22
Dalam kondisi yang seperti ini, hanya produk dan jasa yang berkualitaslah yang akan
memenangkan persaingan dan mempertahankan posisinya di pasar. Untuk menjaga
konsistensi kualitas produk dan jasa yang dihasilkan dan sesuai dengan tuntutan
kebutuhan pasar, perlu dilakukan pengendalian kualitas (quality control)
berdasarkan inspeksi dengan penerimaan produk yang memenuhi syarat dan
penolakan yang tidak memenuhi syarat sehingga banyak bahan, tenaga, dan waktu
yang terbuang, muncul pemikiran untuk menciptakan sistem yang dapat mencegah
timbulnya masalah mengenai kualitas agar kesalahan yang pernah terjadi tidak
terulang lagi.
Berdasarkan gambar diatas, pada rute pertama (rute pasar) yang berasal dari
pasar atau pelanggan perusahaan, perusahaan dapat memperbaiki posisi
persaingannya sehingga pangsa pasarnya semakin bear dan harga jualnya dapat
lebih tinggi. Kedua hal ini mengarah pada meningkatnya penghasilan sehingga laba
yang diperoleh juga semakin besar.
Singkatnya Jika posisi persaingan semakin baik, pemasaran semakin luas, bahkan
sampai ke posisi ekspor. Harga produk dapat lebih ditingkatkan, sehingga
keuntungan yang diperoleh menjadi lebih besar
RUTE KEDUA
Pada rute kedua (rute biaya) yang bersumber dari efisiensi interaksi dan
dicerminkan dalam penurunan biaya, perusahaan dapat meningatkan output yang
bebas dari kerusakan melalui upaya perbaikan kualitas. Hal ini menyebabkan biaya
operasi perusahaan berkurang dengan demikian laba yang diperoleh akan
meningkat.
Singkatnya jika produk cacat dapat diminimumkan, maka biaya mutu (produk gagal,
pekerjaan ulang, pemeriksaan dan pengembalian dari konsumen) akan berkurang,
dan lebih jauh lagi mengurangi total biaya produksi. Perusahaan yang menghasilkan
mutu produk yang lebih baik dan mampu memberikan jaminan kepada konsumen,
akan mendapatkan citra positif dari konsumen.
RANGKUMAN