Tugas

Hukum Perdagangan
Internasional
 Syarat penyerahan barang berdasarkan Incoterms 2010 dan
perbedaannya dengan incoterms sebelumnya

Penjelasan singkat mengenai

Incoterms atau International Commercial Terms adalah peraturan internasional tentang syarat

perdagangan luar negeri, agar mereka memperoleh kepastian tentang rumusan tanggung jawab, hak
dan kewajiban para pihak secara sederhana dan aman
Ada 13 terminologi yang bisa dikelompokkan dalam 4 kategori
dalam incoterms 2010 ini, yaitu :

1. “E”-term EXW adalah satu-satunya terminologi dalam kategori ini. Dalam hal ini
penjual hanya bertanggung jawab untuk menyediakan barang yang dijualnya kepada
pembeli di tempat si penjual.

Ex- Works
2. “F”-terms  Yang masuk dalam kategori ini adalah FOB, FAS, dan FCA. Inti dari kategori ini
adalah bahwa penjual diminta untuk mengirimkan barang ke pengangkut yang ditunjuk oleh
pembeli.

Free Alongside Ship

Free On Board
Free Carrier
3. “C”-terms CFR, CPT, CIP, dan CIF masuk dalam kategori ini. Pada kategori ini si penjual
adalah pihak yang harus terlibat dalam kontrak pengangkutan dengan perusahaan angkutan. Akan
tetapi segala resiko atau kerugian akibat kerusakan atau kehilangan terhadap barang atau semua
biaya tambahan yang muncul akibat peristiwa-peristiwa yang timbul setelah barang dikapalkan
atau diserahkan kepada pengangkut beralih dari penjual kepada pembeli.

Cost And Freight

Carriage Paid To
Carriage and Insurance paid to
Cost, Insurance, and Freight
4. “D”-terms DAF, DEQ, DDU, DDP, dan DES adalah terminologi-terminologi yang masuk dalam
kategori ini. Pada pokoknya, kelompok ini mempersyaratkan kepada penjual untuk menanggung
segala biaya dan resiko untuk membawa barang yang dijualnya kepada pembeli ke tempat
tujuan. Terminologi Berikut ini adalah sekilas mengenai hak dan kewajiban para pihak yang
diterangkan dalam masing-masing terminologi. Untuk pemakaian di dalam suatu kontrak
perdagangan internasional, para pihak harus menjadikan teks original Incoterms 2000 yang telah
dipublikasi ICC secara resmi sebagai satu-satunya referensi agar tujuan terciptanya mono
interpretasi dapat tercapai.

Delivered At Frontier
Delivered Ex Quay
Delivered Duty Unpaid
Delivery Duty Paid
Delivery Ex Ship
Perbandingan Incoterms 2010 dengan
incoterms sebelumnya
 Pengurangan jumlah kategori dari 13 kategori pada incoterms 2000 menjadi 11
kategori pada incoterms 2010, berikut penjabarannya :
Terms berikut yang dihilangkan : DAF, DES, DEQ, dan DDU
Terms baru berikut yang diperkenalkan : DAT, dan DAP
 Dalam incoterms Kategori ini meng-cover :
Pengiriman barang dengan menggunakan alat angkut aneka wahana
Pengiriman barang dengan menggunakan angkutan laut dan angkutan
sungai
 Jika di Incoterms 2000 terdapat 13 syarat penyerahan barang,di Incoterms 2010
menyusut menjadi 11 syarat.4 syarat Incoterms 2000 dihapus dan diganti 2 syarat
baru
Prinsip tanggung jawab pengangkut dalam
pengangkutan barang melalui laut

1. Presumption Of liability
2. Presumption Of Non Laibility
3. Based On fault
4. Absolute/ strict Liabilty
5. Limitation Of laibility
Dasar hukum pengangkutan laut

 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata

 Kitab Undang-Undang Hukum Dagang pasal 307 sampai pasal 747
 Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran
Yang menjadi tanggung jawab pengangkut

1. Pasal 470 KUHD.

2. Pasal 40 ayat (2) Undang-undang No.17 tahun 2008 tentang pelayaran
Dari dua pasal diatas bisa diketahui bahwa yang menjadi tanggung jawab pengangkut ialah
barang-barang yang dalam hal ini telah diperjanjikan di dalam perjanjian pengangkutan barang
tersebut atau dalam hal ini adalah barang yang tercantum dalam dokumen muatan atau dalam
kontrak perjanjian pengangkutan barang itu sendiri.
Jika dalam hal ini ada barang yang tidak diberitahukan kepada pengangkut mengenai sifat, dan
harga barang tersebut maka pengangkut berhak untuk tidak bertanggung jawab atas segala
kerugian yang terjadi terhadap barang tersebut selama pengangkutan barang
Asuransi barang
Prinsip-prinsip asuransi

1. Prinsip Kepentingan ( pasal 250 KUHD )

2. Prinsip Itikad Baik ( Pasal 251 KUHD )
3. Prinsip Indemnitas ( pasal 253 KUHD )
4. Prinsip Subrograsi ( pasal 284 KUHD )
5. Prinsip Sebab Akibat
Resiko apa saja yang ditanggung dalam
asuransi laut
1. Bencana alam
2. Perbuatan manusia
3. Resiko kerugian dengan perjanjian khusus
Jenis-jenis kerugian yang dapat di derita
dalam pengangkutan laut
1. Actual total loss
2. Constructive total loss
Ada 3 kelompok pelaksana perdagangan
internasional dalam kasus tersebut :

 Eksportir
 Importir
 pendukung
Siapa yang menanggung biaya asuransi dalam kasus tersebut

Dikarenakan pihak pengangkut dalam hal ini Maskapai Kapal Samudera tidak dapat
membuktikan unsur unsur dalam membebaskan diri dari tanggung jawab, maka menurut kami
Maskapai Kapal Samudera sebagai pihak pengangkut bertanggung jawab atas kerugian yang diderita
oleh pihak Sing Ltd.
Apakah Sing Ltd dapat menuntut penggantian atas kerugian finansial kepada PT Kopiku?
 

Sing Ltd tidak dapat menuntut penggantian atas kerugian finansial kepada PT Kopiku karena
sing ltd tersebut yakni sebagai pengorder dalam perdagangan internasional dikenal sebagai importir
komoditas kopi yang telah melakukan kontrak pengiriman dengan jasa Kapal Samudra. Dalam hal
ini, Kapal Samudra bertanggung jawab penuh karena tidak adanya asuransi sehingga Kapal Samudra
bertanggung jawab mengganti segala kerugian yang disebabkan oleh Nahkoda kapal, karena
sepatutnya komoditas tersebut dapat dipindahkan ke tempat yang lebih aman karena berdasarkan
pasal 40 ayat (2) Undang – undang no. 17 tahun 2008
Apakah Maskapai Pelayaran Kapal Samudra dapat dimintakan pertanggung jawabannya oleh Sing
Ltd dan PT Kopiku?
 
Bisa, dikarenakan Maskapai pelayaran tersebut mengakibatkan kerugian bagi kliennya dalam
kasus tersebut ialah PT. Kopiku yang mengekspor komoditas berupa kopi sebesar US$ 50.000 yang
dimana terkena hujan deras dan angin kencang yang sepatutnya dapat diselamatkan oleh ABK agar
komoditas tersebut aman dan tidak rusak. Berdasarkan Pasal 40 ayat (1) Undang – undang No. 17
tahun 2008
Terima Kasih