Anda di halaman 1dari 11

PENANAMAN MODAL

NAMA:
ADINDA YASHA OKTIANI (05120120054)
INDIRA AGIASANDRINI (05120120076)
SONYA OCTAVIANA (05120120067)
NIKE VALENTINES (05120120012)
OCTAVIANO PAULO KALIGIS (000000015590)

UNIVERSITAS PELITA HARAPAN


FAKULTAS HUKUM
2016

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmat-Nya

kepada

penulis

dalam

menyelesaikan

penulisan

makalah ini dengan lancer dan tepat waktu.


Makalah yang berjudul PENANAMAN MODAL bertujuan untuk
melengkapi atau memenuhi tugas dalam mata kuliah Hukum
Perusahaan dan Investasi Universitas Pelita Harapan.
Penulis juga ingin menyampaikan terima kasih terhadap
Bapak Rusli Pandika, S.H selaku dosen mata kuliah Hukum
Perusahaan dan Invesastasi yang telah memberi kesempatan dan
membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dalam penyusunan dan masih banyak kekurangan baik dalam
bentuk penyajian maupun perangkaian kata demi kata. Maka
dengan kerendahan hati, penulis mengharapkan adanya saran dan
kritk yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Penulisa juga
berharap bahwa semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi temanteman dan pembaca untuk kedepannya.

Karawaci, 16 Maret 2016


Penulis

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Dalam Pasal 1 Nomor 1 Undang-Undang Penanaman Modal, yang

dimaksud dengan penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam


modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing
yang melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Secara tersurat,
penanaman modal merupakan kegiatan menanamkan atau penyertaan modal
dalam bentuk apapun. Penanaman modal dapat dilakukan oleh warga negara
Indonesia, juga oleh warga negara asing. Usaha yang dapat ditanamkan modalnya
adalah usaha yang berada di wilayah negara Republik Indonesia. Penanaman
modal bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi penanam modalnya.
Untuk memahami arti dari penanaman modal, penanam modal, dan modal kita
bisa melihat pada Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal. Pasal 1 angka 1 UU Penanaman Modal menjelaskan bahwa Penanaman
modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh penanam modal
dalam negeri maupun penanam modal asing untuk melakukan usaha di wilayah
negara Republik Indonesia. Pasal tersebut memberikan titik tekan pada
kegiatannya, yaitu menanam modal. Kegiatan mana dapat dilakukan oleh
penanam modal dalam negeri ataupun penanam modal asing yang berasal dari
luar Indonesia.
Pada akhir pasal tersebut juga menegaskan bahwa undang-undang ini
mengatur kegiatan menanam modal yang usahanya dilakukan di wilayah negara
Republik Indonesia. Sehingga undang-undang ini tidak mengatur kegiatan
menanam modal yang usahanya dilakukan diluar wilayah negara Republik
Indonesia. Penanam modal menurut Pasal 1 angka 4 UU Penanaman Modal
adalah perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang
dapat berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing.
Pointers utama Pasal 1 angka 4 diatas ialah penanam modal adalah pihak yang
melakukan kegiatan menanam modal. Pihak mana dapat berupa orangperseorangan ataupun berbentuk badan usaha yang berasal dari dalam ataupun
2

luar negeri.
Modal menurut Pasal 1 angka 7 UU Penanaman Modal adalah aset dalam
bentuk uang atau bentuk lain yang bukan uang yang dimiliki oleh penanam modal
yang mempunyai nilai ekonomis.
Jika kita perhatikan dari pengertian penanaman modal dan penanam modal
sebelumnya maka modal merupakan apa yang ditanam (asset) dalam kegiatan
penanaman modal oleh pihak penanam modal. Apa yang ditanam dapat berupa
uang atau bentuk lain selain uang yang memiliki nilai ekonomis. Jika uang atau
bentuk lain selain uang yang ditanam tersebut tidak memiliki nilai ekonomis
maka ia tidak dapat dikategorikan sebagai modal atau asset.
1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas,

penulis menetapkan rumusan masalah yang akan dijelaskan


dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
1.2.1 Sumber hukum yang mengatur tentang Penanaman
Modal ?
1.2.2 Apakah yang dimaksud Penanaman Modal ?
1.2.3 Apa perbedaan Penanaman Modal Asing dan Penanaman
Modal dalam Negeri ?
1.2.4 Apa perbedaan antara Penanaman Modal Asing ?
1.2.5 Apakah yang dimaksud dengan Modal Asing ?
1.2.6 Apa yang dimaksud dengan Modal ?
1.3

Tujuan Penilitian
Tujuan dari dilakukannya makalah ini adalah:
1.3.1 Menelusuri, menemukan, dan menganalisis mengenai
Penanaman Modal menurut Undang-Undang Penanaman
Modal.
1.3.2 Menulusuri, menemukan, dan menganalisis, mengenai
perbedaan Penanaman Modal Asing dan Penanaman
Modal

dalam

Negeri

menurut

Undang-Undang

Penanaman Modal.
1.4

Manfaat Penilitian

1.4.1 Manfaat Teoritis


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
bagi pengembangan ilmu pengetahuan hukum, terutama
dalam

bidang

Hukum

Penanaman

Modal

Asing

dan

Penanaman Modal dalam Negeri. Manfaat teoritis

yang

dimaksudkan penulis ini terutama yang berkenaan dengan


Penanaman modal di luar negeri dan di dalam negeri serta
penanam modalnya.
1.4.2 Manfaat Praktis
Secara praktis, karya tulis ini diharapkan dapat memberi
manfaat bagi para praktisi hukum, aparat hukum, dan
masyarakat pada umumnya dalam bidang Hukum Penanaman
Modal.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1

Sumber

hukum

yang

mengatur

tentang

Penanaman Modal ?
Penanaman Modal telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun
2007 tentang Penanaman Modal yang disahkan oleh Dr. H. Susilo Bambang
Yudhoyono pada tanggal 26 April 2007 oleh Presiden Republik Indonesia saat
itu. Pembaharuan Undang-Undang Penanaman Modal ini dikarenakan
Undang-Undang yang sebelumnya dipakai, yaitu Undang-Undang Nomor 1
Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing yang telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1970 mengenai Perubahan dan Tambahan
dari Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing
dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam
Negeri yang telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1970
mengenai Perubahan dan Tambahan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968
tentang Penanaman Modal Dalam Negeri, tidak lagi sesuai dengan kebutuhan
percepatan perkembangan perekonomian dan pembangunan hukum nasional,
khususnya di bidang penanaman modal.
2.2

Apakah yang dimaksud Penanaman Modal ?

Dalam Pasal 1 Nomor 1 Undang-Undang Penanaman Modal, yang


dimaksud dengan penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam
modal, baik oleh penanam modal dalam negeri maupun penanam modal asing
yang melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia. Secara tersurat,
penanaman modal merupakan kegiatan menanamkan atau penyertaan modal
dalam bentuk apapun. Penanaman modal dapat dilakukan oleh warga negara
Indonesia, juga oleh warga negara asing. Usaha yang dapat ditanamkan
modalnya adalah usaha yang berada di wilayah negara Republik Indonesia.
Penanaman modal bertujuan untuk memperoleh keuntungan bagi penanam
modalnya.

Dari Pasal 1 tersebut memberikan titik tekan pada kegiatannya, yaitu


menanam modal. Kegiatan mana dapat dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri ataupun penanam modal asing yang berasal dari luar Indonesia. Pada
akhir pasal tersebut juga menegaskan bahwa undang-undang ini mengatur
kegiatan menanam modal yang usahanya dilakukan di wilayah negara
Republik Indonesia. Sehingga undang-undang ini tidak mengatur kegiatan
menanam modal yang usahanya dilakukan diluar wilayah negara Republik
Indonesi.
Penanam modal menurut Pasal 1 angka 4 UU Penanaman Modal adalah
perseorangan atau badan usaha yang melakukan penanaman modal yang dapat
berupa penanam modal dalam negeri dan penanam modal asing.
Pointers utama Pasal 1 angka 4 diatas ialah penanam modal adalah pihak yang
melakukan kegiatan menanam modal. Pihak mana dapat berupa orangperseorangan ataupun berbentuk badan usaha yang berasal dari dalam ataupun
luar negeri.
Jika kita perhatikan dari pengertian penanaman modal dan penanam modal
maka modal merupakan apa yang ditanam (asset) dalam kegiatan penanaman
modal oleh pihak penanam modal. Apa yang ditanam dapat berupa uang atau
bentuk lain selain uang yang memiliki nilai ekonomis. Jika uang atau bentuk
lain selain uang yang ditanam tersebut tidak memiliki nilai ekonomis maka ia
tidak dapat dikategorikan sebagai modal atau asset.

2.3

Apa perbedaan Penanaman Modal Asing dan

Penanaman Modal dalam Negeri ?


Penanaman modal dalam negeri atau PMDN adalah
kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah
negara Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam
negeri dengan menggunakan modal dalam negeri. Bentuk
badan usaha yang diperbolehkan untuk penanaman modal
dalam negeri adalah badan usaha berbentuk badan hukum,

badan

usaha

tidak

berbadan

hukum,

atau

usaha

perseorangan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.


Penanaman modal asing atau PMA adalah penanaman modal
dengan membangun, membeli total atau akuisisi perusahaan.
Di dalam Pasal 1 Nomor 3 UUPM, yang dimaksud dengan
Penanaman modal asing adalah kegiatan menanam modal
untuk melakukan usaha di wilayah negara Republik Indonesia
yang dilakukan oleh penanam modal asing, baik yang
menggunakan

modal

asing

sepenuhnya

maupun

yang

berpatungan dengan penanam modal dalam negeri. PMA


wajib berbentuk perseroan terbatas sesuai dalam Pasal 5 ayat
(2) UUPM.

2.4

Apa perbedaan antara Penanam Modal Asing dan

Penanam Modal dalam Negeri?


Penjelasan dari pasal 1 Ayat 5,

Penanam modal dalam

negeri adalah perseorangan warga Negara Indonesia, badan


usaha Indonesia, Negara Republik Indonesia, atau daerah
yang

melakukan

penanaman

modal

di

wilayah

Negara

Republik Indonesia.
Selain penanam modal dalam negeri terdapat penanam
modal asing yang dapat menanam modalnya di Indonesia.
Pengertian penanam modal asing dijelaskan pada pasa 1 ayat
6

yaitu,

perseorangan

warga

negara

asing,

dan/atau

pemerintah asing yang melakukan penanaman modal di


wilayah Negara Republik Indonesia.
2.5

Apakah yang dimaksud dengan Modal Asing ?

Modal Asing adalah, modal yang dimiliki oleh negara asing,


perseorangan warga negara asing, badan usaha asing, badan
hukum asing, dan/atau badan hukum Indonesia yang sebagian
atau seluruh modalnya dimiliki oleh pihak asing. Sedangkan
7

Modal dalam Negeri adalah, modal yang dimiliki oleh negara


Republik Indonesia, perseorangan warga negara Indonesia,
atau badan usaha yang berbentuk badan hukum atau tidak
berbadan hukum.

2.6

Apa yang dimaksud dengan Modal ?

Modal, dalam Pasal 1 Nomor 7 Undang-Undang Penanaman


Modal, adalah aset dalam bentuk uang atau bentuk lain yang
bukan

uang

yang

dimiliki

oleh

penanam

modal

yang

mempunyai nilai ekonomis. Modal merupakan sejumlah dana


yang menjadi dasar untuk mendirikan suatu perusahaan,
perusahaan menggunakan dana untuk membelanjai aktivitas
perusahaan dalam menghasilkan produk barang dan jasa.
Modal

merupakan

dasar

bagi

suatu

perusahan

untuk

mendirikan usahanya. Modal adalah hak atau bagian yang dimiliki oleh
pemilik perusahaan dalam pos modal (modal saham), keuntungan atau laba
yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh
utangnya.

BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
HS, H. Salim dan Budi Sutrisno. Hukum Investasi Di Indonesia.
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2012.
Panjaitan, Hulman dan Anner Mangatur Sianipar. Hukum
Penanaman Modal Asing. Jakarta: CV Indhill Co. 2008.

Sihombing, Jonker. Hukum Penanaman Modal di Indonesia. Bandung:


Alumni. 2009.
Kairupan, David. Aspek Hukum Penanaman Modal Asing di
Indonesia. Jakarta: Kencana. 2013.

10

Anda mungkin juga menyukai