NUGRAHA SETIAWAN
NRP : 2041006
JURUSAN/ SMST : S1 ALIH PROGRAM
MATA KULIAH : SKPI FREIGHT FORWARDER / FF
NAMA DOSEN
::::DF : Vivid Dekanawati, SE., MM
Dalam kegiatan ekspor impor atau perdagangan luar negeri, ada satu hal penting yang tidak
pernah ditinggalkan. Hal tersebut adalah jasa transportasi barang. Dalam perdagangan luar
negeri ini akan terjadi perpindahan produk dari satu negara ke negara lain. Dalam hal inilah,
jasa dari freight forwarder menjadi hal penting.
sebagai perantara muatan antara shipper (pengirim barang) dan consignee (penerima barang)
disatu pihak dan carrier (pengangkut) dipihak lain. Belum ada definisi yang tepat mengenai
istilah freight forwarder. Di beberapa negara dipakai istilah istilah seperti “custom house
agent, shipping and forwarding agent”.
Sejarah perjalanan freight forwarder telah dimulai sejak zaman Nabi Muhammad SAW. Pada
masa mudanya di abad ke-5 kira – kira tahun 595 Masehi, telah bertindak sebagai forwarder,
yaitu mengangkut dan mengirimkan barang milik para saudagar Arab, dari Mekah ke negeri
Syam dan Syria.
Kemudian Marcopolo mengangkut barang dagangan milik para saudagar di Eropa dan
mengirimkan ke Negara timur seperti China. Mereka adalah pelopor forwarder di masa lalu
(Ronosentono, 1997).
Usaha freight forwarder berawal dari Eropa, khususnya Jerman pada pertengahan abad XIX
secara bertahap dan berkembang ke Negara lain sampai ke luar benua Eropa antara lain
Amerika dan Australia. Pada tanggal 17 September 1925 berdirilah Assosiasi International
Freight Forwarder yang dihadiri oleh 15 organisasi dari 12 negara Eropa dengan nama
FIATA (Federation Internationale des Associations de Transitaires et Assimiles) yang
sekarang sudah mempunyai anggota lebih dari 35.000 organisasi freight forwarder dari 130
negara. Kegiatan internasional freight forwarder menjadi sangat dominan dalam rangkaian
perdagangan internasional dan di Indonesia secara tidak resmi mulai ditangani beberapa
perusahaan sejak tahun 1977.
Baru pada tanggal 16 Juli 1980 dengan mendapat bimbingan dan pengarahan dari Direktorat
Jenderal Perdagangan Luar Negeri – Departemen Perdagangan (Dirjen, Deplu, Deperdag)
maka diberikan ijin operasi kepada 15 perusahaan Indonesia.
Sejak itulah maka freight forwarder berkembang pesat di Indonesia dengan berdirinya
Indonesian Freight Forwarder Association disingkat INFFA yang resmi diakui oleh
Pemerintah RI yang beranggotakan 60 perusahaan Indonesia dan pada tahun 1981 diakui sah
sebagai anggota FIATA Dalam perkembangannya terjadilah fusi antara beberapa asosiasi
yang bergerak dalam bidang pengurusan pengiriman barang ekspor – impor.
Fusi tersebut terdiri dari INFFA (Indonesian Freight Forwarder Association) – GAVEKSI
(Gabungan Veem dan Ekspedisi Seluruh Indonesia = EMKL) – EMPU (Ekspedisi Muatan
Pesawat Udara=EMKU), menjadi INFA (Indonesian Forwarder Association) atau GAFEKSI
(Gabungan Forwarder dan Ekspedisi Seluruh Indonesia) yang diresmikan oleh Menteri
Perhubungan pada tanggal 25 Juli 1989 dengan jumlah anggota pada saat itu 288 anggota dan
saat ini telah mencapai 1642 perusahaan yang tersebar diberbagai daerah di Indonesia dengan
pembinaan dari Departemen Perhubungan RI.
b. Custom Broker :
Broker adalah Perantara. Custom adalah, hal yang mengenai kepabeanan dan pajak.
Broker bisa sebagai individu atau perusahaan.. Custom Broker sebuah jasa individua tau
perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengurusan kepabeanan.
c. Shipping & Forwarder Agent :
Pengapalan memiliki beragam arti. Salah satunya adalah proses fisik pengangkutan
barang dan kargo melalui darat, udara, dan laut. Selain itu juga artinya adalah
pemindahan barang menggunakan kapal. Pengapalan darat dapat dilakukan dengan
kereta api atau truk
Freight Forwarder Agent adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang
keagenan yang mengurusi pengiriman dan penerimaan barang Export dan Import.
Freight Forwarder ini bisa dikatakan sebagai agent Shipping Agent / Carrier.
adalah perusahaan yang bergerak dibidang layanan pengiriman barang. Seperti yang kita
ketahui bersama, pengiriman barang terjadi karena adanya kebutuhan untuk
mengirimkan barang dari satu tempat ke tempat lainnya. Biasanya pengiriman barang
terjadi karena beberapa hal berikut ini:
b. FIATA SDT (Shippers Declaration for the Transport of Dangerous Goods) Jawab :
Dokumen ini berisi informasi yang mendetail, termasuk didalamnya informasi mengenai
klasifikasi barang berbahaya sesuai dengan peraturan pengangkutan barang. Customer
wajib mengisi, menandatangani dan mengembalikan dokumen pengiriman ini kepada
freight forwarder yang ditunjuknya untuk melaksanakan pengiriman barang, apabila
barang yang akan dikirimnya termasuk dalam kategori barang berbahaya.