Anda di halaman 1dari 7

PERANAN HUKUM PENANAMAN MODAL DALAM MENGATUR

PENANAMAN MODAL ASING

Fadil Muhammad
Program Studi Magister Ilmu Hukum Program Pascasarjana
Universitas Muhammadiyah Surakarta
R100210016

A. Pendahuluan

Penanam Modal Asing (PMA) merupakan suatu bentuk kegiatan terkait


menanam modal atau investasi yang dilakukan oleh penanam modal asing yang
bertujuan untuk dapat melakukan usaha di wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia. Kegiatan penanaman modal ini memiliki dua metode yaitu dapat
menggunakan modal asing seluruhnya atau bergabung dengan modal dalam
negeri. Penanaman Modal Asing merupakan salah satu cara agar investor dari luar
negeri dapat berinvestasi dengan berbagai cara yaitu membeli keseluruhan,
membangun, atau mengakuisisi perusahaan.

Peraturan mengenai PMA telah diatur dalam Undang – Undang Nomor 25


Tahun 2007 pasal 1 ayat (3) tentang Penanaman Modal yang berbunyi
Penanaman Modal Asing merupakan kegiatan menanam modal untuk melakukan
usaha di wilayah negara Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal
asing, baik yang menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang
berpatungan dengan penanam modal dalam negeri.

Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN)


memiliki perbedaan yang cukup signifikan yang diatur dalam Undang – Undang
Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dalam Pasal 1 ayat (2) Undang
– Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal menjelaskan bahwa
yang dimaksud dengan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan
kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah NKRI yang dilakukan
oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri.
Berdasarkan Pasal 5 Ayat (1) Undang – Undang Penanaman Modal, Penanaman
Modal Dalam Negeri dapat dilakukan oleh tiga aspek yaitu:

1. Perseorangan;
2. Badan usaha yang tidak berbentuk badan hukum;
3. Badan usaha berbentuk badan hukum.

Perbedaan dari Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam


Negeri adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal asing,
baik menggunakan modal asing sepenuhnya maupun yang berpatungan dengan
penanam modal dalam negeri. Khusus bagi Penanaman Modal Asing, kegiatan
usahana dapat dilakukan oleh Perseroan Terbatas (PT) yang berkedudukan di
Indonesia yaitu pada Pasal 5 Ayat (2) Undang – Undang Penanaman Modal.

Di masa sekarang, banyaknya investor asing yang melakukan Penanaman


Modal Asing khususnya di berbagai sektor pariwisata yang juga berpotensi dalam
mendatangkan wisatawan mancanegara dan membuat Indonesia sebagai salah
satu pasar internasional yang berpotensi untuk melakukan beberapa inovasi bisnis
dengan skala internasional yang cukup menjanjikan di berbagai sektor – sektor
pariwisata.

B. Metode Penelitian

Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan di atas maka penulis


akan mencoba untuk menjelaskan artikel ini dari berbagai bahan diskusi yang
diambil berdasarkan metode penilitian normatif dengan cara penelusuran terhadap
bahan – bahan bacaan dan dokumen mengenai hukum yang berkaitan dengan
tema dari penulisan artikel ini. Penulisan ini juga diteliti menggunakan pendekatan
kontekstual dari apa yang ditemui oleh penulis dan mengaitkannya dengan
penelitian normatif dengan yang menjadi rujukan dari dasar hukum terkait
peraturan perundang – undangan yang menjadi rujukan dari pembahasan
Penanaman Modal Asing yang ada dalam artikel ini.

C. Rumusan Masalah:
Berdasarkan latar belakang yang sudah disampaikan di bagian pendahuluan
maka penulisan ini diperkuat dengan rumusan masalah yang relevan dengan topik
yang sudah di jelaskan dari awal yaitu:
1. Bagaimana Peranan Hukum Penanaman Modal Dalam Mengatur Penanaman
Modal Asing?

D. Hasil Pembahasan

Peranan Hukum Penanaman Modal Dalam Mengatur Penanaman


Modal Asing

Dalam rangka mengadakan Demokrasi Ekonomi, kebijakan penanaman


modal seharusnya bisa menjadi hal yang mendasari ekonomi kerakyatan yang
melibatkan pengembangan bagi UMKM dan Koperasi, atas dasar itu Undang –
Undang Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal menggantikan Undang –
Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing sebagaimana telah
diubah dengan Undang – Undang Nomor 11 Tahun 1970 tentang Perubahan dan
Tambahan Undang – Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal
Asing dan Undang – Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal
dalam Negeri sebagaimana telah diubah dengan Undang – Undang Nomor 12
Tahun 1970 tentang Perubahan dan Tambahan Undang – Undang Nomor 6 Tahun
1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri dinilai perlu diganti karena tidak
sesuai lagi dengan kebutuhan dari perkembangan percepatan perekonomian dan
pembangunan hukum nasional khususnya di bidang penanaman modal.
Perlu kita ketahui bersama bahwasanya penanaman modal asing mempunyai
peran yang cukup besar dalam memajukan pengembangunan ekonomi Indonesia
yang tercantum di dalam Undang – Undang No. 25 Tahun 2007 Tentang
Penanaman Modal menjadi acuan dari hukum positif bagi kegiatan penanaman
modal di Indonesia. Dalam Undang – Undang tersebut dijabarkan beberapa point
yaitu:
1. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional;
2. Menciptakan lapangan kerja;
3. Meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan;
4. Meningkatkan kemampuan daya saing dunia usaha nasional;
5. Meningkatkan kapasitas dan kemampuan dan teknologi nasional;
6. Mendorong pengembangan ekonomi kerakyatan;
7. Mengolah ekonomi potensial menjadi kekuatan ekonomi riil dengan
menggunakan dana yang berasal, baik dalam negeri maupun dari luar
negeril
8. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Dengan berbagai kemanfaatan yang sudah disebutkan diatas maka dirasa


perlunya memaksimalkan peraturan yang berlaku mengenai Penanaman Modal
khususnya Penanaman Modal Asing agar tujuan – tujuan tersebut dapat dicapai
sebagaimana mestinya , oleh karena itu dalam ketentuan bab 3 pasal 4 diatur
tentang kebijakan dasar Penanaman Modal di Indonesia, baik penanaman modal
asing maupun dalam negeri. Secara tegas disebutkan, bahwa pemerintah
menetapkan kebijakann dasar penanaman modal untuk:

a) Mendorong terciptanya iklim nasional yang kondusif bagi penanaman


modal untuk penguatan daya saing perekonomian nasional;
b) Mempercepat peningkatan penanaman modal dalam negeri dan asing
dengan tetapmemperhatikan kepentingan nasional.

Pemerintah menjamin akan memberikan perlakuan yang sama dan adil pada
pelaku Penanaman Modal Asing ataupun Penanaman Modal Dalam Negeri dengan
tetap memperhatikan kepentingan nasional. Pemerintah juga akan menjamin
kepastian hukum, berusaha untuk memberikan keamanan bagi penanam modal
sesuai dengan peraturan perundang – undangan, serta membuka kesempatan bagi
perkembangan dan memberikan perlindungan kepada UMKM dan Koperasi.

Hukum Penanaman Modal akan berperan sebagai pengatur hal – hal yang
dinilai penting, antara lain yang terkait dengan cakupan undang – undang,
kebijakan dasar penanaman modal, bidang usaha, serta keterkaitan pembangunan
ekonomi dengan pelaku ekonomi kerakyatan yang diwujudkan dalam pengaturan
mengenai pengembangan penanaman modal bagi usaha UMKM dan Koperasi, hak
dan kewajiban, tanggung jawab penanam modal, serta fasilitas penanaman modal,
pengesahan, perizinan, koordinasi, dan pelaksanaan kebijakan penanaman modal
yang di dalamnya mengatur mengenai kelembagaan, penyelenggaraan urusan
penanaman modal, dan ketentuan yang mengatur tentang penyelesaian sengketa.
KESIMPULAN

Berdasarkan hal yang sudah disampaikan maka penulis menarik kesimpulan bahwa
perkembangan hukum dalam perannya di pembangunan ekonomi cukup kompleks dan
memiliki beberapa tujuan seperti yang sudah tercantum di pasal 3 ayat (1) Undang –
Undang No. 25 tahun 2007 tentang penanaman modal. Dalam pesatnya perkembangan
investasi dan ekspor – impor pada saat ini akan membuat pemerintah untuk mulai
melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat baik dalam mengadakan inkubator
bisnis terkait investasi yang aman, dan juga mulai lebih melakukan sosialisasi terkait
bisnis ekspor – impor kepada seluruh UMKM mengingat banyaknya kerajinan dan hasil
alam yang bisa diperdagangkan ke berbagai negara.
DAFTAR PUSTAKA

Paul Spicker, “Social Policy: Themes and Approaches”. Prentice. London. 1995.

Ria Shinta Devi, “Perlindungan Hukum Bagi Penanaman Modal Asing (PMA) di
Indonesia”,

Dr. Aminuddin Ilmar, S.H., M.Hum. “Hukum Penanaman Modal di Indonesia” Prenada
Media. Jakarta. 2010

Putu Sudarma Sumadi. “Peranan Hukum Dalam Pembangunan Ekonomi”. Penerbit


Paramita. Surabaya. 2018.

Putu Sudarma Sumadi. “Pengantar Hukum Investasi”. Pustaka Sutra. Bandung. 2008.

Charles Himawan. “The Foreign Investment Process in Indonesia” Gunung Agung.


Jakarta. 1980.

Anni Abbas Manopo. “Masalah PT (Perseroan Terbatas) di Indonesia Sekarang”.


Dalam: Simposium Pembaruan Hukum Dagang Nasional. BPHN – Binacipta.
Jakarta. 1980.

Anda mungkin juga menyukai