Anda di halaman 1dari 7

TUGAS (1) HUKUM DAGANG INTERNASIONAL

Nam : Richard G. L.
Apituley

Nim : 20071101331

 INCOTERMS
Mengenal Incoterm dalam Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional merupakan salah satu ranah yang begitu luas cakupannya.
Melibatkan banyak user di dalamnya, terkadang ada banyak aturan yang harus dipahami sebelum
anda memulai bisnis anda di kancah satu ini. Aturan-aturan ini sudah tentu ditetapkan agar
segala sesuatu yang berhubungan dengan perdagangan bisa berjalan dengan lancar dan tidak
terhalang oleh kendala.

Peranan ICC dalam Menciptakan INCOTERM


Sehubungan dengan hal ini, berbagai negara di dunia kemudian membentuk sebuah
organisasi internasional yang bertugas untuk mengawasi kebijakan dan aturan perdagangan lintas
negara. Salah satu organisasi dagang ini adalah International Chamber of Commerce (ICC) atau
Kamar Dagang Internasional dalam Bahasa Indonesia. Ada banyak sekali tugas yang diemban
oleh organisasi pemantauan perdagangan dunia yang kita sebut ini. Salah satu tugas paling
penting dari organisasi nirlaba satu ini adalah melakukan promosi dan dukungan terhadap segala
hal yang berkaitan dengan perdagangan global. Oraganisasi seperti ICC ini juga memiliki peran
sebagai jembatan atau wakil dari setiap pelaku bisnis dunia yang berada dalam cakupan
globalisasi. ICC ini juga memiliki anggota di dalamnya. Indonesia merupakan salah satu negara
yang menjadi anggota Kamar Dagang Internasional ini. Agar proses perdagangan berlangsung
secara efektif dan efisien, setiap Kamar Dagang Internasional ini kemudian membuat standarisasi
perdagangan internasional yang dijadikan acuan oleh para negara yang menjadi anggotanya. Hal
ini pula yang memunculkan istilah Incoterm dalam perdagangan internasional. Pernahkah anda
mendengar istilah satu ini?

Pengertian INCOTERM dalam Perdagangan Internasional


INCOTERM merupakan singkatan dari International Commercial Terms. Secara etimologi ketiga
kata ini memiliki pengertian sebagai berikut :

International berarti internasional atau antar negara.


Commercial berarti perdagangan atau berhubungan dengan perdagangan.

Terms merupakan bentuk jamak dari Term yang berarti Istilah-istilah.

Secara harfiah, International Commercial Terms bisa diartikan sebagai sekumpulan istilah
penting yang sengaja dibuat oleh para anggota dagang untuk menyamakan pengertian agar tidak
terjadi kesalahan maksud antara penjual dan pembeli.

Incoterms ini mencakup banyak hal yang berkaitan dengan jual beli internasional dari mulai
pertanggungjawaban proses exim, pengiriman barang, penanggung biaya dan berbagai hal lain
yang tidak kalah penting.

Alasan Dibuatnya INCOTERM Oleh ICC


Ada alasan yang mendasari kenapa INCOTERM dibuat. Seperti yang sudah kita bahas,
istilah satu ini dibuat agar tidak terjadi kesalahan atau misunderstanding dalam proses
perdagangan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli. Tapi tentu saja ini bukan pemicu utama
yang membuat ICC menciptakan incoterm.

Alasan utama kenapa incoterm diciptakan adalah perbedaan bahasa yang ada di dunia ini. Seperti
anda ketahui, setiap negara sudah tentu memiliki bahasa kebangsaannya masing-masing. Dalam
hal ini dibutuhkan sebuah media penyampaian yang senada dan mudah dipahami oleh berbagai
pihak. Karena itulah Incoterm ini diciptakan. Keberadaan Incoterm ini kemudian menjadi salah
satu sarana bagi para international trader untuk melakukan perdagangan dengan lebih mudah.

Karenanya dari 31 bahasa terjemahan resmi yang ada di dunia ini, Incoterm diinterpretasikan
dalam Bahasa Inggris karena satu ini digunakan oleh mayoritas negara di dunia. Incoterm ini
sendiri kemudian membuat proses perdagangan menjadi lebih efektif dan efisien karena istilah
istilah yang termaktub di dalamnya merupakan representasi dari sebuah proses, tokoh, keputusan
dan berbagai aspek penting lain yang berkaitan dengan perdagangan di ranah internasional.
Incoterm ini sendiri terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu agar menghasilkan istilah
baru yang jauh lebih memudahkan. Karenanya Incoterm ini merupakan salah satu aspek yang
wajib dipahami oleh mereka yang terjun ke dalam ranah perdagangan internasional. Jika kita
bicara kelas perusahaan, Incoterm ini biasanya wajib dikuasai oleh mereka yang ada pada divisi
ekspor impor (EXIM).

Jika seorang Exim Officer tidak memahami incoterm, akan sangat banyak kendala yang mungkin
dia hadapi saat melangsungkan pekerjaan. Ada banyak jasa forwarding Jakarta yang menerapkan
metode satu ini sebagai standar penerimaan karyawan di tempatnya.
Jenis-Jenis Incoterms

Berikut ini jenis-jenis incoterms yang biasa digunakan dalam transaksi perdagangan internasional.

- EXW – Nama Tempat Penyerahan


Jika dalam kontrak terdapat keterangan EXW maka pembeli akan menanggung semua biaya
asuransi, transportasi, dan risiko yang mungkin terjadi saat barang diantar.
Biaya yang ditanggung oleh pembeli termasuk biaya pengantaran dari gudang penjual hingga
tempat pembeli. Namun, biaya loading bisa dibebankan kepada penjual dengan menyertakan
keterangan “EXW pemindahan barang dari gudang pembeli ke truk, risiko dan biaya ditanggung
oleh penjual”.

- Free on Board (FOB)


Merupakan istilah yang digunakan untuk pengiriman barang via laut. FOB berarti penjual
bertanggung jawab untuk mengantarkan barang hingga pelabuhan sesuai dengan kontrak yang
berlaku. Penjual juga bertanggung jawab dalam proses ekspor sesuai dengan negaranya.
- Free Carrier (FCA)
FCA merupakan istilah yang banyak digunakan untuk segala jenis transportasi mulai dari darat,
laut, dan udara maupun transportasi multimoda. Penyerahan dengan FCA dilakukan di tempat
pengangkutan. Pada saat penyerahan terjadi peralihan risiko dari penjual kepada pembeli.
Pembiayaan pengiriman dan risiko barang ditanggung oleh pembeli.

- Carrier Insurance Paid to (CIP)


Dalam istilah CIP penjual wajib membayar asuransi kargo dari risiko kerusakan dan kehilangan
barang saat diantar. CIP juga mewajibkan pembeli untuk melakukan export clearance.
- Carrier Insurance Freight (CIF)
Dalam CIF, penjual berkewajiban untuk bekerjasama dan membayar asuransi. Asuransi yang
digunakan juga harus menjangkau area risiko, dan durasi perjalanan seperti yang disebutkan
dalam
kontrak penjualan serta menyediakan polis atau sertifikat asuransi bersamaan dengan dokumen
lain yg diserahkan.

- Cost Freight (CFR)


CFR merupakan ketentuan yang digunakan untuk pengiriman melalui jalur laut. Penyerahan
barang dengan CFR dilakukan di atas kapal, namun ongkos angkut sudah dibayar penjual sampai
pelabuhan tujuan.

- Carriage Paid to (CPT)


CPT merupakan istilah yang digunakan untuk segala jenis model transportasi. CPT merupakan
risiko kehilangan ditanggung oleh penjual hingga barang sampai ke carrier.

- Delivered at Place (DAP)


DAP merupakan ketentuan yang berfokus pada tanggung jawab penjual untuk mengatur proses
pengantaran barang hingga tempat yang telah disepakati. Setelah selesai proses import
clearance, penjual wajib mengantar barang hingga tempat yang telah ditentukan sebelumnya.

- Delivered at Terminal (DAT)


DAT merupakan ketentuan yang dapat digunakan untuk segala jenis transportasi, Dalam term ini
penjual bertanggung jawab untuk memilih jenis transportasi yang akan digunakan untuk
mengantarkan barang.
- Delivery Duty Place (DDP)
Istilah DDP berfokus pada tanggung jawab penuh penjual mulai dari import clearance hingga
pembayaran biaya masuk dan pajak. DDP dapat digunakan pada segala jenis moda transportasi.

 LETTER OF CREDIT

L/C atau Letter of Credit adalah metode pembayaran pada perdagangan internasional yang
bertujuan agar eksportir mendapatkan langsung pembayaran dari importir tanpa menunggu
konfirmasi dari negara pengimpor. Dengan kata lain, Letter of Credit adalah pembayaran yang
diterima saat barang dan berkas terkait telah terkirim ke pengimpor/pembeli.

Sedangkan menurut Investopedia, Letter of Credit adalah surat dari bank yang menjamin bahwa
pembayaran dari pembeli ke penjual akan diterima tepat waktu dengan jumlah yang sesuai. Oleh
dari itu, bila pembeli gagal melakukan pembayaran, maka bank yang harus melunasinya.

Fungsi Letter of Credit

Berikut beberapa fungsi L/C secara umum:


 Memperlancar proses pembayaran pada kegiatan perdagangan internasional atau ekspor-
impor barang
 Bentuk jaminan dari bank ke pihak eksportir untuk menerima pembayaran yang sesuai
dengan kesepakatan awal
 Membantu importir untuk menentukan waktu pembayaran dengan lebih baik. Misalnya,
apakah importir ingin membayar langsung semuanya atau ditangguhkan dulu dalam
kurun waktu tertentu
 Bentuk keamanan dalam bertransaksi secara internasional, terutama untuk pihak eksportir
 Meminimalisir risiko perdagangan internasional karena pembayaran terjamin oleh bank
 Pencairan dana yang lebih aman karena kedua belah pihak harus sama-sama sepakat
terlebih dahulu

Isi Letter of Credit

Umumnya, berikut daftar lengkap isi L/C:

– Pihak yang Terlibat

 Applicant (Pemohon)
 Issuing Bank (Bank Penerbit)
 Beneficiary (Penerima)
 Advising Bank (Bank Penerus)
 Nominated Bank (Bank yang Ditunjuk)
 Negotiating Bank (Bank Negosiasi)
 Confirming Bank (Bank Pengkonfirmasi)
– Syarat Dokumen

 Bill of Lading (Daftar Muatan)


 Commercial Invoice (Faktur Perdagangan)
 Packing List (Daftar Packing)
 Weight Note (Catatan Berat Barang)
 Measurement List (Daftar Pengukuran)
 Insurance Certificate (Sertifikat Asuransi)
 Consular Invoice (Faktur Konsuler)
 Brochure/Leaflet (Brosur/Surat Edaran)
 Surveyor Report (Laporan Surveyor)
 Manufacturer’s Certificate (Sertifikat Pabrik)
 Certificate of Origin (Surat Keterangan Asal)
 Processing License (Lisensi Pemrosesan)
 Instruction Manual (Buku Petunjuk)
13 Jenis Letter of Credit

Saat ini, ada 13 jenis L/C yang sering digunakan, yaitu:

1. Revocable L/C: Bank penerbit bisa membatalkan atau mengubahnya secara sepihak dan
sewaktu-waktu, tanpa ada konfirmasi pada pihak importir.
2. Irrevocable L/C: Siapapun tak bisa membatalkan secara sepihak selama
periode kontrak masih valid. Bila ada yang membatalkan, maka akan terkena sanksi.
3. Irrevocable and Confirmed L/C: Bank penerbit maupun bank penerus menjamin
pembayaran secara penuh.
4. Clean L/C: Pembayaran kredit ekspor-impor di mana Anda tak perlu melengkapi syarat-
syarat atau dokumen lainnya.
5. Documentary L/C: Di sini, pembayaran kredit ekspor-impor harus lengkap dengan
syarat dokumen lain, seperti yang sudah kami jelaskan di atas.
6. Back to Back L/C: Importir bukan pembeli asli, melainkan perantara. Jadi, importir akan
mendistribusikan barang yang Anda pesan ke pembeli sebenarnya.
7. Revolving L/C: Importir dan eksportir bisa menggunakan surat yang sama secara
berulang untuk transaksi yang berbeda.
8. Unrestricted L/C: Para pihak tak dibatasi saat melakukan negosiasi di bank manapun,
sehingga memudahkan.
9. Sight L/C: Pembayaran dan penerimaan dokumen langsung oleh bank, sehingga saat
semua dokumen dicek dan valid, maka importir harus segera membayar.
10. Usance L/C: Di sini, eksportir memberikan jangka waktu atau jatuh tempo pada importir
untuk melakukan pembayaran kredit.
11. Red Clause L/C: Bank menulis surat ini memakai klausa khusus yang isinya mengenai
bank penerus yang diberikan kuasa oleh bank penerbit untuk membayar uang DP kredit
pada eksportir.
12. Transferable L/C: Eksportir berhak meminta pada bank untuk memberikan hak atas
kredit seutuhnya atau sebagian pada pihak ketiga.
13. Standby L/C: Eksportir atau bank atas nama importir menggunakan suatu jaminan
khusus. Jadi, bila importir gagal membayar, maka bank akan membayar pada eksportir
dengan memberikan satu lembar sight draft dan surat pernyataan gagal bayar.

Mekanisme Letter Of Credit

 Kedua belah pihak harus membuat kontrak jual-beli sebagai bukti kesepakatan transaksi
 Importir mengajukan L/C ke bank, lalu bank akan menerbitkannya
 Bank Penerbit akan menyampaikan L/C tersebut pada Bank Penerus bersamaan dengan
dokumen persyaratan
 Bank Penerus akan menyerahkan L/C pada eksportir
 Kemudian, eksportir akan mulai mengirimkan barang pesanan pada importir dan
mendapatkan bukti pengiriman
 Bukti pengiriman diserahkan pada Bank Penerus supaya eksportir bisa menerima
pembayarannya
 Bank Penerus akan membayarkannya pada eksportir bila dokumen memang valid dan
memenuhi syarat
 Setelah pembayaran selesai, Bank Penerus akan menyerahkan bukti pembayaran pada
Bank Penerbit. Sehingga, Bank Penerus akan menerima dana pengganti setelah tadinya
membayar ke eksportir.
 Terakhir, importir membayar pada Bank Penerbit sesuai dengan kesepakatan di surat
kredit yang telah mereka buat.

Kelebihan dan Kekurangan Letter of Credit

Berikut beberapa kelebihan dan kekurangannya:

– Kelebihan Letter of Credit

 Kedua belah pihak bebas memasukkan syarat dan ketentuan selama memang sama-sama
setuju
 Transaksi perdagangan internasional yang lebih aman
 Mengurangi adanya risiko untuk kedua belah pihak
 Adanya pihak ketiga (bank) sebagai penjamin

Anda mungkin juga menyukai