Anda di halaman 1dari 3

NAMA: RISCHA OKTA DWI INFANTRI

NIT: 0719018212
KELAS: DIV TRANSLA A MANDIRI

SOAL:
1. Jelaskan apa yang dimaksud INCOTERMS ?
2. Jelaskan apa saja INCOTERMS yang digunakan dan sebutkan 3 (tiga) hal
penting yang diatur ?
3. Jelaskan istilah – istilah yang terdapat di dalam INCOTERMS ?

JAWAB:
1. 'Incoterms' adalah cara penyebutan pendek dan cepat dari Istilah Komersial
Internasional (International Commercial Terms). Pertama kali diterbitkan pada tahun
1936, Incoterms merupakan seperangkat 11 aturan yang menjelaskan siapa
bertanggung jawab atas apa selama transaksi internasional.

2. Incoterm berisi istilah dan ketentuan yang harus dipatuhi oleh penjual dan pembeli. Isi
dari ketentuan tersebut mengatur tanggung jawab yang harus dijalankan baik oleh si
pembeli atau penjual berdasarkan faktor-faktor berikut:
 Pembagian resiko
 Biaya pengiriman barang
 Tanggung jawab atas barang saat dikirim
Berdasarkan 3 faktor tersebut, incoterm mengatur akan tanggung jawab yang harus
ditanggung oleh pembeli atau penjual.

3. 1) Ex work (EXW-nama tempat penyerahan)


Jika dalam kontrak terdapat tulisan EXW maka, pembeli akan menanggung semua
biaya asuransi, transportasi dan resiko yang mungkin terjadi saat barang diantar.
Ongkos yang ditanggung termasuk biaya pengantaran dari Gudang penjual hingga
tempat pembeli. Namun, biaya loading bisa dibebankan kepada penjual dengan
menyertakan keterangan “EXW pemindahan barang dari Gudang pembeli ke truk,
resiko dan biaya ditanggung oleh penjual”. Ketentuan ini tidak dapat digunakan jika
pembeli tidak memiliki izin atau melakukan eksport di negara penjual.

a. Kewajiban penjual
i. Menyediakan barang sesuai dengan tempat dan waktu yang telah
disepakati dalam kontrak penjualan.
ii. Membantu pembeli dalam proses pembuatan dokumen pemerintahan
yang mungkin dibutuhkan.
iii. Melakukan pengemasan yang aman dan sesuai dengan permintaan
pembeli serta memberikan informasi terkait ketersediaan barang.
b. Kewajiban pembeli
i. Melakukan proses export clearance
ii. Mengambil barang di tempat dan waktu sesuai dengan kontrak
iii. Menanggung segala jenis pembiayaan dan resiko
2) Free Carrier (FCA)
Istilah ini sering digunakan pada zaman sekarang. FCA juga cocok untuk segala jenis
transportasi mulai dari darat, laut, dan udara maupun transportasi multimodal dengan
container atau Roll off/Roll on dengan trailer atau kapal feri. Pengalihan tanggung
jawab, biaya dan resiko yang ditanggung oleh penjual adalah ketika barang sudah
diantarkan sampai stasiun/bandara/pelabuhan sesuai dengan kontrak atau dipindahkan
ke agen atau carrier yang telah ditunjuk oleh pembeli. Tanggung jawab penjual telah
usai apabila:

c. Jika menggunakan kereta, barang telah masuk kedalam gerbong dan dipastikan
dalam keadaan yang rapi.
d. Untuk transportasi darat, ada 2 tanggung jawab yang harus dipenuhi yakni:
i. Barang telah masuk kedalam truk
ii. Barang telah diantarkan ke carrier atau wakil dari pembeli.
e. Untuk transportasi sungai, barang telah dinaikkan ke atas kapal yang dipilih
pembeli.

3) Free on Board (FOB)


Istilah ini hanya digunakan untuk pengiriman barang via laut. FOB berarti, penjual
bertanggung jawab untuk mengantarkan barang hingga pelabuhan sesuai kesepakatan
kontrak. Selain itu, penjual juga bertanggung jawab terhadap proses eksport sesuai
dengan negaranya. Agar lebih jelas, penjual diharuskan untuk menulis FOB-Nama
pelabuhan untuk menghindari salah paham. Pembeli juga memiliki kewajiban untuk
menanggung biaya dan resiko barang selama proses pengantaran saat kapal berangkat.

4) Free Alongside Ship (FAS)


FAS hanya digunakan untuk pengiriman via transportasi laut dan inland waterway
(sungai). Selain itu, FAS hanya digunakan jika penjual memiliki akses langsung
terhadap sarana pengangkut untuk loading barang, kargo berukuran besar, dan tempat
peletakan barang tanpa container.
Jika menggunakan container, maka harus menggunakan ketentuan FCA. Untuk FAS,
penjual akan mengantarkan barang dan melakukan export clearance di pelabuhan yang
telah disepakati. Setelah barang telah diantarkan dan melalui export clearance, barang
tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab pembeli.

5) Carrier Insurance Freight (CIF)


Dalam CIF, penjual berkewajiban untuk membayar dan bekerjasama dengan asuransi.
Asuransi yang diberikan juga menjangkau area resiko, durasi, perjalanan seperti yang
disebutkan dalam kontrak penjualan serta menyediakan polis atau sertifikat asuransi
bersamaan dengan B/L dan dokumen lainnya yang diserahkan. Pembeli juga
bertanggung jawab untuk pembiayaan asuransi suplemen tambahan yang tidak
ditanggung oleh penjual dan tidak ada dalam kontrak penjualan dan mengurus klaim
asuransi.

6) Carrier insurance paid to (CIP)


CIP memiliki ketentuan yang sama dengan CPT tapi, penjual wajib membayar
asuransi kargo dari resiko kerusakan dan kehilangan barang saat diantar.CIP juga
mewajibkan pembeli untuk melakukan export clearance.
7) Cost Freight (CFR)
ketentuan ini hanya digunakan untuk pengiriman laut saja. Berikut tanggung jawab
yang harus dipenuhi oleh penjual dan pembeli.

a. Tanggung jawab penjual


i. Menyewa dan membayar transportasi untuk barang hingga pelabuhan
yang dituju sesuai rute normal.
ii. Menyiapkan dan mengepak barang sesuai ketentuan.
iii. Menanggung biaya dokumen dan perhitungan berat.
iv. Menyediakan dokumen pendukung untuk pengiriman.
b. Tanggung jawab pembeli
i. Membayar dokumen pendukung untuk pengiriman
ii. Menanggung biaya pengeluaran barang, dock charge, lighterage, dan
hal yang berkaitan di pelabuhan.
iii. Membayar biaya inspeksi

8) Carriage paid to (CPT)


CPT dapat digunakan untuk segala jenis model transportasi. Resiko kehilangan
ditanggung oleh penjual hingga barang sampai ke carrier. Setelah itu, tanggung jawab
dan resiko menjadi milik pembeli.

9) Delivery Duty Paid (DDP)


DDP dapat digunakan untuk segala jenis transportasi atau menggunakan lebih dari
satu jenis transportasi. DDP berfokus kepada tanggung jawab penjual sepenuhnya
mulai dari proses import clearance hingga pembayaran biaya masuk dan pajak.

10) Delivered at place (DAP)


Ketentuan ini berfokus pada tanggung jawab penjual untuk mengatur proses
pengantaran barang hingga tempat yang telah disepakati. Setelah proses import
clearance, penjual juga wajib untuk mengantarkan barang hingga tempat yang telah
ditentukan.

11) Delivered at Terminal (DAT)


DAT dapat digunakan untuk segala jenis model transportasi. Dalam hal ini, penjual
bertangung jawab dalam memilih jenis transportasi untuk mengantarkan barang. Bisa
dibilang, penjual sepenuhnya bertanggung jawab pada poin ini untuk mengantarkan
barang hingga tempat yang ditentukan.

Anda mungkin juga menyukai