Anda di halaman 1dari 5

Apa Itu Freight Forwarder?

Freight Forwarder adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang


keagenan yang mengurusi pengiriman dan penerimaan barang Export dan Import.
Freight Forwarder ini bisa dikatakan sebagai agent Shipping Agent / Carrier.

Apa yang ditawarkan Freight Forwarder kepada kita?. Mereka menawarkan jasa
pengiriman/penerimaan cargo baik untuk export maupun import, dengan
menggunakan service udara atau laut dengan berbagai variasi harga dan service
pelayanan. Artinya, servive pengiriman yang ditawarkan oleh Freight Forwarder itu
jauh lebih bervariasi daripada Shipping Agent. Koq bisa?..

Begini, Freight Forwarder itu memiliki banyak kerjasama dengan para Shipping
Agent, mereka memiliki kontrak kerja dengan para Shipping Agent. Oleh karena itu,
sangatlah wajar jika Freight Forwarder dapat memberikan variasi penawaran harga
dan schedule kapal/pesawat yang berbeda-beda kepada customer-nya.

Freight Forwarder juga menerbitkan Bill Of Lading sendiri. Lalu apakah setiap
Freight Forwarder itu memiliki kantor cabang di seluruh penjuru dunia?. Jika Freight
Forwarder itu adalah sebuah perusahaan, maka barang tentu mereka akan
membuka kantor cabang di setiap kota-kota pelabuhan di penjuru dunia. Hanya saja,
sangat jarang perusahaan forwarder yang berskala besar. Paling besar, mereka
hanya memiliki perwakilan kantor cabang mereka di beberapa Kota besar di Negara
Besar saja.

Lalu, bagaimana cara mereka kerjanya?. Freight Forwarder juga memiliki kerjasama
dengan agent yang bergerak di bidang yang sama di luar negeri. Jadi misalnya kita
pake jasa freight forwarder PT. ANGIN SEPOI-SEPOI di Jakarta, maka agent yang
nantinya akan mengurusi cargo kiriman kita di USA adalah PLEASE CALM DOWN,
INC. Kenapa bisa begini, karena PT. ANGIN SEPOI-SEPOI memiliki kerjasama
dengan agent di USA yang bernama PLEASE CALM DOWN, INC.

Gimana jika saya mau kirim cargo ke AUSTRALIA apakah agent disana juga sama?.
Ya belum tentu juga, bisa jadi PT. ANGIN SEPOI-SEPOI bekerjasama dengan agent
di AUSTRALIA yang bernama MBOEH THEMEN, LTD.

Intinya...Freight Forwarder bidang kerjanya hampir sama dengan Shipping Agent.


Pada postingan lain, akan dibahas perbandingan Shipping Agent dan Freight
Forwarder.
Apakah Freight Forwarding itu? Bagaimana Peran Forwarder dalam
perusahaan Freight Forwarding

Definisi dan pengertian Freight Forwarding

Freight Forwarding adalah perusahaan yang memiliki usaha dalam bidang


pengangkutan barang secara keseluruhan, freight forwarding juga dapat
berfungsi sebagai EMKL (Ekspedisi Muatan Kapal Laut), Pelayaran, Jasa
kepabeanan, bahkan dapat juga berfungsi sebagai pengiriman door to
door.

Usaha Jasa Pengurusan Transportasi (freight forwading) merupakan


kegiatan usaha yang ditujukan dalam kepengurusan semua kegiatan yang
diperlukan bagi terlaksananya pengiriman dan penerimaan barang melalui
transportasi baik melalui jalur darat, laut atau maupun udara. Dalam hal
ini kegiatan freight forwading dapat mencakup kegiatan :
 penerimaan
 penyimpanan
 sortasi (Pengelompokan)
 pengepakan (Packing)
 pengukuran
 penimbangan
 pengurusan penyelesaian dokumen penerbitan dokumen angkut
 perhitungan biaya angkut
 klaim asuransi atas pengiriman barang
serta penyelesaian tagihan dan biaya-biaya lainnya berkaitan dengan
pengiriman barang- barang tersebut sampai diterimanya oleh yang pihak
pemesan barang.

Sedangkan freight forwarder orang ataupun badan hukum yang


melaksanakan pekerjaan forwarding.

Tugas dan Tanggung Jawab Forwarder dalam perusahaan Freight


Forwarding yaitu:
 Forwarder hanya bekerja atas “ perintah “ dari customer yang menginginkan agar
barangnya dikirim ke tempat lain.
 Untuk menggerakkan barang muatan ke tempat lain maka forwarder tidak harus memiiki
sarana angkut sendiri
 Forwarder bertindak sebagai perantara antara si pengirim (Shipper) , pengangkut(Carier) ,
dan penerima barang (Consignee).

Dari definisi yang telah dijelaskan diatas maka dapat disimpulkan


bahwa Freight forwarder adalah :

Seseorang ataupun suatu badan hukum yang melaksanakan perintah pengiriman


barang (muatan/cargo) dari satu atau beberapa orang pemilik barang, yang di
kumpulkan dari satu tempat atau beberapa tempat, sampai ke tempat tujuan akhir
yaitu penerima barang dengan melalui sistem pengaturan lalu lintas barang dan
dokumen, dengan menggunakan satu atau beberapa moda transportasi tanpa harus
memiliki sarana angkutan sendiri.

Peran Freight Forwarder dalam operasional Perusahaan


Freight Forwarding
Forwarder adalah tempat dimana para pemilik barang akan menerima
berbagai macam advise/nasehat darinya tentang segala sesuatu
mengenai aspek-aspek dalam pengiriman dan pengangkutan barang :
 Tata cara pengepakan atau pengemasan barang
 Negara tujuan barang beserta meninjau peraturan-peraturan setempat tentang pemasukan
barang dari luar.
 Mengenai jalur dan rute angkutan barang yang terbaik dan tercepat.
 Pengaturan dokumen dan pemantauan barang selama proses angkutan (shipment).
Untuk melaksanakan kegiatan operasional, sehari-harinya forwarder
selalu melibatkan pihak-pihak tertentu dalam pekerjaan serta jasa yang
ditawarkan kepada para pemilik barang supaya berjalan lancar.
Pihak-pihak yang berkaitan dengan Freight Forwarding adalah :
 Pemilik barang (penjual atau pembeli atau pihak lainnya)
 Pihak Stevedore yang di Indonesia disebut dengan perusahaan Bongkar
muat (PBM) yang membantu forwarder untuk melakukan kegiatan
memuat dan membongkar barangnya.
 Cargo Surveyor sebagai pemeriksa barang di pelabuhan.
 Pihak pengangkut barang (carier) serta dokumen muatannya.
 Asuransi dan Bank dalam hal dokumentasi dan keamanan barang serta
sistem barang yang terkait.
 Badan dan Instansi pemerintah yang terkait seperti :
 Bea Cukai
 perdagangan
 Perhubungan dan lain sebagainya
Disini seorang Forwarder berperan sebagai seorang koordinator dalam
suatu proses pengiriman barang, dengan menggunakan sarana angkutan
tertentu yang dipilih dengan menyesuaikan jenis, berat, serta nilai barang
bersangkutan.
Maka dapat kita rumuskan

Status seorang Forwarder dalam perusahaan Freight Forwarding


 Konsultan dari para pemilik barang.
 Kuasa dari pemilik barang yang diserahkan kepadanya untuk segera dikirimkan sampai
ketempat tujuan akhir(penerimaan dan penyerahan barang).
 Koordinator serta pengawas terhadap dalam proses pengiriman barang.
Dari urian tersebut diatas maka sekarng dapat disimpulkan bahwa pihak
yang termasuk dalam lingkup kerja seorang Forwarder adalah :

Perusahaan jasa pengiriman paket dan dokumen.


 Perusahaan EMKL(Ekspedisi Muatan Kapal Laut), EMKU(Ekspedisi Muatan Kapal
Udara) dan EMKA (Ekspedisi Muatan Kereta Api) serta sejenisnya.
 Perusahaan pengepakan barang atau packing companies.
 Perusahaan barang pindahan (Cargo Moving Company) yang pada umumnya perusahaan-
perusahaan di atas ini,bekerja berdasarkan kontrak angkutan/pengiriman barang yang di tanda
tangani kedua belah pihak dengan kondisi angkutan tertentu (biasanya atas dasar “door to
door services” / jasa pengiriman dari pintu ke pintu.

Beberapa pengertian tentang Freight Forwarding telah kita bahas pada


bersama diatas. Selanjutnya bagaimanakah perusahaan Freight
Forwarding dijalankan serta bagaimanakah tatalaksananya. Sebagaimana
telah dijelaskan bahwa pada dasarnya Forwarder adalah seorang
perantara atau agen dari pihak yang memerlukan adanya ruang muatan
dan dilain pihak ada pemilik sarana angkutan yang memerlukan barang
muatan untuk diangkutnys. Jadi seorang Forwarder harus dapat berdiri
dan bertindak dengan baik untuk keuntungan dan kepentingan dari pihak-
pihak yang terkait.

Pada saat-saat tertentu, pihak-pihak yang berkepentingan itu akan selalu


mencari Forwarder untuk membantu menyelesaikan berbagai masalah
yang timbul terhadap muatan atau kekosongan ruang muatan. Biasanya
yang sering membutuhkan jasa seorang Forwarder itu adalah para
pemilik barang, sedangkan pihak pengangkut tidak akan selalu demikian
karena pihak pengangkut hanya menghadapi beberapa masalah saja
seperti:

a. Bagaimanakah caranya mereka mampu menjaga ketepatan waktu


yang mengisi ruang muatannya dengan barang muatan (cargo).

b. Selanjutnya bagaimana mereka akan memastikan barang muatan yang


berada dikapalnya selalu aman dan utuh selama proses pengangkutannya
sampai ke tempat tujuan.

Segala ketentuan dalam hal diatas telah dengan jelas tertulis di dalam
suatu kontrak angkutan yang dikenal dengan nama Bill Of Lading/BL pada
angkutan laut, dan pada kontrak angkutan udara adalah Airway Bill atau
di kenal dengan AWB. Pada kedua jenis dokumen muatan terdapat segala
persyaratan yang dapat dibaca mengenai ketentuan pengangkutan
barang yang mengikat kedua belah pihak.
Kemudian bagaimanakah alur kegiatan operasional dari perusahaan Freight
Forwarding. Ada beberapa macam tahap forwarder dalam pengelola usaha jasa
forwarding tersebut. Secara singkat beberapa tahapan langkah yang biasanya akan
di ambil oleh perusahaan Forwarding dalam Kegiatan operasional adalah sebagai
berikut ini :

a. Mencari calon customer/pengguna jasa, dan apabila memungkinkan dijadikan


pelanggan tetap (client) dengan cara: melalui jasa pos atau email dengan
menjelaskan jasa-jasa ditawarkan, maupun melalui pintu ke pintu dengan kunjungan
ke lapangan ataupun dengan cara lain yang efektif.

b. Melakukan negosiasi atau perundingan lain,sehingga calon customer setuju


menggunakan jasa Forwarding yang ditawarkan.

c. Melaksanakan persiapan-persiapan untuk memberikan pelayanan terbaik


terhadap barang-barang yang telah diterima dari pemilik barang.

d. Melakukan pengecekan segala sesuatu yang diperlukan agar barang dapat


segera di kirim, seperti umpamanya :
 isi barang
 jenis barang
 berat barang
 volume barang
 Nama dan Pemilik Barang.
 Kemana tujuan barang ini akan di kirim.
 Kelengkapan dokumen penunjangnya.
 Nama penerima barang di tempat tujuan.
 Apa saja dan bagaimana persyaratan sarana angkutnya.
 Apabila barang tersebut disertai L/C dan bagaimanakah persyaratan yang dibebankan
terhadapnya.
 Bagaimakah syarat pembayaran uang tambang dan berapa jumlahnya.
 Kepada siapakah barang tersebut diserahkan untuk dikirim.
 Apabila selesai proses pengiriman barangnya bagaimanakah tata cara penagihan kepada
pemilik barang,dimanakah tagihannya.
 Bagaimanakah dengan polis asuransinya.

e. Proses kepengurusan dokumen, pemeriksaan barang pada petugas pabean.

f. Melakukan negosiasi tariff sarana pengangkut

Anda mungkin juga menyukai