Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH EKSPOR-IMPOR

“Syarat-syarat Penyerahan Barang (Inconterms)”

Dosen pengampu :

Eko Boedhi Santoso, DRS

Disusun oleh kelas 2F :

Suqaina Zahro 1842620014


Susi Nur Wijayanti 1842620015
Syaikhah Hanifa Salma R. 1842620172

JURUSAN ADMINISTRASI NIAGA


PROGRAM STUDI D4 MANAJEMEN PEMASARAN
POLITEKNIK NEGERI MALANG
2020
BAB II

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Incorterms merupakan ketentuan komersial internasional yang mengatur
ketentuan perdagangan dan transaksi export-impor, yang dikeluarkan oleh
International Chamber of Commerce (ICC) di Paris.
Incorterms bukan merupakan instrumen hukum publik, maka sifat dasar
penggunaan Incorterms adalah merupakan kesepakatan kedua belah pihak (penjual
dan pembeli).
Maksudnya adalah bahwa pengaturan syarat penyerahan barang dalam suatu
transaksi perdagangan internasional tidak wajib menggunakan referensi incorterms.
Namun incorterms sangat disarankan untuk digunakan dalam kontrak pembelian.
Incorterms dibuat untuk menyeragamkan penafsiran mengenai hak dan
kewajiban pembeli dan penjual dalam transaksi internasional. Hal ini dibuat untuk
menghindari konflik yang dihadapi para eksportir dan importir (pembeli dan
penjual).
Misalnya ketika dalam pengiriman terjadi permasalahan seperti barang
rusak atau hilang, siapakah yang akan bertanggung jawab? Pihak yang bertanggung
jawab adalah pihak yang diatur dalam incoterms.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud International Commercial Terms (Incoterms) ?

2. Apa saja Kategori dalam International Commercial Terms (Incoterms)?

3. Apa saja Syarat Penyerahan Barang ?


1.3 Tujuan

1. Agar mengetahui pengertian dari Internasional Commercial Terms


(Incoterms).

2. Agar mengetahui kategori dari Internasional Commercial Terms (Incoterms).

3. Agar mengetahui syarat penyerahan barang.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 International Commercial Terms (Incoterms)

International Commercial Terms (Incoterms) adalah kumpulan istilah


yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam
perdagangan internasional. Penentuan syarat penyerahan barang dalam kegiatan
export dan import (terms of delivery) dari penjual kepada pembeli sangat penting
dilakukan. Semua itu bertujuan agar tidak ada kesalahpahaman dalam proses
pengiriman barang. Semua ini dianggap penting karena berkaitan dengan masalah
biaya dan resiko dalam setiap prosesnya. Dengan adanya ketentuan terms of
delivery, maka akan terlihat jelas pembagian biaya dan resiko dari masing-masing
pihak.
Kemudian terms of delivery yang telah disepakati oleh penjual dan
pembeli harus dimasukan kedalam sales contract. Dan setelah disepakati lalu
diaplikasikan pada pengiriman barang dan di sahkan pada dokumen transportnya.
Misalnya surat jalan (delivery note) digunakan pada transportasi darat, bill of
landing (B/L) jika menggunakan transportasi laut dan airway bill (AWB) jika
menggunakan transportasi udara.
Dalam perdagangan internasional, syarat penyerahan barang dalam
kegiatan export dan import mengenai pasal-pasal dalam sales contract dalam terms
of delivery mengacu pada International Commercial Terms (Incoterms) versi tahun
2000 (Incoterms 2000). Semua itu bertujuan kepada penyeragaman penafsiran
terhadap pelaksanaan syarat penyerahan barang, pengurangan resiko dan biaya
yang telah dikeluarkan berdasarkan sarana transportasi yang digunakan.
2.2 Kategori dalam International Commercial Terms (Incoterms)
Dalam International Commercial Terms (Incoterms) 2000, ada 13 macam
terms of delivery yang dikelompokan ke dalam 4 kategori, masing-masing kategori
itu dikelompokan berdasarkan inisial mereka :
1. Syarat “C” untuk CFR, CIF, CPT, CIP
Yaitu penjual harus menanggung biaya pengangkutan barang. Untuk itu penjual
harus membuat kontrak pengangkutan (carriage contract). Tapi dalam hal ini
tidak ada tanggung jawab dalam resiko kehilangan, kerusakan dan tidak juga
menanggung biaya tambahan yang mungkin timbul setelah pengapalan dan
pelepasan barang (dispatch).
2. Syarat “D” untuk DAF, DES, DEQ, DDU, DDP
Yaitu penjual berkewajiban menanggung semua biaya dan resiko atas
pengiriman barang sampai ke pelabuhan tujuan.
3. Syarat “E” untuk EXW
Yaitu penjual menyediakan barangnya di tempatnya sendiri (misalkan di gudang
atau pabriknya). Kemudian pembeli harus mengurus sendiri pengangkutan
barang dari negara penjual.
4. Syarat “F” untuk FCA, FAS, FOB
Yaitu penjual hanya berkewajiban menyerahkan atau mengantarkan barangnya
ke sarana pengangkutan yang ditunjuk oleh pembeli.

2.3 Syarat Penyerahan Barang


1. EXW – Ex Works
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli yang
dilakukan di tempat penjual. Penjual mempunyai kewajiban menyediakan
barang di tempatnya (pabrik/gudang). Sementara pembeli mempunyai
kewajiban mengurus pengangkutan. Seluruh biaya yang berhubungan dengan
biaya angkut, izin kepabeanan di wilayah negara penjual dan pembeli (export-
import clearance) dan resiko pengiriman dari pemberangkatan sampai
diterimanya barang adalah tanggung jawab pembeli.
2. FCA – Free Carrier At
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli dilakukan
pada saat barang diserahkan kepada pembeli dilakukan pada saat barang
diserahkan kepada pihak pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli. Penjual
mempunyai kewajiban menyiapkan pengangkutan atas nama pembeli.
Sementara pembeli bertugas menentukan pengangkut (carrier) dan membuat
kontrak pengangkutan (carriage contract). Izin kepabeanan di wilayah penjual
(export clearance) menjadi tanggung jawab penjual. Sedangkan untuk biaya
pengangkutan dan resiko sejak barang diserahkan oleh penjual kepada pihak
pengangkut (carrier) hingga ke tempat pembeli menjadi tanggung jawab
pembeli.
3. FAS – Free Alongside Ship
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli yang
dilakukan pada saat barang ditempatkan disamping kapal. Penjual berkewajiban
menempatkan barang disamping kapal, sedangkan pembeli menentukan
pengankut dan membuat kontrak pengangkutan. Izin kepabeanan di wilayah
penjual (export clearance) menjadi tanggung jawab penjual. Sedangkan
biayapengankutan maupun resiko pengiriman barang sampai ke pembeli serta
(import clearance) menjadi tanggung jawab pembeli.
4. FOB – Free On Board
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli dilakukan
pada saat barang telah dimuat di atas kapa (on board).
5. CFR – Cost And Freight
Beberapa menyebutnya dengan nama CNF, C&F, C and F atau C+F. Namun
penggunaan yang sebenarnya menurut Incoterms 2000 adalah CFR. Penjual
berkewajiban menentukan pengangkut, membuat kontrak pengankutan,
menempatkan barang di atas kapal, menanggung biaya muat dan ongkos angkut
hingga pelabuhan tujuan. Sedangkan pembeli berkewajiban menanggung biaya
li luar beban penjual sesuai kontrak pengangkutan.
6. CIF – Cost Insurance And Freight
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli dilakukan
pada saat barang telah dimuat di atas kapal (on board).
7. CPT – CarriagePaid To
Syarat ini digunakan dalam hal pengangkutan barang yang dilakukan
menggunakan multimoda transport. Penyerahan barang dan peralihan resiko
dari penjual ke pembeli dilakukan pada saat barang telah dimuat di atas alat
angkut yang pertama.
8. CIP – Carriage And Insurance Paid
Syarat ini digunakan dalam hal pengangkutan barang yang dilakukan
menggunakan multimoda transport. Penyerahan barang dan peralihan resiko
dari penjual kepada pembeli dilakukan pada saat barang telah dimuat di atas alat
angkut yang pertama.
9. DAF – Delivered At Frontier
Syarat ini digunakan dalam hal pengangkutan barangyang dilakukan
menggunakan multimoda transport. Penyerahan barang dan peralihan resiko
dari penjual kepada pembeli dilakukan di suatu tempat perbatasan di luar
wilayah penjual.
10. DES – Delivered Ex Ship
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli dilakukan
di atas kapal (on board) di pelabuhan tujuan. Penjual berkewajiban menentukan
pengankut, membuat kontrak pengangkutan, membayar biaya angkut, ongkos
angkut dan menyerahkan barang di atas kapal kepada pembeli di pelabuhan
tujuan. Sedangkan pembeli berkewajiban membayar biaya bongkar di
pelabuhan tujuan.
11. DEQ – Delivered At Quay
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli yang
dilakukan di tempat tujuan bongkar barang
12. DDU – Delivered Duty Unpaid
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli yang
dilakukan di tempat tujuan bongkar barang tanpa penyelesaian import
clearance.
13. DDP – Delivered Duty Paid
Penyerahan barang dan peralihan resiko dari penjual kepada pembeli yang
dilakukan di tempat tujuan bongkar barang termasuk penyelesaian import
clearance.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

International Commercial Terms (Incoterms) adalah kumpulan istilah


yang dibuat untuk menyamakan pengertian antara penjual dan pembeli dalam
perdagangan internasional. Dalam perdagangan internasional, syarat penyerahan
barang dalam kegiatan export dan import mengenai pasal-pasal dalam sales contract
dalam terms of delivery mengacu pada International Commercial Terms
(Incoterms) versi tahun 2000 (Incoterms 2000). Semua itu bertujuan kepada
penyeragaman penafsiran terhadap pelaksanaan syarat penyerahan barang,
pengurangan resiko dan biaya yang telah dikeluarkan berdasarkan sarana
transportasi yang digunakan.
DAFTAR PUSTAKA

https://misterexportir.com/syarat-penyerahan-barang/

https://w3cargo.com/international-commercial-terms/

https://asaljeplak.com/dunia-kerja/penjelasan-lengkap-mengenai-incoterms/

Anda mungkin juga menyukai