Anda di halaman 1dari 61

RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBANGUNAN SISTEM LAYANAN INFORMASI


BERBASIS WEBSITE
STASIUN METEOROLOGI KELAS I DJALALUDDIN
GORONTALO

Disusun oleh:
Muhammad Taqy Ramadhan
NIP: 199912112022041001

BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA


PELATIHAN DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL ANGKATAN XXVII
TAHUN 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN
SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI
PEMBANGUNAN SISTEM LAYANAN INFORMASI
BERBASIS WEBSITE

STASIUN METEOROLOGI KELAS I DJALALUDDIN


GORONTALO

Disusun oleh:
Muhammad Taqy Ramadhan
NIP: 199912112022041001

Telah Disetujui untuk Seminar Rancangan Aktualisasi


pada Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Angkatan XXVII 2022

Gorontalo, 08 September 2022

COACH MENTOR

Arisman, S.Si, M.Si Ot Oral Sem Wilar, SE


NIP. 197906302006041005 NIP. 196810241990031001

ii
LEMBAR PENGESAHAN
RANCANGAN AKTUALISASI

Laporan rancangan aktualisasi ini telah diseminarkan di Pusat Pendidikan


dan Pelatihan Badan Meteorologi dan geofisika pada :

Hari : Kamis
Tanggal : 08 September 2022.

Kemudian telah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran, masukan dan


koreksi dari narasumber, coach, dan mentor.

NARASUMBER

Rony Kasmanto, ST, MTI


NIP. 198002052008121001

COACH MENTOR

Arisman, S.Si, M.Si Ot Oral Sem Wilar, SE


NIP.197906302006041005 NIP. 196810241990031001

iii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala
berkat dan limpahan rahmatnya sehingga penulis Muhammad Taqy ramadhan
dapat menyelesaikan rancangan aktualisasi yang berjudul “Perancangan Sistem
Layanan Informasi Berbasis Website” untuk memenuhi persyaratan kelulusan
Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Angkatan XXVII Tahun
2022 yang dilaksanakan oleh Pusdiklat BMKG.
Penulis dapat melaksanakan aktualisasi tidak lepas karena adanya
bimbingan dan pelatihan pihak-pihak yang terkait. Penulis juga mengucapkan
terimakasih sebesar – besarnya kepada semua pihak yang telah membantu selama
proses penyelesaian rancangan aktualisasi ini kepada :
1. Bapak Ot Oral Sem Wilar, SE selaku mentor dan Kepala Stasiun Meteorologi
Kelas I Djalaluddin Gorontalo.
2. Bapak Arisman, S.Si, M.Si selaku coach dalam menyelesaikan rancangan
aktualisasi (habituasi).
3. Bapak K a d n a n , S . S i , M . S i selaku penguji dalam seminar rancangan
aktualisasi (habituasi).
4. Bapak / Ibu Widyaiswara Pusat Pendidikan dan Pelatihan Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika.
5. Seluruh pegawai Stasiun Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo.

6. Seluruh rekan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan III Tahun
2022, terkhususnya Angkatan XXVII serta rekan kelompok 3.
7. Semua pihak yang telah berperan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam Laporan
Aktualisasi ini, sehingga penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan selanjutnya. Akhir kata, penulis memohon maaf
atas segala kekurangan yang ada dalam Laporan Aktualisasi ini dan
berharap dapat bermanfaat.

Gorontalo, 08 September 2022

iv
Penyusun

Muhammad Taqy Ramadhan


NIP. 19991211 2022041 001

DAFTAR ISI

COVER………………………………………………………………………..…i

v
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR RANCANGAN AKTUALISASI…...ii

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………..iii

KATA PENGANTAR……………………………………………………….…..iv

DAFTAR ISI……………………………………………………………………..vi

DAFTAR
GAMBAR…………………………………………………………….viii

DAFTAR TABEL………………………………………………...……………...ix

DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………....x

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………1

A LATAR BELAKANG……………………………………………….1

B TUJUAN AKTUALISASI…………………………………………..3

C MANFAAT AKTUALISASI……………………………………......3

D NILAI-NILAI DASAR ASN


BERAKHLAK………………………..4

E TUGAS DAN PERAN ASN DALAM MEWUJUDKAN SMART


GOVERNANCE……………………………………………………...12

BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI…………………...15

A. VISI DAN MISI ORGANISASI…....…………………………......15

B. NILAI-NILAI ORGANISASI………………....……...…………....16

C. TUGAS ORGANISASI……………………………………...…....17

D. URAIAN/RINCIAN TUGAS JABATAN PESERTA…………….20

BAB III ANALISIS PERMASALAHAN……………………………….....21

A. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH…………………....21

B. KETERKAITAN PENYEBAB MASALAH DENGAN AGENDA 3


DAN ANALISIS DAMPAKNYA……………………………………..28

C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH………………………28

vi
BAB IV RENCANA AKTUALISASI ............................................................................ 29

A RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS ......................... 29

B REKAPITULASI RENCANA PENERAPAN NILAI-NILAI


DASAR PNS ............................................................................................................ 44

C JADWAL PELAKSANAAN .............................................................................. 46

D AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM


AKTUALISASI ....................................................................................................... 51

E POTENSI KENDALA DAN SOLUSI ................................................................ 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 52

LAMPIRAN .................................................................................................................... 53

vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin
Gorontalo……………………………………………………...19
Gambar 2. Analisa diagram Fishbone……………………………………26

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Kerangka literasi digital……………………………………………...13
Tabel 2. Identifikasi isu pada uraian tugas……………………………........23
Tabel 3. Analisis isu menggunakan USG…………………………...……...25
Tabel 4. Deskripsi Kriteria Urgency………………………………...…….....25
Tabel 5. Deskripsi Kriteria Seriousness……………………………...…......25
Tabel 6. Deskripsi Kriteria Growth…………………....………………...…...25
Tabel 7. Penilaian Kualitas Isu Prioritas…………………………………….26
Tabel 8. Analisa Tapisan Mc Namara…………………………………...….27
Tabel 9. Tahapan dan Output Hasil Kegiatan…………....…………...…...30
Tabel 10. Matriks Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS…...……...44
Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi…………………......46
Tabel 12. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Aktualisasi……....50
Tabel 13. Potensi Kendala Selama Pelaksanaan………………………....51

ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A. Form Persetujuan Mentor……………………………………...53
Lampiran B. Surat Pengajuan Domain Ke Pusjarkom……...…………......55
Lampiran C. Form SKP Pegawai…………………………...…...…...……...55

x
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara Bab I Pasal 1, Pegawai Negeri Sipil yang disingkat
PNS adalah warga negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu untuk
diangkat sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan, dan digaji berdasarkan peraturan
perundang-undangan. Pada Bab IV pasal 10 disebutkan bahwa fungsi pegawai
ASN ada 3 yaitu, sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. Fungsi-fungsi tersebut dijalankan bersamaan
dengan mengacu dan menerapkan nilai- nilai core value BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif).

Berdasarkan Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar


Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pasal 3 dan 4, serta UU Nomor 5 Tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) pasal 63 ayat 3 dan 4 yang menyatakan
bahwa setiap Instansi Pemerintah wajib memberikan Pelatihan Dasar CPNS selama
masa prajabatan yang terhitung satu tahun sejak pengangkatan sebagai CPNS.
Kegiatan pendidikan dan pelatihan dasar CPNS dapat menjadi wadah untuk
memperdalam penerapan nilai-nilai BerAKHLAK dalam karakter ASN. Selain
menerapkan core value BerAKHLAK, pada kegiatan Latsar juga melatih peserta
untuk menyusun kegiatan aktualisasi yang dilatarbelakangi oleh isu-isu di unit kerja
terkait manajemen ASN, SMART ASN, dan pelayanan publik. Aktualisasi
dilaksanakan dengan mengidentifikasi isu yang ada di instansi terkait lalu
menentukan solusi alternatif yang inovatif dan kreatif untuk memecahkan isu
tersebut.

Salah satu agenda Pelatihan Dasar CPNS adalah habituasi, yaitu kegiatan
yang mewadahi peserta untuk melakukan proses aktualisasi. Pelaksanaan
aktualisasi dilakukan dengan cara memahami dan memecahkan isu yang

11
terdapat di UPT dengan menerapkan core value ASN BerAKHLAK. Sehingga
hasil aktualisasi dapat memberikan manfaat kepada UPT dari peserta.

Berdasarkan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 61 Tahun


2008, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika yang selanjutnya disebut
dengan BMKG adalah Lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada di
bawah dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden. BMKG mempunyai
tugas melaksanakan pelayanan di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika.
Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin merupakan salah satu stasiun
meteorologi penerbangan BMKG di Gorontalo, berada di bawah koordinasi Balai
Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah IV Makassar. Sesuai
Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Nomor 9 Tahun
2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun Meteorologi, tugas pokok stasiun meteorologi
termuat dalam Bab II pasal 6. Salah tiga tugas pokok yang diangkat menjadi isu
aktualisasi, terdiri dari:

1. Pelayanan informasi dan jasa meteorologi

2. Kerjasama/koordinasi

3. Pelaksanaan tugas tambahan

Uraian tugas pegawai disusun dalam bentuk Sasaran Kinerja Pegawai


(SKP) dilandasi oleh Peraturan Menpan-RB Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem
Manajemen Kinerja PNS dan Peraturan Kepala BMKG Nomor
SK.185/KP.302/KB/BMKG-06 tentang Pedoman Pelaksanaan Jabatan Fungsional
MLG.
Dari uraian tugas yang ada, setelah dikonsultasikan dengan mentor, maka
uraian tugas yang memiliki isu yang menjadi penyebab kurang optimalmya
pelaksaaan tupoksi tersebut salah satunya “Mengumpulkan dan menyebarkan
informasi meteorologi”. Setelah dilakukan identifikasi dan analisa isu maka isu
terpilih adalah ”Penyebaran informasi melalui web kantor yang belum
optimal”. Dengan gagasan kreatif penyelesaian isu prioritas yang terpilih adalah:
“Membuat website baru dengan domain baru yang lebih mumpuni di Stasiun

12
Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo”. Gagasan ini sebagai penyelesaian
isu yang akan dilanjutkan untuk menyusun rancangan aktualisasinya.

B. TUJUAN AKTUALISASI

Tujuan dari aktualisasi ini adalah

1. Penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK, yaitu Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, dalam pelaksanaan tugas
sebagai ASN dalam menyelesaikan isu yang ada di UPT.

2. Pengoptimalan kinerja website di Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin.

C. MANFAAT AKTUALISASI

Kegiatan aktualisasi ini memiliki berbagai manfaat pada setiap sisinya,


baik untuk peserta Latihan dasar, bagi UPT tempat peserta bertugas, maupun bagi
masyarakat yang akan langsung merasakan dampak dari hasil aktualisasi yang
dibuat oleh peserta.

Bagi peserta, aktualisasi ini bermanfaat sebagai wadah untuk


mengembangkan kompetensi yang merupakan salah satu poin dari Core Value
BerAKHLAK. Kegiatan aktualisasi menjadi sarana untuk peserta dalam
mempelajari hal-hal baru yang dapat diimplementasikan ketika menghadapi dan
mengatasi berbagai permasalahan di UPT.
Bagi UPT, aktualisasi ini bermanfaat dalam penyelesaian isu instansi
secara efektif dan efisien. Aktualisasi akan menjadi wadah yang tepat dalam
mencari dan menerapkan gagasan-gagasan kreatif yang dapat diimplementasikan
kedalam isu-isu yang ada di UPT.
Bagi masyarakat, hasil aktualisasi akan sangat membantu masyarakat dalam
mendapatkan informasi MKG untuk kesejahteraan dan keberlangsungan kegiatan di
masyarakat. Pelayanan informasi akan semakin mudah didapatkan dan diakses oleh
masyarakat sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan di UPT. Sistem website yang
dibuat pada aktualisasi ini diharapkan dapat mengoptimalkan kinerja stasiun

13
dalam memberikan pelayanan informasi MKG kepada masyarakat.

D. NILAI-NILAI DASAR PNS


Aparatur Sipil Negara (ASN) kini memiliki Nilai-Nilai Dasar (Core
Values) untuk menjadi pendorong atau penyemangat bagi seluruh ASN baik di
tingkat pusat hingga daerah agar terus memiliki semangat dan kemampuan yang
tinggi dalam memberikan pelayanan yang terbaik dan berkualitas baik sebagai
abdi negara, abdi pemerintah maupun sebagai abdi masyarakat.

Nilai-nilai dasar atau yang dikenal sebagai Core Values ASN


“BerAKHLAK” merupakan akronim dari Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif dan diluncurkan dengan
tujuan menyeragamkan nilai-nilai dasar ASN di Indonesia.

Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK menjadi materi yang wajib dipelajari


oleh setiap Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dalam mengikuti pelatihan dasar
(Latsar) pada masa percobaan dalam satu tahun. Nilai-nilai Dasar ASN
BerAKHLAK diharapkan dapat diimplementasikan dengan baik dan terarah untuk
menunjang hadirnya produktivitas, disiplin, loyalitas, moral, dan budaya kerja
dalam lingkup organisasi birokrasi (Keputusan Kepala LAN RI Nomor:
14/K.1/PDP.07/2022).

Ditengah berbagai perubahan yang pesat terjadi saat ini mendorong ASN
maupun organisasi birokrasi dapat bergerak cepat guna mampu menyesuaikan diri
dengan berbagai perubahan yang terjadi. Hadirnya nilai-nilai dasar ASN seperti
yang disebutkan diatas akan mampu menjadi kekuatan atau inspirasi bagi seluruh
ASN untuk tumbuh maju dan berkembang seirama dengan perubahan dan
perkembangan yang terjadi.

Secara umum hal-hal penting yang menjadi akronim dari nilai-nilai


dasar ASN tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Berorientasi Pelayanan

Berorientasi Pelayanan yang berperan sebagai nilai dan menjadi dasar


pembentukan budaya pelayanan perlu dilandasi oleh perubahan pola pikir

14
ASN, didukung dengan semangat penyederhanaan birokrasi yang
diartikan sebagai penyederhanaan sistem, penyederhanaan proses bisnis,
serta transformasi menuju pelayanan berbasis digital. Pegawai ASN dapat
mewujudkan sikap pelayanan dengan cara pengabdian yang tulus
terhadap bidang kerja dan yang paling utama adalah kebanggaan atas
pekerjaan. Sikap dapat menggambarkan instansi/organisasi, karena sikap
pelayanan tersebut mewakili citra organisasi secara langsung maupun
tidak langsung. Budaya pelayanan dalam birokrasi pemerintahan sangat
ditentukan oleh sikap pelayanan yang ditunjukkan oleh pegawai ASN.
Secara operasional, Berorientasi Pelayanan dapat dijabarkan dengan
beberapa kriteria, yakni:
a. ASN harus memiliki kode etik (code of ethics) untuk menjabarkan
pedoman perilaku sesuai dengan tujuan yang terkandung dari masing-
masing nilai. Kode etik juga dibuat untuk mengatur hal- hal apa saja
yang secara etis boleh dan tidak boleh dilakukan, seperti hal-hal yang
berkaitan dengan konflik kepentingan. Aparatur ASN harus
mengutamakan kepentingan publik dari pada kepentingan dirinya
sendiri apabila terjadi konflik kepentingan saat menyelenggarakan
pelayanan publik.
b. Untuk mendetailkan kode etik tersebut, dapat dibentuk sebuah kode
perilaku (code of conducts) yang berisi contoh perilaku spesifik yang
wajib dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai ASN sebagai interpretasi
dari kode etik tersebut. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan
penerapan SOP dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.
c. Pegawai ASN harus menerapkan budaya pelayanan, dan menjadikan
prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan. Munculnya rasa
kebanggaan dalam memberikan pelayanan akan menjadi modal dalam
melaksanakan pekerjaan. Hal tersebut sejalan dengan employee value
proposition atau employer branding ASN yakni “Bangga Melayani
Bangsa”. Kebanggaan memberikan pelayanan terbaik bermanfaat dari
segi memberikan hasil optimal dalam melaksanakan tugas pelayanan.

15
Prinsip melayani juga menjadi dasar dan perlu diatur dengan prosedur
yang rinci dan detail.
Nilai pertama ini memiliki kalimat afirmasi “Kami berkomitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat”. Panduan perilaku/kode
etiknya adalah:
a. memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat;
b. ramah, cekatan, solutif, dan dapat diandalkan;
c. melakukan perbaikan tiada henti.
Salah satu fungsi dari ASN adalah sebagai pelayan publik yang bertugas
memberikan pelayanan publik yang profesional dan berkualitas. Maka dari
itu, memberikan layanan yang prima adalah penting karena beberapa
alasan sebagai berikut:
a. Kepuasan pelanggan merupakan sarana untuk menghadapi kompetisi
di masa yang akan datang.
b. Kepuasan pelanggan merupakan promosi terbaik.
c. Kepuasan pelanggan merupakan aset terpenting.
d. Kepuasan pelanggan menjamin pertumbuhan dan
perkembangan organisasi.
e. Pelanggan makin kritis dalam memilih produk atau jasa.
f. Pelanggan puas akan kembali (costumer retention).
g. Pelanggan yang puas mudah memberikan referensi.

2. Akuntabel
Akuntabilitas mengacu pada kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab dari amanah yang dipercayakan
kepadanya. Menurut SE Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Nomor 20 Tahun 2021, amanah seorang ASN adalah
menjamin terwujudnya perilaku yang sesuai dengan Core Values ASN
BerAKHLAK. Dalam konteks Akuntabilitas, perilaku tersebut adalah:
a. Kemampuan melaksanaan tugas dengan jujur, bertanggung jawab,
cermat, disiplin dan berintegritas tinggi

16
b. Kemampuan menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggung jawab, efektif, dan efisien
c. Kemampuan menggunakan Kewenangan jabatannya dengan
berintegritas tinggi
Nilai kedua ini memiliki kalimat afirmasi “Kami bertanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin
dan berintegritas tinggi;
b. menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif, dan efisien;
c. tidak menyalahgunakan kewenangan jabatan.

Akuntabilitas ini memiliki beberapa aspek:

a. Akuntabilitas adalah sebuah hubungan (accountability is a


relationship); hubungan yang dimaksud adalah hubungan dua pihak
antara individu/kelompok/institusi dengan negara dan masyarakat.
b. Akuntabilitas berorientasi pada hasil (accountability is results-
oriented); hasil yang diharapkan dari akuntabilitas adalah perilaku
aparat pemerintah yang bertanggung jawab, adil dan inovatif.
c. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requiers
reporting); laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
d. Akuntabilitas membutuhkan adanya laporan (accountability requiers
reporting); laporan kinerja adalah perwujudan dari akuntabilitas.
e. Akuntabilitas memperbaiki kinerja (accountability improves
performance); tujuan utama dari akuntabilitas adalah untuk
memperbaiki kinerja ASN dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat.

3. Kompeten
Kompetensi dalam konteks ASN adalah deskripsi pengetahuan,
keterampilan dan perilaku yang diperlukan dalam melaksanakan tugas

17
jabatan (Pasal 1 Permenpan RB Nomor 38 Tahun 2017), dan kompetensi
menjadi faktor krusial untuk mewujudkan pegawai profesional dan
kompetitif. Dalam hal ini ASN sebagai profesi memiliki kewajiban
mengelola dan mengembangkan kompetensi dirinya, termasuk
mewujudkannya dalam kinerja.
Menurut Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017 tentang
Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
a. Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
b. Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
c. Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan terkait
dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat majemuk dalam
hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan kebangsaan, etika,
nilai-nilai, moral, emosi dan prinsip, yang harus dipenuhi setiap
pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil kerja sesuai dengan
peran, fungsi dan Jabatan.
Nilai ketiga ini memiliki kalimat afirmasi “Kami terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. meningkatkan kompetensi diri untuk menjawab tantangan yang selalu
berubah;
b. membantu orang lain belajar;
c. melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.

4. Harmonis
Harmonis diartikan sebagai kerja sama antara berbagai faktor dengan
sedemikian rupa hingga faktor-faktor tersebut dapat menghasilkan suatu
kesatuan yang luhur. Keharmonisan dalam pekerjaan diperlukan oleh

18
seorang ASN. Beragamnya Indonesia menyebabkan potensi berbagai
macam konflik. Konflik ini harus dihindari karena dapat memberikan
dampak buruk bagi pekerjaan ASN seperti layanan kepada masyarakat
yang tidak optimal akibat suasana bekerja yang tidak nyaman.
Nilai keempat ini memiliki kalimat afirmasi “Kami saling peduli dan
menghargai perbedaan”. Panduan perilaku/kode etiknya adalah:
a. menghargai setiap orang apapun latar belakangnya;
b. suka menolong orang lain;
c. membangun lingkungan kerja yang kondusif.

5. Loyal
Loyal, merupakan salah satu nilai yang terdapat dalam Core Values ASN
yang dimaknai bahwa setiap ASN harus berdedikasi dan mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara. Nilai Loyal memiliki kalimat afirmasi
“Kami saling peduli dan menghargai perbedaan” dengan panduan
perilaku:
a. Memegang teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945, setia kepada NKRI serta pemerintahan
yang sah;
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta
c. Menjaga rahasia jabatan dan negara.

6. Adaptif

Adaptif merupakan karakteristik alami yang dimiliki makhluk hidup untuk


bertahan hidup dan menghadapi segala perubahan lingkungan atau
ancaman yang timbul. Sehingga dapat diartikan adaptasi merupakan
kemampuan mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan tetapi
juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri). Nilai
kedua ini memiliki kalimat afirmasi “Kami terus berinovasi dan antusias
dalam menggerakkan atau menghadapi perubahan”. Panduan
perilaku/kode etiknya adalah:

19
a. cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan;
b. terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas;
c. bertindak proaktif.
Nilai adaptasi ini diperlukan bagi suatu organisasi agar menjadi organisasi
yang proaktif atau belajar. Ciri-ciri dari organisasi yang belajar (learning
organization) menurut Peter Senge (1994) adalah:
a. pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke tingkat
mahir (personal mastery);
b. pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi yang
sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau cita-cita
yang akan dicapai bersama (shared vision);
c. pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas yang
organisasi ingin wujudkan (mental model);
d. pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning);
e. pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda, atau
bermental silo (systems thinking).

7. Kolaboratif
Pemerintahan yang kolaboratif mencakup kemitraan institusi pemerintah
untuk pelayanan publik. Hal ini merupakan sebuah pendekatan
pengambilan keputusan, tata kelola kolaboratif, serangkaian aktivitas
bersama dimana mitra saling menghasilkan tujuan dan strategi dan
berbagi tanggung jawab dan sumber daya. Nilai kedua ini memiliki kalimat
afirmasi “Kami membangun kerja sama yang sinergis”. Panduan
perilaku/kode etiknya adalah:
a. memberi kesempatan kepada berbagai pihak untuk berkontribusi;
b. bersikap terbuka dalam bekerja sama dengan tujuan menghasilkan
nilai tambah;
c. aktif dalam pemanfaatan berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
Organisasi yang memiliki budaya kolaboratif indikatornya adalah

20
sebagai berikut:
a. organisasi menganggap perubahan sebagai sesuatu yang alami dan
perlu terjadi;
b. organisasi menganggap individu (staf) sebagai aset berharga dan
memerlukan upaya yang dibutuhkan untuk terus menghormati
pekerjaan mereka;
c. organisasi memberikan perhatian yang adil bagi staf yang mau
mencoba dan mengambil risiko yang wajar dalam menyelesaikan
tugas mereka (bahkan ketika terjadi kesalahan);
d. pendapat yang berbeda didorong dan didukung dalam organisasi
(universitas), setiap kontribusi dan pendapat sangat dihargai;
e. masalah dalam organisasi dibahas secara transparan untuk
menghindari konflik;
f. dorongan kolaborasi dan kerja tim antar divisi; dan
g. secara keseluruhan, setiap divisi memiliki kesadaran terhadap kualitas
layanan yang diberikan.

E. TUGAS DAN PERAN ASN DALAM MEWUJUDKAN SMART GOVERNANCE

Smart governance didefinisikan sebagai kemampuan pemerintah


untuk membuat keputusan yang baik melalui dukungan teknologi
informasi dan tata kelola kolaboratif (Shabrinawati & Yuliastuti, 2020).
Perwujudan smart governance disertai dengan pengembangan
kompetensi SDM menjadi Smart ASN. Perkembangan teknologi dan
internet yang semakin pesat menjadi alasan ASN harus dibekali mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan teknologi dan internet.

Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif


sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya tidak sebatas
mengoperasikan gawai/gadget. Literasi digital berfokus pada kecakapan
pengguna media digital dalam melakukan proses mediasi media digital
yang dilakukan secara produktif.

21
Menurut definisi UNESCO dalam modul UNESCO Digital Literacy
Firework, literasi digital adalah kemampuan untuk mengakses,
mengelola, memahami, mengintegrasikan, mengkomunikasikan,
mengevaluasi, dan menciptakan informasi secara aman dan tepat
melalui teknologi digital untuk pekerjaan, pekerjaan yang layak, dan
kewirausahaan. Ini mencakup kompetensi yang secara beragam disebut
sebagai literasi komputer, literasi TIK, literasi informasi, dan literasi
media. UNESCO menjelaskan kerangka literasi digital sebagai berikut:

Tabel 1. Kerangka literasi digital

Kompetensi
Luaran Kompetensi
Kunci
1. Literasi 1.1. Menjelajah, mencari, dan memfilter data,
Informasi dan informasi dan konten digital
Data 1.2. Mengevaluasi data, informasi, dan konten
digital
1.3. Mengelola data, informasi dan konten digital
2. Komunikasi dan 2.1. Berinteraksi melalui teknologi digital
Kolaborasi
2.2. Berbagai melalui teknologi digital

2.3. Terlibat dalam kewarganegaraan melalui


teknologi digital
2.4. Kolaborasi melalui teknologi digital

2.5. Netiket

2.6. Mengelola identitas digital

22
3. Pembuatan 3.1. Mengembangkan konten digital
Konten Digital
3.2. Mengintegrasikan dan menguraikan kembali
konten digital
3.3. Hak Cipta dan lisensi
3.4. Pemrograman
4. Keamanan 4.1. Melindungi perangkat

4.2. Melindungi data pribadi dan privasi

4.3. Melindungi kesehatan dan kesejahteraan

4.4. Melindungi lingkungan


5. Pemecahan 5.1. Memecahkan masalah teknis
Masalah
5.2. Mengidentifikasi kebutuhan dan respons
teknologi
5.3. Menggunakan teknologi digital secara kreatif
5.4. Mengidentifikasi kesenjangan kompetensi
digital

Kominfo menjabarkan literasi digital ke dalam 4 kompetensi yaitu


kecakapan menggunakan media digital (digital skills), budaya
menggunakan digital (digital culture), etis menggunakan media digital
(digital ethics), dan aman menggunakan media digital (digital safety).

a. Digital skills, merupakan kemampuan individu dalam mengetahui,


memahami, dan menggunakan perangkat keras dan piranti lunak TIK
serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-hari.
b. Digital culture, merupakan kemampuan individu dalam membaca,
menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan membangun wawasan
kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari dan digitalisasi kebudayaan melalui
pemanfaatan TIK.
c. Digital ethics, merupakan kemampuan individu dalam menyadari,

23
mencontohkan, menyesuaikan diri, merasionalkan,
mempertimbangkan, dan mengembangkan tata kelola etika digital
(netiquette) dalam kehidupan sehari-hari.
d. Digital safety, merupakan kemampuan user dalam mengenali,
mempolakan, menerapkan, menganalisis, menimbang dan
meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamanan
digital dalam kehidupan sehari-hari.

24
BAB II PROFIL INSTANSI LOKUS AKTUALISASI

A. VISI DAN MISI ORGANISASI

Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi,


dan Geofisika Nomor 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika, yang selanjutnya disebut BMKG adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki tugas pemerintahan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG).
Peran dan fungsi BMKG sebagai lembaga pemerintah yang
bertanggung jawab pada bidang MKG tersebut, BMKG harus
melaksanakan pemantauan dan pengelolaan data menjadi suatu
informasi, yang mana bila didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM)
yang mumpuni, organisasi yang bergerak lincah dan dinamis, sarana
prasarana yang sesuai kebutuhan, pelayanan yang prima serta intergrasi
data yang tepat, maka informasi tersebut menjadi tepat guna sehingga
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan
sekaligus meminimalisasi resiko bahaya yang ditimbulkannya. Hal
tersebut menjadikan pengelolaan MKG menjadi komponen penting atau
tuntutan vital serta strategis bagi kepentingan nasional dan internasional.
Adapun visi dan misi dari BMKG sendiri sebagai berikut :

1. Visi Organisasi
Berdasarkan Peraturan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020 tentang Rencana
Strategis Badan Meteorologi, Klimatologi, Dan Geofisika Tahun 2020-
2024 Visi BMKG adalah “BMKG yang berkelas dunia dengan spirit socio
entrepreneur untuk mewujudkan lndonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri,
dan berkepribadian berlandaskan Gotong- Royong".

15
2. Misi Organisasi
BMKG melaksanakan misi Presiden dan Wakil Presiden Nomor 1
(Peningkatan Kualitas Manusia Indonesia), Nomor 4 (Mencapai
Lingkungan Hidup yang Berkelanjutan), dan Nomor 7 (Perlindungan bagi
Segenap Bangsa dan Memberikan Rasa Aman pada Seluruh Warga),
dengan uraian sebagai berikut:

a. Menjadikan informasi BMKG sebagai rujukan masyarakatinternasional


dan mewujudkan Regional Modelling Centre.
b. Mendorong SDM BMKG berperan aktif dalam organisasiMKG
Internasional.
c. Mewujudkan sebagian unit layanan jasa dan informasi BMKG,menjadi
unit Badan Layanan Umum (BLU).

B. NILAI-NILAI ORGANISASI
Berdasarkan Peraturan Kepala BMKG No. 4 Tahun 2014 tentang Kode
Etik PNS BMKG pada Bab III Pasal 3 tentang nilai-nilai dasar yang harus
dijunjung tinggi PNS BMKG adalah sebagai berikut:

1. Profesional

Profesional diartikan dengan bersikap, membuat keputusan dan


bertindak berbasiskan pada pengetahuan yang mendalam, objektif dan
netral, dengan dilandasi keterampilan yang sesuai dengan bidangnya.

2. Inovatif

Inovatif adalah bersikap, mengambil keputusan, bertindak


berlandaskan semangat kepeloporan dan selalu mampu mencari
terobosan dalam mengatasi kebuntuan dan dalam meningkatkan layanan
pada masyarakat.

3. Fokus pada pelanggan

Fokus pada Pelanggan adalah bersikap, mengambil keputusan dan


bertindak atas dasar pemahaman terhadap kebutuhan

16
masyarakat/pelanggan serta keinginan menghasilkan produk dan layanan
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

4. Orientasi pada kualitas

Berorientasi pada Kualitas adalah bersikap, mengambil keputusan,


bertindak untuk menghasilkan produk dan layanan yang akurat, tepat
guna, tepat sasaran dan lengkap dan dalam momentum yang tepat atau
sebelum tenggat waktu yang ditetapkan.

5. Berdedikasi

Berdedikasi adalah menekuni pekerjaan dengan sungguh-sungguh


serta bersikap, mengambil keputusan dan bertindak secara total atas
dasar rasa tanggung jawab, dan menjaga keberlangsungan
penyelenggaraan meteorologi, klimatologi, dan geofisika.

6. Pembelajar

Pembelajar adalah kecenderungan untuk selalu memperdalam


pengetahuan, memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan.

C. TUGAS ORGANISASI
Sesuai dengan Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika Nomor 3 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika, yang selanjutnya disebut BMKG adalah
Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Presiden. BMKG memiliki tugas pemerintahan
di bidang meteorologi, klimatologi, dan geofisika (MKG).

Dalam peran dan fungsi BMKG sebagai lembaga pemerintah yang


bertanggung jawab pada bidang MKG tersebut, BMKG harus
melaksanakan pemantauan dan pengelolaan data menjadi suatu
informasi, yang mana bila didukung dengan Sumber Daya Manusia (SDM)

17
yang mumpuni, organisasi yang bergerak lincah dan dinamis, sarana
prasarana yang sesuai kebutuhan, pelayanan yang prima serta intergrasi
data yang tepat, maka informasi tersebut menjadi tepat guna sehingga
dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan
sekaligus meminimalisasi resiko bahaya yang ditimbulkannya.

Hal tersebut menjadikan pengelolaan MKG menjadi komponen


penting atau tuntutan vital serta strategis bagi kepentingan nasional dan
internasional. Layanan meteorologi, klimatologi dan geofisika yang multi
sektor dapat digunakan dalam penetapan kebijakan pemerintah,
pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan lain di sektor transportasi,
pertanian perkebunan, kehutanan, pariwisata, pertahanan dan keamanan,
infrastuktur (konstruksi), tata ruang, kesehatan, sumber daya air, energi
dan pertambangan, industri dan agrobisinis, kelautan dan perikanan,
peternakan, penanggulangan bencana, olah raga, kebijakan makro dan -
13 - 2020–2024 pengendalian inflasi, asuransi, teknologi modifikasi cuaca,
tanda waktu, dan transaksi elektronik sesuai peraturan yang berlaku.
Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo adalah unit
pelaksana teknis di lingkungan Badan, Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika. Stasiun Meteorologi Kelas
I Djalaluddin Gorontalo merupakan stasiun meteorologi kelas I yang
terletak di Jalan Bandara, Tolotio, Kecamatan Tibawa, Kabupatan
Gorontalo. Stasiun ini merupakan stasiun koordinator di wilayah Provinsi
Gorontalo dan sekitarnya. Serta berada dibawah Balai Besar MKG
Wilayah IV. Di dalam menjalankan tugasnya dan fungsinya Stasiun
Meteorologi kelas I Djalaluddin Gorontalo berpedoman pada visi dan misi
BMKG.

Dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari, Stasiun Meteorologi


Kelas I Djalaluddin Gorontalo secara administratif dibina oleh Sekretaris
Utama dan secara teknis dibina oleh Deputi Bidang Meteorologi. Stasiun

18
Meteorologi Kelas I Djalaluddin-Gorontalo dipimpin oleh Kepala Stasiun.
Menurut peraturan Kepala BMKG Nomor 6 pasal 23 Tahun 2020 tentang
struktur organisasi, Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo
dipimpin oleh seorang Kepala UPT dan 11 orang kelompok jabatan
fungsional yang terdiri atas seorang fungsional bagian keuangan dan 10
orang fungsional PMG (Pengamat Meteorologi dan Geofisika) seperti yang
ditunjukan pada gambar 1.

Gambar 1. Struktur Organisasi Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo

Sesuai Peraturan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan


Geofisika Nomor 9 Tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun
Meteorologi, tugas pokok stasiun meteorologi termuat dalam Bab II pasal
6 yang terdiri dari:

1. Pengamatan meteorologi.

2. Pengelolaan data meteorologi.

3. Pelayanan informasi dan jasa meteorologi.

4. Pemeliharaan alat meteorologi.

5. Kerjasama/koordinasi.

19
6. Pelaksanaan administrasi dan kerumahtanggaan stasiun.

D. URAIAN/RINCIAN TUGAS JABATAN PESERTA

Uraian tugas pegawai disusun dalam bentuk Sasaran Kinerja


Pegawai (SKP) dilandasi oleh Peraturan Menpan-RB Nomor 8 Tahun
2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja PNS dan Peraturan Kepala
BMKG Nomor SK.185/KP.302/KB/BMKG-06 tentang Pedoman
Pelaksanaan Jabatan Fungsional MLG. Rincian tugas pegawai sebagai
teknisi di Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo adalah
sebagai berikut :

1. Melaksanakan pemeliharaan peralatan sederhana mekanik (Term BB


BK, penakar hujan obs, hellmann, barograph, theodolite, campbell
stokes, dan open pan evapotimeter);
2. Melaksanakan pemeliharaan peralatan canggih / modern (Radar,
AWOS, AWS strenghtening, mesonet, dan genset);
3. Melaksanakan pemeliharaan peralatan sederhana elektronik (ARWS,
HV Sampler dan PC );
4. Menyiapkan Bahan Peralatan Kegiatan Teknik;
5. Melaksanakan pengecekan peralatan operasional (Term BB BK,
penakar hujan obs, hellmann, barograph, theodolite, campbell stokes,
dan open pan evapotimeter);

Terdapat juga tugas tambahan dan atau keg inisiatif dgn persetujuan
atasan
1. Mengumpulkan dan menyebarkan informasi meteorologi;
2. Mengecek jaringan dan inspeksi;
3. Menyusun juknis dan SOP jaringan:

20
BAB III ANALISA PERMASALAHAN TUGAS DAN FUNGSI

A. IDENTIFIKASI DAN ANALISIS MASALAH

Berdasarkan uraian tugas milik penulis di Stasiun Meteorologi


Kelas 1 Djalaluddin Gorontalo yang telah dijelaskan setelah
dikonsultasikan dengan mentor, maka uraian tugas yang memiliki isu yang
menjadi penyebab kurang optimalmya pelaksaan tupoksi tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Mengumpulkan dan menyebarkan informasi meteorologi.

b. Menyusun juknis dan SOP jaringan.

c. Menyiapkan Bahan Peralatan Kegiatan Teknik.

Tabel 2 menjelaskan isu yang ada pada masing-masing uraian


tugas, bukti data/fakta terkait isu tersebut, dan deskripsi keterkaitan
dengan mata pelatihan Agenda 2 dan 3. Uraian tugas yang dijabarkan
berdasarkan tugas yang tertuang dalam Sasaran Kinerja Pegawai (SKP).

Tabel 2. Identifikasi isu pada uraian tugas

No Uraian Tugas Isu Bukti Data/Faktaterkait Isu Keterkaitan denganAgenda 2 dan 3

1 2 3 4 5

1 Mengumpulkan dan Penyebaran informasi Fakta: Beberapa informasi yang Kompeten : kurangnyakompetensi
menyebarkan informasi melalui web kantor yang
ditampilkan pada website tidak beberapa pegawai dalam update informasi
meteorologi belum optimal.
update(peringatan dini, prakiraan melalui website kantor sehingga beberapa
cuaca, info cuaca daerah wisata) data yang ditampilkan tidak relevan dengan
kondisi saat ini.

Adaptif : kurang beradaptasi dengan


perkembangan zaman yang semakin modern
dalam hal penyampaian informasimelalui
website.

21
Berorientasi pelayanan : kurang
terampil dalam memberikan informasi yang
dibutuhkan masyarakat hal ini dibuktikan
dengan informasi peringatan dini pada web
yangtidak update.

Smart ASN : kurangnya kompetensi dalam


literasi digital dalam hal penyampaian
informasi melalui website.

2 Menyusun juknis dan Tidak optimalnya Fakta: Belum ada susunan Akuntabel : kurangnya rasa tanggung
pembuatan susunan
SOP jaringan. topologi jaringan yang konkret jawab sebagai teknisi dalam hal penyusunan
topologi seluruh jaringan
stasiun topologi jaringan.

Manajemen ASN :
kurang profesional dalam bekerja karena
tidak menjalankantugasnya secara
maksimal.

3 Menyiapkan Bahan Tidak optimalnya Fakta: inventarisasi hanya untuk Akuntabel : kurangnyarasa memliki
Peralatan Kegiatan inventarisasi peralatan dan
peralatan yang terdata dalam ISO sebagai teknisi dalam hal keseluruhan
Teknik. suku cadang peralatan.
inventarisasi peralatan.

Kompeten : kurangnyakompetensi dalam

22
mendata peralatan dan suku cadang
keseluruhan, tidak hanya yang terdata di
ISO

Manajemen ASN :
Kurang bertanggung jawab dalam bekerja
karena tidak menjalankantugasnya secara
maksimal.

Setelah mengidentifikasi beberapa isu sebagaimana di atas, maka


langkah selanjutnya yaitu analisis isu prioritas dengan menggunakan
metoda analisa isu yaitu metode USG (Urgency Seriousness Growth)
dimana tahap-tahap penapisan dilakukan dengan cara memberikan nilai
dari rentang 1-5 untuk setiap indikator per-isu yang ada. Setelah dilakukan
diskusi dengan K.UPT, Kasi.OBS, Kasi.Datin dan beberapa pegawai
operasional, sehingga didapat analisis isu prioritas sebagai berikut :
Tabel 3. Analisis isu menggunakan USG

Kriteria
No Isu Total
U S G
1. Penyebaran informasi melalui web
kantor yang belum maksimal. 5 4 4 13

2. Tidak optimalnya pembuatan susunan


topologi seluruh jaringan stasiun 3 3 5 11

3. Tidak optimalnya inventarisasi peralatan


dan suku cadang peralatan. 3 4 5 12

Adapun indikator kriteria USG sebagai berikut:

Tabel 4. Deskripsi Kriteria Urgency


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
4 Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu 1 bulan
1 Tidak Mendesak Harus ditindaklanjuti dalam kurun waktu > 1 tahun

23
Tabel 5. Deskripsi Kriteria Seriousness
Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Serius Dampak isu akan berpengaruh pada satu unit instansi
dan masyarakat
4 Serius Dampak isu akan berpengaruh pada satu unit instansi

3 Cukup Serius Dampak isu akan berpengaruh pada bidang teknisi


2 Kurang Serius Dampak isu akan berpengaruh pada semua pegawai
teknisi
1 Tidak Serius Dampak isu akan berpengaruh pada individu teknisi

Tabel 6. Deskripsi Kriteria Growth


Nilai Indikator Deskripsi Indikator
5 Sangat Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
4 Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 3 bulan
3 Cukup Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 6 bulan
2 Kurang Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu 1 bulan
1 Tidak Cepat Memburuk Memburuk dalam kurun waktu > 1 tahun

Isu terpilih atau isu prioritas berdasarkan analisis USG dan bobot
nilai berdasarkan total nilai tertinggi pada Tabel 3 adalah Penyebaran
informasi melalui web kantor yang belum optimal. Adapun penilaian
terhadap kualitas isu prioritas adalah sebagai berikut :
Tabel 7. Penilaian Kualitas Isu Prioritas

No Kriteria dan nilai(USG) Justifikasi

Pengoptimalan website kantor perlu segera dilakukan agar masyarakat dapat

1 menerima informasi dengan segera dan valid guna memenuhi kebutuhan


U=5
masyarakat dalam berkegiatan

Pengunaan website yang optimal dalam menyampaikan informasi penting


2 dilakukan agar masyarakat dapat selalu update terkait informasi cuaca setiap
S=4
harinya

24
Jika website tetap tidak optimal dalam penggunaannya, banyak masyarakat
yang tidak akan mengetahui kondisi cuaca karena tidak menerima informasi
3 G=4 cuaca yang ada. Karena pada kenyataan nya banyak masyarakat yang tidak
mengetahui kondisi cuaca, tidak memiliki social media sehingga tidak bisa
mencari tahu informasi cuaca terbaru.

Dari isu prioritas maka dilakukan analisa akar masalah


menggunakan teknis analisis yang sudah dipelajari pada agenda 1 yaitu
Fishbone. Hasil analisa akar masalah dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 2. Analisa diagram Fishbone

Isu prioritas ini muncul karena beberapa penyebab sebagai berikut:

a. Man: Pegawai kurang kompeten dalam mengelola website;

b. Machine: Website yang ada belum mumpuni;


c. Method: Website dikelola pihak ketiga;

d. Material: Stasiun tidak memiliki domain sendiri;

Selanjutnya dilakukan Analisa dengan Tapisan Mc Namara untuk


menentukan akar penyebab yang kemudian akan diangkat menjadi prioritas
untuk diselesaikan.

25
Tabel 8. Analisa Tapisan Mc Namara

No Penyebab/ Akar Masalah Gagasan Kreatif Tapisan Total Rank

Efektivitas Efisiensi Kemudahan

Pegawai kurang kompeten dalam Perlunya pemahaman dan


mengelola website pendalaman tentang
1 4 4 3 11 4
pengelolaan website

Website yang ada tidak cukup Membuat website baru


mumpuni dengan domain baru yang
2 5 5 5 15 1
lebih mumpuni

3 Website dikelola oleh pihak ketiga Pengelolaan secara


langsung dan mandiri oleh
5 4 3 12 3
stasiun

4 Stasiun tidak memiliki domain Pengajuan domain ke pusat


sendiri jaringan komunikasi
5 4 4 13 2

Berdasarkan analisa Tapisan Mc Namara maka akar penyebab


yang akan diangkat menjadi prioritas untuk diselesaikan yaitu “Membuat
website baru dengan domain baru yang lebih mumpuni”.

B. KETERKAITAN PENYEBAB MASALAH DENGAN AGENDA 3 DAN


ANALISIS DAMPAKNYA
Adapun kaitan akar masalah di atas dengan substansi agenda 2
yaitu pada aspek Kompeten, kurangnya kompetensi beberapa pegawai
dalam update informasi melalui website kantor sehingga beberapa data
yang ditampilkan tidak relevan dengan kondisi saat ini. Lalu, aspek

26
Adaptif, kurang beradaptasi dengan perkembangan zaman yang semakin
modern dalam hal penyampaian informasi melalui website. Kemudian
aspek Berorientasi pelayanan, kurang terampil dalam memberikan
informasi yang dibutuhkan masyarakat hal ini dibuktikan dengan informasi
peringatan dini pada web yang tidak update. Sedangkan kaitannya dengan
substansi agenda 3 yaitu Manajemen ASN, kurang profesional dalam
bekerja karena tidak menjalankan tugasnya secara maksimal.
Jika isu prioritas tidak segera diselesaikan, maka akan
menyebabkan hal-hal sebagai berikut :
a. Informasi yang dikeluarkan tidak akan sampai ke masyarakat secara
optimal.
b. Seluruh kegiatan masyarakat yang mengacu pada informasi
meteorologi akan terganggu dan tidak berjalan dengan maksimal.
c. Tidak dapat menjalankan salah satu misi BMKG, sebagai rujukan
masyarakat internasional dan mewujudkan regional modelling centre.

C. ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH


Berdasarkan akar masalah prioritas yang akan diselesaikan maka
gagasan kreatif penyelesaian isu prioritas yang terpilih adalah “Membuat
website baru dengan domain baru yang lebih mumpuni” Gagasan ini
sebagai penyelesaian isu yang akan dilanjutkan untuk menyusun
rancangan aktualisasinya

27
BAB IV RENCANA AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

A. RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Berdasarkan hasil analisis tapisan mc namara pada analisis


permasalahan tugas dan fungsi di Stasiun Meteorologi Kelas I Djalaluddin
Gorontalo, gagasan kreatif terpilih adalah Membuat website baru dengan
domain baru yang lebih mumpuni. Pembuatan website stasiun di Stasiun
Meteorologi Kelas I Djalaluddin Gorontalo merupakan salah satu upaya
stasiun dalam menyebarkan informasi MKG. Website stasiun penting
dimiliki stasiun dalam memudahkan stasiun dalam penyampaian informasi
MKG kepada masyarakat.

Stasiun akan dapat beradaptasi terhadap perkembangan


teknologi.Peranan teknisi kantor dalam pengelolaan website dan jaringan
sangat penting sebagai petugas yang tentunya lebih kompeten mengenai
masalah peralatan dan penunjang operasional. Pengembangan website
ini akan dilakukan secara terus menerus dan berkelanjutan. Website akan
menggunakan domain dan dikelola sendiri sehingga mudah untuk diakses
dan dikembangkan di masa depan.

Gagasan ini akan dituangkan menjadi topik aktualisasi yang disusun


selama kegiatan habituasi yaitu pada 09 September 2022 –21 Oktober
2022. Aktualisasi akan dilaksanakan di Sta. Met. Kelas I Djalaluddin –
Gorontalo. Kegiatan aktualisasi yang direncanakan adalah sebagai
berikut:
1. Perencanaan pembuatan website stasiun;
2. Perancangan desain dan sistem website stasiun;
3. Pengajuan domain ke Pusat Jaringan dan Komunikasi;
4. Pembuatan website stasiun;
5. Pengujian website stasiun;
6. Pengenalan website stasiun;

28
Adapun tahapan dan output hasil kegiatan sebagai berikut:
Tabel 9. Tahapan dan Output Hasil Kegiatan

No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

1 Perencanaan Tersedianya isi 1.1 Melakukan Eviden: KOLABORATIF : Kegiatan pembuatan DEDIKASI :
pembuatan serta konten yang identifikasi dengan Dokumentasisaat Saya berkolaborasi dalam website stasiun dari Perencanaan pembuatan
website stasiun akan dimasukkan K.UPT, Kasi OBS, melakukan melaksanakan tugas saya bentuk peningkatan website merupakan bentuk
kedalam website Kasi Datin terkait kegiatan dengan melibatkan banyak pelayanan informasi dedikasi terhadap instansi dan
pembuatan website pihak. Tujuannya agar dapat meteorologi yang UPT dalam upaya
stasiun menuangkan banyak ide mendukung salah satu mengembangkan instansi.
terbaik sehingga dapat misi BMKG dalam hal
menghasilkan hasil terbaik. mewujudkan sebagian unit
Website ini dibuat agar dapat layanan jasa dan informasi
memberikan citra yang baik BMKG, menjadi unit
untuk stasiun demi Badan Layanan Umum
kepentingan bersama. (BLU).

1.2 Melakukan identifikasi Hasil: Data isi KOMPETEN :


konten pada website konten untuk Saya akan belajar dari
lama stasiun website website stasiun lama yang
sudah ada untuk dapat
melihat mana yang sudah
baik, mana yang harus
diperbaiki, dan mana yang

30
masih dapat dikembangkan.
Hal ini bertujuan untuk
menghasilkan website yang
jauh lebih kompeten

1.3 Mendata isi dan AKUNTABEL :


konten website lama Saya akan bertanggung jawab
yang sudah sesuai dalam menjalankan tugas
dengan stasiun sebagai teknisi. Tindakan yang
saya lakukan ini merupakan
bentuk sikap tanggung jawab
saya dalam melaksanakan
tugas pendataan yang
diberikan.

31
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

2 Perancangan Terbentuknya 2.1. Menunjukkan Eviden: KOLABORATIF : Kegiatan perancangan INOVATIF :


desain dan sistem desain dan ide perancangan Dokumentasi Saya berkolaborasi dalam desain dan sistem Kegiatan perancangan desain
website stasiun sistem website website kepada perancangan melaksanakan tugas saya website merupakan website stasiun merupakan
stasiun Kepala UPT dan website dengan melibatkan banyak bentuk dari peningkatan salah satu inovasi dalam
pegawai UPT pihak. Tujuannya agar dapat SDM BMKG untuk terus pengembangan instansi. Sistem
menuangkan banyak ide berinovasi dalam website dibuat supaya mudah
terbaik sehingga dapat menghadapi tantangan. diakses dan dikembangkan di
menghasilkan hasil terbaik. Hal tersebut termasuk masa depan.
dalam perwujudan misi
PROFESIONAL :
BMKG pada peran aktif
Perancangan sistem website
SDM BMKG dalam
stasiun memudahkan stasiun
organisasi serta
dalam melayani dan
peningkatan layanan
memberikan informasi kepada
informasi yang disajikan
masyarakat.
oleh BMKG.

32
2.2. Menyusun Hasil: rancangan KOMPETEN :
rancangan penulisan desain dan sistem Saya akan terus belajar dan
script (coding) website meningkatkan kompetensi
diri dengan mempelajari dan
Menyusun penulisan script
coding. Tindakan yang saya
lakukan ini merupakan bentuk
peningkatan kompetensi diri
sebagai ASN yang profesional.

33
2.3. Merancang informasi KOMPETEN :
yang akan Saya akan terus belajar
ditampilkan di dengan melakukan
website perancangan terhadap
website yang saya buat agar
memberi hasil terbaik.
Tindakan yang saya lakukan ini
merupakan bentuk peningkatan
kompetensi diri sebagai ASN
yang profesional.

34
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

3 Pengajuan Tercapainya 3.1. Mengajukan surat Eviden: KOLABORATIF : Kegiatan pengajuan ORIENTASI PADA
domain ke pengajuan pengajuan domain ke Dokumentasi Saya berkolaborasi dalam domain ke Pusjarkom KUALITAS :
Pusat Jaringan kepemilikan Pusjarkom pengajuan domain melaksanakan tugas saya merupakan bentuk dari Pengajuan domain ke
dan domain stasiun website dengan melibatkan banyak perwujudan misi BMKG Pusjarkom merupakan
Komunikasi pihak. Tujuannya agar dapat dalam mendorong SDM komitmen UPT dalam
menuangkan banyak ide BMKG untuk berperan menghasilkan website dengan
terbaik sehingga dapat aktif dalam organisasi. kualitas terbaik. Dikarenakan
menghasilkan hasil terbaik. Selain itu juga website yang dibuat akan diuji
mewujudkan visi BMKG terlebih dahulu sistem
dalam hal kemandirian keamanan sebelum digunakan
SDM untuk terus oleh masyarakat
berinovasi dan
meningkatkan kreativitas
dalam menghadapi
tantangan di masa depan.

35
3.2. Menguji pilot AKUNTABEL :
Hasil: Domain
website pada Saya akan bertanggung
website kantor
webhosting yang jawab terhadap website yang
diberikan Pusjarkom saya buat sehingga saya
menguji nya sebelum saya
mengirimkan nya. Hal ini
bertujuan untuk menghindari
kendala dan masalah
kedepannya.

KOMPETEN :
Saya akan terus belajar
dalam meningkatkan
performa website yang saya
buat dengan melakukan
pengujian terlebih dulu terkait
sistem keamanan website yang
saya buat sebelum dinilai oleh
tim Pusjarkom.

36
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

4 Pembuatan Terbentuknya 4.1 Menyusun script Eviden: KOMPETEN : Kegiatan pembuatan INOVATIF :
website tampilan akhir (coding)akhir dari Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun Kegiatan pembuatan website
stasiun website stasiun website pembuatan website meningkatkan kompetensi merupakan bagian dari stasiun merupakan salah satu
diri dengan mempelajari bentuk mewujudkan visi inovasi dalam pengembangan
penulisan script coding BMKG dalam hal instansi. Sistem website
website yang saya buat. kemandirian SDM dibuat supaya mudah diakses
Tindakan yang saya lakukan untuk terus berinovasi dan dikembangkan di masa
ini merupakan bentuk dan meningkatkan depan.
peningkatan kompetensi diri kreativitas dalam
PEMBELAJAR :
sebagai ASN yang menghadapi tantangan
profesional. di masa depan dalam
Kegiatan pembuatan website
mencapai misi BMKG
dilakukan untuk meningkatkan
untuk mendorong SDM
pengetahuan dalam upaya
BMKG berperan aktif
mengikuti perkembangan
dalam organisasi MKG
teknologi.
Internasional

37
4.2 Mengisi website Hasil: website KOMPETEN :
dengan konten pada stasiun Saya akan terus belajar dan
domain yang diberikan meningkatkan kompetensi
Pusjarkom diri dengan terus
mempelajari terkait pengisian
website dengan konten-
konten yang
berkesinambungan dengan
tujuan stasiun. Tindakan yang
saya lakukan ini merupakan
bentuk peningkatan
kompetensi diri dalam hal
peningkatan kemampuan
bahasa pemrograman web.

No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

38
5 Pengujian Terbentuknya 5.1 Menguji Eviden: KOMPETEN : Kegiatan pengujian PEMBELAJAR :
website website stasiun kedinamisan Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun Kegiatan pengujian website
stasiun yang user konten yang pengujian website meningkatkan kompetensi merupakan bagian dari dilakukan untuk mengetahui
friendly ditampilkan stasiun diri dengan menguji bentuk peningkatan apakah sistem website yang
kedinamisan konten yang kompetensi SDM dibuat sudah baik atau masih
disajikanpada website stasiun. BMKG dalam hal terdapat perbaikan dan
Tindakan yang saya lakukan penyajian informasi pengembangan yang masih
ini merupakan bentuk meteorologi. Hal harus dilakukan.
peningkatan kompetensidiri tersebut mendukung
dalam hal perancangan salah satu misi BMKG
website. dalam hal mewujudkan
sebagian unit layanan
jasa dan informasi
MKG menjadi Badan
Layanan Umum (BLU)

5.2 Melakukan uji Hasil: Fitur-fitur KOMPETEN :


black box pada padawebsite Saya akan terus belajar dan
fitur-fitur web beroperasi dengan meningkatkan kompetensi diri
yang dibuat baik dengan melakukan uji black
box pada fitur-fitur webyang
dibuat. Kegiatan yang saya
lakukan merupakan
peningkatan kompetensi diri

39
No Kegiatan Output Tahapan Kegiatan Output / Evidens Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Penguatan Nilai Organisasi
Mata Pelatihan Agenda 2 Visi-Misi Organisasi

6 Pengenalan Tersampaikan 6.1 Mensosialisasik Eviden : KOMPETEN : Kegiatan pengenalan FOKUS PADA PELANGGAN
website sistem website an website kepada Dokumentasi Saya akan terus belajar dan website stasiun : Kegiatan sosialisasi ini
stasiun informasi MKG observer dan forcaster sosialisasi website meningkatkan kompetensidiri merupakan bagian dari dilakukan untuk mengetahui
kepada Sta.Met Djalaluddin stasiun dengan menguji kedinamisan bentuk peningkatan apakah sistem website sudah
masyarakat Gorontalo konten yang disajikanpada kompetensi SDM sesuai dengan kebutuhan
website stasiun. Tindakan BMKG dalam hal masyarakat atau masih terdapat
yang saya lakukan ini penyajian informasi kekurangan dan peningkatan
merupakan bentuk meteorologi. Hal guna memenuhi kebutuhan
peningkatan kompetensidiri tersebut mendukung masyarakat
dalam hal perancangan salah satu misi BMKG
BERDEDIKASI :
website. dalam hal mewujudkan
Kegiatan sosialisasi ini
sebagian unit layanan
dilakukan sebagai wujud nyata
jasa dan informasi
dari dedikasi ASN sebagai
MKG menjadi Badan
pelayanan masyarakat untuk
Layanan Umum (BLU)
dapat mendengar langsung
masukan dari masyarakat
untuk dapat memberikan yang
terbaik bagi masyarakat.

40
6.2 Mensosialisasi Hasil : dapat BERORIENTASI
kan website informasi digunakan nya PELAYANAN :
MKG kepada website secara Saya akan terus
masyarakat umum optimal dan meningkatkan dan
lancar mengimplementasikan nilai-
nilai pelayanan yang baik
dengan memberikan
pengenalan sistem website
yang saya buat agar dapat
tersampaikan dengan baik
dan lebih optimal untuk
dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.

41
B. REKAPITULASI RENCANA PENERAPAN NILAI-NILAI DASAR PNS
Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi,
perlunya korelasi antara kegiatan kreatif yang dilakukan dalam menyelesaikan isu yang terjadi dengan
penerapan nilai-nilai dasar PNS sebagai wujud implementasi Core Value BerAKHLAK. Berikut rencana
penerapan nilai-nilai dasar PNS dalam kegiatan aktulisasi yang dilakukan.

Tabel 10. Matriks Rencana Penerapan Nilai-Nilai Dasar PNS

No Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Jumlah


PNS / Kata Kunci
Berorientasi
Akuntabel Kompeten Harmonis Loyal Adaptif Kolaboratif
Pelayanan

1 Perencanaan website stasiun Responsif Integritas Kinerja Selaras Kontribusi Antusias Kesediaan 7
Terbaik Terhadap Bekerjasama
Perubahan

2 Perancangan desain dan Kualitas Integritas Agility Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
sistem website stasiun hasil yang
lebih baik

42
3 Pengajuan domain ke Pusat Kualitas Transparan Ahli Selaras Komitmen Inovasi Sinergi untuk 7
dibidangnya
Jaringan dan Komunikasi hasil yang
lebih baik

4 Pembuatan website stasiun Responsif Integritas Kinerja Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
Terbaik hasil yang
lebih baik

5 Pengujian website stasiun Kualitas Konsisten Kinerja Selaras Kontribusi Inovasi Sinergi untuk 7
Terbaik hasil yang
lebih baik

6 Pengenalan website stasiun Kepuasan Integritas Sukses Selaras Pengabdian Antusias Sinergi untuk 7
Terhadap hasil yang
Perubahan lebih baik

Total 6 6 6 6 6 6 6 42

43
C. PENJADWALAN
Untuk melaksanakan kegiatan dan tahapan kegiatan yang telah direncanakan pada rancangan aktualisasi,
maka perlu penyusunan jadwal kegiatan yang berfungsi sebagai pengatur jalannya kegiatan agar rancangan
aktualisasi dapat diselesaikan tepat waktu. Kegiatan dan tahapan kegiatan aktualisasi akan dilakukan selama
masa habituasi dengan jadwal sebagai berikut:

Tabel 11. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi

No Kegiatan Output/Hasil Bulan s

September Oktober
9 12 13 14 15 16 19 20 21 22 23 26 27 28 29 30 3 4 5 6 7 10 11 12 13 14 17 18 19 20 21
1 Perencanaan website stasiun. Tersedianya isi serta konten
yang akan dimasukkan
1.1 Melakukan kedalam website
pembicaraan dengan
K.UPT, Kasi OBS,
Kasi Datin

1.2 Melakukan
pengecekan website
lama stasiun

44
1.3 Mendata isi website lama
yang sudah sesuai
dengan stasiun

1.4 Perencanaan website


stasiun.

2 Perancangan desain dan Terbentuknya desain dan


sistem website stasiun. sistem website stasiun

2.1 Menunjukkan ide


perancangan website
kepada Kepala UPT
dan pegawai UPT

2.2 Menyusun
rancangan penulisan
script (coding)

3 Pengajuan domain ke Pusat Tercapainya pengajuan


Jaringan dan Komunikasi. kepemilikan domain stasiun

3.1 Mengajukan surat


pengajuan domain ke
Pusjarkom

45
3.2 Menguji pilot website
pada webhosting yang
diberikan Pusjarkom

4 Pembuatan website stasiun Terbentuknya tampilan akhir


website stasiun

4.1 Menyusun script


(coding) akhir dari
website

4.2 Mengisi website


dengan konten pada
domain yang diberikan
Pusjarkom

5 Pengujian website stasiun Terbentuknya website


stasiun yang userfriendly

5.1 Menguji kedinamisan


konten yang
ditampilkan

5.2 Melakukan uji black


box pada fitur-fitur

46
web yang dibuat

6 Pengenalan website Tersampaikannya sistem


website informasi MKG
stasiun
kepada masyarakat

6.1 Mensosialisasikan
website kepada
observer dan
forcaster Sta.Met
Djalaluddin
Gorontalo

6.2 Mensosialisasikan
website informasi
MKG kepada
masyarakat umum

47
D. AKTOR YANG TERLIBAT DAN PERANNYA DALAM AKTUALISASI

Dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi banyak aktor atau pihak-pihak yang


terlibat dan berperan dalam kegiatan aktualisasi. Pihak-pihak tersebut berperan
sesuai dengan perannya masing-masing. Pihak-pihak yang akan terlibat untuk dapat
menyelesaikan permasalahan website stasiun yang dimiliki tidak optimal, adalah
sebagai berikut :

Tabel 12. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Kegiatan Aktualisasi

No Pihak/aktor yang Peran dalam kegiatan aktualisasi Keterangan


terlibat

1 Mentor / Kepala UPT Sebagai pemberi dukungan dan Ot Oral Sem Wilar
arahan kebijakan dan pengawas
dalam kegiatan

2 Coach Sebagai pengarah dalam kegiatan Arisman, S.Si, M.Si


aktualisasi

2 Seluruh Pegawai UPT Sebagai pemberi masukan, saran, Rekan UPT


dan kritik yang membangun dalam
perancangan tugas aktualisasi

E. POTENSI KENDALA DALAM PELAKSANAAN KEGIATAN AKTUALISASI

Dalam menjalankan kegiatan aktualisasi tentu saja tidak akan selalu dapat
berjalan sesuai rencana, terdapat potensi kendala yang mungkin muncul dan dapat
menyebabkan aktualisasi tidak berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Oleh
karena itu berikut merupakan potensi kendala dan alternatif solusi yang bisa
dilakukan untuk menghadapinya.

Tabel 13. Potensi Kendala Selama Pelaksanaan

No Potensi Kendala Alternatif Solusi

1 Pengujian website oleh pribadi dan Menguji secara terus-menerus secara cepat dan tepat agar
pusjarkom butuh banyak waktu kendala dapat diatasi secara cepat

2 Penulisan script (coding) mengalami Mencari solusi di forum pengembang web


error

48
DAFTAR PUSTAKA
Pemerintah Indonesia. 2009. Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2009Tentang Pelayanan Publik. Jakarta: Sekretariat Negara
Pemerintah Indonesia. 2014. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Jakarta: Sekretariat
Negara
Pemerintah Indonesia. 2014. Peraturan Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia Nomor 09 Tahun
2014 Tentang Uraian Tugas Stasiun Geofisika. Jakarta: Badan
Meteorologi Klimatologi dan Geofisika
Pemerintah Indonesia. 2020. Peraturan Kepala Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2020 Tentang Rencana Strategis Badan Meteorologi,
Klimatologi, dan Geofisika Tahun 2020-2024. Jakarta: Badan
Meteorologi Klimatologidan Geofisika
Pemerintah Indonesia. 2022. Keputusan Kepala LAN RI Nomor:
14/K.1/PDP.07/2022. Jakarta: LAN RI
Pemerintah Indonesia. 2017. Peraturan Menteri PANRB Nomor 38
Tahun 2017 tentang Standar Kompetensi ASN. Jakarta:
Kementrian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi
Senge, Peter M (1994). The Fifth Discipline : The Art and Practice of
the Learning Organization, USA-New York: Doubleday
Shabrinawati, A., & Yuliastuti, N. (2020). Komponen Smart Governance
Berdasarkan Konsep Smart Village. Jurnal PIKOM (Penelitian
Komunikasi Dan Pembangunan), 21(2), 141.

49
LAMPIRAN
Lampiran A Form Persetujuan Mentor

50
51
Lampiran B Surat Pengajuan Domain Ke Pusjarkom

Lampiran C Form SKP Pegawai

52

Anda mungkin juga menyukai