yuridis.
Direktorat Jenderal Infrastruktur Keagrariaan. 2017. Revisi Petunjuk Teknis
Pengukuran Dan Pemetaan Bidang Tanah Sistematik Lengkap.

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 33


DIKLAT PENDAFTARAN TANAH SISTEMATIS LENGKAP (PTSL) TINGKAT II

RIWAYAT HIDUP

Ir. Hadi Arnowo, MappSc

Lahir di Jakarta, 13 Desember 1965.


Pendidikan formal :
- S-1 Jurusan Budidaya Pertanian, IPB, selesai tahun 1989.
- S-2 Program studi Land Data Management di Royal Melbourne Institute of
Technology, Melbourne, Australia selesai tahun 1998.

Pengalaman bekerja :
- Staf di Kantor Pertanahan Kabupaten Lampung Tengah 1990 – 1992
- Kepala Sub Seksi Rencana dan Bimbingan Penatagunaan Tanah di Kantor
Pertanahan Kabupaten Lampung Barat 1992 – 1995
- Tugas belajar 1996 – 1998 di Australia
- Staf Kanwil BPN Provinsi Lampung 1999 – 2001
- Kepala Seksi Perencanaan Penatagunaan Tanah di Kantor Wilayah BPN
Provinsi Lampung
- Staf di Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat 2003 – 2005
- Surveyor Pemetaan Muda di Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Barat 2004 –
2005
- Kepala Seksi Penatagunaan Tanah di Kantor Pertanahan Kabupaten
Tasikmalaya 2005 – 2006
- Kepala Sub Direktorat Tematik Kawasan di Direktorat Pemetaan Tematik, BPN
RI 2006 – 2011
- Kepala Bidang Pengaturan dan Penataan Pertanahan di Kantor Wilayah BPN
Provinsi Kalimantan Barat 2011 – 2014
- Widyaiswara di Pusdiklat BPN 2014 – sekarang
Alamat email : h_arnowo@yahoo.com

Pusdiklat Kementerian ATR/BPN 2017 34

Anda mungkin juga menyukai