Disusun oleh:
Muhammad Taqy Ramadhan
NIP: 199912112022041001
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBANGUNAN SISTEM LAYANAN INFORMASI
BERBASIS WEBSITE
Disusun oleh:
Muhammad Taqy Ramadhan
NIP: 199912112022041001
COACH MENTOR
ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI
Hari : Kamis
Tanggal : 08 September 2022.
NARASUMBER
COACH MENTOR
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan limpahan rahmatnya sehingga penulis Muhammad Taqy ramadhan
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “Perancangan Sistem
Layanan Informasi Berbasis Website” untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XXVII Tahun
2022 yang dilaksanakan oleh Pusdiklat BMKG.
Penulis dapat melaksanakan aktualisasi tidak lepas karena adanya
bimbingan dan pelatihan pihak-pihak yang terkait. Penulis juga mengucapkan
terimakasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses penyelesaian rancangan aktualisasi ini kepada :
1. Bapak Ot Oral Sem Wilar, SE selaku mentor dan Kepala Stasiun Meteorologi
Kelas I Djalaluddin Gorontalo.
2. Bapak Arisman, S.Si, M.Si selaku coach dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi (habituasi).
3. Bapak K a d n a n , S . S i , M . S i selaku penguji dalam seminar rancangan
aktualisasi (habituasi).
4. Bapak / Ibu Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
5. Seluruh pegawai Stasiun Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo.
6. Seluruh rekan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun
2022, terkhususnya Angkatan XXVII serta rekan kelompok 3.
7. Semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam Laporan
Aktualisasi ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata, penulis memohon maaf
atas segala kekurangan yang ada dalam Laporan Aktualisasi ini dan
berharap dapat bermanfaat.
iv
Penyusun
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………..…i
v
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI…...ii
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………….…..iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi
DAFTAR
GAMBAR…………………………………………………………….viii
DAFTAR TABEL………………………………………………...……………...ix
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………....x
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1
A LATAR BELAKANG……………………………………………….1
B TUJUAN AKTUALISASI…………………………………………..3
C MANFAAT AKTUALISASI……………………………………......3
B. NILAI-NILAI ORGANISASI………………....……...…………....16
C. TUGAS ORGANISASI……………………………………...…....17
vi
BAB IV RENCANA AKTUALISASI ............................................................................ 29
LAMPIRAN .................................................................................................................... 53
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin
Gorontalo……………………………………………………...19
Gambar 2. Analisa diagram Fishbone……………………………………26
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kerangka literasi digital……………………………………………...13
Tabel 2. Identifikasi isu pada uraian tugas……………………………........23
Tabel 3. Analisis isu menggunakan USG…………………………...……...25
Tabel 4. Deskripsi Kriteria Urgency………………………………...…….....25
Tabel 5. Deskripsi Kriteria Seriousness……………………………...…......25
Tabel 6. Deskripsi Kriteria Growth…………………....………………...…...25
Tabel 7. Penilaian Kualitas Isu Prioritas…………………………………….26
Tabel 8. Analisa Tapisan Mc Namara…………………………………...….27
Tabel 9. Tahapan dan Output Hasil Kegiatan…………....…………...…...30
Tabel 10. Matriks Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS…...……...44
Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi…………………......46
Tabel 12. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Aktualisasi……....50
Tabel 13. Potensi Kendala Selama Pelaksanaan………………………....51
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Form Persetujuan Mentor……………………………………...53
Lampiran B. Surat Pengajuan Domain Ke Pusjarkom……...…………......55
Lampiran C. Form SKP Pegawai…………………………...…...…...……...55
x
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara Bab I Pasal 1, Pegawai Negeri Sipil yang disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu untuk
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pada Bab IV pasal 10 disebutkan bahwa fungsi pegawai
ASN ada 3 yaitu, sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi tersebut dijalankan bersamaan
dengan mengacu dan menerapkan nilai- nilai core value BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif).
Salah satu agenda Pelatihan Dasar CPNS adalah habituasi, yaitu kegiatan
yang mewadahi peserta untuk melakukan proses aktualisasi. Pelaksanaan
aktualisasi dilakukan dengan cara memahami dan memecahkan isu yang
11
terdapat di UPT dengan menerapkan core value ASN BerAKHLAK. Sehingga
hasil aktualisasi dapat memberikan manfaat kepada UPT dari peserta.
2. Kerjasama/koordinasi
12
Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo”. Gagasan ini sebagai penyelesaian
isu yang akan dilanjutkan untuk menyusun rancangan aktualisasinya.
B. TUJUAN AKTUALISASI
C. MANFAAT AKTUALISASI
13
dalam memberikan pelayanan informasi MKG kepada masyarakat.
Ditengah berbagai perubahan yang pesat terjadi saat ini mendorong ASN
maupun organisasi birokrasi dapat bergerak cepat guna mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan yang terjadi. Hadirnya nilai-nilai dasar ASN seperti
yang disebutkan diatas akan mampu menjadi kekuatan atau inspirasi bagi seluruh
ASN untuk tumbuh maju dan berkembang seirama dengan perubahan dan
perkembangan yang terjadi.
1. Berorientasi Pelayanan
14
ASN, didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi yang
diartikan sebagai penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis,
serta transformasi menuju pelayanan berbasis digital. Pegawai ASN dapat
mewujudkan sikap pelayanan dengan cara pengabdian yang tulus
terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas
pekerjaan. Sikap dapat menggambarkan instansi/organisasi, karena sikap
pelayanan tersebut mewakili citra organisasi secara langsung maupun
tidak langsung. Budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan sangat
ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN.
Secara operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan
beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-
masing nilai. Kode etik juga dibuat untuk mengatur hal- hal apa saja
yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan, seperti hal-hal yang
berkaitan dengan konflik kepentingan. Aparatur ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya
sendiri apabila terjadi konflik kepentingan saat menyelenggarakan
pelayanan publik.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang
wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi
dari kode etik tersebut. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa
kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam
melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan employee value
proposition atau employer branding ASN yakni “Bangga Melayani
Bangsa”. Kebanggaan memberikan pelayanan terbaik bermanfaat dari
segi memberikan hasil optimal dalam melaksanakan tugas pelayanan.
15
Prinsip melayani juga menjadi dasar dan perlu diatur dengan prosedur
yang rinci dan detail.
Nilai pertama ini memiliki kalimat afirmasi “Kami berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”. Panduan perilaku/kode
etiknya adalah:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. melakukan perbaikan tiada henti.
Salah satu fungsi dari ASN adalah sebagai pelayan publik yang bertugas
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Maka dari
itu, memberikan layanan yang prima adalah penting karena beberapa
alasan sebagai berikut:
a. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi
di masa yang akan datang.
b. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik.
c. Kepuasan pelanggan merupakan aset terpenting.
d. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan
perkembangan organisasi.
e. Pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau jasa.
f. Pelanggan puas akan kembali (costumer retention).
g. Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.
2. Akuntabel
Akuntabilitas mengacu pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, amanah seorang ASN adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi
16
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Nilai kedua ini memiliki kalimat afirmasi “Kami bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
c. tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.
3. Kompeten
Kompetensi dalam konteks ASN adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas
17
jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi
menjadi faktor krusial untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.
Menurut Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.
Nilai ketiga ini memiliki kalimat afirmasi “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. membantu orang lain belajar;
c. melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
4. Harmonis
Harmonis diartikan sebagai kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Keharmonisan dalam pekerjaan diperlukan oleh
18
seorang ASN. Beragamnya Indonesia menyebabkan potensi berbagai
macam konflik. Konflik ini harus dihindari karena dapat memberikan
dampak buruk bagi pekerjaan ASN seperti layanan kepada masyarakat
yang tidak optimal akibat suasana bekerja yang tidak nyaman.
Nilai keempat ini memiliki kalimat afirmasi “Kami saling peduli dan
menghargai perbedaan”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. suka menolong orang lain;
c. membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Nilai Loyal memiliki kalimat afirmasi
“Kami saling peduli dan menghargai perbedaan” dengan panduan
perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
19
a. cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. bertindak proaktif.
Nilai adaptasi ini diperlukan bagi suatu organisasi agar menjadi organisasi
yang proaktif atau belajar. Ciri-ciri dari organisasi yang belajar (learning
organization) menurut Peter Senge (1994) adalah:
a. pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat
mahir (personal mastery);
b. pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita
yang akan dicapai bersama (shared vision);
c. pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
d. pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning);
e. pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).
7. Kolaboratif
Pemerintahan yang kolaboratif mencakup kemitraan institusi pemerintah
untuk pelayanan publik. Hal ini merupakan sebuah pendekatan
pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian aktivitas
bersama dimana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya. Nilai kedua ini memiliki kalimat
afirmasi “Kami membangun kerja sama yang sinergis”. Panduan
perilaku/kode etiknya adalah:
a. memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. bersikap terbuka dalam bekerja sama dengan tujuan menghasilkan
nilai tambah;
c. aktif dalam pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Organisasi yang memiliki budaya kolaboratif indikatornya adalah
20
sebagai berikut:
a. organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan
perlu terjadi;
b. organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
memerlukan upaya yang dibutuhkan untuk terus menghormati
pekerjaan mereka;
c. organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan
tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
d. pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas), setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e. masalah dalam organisasi dibahas secara transparan untuk
menghindari konflik;
f. dorongan kolaborasi dan kerja tim antar divisi; dan
g. secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.
21
Menurut definisi UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy
Firework, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan
kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut
sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan literasi
media. UNESCO menjelaskan kerangka literasi digital sebagai berikut:
Kompetensi
Luaran Kompetensi
Kunci
1. Literasi 1.1. Menjelajah, mencari, dan memfilter data,
Informasi dan informasi dan konten digital
Data 1.2. Mengevaluasi data, informasi, dan konten
digital
1.3. Mengelola data, informasi dan konten digital
2. Komunikasi dan 2.1. Berinteraksi melalui teknologi digital
Kolaborasi
2.2. Berbagai melalui teknologi digital
2.5. Netiket
22
3. Pembuatan 3.1. Mengembangkan konten digital
Konten Digital
3.2. Mengintegrasikan dan menguraikan kembali
konten digital
3.3. Hak Cipta dan lisensi
3.4. Pemrograman
4. Keamanan 4.1. Melindungi perangkat
23
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
d. Digital safety, merupakan kemampuan user dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari.
24
BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI
1. Visi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Tahun 2020-
2024 Visi BMKG adalah “BMKG yang berkelas dunia dengan spirit socio
entrepreneur untuk mewujudkan lndonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan berkepribadian berlandaskan Gotong- Royong".
15
2. Misi Organisasi
BMKG melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden Nomor 1
(Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia), Nomor 4 (Mencapai
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan), dan Nomor 7 (Perlindungan bagi
Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga),
dengan uraian sebagai berikut:
B. NILAI-NILAI ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Kepala BMKG No. 4 Tahun 2014 tentang Kode
Etik PNS BMKG pada Bab III Pasal 3 tentang nilai-nilai dasar yang harus
dijunjung tinggi PNS BMKG adalah sebagai berikut:
1. Profesional
2. Inovatif
16
masyarakat/pelanggan serta keinginan menghasilkan produk dan layanan
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
5. Berdedikasi
6. Pembelajar
C. TUGAS ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika Nomor 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika, yang selanjutnya disebut BMKG adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki tugas pemerintahan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG).
17
yang mumpuni, organisasi yang bergerak lincah dan dinamis, sarana
prasarana yang sesuai kebutuhan, pelayanan yang prima serta intergrasi
data yang tepat, maka informasi tersebut menjadi tepat guna sehingga
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan
sekaligus meminimalisasi resiko bahaya yang ditimbulkannya.
18
Meteorologi Kelas I Djalaluddin-Gorontalo dipimpin oleh Kepala Stasiun.
Menurut peraturan Kepala BMKG Nomor 6 pasal 23 Tahun 2020 tentang
struktur organisasi, Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo
dipimpin oleh seorang Kepala UPT dan 11 orang kelompok jabatan
fungsional yang terdiri atas seorang fungsional bagian keuangan dan 10
orang fungsional PMG (Pengamat Meteorologi dan Geofisika) seperti yang
ditunjukan pada gambar 1.
1. Pengamatan meteorologi.
5. Kerjasama/koordinasi.
19
6. Pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun.
Terdapat juga tugas tambahan dan atau keg inisiatif dgn persetujuan
atasan
1. Mengumpulkan dan menyebarkan informasi meteorologi;
2. Mengecek jaringan dan inspeksi;
3. Menyusun juknis dan SOP jaringan:
20
BAB III ANALISA PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI
1 2 3 4 5
1 Mengumpulkan dan Penyebaran informasi Fakta: Beberapa informasi yang Kompeten : kurangnyakompetensi
menyebarkan informasi melalui web kantor yang
ditampilkan pada website tidak beberapa pegawai dalam update informasi
meteorologi belum optimal.
update(peringatan dini, prakiraan melalui website kantor sehingga beberapa
cuaca, info cuaca daerah wisata) data yang ditampilkan tidak relevan dengan
kondisi saat ini.
21
Berorientasi pelayanan : kurang
terampil dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat hal ini dibuktikan
dengan informasi peringatan dini pada web
yangtidak update.
2 Menyusun juknis dan Tidak optimalnya Fakta: Belum ada susunan Akuntabel : kurangnya rasa tanggung
pembuatan susunan
SOP jaringan. topologi jaringan yang konkret jawab sebagai teknisi dalam hal penyusunan
topologi seluruh jaringan
stasiun topologi jaringan.
Manajemen ASN :
kurang profesional dalam bekerja karena
tidak menjalankantugasnya secara
maksimal.
3 Menyiapkan Bahan Tidak optimalnya Fakta: inventarisasi hanya untuk Akuntabel : kurangnyarasa memliki
Peralatan Kegiatan inventarisasi peralatan dan
peralatan yang terdata dalam ISO sebagai teknisi dalam hal keseluruhan
Teknik. suku cadang peralatan.
inventarisasi peralatan.
22
mendata peralatan dan suku cadang
keseluruhan, tidak hanya yang terdata di
ISO
Manajemen ASN :
Kurang bertanggung jawab dalam bekerja
karena tidak menjalankantugasnya secara
maksimal.
Kriteria
No Isu Total
U S G
1. Penyebaran informasi melalui web
kantor yang belum maksimal. 5 4 4 13
23
Tabel 5. Deskripsi Kriteria Seriousness
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Dampak isu akan berpengaruh pada satu unit instansi
dan masyarakat
4 Serius Dampak isu akan berpengaruh pada satu unit instansi
Isu terpilih atau isu prioritas berdasarkan analisis USG dan bobot
nilai berdasarkan total nilai tertinggi pada Tabel 3 adalah Penyebaran
informasi melalui web kantor yang belum optimal. Adapun penilaian
terhadap kualitas isu prioritas adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Penilaian Kualitas Isu Prioritas
24
Jika website tetap tidak optimal dalam penggunaannya, banyak masyarakat
yang tidak akan mengetahui kondisi cuaca karena tidak menerima informasi
3 G=4 cuaca yang ada. Karena pada kenyataan nya banyak masyarakat yang tidak
mengetahui kondisi cuaca, tidak memiliki social media sehingga tidak bisa
mencari tahu informasi cuaca terbaru.
25
Tabel 8. Analisa Tapisan Mc Namara
26
Adaptif, kurang beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin
modern dalam hal penyampaian informasi melalui website. Kemudian
aspek Berorientasi pelayanan, kurang terampil dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan masyarakat hal ini dibuktikan dengan informasi
peringatan dini pada web yang tidak update. Sedangkan kaitannya dengan
substansi agenda 3 yaitu Manajemen ASN, kurang profesional dalam
bekerja karena tidak menjalankan tugasnya secara maksimal.
Jika isu prioritas tidak segera diselesaikan, maka akan
menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi yang dikeluarkan tidak akan sampai ke masyarakat secara
optimal.
b. Seluruh kegiatan masyarakat yang mengacu pada informasi
meteorologi akan terganggu dan tidak berjalan dengan maksimal.
c. Tidak dapat menjalankan salah satu misi BMKG, sebagai rujukan
masyarakat internasional dan mewujudkan regional modelling centre.
27
BAB IV RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS
28
Adapun tahapan dan output hasil kegiatan sebagai berikut:
Tabel 9. Tahapan dan Output Hasil Kegiatan
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
1 Perencanaan Tersedianya isi 1.1 Melakukan Eviden: KOLABORATIF : Kegiatan pembuatan DEDIKASI :
pembuatan serta konten yang identifikasi dengan Dokumentasisaat Saya berkolaborasi dalam website stasiun dari Perencanaan pembuatan
website stasiun akan dimasukkan K.UPT, Kasi OBS, melakukan melaksanakan tugas saya bentuk peningkatan website merupakan bentuk
kedalam website Kasi Datin terkait kegiatan dengan melibatkan banyak pelayanan informasi dedikasi terhadap instansi dan
pembuatan website pihak. Tujuannya agar dapat meteorologi yang UPT dalam upaya
stasiun menuangkan banyak ide mendukung salah satu mengembangkan instansi.
terbaik sehingga dapat misi BMKG dalam hal
menghasilkan hasil terbaik. mewujudkan sebagian unit
Website ini dibuat agar dapat layanan jasa dan informasi
memberikan citra yang baik BMKG, menjadi unit
untuk stasiun demi Badan Layanan Umum
kepentingan bersama. (BLU).
30
masih dapat dikembangkan.
Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan website yang
jauh lebih kompeten
31
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
32
2.2. Menyusun Hasil: rancangan KOMPETEN :
rancangan penulisan desain dan sistem Saya akan terus belajar dan
script (coding) website meningkatkan kompetensi
diri dengan mempelajari dan
Menyusun penulisan script
coding. Tindakan yang saya
lakukan ini merupakan bentuk
peningkatan kompetensi diri
sebagai ASN yang profesional.
33
2.3. Merancang informasi KOMPETEN :
yang akan Saya akan terus belajar
ditampilkan di dengan melakukan
website perancangan terhadap
website yang saya buat agar
memberi hasil terbaik.
Tindakan yang saya lakukan ini
merupakan bentuk peningkatan
kompetensi diri sebagai ASN
yang profesional.
34
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
3 Pengajuan Tercapainya 3.1. Mengajukan surat Eviden: KOLABORATIF : Kegiatan pengajuan ORIENTASI PADA
domain ke pengajuan pengajuan domain ke Dokumentasi Saya berkolaborasi dalam domain ke Pusjarkom KUALITAS :
Pusat Jaringan kepemilikan Pusjarkom pengajuan domain melaksanakan tugas saya merupakan bentuk dari Pengajuan domain ke
dan domain stasiun website dengan melibatkan banyak perwujudan misi BMKG Pusjarkom merupakan
Komunikasi pihak. Tujuannya agar dapat dalam mendorong SDM komitmen UPT dalam
menuangkan banyak ide BMKG untuk berperan menghasilkan website dengan
terbaik sehingga dapat aktif dalam organisasi. kualitas terbaik. Dikarenakan
menghasilkan hasil terbaik. Selain itu juga website yang dibuat akan diuji
mewujudkan visi BMKG terlebih dahulu sistem
dalam hal kemandirian keamanan sebelum digunakan
SDM untuk terus oleh masyarakat
berinovasi dan
meningkatkan kreativitas
dalam menghadapi
tantangan di masa depan.
35
3.2. Menguji pilot AKUNTABEL :
Hasil: Domain
website pada Saya akan bertanggung
website kantor
webhosting yang jawab terhadap website yang
diberikan Pusjarkom saya buat sehingga saya
menguji nya sebelum saya
mengirimkan nya. Hal ini
bertujuan untuk menghindari
kendala dan masalah
kedepannya.
KOMPETEN :
Saya akan terus belajar
dalam meningkatkan
performa website yang saya
buat dengan melakukan
pengujian terlebih dulu terkait
sistem keamanan website yang
saya buat sebelum dinilai oleh
tim Pusjarkom.
36
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
4 Pembuatan Terbentuknya 4.1 Menyusun script Eviden: KOMPETEN : Kegiatan pembuatan INOVATIF :
website tampilan akhir (coding)akhir dari Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun Kegiatan pembuatan website
stasiun website stasiun website pembuatan website meningkatkan kompetensi merupakan bagian dari stasiun merupakan salah satu
diri dengan mempelajari bentuk mewujudkan visi inovasi dalam pengembangan
penulisan script coding BMKG dalam hal instansi. Sistem website
website yang saya buat. kemandirian SDM dibuat supaya mudah diakses
Tindakan yang saya lakukan untuk terus berinovasi dan dikembangkan di masa
ini merupakan bentuk dan meningkatkan depan.
peningkatan kompetensi diri kreativitas dalam
PEMBELAJAR :
sebagai ASN yang menghadapi tantangan
profesional. di masa depan dalam
Kegiatan pembuatan website
mencapai misi BMKG
dilakukan untuk meningkatkan
untuk mendorong SDM
pengetahuan dalam upaya
BMKG berperan aktif
mengikuti perkembangan
dalam organisasi MKG
teknologi.
Internasional
37
4.2 Mengisi website Hasil: website KOMPETEN :
dengan konten pada stasiun Saya akan terus belajar dan
domain yang diberikan meningkatkan kompetensi
Pusjarkom diri dengan terus
mempelajari terkait pengisian
website dengan konten-
konten yang
berkesinambungan dengan
tujuan stasiun. Tindakan yang
saya lakukan ini merupakan
bentuk peningkatan
kompetensi diri dalam hal
peningkatan kemampuan
bahasa pemrograman web.
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
38
5 Pengujian Terbentuknya 5.1 Menguji Eviden: KOMPETEN : Kegiatan pengujian PEMBELAJAR :
website website stasiun kedinamisan Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun Kegiatan pengujian website
stasiun yang user konten yang pengujian website meningkatkan kompetensi merupakan bagian dari dilakukan untuk mengetahui
friendly ditampilkan stasiun diri dengan menguji bentuk peningkatan apakah sistem website yang
kedinamisan konten yang kompetensi SDM dibuat sudah baik atau masih
disajikanpada website stasiun. BMKG dalam hal terdapat perbaikan dan
Tindakan yang saya lakukan penyajian informasi pengembangan yang masih
ini merupakan bentuk meteorologi. Hal harus dilakukan.
peningkatan kompetensidiri tersebut mendukung
dalam hal perancangan salah satu misi BMKG
website. dalam hal mewujudkan
sebagian unit layanan
jasa dan informasi
MKG menjadi Badan
Layanan Umum (BLU)
39
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi
6 Pengenalan Tersampaikan 6.1 Mensosialisasik Eviden : KOMPETEN : Kegiatan pengenalan FOKUS PADA PELANGGAN
website sistem website an website kepada Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun : Kegiatan sosialisasi ini
stasiun informasi MKG observer dan forcaster sosialisasi website meningkatkan kompetensidiri merupakan bagian dari dilakukan untuk mengetahui
kepada Sta.Met Djalaluddin stasiun dengan menguji kedinamisan bentuk peningkatan apakah sistem website sudah
masyarakat Gorontalo konten yang disajikanpada kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan
website stasiun. Tindakan BMKG dalam hal masyarakat atau masih terdapat
yang saya lakukan ini penyajian informasi kekurangan dan peningkatan
merupakan bentuk meteorologi. Hal guna memenuhi kebutuhan
peningkatan kompetensidiri tersebut mendukung masyarakat
dalam hal perancangan salah satu misi BMKG
BERDEDIKASI :
website. dalam hal mewujudkan
Kegiatan sosialisasi ini
sebagian unit layanan
dilakukan sebagai wujud nyata
jasa dan informasi
dari dedikasi ASN sebagai
MKG menjadi Badan
pelayanan masyarakat untuk
Layanan Umum (BLU)
dapat mendengar langsung
masukan dari masyarakat
untuk dapat memberikan yang
terbaik bagi masyarakat.
40
6.2 Mensosialisasi Hasil : dapat BERORIENTASI
kan website informasi digunakan nya PELAYANAN :
MKG kepada website secara Saya akan terus
masyarakat umum optimal dan meningkatkan dan
lancar mengimplementasikan nilai-
nilai pelayanan yang baik
dengan memberikan
pengenalan sistem website
yang saya buat agar dapat
tersampaikan dengan baik
dan lebih optimal untuk
dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
41
B. REKAPITULASI RENCANA PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PNS
Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi,
perlunya korelasi antara kegiatan kreatif yang dilakukan dalam menyelesaikan isu yang terjadi dengan
penerapan nilai-nilai dasar PNS sebagai wujud implementasi Core Value BerAKHLAK. Berikut rencana
penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam kegiatan aktulisasi yang dilakukan.
1 Perencanaan website stasiun Responsif Integritas Kinerja Selaras Kontribusi Antusias Kesediaan 7
Terbaik Terhadap Bekerjasama
Perubahan
2 Perancangan desain dan Kualitas Integritas Agility Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
sistem website stasiun hasil yang
lebih baik
42
3 Pengajuan domain ke Pusat Kualitas Transparan Ahli Selaras Komitmen Inovasi Sinergi untuk 7
dibidangnya
Jaringan dan Komunikasi hasil yang
lebih baik
4 Pembuatan website stasiun Responsif Integritas Kinerja Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
Terbaik hasil yang
lebih baik
5 Pengujian website stasiun Kualitas Konsisten Kinerja Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
Terbaik hasil yang
lebih baik
6 Pengenalan website stasiun Kepuasan Integritas Sukses Selaras Pengabdian Antusias Sinergi untuk 7
Terhadap hasil yang
Perubahan lebih baik
Total 6 6 6 6 6 6 6 42
43
C. PENJADWALAN
Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi,
maka perlu penyusunan jadwal kegiatan yang berfungsi sebagai pengatur jalannya kegiatan agar rancangan
aktualisasi dapat diselesaikan tepat waktu. Kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi akan dilakukan selama
masa habituasi dengan jadwal sebagai berikut:
September Oktober
9 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 26 27 28 29 30 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 17 18 19 20 21
1 Perencanaan website stasiun. Tersedianya isi serta konten
yang akan dimasukkan
1.1 Melakukan kedalam website
pembicaraan dengan
K.UPT, Kasi OBS,
Kasi Datin
1.2 Melakukan
pengecekan website
lama stasiun
44
1.3 Mendata isi website lama
yang sudah sesuai
dengan stasiun
2.2 Menyusun
rancangan penulisan
script (coding)
45
3.2 Menguji pilot website
pada webhosting yang
diberikan Pusjarkom
46
web yang dibuat
6.1 Mensosialisasikan
website kepada
observer dan
forcaster Sta.Met
Djalaluddin
Gorontalo
6.2 Mensosialisasikan
website informasi
MKG kepada
masyarakat umum
47
D. AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI
1 Mentor / Kepala UPT Sebagai pemberi dukungan dan Ot Oral Sem Wilar
arahan kebijakan dan pengawas
dalam kegiatan
Dalam menjalankan kegiatan aktualisasi tentu saja tidak akan selalu dapat
berjalan sesuai rencana, terdapat potensi kendala yang mungkin muncul dan dapat
menyebabkan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu berikut merupakan potensi kendala dan alternatif solusi yang bisa
dilakukan untuk menghadapinya.
1 Pengujian website oleh pribadi dan Menguji secara terus-menerus secara cepat dan tepat agar
pusjarkom butuh banyak waktu kendala dapat diatasi secara cepat
48
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009Tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Jakarta: Sekretariat
Negara
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia Nomor 09 Tahun
2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun Geofisika. Jakarta: Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pemerintah Indonesia. 2020. Peraturan Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2020 Tentang Rencana Strategis Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Tahun 2020-2024. Jakarta: Badan
Meteorologi Klimatologidan Geofisika
Pemerintah Indonesia. 2022. Keputusan Kepala LAN RI Nomor:
14/K.1/PDP.07/2022. Jakarta: LAN RI
Pemerintah Indonesia. 2017. Peraturan Menteri PANRB Nomor 38
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN. Jakarta:
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
Senge, Peter M (1994). The Fifth Discipline : The Art and Practice of
the Learning Organization, USA-New York: Doubleday
Shabrinawati, A., & Yuliastuti, N. (2020). Komponen Smart Governance
Berdasarkan Konsep Smart Village. Jurnal PIKOM (Penelitian
Komunikasi Dan Pembangunan), 21(2), 141.
49
LAMPIRAN
Lampiran A Form Persetujuan Mentor
50
51
Lampiran B Surat Pengajuan Domain Ke Pusjarkom
52