Anda di halaman 1dari 16

EVALUASI AKHIR SEMESTER

STUDI KELAYAKAN BISNIS


MIE AZZAM NOODLE

Dosen Pengampu :
NURI KARTINI

NAMA :

Mochamad Rifardy Dwi Andriyanto


(201411011)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
2022

1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..........................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1

1.1. Latar Belakang........................................................................................................1

1.2. Rumusan masalah....................................................................................................3

1.3. Tujuan.....................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI................................................................................................4

BAB II STUDI ASPEK PEMASARAN.................................................................................

BAB III STUDI ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI............................................................

BAB IV STUDI ASPEK KEUANGAN..................................................................................

BAB V STUDI ASPEK MANAJEMEN DAN HUKUM.......................................................

BAB VI KESIMPULAN.........................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................31

2
BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis makanan (kuliner) merupakan salah satu bisnis yang saat ini sedang
berkembang pesat dan memiliki potensi pertumbuhan yang cukup besar. Sudah banyak
pelaku usaha yang meraup untung dari usaha kuliner ini. Namun, tidak sedikit pengusaha
kuliner yang gulung tikar alias bangkrut karena strategi pemasaran yang digunakan
kurang tepat dan kualitas pelayanan yang kurang maksimal. Artinya, keberhasilan bisnis
kuliner dalam memenangkan persaingan ditentukan oleh penerapan strategi pemasaran
yang tepat dan hubungan baik yang terjalin dengan konsumen.
Persaingan bisnis dan juga bisnis yang semakin ketat di kota lamongan, sehingga
membuat segala macam pelayanan yang ditawarkan sangat menarik guna memanjakan
konsumen mulai dari harga, kualitas bahan makanan, menu yang variatif, pelayanan yang
baik, hingga tempat yang bersih untuk menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
Hubungan baik akan tercipta jika usaha kuliner mampu memberikan kepuasan terhadap
kebutuhan, keinginan dan selera konsumen.
Dalam suatu pemasaran banyak sekali bentuk dan macam-macam aneka ragam
makanan dari yang ringan hingga yang berat dan dari yang murah sampai yang mahal.
Makanan merupakan kebutuhan utama bagi manusia untuk bertahan hidup. Dengan
aktivitas yang semakin padat membuat banyak orang membutuhkan asupan makanan
tambahan yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Makanan yang tersedia dipasaran saat
ini memang beragam, dari yang berbahan pokok nasi maupun mie.
Di era milenial ini, yang menjadi makanan favorit adalah mie. Mie adalah makanan
yang disukai banyak orang terutama pada para pecinta kuliner yang mengagumi rasa
pedas. Mie juga merupakan makanan favorit dari semua kalangan mulai anak-anak
sampai orang dewasa. Tapi kita membuat salah satu dari berbagai macam versi mie
pedas tersebut yakni mie pedas dari ekstrak daun bayam yang divariasi dengan berbagai
macam toping, yaitu sosis, ayam giling, bakso, daun selada, dan taburan bawang.
Mie dibuat dari ekstrak daun bayam karena daun bayam adalah sumber vitamin,
protein nabati dan zat besi tinggi. Zat besi merupakan zat yang sangat dibutuhkan untuk
perkembangan dan pertumbuhan manusia terutama bagi remaja. Selain itu, toping yang
diberikan merupakan protein hewani yang memiliki gizi tinggi.

3
Keberadaan mie pedas dengan ekstrak daun bayam akan menciptakan selera makan
yang tinggi pagi para pecinta mie, terutama pada kalangan remaja. Dengan rasa yang
enak, nikmat, dan mengandung banyak gizi untuk itu akan dikembangkan dan
dipromosikan ke masyarakat, sehingga usaha makanan mie pedas dari ekstrak daun
bayam layak dikembangkan menjadi salah satu usaha kuliner alternatif di Indonesia.
1.2. Rumusan masalah
Dari latar belakang yang telah di uraikan sebelumnya maka masalah dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a) Bagaimana strategi yang dapat usaha Warung Azzam Noodle lakukan agar dapat
bertahan dalam persaingan
b) Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan Warung
Makan Azzam’s Noodle di Lamongan.
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:
a) Untuk mengetahui bagaimana strategi optimal yang dapat usaha Azzam’s Noodle
lakukan agar dapat bertahan dalam persaingan
b) Untuk mengetahui pengaruh kualitas pelayanan terhadap kepuasan pelanggan
Warung Makan Azzam’s Noodle di Lamongan.

4
BAB II

ASPEK PEMASARAN USAHA


2.1. Peluang Pasar
Untung peluang pasar, Mie Azzam Noodle memiliki potensi yang besar. Hal ini
dikarenakan belum adanya usaha yang menjual olahan Mie di daerah Lamongan. Banyak
usaha yang beredar hanya menjual 1 jenis makanan khas saja. Mie Azzam Noodle
menyediakan banyak menu yang menyajikan berbagai menu olahan Mie. Selain itu,
masyarakat yang suka mengonsumsi makanan terutama mie membuat peluang Mie
Azzam Noodle semakin besar.
2.2. Pasar Sasaran (Market Targeting)
Sasaran pasar penjualan Mie Azzam Noodle dikategorikan sebagai berikut:
Usia : Anak 5-14 Tahun (10%), Remaja 15-18 Tahun (25%),
Dewasa 18+ (65%)
Status sosial ekonomi : Bawah hingga atas
Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Food Hunter, Pekerja, Keluarga
Gender : Wanita (60%), Pria (40%)
2.3. Struktur Pasar
Struktur pasar yang dijalankan oleh Mie Azzam Noodle adalah pasar
monopoli. Maksudnya adalah usaha yang menyajikan olahan Mie Azzam Noodle
yang khas dan satu-satunya di Lamongan. Sehingga hal ini membuat Mie Azzam
Noodle memiliki struktur pasar monopoli. Namun seiringnya waktu berjalan,
struktur ini dapat berubah dikarenakan adanya usaha-usaha baru atau serupa yang
muncul.
2.4. Analisis Pemasaran (4 P)
1. Produk (Product)
Produk yang akan dihasilkan berupa makanan berbahan dasar mi dan
minuman. Dengan menggunakan bahan-bahan yang terpilih, Mie yang akan
diproduksi dapat dikatakan sebagai produk yang berkualitas. Karena bukan
hanya mengutamakan kuantitas namun juga kualitas dari hasil yang akan
diproduksi. Dengan pemilihan bahan-bahan yang akan digunakan, hal ini akan
menjadikan nilai tambah dari hasil produk.

5
Noodle: Mie Angel, Mie Setan, Mie Iblis. Dim Sum: Siomay, Udang
Rambutan, Udang Keju, Lumpia Udang, Kaicak, Ceker, Pangsit Goreng.
Beverage: Es Genderuwo, Es Tuyul, Es Sundelbolong, Es Pocong, Es
Kuntilanak, Es Tea, Orange, Lemon Tea, Tea Tariff, Milo, Vanilla Latte,
Mineral.
2. Harga (Price)
Untuk makanan Mie Azzam Noodle menetapkan harga antara Rp.
10.000,00 hingga Rp. 13.000,00 tergantung tingkat kepedasan, karena setiap
tingkatan akan dikenakan biaya tambahan.
Untuk minuman Mie Azzam Noodle menetapkan harga antara Rp.
5.000,00 hingga Rp. 9.00,00 tergantung dengan jenis minuman yang dipesan.
3. Promosi (Promotion)
Kegiatan promosi yang dilakukan untuk memperkenalkan produk Mie
Azzam Noodle ini melalui berbagai promosi yaitu:
a. Online: melalui media masa seperti Youtube, Website, Instagram,
Fecebook, Twitter, dan iklan radio.
b. Offline: melalui penyebaran brosur kepada para pengunjung dan
menyebarkan pamflat.
c. Promosi acara: melalui penawaran – penawaran diskon khusus.
4. Tempat (Place)
a. Lokasi yang berada ditengah kota sehingga muda dijangkau
b. Transportasi karena berada ditengah kota sehingga tidak ada kendaraan
umum yang melintasi kedai tetapi dapat menggunakan kendaraan pribadi
c. Fasilitas terdapat photo booth

2.5. Persaingan dan Strategi Bersaing


Persaingan merupakan keadaan para pengusaha bersaing untuk merebutkan
keuntungan, konsumen, hinggan jumlah penjualan. Persaingan merupakan hal yang harus
diperkirakan oleh para wirausahawan baru karena persaingan tidak dapat dihindari
melainkan harus dijalani dan perlu diminimalisir.
Seperti yang diperkirakan, Mie Azzam Noodle menargetkan banyak pelanggan dari
berbagai kalangan. Tentunya Mie Andalas harus mengahadapi rintangan untuk
mendapatakan target tersebut. Walaupun bidang usaha yang Mie Azzam Noodle jalani

6
adalah makanan dengan ciri khas Mie pedas, Mie Azzam Noodle perlu mengantisipasi
hal-hal sebagai berikut:
a. Strenghts (kekuatan)
1. Harga yang terjangkau
2. Dapat dipesan melalui aplikasi Grabfood
3. Lokasi Strategis
4. Menyediakan berbagai varian level kepedasan Mie
5. Memiliki area parkir
b. Weaknesses (kelemahan)
1. Mudahnya Product untuk ditiru
2. Wifi yang kurang kencang
3. Product tidak tahan lama
4. Hanya tersedia 1 kasir saja untuk melayani konsumen
5. Pelayanan lama
c. Opportunesess (peluang)
1. Membuka cabang baru
2. Mengadakan promo baik secara online maupun offline
3. Menambah varian Mie menjadi lebih banyak
4. Menguasai pasar
5. Membuka lapangan pekerjaan
d. Threats (ancaman)
1. Munculnya pesaing baru
2. Harga bahan baku yang mengalami kenaikkan
3. Masyarakat bosan dengan product jenis Mie
4. Adanya usaha serupa (pesaing) yang menjual produk serupa dengan harga
yang lebih murah, produk yang sama, dan kualitas yang lebih baik
5. Peraturan Pemerintah dalam bidang Ekonomi

7
BAB III

STUDI ASPEK TEKNIS DAN PRODUKSI

Pemilihan lokasi usaha/bisnis warung makan “Azzam Noodle” cukup strategis


dikarenakan di daerah tersebut dekat dengan keramaian, dimana di daerah itu dekat
dengan perguruan tinggi dan sekolah, dan alun-alun lamongan selain itu lokasi ini
merupakan lokasi yang biasanya ramai dikunjungi para pemuda-pemudi untuk sekedar
bersantai, makan, berbelanja, atau nogkrong bersama teman-teman.
Adapun pertimbangan untuk memilih lokasi di daerah Kota Lamongan karena:
a. Ketersediaan bahan baku yang cukup potensial
b. Letak pasar yang dituju dekat karena terletak dipusat kota sehingga banyak
pelajar, mahasiswa dan wisatawan asing yang suka jalan-jalan dan mencari
jajanan
c. Tenaga listrik dan air baik
d. Ketersediaan tenaga kerja yang cukup ahli
e. Fasilitas transportasi baik dan lancar

Lokasi usaha warung makan “Azzam Noodle” ini berlokasi di Jl. Raya Mastrip
Lamongan. Azzam Noodle ini secara keseluruhan dibagi menjadi 3 bagian yaitu :
a. Area Dapur
Area dapur memiliki beberapa area yang di buat sedemikian rupa memenuhi
standar kebersihan dan kesehatan, karena disinilah tempat untuk menghasilkan
hidangan makanan maupun minuman yang merupakan area persiapan, area
pengolahan, sampai dengan area pencucian.
b. Area Meja Konsumen
Warung makan “Azzam Noodle” menyediakan 20 meja pelanggan dengan
masing – masing meja dilengkapi oleh 4 buah kursi. Dekorasi meja di design sesuai
dengan nama Azzam Noodle dan bernuansakan bata klasik.
c. Lahan Parkir
Lahan parker dibagi menjadi 2 bagian yaitu lahan parkir untuk mobil yang
cukup untuk maksimal 6 buah mobil, dan bagian lain adalah untuk kendaraan roda

8
dua seperti motor, sepeda dan kendaraan tradisional lain juga. Setiap kendaraan di
kendalikan oleh petugas keamanan dari Ruko The Eighteen dan setiap kendaraan
dikenakan biaya parkir.

Respon masyarakat sekitar atas kehadiran warung makan “Azzam Noodle” ini
sangat baik, karena menambah satu lagi warung kuliner di daerah Kota Lamongan,
kemudian setiap bulannya warung makan “Azzam Noodle” juga mengadakan promo
pada event tertentu. Selain itu, walaupun warung makan “Azzam Noodle” sangat ramai,
Azzam Noodle sendiri tidak membuat sekeliling tempat usaha menjadi kotor, dengan
begitu tidak ada warga yang merasa dirugikan atas kehadiran Azzam Noodle.
Dalam mengelola bahan bakunya warung makan “Azzam Noodle” membagi bahan
baku kedalam dua bagian, yakni bahan baku yang tidak tahan lama dan bahan baku yang
tahan lama, untuk bahan baku yang tidak tahan lama, seperti sayuran (termasuk cabai,
bawang, tomat, sawi, ceker ayam, dll) pemilik membuat kriteria tertentu agar sampai
dengan pengolahan dijamin kebersihan dan kesegarannya. Bahan baku yang tidak tahan
lama tersebut dibeli setiap harinya ke pasar, dan seluruhnya selalu habis diolah dan
terjual dalam hari tersebut. Sedangkan untuk bahan baku yang tahan lama, warung
makan “Azzam Noodle” selalu membeli dalam jumlah yang besar dengan tujuan
mendapat harga yang lebih murah dibandingkan dengan membeli secara eceran, selain
itu warung makan “Azzam Noodle” juga menyediakan sebuah gudang yang difungsikan
sebagai tempat penyimpanan bahan baku seperti mie, beras, telur, minyak goreng dll.
Mesin dan Peralatan yang digunakan dalam mengolah bahan baku, masih
dilakukan secara sederhana seperti kebanyakan usaha kuliner lainnya. Untuk
pembuangan limbah dari sisa makanan tidak dibuang sembarangan, untuk bahan baku
yang mudah busuk, dimanfaatkan oleh warga yang membutuhkan untuk memberi makan
ternak, sedangkan limbah yang tidak dapat dimanfaatkan oleh warga, limbah tersebut
dikumpulkan dan diambil oleh petugas kebersihan setiap harinya.
Kemudian dalam aspek teknologi lainnya, warung makan “Azzam Noodle”
menggunakan Teknologi yang cukup sederhana yaitu hanya berupa peralatan memasak
biasa.dan teknologi pendukung lain seperti media sosial untuk pemasaran, dimana media
sosial dimanfaatkan dengan baik sebagai wadah mempromosikan Azzam Noodle.

9
BAB IV

STUDI ASPEK KEUANGAN

3.4 Aspek Keuangan Usaha


3.4.1 Rencana Penggunaan Dana
Pada usaha Azzam Noodle ini terdapat penggunaan dana untuk membeli bahan
baku, dan peralatan. Berikut rincian biaya-biaya yang dibutuhkan:

1. Biaya Bahan Baku


Bahan baku yang dibutuhkan untuk Azzam Noodle terdiri dari bahan baku
utama dan bahan baku pelengkap. Total biaya bahan baku yang dibutuhkan
untuk pembuatan satu porsi mie

10
Biaya Biaya Total
No. Bahan Baku Volume
Satuan(IDR) (IDR)
2.
1 Mie Basah 1 1250 1250

2 Sosis 1 1000 500

3 Ayam ¼ 9000 600

4 Daun selada 1 5000 300

5 Sterofoam 1 300 300

6 Sumpit 1 300 300

7 Cabai 1 ons 5000 300

8 Minyak Ikan 1 7000/60ml 500

9 Kecap Asin 1 7000/60ml 500

10 Kecap Manis 1 7000/60ml 500

11 Daun bawang 1 2000 500

12 Bawang Goreng 1 5000/ons 300

13 Minyak Goreng ¼ 14/liter 500

Total biaya per


6.350
porsi

Biaya Investasi
Biaya investasi terdiri dari biaya alat dan perlengkapan, kendaraan,
bangunan, dan perijinan
No Keterangan Satuan Jumlah Harga Jumlah
1 Gerobak Unit 1 2.200.000 2.200.000
2 Meja Unit 4 210.000 840.000
3 Kursi Unit 16 50.000 800.000
4 Kompor Unit 1 400.000 400.000
5 Wajan Masak Unit 1 55.000 55.000

11
6 Panci Besar Unit 1 300.000 300.000
7 Sendok garpu Lusin 4 20.000 80.000
8 Mangkuk Lusin 4 85.000 340.000
9 Gas LPG Unit 1 130.000 130.000
10 Blender Unit 1 300.000 300.000
11 Tempat Tissue Unit 4 10.000 40.000
12 Kulkas Unit 1 1.500.000 1.500.000
13 Nampan Unit 2 20.000 40.000
14 Gelas Lusin 4 30.000 120.000
Total 7.145.000

Laporan Pendapatan
Nama
Periode Waktu

Laporan Keuangan dalam Rupiah


Pemasukan
Penjualan Kotor 15000000
Kurang: Hasil Penjualan dan Piutang 9525000
Penjualan Bersih 5475000

Harga Pokok Penjualan


Inventaris Awal  
Tambahkan: Pembelian 7145000
Kargo  
Tenaga Kerja Langsung  
Pengeluaran Tidak Langsung  
Inventaris yang Tersedia 7145000

12
Kurang: Inventaris Akhir  
Harga Pokok Penjualan 7145000

Laba Kotor (Rugi) -1670000

Pengeluaran
Iklan 100000
Depresiasi 100000
Gaji 1500000
Total Pengeluaran 1700000

Pendapatan Operasional Bersih -3370000

Pendapatan Lainnya
Untung (Rugi) untuk Penjualan Aset  
Pendapatan Bunga  
Total Pendapatan Lainnya 0

Pendapatan Bersih (Rugi) -3370000

Cashflow
Bulan
0 1 2 3
In Flow
Pendapatan 15.000.000 18.000.000 21.000.000
Depresiasi 100.000 100.000 100.000
Total In Flow 15.100.000 18.100.000 21.100.000
Out Flow
Operating Cost 9.525.000 11.430.000 13.335.000
Investasi 7.145.000
Lainnya 1.600.000 1.600.000 1.600.000
Total Out Flow 11.125.000 13.030.000 14.935.000

13
Penerimaan
3.775.000 5.070.000 6.165.000
Tunai
Komulatif
- 7.145.000 -3.370.000 1.700.000 7.865.000
Tunai

BAB V

STUDI ASPEK MANAJEMEN DAN HUKUM

Dalam aspek manajemen dan hukum adalah salah satu aspek yang penting dalam
suatu perusahaan. Dimana semua aktifitas operasional kerja maupun dalam produksi
akan lebih terarah dan efektif jika sudah ada sistem manajemen yang baik. Berikut
adalah struktur organisasi Azzam Noodle:
Dalam perencanaan untuk tugas dan tanggung jawab karyawan belum ada
perencanaan yang khusus maupun pada perencanaan yang memiliki SOP. Hal yang
paling diutamakan adalah tentang kejujuran serta etos kerja yang baik.
Untuk pelaksanaan kerja owner menuturkan bahwa sudah ada SOP namun belum
dibuat secara tertulis dan dipatenkan. SOP tersebut masih dalam bentuk pengawasan oleh
owner. Diantaranya yaitu:

14
a. Jam buka Azzam Noodle pukul 10.00-21.00.
b. Dari jam 06.00-10.00 produksi mie dan segala persiapan untuk membuka warung.
c. Persiapan untuk operasional kerja oleh karyawan.
d. Menyiapkan peralatan dan perlengkapan.
e. Membersihkan tempat dan segala persiapan untuk membuka warung.
f. Memperhatikan dan menjaga untuk kesehatan dan keselamatan kerja.
g. Melayani konsumen dengan sopan dan ramah tamah.
h. Kebersihan personal harus diperhatikan dalam melayani konsumen.

Pengawasan yang dilakukan oleh owner berupa pengawasan langsung karena


owner pun ikut membantu dalam operasional kerja. kemudian dalam satu minggu sekali
diadakan evaluasi untuk mengontrol kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis aspek manajemen dan hukum maka dapat disimpulkan
bahwa dari segi aspek manajemen dan hukum Azzam Noodle sudah baik dan layak
untuk dikembangkan lebih lanjut. Meskipun ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan
kembali.

BAB VI

KESIMPULAN

Kesimpulan pada kasus diatas ialah usaha Azzam Noodle mendapatkan hati para
konsumen di kota lamongan bisa di buktikan dengan keuntungan setiap tahun selalu
meningkat dan usaha Azzam Noodle mampu bersaing dengan usaha lainya bahkan bisa
dibilang menang dalam persaingan di bidang kuliner di kota lamongan.
Usaha Azzam Noodle juga bisa dibilang memiliki beberapa aspek yang sangat
mendukung usaha mie gacian tersebut bisa sukses. Salah satunya yaitu aspek pasar
dimana di kota lamongan sangat jarang di temui mie dengan cita rasa yang pedas dan
Azzam Noodle menghadirkanya dengan berbagai varian untuk menunjang semua
kalangan dan berhasil, dan tidak lupa juga faktor pelayanan yang di berikan Azzam

15
Noodle termasuk ke dalam pelayanan yang baik maka dari itu konsumen suka makan di
warung gacoan dikarenakan yang pertama kuliner ini jarang ditemui di kota lamongan
dan pelayanan nya yang bagus.

16

Anda mungkin juga menyukai