Anda di halaman 1dari 8

TUGAS MERANGKUM

TEORI MATA KULIAH EKSPOR IMPOR

Nama : Mulma Natalia Edec Seyla L.Gaol (16117109)


Mata Kuliah : Ekspor Impor
Rangkuman Pertemuan ke : 9 (Kedua)
Hari/Tanggal Pertemuan : 09 Desember 2019
Tanggal Pembuatan Rangkuman : 11 Desember 2019

PROGRAM STUDI MANAJEMEN LOGISTIK


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN LOGISTIK INDONESIA
BANDUNG
2019
1. Rangkuman
1.1 Profile Dosen
Dosen yang bernama Marsanto S.Sos.,MM berkarir di profesional Industri Pelayaran
dan Forwander. Posisi beliau ialah seorang Direktur Freight Forwander di PT. Dunia Jasa
Global. Selain sebagai direktur, beliau juga seorang dosen dan pembicara dalam berbagai
seminar serta fasilitator narasumber pelatihan. Dalam profesi dosen, beliau sudah menjadi
dosen dari tahun 1998. Tidak berhenti disitu, beliau sudah bekerja sebagai dosen di Politeknik
Pos Indonesia pada tahun 2002 dan di Sekolah Tinggi Manajemen Logistik di tahun 2019
sebagai Dosen pengampu matakuliah Eksport dan Import.

1.2 Kegiatan di Kelas


Terlebih dahulu berdoa menurut agama dan kepercayaan masing-masing sebelum
masuk dalam kegiatan belajar mengajar. Setelah itu lansung masuk ke pelajaran tentang
Metode Pembayaran Internasional dalam bentuk silde ppt.

1.3 Materi
Rangkuman ini berasal dari buku catatan saya dan searching digoogle.
1.3.1 Incoterm 2010
Pengertian Incoterm : Incoterm kepanjangan dari international commercial term (
Istilah dalam bisnis international). Incoterm dibuat oleh ICC (International chambers of
commerce - Kadin Dunia ) yang bertempat di perancis. Incoterm menentukan harga barang
Incoterm menentukan tempat penyerahan barang dari penjual kepada pembeli Incoterm
menentukan hak dan kewajiban penjual dan pembeli Jadi icoterm menentukan harga jual,
tempat tempat penyerahan, penanggung resiko kerusakan, inland transportasi, freight, customs
dan loading unloading.
1.1.2 Isi Incoterm : 4 Grup = 11 Term
1. Group E Pemberangkatan :
EXW Ex Works (…. Disebut tempat)
EXW merupakan syarat penyerahan barang (term of delivery) yang pertama dari 11
Istilah dalam Incoterms 2010.
EXW didefinisikan : syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang
kepada pembeli (buyer) atas pengaturan pembeli ( at the buyer disposal) di tempat penjual
(seller premises) atau tempat lain yang disebutkan (seperti: pabrik, gudang, bengkel , dan lain-
lain). Penjual tidak perlu memuat barang ke kendaraan pengangkut (contoh: truck) dan juga
tidak perlu mengurus perizinan ekspor .

Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah atas pengaturan pembeli (buyer disposal).
Pembelilah yang menentukan titik dimana tempat atau lokasi barang akan diserahkan. Pembeli
wajib menyebutkan tempat penyerahan barang secara jelas (named place of delivery). Contoh
: EXW ( PT. ABC, Kawasan MM 2100, Jakarta) Incoterms 2010.
2. Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah di tempat penjual (seller premises) atau
tempat lain yang disebutkan. Penyerahan barang tidak selalu dari tempat penjual tetapi bisa
disuatu tempat yang ditentukan oleh pembeli. Contoh: Penjual adalah berlokasi di Kawasan
MM2100, Bekasi. Kesepakatan dengan pembeli adalah EXW Gudang X di Tanjung Priok.
Penjual wajib membawa barang tersebut ke tempat yang ditunjuk oleh pembeli yaitu : Gudang
X di Tanjung Priok.
3. Kewajiban minimum bagi penjual. Penjual hanya mempersiapkan barang agar siap untuk
ekspor. Penjual tidak bertanggungjawab memuat barang ke kendaraan pengangkut yang
datang ke tempat penjual atau tempat lain yang ditunjuk. Jika penjual melakukan pemuatan
barang, ia melakukan atas biaya dan resiko pembeli. Perijinan ekspor adalah menjadi
tanggungjawab si pembeli. Si pembeli wajib memiliki perijinan ekspor atau menunjuk agen di
tempat penjual yang telah memiliki perijinan ekspor.

2. Group F Angkutan utama belum di bayar :


FCA Free Carrier (…..disebut tempat)
FCA adalah singkatan dari FREE CARRIER . FCA merupakan syarat penyerahan
barang (term of delivery) yang kedua dari 11 Istilah dalam Incoterms 2010.
FCA didefinisikan : syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang
ke pembeli (buyer): kepada pengangkut atau orang lain yang ditunjuk oleh pembeli ditempat
penjual (seller premises) atau tempat lain yang disebutkan. Penjual dan pembeli disarankan
untuk menentukan titik tempat penyerahan barang secara jelas (named place of delivery).
Resiko beralih dari penjual kepada pembeli di titik tempat penyerahan barang tersebut. Penjual
wajib mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor (export custom clearance)
Berdasarkan definisi tersebut, ada 3 (tiga) hal kritis yang perlu diketahui :
1. Penjual wajib melakukan penyerahan barang adalah kepada pengangkut atau orang lain
yang ditunjuk oleh pembeli

2. Tempat atau lokasi penyerahan barang adalah di tempat penjual (seller premises) atau
tempat lain yang disebutkan. Jika tempat penyerahan barang adalah di tempat penjual (pabrik),
maka penjual bertanggungjawab dalam memuat barang ke atas kendaraan pengangkut, namun
jika tempat penyerahan barang adalah ditempat lain, penjual hanya menyerahkan barang ke
tempat yang ditunjuk dengan kondisi siap untuk dibongkar.

3. Penjual wajib mengurus perizinan ekspor dan prosedur kepabeanan ekspor (export custom
clearance)

FAS Free Alongside Ship (…..disebut pelabuhan pengapalan)


Free Alongside Ship berarti penjual wajib menyerahkan barang di samping kapal di
pelabuhan keberangkatan dengan kondisi telah diurus formalitas ekspornya. Dengan demikian
kondisi riil penyerahan barang harus dilaksanakan ketika kapal yang akan mengangkut barang
sudah berada di dermaga pelabuhan. Titik kritis perpindahan resiko terjadi pada saat barang
telah diserahkan kepada pengangkut yang ditunjuk oleh pembeli di samping kapal.
Kewajiban Penjual:
 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.
 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli di samping kapal
sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.
Oleh karena itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai
di area pelabuhan (inland transport). Akan tetapi biaya yang timbul dalam rangka
terminal handling maupun bongkar-muat barang di pelabulan keberangkatan, tetap
menjadi tanggung jawab pembeli.
Kewajiban Pembeli:
 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.
 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko
sendiri.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk
oleh pembeli di samping kapal.
FOB Free On Board (…..disebut pelabuhan pengapalan)
Free on board berarti berarti penjual dianggap menyerahkan barang ketika barang telah
melewati batas pagar kapal (on board) di pelabuhan pengapalan, dalam keadaan sudah
mendapat ijin ekspor. Dengan demikian resiko telah beralih dari penjual kepada pembeli pada
saat barang melewati pagar kapal (when the goods passed the ship’s rail).
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 menyerahkan barang kepada pengangkut yang ditunjuk pembeli hingga barang telah
dimuat di atas kapal, dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Pada titik inilah
terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli. Oleh karena itu, penjual wajib
menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai di area pelabuhan (inland
transport), terminal handlingcharges, maupun biaya bongkar-muat barang ke atas kapal.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut, atas biaya dan resiko
sendiri.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal.
3. Group CAngkutan Utama Dibayar :
CFR Cost and Freight (…..disebut pelabuhan tujuan)
Cost and Freight berarti bahwa penjual dianggap menyerahkan barang setelah barang
melewati batas pagar kapal di pelabuhan pengapalan dalam keadaan sudah mendapat ijin
ekspor, tetapi biaya pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan tetap menjadi kewajiban
penjual. Titik pertanggungan biaya bagi eksportir adalah sampai dengan pembayaran ongkos
angkut. Titik kritis resiko beralih dari penjual kepada pembeli sejak barang melewati batas
pagar kapal (on board) di pelabuhan keberangkatan.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga
sampainya barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual.
 menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal
(melewati batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena
itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan
tujuan, terminal handling charges di pelabuhan keberangkatan, maupun biaya bongkar-
muat barang ke atas kapal.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges dan biaya bongkar-
muat barang ke atas kapal di pelabuhan keberangkatan.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.

CIF Cost, Insurance and Freight (…..disebut pelabuhan tujuan)


Pada terms CIF, kewajiban penjual pada dasarnya sama dengan term CFR hanya
ditambah dengan kewajiban penjual untuk membayar asuransi pengangkutan utama. Pada
dasarnya penjual tidak mengetahui sejauh mana kepentingan pembeli terhadap asuransi
tersebut. Sepanjang tidak ada permintaan khusus terhadap kualitas asuransi yang harus
ditanggung penjual, maka biasanya asuransi ditutup dengan pertanggungan minimum.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan utama dengan pengangkut sesuai kontrak, hingga
sampainya barang di pelabuhan tujuan, atas biaya penjual. Termasuk menutup asuransi
pengangkutan utama hingga sampainya barang di pelabuhan tujuan.
 menyerahkan barang kepada pengangkut hingga barang telah dimuat di atas kapal
(melewati batas pagar kapal), dalam waktu yang ditentukan sesuai kontrak. Oleh karena
itu, penjual wajib menanggung biaya pengangkutan barang hingga sampai pelabuhan
tujuan, terminal handling charges dan biaya bongkar-muat barang ke atas kapal di
pelabuhan keberangkatan.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 menanggung biaya bongkar-muat dan terminal handling charges di pelabuhan tujuan.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah melewati batas pagar kapal di pelabuhan keberangkatan.

CPT Carriage Paid to (…..disebut tempat tujuan)


Terminologi CPT lazim digunakan untuk model pengangkutan barang ekspor yang
menggunakan lebih dari satu media transportasi (multi moda), meskipun termin ini berlaku
untuk seluruh moda transportasi. Penyerahan barang dianggap telah dilakukan ketika penjual
telah menyerahkan barang ekspor kepada pengangkut yang ditunjuk oleh penjual itu sendiri.
Akan tetapi, penjual wajib menanggung seluruh biaya pengangkutan dan menentukan sendiri
pengangkut yang akan membawa barang-barang hingga sampai di suatu tempat tujuan di
negara pembeli. Dalam hal pengangkutan multi moda, penyerahan barang dianggap telah
dilakukan ketika barang telah diserahkan kepada pengangkut pertama.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya
pengangkutan hingga ke suatu tempat di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam
kontrak.
 menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak.
Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk
penjual.

CIP Carriage and Insurance paid to (…..disebut tempat tujuan)


Terminologi CIP pada dasarnya sama dengan terms CPT hanya saja ditambah dengan
kewajiban penjual untuk menutup asuransi pengangkutan. Dengan demikian penjual akan
menanggung biaya pengangkutan termasuk menutup asuransi sampai dengan di suatu tempat
tujuan di negara pembeli sebagaimana yang ditentukan dalam kontrak. Titik kritis perpindahan
resiko dilakukan pada saat barang telah diserahkan kepada pengangkut (atau pengangkut
pertama) yang ditunjuk oleh penjual.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan kewajiban dari otoritas pemerintah lainnya
dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya
pengangkutan termasuk menutup asuransi pengangkutan utama, hingga ke suatu tempat
di negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak.
 menyerahkan barang kepada pengangkut (atau pengangkut pertama) sesuai kontrak.
Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyelesaikan segala kewajiban formalitas impor, atas resiko dan biaya sendiri.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang telah diserahterimakan oleh penjual kepada pengangkut yang ditunjuk
penjual.

4. Group D(Sampai di pelabuhan Tujuan) :


DAT Delivered at Terminal (…..disebut pelabuhan tujuan)
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual harus menyerahkan
barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan dengan
kondisi barang telah dibongkar dari sarana pengangkut utama. Dengan demikian penjual wajib
menanggung seluruh beban biaya mulai dari ongkos pengangkutan sampai di terminal
pelabuhan tujuan, terminal charges di pelabuhan tujuan, termasuk ongkos bongkar di
pelabuhan tujuan.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas
pemerintah lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri.
 membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya
pengangkutan hingga ke suatu terminal dalam area pelabuhan atau tempat tujuan di
negara pembeli, sesuai yang ditentukan dalam kontrak. Menanggung biaya yang timbul
di terminal pelabuhan tujuan termasuk biaya bongkar barang. Dalam hal ini, penutupan
asuransi tidaklah menjadi kewajiban penjual.
 menyerahkan barang kepada pembeli di suatu terminal dalam area pelabuhan atau
tempat tujuan di negara pembeli, dalam keadaan telah dibongkar dari alat pengangkut
utama, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah terjadinya peralihan resiko
dari penjual kepada pembeli.
DAP Delivered at Place (…..disebut tempat tujuan)
Syarat penyerahan barang dimana penjual (seller) menyerahkan barang ke pembeli
pada sarana pengangkut yang telah telah tiba ditempat tujuan yang disebutkan atas pengaturan
dari pembeli. Barang belum bongkar pada saat tiba ditempat tujuan yang disebutkan. Penjual
akan menanggung resiko dari sejak barang dibawa dari tempat penjual hingga diantar ke tempat
yang ditentukan oleh pembeli.
DDP Delivered Duty Paid (…..disebut tempat tujuan)
Syarat penyerahan barang untuk term ini berarti bahwa penjual harus menyerahkan
barang kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli dengan kondisi seluruh
formalitas kepabeanan impor telah diselesaikan. Dengan demikian penjual menanggung
seluruh beban biaya mulai dari pengangkutan utama, bea masuk dan pajak impor dan biaya
angkutan hingga sampai di tempat tujuan yang dikehendaki pembeli.
Dalam praktek, meskipun penjual tidak memiliki akses langsung di negara pembeli, namun
bisa saja mereka menggunakan terms DDP dengan melakukan kerjasama pengangkutan
dengan perusahan freight forwarders international,seperti: DHL, Fedex, UPS dan sebagainya.
Layanan seperti ini lazim dikenal dengan istilah door to door service.
Kewajiban Penjual:

 menyediakan barang dan commercial invoice sesuai dengan kontrak.


 menyelesaikan segala perizinan ekspor dan impor serta kewajiban dari otoritas
pemerintah lainnya dengan resiko dan biaya dari pihak penjual sendiri. Termasuk
membayar bea masuk dan pungutan impor dalam penyelesaian formalitas impor.
 membuka kontrak pengangkutan dengan pengangkut, menanggung biaya
pengangkutan hingga ke suatu tempat dalam kewenangan pembeli di negara pembeli,
sesuai yang ditentukan dalam kontrak. Dalam hal ini, penutupan asuransi tidaklah
menjadi kewajiban penjual.
 menyerahkan barang kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli
dalam keadaan belum dibongkar, dalam jangka waktu sesuai kontrak. Pada titik inilah
terjadinya peralihan resiko dari penjual kepada pembeli.

Kewajiban Pembeli:

 membayar sejumlah nilai yang dipersyaratkan dalam kontrak.


 menyediakan segala persyaratan administrasi impor yang diminta oleh penjual dalam
rangka penyelesaian kewajiban formalitas impor di negara pembeli.
 menanggung segala resiko atas pengangkutan barang mulai dari titik peralihan resiko,
yaitu saat barang dalam keadaan belum dibongkar, telah diserahterimakan oleh penjual
kepada pembeli di suatu tempat dalam kewenangan pembeli.

Anda mungkin juga menyukai