Disusun oleh :
1. Wisnu Kusuma Jati (205211122)
2. Umi Nur Khasanah (205211090)
3. Lia Setyaningsih (205211103)
4. Gilang Mohammad Kemal A (205211392)
Latar Belakang
Waktu berubah dengan cepat di banyak industri bisnis. Tidak hanya di bidang
teknologi informasi yang akhir-akhir ini mengalami perkembangan yang sangat pesat,
tetapi juga di bidang lain yang berusaha memuaskan dan memenuhi ekspektasi gaya
hidup konsumen. Karena banyak pebisnis yang memulai di industri kuliner dan orang
Indonesia biasa menikmati makanan, semakin banyak peluang bagi pengusaha baru
untuk memulai usahanya. Proses mengubah bahan mentah menjadi barang jadi atau
menambah nilai suatu produk untuk memenuhi permintaan masyarakat dikenal
sebagai produksi. Meskipun demikian, setiap perusahaan memiliki kemungkinan,
tantangan, dan kelemahan. Setiap bisnis membutuhkan rencana bisnis untuk dapat
mengenali peluang, risiko, kekuatan, dan kelemahan.
Nakama’s Rice Bowl menawarkan menu rice bowl dengan berbagai varian
lauknya. Inovasi merupakan kunci utama dalam mempertahankan loyalitas pelanggan
dan membuat pelanggan kecanduan. Variasi menu dapat menjadi pilihan oleh setiap
customer agar tidak bosan dan selalu ingin kembali untuk mencoba varian lain.
Produk rice bowl ini diolah dengan bahan-bahan yang higienis dan dipastikan
kebersihannya, sehingga aman untuk dikonsumsi customer. Produk dari Nakama’s
Rice Bowl bisa dikonsumsi oleh segala kalangan serta dapat dinikmati bersama
dengan keluarga, teman, atupun rekan kerja. Bisnis Nakama’s rice bowl ini
merupakan peluang bisnis yang luar biasa untuk meluncurkan perusahaan dengan
anggaran terbatas. Rice bowl ini dibuat dengan bahan yang berkualitas. Seiring
dengan meningkatnya permintaan konsumen, rice bowl ini mulai diinovasikan dengan
jenis nasi yang berbeda dari pesaing serta berbagai varian lauk, seperti sweet spicy
chicken, chicken with sambal matah, dan lain-lain. Meskipun trend tersebut belum
lama dikenal masyarakat luas, namun perkembangannya sudah sangat pesat, sehingga
banyak mayarakat yang mulai membuka usaha rice bowl dengan menambahkan
berbagai varian lauk pada produk rice bowl yang diciptakannya.
Sejatinya, rice bowl bukan barang baru bagi masyarakat Indonesia. Namun
dengan menambahkan sedikit inovasi dalam hal varian isian atau lauk yang
ditawarkan, kini rice bowl tersebut banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu
peluang bisnis menarik yang menjanjikan untung besar bagi pelakunya.
Diawal mendirikan usaha Nakama’s Rice Bowl, masing-masing pendiri
mengeluarkan dana sebesar Rp 100.000,- dan dana terkumpul sebesar Rp 400.000,-.
Dana tersebut akan digunakan sebagai modal awal usaha.
1.4 Manfaat Business Plan
1. Merancang strategi dan rencana awal bisnis Nakama’s Rice Bowl
2. Meminimalisir risiko kegagalan bisnis Nakamas’s Rice Bowl
3. Memprediksi masa depan bisnis Nakama’s Rice Bowl
1.5 Tujuan Business Plan
1. Untuk mengetahui perencanaan dalam bisnis plan pembuatan produk
Nakama’s Rice Bowl
2. Untuk mengetahui proses penjualan usaha produk Nakama’s Rice Bowl
3. Untuk mengetahui promosi dan marketing usaha produk Nakama’s Rice
Bowl
BAB II
ANALISIS INDUSTRI/PESAING
1.1 Visi dan Misi
1.1.1 Visi
Menjadi usaha Rice Bowl yang berkualitas, unik, praktis serta tidak
membosankan bagi mahasiswa
1.1.2 Misi
a) Menyajikan kuliner Rice Bowl dengan menu yang bervariatif dengan
unsur menyehatkan
b) Memberikan kepuasan kepada pelanggan dengan Rice Bowl yang
berkualitas
Weakness Threat
Persaingan yang ketat dengan Kondisi perekonomian yang tidak
restoran serupa atau warung nasi di stabil
sekitar lokasi Regulasi pemerintah yang ketat
Kemungkinan terjadinya terkait Kesehatan dan keamanan
keterlambatan dalam pengiriman pangan
makanan pada jam-jam sibuk Persaingan yang ketat dengan merk
Ketergantungan terhadap produk makanan cepat saji atau restoran
utama, yaitu nasi dan toppingnya lainnya
Perubahan gaya hidup dan pola
makan konsumen yang tidak dapat
diprediksi
Berdasarkan SWOT hasil analisis yang sudah buat menetapkan sebuah stratgi yang akan
digunakan untuk implementasi bisnis :
1. Strategi (S-O) : dalam perencaan bisnis plan yang dibuat sedemikian rupa
memanfaatkan harga dengan pasar yang ada, karena persepsi harga, e-payment, dan
produk bisa saling mempengaruhi satu sama lain karena pasarnya secara demografis
di ruang lingkup kampus yang menjadi sasaran yakni mahasiswa a, dosen, dan para
pekerja dan ini bisa menjadikan sebuah peluang kekuatan utama.
2. Strategi (W-O) : dalam perencanaan bisnis plan yang dibuat sedemikian rupa
memanfaatkan jam pada pengantaran barang yang terkendala dengan kondisi keadaan
pada saat itu kepada konsumen, dan sajian produk kepada konsumen yang relative
beragam variasi serta maacam selera.
3. Strategi (W-T) : dalam perencanaan bisnis plan yang dibuat sedemikian rupa
memanfaatkan pada persaingan competitor yang sudah lama terjun duluan, tentu akan
membuat perbedaan pengalaman pada pembuatan rice bowl ini serta tentu akan lebih
baik bila mengeahui pola makan konsumen yang kurang teranalisis dengan sempurna
pada bisnis plan ini.
BAB III
RENCANA PEMASARAN
1. Gambaran Umum Pasar
A. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar bisnis ini adalah mahasiswa/I, dosen, staff, dan karyawan,
serta masyarakat umum yang cenderung menginginkan sesuatu yang enak,
mengenyangkan, praktis, dan terjangkau. Dengan demikian rice bowl ini
merupakan makanan yang cocok untuk dikonsumsi di kalangan tersebut.
B. Targeting Pasar
Target bisnis ini adalah mahasiswa/I, dosen, karyawan, staff, dan masyarakat
daripada UIN Raden Mas Said Surakarta.
C. Positioning Pasar
Kami menempatkan usaha Nakama’s Rice Bowl ini akan lebih diminati oleh
para mahasiswa/I khususnya karena rice bowl yang kami tawarkan berbeda
jika dibandingkan dengan rice bowl pada umumnya.
2. Strategi Pemasaran
A. Product
Brand : Nakama’s Rice bowl
Quality : Menggunakan bahan yang higienis dan berkualitas
Packing : Paper bowl
B. Price
Harga Nakama’s Rice Bowl dibanderol dengan harga mulai Rp10.000,-
C. Place
Usaha Nakama’s Rice Bowl berada di lokasi yang cukup strategis dan mudah
diakses yaitu terletak di sekitar kampus UIN Raden Mas Said Surakarta,
sehingga memudahkan pelanggan untuk membeli produk rice bowl ini.
D. Promotion
Kami melakukan promosi produk melalui beberapa media, diantaranya yaitu
promosi langsung dari mulut ke mulut, maupun sosial media.
BAB IV
Rencana Organisasi dan Manajemen
1. Pada programan organisasi ini, akan membentuk dengan nama “Nakama’s Rice
Bowl” dengan yang beralamat di Jln Pandawa, Dusun IV, Pucangan, Kec. Kartasura,
Kab. Sukoharjo, Jawa Tengah (57168) dengan nama pemilik 4 orang mahasiswa
yakni di antara nya :
1. Wisnu Kusuma Jati
2. Gilang Mohammad Kemal A
3. Lia Setyaningsih
4. Umi Nur Khasanah
pada dasarnya rancangan bisnis ini termasuk UMKM ( Usaha Mikro Kecil
Menengah ) karena usaha di lakukan dengan secara berkelompok. Tujuan untuk
membut mendorong mahasiswa untuk mempraktikan atau menerapkan setelah
mempunyai bekal pelajaran di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam karena di
Indonesia sendiri perkembangan UMKM sebagai pondasi utama sektor
perekonomian. Maka dari itu, mahasiswa agar siap melewati di masyarakat yang lebih
baik.
Leader
Wisnu Kusuma Jati
2. Berdasarkan dengan acara yang akan di laksanakan pada tanggal (…) bulan April
tahun 2023, namun sebelu dengan acara tersebut mulai tentu harus ada praoprasional
yang akan di laksanakan selama bulan Maret sebelum melaksanakan ibadah puasa
ramadhanyang jatuh pada 1444 H di tahun ini, dengan begitu berikut rincian
jadwalnya :
2. Sumber Pendanaan
Untuk menjalani bisnis Nakama’s Rice Bowl, dibutuhkan modal Rp 400.000,- dan
keseluruhan modal tersebut merupakan modal bersama.
3. Estimasi Biaya Produksi
a. Biaya bahan baku
Bahan Baku Jumlah Satuan Harga
Beras 2 kg Rp 22.000,-
Ayam 2 kg Rp 50.000,-
Minyak goreng 1 liter Rp 17.000,-
Tepung 1,25 kg Rp 21.000,-
JUMLAH Rp 110.000,-
b. Biaya Bahan Penolong
Bahan Berat Harga
Penolong
saus pedas 75 ml Rp 5,000
saus tiram 30 ml Rp 3,750
kecap 45 ml Rp 2,250
lada 5 gr Rp 1,667
garam 10 gr Rp 150
penyedap rasa 5 gr Rp 313
bawang bombay 300 gr Rp 6,000
bawang merah 100 gr Rp 2,800
bawang putih 125 gr Rp 3,500
cabai 100 gr Rp 4,000
biji wijen 10 gr Rp 1,400
daun bawang 25 gr Rp 625
serai 100 gr Rp 2,667
daun jeruk 10 gr Rp 2,000
timun 250 gr Rp 7,000
selada 250 gr Rp 7,500
jeruk nipis 60 gr Rp 1,200
JUMLAH Rp 51,821
c. Biaya Alat
Umur Pemak Biaya Penyusutan Biaya Penyusutan
Alat Harga Ekonomis aian Per Hari Per Produksi
Rp
Wajan 30,000 730 120 Rp 41 Rp 3.42
Rp
kompor 50,000 730 120 Rp 68 Rp 5.71
alat
penggoreng Rp
an 30,000 180 120 Rp 167 Rp 13.89
Rp
mangkuk 15,000 365 45 Rp 41 Rp 1.28
Rp
Pisau 10,000 365 10 Rp 27 Rp 0.19
Rp
stiker logo 10,000 50 pcs Rp 200
Rp
paper bowl 38,000 50 pcs Rp 760
Rp
Sendok 10,000 50 pcs Rp 200
centong Rp
nasi 5,000 365 5 Rp 13.70 Rp 0.05
Rp
termos nasi 70,000 365 480 Rp 191.78 Rp 63.93
JUMLAH Rp 1,248.47
d. Biaya Tenaga Kerja
Waktu
Tenaga Kerja (menit) Biaya
leader 480 Rp 50,000
chef 480 Rp 50,000
pemasaraan 480 Rp 50,000
keuangan 480 Rp 50,000
Total - Rp 200.000
Dari total biaya produksi diatas, diambil keuntungan 25% per satu porsi
produk rice bowl. Dengan demikian harga jual untuk satu porsi rice bowl yaitu Rp
10.000,-.
Analisis Keuntungan
a. Penentuan target laba
Dengan menggunakan analisis CVP Dalam menentukan target laba harus melalui
beberapa Langkah yaitu:
a. Menetapkan kerangka waktu: Waktu yang di tentukan untuk mencapai
target laba yaitu 2 hari.
b. Menentukan target keuntungan: keuntungan yang ditargetkan dalam
mencapai laba adalah Rp. 100.000
c. Margin kontribusi: margin konstribusi Rp. 6.800 per unit rice bowl
d. Menentukan biaya tetap: biya tetap Rp. 201.245
Penentuan target laba dengan menggunakan analisis CVP:
Proyeksi penjualan = (Target keuntungan + biaya tetap) / margin kontribusi
per unit
= (Rp.100.000 + Rp. 201.248) / Rp. 6.764
Proyeksi penjualan = 45 Unit per hari
b. Penentuan Break Even Point (BEP)
Penentuan BEP Unit:
BEP = Biaya tetap / (Harga jual – Biaya variable)
= Rp 201.248 / (Rp 10.000 – Rp 6.764)
= Rp.297,529
= 30 Unit
Penentuan BEP harga:
BEP = Biaya tetap / (Harga jual – Biaya variable) x Harga jual
= Rp 201.248 / (Rp 10.000 – Rp 6.764) x Rp. 10.000
= Rp. 297,529
c. Nilai penjualan untuk menentukan laba
1. Laba kotor atas penjualan
= Pendapatan – Harga Pokok Penjualan
= Rp.500.000 – Rp. 363.070.
= Rp.136.932.
2. Laba bersih operasional
= Laba kotor – Biaya Oprasional
= Rp.136.932 – Rp. 41.249
= Rp. 95.683
5. Proyeksi Laba Rugi
Laba Rugi perusahaan/usaha Nakama’s Rice Bowl Tahun 2023
Pendapatan = Rp.500.000
Harga pokok penjualan/ harga pokok = (Rp. 363.070)
produksi
Laba kotor = Rp. 136.932
Beban operasional dan umum = (Rp. 41.249)
Beban pemasaran = (Rp. 30.000)
Laba bersih = Rp. 65.000
BAB VI
Business Model Canvas (BMC)
Hasil dan Pembahasan
Analisis Penerapan 9 Elemen Bisnis Model Canvas pada Usaha Mikro Bisnis
Online
Bisnis model canvas merupakan konsep atau kerangka bisnis yang dibutuhkan pada seorang pelaku
bisnis sebelum memulai usahanya, sehingga visi serta misinya bisa tercapai di masa depan (Herawati
et al., 2019). Ada 9 utama dalam memetakan bisnis model canvas yaitu customer segments, value
proposition, channels, customer relationships, revenue streams, key activities, key resources, key
partners dan cost structure.
3) Saluran (Channels)
Channels yang digunakan pada bisnis online adalah advertising website, forum online, social
media, dan marketplace. Sementara sarana yang digunakan Bisnis Online untuk melakukan
interaksi dengan para anggotanya diantaranya adalah dengan dibuatnya WhatsApp Group
(WAG) sehingga dapat saling bersilaturahmi di antara reseller bisnis online, hal ini akan lebih
memudahkan penyebaran informasi setiap produk terutama produk terbaru di bisnis online yang
sedang dijalankan.
4) Hubungan dengan Pelanggan (Customer Relationships)
Cara menyambung dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan bisnis online adalah
memberikan kemudahan pelanggan dalam berbelanja, memberikan promosi kepada pelanggan,
memberikan pelayanan dan respon yang cepat terhadap pelanggan, kegiatan social, cross selling,
dan komunitas. Bisnis online juga menyediakan layanan saran dan kritik sebagai feedback yang
dapat disampaikan langsung melalui aplikasi whatsapp kepada pelaku bisnis. Bisnis online terus
berusaha untuk dapat memberikan pelayanan dan informasi terbaik bagi para konsumennya.
8) Key Partnerships
Bisnis online memiliki ikatan kerjasama dengan perusahaan lain diantaranya dengan ekspedisi,
supplier produk, marketplace, pelanggan, reseller, dan dropship.
9) Cost Structure
Cost struktur menggambarkan keseluruhan biaya yang muncul untuk mengoperasikan suatu
model bisnis. Pengeluaran yang dibutuhkan oleh bisnis online yaitu biaya promosi dan iklan,
biaya operasional dan biaya kemitraan dengan ekspedisi.
BAB VII
LAPORAN REALISASI PELAKSANAAN BAZAR