Anda di halaman 1dari 8

TUGAS KELOMPOK

MEKANISME PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Internasional


Dosen pengampu : Ali S.E., M.M.

Disusun Oleh :

Nama Kelompok :

1. GHIRNIX MUAFFA 171110002157

2. GUNTUR PRASTYA 171110002158

3. TYAS WIDI CAHYANTI 171110002161

4. NANANG ABDUL LATIEF 171110002172

5. IRZAK DWI FAJAR 171110002176

Kelas : MA

FAKULTAS EKONOMI & BISNIS


UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA (UNISNU) JEPARA
2019/2020
I. PENDAHULUAN

Transaksi perdagangan luar negeri atau perdagangan internasional


merupakan suatu rangkaian kegiatan dalam suatu perdagangan yang lazim dikenal
dengan perdagangan ekspor-impor. Perdagangan ini merupakan suatu transaksi
sederhana, yaitu membeli dan menjual barang antar pengusaha yang masing-
masing bertempat tinggal di negara-negara yang berbeda.

Hubungan perdagangan luar negeri dalam hal ini ekspor impor sama
halnya dengan perdagangan dalam negeri yaitu terdapat pembeli, penjual dan
adanya transaksi jual beli. Dalam perdagangan luar negeri, kegiatan jualnya
disebut ekspor dan kegiatan belinya disebut impor dan transaksinya adalah
transaksi ekspor impor. Hanya saja wilayah atau domisili penjual dan pembeli
melintas batas negara.

Jual beli perdagangan antar negara, yang menjadi pedoman adalah


peraturan internasional mengenai cara pembayaran yang harus dilakukan oleh
pembeli melalui bank, yaitu Uniform Customs and Practise for Documentary
Credit. Di Indonesia sudah ada Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1964,
Lembaran Negara Nomor 131 Tahun 1964 tentang Peraturan Lalu Lintas Devisa,
dan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 1976, Lembaran Negara Nomor 17
Tahun 1976 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Ekspor Impor dan Lalu Lintas
Devisa.

Peraturan-peraturan jual beli perdagangan berbeda untuk masing-masing


negara, yaitu perbedaan-perbedaan ketentuan dalam pembayaran, transfer dana
dan aturan perdagangan antar negara. Perdagangan luar negeri atau transaksi
ekspor impor lazim disebut sebagai perdagangan berdokumen karena hamper
seluruh aktivitasnya dibuktikan atau dituangkan dalam bentuk dokumen.
Misalnya, kontrak jual beli (sales contract), bukti pengiriman barang yang disebut
bill of lading. Bagi eksportir, sistem dokumentasi mempunyai arti adanya hak
untuk memperoleh imbalan, sehingga pelaksanaan penyerahan fisik barang dari

4
eksportir kepada importir harus diiringi dengan penyerahan dokumen yang tepat
dan telah disepakati.

II. PEMBAHASAN

Mekanisme Perdagangan Internasional :

1. Kesepakatan antara eksportir dan importer atau seller dan buyer.

2. Applicant (buyer) mengajukan permohonan kepada bank pembuka


(issuing bank) untuk membuka L/C (Letter of Credit)

3. Issuing bank bisa menerbitkan L/C dan mengirimkan L/C tersebut kepada
salah satu bank korespondennya (advising bank)

4. Berdasarkan L/C yang telah diterima dari advising bank, lalu beneficiary
dapat melakukan pengiriman barang (shipping cargo) sesuai dengan yang
di syaratkan dalam L/C

5. Advising bank meneruskan L/C tersebut kepada beneficiary (eksportir)

6. Beneficiary menyerahkan shipping document (dokumen pengapalan)


sesuai yang di syaratkan dalam L/C kepada advising bank

7. Pihak advising bank akan memerikksa dokumen tersebut untuk


menyesuaikan kelengkapan dan isi dokumen dengan L/C yang ada. Jika
sudah lengkap maka bank akan mengambil alih dokumen tersebut
(negosiasi). Yakni dengan cara membayar kepada beneficiary sebesar
nominal invoice dikurangi dengan biaya bank yang ditimbul

8. Dokumen yang sudah di negosiasikan ini kemudian akan dikirimkan pada


issuing bank

9. Issuing bank memeriksa kembalidokumen yang telah diterimanya, jika


sesuai L/C, maka dalam waktu 7hari kerja perbankan, issuing bank harus
membayar kepada advising bank

5
10. Jika sudah menerima dokumen dari advising bank, kemudian issuing bank
akan menyerahkan shipping document kepada applicant

11. Dengan menggunakan dokumen yang diterima dari issuing bank tersebut,
maka applicant memiliki hak untuk mengambil di pelabuhan negaranya.

Mekanisme kontrak perdagangan internasional :

a. Promosi

Kegiatan promosi komoditas yang akan di ekspor melalui media promosi


seperti iklan di media elektronik, majalah, Koran, pameran dagaang atau
melalui badan / lembaga yang berhubungan dengan kegiatan promosi
ekspor seperti ditjen PEN, kamar dagang dan industry, atase perdagangan
dan lain sebagainya.

b. Inquiry

Pengiriman surat permintaan suatu komoditas tertentu oleh importir


kepada eksportir (letter of inquiry). Biasanya berisi deskripsi barang,
mutu, harga dan waktu pengiriman.

c. Offer sheet

Permintaan importir di tanggapi melalui offer sheet yang dikirimkan


eksportir. Offer sheeyt ini berisikan keterangan sesuai permintaan importir
mengenai deskripsi barang,mutu, harga dan waktu pengiriman. Selain itu
pada offer sheet ini biasanya ditambahkan tentang ketentuan pembayaran
dan pengiriman sample atau brochure.

d. Order sheet

Setelah mendapatkkan penawaran dari eksportir dan mempelajarinya, jika


setuju maka importir akan mengirimkan surat pesanan dalam bentuk order
sheet (purechase order) kepada eksportir.

6
e. Sale’s contract

Sesuai dengan data dari order sheet maka selanjutnya eksportir akan
menyiapkan surat kontrak jual beli (sale’s contract) yang ditambah dengan
keterangan force majeur clause dan inspection clause. Sale’s contract ini di
tanda tangani oleh eksportir dan dikirimkan sebanyak 2 rangkap kepada
importir.

f. Sale’s confirmation

Sales confirmation sales contract akan dipelajar oleh importir, apabila


importir setuju maka sales contract tersebut akan ditandatangani oleh
importir untuk kemudian dikembalikan kepada eksportir sebagai sales
confirmation. Sedangkan satu copy lain dari sales contract ini disimpan
oleh importir.

Mekanisme penyerahan barang :

1. EXW

Dalam persaratan penyerahan barang dengan menggunakan Ex Works


yang meniliki kewajiban utama adalah pembeli dengan kewajiban
untuk memikul semua biaya dan resiko terhadap barang. Pihak penjual
menentukan tempat pengembalian barang

2. FCA

Penyerahan dengan FCA (FREE CARRIER) dilakukan pada tempat


pengangkut, yang dengan begitu telah terralihan resiko dari penjual
kepada pembeli. Pihak penjual hanya bertanggung jawab untuk
mengurus impor dan ekspor dan menyerahkan kepada pihak
pengangkut ditempat yang telah ditentukan.

7
3. FAS

Penyerahan barang dengan menggunakan persyaratan FAS (Free


Alongside Ship) yang memilii kebijakan utama adalah pembeli dengan
memikul biaya pengangkutan barang dan resiko terhadap barang.
Pihak penjual bertanggung jawab sampai pelabuhan keberangkatan
dan siap disamping kapal untuk dimuat.

4. FOB

Penyerahan barang dengan FOB (Free On Board) dilakukan diatas


kapal yang akan melakukan pengangkutan barang. Pihak penjual
bertanggung jawab dari mengurus izin ekspor sampai memuat barang
dikapal yang siap berangkat.

5. CFR

Penyerahan barang dengan CFR (Cost and Freight) dilakukan diatas


kapal, namun ongkos angkut sudah dibayar penjual sampai ke
pelabuhantujuan, dengan begitu penjual wajib mengurus formalitas
ekspor. Pihak penjual menggung biaya sampai kapal yang memuat
barang merapat dipelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya
sampai saat kapal berangkat dari pelabuhan keberangkatan. Hanya
berlaku untuk transportasi air.

6. CIF (Cost, Insurance, and Freigt)

Sama seperti CFR ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi


untuk barang yang dikirim. Hanya berlaku untuk transportasi air.

7. CPT

Penyerahan barang dengan CPT (Carriage Paid To) dilakukan di


tempat pengangkut, namun ongkos angkut sudah dibayar sampai ke
pelabuhan tujuan, namun tanggung jawab hanya sampai saat barang
diserahkan ke pihak pengangkut. Untuk seluruh moda transportasi.

8
8. CIP (Carriage and Insurance Paid to),

sama seperti CPT ditambah pihak penjual wajib membayar asuransi


untuk barang yang dikirim.

9. DAT ( Delivered At Terminal )

Penjual wajib menanggung seluruh beban biaya mulai dari ongkos


pengangkutan sampai di terminal pelabuhan tujuan

10. DAP (Delivered at Place)

Penjual harus menyerahkan barang ke suatu tempat yang ditentukan


pembeli di negara pembeli, Penjual wajib menanggung seluruh beban
biaya mulai dari ongkos pengangkutan sampai di tempat tujuan yang
ditentukan.

11. DDP (Delivered Duty Paid)

Pihak penjual bertanggung jawab mengantar barang sampai di tempat


tujuan, termasuk biaya asuransi dan semua biaya lain yang mungkin
muncul sebagai biaya impor, cukai dan pajak dari negara pihak
pembeli Dseries.

III. KESIMPULAN

Transaksi perdagangan internasional merupakan suatu rangkaian kegiatan


dalam suatu perdagangan yang biasa kita dikenal dengan perdagangan ekspor-
impor. Dalam hal ini ekspor impor sama halnya dengan perdagangan dalam negeri
yaitu terdapat pembeli, penjual dan adanya transaksi jual beli. Tetapi peraturan-
peraturan jual beli perdagangan berbeda untuk masing-masing negara, yaitu
perbedaan-perbedaan ketentuan dalam pembayaran, transfer dana dan aturan
perdagangan antar negara, dan juga memiliki mekanisme perdagangan yang
berbeda dan mekanisme pembayaran yang beragam. Penjelasan mengenai

9
bagaimana mekanisme perdagangan internasional, sudah dijelaskan dalam
pembahasan diatas.

10

Anda mungkin juga menyukai