A. Pengertian Incoterms
1
keputusan-keputusan yang dapat mempengaruhi perdagangan. Karena itulah, peran
atau adanya suatu badan dunia yang menyuarakan para pedagang yang terkena oleh
kebijakan atau keputusan (suatu) negara menjadi sangat penting.
Hasil yang telah diupayakan oleh badan internasional ini adalah berhasil
disusunnya serangkaian aturan mengenai syarat-syarat (dan penjabarannya) bagi
2
perdagangan internasional (international commercial terms atau disingkat dengan
“Incoterms”). Sebagaimana telah kita ketahui bersama, ekonomi global telah
memberikan akses pasar yang lebih luas bagi dunia usaha dari sebelumnya di seluruh
dunia. Barang barang dijual di banyak Negara,dalam kuantitas yang lebih besar dan
dalam jenis yang lebih banyak. Tetapi sebagaimana perkembangan perdagangan
internasional yang semakin besar dan kompleks ini, kemungkinan terjadi salah
pengertian dan perselisihan akan semakin besar jika kontrak penjualan tidak disusun
dengan baik. Incoterms yang merupakan aturan resmi ICC sebagai interprestasi dari
syarat-syarat perdagangan, memudah-kan dalam transaksi perdagangan internasional.
3
very distinct respect” Walaupun Incoterms sangant penting bagi eksportir dan importir
untuk mempertimbangkan hubungan yang praktis antara beragam kontrak yang di
perlukan untuk menyelenggarakan transaksi penjualan internasional dimana tidak
hanya kontrak penjualan yang diperlukan, tetapi juga kontrak pengangkutan, asuransi
dan pembiayaan Incoterms hanya berkaitan dengan salah satu dari kontrak tersebut
yaitu, kontrak penjualan.
Incoterms sudah diakui oleh Pemerintah, Otoritas Hukum dan para Pelaku
Perdagangan hampir disemua negara di dunia sebagai rujukan utama bagi penafsiran
berbagai istilah yang biasadigunakan dalam transaksi komersial di dunia internasional.
4
Hal tersebut akan mengurangi resiko kesalahan tafsir bagi antar pelaku perdagangan
international, karena sudah adanya kesepakatan yang diketahui bersama. Perlu di
tekan kan bahwa ruang lingkup dari Incoterms ini hanya terbatas pada materi yang
berhubungan dengan kewajiban yang berhubungan dengan kewajiban pihak-pihak
yang terkait dan kontrak jual beli yang berkenaan dengan penyerahan barang-barang
yang diperdagangkan dalam pengertian barang yang dapat diperdagangkan, tidak
termasuk barang yang tak dapat diraba seperti perangkat lunak komputer. 1. Terlihat
adanya dua buah kesepahaman tentang Incoterms yang sangat lazim: Incoterms sering
disalah pahami sebagai aplikasi kontrak pengangkutan melebihi dari kontrak jualbeli.
2. Incoterms kadang kala secara keliru dianggap menyediakan untuk semua pihak
kewajiban-kewajiban yang pihak-pihak terkait mengingini untuk dimasukan didalam
kontrak jualbeli.
ICC Indonesia berpendapat bahwa hal-hal yang diatur dalam Incoterms akan
sangat mementukankeberhasilan dan profitabilitas perusahaan yang bergerak dalam
perdagangan. Oleh karena itudunia usaha Indonesia utamanya para eksportir,
importer, perbankan yang terkait dan parapengusaha angkutan (laut, udara, darat)
perlu meningkatkan awardness tentang keberadaanIncoterms ini. Untuk
memperlancar perdagangan maka yang harus dipahami sebelum melakukan
perdagangan adalah:
1. Kedua belah pihak harus sepakat dan memahami kontrak berdasarkan Incoterms.
2. Memilik term yang sesuai dan cocok untuk kedua belah pihak
3. Mencantumkan dengan jelas, lokasi tempat/pelabuhan/terminal yang menjadi titik
asal dantitik tujuan.
4. Memahami bahwa kontrak dagang adalah sangat rumit.
Sementara itu adalah penting sekali bagi eksportir dan importer untuk
mempertimbangkan hubungan praktis antara berbagai kontrak dalam
mengaktualisasikan suatu kontrak jual beli internasional, dimana tidak hanya kontrak
jual beli yang dibutuhkan tetapi juga kontrak angkutan, asuransi, pembiayaan,
sedangkan Incoterms hanya berhubungan dengan salah satu saja dari ketiga jenis kon
5
trak itu, yakni dengan kontrak jual beli saja, Namun begitu pihak-pihak yang terlibat
dengan perjanjian itu yang memakai salah satu syarat Incoterms ini mempunyai
dampak juga terhadap kontrak-kontrak lainya.
6
belakang dilakukannya perubahan pada tahun 1990 adalah karena adanya keinginan
untuk mengantisipasi praktik pengiriman data melalui perangkat elektronik (Electronic
Data Interchange (EDI) yang mengikat. Dalam Incoterms 1990 para pihak
dimungkinkan untuk memberikan berbagai dokumen (seperti commercial invoices,
dokumen yang dibutuhkan untuk beacukai atau dokumen pembuktian pengiriman
barang atau dokumen pengangkutan). Dalam hal demikian itu, masalah yang timbul
manakala penjual harus memberikan/me nunjukkan suatu dokumen pengangkutan
berharga dan khususnya Bill of Lading B/L atau kotidaksemen yang sering kali
digunakan untuk menjual barang sewaktu barang tersebut diangkut. Dalam hal
demikian itu, apabila menggunakan sarana EDI sangatlah penting untuk memastikan
bahwa ia memiliki kedudukan hukum selayaknya apabila ia telah memilikinya, yaitu
telah menerima suatu B/L atau konosemen.
C. UCP 600
Uniform Customs & Practice for Documentary Credits (UCP 600) adalah
seperangkat aturan yang disetujui oleh Kamar Dagang Internasional, yang berlaku
untuk lembaga keuangan yang menerbitkan Letter of Credit (L/C) - instrumen keuangan
yang membantu perusahaan membiayai perdagangan. Banyak bank dan pemberi
pinjaman tunduk pada peraturan ini, yang bertujuan untuk membakukan perdagangan
internasional, mengurangi risiko perdagangan barang dan jasa, dan mengatur
perdagangan.
7
Standar UCP 600, diterbitkan oleh Institut Internasional untuk Kepabeanan
(Dewan Standar dan Peraturan) bekerja sama dengan Organisasi Kepabeanan Dunia,
menguraikan praktik terbaik untuk kredit dokumen. Kredit dokumen digunakan dalam
pengiriman internasional untuk mengurangi beban administrasi pada importir,
eksportir, dan vendor sekaligus meningkatkan keamanan rantai pasokan. Misalnya,
vendor dapat mengirimkan faktur kepada eksportir yang menyatakan bahwa mereka
telah menyelesaikan pesanan produksi tertentu. Eksportir kemudian mengeluarkan
kredit dokumen untuk klien mereka (importir), yang mengurangi jumlah tagihan
mereka dengan pesanan produksi tertentu tersebut. Vendor sekarang dapat
menggunakan kredit dokumen ini untuk meringankan beban administrasi mereka saat
memberikan tagihan mendatang untuk produk lain.
UCP 600 (“Kebiasaan & Praktik Seragam untuk Kredit Dokumenter”) adalah
publikasi resmi yang diterbitkan oleh Kamar Dagang Internasional (ICC). Ini adalah
seperangkat 39 pasal tentang penerbitan dan penggunaan Letters of Credit, yang
berlaku untuk 175 negara di seluruh dunia, yang merupakan perdagangan sekitar $1
triliun USD per tahun. UCP 600 tidak diperlukan untuk semua pengiriman. Beberapa
kiriman, seperti kiriman kecil, dikecualikan dari persyaratan ini.
8
Incoterms 2020 harus menyatakan secara spesifik dan jelas dalam kontrak mereka
tunduk pada “Incoterms 2020”.
Incoterms yang terakhir adalah Incoterms 2020 yang merupakan hasil revisi
Kamar Dagang Internasional (International Chamber of Commerce–ICC). Incoterms ini
memiliki fungsi untuk dapat menjelaskan hak dan kewajiban pembeli dan penjual yang
berhubungan dengan pengiriman barang, meliputi proses pengiriman barang,
penanggung jawab proses ekspor-impor, penanggung biaya yang timbul serta
penanggung risiko bila terjadi perubahan kondisi barang yang terjadi akibat proses
pengiriman. Pemahaman yang baik dan menyuluruh atas Incoterms akan mengurangi
risiko dan biaya-biaya tak terduga bagi pengusaha yang melakukan perdagangan
internasional. Potensi terjadinya permasalahan dalam bermacam hal dalam
perdagangan internasional akan berkurang, dengan demikian daya saing eksportir dan
importir Indonesia pada gilirannya akan meningkat. Oleh karena itu pemahaman akan
Incoterms kepada seluruh proses perdagangan sangatlah penting. Karena sifat masih
berupa hukum kebiasaan internasional (internasional customary law) maka belum
mempunyai kekuatan mengikat yang kuat seperti halnya perjanjian internasional
(konvensi dan lainlainnya).
UCP 500 sebelumnya telah digunakan sejak 1965, hampir 50 tahun sebelum
industri kredit dokumen diperkenalkan dan perdagangan online diadopsi secara luas.
Versi terbaru dari instruksi UCP 600 diperlukan untuk beradaptasi dengan lingkungan
9
perdagangan digital yang baru. Instruksi UCP asli terutama disusun untuk transaksi
berbasis kertas, dan karena itu hanya berlaku untuk perdagangan dokumenter.
UCP 600 menggantikan UCP 500 pada tanggal 1 Juli 2007. UCP 600 dibuat
untuk membakukan seperangkat aturan yang bertujuan untuk menguntungkan semua
pihak selama transaksi pembiayaan perdagangan. UCP 600 dibuat oleh pakar industri,
dan diamanatkan oleh Komisi Perbankan, bukan melalui undang-undang. UCP pertama
dibuat pada tahun 1933 dan telah direvisi oleh ICC hingga mencapai UCP 600.
Pembaruan instruksi UCP ke UCP 600 mencakup kredit dokumenter dan non-
dokumen, dan merupakan pertama kalinya ketentuan kredit dokumenter
diintegrasikan ke dalam prosedur kepabeanan standar. Instruksi UCP 600 telah
diterima sebagai standar pabean baru oleh sebagian besar negara, dan sejumlah
kelompok telah mulai menerbitkan terjemahan instruksi UCP 600. Instruksi UCP 600
telah diterima secara luas sebagai standar kepabeanan yang disepakati secara
internasional untuk kredit berdokumen dan dapat digunakan sebagai referensi untuk
peraturan kepabeanan nasional tentang kredit berdokumen.
Aturan UCP 600 secara sukarela dimasukkan ke dalam kontrak dan harus
secara khusus diuraikan dalam kontrak pembiayaan perdagangan agar dapat
diterapkan. Mereka juga memungkinkan fleksibilitas untuk pihak internasional yang
terlibat. Pendampingan UCP 600 adalah International Standard Banking Practice for
the Examination of Documents under Documentary Credits (ISBP), ICC Publication 745.
Ini membantu untuk memahami apakah suatu dokumen mematuhi persyaratan Letters
of Credit.
Kredit yang dikeluarkan dan diatur oleh UCP 600 akan ditafsirkan sejalan
dengan keseluruhan rangkaian 39 pasal yang terkandung dalam UCP 600. Namun,
pengecualian terhadap aturan dapat dilakukan dengan modifikasi atau pengecualian
tegas. UCP 600 adalah aturan paling sukses yang pernah dikembangkan dalam
kaitannya dengan perdagangan dan sebagian besar Letter of Credit tunduk padanya.
Pada Konferensi Keuangan Perdagangan Musim Dingin Inggris ICC baru-baru ini, ada
10
program khusus yang membahas UCP 600. Ini melihat perkembangan terkini dalam
praktik industri dan kebijakan ICC, serta tinjauan Pendapat Komisi Perbankan terbaru.
Standar UCP 600 hanya untuk kredit dokumenter dan tidak berlaku untuk
kredit non-dokumen. Itu tidak menggantikan undang-undang bea cukai nasional. Ini
bukan kontrak atau kesepakatan antara importir dan eksportir. Ini bukan prosedur bea
cukai internal. Ini adalah seperangkat instruksi yang berlaku untuk kredit dokumenter.
3. Perbedaan antara dokumen, barang dan jasa (dan pihak mana yang berurusan
dengan ini)
4. Bagian mana dari Letter of Credit yang dapat dinegosiasikan dan tidak dapat
dinegosiasikan
11
7. Pengangkutan barang, moda transportasi, dan siapa yang memikul tanggung jawab
Pasal 18 – 28 : Dokumen
Pasal 34 – 37 : Penafian
Di bawah Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP 600),
dua Pasal UCP 600 berurusan dengan dokumen pengangkutan: Pasal 6 dan Pasal 8.
Pasal 6 mencakup kasus-kasus di mana kredit menunjukkan bahwa dokumen
pengangkutan harus ditunjukkan, sementara UCP 600 Pasal 8 mengatur dengan topik
di mana kredit tidak menyebutkan dokumen pengangkutan secara khusus tetapi
mungkin diperlukan. Dalam kedua kasus tersebut, UCP 600 menyatakan bahwa
dokumen pengangkutan harus ditunjukkan dalam waktu 21 hari sejak tanggal
pengapalan kecuali ditentukan lain dalam kredit.
12
Pasal 6 dari Uniform Customs and Practice for Documentary Credits (UCP
600) mengatur persyaratan presentasi. Yang dimaksud dengan “presentasi” adalah
tindakan memberikan dokumen kepada bank yang ditunjuk untuk diintip. Berdasarkan
Pasal 6, penyerahan harus dilakukan dalam waktu 21 hari sejak tanggal pengapalan
(atau sejak tanggal sebagaimana ditentukan dalam kredit). Jika tidak, dokumen akan
dianggap tidak sah dan tidak akan diterima oleh bank.
Pasal 8 UCP 600 membahas delapan persyaratan yang harus dipenuhi agar
sebuah dokumen dianggap sebagai saran ketidaksesuaian. Persyaratan ini adalah:
• Perbedaan disarankan
• Nama pemohon
• Ini menunjukkan bahwa itu adalah saran dan bukan tuntutan untuk kepatuhan
Jika semua persyaratan ini tidak terpenuhi, dokumen tersebut tidak akan
dianggap sebagai saran untuk ketidaksesuaian.
UCP 600 Pasal 9 mengatur tentang penggunaan bank yang sama untuk
mengacu pada setiap amandemen. Dalam hal bank diminta untuk menasihati
amandemen, tetapi memilih ketidakpatuhan, ia tunduk pada memberitahu bank dari
mana kredit, nasihat diterima.
UCP 600 (“Kebiasaan & Praktik Seragam untuk Kredit Dokumenter”) diakui
sebagai publikasi resmi yang diterbitkan oleh Kamar Dagang Internasional (ICC). Ini
13
adalah kumpulan 39 pasal tentang penerbitan dan penggunaan Letters of Credit yang
berlaku untuk 175 negara di seluruh dunia.
5. Deklarasi Bea Cukai - Sebuah dokumen yang menegaskan barang telah dibersihkan
melalui Bea Cukai.
Di bawah ini adalah daftar praktik dan ketentuan yang dilarang berdasarkan
versi UCP 600, yaitu :
5. Importir tidak dapat menerima kredit jika tergantung pada terjadinya peristiwa di
masa depan.
14
9. Eksportir tidak dapat mengkondisikan kredit pada importir yang telah memberikan
uang jaminan.
Uniform Customs & Practice for Documentary Credits (UCP 600) adalah
seperangkat aturan yang disepakati oleh International Chamber of Commerce (ICC),
yang berlaku untuk lembaga keuangan yang menerbitkan Letters of Credit . Digunakan
oleh praktisi letter of credit di seluruh dunia, UCP adalah aturan perdagangan swasta
paling sukses yang pernah dikembangkan. Bankir, pedagang, pengacara, pengangkut,
akademisi, dan semua yang berurusan dengan transaksi letter of credit di seluruh dunia
akan mengacu pada UCP 600 setiap hari.
Pada tahun 2019, Kamar Dagang Internasional juga merilis suplemen terbaru
untuk aturan elektronik (eRules) dari Uniform Customs & Practice for Documentary
Credits. ICC memperbarui aturan eUCP 600 (eRules), untuk mempercepat digitalisasi
pembiayaan perdagangan. Trade Finance Global telah menerbitkan pembaruan pada
eRules untuk 'eUCP 600', yang merupakan aturan tambahan untuk aturan UCP 600 ini.
15
Untuk memajukan digitalisasi praktik keuangan perdagangan, ICC
menerbitkan aturan elektronik baru (eRules); mereka mulai berlaku pada tanggal 1 Juli.
eRules akan terus dipantau dan diperbarui untuk mencerminkan perkembangan dan
tren teknologi masa depan yang muncul dalam pembiayaan perdagangan. ICC akan
memastikan bahwa eRules tetap berlaku untuk bank dan lembaga pembiayaan
perdagangan lainnya. Mengakui pentingnya peraturan ini untuk pekerjaan profesional
keuangan perdagangan, ICC membuat teks lengkap eURC dan eUCP tersedia secara
online. ICC juga telah menerbitkan panduan mendalam tentang perubahan eUCP v1.1
ke v2.0 dan eURC v 1.0 yang baru disusun.
Konten eRules akan terus dipantau untuk memastikan eRules bekerja dalam
konteks dokumentasi elektronik dan perdagangan. eUCP akan terus ditinjau oleh
praktisi perdagangan untuk memberi umpan balik pembaruan dan memantau eUCP
dalam praktiknya.
16